Se ekapur S Sirih
aku Statistik Untuk Eksekutif Provinsi Maluku Utara Janu uariPublikasi Buku Sa Septemb 2011 merupakan publikasi yang berisi data dan informa yang dihasilkan o ber n asi oleh Badan P Pusat Statistik Provi insi Maluku Utara. Publikasi ini diterbit tkan sebagai ringka asan terhadap data-data statistik yang telah dipublikasikan oleh BPS Provi p insi Maluku Utara da alam kurun wa aktu bulan Januari-September 2011, di antaranya yaitu melalui Berita Resmi Statistik. Publikasi ini merupakan kelan i njutan dari publikasi y yang sama pada periode Januari-Juni 201 11. Semoga dengan te erbitnya publikasi ini, dapat memberikan in nformasi yang cepat dan tepat ke epada pemerintah, s swasta, akademisi da masyarakat luas. Saran dan kritik y an . yang memban ngun sangat diharapk untuk perbaikan d penyempurnaan publikasi selanjutnya kan dan a. Akhirnya, saya mengucapkan terima kasih dan penghar rgaan setinggi-tingginya kepada semua phak yang tela berpartisipasi hing terbitnya publikas ini. s ah gga si T Ternate, 3 Oktober 2 2011 Kepala Badan Pusat Stat tistik Provinsi Maluku Utara
Statistik U Untuk Eksekutif Provinsi Maluku Utara Janua September 2011 ari
Statistik Untuk Eksekutif Pro s ovinsi Maluku Utara Januari September 2011 a 0
Penduduk
PENDUDUK
si Jumlah Penduduk Provins Maluku Utara ut a n Menuru Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin Tahun 2010
Jumlah Penduduk Kabu upaten/Kota
(1)
Laki-laki
(2)
Perempuan
(3)
Laki-laki + Perempuan
(4)
Halmaher Barat ra Halmaher Tengah ra Kepulauan Sula n Halmaher Selatan ra Halmaher Utara ra Halmaher Timur ra Pulau Mor rotai Ternate Tidore Kepulauan Maluku Utara U
51.477 22.003 67.456 101.780 83.006 38.486 27.267 94.476 45.442 531.393
48.947 20.812 65.068 97.131 78.841 34.623 25.430 91.229 44.613 506.694
100.424 42.815 132.524 198.911 161.847 73.109 52.697 185.705 90.055 1.038.087
Statistik U Untuk Eksekutif Provinsi Maluku Utara Janua September 2011 ari
Penduduk
Jumlah Penduduk Provinsi Maluku Utara Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2010
Kelompok Umur
(1)
Laki-laki
(2)
Jumlah
(4)
0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75-79 80-84 85-89 90+ TT (not stated) JUMLAH
65.158 66.154 58.981 48.975 46.005 48.262 43.294 38.039 30.834 24.678 20.828 15.270 10.428 6.324 4.216 2.108 1.094 392 306 47 531.393
62.280 62.271 54.606 46.036 45.789 48.754 42.495 36.204 28.173 22.957 19.232 13.075 9.420 6.037 4.473 2.493 1.342 550 480 27 506.694
127.438 128.425 113.587 95.011 91.794 97.016 85.789 74.243 59.007 47.635 40.060 28.345 19.848 12.361 8.689 4.601 2.436 942 786 74 1.038.087
Penduduk adalah seseorang atau sekelompok orang yang mendiami suatu wilayah dalam teritorial Negara Republik Indonesia selama 6 (enam) bulan atau lebih, atau kurang dari 6 (enam) bulan tetapi bermaksud menetap lebih dari 6 (enam) bulan. Jumlah penduduk Provinsi Maluku Utara pada tahun 2010 sebanyak 1.038.087 jiwa (hanya sekitar 0,44 persen dari total penduduk Indonesia yang berjumlah 237.641.326 jiwa), dengan laju pertumbuhan penduduk (LPP) sebesar 2,44 persen. Kabupaten/kota dengan jumlah penduduk terbanyak berturut-turut adalah Kabupaten Halmahera Selatan (19 persen), Kota Ternate (18 persen), dan Kabupaten Halmahera Utara (16 persen). Sedangkan kabupaten/kota yang paling kecil jumlah penduduknya adalah Kabupaten Halmahera Tengah (4 persen), disusul Kabupaten Pulau Morotai (5 persen). Tingkat kepadatan penduduk di Provinsi Maluku Utara sebesar 23 jiwa per km2, dengan kepadatan tertinggi terdapat di Kota Ternate (740 jiwa per km2) dan terendah di Kota Tidore Kepulauan (9 jiwa per km2). Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio) penduduk di Provinsi Maluku Utara pada tahun 2010 sebesar 160 yang berarti setiap 160 orang penduduk produktif (penduduk berusia 15-64 tahun) menanggung sebanyak 100 orang tidak produktif (penduduk berusia 0-14 tahun dan 65 tahun ke atas)
Penduduk
Piramida Penduduk Provinsi Maluku Utara Tahun 2010
90+ 85-89 80-84 75-79 70-74 65-69 60-64 55-59 50-54 45-49 40-44 35-39 30-34 25-29 20-24 15-19 10-14 5-9 0-4 80,000 60,000 40,000 20,000 0 20,000 40,000 60,000 80,000
Laki-laki
Perempuan
Ketenagakerjaan
KETENAGAKERJAAN
Penduduk Provinsi Maluku Utara Menurut Jenis Kegiatan Utama Tahun 2010-2011 (Ribu Orang)
Jenis Kegiatan Utama
(1)
2010 Februari
(2)
Agustus*)
(3)
2011 Februari**)
(4)
1. Penduduk Usia Kerja 669,58 2. Angkatan Kerja 422,17 Bekerja 396,72 Penganggur 25,45 3. Bukan Angkatan Kerja 247,41 4. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 63,05 5. Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 6,03 6. Pekerja tidak penuh * Setengah penganggur * Paruh waktu * *) Dihitung berdasarkan SP2010 (Angka Sementara) **) Dihitung berdasarkan Hasil SP2010 C1 (Final)
672,36 437,76 411,36 26,40 234,60 65,11 6,03 159,91 71,48 88,43
679,86 477,52 450,69 26,84 202,34 70,24 5,62 178,85 79,84 99,02
Penduduk Usia Kerja yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha/Pekerjaan Tahun 2010-2011 (Ribu Orang)
Lapangan Usaha
(1)
2010 Februari
(2)
Agustus
(3)
2011 Februari
(4)
Pertanian Pertambangan Industri Listrik, Gas dan Air Konstruksi Perdagangan Transportasi, Pergudangan & Komunikasi Keuangan Jasa Kemasyarakatan Jumlah
228,70 9,72 10,35 3,89 14,10 49,09 21,20 0,79 58,88 396,72
238,79 6,36 9,81 1,50 12,26 43,78 23,60 3,52 71,74 411,36
229,70 13,26 17,23 0,77 18,70 55,08 27,09 2,99 85,86 450,69
Penduduk Usia Kerja yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Tahun 2010-2011 (Ribu Orang)
Status Pekerjaan
(1)
2010 Februari
(2)
Agustus
(3)
2011 Februari
(4)
Berusaha sendiri Berusaha dibantu buruh tidak tetap Berusaha dibantu buruh tetap Buruh/karyawan Pekerja bebas di pertanian Pekerja bebas di non-pertanian Pekerja keluarga/tak dibayar Jumlah
Ketenagakerjaan
Penduduk Usia Kerja yang Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2010-2011 (Ribu Orang)
Tingkat Pendidikan
(1)
2010 Februari
(2)
Agustus
(3)
2011 Februari
(4)
SD ke bawah Sekolah Menengah Pertama Sekolah Menengah Atas Sekolah Menengah Kejuruan Diploma I/II/III Universitas Jumlah
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2010-2011 (Ribu Orang)
Tingkat Pendidikan
(1)
2010 Februari
(2)
Agustus
(3)
2011 Februari
(4)
SD ke bawah Sekolah Menengah Pertama Sekolah Menengah Atas Sekolah Menengah Kejuruan Diploma I/II/III Universitas Jumlah
Diagram Ketenagakerjaan
PENDUDUK
Usia Kerja
Angkatan Kerja
Bekerja
Pengangguran
Sekolah
Lainnya
Sedang Bekerja
Mencari Pekerjaan
Mempersiapkan Usaha
Ketenagakerjaan
Terkait ketenagakerjaan, penduduk dikelompokkan menjadi: - Penduduk Usia Kerja (PUK), yaitu penduduk yang berusia 15 tahun ke atas. - Penduduk Bukan Usia Kerja, yaitu penduduk yang berusia 0-14 tahun. Penduduk Usia Kerja terdiri atas Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja. Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja yang bekerja atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja, dan pengangguran. Bukan Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja yang sedang bersekolah, mengurus rumahtangga atau melakukan kegiatan lainnya. Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit selama 1 (satu) jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu. Kegiatan tersebut termasuk pula kegiatan pekerja tak dibayar yang membantu dalam suatu usaha atau kegiatan ekonomi. Pengangguran adalah penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan, atau sedang mempersiapkan suatu usaha baru atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapat pekerjaan (discouraged workers), atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena sudah diterima bekerja/mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja (future starts). Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) adalah besarnya penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) yang aktif secara ekonomi di suatu negara atau wilayah. TPAK diukur sebagai persentase jumlah angkatan kerja (bekerja dan pengangguran) terhadap jumlah penduduk usia kerja. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah penduduk usia kerja yang termasuk dalam kelompok pengangguran. Tingkat pengangguran terbuka diukur sebagai persentase pengangguran terhadap jumlah penduduk yang termasuk angkatan kerja. Lapangan usaha/pekerjaan adalah bidang kegiatan dari pekerjaan/usaha/perusahaan/ kantor tempat seseorang bekerja. Klasifikasi lapangan usaha menggunakan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2005 yang mengacu pada the International Standard of Industrial Classification (ISIC). Status pekerjaan adalah jenis kedudukan seseorang dalam pekerjaan. Meningkatnya Angkatan Kerja seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk usia kerja (15 tahun +) berdampak positif pada peningkatan tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) dan penurunan tingkat pengangguran terbuka (TPT) selama periode Februari 2010Februari 2011. Walaupun demikian, penduduk berusia 15 tahun ke atas yang bekerja sebagai pekerja tidak penuh (setengah pengangguran dan pekerja paruh waktu) meningkat dalam enam bulan terakhir (Agustus 2010-Februari 2011). Kontribusi sektor jasa dan sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi dalam penyerapan tenaga kerja di Provinsi Maluku Utara terus meningkat dalam periode Februari 2010-Februari 2011. Sementara sektor pertanian sebagai sektor andalan, kontribusinya dalam penyerapan tenaga kerja berfluktuasi. Pada Februari 2011, 31 persen penduduk Provinsi Maluku Utara bekerja di sektor formal, meningkat dibandingkan keadaan Februari 2010 sebesar 24,5 persen. Selama periode Februari 2010-Februari 2011, penduduk yang bekerja di Provinsi Maluku Utara lebih didominasi penduduk dengan tingkat pendidikan SD ke bawah, disusul SMP, SMA dan Universitas. Dalam setahun terakhir (Februari 2010-Februari 2011), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) untuk tingkat pendidikan SMA dan Universitas meningkat, sementara tingkat Diploma dan SMP menurun.
Ketenagakerjaan
Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kegiatan Utama (000)
700
400
300
100
Kemiskinan
KEMISKINAN
Jumlah, Komposisi dan Persentase Penduduk Miskin Provinsi Maluku Utara Tahun 2005-2010
Indikator
(1)
Indeks Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan Provinsi Maluku Utara Tahun 2005-2010
Tahun
(1)
Kemiskinan diukur menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Sumber data utama yang digunakan adalah data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Panel Modul Konsumsi yang dilaksanakan pada bulan Maret setiap tahun. Metode yang digunakan dalam pengukuran kemiskinan di Indonesia adalah dengan menghitung Garis Kemiskinan (GK), yang terdiri dari dua komponen yaitu Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non-Makanan (GKNM), sebagai berikut: GK = GKM + GKNM Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan. Penghitungan garis kemiskinan dilakukan secara terpisah untuk masing-masing provinsi daerah perkotaan dan perdesaan. Garis Kemiskinan Makanan (GKM) merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2100 kilokalori per kapita per hari. Paket komoditi kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52 jenis komoditi (padi-padian, umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, minyak dan lemak, dll).
Kemiskinan
Garis Kemiskinan Non-Makanan (GKNM) adalah kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan. Paket komoditi kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 51 jenis komoditi (kelompok pengeluaran) di perkotaan dan 47 jenis komoditi (kelompok pengeluaran) di perdesaan. Head Count Index mengukur persentase penduduk miskin terhadap total penduduk. Indeks Kedalaman Kemiskinan/Poverty Gap Index (P1) merupakan ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap GK. Semakin tinggi nilai indeks, semakin jauh rata-rata pengeluaran penduduk dari GK. Indeks Keparahan Kemiskinan/Poverty Severity Index (P2), memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran di antara penduduk miskin. Semakin tinggi nilai indeks, semakin tinggi ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin. Garis kemiskinan didefinisikan sebagai nilai rupiah yang harus dikeluarkan seseorang dalam sebulan agar dapat memenuhi kebutuhan dasar asupan kalori sebesar 2.100 kkal/hari per kapita (garis kemiskinan makanan) ditambah kebutuhan minimum non makanan yang merupakan kebutuhan dasar seseorang, yaitu papan, sandang, sekolah, dan transportasi serta kebutuhan individu dan rumah tangga dasar lainnya (garis kemiskinan non makanan). Penghitungan penduduk miskin sampai dengan tahun 2010 menggunakan penduduk hasil proyeksi Survei Penduduk Antar Sensus (Supas) tahun 2005. Penghitungan penduduk miskin tahun 2011 menggunakan penduduk final hasil Sensus Penduduk tahun 2010 (SP2010). Jumlah penduduk miskin di Provinsi Maluku Utara menunjukkan penurunan selama kurun waktu 7 (tujuh) tahun terakhir (Maret 2005-Maret 2011). Komposisi penduduk miskin di daerah perdesaan menunjukkan kenaikan selama Maret 2005-Maret 2011, berbanding terbalik dengan daerah perkotaan. Ada ketimpangan antara kemiskinan daerah perdesaan dengan kemiskinan daerah perkotaan, atau kemiskinan daerah perdesaan lebih parah dibanding kemiskinan daerah perkotaan.
Kemiskinan
Perkembangan Persentase Penduduk Miskin Provinsi Maluku Utara Tahun 2005 - 2011
18 16 14 Persentase 12 10 8 6 4 4.29 2 0 2005 2006 2007 2008 Tahun 2009 2010 2011 3.27 3.1 2.66 2.8 7.53 13.23 10.99 12.73 11.97 11.28 10.36 9.42 9.17 14.95 14.17 15.22 14.67 13.42 12.28 11.58
Perkotaan
Perdesaan
Perkotaan+Perdesaan
10
2009 (ATAP)
(2)
2010 (ATAP)
(3)
Padi Sawah a. Luas Panen (ha) b. Produktifitas (ku/ha) c. Produksi (ton) Padi Ladang a. Luas Panen (ha) b. Produktifitas (ku/ha) c. Produksi (ton) Padi a. Luas Panen (ha) b. Produktifitas (ku/ha) c. Produksi (ton)
Keterangan : Bentuk produksi padi adalah gabah kering giling (GKG) Perkembangan Produksi Jagung di Maluku Utara Tahun 2010-2011 (Angka Tetap 2010 dan Angka Ramalan II 2011)
Uraian
(1)
2009 (ATAP)
(2)
2010 (ATAP)
(3)
Keterangan : Bentuk produksi jagung adalah pipilan kering Perkembangan Produksi Kedelai di Maluku Utara Tahun 2010-2011 (Angka Tetap 2010 dan Angka Ramalan II 2011)
Uraian
(1)
2009 (ATAP)
(2)
2010 (ATAP)
(3)
8 0,82 74
Keterangan : Bentuk produksi kedelai adalah biji kering Luas panen adalah luas tanaman yang dipungut hasilnya setelah tanaman tersebut cukup umur. Data luas panen diperoleh dari Dinas Pertanian masing-masing kabupaten/kota. Produktifitas adalah pengukuran produktifitas tanaman pangan atas output dan input yang telah dikuantifikasi. Data produktifitas diperoleh melalui survey ubinan yang dilakukan oleh BPS. Produksi adalah perkalian adalah hasil luas panen dikalikan dengan produktifitas. Statistik Untuk Eksekutif Provinsi Maluku Utara Januari September 2011
11
Luas Panen dan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai Tahun 2011 (ARAM II 2011)
60,000
51,204 50,000
40,000
7,533
1,018
Produksi (ton)
12
IHK
(2)
Year on Year
(5)
IHK
(6)
Year on Year
(9)
Indeks Harga Konsumen (IHK) adalah suatu indeks yang menghitung rata-rata perubahan harga dalam suatu periode, dari suatu kumpulan barang dan jasa yang dikonsumsi oleh penduduk/rumah tangga dalam kurun waktu tertentu. Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dimana barang dan jasa tersebut merupakan kebutuhan pokok masyarakat atau turunnya daya jual mata uang suatu negara. Laju inflasi adalah kumulatif nilai inflasi beberapa bulan pada tahun tertentu. Year on year adalah inflasi selama setahun dengan membandingkan IHK bulan tertentu pada tahun ke-n dengan IHK bulan yang sama pada tahun ke-(n-1). Cara menghitung inflasi bulan ke-n yaitu:
13
Inflasi Bulanan
1 0.81 0.8 0.89 0.59 0.6 0.46 0.4 0.36 0.27 0.27 0.13 Januari Februari Maret April 0.12 Mei 0.55 0.52 0.67 0.47 0.93
0.2
Juni
Juli
-0.2
-0.4
Ternate
Nasional
14
Januari
(2)
Februari
(3)
Maret
(4)
April
(5)
Lanjutan...
Negara
(1)
Mei
(6)
Juni
(7)
Juli
(8)
Agustus
(9)
Perkembangan Nilai Ekspor Provinsi Maluku Utara Menurut Negara Tujuan (US $) Bulan Januari-Agustus Tahun 2011
Negara
(1)
Januari
(2)
Februari
(3)
Maret
(4)
April
(5)
Lanjutan...
Negara
(1)
Mei
(6)
Juni
(7)
Juli
(8)
Agustus
(9)
15
Jenis Komoditi
(2)
Januari
(3)
Februari
(4)
Maret
(5)
April
(6)
Hongkong
Philipina
China
Inggris
Japan
Ukraina
Yunani
Biji Nikel Kopra Ikan Segar Biji Nikel Kopra Ikan Segar Biji Nikel Kopra Ikan Segar Biji Nikel Kopra Ikan Segar Biji Nikel Kopra Ikan Segar Biji Nikel Kopra Ikan Segar Biji Nikel Kopra Ikan Segar
Total
Lanjutan...
Negara
(1)
Jenis Komoditi
(2)
Mei
(7)
Juni
(8)
Juli
(9)
Agustus
(10)
Hongkong
Philipina
China
Inggris
Japan
Ukraina
Yunani
Biji Nikel Kopra Ikan Segar Biji Nikel Kopra Ikan Segar Biji Nikel Kopra Ikan Segar Biji Nikel Kopra Ikan Segar Biji Nikel Kopra Ikan Segar Biji Nikel Kopra Ikan Segar Biji Nikel Kopra Ikan Segar
Total
16
Januari
(2)
Februari
(3)
Maret
(4)
April
(5)
Lanjutan...
Negara
(1)
Mei
(6)
Juni
(7)
Juli
(8)
Agustus
(9)
1.901.200 1.901.200
296.000 296.000
Perkembangan Nilai Impor Provinsi Maluku Utara Menurut Negara Asal (US $) Bulan Januari-Agustus Tahun 2011
Negara
(1)
Januari
(2)
Februari
(3)
Maret
(4)
April
(5)
Lanjutan...
Negara
(1)
Mei
(6)
Juni
(7)
Juli
(8)
Agustus
(9)
1.998.000 1.998.000
503.675 503.675
Ekspor meliputi seluruh barang yang keluar dari wilayah Republik Indonesia, baik bersifat komersial maupun bukan komersial seperti bantuan kredit lunak, hadiah dan sebagainya. Ekspor kapal laut dan pesawat udara termasuk dalam statistik ekspor sedangkan ekspor bunker oil untuk kapal tidak tercatat. Data ekspor dikumpulkan berdasarkan dokumen ekspor/pemberitahuan ekspor barang (PEB) yang diisi oleh eksportir dan telah diberikan ijin muat oleh Kantor Pelayanan Bea dan Cukai, dan selanjutnya dikirim ke BPS. Impor meliputi seluruh barang-barang yang masuk ke wilayah kepabeanan Indonesia. Data impor dikumpulkan berdasarkan dokumen impor/Pemberitahuan Impor Barang (PIB) yang diisi oleh importir.
17
1,302.13
600.00 379.42
400.00
349.72
200.00 67.07 0.00 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus 46.71 25.57 38.37 50.95 34.54 74.53 17.81
Nilai (juta US $)
18
Jan
(2)
Feb
(3)
Mar
(4)
Apr
(5)
Mei
(6)
Jun
(7)
Jul
(8)
Ags
(9)
Sep
(10)
Perkembangan Inflasi Perdesaan Provinsi Maluku Utara dan Nasional Bulan Januari-September Tahun 2011
Inflasi Pedesaan
(1)
Jan
(2)
Feb
(3)
Mar
(4)
Apr
(5)
Mei
(6)
Jun
(7)
Jul
(8)
Ags
(9)
Sep
(10)
0,41 0,98
0,99 0,31
0,23 -0,05
0,26 -0,59
0,20 0,01
0,06 0,40
0,38 0,63
0,37 0,74
-0,25 0,29
Nilai Tukar Petani (NTP) adalah angka perbandingan indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase. NTP terdiri dari 5 (lima) sub-sektor, yaitu Tanaman Pangan, Hortikultura, Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR), Peternakan dan Perikanan. Indeks harga yang diterima petani adalah indeks harga yang menunjukkan perkembangan harga produsen atas hasil produksi petani. Indeks harga yang dibayar petani adalah indeks harga yang menunjukkan perkembangan harga kebutuhan rumahtangga petani, baik kebutuhan konsumsi rumahtangga maupun kebutuhan untuk proses produksi pertanian. Nilai tukar petani (NTP) adalah suatu indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan atau kemampuan daya beli petani. Cara penghitungan NTP adalah rasio antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani dikalikan seratus. Indeks Konsumsi Rumah tangga (IKRT) merupakan bagian dari indeks yang dibayar oleh petani untuk konsumsi kebutuhan rumah tangga. Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) meliputi sub kelompok antara lain: bahan makanan, makanan jadi, perumahan, sandang, kesehatan, pendidikan rekreasi & olah raga serta transportasi dan komunikasi. Perubahan nilai Indeks Konsumsi Rumah Tangga lebih dikenal sebagai Inflasi Perdesaan.
19
104.79
104.87
NTP Nasional
0.29
20
Malam Tamu
(5)
TPK
(7)
Tingk Penghunian Kama (TPK) Hotel adalah banyaknya malam k kat ar h kamar yang dihuni dib bagi denga banyaknya malam kamar yang tersedia dikali 100 persen. an m a Tingk Pemakaian Temp Tidur adalah banyaknya malam tem kat pat mpat tidur yang dipakai dibagi dengan banyaknya malam tempat tidur yang tersedia dikali 1 persen. 100 Rata-rata Lamanya Tamu Menginap adalah banyaknya malam tempat tidur yang dipakai u b an yang datang mengina di akomodasi. ap denga banyaknya tamu y Rata-rata Tamu Per Kam (GPR) adalah pe mar erbandingan antara b banyaknya malam ta amu m dengan banyaknya m malam kamar yang dih huni. atau malam tempat tidur d Keterangan: malam kamar = 1 kamar x 1 mala am - 1m - 1m malam tempat tidur = 1 tempat tidur x 1 malam - 1m malam tamu m = 1 tamu x 1 malam
TingkatPenghunianKamar
35.00 30.00 25.00 20.00 15.00 10.00 5.00 0.00 Januari Februari Maret April Mei M Juni Juli Agustus TPK 21.34 29.93 24.97 23.64 24.76 30.52 32.77 33.11
Statistik U Untuk Eksekutif Provinsi Maluku Utara Janua September 2011 ari
21
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Pertanian Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Bangunan Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa PDRB
508,1 72,8 182,0 8,1 41,4 332,3 109,1 54,3 96,0 1.404,0
532,5 74,0 187,0 8,4 46,0 348,8 112,4 56,0 99,7 1.465,0
269,0 32,4 94,5 3,6 13,9 213,3 63,0 28,5 61,5 779,8
269,1 31,7 94,7 3,8 14,9 222,4 64,3 29,2 63,0 793,0
Laju Pertumbuhan PDRB Maluku Utara Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Sektor Ekonomi Pada Triwulan I dan II Tahun 2011 (Persentase)
Sektor Ekonomi Triw I-2011 terhadap Triw IV-2010 (q-to-q)
(2)
(1)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Pertanian Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Bangunan Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa PDRB
0,7 1,5 -0,4 -0,6 0,9 -0,2 -0,7 1,0 -0,4 0,2
0,0 -2,0 0,1 3,0 6,8 4,3 2,0 2,4 2,3 1,7
2,9 0,7 3,3 7,8 10,7 10,3 5,7 8,2 6,3 5,7
22
Triw II 2010
(2)
Triw I 2011
(3)
Triw II 2011
(4)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Pertanian Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Bangunan Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa PDRB
36,7 5,2 13,0 0,6 2,9 23,2 7,8 3,8 6,8 100,0
36,2 5,2 13,0 0,6 2,9 23,7 7,8 3,9 6,8 100,0
36,4 5,1 12,8 0,6 3,1 23,8 7,7 3,8 6,8 100,0
PDRB Penggunaan Maluku Utara Menurut Komponen Pada Triwulan IV Tahun 2010 dan Triwulan I Tahun 2011
Harga Berlaku Sektor Ekonomi
(1)
Triw I 2011
(2)
Triw II 2011
(3)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba Pengeluaran Konsumsi Pemerintah Pembentukan Modal Tetap Bruto Perubahan Stok dan Diskrepansi Statistik Ekspor Barang dan Jasa Impor Barang dan Jasa PDRB
Laju Pertumbuhan PDRB Penggunaan Maluku Utara Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Komponen Pada Triwulan IV Tahun 2010 dan Triwulan I Tahun 2011 (Persentase)
Sektor Ekonomi Triw I-2011 terhadap Triw IV-2010 (q-to-q)
(2)
(1)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba Pengeluaran Konsumsi Pemerintah Pembentukan Modal Tetap Bruto Perubahan Stok dan Diskrepansi Statistik Ekspor Barang dan Jasa Impor Barang dan Jasa PDRB
23
(1)
(3)
(4)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba Pengeluaran Konsumsi Pemerintah Pembentukan Modal Tetap Bruto Perubahan Stok dan Diskrepansi Statistik Ekspor Barang dan Jasa Impor Barang dan Jasa PDRB
PDRB adalah jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha atau jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi dalam suatu wilayah tertentu. PDRB dihitung berdasarkan: 1. Atas dasar harga berlaku (ADHB), Menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun. 2. Atas dasar harga konstan (ADHK), Menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun dasar tertentu sebagai dasar. Pendekatan yang digunakan dalam penghitungan PDRB ada 3 macam, yaitu: 1. Pendekatan Produksi, pendekatan ini menghitung PDRB berdasarkan jumlah nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di wilayah dalam jangka waktu tertentu. 2. Pendekatan Pendapatan, pendekatan ini menghitung PDRB berdasarkan jumlah seluruh balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi (FP) yang digunakan dalam proses produksi di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu. 3. Pendekatan Pengeluaran, pendekatan ini menghitung PDRB berdasarkan jumlah dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi (unit institusi). Pengeluaran yang dimaksud diistilahkan sebagai permintaan akhir.
24
1,600.0 1,400.0 1,200.0 1,000.0 800.0 600.0 400.0 200.0 0.0 Triwulan I 2010 Triwulan II 2010 Triwulan III 2010 ADHB Triwulan IV 2010 ADHK Triwulan I 2011 731.5 750.2 775.1 778.4 779.8 1,292.6 1,328.4 1,377.5 1,388.9 1,404.0
1,465.0
793.0
Triwulan II 2011
25
(1)
(3)
(4)
Pendapatan rumahtangga Kaitan inflasi dengan konsumsi makanan sehari-hari Tingkat konsumsi beberapa komoditi makanan (daging, ikan, susu, buah-buahan dll) dan bukan makanan (pakaian, perumahan, pendidikan, transportasi, kesehatan, rekreasi) Indeks Tendensi Konsumen
Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan Badan Pusat Statistik melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). ITK merupakan indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan perkiraan pada triwulan mendatang. Responden STK merupakan sub-sampel dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) khusus di daerah perkotaan. Pemilihan sampel dilakukan secara panel antar triwulan untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat mengenai perubahan persepsi konsumen antar waktu. Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Provinsi Maluku Utara pada Triwulan III-2011 diperkirakan sebesar 107,8, artinya kondisi ekonomi konsumen diperkirakan akan lebih baik dari triwulan sebelumnya. Tingkat optimisme konsumen diperkirakan akan lebih baik dibandingkan Triwulan I-2011 dan Triwulan II-2011.
26
Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku Ut tara dion No 65, Ternate e Jl. Stad Telp: (0 0921) 3127878, Fa (0921) 3126301 ax: Website http://malut.bps.go.id, Email: bps82 e: 200@bps.go.id