Anda di halaman 1dari 112

- Pasar Reguler dan Negosiasi : 7 Januari 2010 Periode Distribusi Saham Hasil Pelaksanaan

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa : 28 Desember 2009 Distribusi HMETD : 12 Januari 2010
Tanggal Terakhir Perdagangan Saham dengan
HMETD (CUM Date)di:
Tanggal

Pencatatan

HMETD

:

13

Januari

2010

- Pasar Reguler dan Negosiasi : 6 Januari 2010 Periode Perdagangan HMETD : 13 Januari 2009 - 19 Januari 2010
- Pasar Tunai : 11 Januari 2010 Periode Pelaksanaan HMETD : 13 Januari 2009 - 19 Januari 2010
Tanggal Dimulai perdagangan Saham Tanpa HMETD
(EX Date) di:
Tanggal Terakhir Pembayaran Pemesanan Saham
Tambahan : 21 Januari 2010
HMETD secara Elektronik : 15 Januari 2009 - 21 Januari 2010
- Pasar Tunai : 12 Januari 2010 Tanggal Penjatahan : 22 Januari 2010
Tanggal Pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan Saham
yang Berhak atas HMETD (Record Date) : 11 Januari 2010 Tambahan yang Tidak Memperoleh Penjatahan : 25 Januari 2010
[
BAPEPAM-LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU
KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI, SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR
HUKUM.
PT DARMA HENWA Tbk. (ATAU SELANJUTNYA DISEBUT PERSEROAN) BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA
KETERANGAN, DATA ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.




PT Darma Henwa Tbk
Kegiatan Usaha:
Jasa Kontraktor Penambangan dan Energi Terintegrasi
Baik Secara Langsung maupun Melalui Anak Perusahaan
Berkedudukan di Jakarta, Indonesia
Kantor Pusat
Menara Anugerah, Kantor Taman E.3.3, Lt 11 dan 12
Jl. Mega Kuningan Lot 8.6-8.7
Kawasan Mega Kuningan
Jakarta- 12950, Indonesia
Telp. (62-21) 5794 8830 / 8838
Fax. (62-21) 5794 8829 / 8836
www. ptdh.co.id
PENAWARAN UMUM TERBATAS I KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN
DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU
Sebanyak 6.243.923.928 saham biasa dengan nilai nominal Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 100
(seratus Rupiah) setiap saham sehingga seluruhnya berjumlah sebesar Rp 624.392.392.800 (enam ratus dua puluh empat miliar tiga ratus sembilan puluh
dua juta tiga ratus sembilan puluh dua ribu delapan ratus Rupiah) yang berasal dari saham portepel dan akan dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia. Setiap
pemegang saham yang memiliki 5 (lima) saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 11 Januari 2009 pukul 16.00
mempunyai 2 (dua) HMETD untuk membeli 2 (dua) Saham yang ditawarkan dengan Harga Penawaran Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham yang harus
dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD. Saham hasil pelaksanaan HMETD yang ditawarkan melalui Penawaran Umum
Terbatas I atau (PUT I) ini seluruhnya merupakan saham yang dikeluarkan dari Portepel Perseroan dan akan dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia.
Jika saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan
dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya secara proporsional berdasarkan hak yang
dilaksanakan.
Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian
Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas I PT Darma Henwa Tbk. No. 161 tanggal 24 November 2009, dibuat dihadapan Robert
Purba, S.H, Notaris di Jakarta, telah disepakati bahwa sisa saham biasa yang tidak diambil bagian oleh para pemegang saham seluruhnya akan diambil oleh
PT Danatama Makmur pada harga yang sama dengan harga Penawaran Umum Terbatas I Perseroan, yaitu sebesar Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham.
Apabila sampai dengan tanggal Cum Date terdapat Waran Seri I yang tidak dikonversi menjadi saham maka atas pemegang Waran Seri I tersebut tidak
mempunyai hak untuk memperoleh HMETD
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (selanjutnya disebut HMETD) dapat dilaksanakan dan diperdagangkan di PT Bursa Efek Indonesia mulai
tanggal 13 Januari 2009 sampai dengan tanggal 19 Januari 2009. HMETD yang tidak dilaksanakan pada tanggal tersebut tidak berlaku lagi.
Dalam hal pemegang saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan efek tersebut menjadi milik Perseroan dan akan
dijual oleh Perseroan serta hasil penjualannya akan dimasukkan ke rekening Perseroan.
PENAWARAN UMUM TERBATAS I MENJADI EFEKTIF SETELAH DISETUJUI OLEH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PERSEROAN.
DALAM HAL RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA TIDAK MENYETUJUI PENERBITAN HMETD, MAKA SEGALA KEGIATAN YANG
TELAH DILAKSANAKAN OLEH PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HMETD SESUAI DENGAN JADWAL TERSEBUT DI ATAS DIANGGAP
TIDAK PERNAH ADA.
RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAHRISIKO GAGALNYA RESTRUKTURISASI DENGAN PIHAK KREDITUR DAN APABILA
TIDAK TERCAPAINYA ALTERNATIF-ALTERNATIF LAINNYA AKAN MENYEBABKAN DEFAULT
RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB V DALAM PROSPEKTUS INI.
PENTING UNTUK DIPERHATIKAN
Mengingat bahwa jumlah saham yang ditawarkan adalah dalam jumlah sebanyak 6.243.923.928 (enam miliar dua ratus empat puluh tiga juta
sembilan ratus dua puluh tiga ribu sembilan ratus dua puluh delapan) lembar saham biasa, maka pemegang saham Perseroan yang tidak
melaksanakan haknya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan (dilusi) maksimum sebesar 28,57% setelah pelaksanaan HMETD.
PEMBELI SIAGA
PT DANATAMA MAKMUR (terafiliasi)
PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SAHAM HASIL PENAWARAN UMUM TERBATAS I INI DALAM BENTUK SURAT KOLEKTIF SAHAM, TETAPI
SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF
PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (KSEI).

Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 28 Desember 2009






Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran dengan surat Nomor: S-028/PTDH/FD/1109
sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka penerbitan HMETD kepada Ketua
Bapepam-LK di Jakarta pada tanggal 25 November 2009, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
dalam Peraturan No. IX.D.1. Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-26/PM/2003, tanggal 17 Juli
2003, juncto Kep-07/PM/2001, tanggal 23 Maret 2001 mengenai HMETD dan Peraturan No. IX.D.2
Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-08/PM/2000, tanggal 13 Maret 2000 mengenai
Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran dalam Rangka Penerbitan HMETD dan
Peraturan No.IX.D.3, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-09/PM/2000 tanggal 13 Maret
2000 mengenai Bentuk dan Isi Prospektus dalam rangka Penerbitan HMETD, yang merupakan
pelaksanaan dari Undang-Undang Republik Indonesia No. 8/1995 tanggal 10 November 1995 tentang
Pasar Modal.
Perseroan beserta para Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum
Terbatas I ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua data, keterangan atau laporan
serta kejujuran pendapat yang disajikan dalam Prospektus ini, sesuai dengan bidang tugas masing-
masing berdasarkan ketentuan yang berlaku serta kode etik dan standar profesinya masing-masing.
Sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I ini, semua pihak yang terafiliasi dilarang memberikan
penjelasan dan/atau membuat pernyataan apapun mengenai hal-hal yang tidak tercantum dalam
Prospektus ini tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Perseroan.
Jika saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I ini tidak seluruhnya diambil
atau dibeli oleh Pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya
yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya sebagaimana tercantum dalam daftar pemegang
HMETD, secara proporsional berdasarkan hak yang dilaksanakan.
Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka sesuai dengan
ketentuan yang tercantum Akta Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum
Terbatas I PT Darma Henwa Tbk. No. 161 tanggal 24 November 2009, dibuat dihadapan Robert Purba,
S.H, Notaris di Jakarta, telah disepakati bahwa sisa saham biasa yang tidak diambil bagian oleh para
pemegang saham seluruhnya akan diambil oleh PT Danatama Makmur pada harga yang sama dengan
harga Penawaran Umum Terbatas I Perseroan, yaitu sebesar Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham.
Dalam hal pemegang saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan efek
tersebut menjadi milik Perseroan dan akan dijual oleh Perseroan serta hasil penjualannya akan
dimasukkan ke rekening Perseroan.
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang turut dalam Penawaran Umum Terbatas I ini dengan
tegas menyatakan tidak terafiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung,
sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang Pasar Modal.
Setiap perubahan atau penambahan informasi mengenai HMETD akan diumumkan selambat-lambatnya
2 (dua) hari kerja sebelum Rapat Umum Pemegang Saham dilaksanakan.
Perseroan telah mengungkapkan semua informasi yang wajib diketahui oleh publik dan tidak
terdapat lagi informasi yang belum diungkapkan sehingga tidak menyesatkan publik.

Penawaran Umum Terbatas I ini tidak didaftarkan berdasarkan Undang-undang dan/atau
Peraturan lain selain yang berlaku di Indonesia. Barang siapa di luar Indonesia menerima
Prospektus ini atau HMETD, maka dokumen-dokumen tersebut tidak dimaksudkan sebagai
penawaran untuk membeli saham atau melaksanakan HMETD, kecuali bila penawaran, pembelian
saham maupun pelaksanaan HMETD tersebut tidak bertentangan atau bukan merupakan
pelanggaran terhadap Undang-undangan dan/atau Peraturan yang berlaku di negara tersebut.






DAFTAR ISI

DAFTAR ISI I
DEFINISI DAN SINGKATAN III
RINGKASAN VI
I. PENAWARAN UMUM TERBATAS I 1
II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM TERBATAS I 6
III. PERNYATAAN HUTANG 7
IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN 11
V. RISIKO USAHA 21
VI. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 23
VII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN 24
1. Riwayat Singkat Perseroan 24
2. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan 25
3. Manajemen dan Pengawasan Perseroan 26
4. Struktur Organisasi Perseroan 29
5. Sumber Daya Manusia 29
6. Keterangan tentang anak-anak perusahaan 32
7. Hubungan Kepemilikan, Pengurusan dan Pengawasan 40
8. Keterangan Singkat Mengenai Pemegang Saham Berbentuk
Badan Hukum 41
9. Perjanjian Perjanjian Penting 42
10. Keterangan Tentang Aset Tetap 49
11. Perkara Hukum Yang Sedang Dihadapi Perseroan 51
12. Keterangan Tentang Transaksi-Transaksi Dengan Pihak Yang
Mempunyai Hubungan Istimewa 52
VIII. INDUSTRI 55
IX. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN 60
1. Umum 60
2. Kegiatan Usaha 60
3. Persaingan 69
4. Asuransi 71
5. Strategi Pengembangan Usaha 72
6. Proses Pertambangan 76
7. Prospek Usaha 76
8. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) 77
X. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING 78
XI. EKUITAS 80
XII. KEBIJAKAN DIVIDEN 81
XIII. PERPAJAKAN 82




i






XIV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL 84
XV. PIHAK YANG BERTINDAK SEBAGAI PEMBELI SIAGA 86
XVI. PERSYARATAN PEMESANAN DAN PEMBELIAN SAHAM 88
XVII. KETERANGAN TENTANG HMETD 93
XVIII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN HMETD 95
















































ii






DEFINISI DAN SINGKATAN


Afiliasi : Berarti:
a.hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat
kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;
b.hubungan antara Pihak dengan karyawan, Direktur atau Komisaris dari
Pihak tersebut;
c.hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat satu atau lebih
anggota Direksi atau Komisaris yang sama;
d.hubungan antara perusahaan dengan Pihak yang baik secara langsung
maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh
perusahaan tersebut;
e.hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung
maupun tidak langsung, oleh Pihak yang sama; atau hubungan antara
perusahaan dan pemegang saham utama.
Anak Perusahaan : Perusahaan yang laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan
Perseroan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia.
AI : PT Arutmin Indonesia.
BAPEPAM : Badan Pengawas Pasar Modal sebagaimana dimaksud dalam ketentuan
pasal 3 ayat 1 Undang-Undang Pasar Modal.
BAPEPAM-LK : Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (dahulu Badan
Pengawas Pasar Modal atau BAPEPAM).
BEI : PT Bursa Efek Indonesia.
BKPN : Badan Koodinasi Penanaman Modal.
BOA : Bengalon Operating Agreement antara Perseroan dengan KPC tanggal
27 Mei 2004 yang terakhir diubah tanggal 9 Maret 2007.
Bursa Efek : Bursa Efek sebagaimana didefinisikan dalam pasal 1 butir 4 Undang-
undang Pasar Modal, dalam hal ini diselenggarakan oleh PT Bursa Efek
Indonesia, berkedudukan di Jakarta, berikut segenap penerus, dan/atau
penggantinya, dimana saham dicatatkan.
CAGR : Singkatan dari Compounded Annual Growth Rate atau tingkat
pertumbuhan rata-rata per tahun.
CCOW : Coal Contract Of Work (Perjanjian Karya Pengusaha Pertambangan
Batubara).
CVR : Coal Vista Resources Ltd, suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan
hukum Seychelles.
DH Energy : PT DH Energy.
Daftar Pemegang Saham : Daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan tentang
kepemilikan Efek oleh Pemegang Efek dalam Penitipan Kolektif di KSEI
berdasarkan data yang diberikan oleh Pemegang Rekening kepada
KSEI.
Dirjen : Direktur Jenderal.
DPI : Singkatan dari Divisi Perdagangan dan Industri.
DPS : Daftar Pemegang Saham Perseroan, yang disusun dan diadministrasikan
oleh PT Ficomindo Buana Registrar.
DTS : PT DHE Technical Services.




iii






EBIT : Singkatan dari Earnings Before Interest and Tax, yaitu laba bersih
sebelum bunga dan pajak.
EBITDA : Singkatan dari Earnings Before Interest, Tax, Depreciation and
Amortisation, yaitu laba bersih sebelum bunga, pajak, depresiasi dan
amortisasi.
Efek : Surat berharga, sebagaimana didefinisikan dalam pasal 1 butir 5
Undang-Undang Pasar Modal.
EIA : Energy Information Administration.
GCL : Goldwave Capital Limited
Hari : Setiap hari dalam 1 (satu) tahun kalender, termasuk hari Minggu dan hari
libur.
Hari Bursa : Hari dimana BEI melakukan transaksi perdagangan.
Hari Kerja : Hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional yang
ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia, dan hari kerja biasa
yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah sebagai
bukan hari kerja biasa.
HMETD : Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.
ITP : PT Indotambang Perkasa.
KPC : PT Kaltim Prima Coal.
KSEI : Perseroan terbatas yang berkedudukan di Jakarta yang menjalankan
kegiatan usaha sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang Pasar Modal Pasal 1
butir 10 dengan mengadministrasikan HMETD berdasarkan Perjanjian
Tentang Pendaftaran HMETD di KSEI.
Kustodian : Pihak yang memberi jasa penitipan sebagaimana didefinisikan dalam
pasal 1 butir 8 Undang-Undang Pasar Modal dan meliputi KSEI,
Perusahaan Efek dan Bank Kustodian.
Laporan Keuangan Konsolidasi :Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan dan Anak Perusahaan
Perseroan yang disusun sesuai dengan Prinsip Standar Akuntansi
Indonesia.
Masyarakat : Pemegang saham Perseroan yang jumlah kepemilikan sahamnya kurang
dari 5% dari seluruh saham Perseroan yang ditempatkan dan disetor
penuh.
Menteri Hukum dan HAM : Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia yang
namanya dahulu Menteri Kehakiman Republik Indonesia pernah diubah
menjadi Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia,
dan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Mt : Million Tonne atau juta ton.
Mtpa : Million Tonne per Annum atau juta ton pertahun.
MW : Mega Watt.
OEM : Original Equipment Manufacturer.
PCU : PT Pendopo Coal Upgrading.
Pemegang Saham Pendiri : ZAI dan ITP.
Pemerintah : Pemerintah Negara Republik Indonesia.
Perseroan : PT Darma Henwa Tbk.




iv






Perusahaan Asosiasi : Perusahaan dimana Perseroan melakukan penyertaan secara langsung
kedalam sejumlah perusahaan dengan nilai penyertaan lebih dari 20%
dan kurang dari 50% dari keseluruhan saham yang telah dikeluarkan
oleh perusahaan tersebut.
PLN : PT PLN (Persero).
PLTU : Pembangkit Listrik Tenaga Uap.
PMA : Singkatan dari Penanaman Modal Asing.
PMDN : Singkatan dari Penanaman Modal Dalam Negeri.
PN : Pengadilan Negeri.
PP : PT Pendopo Power.
PPA : Power Purchase Agreement.
Prove : Prove Energy Investment Limited, suatu perusahaan yang didirikan
berdasarkan hukum British Virgin Islands.
PT : Perseroan Terbatas.
PUT : Penawaran Umum Terbatas.
ROA : Singkatan dari Return on Assets atau imbal hasil investasi yang
merupakan perbandingan antara jumlah laba bersih dengan jumlah Aset
dalam periode yang sama.
RUPS : Rapat Umum Pemegang Saham.
RUPSLB : Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.
Tbk : Terbuka.
TBN : Tambahan Berita Negara Republik Indonesial.
Saham : Saham-saham atas nama yang ditawarkan dan dijual oleh Perseroan
dalam rangka Penawaran Umum yang dilakukan menurut Perjanjian
Penjaminan Emisi Efek dan akan dicatatkan pada Bursa Efek.
SP : PT Sriwijaya Power.
TDP : Tanda Daftar Perusahaan.
US$ : Dollar Amerika Serikat.
UU PM : Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
UU PT : Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Vista : Vista Visa Ltd, suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum
Seychelles.
ZAI : Zurich Assets International Limited, suatu perusahaan yang beroperasi
berdasarkan hukum Seychelles.















v






RINGKASAN


Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya
dengan keterangan yang lebih rinci dan laporan keuangan serta catatan-catatan yang tercantum di dalam
Prospektus ini. Ringkasan ini dibuat atas dasar fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling
penting bagi Perseroan. Semua informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang Dollar Amerika
Serikat kecuali dinyatakan lain dan telah disajikan sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku umum
di Indonesia.

RIWAYAT SINGKAT DAN KEGIATAN USAHA PERSEROAN
Perseroan didirikan sebagai suatu perseroan terbatas yang didirikan dalam rangka PMDN dengan nama
PT Darma Henwa berdasarkan dan diatur menurut undang-undang Republik Indonesia berdasarkan Akta
No. 54, tanggal 8 Oktober 1991. Di bulan Juli 1996 Perseroan mengubah statusnya dari semula sebagai
perusahaan PMDN menjadi perusahaan PMA dengan masuknya Henry Walker Group Limited sebagai
pemegang saham dalam Perseroan dan sekaligus mengubah seluruh anggaran dasarnya guna
menyesuaikan dengan UUPT. Di bulan Januari 2005, Perseroan mengubah namanya menjadi PT HWE
Indonesia yang selanjutnya diubah lagi menjadi PT Darma Henwa di bulan September 2006.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir berdasarkan Akta
Pernyataan Keputusan Rapat No. 49 tanggal 23 Juni 2009, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE,
MKn, Notaris di Tangerang (Akta No. 49/2009), telah dilakukan peningkatan modal dasar dari
Rp.4.000.000.000.000 menjadi Rp.6.000.000.000.000 sehingga mengubah Pasal 4 ayat 1 Anggaran
Dasar Perseroan. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
berdasarkan keputusan No. AHU-28247.AH.01.02 tanggal 25 juni 2009.
Kegiatan usaha utama Perseroan saat ini adalah bergerak dalam bidang jasa kontraktor pertambangan
umum serta pemeliharaan dan perawatan peralatan. Kegiatan usaha tersebut termasuk dalam lingkup
usaha sebagaimana diuraikan dalam Anggaran Dasar Perseroan.

Dalam menjalankan kegiatan usahanya tersebut, Perseroan saling mendukung satu sama lain dengan
unit-unit usahanya sebagai berikut :


























vi
No. Nama Perusahaan Persentase
Penyertaan
Kegiatan Usaha
Tahun
Penyertaan/
Pendirian
Kepemilikan Langsung oleh Perseroan
1
2
3
Prove
DH Energy (dahulu DH
Power)
DH Services
100%
(Sudah
Beroperasi)
99%
(Sudah
Beroperasi)
51%
(Sudah
Beroperasi)
Perusahaan investasi yang
memiliki investasi dalam
bentuk penyertaan di
perusahaan pemasaran
batubara
Jasa konsultasi dibidang
ketenagalistrikan.
Penyewaan peralatan
konstruksi / plant hire service
serta perdagangan besar
(distributor utama dan impor)
dan jasa penunjang
pertambangan umum.
2007
2007
2007
Melalui Prove
4 Vista 100%
(Sudah
Beroperasi)
Perusahaan investasi yang
memiliki investasi dalam
bentuk penyertaan di
perusahaan pemasaran
2007



























Kantor pusat Perseroan berlokasi di Menara Anugerah, Kantor Taman E.3.3, Lt 11 dan 12, Jl Mega Kuningan
Lot 8.6-8.7, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta 12950 Indonesia.

IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
Ikthisar data keuangan penting Perseroan berdasarkan laporan keuangan Perseroan yang telah diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik Handoko Tomo untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30
Juni 2009 dan oleh Kantor Akuntan Publik Jimmy Budhi dan Rekan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal- tanggal 31 Desember 2008, 2007 dan serta 2006, dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian
adalah sebagai berikut :

NERACA KONSOLIDASI
(dalam ribuan US Dollar)
Uraian 30 Juni 31 Desember
2009 2008 2007 2006
ASET
Aset Lancar 140.252 171.023 227.474 102.134
Aset Tidak Lancar 347.011 366.472 331.654 154.474
Jumlah Aset 487.263 537.495 559.128 256.608
KEWAJIBAN
Kewajiban Lancar 146.894 165.459 132.598 138.825
Kewajiban Tidak Lancar 62.514 94.094 173.634 74.080
Jumlah Kewajiban 209.408 259.553 306.232 212.905
Hak Minoritas Atas Aset Bersih Anak
Perusahaan
731

161

174

174

EKUITAS 277.124 277.781 252.721 43.529
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 487.263 537.495 559.128 256.608

LAPORAN RUGI-LABA KONSOLIDASI
(dalam ribuan US Dollar)
Uraian 30 Juni 31 Desember
2009 2008 2007 2006
Pendapatan 102.871 220.108 225.957 170.629
Beban usaha 95.594 193.866 180.131 150.924
Laba (Rugi) operasi 7.277 26.242 45.826 19.705
Beban lain-lain 7.248 15.839 33.825 15.778
Laba (Rugi) sebelum taksiran beban pajak 29 10.403 12.001 3.926
Laba (Rugi) bersih 221 10.581 8.680 2.867




vii
No. Nama Perusahaan Persentase
Penyertaan
Kegiatan Usaha
Tahun
Penyertaan/
Pendirian
batubara
5 CVR Melalui Prove
sebesar
66,67% dan
melalui Vista
sebesar
33,33%
(Sudah
Beroperasi)
Pemasaran batubara dan
sumber daya lainnya
2007
Melalui PT DH Energy
6 PP 20%
(Belum
Beroperasi)
Berusaha dalam bidang
perdagangan besar
(distributor utama) dan
impor.
2008
7 DTS 49%
(Sudah
Beroperasi)
Berusaha dalam bidang jasa
penempatan tenaga kerja
Indonesia di dalam negeri.
2007







PENAWARAN UMUM TERBATAS I (PUT I)
Berikut keterangan mengenai Penawaran Umum Terbatas I
Jumlah saham yang ditawarkan dalam HMETD 6.243.923.928
Nilai nominal Rp 100 (seratus Rupiah)
Rasio saham lama dengan HMETD 5:2
Harga Pelaksanaan HMETD Rp 100 (seratus Rupiah)
Jumlah dana hasil PUT I Rp 624.392.392.800 (enam ratus dua puluh empat miliar tiga
ratus sembilan puluh dua juta tiga ratus sembilan puluh dua
ribu delapan ratus Rupiah)

Berdasarkan DPS per tanggal 30 Oktober 2009 yang dikeluarkan oleh PT Ficomindo Buana Registrar,
susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Saham Biasa Atas Nama Nilai Nominal Rp 100 per saham
Keterangan
Jumlah

Saham

(Lembar)
Jumlah Nilai Nominal
(Rp)
Persentase
(%)
Modal Dasar 60.000.000.000 6.000.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
ZAI 4.002.178.390 400.217.839.000 25,64
GCL 3.863.217.000 386.321.700.000 24,75
Masyarakat lainnya * 7.744.414.430 774.441.443.000 49,61
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 15.609.809.820 1.560.980.982.000 100,00
Saham Dalam Portepel 44.390.190.180 4.439.019.018.000
* Dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5%
Catatan: beberapa pemegang saham telah melaksanakan waran yaitu sejumlah 386.059.820 saham sehingga modal ditempatkan dan
disetor Perseroan meningkat dari Rp 1.522.375.000.000 menjadi Rp 1.560.980.982.000. Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan,
Perseroan belum melakukan perubahan Anggaran Dasar sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor.
Dengan asumsi bahwa Waran Seri I yang tersisa tidak dikonversi menjadi saham dan masyarakat tidak
melaksanakan haknya dalam PUT I, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan
sesudah PUT I tersaji secara proforma dalam tabel dibawah ini:
Saham Biasa Atas Nama Nilai Nominal Rp 100 per saham
Keterangan
Jumlah

Saham

(Lembar)
Jumlah Nilai Nominal
(Rp)
Persentase
(%)
Modal Dasar 60.000.000.000 6.000.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
ZAI 4.002.178.390 400.217.839.000 18,31
GCL 3.863.217.000 386.321.700.000 17,68
Masyarakat lainnya * 7.744.414.430 774.441.443.000 35,44
Pembeli Siaga 6.243.923.928 624.392.392.800 28,57
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 21.853.733.820 2.185.373.382.000 100,00
Saham Dalam Portepel 38.146.266.180 3.814.626.618.000
* Dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5%
Dengan asumsi bahwa Waran Seri I yang tersisa tidak dikonversi menjadi saham dan seluruh saham
yang ditawarkan dalam PUT I ini terjual habis, maka struktur permodalan dan pemegang saham
Perseroan sesudah PUT I tersaji secara proforma dalam tabel dibawah ini:
Saham Biasa Atas Nama Nilai Nominal Rp 100 per saham
Keterangan
Jumlah

Saham

(Lembar)
Jumlah Nilai Nominal
(Rp)
Persentase
(%)
Modal Dasar 60.000.000.000 6.000.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
ZAI 5.603.049.746 560.304.974.600 25,64
GCL 5.408.503.800 540.850.380.000 24,75
Masyarakat lainnya * 10.842.180.202 1.084.218.020.200 49,61
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 21.853.733.820 2.185.373.382.000 100,00
Saham Dalam Portepel 38.146.266.180 3.814.626.618.000
* Dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5%
Dengan asumsi bahwa Waran Seri I yang tersisa dikonversi seluruhnya menjadi saham dan masyarakat
tidak melaksanakan haknya dalam PUT I, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan
sesudah PUT I tersaji secara proforma dalam tabel dibawah ini:
Saham Biasa Atas Nama Nilai Nominal Rp 100 per saham
Keterangan
Jumlah

Saham

(Lembar)



viii
Jumlah Nilai Nominal
(Rp)
Persentase
(%)






Modal Dasar 60.000.000.000 6.000.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
ZAI 4.002.178.390 400.217.839.000 15,95
GCL 3.863.217.000 386.321.700.000 15,05
Masyarakat lainnya * 11.558.354.610 1.155.835.461.000 45,03
Pembeli Siaga 6.243.923.928 624.392.392.800 24,33
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 25.667.673.928 2.566.767.392.800 100,00
Saham Dalam Portepel 34.332.326.072 3.433.232.607.200
* Dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5%
Dengan asumsi bahwa Waran Seri I yang tersisa dikonversi seluruhnya menjadi saham dan seluruh
saham yang ditawarkan dalam PUT I ini terjual habis, maka struktur permodalan dan pemegang saham
Perseroan sesudah PUT I tersaji secara proforma dalam tabel dibawah ini:
Saham Biasa Atas Nama Nilai Nominal Rp 100 per saham
Keterangan
Jumlah

Saham

(Lembar)
Jumlah Nilai Nominal
(Rp)
Persentase
(%)
Modal Dasar 60.000.000.000 6.000.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
ZAI 5.603.049.746 560.304.974.600 21,83
GCL 5.408.503.800 540.850.380.000 21,07
Masyarakat lainnya * 14.656.120.382 1.465.612.038.200 57,10
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 25.667.673.928 2.566.767.392.800 100,00
Saham Dalam Portepel 34.332.326.072 3.433.232.607.200
* Dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5%

PENGGUNAAN DANA DARI HASIL PUT I

Dana hasil PUT I ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan dengan perincian
sebagai berikut:
1. Sekitar 71,51% atau Rp. 427.500.000.000 akan dialokasikan untuk pelunasan sebagian hutang
Perseroan sebesar US$ 45.000.000 dengan menggunakan kurs tukar pada tanggal 22 Desember
2009 sebesar Rp. 9.500 per US$ 1.
2. Sekitar 7,61% atau Rp. 45.496.819.996 akan dialokasikan untuk pembelian alat berat.
3. Sekitar 20,88% atau Rp. 124.858.896.110 akan digunakan untuk modal kerja Perseroan.

PERNYATAAN HUTANG

Sesuai dengan laporan keuangan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009
yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Handoko Tomo dengan pendapat Wajar Tanpa
Pengecualian, Perseroan memiliki jumlah kewajiban sebesar US$ 208 juta dengan rincian sebagai
berikut:
(dalam ribuan US Dollar)
Keterangan Jumlah
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang usaha 27.065
Hutang Lain-Lain 977
Hutang pajak 715
Beban masih harus dibayar 7.811
Bagian pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam
satu tahun
Hutang sewa pembiayaan 23
Pinjaman bank 83.303
Pinjaman kepada lembaga keuangan lainnya 27.000
Jumlah Kewajiban Lancar 146.894
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Hutang hubungan Istimewa 3.788
Kewajiban pajak tangguhan - bersih 5.657
Kewajiban imbalan kerja 3.050
Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh



ix






tempo dalam satu tahun
Hutang sewa 19
Pinjaman bank 50.000
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 62.514
JUMLAH KEWAJIBAN 209.408

PROSPEK USAHA

Perkembangan industri dalam negeri yang cukup pesat membuat pemerintah saat ini kesulitan dalam
mensuplai listrik untuk kebutuhan industri. Untuk mengatasi masalah tersebut dan mendukung
perkembangan industri dalam negeri Pemerintah kini sedang membuat program percepatan
pembangunan pembangkit tenaga listrik dengan bahan bakar batubara untuk dapat menekan harga
produksi sektor industri. Oleh karena itu permintaan dalam negeri khususnya akan batubara saat ini juga
meningkat sehingga membuat banyak investor dan pengusaha pertambangan melakukan ekspansi baik
dari segi perluasan area tambang maupun usaha yang mendukung sektor industri pertambangan
Meningkatnya kebutuhan akan energi alternatif pengganti minyak bumi yang masih sangat tinggi
membuat sektor industri pertambangan batu bara dan industri pendukung pertambangan khususnya
pembangunan pembangkit tenaga listrik baik dalam dan luar negeri menjadi sektor bisnis yang sangat
menjanjikan. Perseroan melihat hal ini sebagai kesempatan yang baik untuk lebih meningkatkan kinerja
dan perluasan usaha.
FAKTOR RISIKO
Setiap industri tidak terlepas dari berbagai risiko yang dapat mempengaruhi kegiatan operasional
perusahan dalam industri terkait, begitu pula hanya dengan Perseroan. Dalam menjalankan kegiatan
usahanya, Perseroan menghadapi risiko-risiko usaha sebagai berikut :

a. Risiko Pihak Ketiga
1. Risiko Gagalnya Restrukturisasi dengan Pihak Kreditur
2. Risiko Pemutusan Kontrak
3. Risiko Gagal atau Tertundanya Proyek
4. Risiko Ketergantungan Terhadap Pemilik Konsesi Pertambangan Kontraktor Pertambangan
dan Pemasok Peralatan
5. Risiko Pembayaran

b. Risiko Operasional
1. Risiko Tidak Tercapainya Produksi Sesuai Yang Diproyeksikan
2. Risiko Sumber Daya Manusia
3. Risiko Kerusakan Peralatan Penunjang Operasional Perseroan

c. Risiko Eksternal
1. Risiko Nilai Tukar Valuta Asing
2. Risiko Kebijakan Pemerintah, Kondisi Ekonomi dan Sosial Politik
3. Risiko Persaingan Usaha
4. Risiko Bencana Alam
5. Risiko Perkembangan Teknologi
Penjelasan lebih lengkap mengenai risiko-risiko tersebut di atas akan dijelaskan pada Bab V Prospektus
ini tentang Risiko Usaha.
STRATEGI PERSEROAN
Strategi usaha Perseroan adalah (i) terus memperkuat kompetensi inti (core competence) dalam bidang
kontraktor penambangan, (ii) melakukan ekspansi kegiatan usaha dalam rantai nilai (value chain) usaha
pertambangan.




x






Kegiatan usaha pertambangan sangat berisiko terhadap kerusakan lingkungan, kesehatan dan
keselamatan kerja. Perseroan memiliki kebijakan manajemen risiko dan quality assurance untuk
menjamin Perseroan dapat mencapai tujuan-tujuannya. Aspek-aspek manajemen risiko dan quality
assurance tersebut antara lain :
- Melakukan identifikasi, evaluasi dan mitigasi atas risiko yang mungkin muncul dalam menjalankan
usahanya.
- Melakukan kegiatan usaha sesuai dengan peraturan yang berlaku.
- Mengimplementasikan praktek-praktek terbaik dalam industri (best industry practices).
- Merancang serta menyediakan tenaga kerja dan peralatan yang sesuai untuk mencapai target
Perseroan.
- Selalu berkomitmen untuk terus melakukan inovasi.

Memastikan kepada seluruh karyawan dan pemasok untuk selalu memperhatikan kesehatan dan
keselamatan dalam bekerja.

KEBIJAKAN DIVIDEN

Saham-saham yang diterbitkan dan ditawarkan oleh kepada para pemegang saham dalam rangka PUT I
ini akan mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham-saham yang telah
diterbitkan oleh Perseroan sebelum PUT I, termasuk tetapi tidak terbatas pada hak atas pembagian
dividen.
Dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan Perseroan, tingkat kecukupan modal dan arus
kas dalam rangka mencapai tingkat pertumbuhan yang optimal di masa yang akan datang dan dengan
memperhatikan keharusan Perseroan membentuk dana cadangan dan pemenuhan kewajiban-kewajiban
Perseroan berdasarkan Perjanjian-perjanjian dengan pihak ketiga pada saat prospektus ini diterbitkan,
dan tanpa mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan lain sesuai
dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, manajemen Perseroan mengusulkan pembagian dividen
kas dilakukan tiap tahun mulai tahun buku 2008 kepada pemegang saham yang namanya tercantum
pada Daftar Pemegang Saham dengan kebijakan sebagai berikut:
Laba Bersih Setelah Pajak Rasio Pembayaran Dividen
Sampai dengan US$ 50 juta 10% - 20%
Diatas US$ 50 juta 20% - 25%

Sejak Penawaran Umum Perdana Saham pada bulan September 2007 hingga saat ini, Perseroan belum
membagikan dividen kepada para pemegang saham.




















xi






I. PENAWARAN UMUM TERBATAS I


Direksi atas nama Perseroan, dengan ini melakukan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) kepada Para
Pemegang Saham dalam rangka penerbitan HMETD sebanyak 6.243.923.928 (enam miliar dua ratus
empat puluh tiga juta sembilan ratus dua puluh tiga ribu sembilan ratus dua puluh delapan) saham biasa
dengan Nilai nominal Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan
Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham sehingga seluruhnya berjumlah sebesar-besarnya Rp
624.392.392.800 (enam ratus dua puluh empat miliar tiga ratus sembilan puluh dua juta tiga ratus
sembilan puluh dua ribu delapan ratus Rupiah) yang berasal dari saham portepel dan akan dicatatkan di
BEI.
Setiap pemegang saham yang memiliki 5 (lima) Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang
Saham pada tanggal 11 Januari 2009 pukul 16.00 mempunyai 2 (dua) HMETD untuk membeli 2 (dua)
Saham yang ditawarkan dengan Harga Penawaran Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham yang harus
dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD. Pemegang saham mempunyai
kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama dalam Perseroan.
Saham hasil pelaksanaan HMETD yang ditawarkan melalui Penawaran Umum Terbatas I ini seluruhnya
merupakan saham yang dikeluarkan dari Portepel Perseroan, dan akan dicatatkan di BEI.



PT Darma Henwa Tbk
Kegiatan Usaha:
Jasa Kontraktor Penambangan dan Energi Terintegrasi
Baik Secara Langsung maupun Melalui Anak Perusahaan
Berkedudukan di Jakarta, Indonesia
Kantor Pusat
Menara Anugerah, Kantor Taman E.3.3, Lt 11 dan 12
Jl. Mega Kuningan Lot. 8.6-8.7.
Kawasan Mega Kuningan
Jakarta- 12950, Indonesia
Telp. (62-21) 5794 8830/8838
Fax. (62-21) 5794 8829/8836
Homepage: www.ptdh.co.id
RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH
RISIKO PEMUTUSAN KONTRAK.
RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS INI PADA BAB V MENGENAI
RISIKO USAHA.
Perseroan didirikan sebagai suatu perseroan terbatas yang didirikan dalam rangka PMDN dengan nama
PT Darma Henwa berdasarkan dan diatur menurut undang-undang Republik Indonesia berdasarkan Akta
No. 54, tanggal 8 Oktober 1991, sebagaimana diubah berdasarkan Akta Perubahan No. 141 tanggal 12
Pebruari 1993, sebagaimana diubah berdasarkan Akta Perubahan No. 29 tanggal 5 Juli 1993, yang
seluruhnya dibuat di hadapan Siti Pertiwi Henny Shidki, SH, Notaris di Jakarta. Akta-akta tersebut telah
disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. C2-
6334.HT.01.01.TH.93 tanggal 19 Juli 1993 dan didaftarkan di kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan dibawah No. 834/A.PT/HKM/1993/PN.JAK.SEL tanggal 15 September 1993. Akta
Pendirian tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 13, tanggal 14 Pebruari
1995, Tambahan No. 1346.
Di bulan Juli 1996 Perseroan mengubah statusnya dari semula sebagai perusahaan PMDN menjadi
perusahaan PMA dengan masuknya Henry Walker Group Limited sebagai pemegang saham dalam
Perseroan dan sekaligus mengubah seluruh anggaran dasarnya guna menyesuaikan dengan UUPT. Di



1






bulan Januari 2005, Perseroan mengubah namanya menjadi PT HWE Indonesia yang selanjutnya diubah
lagi menjadi PT Darma Henwa di bulan September 2006.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No. 38, tanggal 17 Juli
2007, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Tangerang, yang telah disetujui oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Persetujuan Akta Perubahan
Anggaran Dasar No. W7-08090 HT.01.04-TH.2007 tanggal 19 Juli 2007, Perseroan telah melakukan
perubahan anggaran dasar yang terakhir sehubungan dengan perubahan-perubahan yang diadakan
dalam rangka pelaksanaan Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan. Perubahan-perubahan
tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 19 Juli
2007.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir berdasarkan Akta
Pernyataan Keputusan Rapat No. 49 tanggal 23 Juni 2009, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE,
MKn, Notaris di Tangerang (Akta No. 49/2009), telah dilakukan peningkatan modal dasar dari
Rp.4.000.000.000.000 menjadi Rp.6.000.000.000.000 sehingga mengubah Pasal 4 ayat 1 Anggaran
Dasar Perseroan. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
berdasarkan keputusan No. AHU-28247.AH.01.02 tanggal 25 juni 2009.
Kantor Pusat Perseroan berlokasi di Menara Anugerah, Kantor Taman E.3.3., Lt 11 dan 12, Jl Mega
Kuningan Lot 8.6 - 8.7, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta 12950, Indonesia.
Sebelum PUT I ini, Perseroan telah mencatatkan seluruh saham di BEI yang merupakan seluruh modal
ditempatkan dan disetor penuh Perseroan dengan rincian pencatatan seperti yang tertera dalam tabel
berikut ini:
Keterangan
Tanggal

Efektif
Harga
Penawaran
Efek
total nilai
emisi
(dalam juta)
Tanggal
Pencatatan pada
Bursa
Jumlah Saham
(dalam jutaan)
Akumulasi
Jumlah Saham
(dalam jutaan)
Akumulasi Jumlah
Nominal
(dalam jutaan)
Penawaran Perdana 12 Sept 2007 Rp 335 Rp 1.055.250 26 Sept 2007 3.150 3.150 Rp 315.000
Company Listing 26 Sept 2007 12.074 15.224 Rp 1.522.375
Hasil Konversi Waran* 386 15.610 Rp 1.560.981
Total saham yang dicatatkan 15.610 15.610 Rp 1.560.981
*sampai dengan 31 Agustus 2009
Berdasarkan DPS per 30 Oktober 2009 yang dikeluarkan oleh PT Ficomindo Buana Registrar, susunan
pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut :
Saham Biasa Atas Nama Nilai Nominal Rp 100 per saham
Keterangan
Jumlah

Saham

(Lembar)
Jumlah Nilai Nominal
(Rp)
Persentase
(%)
Modal Dasar 60.000.000.000 6.000.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
ZAI 4.002.178.390 400.217.839.000 25,64
GCL 3.863.217.000 386.321.700.000 24,75
Masyarakat lainnya * 7.744.414.430 774.441.443.000 49,61
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 15.609.809.820 1.560.980.982.000 100,00
Saham Dalam Portepel 44.390.190.180 4.439.019.018.000
* Dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5%
Catatan: beberapa pemegang saham telah melaksanakan waran yaitu sejumlah 386.059.820 saham sehingga modal ditempatkan dan
disetor Perseroan meningkat dari Rp 1.522.375.000.000 menjadi Rp 1.560.980.982.000. Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan,
Perseroan belum melakukan perubahan Anggaran Dasar sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor.
Dengan asumsi bahwa Waran Seri I yang tersisa tidak dikonversi menjadi saham dan masyarakat tidak
melaksanakan haknya dalam PUT I, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan
sesudah PUT I tersaji secara proforma dalam tabel dibawah ini:
Saham Biasa Atas Nama Nilai Nominal Rp 100 per saham
Keterangan
Jumlah

Saham

(Lembar)
Jumlah Nilai Nominal
(Rp)
Persentase
(%)
Modal Dasar 60.000.000.000 6.000.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
ZAI 4.002.178.390 400.217.839.000 18,31
GCL 3.863.217.000 386.321.700.000 17,68
Masyarakat lainnya * 7.744.414.430 774.441.443.000 35,44
Pembeli Siaga 6.243.923.928 624.392.392.800 28,57
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 21.853.733.820 2.185.373.382.000 100,00
Saham Dalam Portepel 38.146.266.180 3.814.626.618.000
* Dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5%



2






Jumlah saham baru dari hasil pelaksanaan dari Penawaran Umum Terbatas I adalah sebanyak
6.243.923.928 atau sebesar 28,57% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh setelah
pelaksanaan PUT I. Saham baru dari hasil pelaksanaan dari PUT I ini akan dicatatatkan di Bursa Efek
Indonesia bersama dengan saham yang telah dicatatkan sehubungan dengan penawaran saham
perdana Perseroan dan saham hasil pelaksanaan waran seri I yang telah dilaksanakan sampai dengan
prospektus ini diterbitkan.
Pemegang HMETD yang tidak menggunakan haknya untuk membeli saham baru dalam rangka PUT I ini
dapat menjual haknya kepada pihak lain dari tanggal 13 Januari 2009 sampai dengan tanggal 19 Januari
2009 melalui BEI serta di luar Bursa, sesuai dengan Peraturan BAPEPAM No. IX.D.1 tentang HMETD.
Jika saham-saham yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh Pemegang
HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada Pemegang HMETD lainnya yang melakukan
pemesanan lebih besar dari haknya sebagaimana tercantum dalam daftar pemegang HMETD, secara
proporsional berdasarkan hak yang dilaksanakan.
Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran
Umum Terbatas I PT Darma Henwa Tbk. No. 161 tanggal 24 November 2009, dibuat dihadapan Robert
Purba, S.H, Notaris di Jakarta, telah disepakati bahwa sisa saham biasa yang tidak diambil bagian oleh
para pemegang saham seluruhnya akan diambil oleh PT Danatama Makmur pada harga yang sama
dengan harga Penawaran Umum Terbatas I Perseroan, yaitu sebesar Rp 100 (seratus Rupiah) setiap
saham.
Mengingat bahwa jumlah saham yang ditawarkan adalah dalam jumlah sebanyak 6.243.923.928 (enam
miliar dua ratus empat puluh tiga juta sembilan ratus dua puluh tiga ribu sembilan ratus dua puluh
delapan) lembar saham biasa, maka pemegang saham Perseroan yang tidak melaksanakan haknya
akan mengalami penurunan persentase kepemilikan (dilusi) maksimum sebesar 28,57% setelah
pelaksanaan HMETD.
Keterangan Tentang Waran Seri I
Bersamaan dengan penerbitan saham penawaran umum saham perdana pada tahun 2007, Perseroan
menerbitkan sebanyak 4.200.000.000 Waran Seri I pada tanggal 26 September 2007 dimana setiap
pemegang 3 saham yang diterbitkan dalam penawaran umum perdana akan memperoleh 4 Waran Seri I,
dimana setiap 1 Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru
Perseroan. Periode pelaksanaan Waran Seri I dimulai sejak 26 Maret 2008 dan akan berakhir pada
tanggal 24 September 2010.
Jumlah Waran Seri I yang telah dilaksanakan adalah sebanyak 386.059.820 Waran Seri I. Sehingga
jumlah Waran Seri I yang belum dilaksanakan adalah sebanyak 3.813.940.180 Waran Seri I atau
sebesar 24,43% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran
disampaikan.
Dengan asumsi bahwa Waran Seri I yang tersisa tidak dikonversi menjadi saham dan seluruh saham
yang ditawarkan dalam PUT I ini terjual habis, maka struktur permodalan dan pemegang saham
Perseroan sesudah PUT I tersaji secara proforma dalam tabel dibawah ini:
Saham Biasa Atas Nama Nilai Nominal Rp 100 per saham
Keterangan
Jumlah

Saham

(Lembar)
Jumlah Nilai Nominal
(Rp)
Persentase
(%)
Modal Dasar 60.000.000.000 6.000.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
ZAI 5.603.049.746 560.304.974.600 25,64
GCL 5.408.503.800 540.850.380.000 24,75
Masyarakat lainnya * 10.842.180.202 1.084.218.020.200 49,61
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 21.853.733.820 2.185.373.382.000 100,00
Saham Dalam Portepel 38.146.266.180 3.814.626.618.000
* Dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5%
Dengan asumsi bahwa Waran Seri I yang tersisa dikonversi seluruhnya menjadi saham dan masyarakat
tidak melaksanakan haknya dalam PUT I, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan
sesudah PUT I tersaji secara proforma dalam tabel dibawah ini:
Saham Biasa Atas Nama Nilai Nominal Rp 100 per saham
Keterangan
Jumlah

Saham

(Lembar)
Jumlah Nilai Nominal
(Rp)
Persentase
(%)
Modal Dasar 60.000.000.000 6.000.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh



3






ZAI 4.002.178.390 400.217.839.000 15,95
GCL 3.863.217.000 386.321.700.000 15,05
Masyarakat lainnya * 11.558.354.610 1.155.835.461.000 45,03
Pembeli Siaga 6.243.923.928 624.392.392.800 24,33
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 25.667.673.928 2.566.767.392.800 100,00
Saham Dalam Portepel 34.332.326.072 3.433.232.607.200
* Dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5%
Dengan asumsi bahwa Waran Seri I yang tersisa dikonversi seluruhnya menjadi saham dan seluruh
saham yang ditawarkan dalam PUT I ini terjual habis, maka struktur permodalan dan pemegang saham
Perseroan sesudah PUT I tersaji secara proforma dalam tabel dibawah ini:
Saham Biasa Atas Nama Nilai Nominal Rp 100 per saham
Keterangan
Jumlah

Saham

(Lembar)
Jumlah Nilai Nominal
(Rp)
Persentase
(%)
Modal Dasar 60.000.000.000 6.000.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
ZAI 5.603.049.746 560.304.974.600 21,83
GCL 5.408.503.800 540.850.380.000 21,07
Masyarakat lainnya * 14.656.120.382 1.465.612.038.200 57,10
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 25.667.673.928 2.566.767.392.800 100,00
Saham Dalam Portepel 34.332.326.072 3.433.232.607.200
* Dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5%
Apabila sampai dengan Cum Date terdapat Waran Seri I yang tidak dikonversi menjadi saham maka
pemegang Waran Seri I tersebut tidak mempunyai hak untuk memperoleh HMETD.

Sehubungan dengan pengeluaran saham baru dalam rangka PUT I, akan terjadi penyesuaian harga
pelaksanaan Waran Seri I dan jumlah Waran Seri I dengan formula sebagai berikut:
(E F)
Harga Pelaksanaan Waran Seri I baru = ---------- x Z
E

E
Jumlah Waran Seri I baru = ---------- x Y
(E F)

E = Harga Pasar Saham sebelum pengeluaran pengumuman penawaran umum terbatas
F = Harga Teoritis right untuk 1 (satu) saham yang dihitung dengan formula:
(E G)
(H + 1)
G = Harga Pembelian 1 (satu) saham berdasarkan hak memesan efek terlebih dahulu (right)
H = Jumlah saham yang diperlukan untuk memesan tambahan 1 (satu) saham dengan hak memesan
efek terlebih dahulu (right)
Z = Harga Pelaksanaan Waran Seri I yang lama
Y = Jumlah awal Waran Seri I yang beredar

Jika harga teoritis saham setelah pengeluaran saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu
lebih rendah dari nilai nominal, maka harga pelaksanaan Waran Seri I yang baru adalah sebesar nilai
nominal saham yang akan diterbitkan sebagai hasil pelaksanaan Waran.
Penyesuaian ini berlaku efektif sejak tanggal terakhir perdagangan saham tanpa HMETD (ex date) di
Pasar Reguler dan Negosiasi.

Perseroan berencana untuk mengeluarkan atau mencatatkan saham baru atau efek lainnya yang dapat
dikonversikan menjadi saham selain dari yang ditawarkan dalam PUT I ini dalam jangka waktu 12 (dua
belas) bulan sejak tanggal efektifnya PUT I ini.
Setiap pemegang atas saham yang diterbitkan dalam rangka PUT I ini mempunyai hak yang sama dan
sederajat dalam segala hal dengan saham Perseroan yang sahamnya telah ditempatkan dan disetor



4






penuh sebelumnya, yakni berhak dan berwenang untuk memperoleh dan melaksanakan semua hak yang
melekat pada saham-saham tersebut sebagaimana diatur dalam anggaran dasar Perseroan dan
ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku, termasuk menghadiri rapat-rapat umum pemegang saham
Perseroan, memberikan suara dalam rapat-rapat tersebut dan menerima dividen yang dibagikan oleh
Perseroan sesuai dengan keputusan-keputusan rapat tersebut, sesuai dengan rasio perbandingan
jumlah saham dalam Perseroan yang dimiliki.


















































5






II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL
PENAWARAN UMUM TERBATAS I


Seluruh dana hasil PUT I ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan dengan perincian
sebagai berikut:
1. Sekitar 71,51% atau Rp. 427.500.000.000 akan dialokasikan untuk pelunasan sebagian hutang
Perseroan sebesar US$ 45.000.000 dengan menggunakan kurs tukar pada tanggal 22 Desember
2009 sebesar Rp. 9.500 per US$ 1.
2. Sekitar 7,61% atau Rp. 45.496.819.996 akan dialokasikan untuk pembelian alat berat.
3. Sekitar 20,88% atau Rp. 124.858.896.110 akan digunakan untuk modal kerja Perseroan.
Sehubungan dengan penggunaan dana hasil PUT I untuk pelunasan sebagian hutang Perseroan, berikut
Daftar Kreditur Perseroan saat ini adalah sebagai berikut:
No. Fasilitas Nama Kreditur Hubungan
Afiliasi
Jumlah Hutang
yang Outstanding
Jumlah
Pelunasan
Penggunaan
Hutang
Tingkat
Bunga
Jangka
Waktu
Jatuh Tempo
per 14 Desember
2009
sebagian yang
telah dilakukan
1 Tranche
A
United
Overseas Bank
Tidak
terafili
US$ 8.733.055 US$
77.500.000
Pembelian
Alat Berat
LIBOR +
3,5%
11 Jan
2007 -
11-Jul-
10
Ltd / UOBI asi telah
dilunasi
dan Belanja
Modal
11 Jul
2010
2 Tranche
A
Caterpillar
Financial
Tidak
terafili
US$ 8.928.571 pada tahun
2008.
Pembelian
Alat Berat
LIBOR +
3,5%
11 Jan
2007 -
11-Jul-
10
Services (UK)
Ltd
asi dan Belanja
Modal
11 Jul
2010
3 Tranche
A
The Bank of
TokyoMitsubus
Tidak
terafili
US$ 8.928.571 Pembelian
Alat Berat
LIBOR +
3,5%
11 Jan
2007 -
11-Jul-
10
hi UFJ Ltd,
Singapore
asi dan Belanja
Modal
11 Jul
2010
Branch
4 Tranche
A
VTB Bank
Europe Plc,
Tidak
terafili
US$ 8.928.571 Pembelian
Alat Berat
LIBOR +
3,5%
11 Jan
2007 -
11-Jul-
10
Singapore
Branch
asi dan Belanja
Modal
11 Jul
2010
5 Tranche
A
Erste Bank
der
Tidak
terafili
US$ 6.696.429 Pembelian
Alat Berat
LIBOR +
3,5%
11 Jan
2007 -
11-Jul-
10
oesterraichis
che
asi dan Belanja
Modal
11 Jul
2010
Sparkassen AG
6 Tranche
A
PT Bank
International
Tidak
terafili
US$ 4.464.286 Pembelian
Alat Berat
LIBOR +
3,5%
11 Jan
2007 -
11-Jul-
10
Indonesia asi dan Belanja
Modal
11 Jul
2010
7 Tranche
A
Fibonnaci
Master Fund
Tidak
terafili
US$ 6.696.429 Pembelian
Alat Berat
LIBOR +
3,5%
11 Jan
2007 -
11-Jul-
10
Ltd asi dan Belanja
Modal
11 Jul
2010
8 Tranche
A
Indian Bank,
Singapore
Tidak
terafili
US$ 912.409 Pembelian
Alat Berat
LIBOR +
3,5%
11 Jan
2007 -
11-Jul-
10
Branch asi dan Belanja
Modal
11 Jul
2010
9 Tranche
A
PT Bank CIMB
Niaga Tbk
Tidak
terafili
US$ 8.211.679 Pembelian
Alat Berat
LIBOR +
3,5%
11 Jan
2007 -
11-Jul-
10
asi dan Belanja
Modal
11 Jul
2010
10 Tranche
B
Merrill Lynch
Credit
Tidak
terafili
US$ 435.000 sebesar US$
6.500.000
Pembelian
Alat Berat
LIBOR +
4,75%
11 Jan
2007 -
11-Apr-
11
Products, LLC asi telah
dilunasi
dan Belanja
Modal
11 Apr
2011
11 Tranche
B
Strategic
Asia Capital
Tidak
terafili
US$
21.750.000
pada tahun
2008.
Pembelian
Alat Berat
LIBOR +
4,75%
11 Jan
2007 -
11-Apr-
11
Ltd. asi dan Belanja
Modal
11 Apr
2011
12 Tranche
B
Deutsche Bank Tidak
terafili
US$ 5.875.000 Pembelian
Alat Berat
LIBOR +
4,75%
11 Jan
2007 -
11-Apr-
11
asi dan Belanja
Modal
11 Apr
2011
13 Tranche
B
CVI GVF (LUX)
Master
Tidak
terafili
US$ 9.350.000 Pembelian
Alat Berat
LIBOR +
4,75%
11 Jan
2007 -
11-Apr-
11
S.A.R.L asi dan Belanja
Modal
11 Apr
2011
14 Tranche
B
The Asian
Debt Fund
Tidak
terafili
US$ 6.090.000 Pembelian
Alat Berat
LIBOR +
4,75%
11 Jan
2007 -
11-Apr-
11
Ltd. asi dan Belanja
Modal
11 Apr
2011
15 Working
Capital
PT Bank
International
Tidak
terafili
US$
14.000.000
sebesar US$
1.000.000
Modal Kerja LIBOR +
1,75%
Revolvin
g
27-Mar-
10
Indonesia asi telah
dilunasi
pada tahun
2008.
Facility
(sejak
27 Maret
2007)
JUMLAH US$
120.000.000
US$
85.000.000
Berdasarkan Perjanjian Fasilitas Pinjaman Jangka Panjang, dimungkinkan bagi Perseroan untuk
melakukan pelunasan atas sebagian atau seluruh hutang lebih awal.
Sedangkan sehubungan dengan alokasi dana hasil PUT I untuk pembelian alat berat, kebutuhan alat
berat yang digunakan untuk kegiatan operasional perseroan antara lain: Drill Driltech D45KS, Dozer



5






Track Cat D10T, Caterpillar Grader 24M, Water Pump Multiflow MF420, Water Pump Multiflow MF180,
Waterfill Pump, Lighting Tower, Forklift 2.5 TON - 3 TON, Repowering 777A, Integrated Toolcarrier,
Service Truck, Fuel Truck, Water Truck, Wheel Crane Truck 120T, Wheel Crane Truck with Man Basket
80T. Pembelian alat-alat berat tersebut akan dilakukan Perseroan dari pihak supplier yang mampu
memberikan harga yang paling kompetitif, skedul pengiriman tepat waktu dan layanan purna jual yang
baik.

Penggunaan dana untuk modal kerja adalah untuk membiayai kegiatan operasional seperti pembelian
persediaan spare parts, ban dan pembayaran uang muka sewa alat.

Pengunaan Dana hasil PUT I akan dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Berdasarkan Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan
per tanggal 31 Maret 2009, dana hasil Penawaran Umum setelah dikurangi biaya-biaya emisi telah
digunakan seluruhnya untuk alat-alat sebesar Rp 593.421 juta, prasarana dan pengembangan sebesar
Rp 90.947 juta, modal kerja sebesar Rp 170.560 juta dan sebesar Rp 150.870 juta untuk pembayaran
hutang kepada Institusi Keuangan.

Dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan telah digunakan seluruhnya sesuai dengan
penggunaan dana yang ada di Prospektus. Penggunaan Dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham
telah dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan oleh Bapepam dan LK No.SE-05/BL/2006 tanggal 29
September 2006 tentang Keterbukaan Informasi mengenai biaya yang dikeluarkan dalam rangka
Penawaran Umum, total biaya yang dikeluarkan Perseroan adalah sebesar kurang lebih 4,25% dari nilai
Emisi yang terdiri dari:
1. Biaya Jasa untuk Penasihat Keuangan/Arranger sebesar 4%
2. Biaya Profesi Penunjang Pasar Modal sebesar 0,21%, yang terdiri dari biaya jasa:
a. Akuntan sebesar 0,06%;
b. Konsultan Hukum sebesar 0,1%;
c. Biro Administrasi Efek sebesar 0,01%;
d. Notaris sebesar 0,04%;
3. Biaya Lain-lain (percetakan, iklan, persiapan RUPSLB dan lain-lain) sebesar 0,04%.
Perseroan akan mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana hasil PUT I ini kepada para
pemegang saham Perseroan dalam RUPS Tahunan Perseroan dan melaporkannya secara periodik
kepada Bapepam-LK sesuai dengan Peraturan BAPEPAM Nomor X.K.4 Lampiran Keputusan Ketua
BAPEPAM Nomor Kep-81/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 yang diubah dengan Nomor Kep-
15/PM/1997 tanggal 30 April 1997 dan terakhir diubah dengan Nomor Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli
2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.
Apabila Perseroan bermaksud untuk merubah rencana penggunaan dana hasil PUT I ini maka Perseroan
harus terlebih dahulu (i) melaporkannya ke BAPEPAM-LK disertai dengan alasan dan pertimbangannya
dan (ii) meminta persetujuan pemegang saham Perseroan melalui RUPSLB Perseroan.














7






III. PERNYATAAN HUTANG


Sesuai dengan laporan keuangan Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal
30 Juni 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Handoko Tomo dengan pendapat Wajar Tanpa
Pengecualian, Perseroan mempunyai kewajiban yang seluruhnya berjumlah US$ 208 juta yang terdiri
dari kewajiban lancar sebesar US$ 146 juta dan kewajiban tidak lancar sebesar US$ 62 juta dengan
rincian sebagai berikut:

(dalam ribuan dollar)
Keterangan Jumlah
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang usaha 27.065
Hutang Lain-Lain 977
Hutang pajak 715
Beban masih harus dibayar 7.811
Bagian pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam
satu tahun
Hutang sewa pembiayaan 23
Pinjaman bank 83.303
Pinjaman kepada lembaga keuangan lainnya 27.000
Jumlah Kewajiban Lancar 146.894
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Hutang hubungan Istimewa 3.788
Kewajiban pajak tangguhan - bersih 5.657
Kewajiban imbalan kerja 3.050
Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh
tempo dalam satu tahun
Hutang sewa pembiayaan 19
Pinjaman bank 50.000
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 62.514
JUMLAH KEWAJIBAN 209.408


Perincian lebih lanjut mengenai kewajiban tersebut adalah sebagai berikut:

KEWAJIBAN LANCAR
Hutang Usaha
Jumlah hutang usaha Perseroan per tanggal 30 Juni 2009 adalah US$ 27,065 juta yang terdiri dari:
(dalam ribuan Dollar)
Keterangan Jumlah
Hutang Usaha
Pihak ketiga:
PT United Tractors Tbk 4.226
PT Cakrawala Putra Bersama 3.388
PT Dwimakmur Primatamas 2.198
PT Trakindo Utama 1.366
PT Onjaya Kokoh 1.103
AM Texas Resources 937
PT Titian Kaltim 566
PT Hexindo Adiperkasa Tbk 519
Lain-lain (masing-masing di bawah US$ 500.000) 12.762
Jumlah 27.065




7






Hutang Pajak
Jumlah pajak Perseroan per tanggal 30 Juni 2009 adalah US$ 715.514 yang terdiri dari:
(dalam ribuan Dollar)
Keterangan Jumlah
Pajak Penghasilan :
Pasal 21 11
Pasal 23 dan 26 244
Pasal 29 448
Pajak Pertambahan Nilai 12
Jumlah 715

Beban masih harus dibayar
Jumlah Beban masih harus dibayar per tanggal 30 Juni 2009 adalah US$ 6,851 juta yang terdiri dari:
(dalam ribuan Dollar)
Keterangan Jumlah
Beban Masih Harus Dibayar
Sewa alat dari pihak luar 2.209
Pengangkutan batubara 1.575
Biaya bunga 1.476
Bahan Peledak 464
Biaya rehabilitasi 179
Lain-lainnya 1.908
Jumlah 7.811

Hutang Sewa

Jumlah hutang sewa per tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 22.865.

Pinjaman Bank

Jumlah pinjaman per tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 83 juta.

Pinjaman Kepada Lembaga Keuangan Lainnya

Jumlah pinjaman kepada lembaga keuangan lainnya per tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar
US$ 27.000.000

Kewajiban Lancar Lainnya

Jumlah kewajiban lancar lainnya per tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 977.100.

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Hutang Pihak Hubungan Istimewa
Jumlah hutang pihak hubungan istimewa per tanggal 30Juni 2009 adalah US$ 796.708.
(dalam ribuan Dollar)
Keterangan Jumlah
PT Arutmin Indonesia 2.991
ZAI 599
PT Henwa Tanone (dalam proses likuidasi) 178
PT Pendopo Power 20
Jumlah 3.788



8






Kewajiban Pajak Tangguhan
Jumlah kewajiban pajak tangguhan per tanggal 30 Juni 2009 adalah US$ 5,657 juta.
(dalam ribuan Dollar)
Keterangan Jumlah
Aset pajak tangguhan
Rugi fiskal (8.904)
Kewajiban imbalan kerja (762)
Kewajiban pajak tangguhan
Aset tetap 13.273
Aset tidak lancar lainnya 2.050
Jumlah 5.657

Kewajiban Imbalan kerja
Jumlah kewajiban imbalan kerja untuk per tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 3,050 juta.
(dalam ribuan Dollar)
Keterangan Jumlah
Nilai kini kewajiban imbalan kerja karyawan 3.493
Biaya jasa lalu yang belum diakui yang belum menjadi hak (5)
Kerugian actuarial belum diakui (438)
Jumlah 3.050


Hutang Sewa
Jumlah hutang sewa per tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 18.934.
Pinjaman Bank
Jumlah pinjaman bank per tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 50 juta.
(dalam ribuan Dollar)
Keterangan Jumlah
Pinjaman yang diperoleh dari:
United Overseas Bank
Perusahaan 120.000
Anak Perusahaan (Coal Vista) 13.303
Jumlah 133.303
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 83.303
Jumlah 50.000

Sehubungan dengan pinjaman yang diperoleh dari United Overseas Bank berdasarkan US$ 205.000.000
Facilities Agreement tanggal 26 Desember 2006, sebagaimana diubah dengan First Amendment and
Consent Agreement, tanggal 31 Agustus 2007, dibuat di bawah tangan, Perseroan sedang dalam proses
untuk merestrukturisasi perjanjian tersebut.
Perseroan rencananya akan menggunakan sebesar 68,47% dari dana hasil PUT I untuk melakukan
pelunasan sebagian hutang yang timbul berdasarkan pinjaman dari United Overseas Bank kepada
Perseroan. Saldo Pinjaman Perseroan per 30 Juni 2009 sehubungan dengan Fasilitas Pinjaman United
Overseas Bank adalah sebesar US$ 120 juta yang terdiri dari Fasilitas Tranche A sebesar US$ 62,5 juta,
Fasilitas modal kerja sebesar US$ 14 juta dan Fasilitas Tranche B sebesar US$ 43,5 juta.

Sehubungan dengan kewajiban-kewajiban sebagaimana dinyatakan dalam bab ini, Perseroan
menyatakan bahwa tidak terdapat syarat-syarat tertentu atau pembatasan-pembatasan (negative
covenants) yang dapat merugikan Pemegang Saham Publik.




9






Perseroan tidak memiliki kewajiban-kewajiban lain selain yang telah dinyatakan diatas dan yang telah
diungkapkan dalam Prospektus ini. Tidak ada kewajiban yang telah jatuh tempo tetapi belum dilunasi dan
tidak ada kewajiban baru (selain kewajiban yang timbul dari kegiatan usaha normal Perseroan) yang
terjadi setelah tanggal neraca sampai dengan tanggal laporan akuntan dan setelah tanggal Laporan
akuntan sampai dengan efektifnya Pernyataan Pendaftaran.

Dengan adanya pengelolaan yang sistematis atas aset dan kewajiban serta peningkatan hasil operasi di
masa yang akan datang, manajemen menyatakan kesanggupannya untuk dapat menyelesaikan seluruh
kewajibannya sesuai dengan persyaratan sebagaimana mestinya.















































10






IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH
MANAJEMEN


1. Umum

Perseroan didirikan sebagai suatu perseroan terbatas yang didirikan dalam rangka PMDN dengan nama
PT Darma Henwa berdasarkan dan diatur menurut undang-undang Republik Indonesia berdasarkan Akta
No. 54, tanggal 8 Oktober 1991, sebagaimana diubah berdasarkan Akta Perubahan No. 141 tanggal 12
Pebruari 1993, sebagaimana diubah berdasarkan Akta Perubahan No. 29 tanggal 5 Juli 1993, yang
seluruhnya dibuat di hadapan Siti Pertiwi Henny Shidki, SH, Notaris di Jakarta. Akta-akta tersebut telah
disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. C2-
6334.HT.01.01.TH.93 tanggal 19 Juli 1993 dan didaftarkan di kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan dibawah No. 834/A.PT/HKM/1993/PN.JAK.SEL tanggal 15 September 1993. Akta
Pendirian tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 13, tanggal 14 Pebruari
1995, Tambahan No. 1346.
Di bulan Juli 1996 Perseroan mengubah statusnya dari semula sebagai perusahaan PMDN menjadi
perusahaan PMA dengan masuknya Henry Walker Group Limited sebagai pemegang saham dalam
Perseroan dan sekaligus mengubah seluruh anggaran dasarnya guna menyesuaikan dengan UUPT. Di
bulan Januari 2005, Perseroan mengubah namanya menjadi PT HWE Indonesia yang selanjutnya diubah
lagi menjadi PT Darma Henwa di bulan September 2006.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No. 38, tanggal 17 Juli
2007, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Tangerang, yang telah disetujui oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Persetujuan Akta Perubahan
Anggaran Dasar No. W7-08090 HT.01.04-TH.2007 tanggal 19 Juli 2007, Perseroan telah melakukan
perubahan anggaran dasar yang terakhir sehubungan dengan perubahan-perubahan yang diadakan
dalam rangka pelaksanaan Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan. Perubahan-perubahan
tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 19 Juli
2007.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir berdasarkan Akta
Pernyataan Keputusan Rapat No. 49 tanggal 23 Juni 2009, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE,
MKn, Notaris di Tangerang (Akta No. 49/2009), telah dilakukan peningkatan modal dasar dari
Rp.4.000.000.000.000 menjadi Rp.6.000.000.000.000 sehingga mengubah Pasal 4 ayat 1 Anggaran
Dasar Perseroan. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
berdasarkan keputusan No. AHU-28247.AH.01.02 tanggal 25 Juni 2009.

2. Faktor-Faktor yang berpengaruh terhadap kegiatan usaha dan keuangan Perseroan

a. Kondisi Perekonomian

Di pertengahan tahun 2008, terjadi lonjakan permintaan terutama terhadap industri batubara, tetapi
di akhir tahun 2008 industri batubara menghadapi krisis ekonomi yang menyebabkan permintaan
atas batubara menjadi menurun.

b. Peluang Usaha dan Kondisi Pasar

Permintaan akan energi alternatif yang cukup besar membuat negara-negara pengekspor batubara
berusaha meningkatkan volume produksi batubara mereka dengan berusaha membuat berbagai
regulasi serta kondisi yang dapat mendukung sektor pertambangan batubara. Pada saat ini
Indonesia merupakan salah satu pengekspor batubara terbesar di dunia. Cina juga merupakan
konsumen batubara terbesar karena kebutuhan akan listrik untuk industri mereka yang juga besar
seiring dengan perkembangan ekonomi negaranya yang sangat pesat. Selain itu, Perkembangan
industri dalam negeri yang cukup pesat membuat pemerintah saat ini kesulitan dalam memenuhi




11






listrik untuk kebutuhan industri. Untuk mengatasi masalah tersebut dan mendukung perkembangan
industri dalam negeri Pemerintah kini sedang membuat program percepatan pembangunan
pembangkit tenaga listrik dengan bahan bakar batubara untuk dapat menekan harga produksi sektor
industri. Oleh karena itu permintaan dalam negeri khususnya akan batubara saat ini juga meningkat
sehingga membuat banyak investor dan pengusaha pertambangan melakukan ekspansi baik dari
segi perluasan area tambang maupun usaha yang mendukung sektor industri pertambangan,
dimana salah satunya adalah kontraktor penambangan.

c. Perilaku Pelanggan terhadap Perubahan Teknologi Baru

Industri pertambangan yang kian kompetitif membutuhkan penguasaan teknologi dan sumber daya
manusia yang berkualitas. Perseroan senantiasa mengikuti perkembangan teknologi agar dapat
menunjang proses pencapaian target Perseroan untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen tepat
pada waktunya dan agar dapat bersaing dengan perusahaan pertambangan lainnya. Selain itu untuk
lebih meningkatkan kompetensi dan kualitas sumber daya manusianya Perseroan juga
mendatangkan tenaga ahli, mendukung suasana kerja yang sehat dan kondusif serta menggandeng
berbagai mitra kerja yang dapat mendukung Perseroan untuk dapat memberikan pelayanan yang
berkualitas dan tepat waktu.

d. Persaingan Usaha

Permintaan akan energi alternatif selain minyak bumi khususnya batubara semakin meningkat.
Untuk dapat menghadapi persaingan tersebut, Perseroan melalui anak-anak perusahaannya
menawarkan bukan hanya sebagai kontraktor penambangan batubara namun juga perusahaan
pertambangan terintegrasi yang dapat memasarkan hasil pertambangan, pembangkit tenaga listrik
dan sektor yang terkait dengan pertambangan.

e. Hal-hal lain yang berpengaruh terhadap Perseroan

Bidang usaha pertambangan merupakan bidang usaha yang mempunyai beberapa risiko seperti
dibahas dalam Bab V prospektus ini. Salah satu risikonya adalah risiko pemutusan kontrak.
Pembatalan atau pemutusan perjanjian secara sepihak menyebabkan penurunan pada pendapatan
Perseroan yang hampir seluruhnya tergantung pada kontrak jangka panjang yang dimiliki Perseroan.
Selain itu hal-hal yang berpengaruh terhadap Perseroan lainnya adalah ketergantungan terhadap
pemiliki konsesi pertambangan kontraktor pertambangan dan pemasok peralatan, keterlambatan
pembayaran, nilai tukar valuta asing, kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi dan sosial politik.


3. Keuangan

Analisis dan pembahasan berikut disajikan berdasarkan Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Handoko Tomo untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009,
dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008, 2007 dan 2006 yang telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik Jimmy Budhi dan rekan, kesemuanya dengan Pendapat Wajar Tanpa
Pengecualian :
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi yang telah diaudit, ikhtisar data keuangan Perseroan adalah
sebagai berikut :
(dalam ribuan Dollar)
Keterangan
Juni 31 Desember
2009 2008 2007 2006
LAPORAN LABA RUGI
Pendapatan 102.871 220.108 225.957 170.629
Beban usaha 95.594 193.866 180.131 150.924
Laba operasi 7.277 26.242 45.826 19.705
Beban lain-lain 7.248 15.839 33.825 15.778
Laba sebelum taksiran beban pajak 29 10.403 12.001 3.926
Laba bersih 221 10.581 8.680 2.867



12







Keterangan







Juni 31 Desember
2009 2008 2007 2006
NERACA
ASET
Aset Lancar 140.252 171.023 227.474 102.134
Aset Tidak Lancar 347.011 366.472 331.654 154.474
Jumlah Aset 487.263 537.495 559.128 256.608
KEWAJIBAN
Kewajiban Lancar 146.894 165.459 132.598 138.825
Kewajiban Tidak Lancar 62.514 94.094 173.634 74.080
Jumlah Kewajiban 209.408 259.553 306.232 212.905
Hak Minoritas Atas Aset Bersih Anak Perusahaan 730 161 174 174
EKUITAS 277.124 277.781 252.721 43.529
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 487.263 537.495 559.128 256.608


Pendapatan Usaha

Pendapatan Usaha Perseroan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 tercatat
sebesar US$ 102,871 juta.

Pendapatan Perseroan pada tahun 2008 sebesar US$ 220 juta, mengalami penurunan 2,59% dari
pendapatan pada tahun 2007 sebesar US$ 226 juta. Penurunan pendapatan ini disebabkan oleh
penghapusan eskalasi bahan bakar di mana pengelolaan bahan bakar diambil alih oleh PT Kaltim Prima
Coal sejak bulan April 2008. Namun demikian secara produksi, Jumlah batubara yang diproduksi di area
Bengalon pada tahun 2008 adalah sebesar 6 juta ton, yang meningkat sebesar 5% dari 5,7 juta ton di
tahun 2007. Tingkat pencapaian tertinggi terjadi di bulan Juli yang menghasilkan jumlah pengiriman ke
pelabuhan sebesar 647 Kt, sedangkan pada tahun sebelumnya tercatat pada bulan April 2007, yaitu
sebesar 601 Kt. Jumlah pengiriman rata-rata batubara ke pelabuhan per bulan di tahun 2008 adalah 500
Kt dibandingkan 475 Kt yang dihasilkan di tahun 2007. Selama tahun 2008, komposisi pendapatan
Perseroan berasal dari 82,06% jasa pertambangan serta 17,94% jasa pemasaran dan konsultasi.

Pada tahun 2007 pendapatan Perseroan sebesar US$ 226 juta, meningkat 32,43% dari pendapatan
pada tahun 2006 yang sebesar US$ 171 juta. Peningkatan pendapatan ini dicapai melalui peningkatan
kontribusi yang lebih besar dari jasa pertambangan serta adanya pendapatan tambahan dari jasa
pemasaran dan konsultasi. Selama tahun 2007, komposisi pendapatan Perseroan berasal 83,53% jasa
pertambangan serta 16,47% jasa pemasaran dan konsultasi. Kontrak jasa pemasaran dan konsultasi
yang diperoleh Perseroan di tahun 2007 ini telah memberikan tambahan yang cukup signifikan yaitu
sebesar US$ 37 juta pada tahun tersebut.


Beban Usaha

Beban Usaha Perseroan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar
US$ 95 juta.
Beban Usaha Perseroan pada tahun 2008 adalah sebesar US$ 194 juta, meningkat 7,62% dari US$ 180
juta yang terjadi pada tahun sebelumnya. Peningkatan sebesar 7,62% atau US$ 14 juta tersebut
terutama dari tiga komponen biaya utama yang mewakili 44,86% dari total beban usaha, yaitu:
Biaya penyusutan yang mewakili sebesar 17,91% total beban usaha, meningkat sebesar 35%
Biaya perbaikan dan pemeliharaan yang mewakili sebesar 14,25% total beban usaha, meningkat
sebesar 84%
Biaya sub kontraktor sebesar yang mewakili 12,70% total beban usaha, meningkat sebesar 12,5%
Peningkatan komponen beban usaha terbesar yaitu biaya perbaikan dan pemeliharaan adalah sejalan
dengan kebijakan yang diambil oleh Perseroan untuk terus meningkatkan produksi dan efisiensi biaya
melalui optimalisasi alat-alat produksi yang dimiliki oleh Perseroan. Walaupun terdapatnya peningkatan
ketiga komponen beban usaha diatas, namun komponen beban usaha lainnya yang cukup dominan



13






dengan persentase sebesar 13% dari total beban usaha yaitu biaya bahan bakar mengalami penurunan
hingga 41% terkait dengan pengambilalihan pengelolaan bahan bakar oleh PT Kaltim Prima Coal.
Beban Usaha Perseroan untuk tahun 2007 adalah sebesar US$ 180 juta, meningkat 19,35% dari US$
151 juta dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Peningkatan 19,35% atau US$ 29 juta tersebut
terutama berasal dari empat komponen biaya utama yang mewakili 60,16% daru total beban usaha,
yaitu:
Biaya bahan bakar sebesar 23,58%
Biaya amortisasi sebesar 10,20%
Biaya sub kontraktor sebesar 12,14%
Biaya depresiasi sebesar 14,24%
Peningkatan beban usaha Perseroan ini disebabkan dari adanya tambahan alat-alat berat di tahun 2007,
sehingga turut meningkatkan penggunaan bahan bakar dan biaya depresiasi aset tetap. Namun
demikian, penambahan aset tetap ini terbukti mampu meningkatkan kinerja Perseroan dengan
dicapainya peningkatan pendapatan dari jasa penambangan saja sebesar 11%, dimana pendapatan jasa
penambangan pada tahun 2006 sebesar US$ 171 juta meningkat menjadi US$ 189 juta pada tahun
2007.


Beban Lain-lain

Beban lain-lain Perseroan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 adalah
sebesar US$ 7,248 juta.
Beban lain-lain Perseroan untuk tahun 2008 adalah sebesar US$ 16 juta, mengalami penurunan dari
US$ 34 juta pada tahun 2007, atau turun 53,17%. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan
beban bunga dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan beban bunga ini adalah disebabkan
percepatan pembayaran sejumlah US$ 26 juta kepada para kreditur yang tergabung dalam Fasilitas
Pinjaman United Overseas Bank dan percepatan pembayaran pinjaman Coal Vista Resources sebesar
US$ 1,6 juta di tahun 2008.
Beban lain-lain Perseroan untuk tahun 2007 adalah sebesar US$ 34 juta, meningkat dari US$ 16 juta
pada tahun 2006, atau naik 114,38%. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan beban
bunga sebesar 108,77% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan beban bunga adalah
sehubungan dengan penerimaan Fasilitas pinjaman dari United Overseas Bank kepada Perseroan dan
Coal Vista Resources di tahun 2007.

Laba Operasi

Laba Operasi Perseroan untuk 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 7
juta.

Laba Operasi Perseroan untuk tahun 2008 sebesar US$ 26 juta. Hal ini menunjukan penurunan sebesar
42,74% dari jumlah laba pada tahun sebelumnya yang sebesar US$ 46 juta. Penurunan laba operasi ini
terutama disebabkan karena meningkatnya beban usaha yang timbul dari kenaikan beban perbaikan dan
pemeliharaan alat-alat berat Perseroan dalam bentuk pembelian spare parts dan ban. Hal ini dilakukan
sebagai bagian dari strategi optimalisasi kinerja alat-alat Perseroan untuk pencapaian peningkatan
produksi, yang terealisasikan dengan peningkatan produksi menjadi 6 juta ton di tahun 2008.

Laba Operasi Perseroan untuk tahun 2007 sebesar US$ 46 juta. Hal ini menunjukan peningkatan
signifikan sebesar 132,56% dari jumlah laba operasi pada tahun sebelumnya yang sebesar US$ 20 juta.
Peningkatan laba operasi ini terutama karena peningkatan pendapatan karena kontribusi tambahan dari
kontrak jasa konsultasi dan agen pemasaran sebesar $ 36 juta di Coal Vista Resources, disamping
terdapatnya peningkatan produksi Perseroan untuk kegiatan penambangan.






14







Laba Sebelum Pajak.

Laba Sebelum Pajak Penghasilan Perseroan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni
2009 adalah sebesar US$ 29.057.

Laba Sebelum Pajak Penghasilan untuk tahun 2008 dan 2007 masing-masing sebesar US$ 10,4 juta dan
US$ 12 juta pada tahun 2007, yang mana hal ini mencerminkan jumlah penurunan sebesar 13,31%.
Penurunan Laba sebelum Pajak Penghasilan terkait dengan menurunnya laba operasi, walaupun
demikian penurunan laba operasi tidak menyebabkan penurunan yang signifikan pada Laba sebelum
Pajak Penghasilan karena diimbangi dengan menurunnya beban lain-lain yang terutama dikontribusikan
dari penurunan beban bunga yang terkait dengan percepatan pembayaran yang dilakukan Perseroan
kepada para krediturnya di tahun 2008.
Laba sebelum pajak penghasilan Perseroan untuk tahun 2007 dan 2006 masing-masing sebesar US$ 12
juta dan US$ 4 juta, yang mana hal ini mencerminkan jumlah peningkatan sebesar 205,65%.
Peningkatan ini disebabkan oleh naiknya pendapatan sebesar 32,43% selain juga penurunan rasio
beban usaha dan beban lain-lain terhadap pendapatan dari 97,70% menjadi 94,69%, pada masing-
masing tahun.


EBITDA (Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi)

EBITDA Perseroan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar
US$ 33 juta.

EBITDA Perseroan pada tahun 2008 adalah sebesar US$ 82 juta, turun 2% dibanding dengan tahun
sebelumnya sebesar US$ 84 juta. Di sisi EBITDA, penurunan yang terjadi hanya sebesar 2% karena
peningkatan biaya depresiasi menjadi US$ 34,7 juta dari sebesar US$ 25,65 juta pada tahun 2007
karena adanya penambahan asset tetap berupa mesin dan peralatan senilai $ 64 juta.
EBITDA Perseroan untuk tahun 2007 adalah sebesar US$ 84 juta, meningkat 45% dibanding dengan
tahun sebelumnya yang sebesar US$ 58 juta. Peningkatan EBITDA Perseroan adalah terkait dengan
peningkatan biaya depresiasi sehubungan dengan penambahan aset tetap Perseroan berupa alat-alat
berat.


Laba Bersih

Laba Bersih Perseroan untuk periode 30 Juni 2009 sebesar US$ 221.274 dan periode 31 Desember
2008, dan 2007 tercatat masing-masing sebesar US$ 10,5 juta dan US$ 8,7 juta, atau meningkat sebesar
21,90%. Peningkatan laba bersih Perseroan di tahun 2008 disebabkan karena terdapatnya Manfaat
Pajak Bersih sebesar US$ 170.609.
Laba bersih Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2007 dan 31 Desember 2006
tercatat masing-masing sebesar US$ 8,7 juta dan US$ 2,9 juta, suatu peningkatan sebesar 203%.
Peningkatan laba bersih Perseroan ini merupakan efek dari meningkatnya pendapatan Perseroan terkait
dengan kebijakan manajemen untuk memperluas kegiatan usaha Perseroan ke arah jasa penambangan
terintegrasi menambah lini bisnis jasa konsultasi dan agen pemasaran produk pertambangan melalui
anak perusahaannya, Coal Vista Resources.












15







Pertumbuhan Aset, Kewajiban dan Ekuitas

Aset

Komposisi Aset Perseroan adalah sebagai berikut:

(dalam ribuan Dollar)
Keterangan
Juni 31 Desember
2009 2008 2007 2006
ASET
Aset Lancar
Kas dan setara kas 19.359 42.334 88.326 11.122
Piutang usaha - Pihak ketiga 4.504 3.352 18.719 21.417
Pihak hubungan istimewa 16.749 14.509 - -
Piutang lain-lain - - 2.123 -
Persediaan 41.526 44.342 32.190 6.782
Pajak Pertambahan Nilai dibayar di muka 9.868 21.572 8.779
Pajak dibayar dimuka 31.609 21.088 39.093 37.218
Rekening bank yang dibatasi penggunaannya 18 11.236 13.814 13.825
Biaya dibayar dimuka dan aset lancar lainnya 16.620 12.590 24.429 11.770
Jumlah Aset Lancar 140.253 171.023 227.474 102.134
Aset Tidak lancar
Piutang hubungan istimewa 527 503 104 136
Biaya perolehan pinjaman ditangguhkan - - - 5.143
Biaya konstruksi yang ditangguhkan - - - 4.147
Aset pajak tangguhan 489 437 - -
Investasi pada perusahaan asosiasi 11.566 11.566 546 -
Aset tetap bersih 186.853 196.068 161.611 145.048
Biaya Perolehan atas kontrak yang ditangguhkan 130.918 140.904 161.370 -
Aset tidak lancar lainnya 16.657 16.994 8.023 -
Jumlah Aset Tidak Lancar 347.011 366.472 331.654 154.474
JUMLAH ASET 487.263 537.495 559.128 256.608


Total Aset Perseroan untuk periode 31 Juni 2009 adalah sebesar US$ 487 juta.

Total Aset Perseroan periode 31 Desember 2008 adalah sebesar US$ 537 juta atau mengalami
penurunan sebesar 3,87% dari sebesar US$ 559 juta untuk periode 31 Desember 2007. Penurunan
tersebut disebabkan oleh:
- Penurunan pada kas dan setara kas sebesar US$ 46 juta atau 52,07% dibandingkan periode
sebelumnya.
- Penurunan pada pajak dibayar di muka sebesar US$ 18 juta atau 46,06% dibandingkan tahun
sebelumnya.
- Penurunan pada biaya perolehan atas kontrak yang ditangguhkan sebesar US$ 20 juta atau 12,68%
dibandingkan tahun sebelumnya.
Penurunan jumlah kas dan setara kas terutama terkait dengan adanya pembayaran dipercepat atas
pinjaman jangka panjang Perseroan kepada para Kreditur.

Total Aset Perseroan periode 31 Desember 2007 adalah sebesar US$ 559 juta, meningkat sebesar
117,89% dari US$ 257 juta tahun 2006. Peningkatan tersebut disebabkan oleh:

- Peningkatan pada kas dan setara kas sebesar US$ 77 juta atau 694,16% dibandingkan periode
sebelumnya.
- Peningkatan pada Aset Tetap sebesar US$ 17 juta atau 11,42% dari tahun 2006.
- Peningkatan pada biaya perolehan atas kontrak yang ditangguhkan sebesar US$ 161 juta.




16
Keterangan Juni






Peningkatan-peningkatan pada komponen utama Aset Perseroan terutama disebabkan karena pinjaman
yang diperoleh Perseroan dan Coal Vista Resources dari United Overseas Bank pada tahun 2007,
disamping adanya penambahan modal disetor sebesar US$ 200 juta pada tahun tersebut, termasuk dana
yang diterima dari hasil Penawaran Umum Saham Perdana sebanyak 3.150.000.000 saham dengan nilai
keseluruhan sebesar Rp. 1.055 juta.


Kewajiban

Komposisi Kewajiban Perseroan adalah sebagai berikut :
(dalam ribuan Dollar)
Keterangan 30 Juni 2009
31 Desember
2008 2007 2006
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Kewajiban Lancar
Pinjaman Jangka Pendek
Pihak yang mempunyai hubungan - 24.000 - 45.630
Wesel bayar - 5.376 - -
Hutang Usaha 27.065 30.333 21.647 22.974
Hutang lain-lain 977 - - 8.000
Hutang Pajak 715 1.338 602 115
Beban yang masih harus dibayar 7.811 8.084 12.519 10.532
Pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
Hutang sewa pembiayaan 23 20 - -
Pinjaman bank 83.303 96.308 97.830 50.000
Pinjaman kepada lembaga keuangan lainnya 27.000 - - -
Uang Muka Pelanggan - - - 1.574
Jumlah Kewajiban Lancar 146.894 165.459 132.598 138.825

Kewajiban Tidak Lancar
Hutang pihak hubungan Istimewa 3.788 2.672 777 -
Kewajiban pajak tangguhan - bersih 5.657 6.844 6.581 3.261
Kewajiban imbalan kerja 3.050 2.188 1.606 819
Pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian
yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Hutang sewa pembiayaan 19 28 - -
Pinjaman bank 50.000 82.362 164.670 70.000
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 62.514 94.094 173.634 74.080
JUMLAH KEWAJIBAN 209.408 259.553 306.232 212.905

Total Kewajiban Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 adalah
sebesar US$ 209.408 juta.
Total Kewajiban Perseroan untuk tahun 2008, 2007 dan 2006 tercatat masing-masing sebesar
US$ 259,55 juta, US$ 306,23 juta dan US$ 212.91 juta. Penurunan kewajiban Perseroan di tahun 2008
adalah disebabkan menurunnya Pinjaman Bank karena adanya percepatan pembayaran sejumlah US$
26 juta kepada para kreditur yang tergabung dalam Fasilitas Pinjaman United Overseas Bank dan
percepatan pembayaran pinjaman Coal Vista Resources sebesar US$ 1,6 juta di tahun 2008. Fasilitas
pinjaman United Overseas Bank untuk Perseroan dan Coal Vista Resources ini merupakan fasilitas yang
diterima Perseroan dan Coal Vista di tahun 2007, sehingga meningkatkan jumlah kewajiban Perseroan
dibandingkan tahun 2006.

Ekuitas
(dalam ribuan Dollar)
31 Desember
2009 2008 2007 2006
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 174.745 174.745 170.550 41.675
Tambahan Modal Disetor bersih 81.674 81.674 71.606 -
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan (662) 216 - (30)
Saldo Laba 21.367 21.146 10.565 1.884
Jumlah Ekuitas 277.124 277.781 252.721 43.529



17






Total Ekuitas untuk periode 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 277,124. Total ekuitas untuk periode 31
Desember 2008 adalah sebesar US$ 278 juta, meningkat sebesar 9,92% dibandingkan US$ 253 pada
periode 31 Desember 2007. Peningkatan atas ekuitas ini merupakan hasil pelaksanaan eksekusi waran
di tahun 2008 disamping tambahan saldo laba Perseroan.

Total Ekuitas untuk periode 31 Desember 2007 adalah sebesar US$ 253 juta, meningkat tajam sebesar
480,58% dibanding jumlah pada tahun sebelumnya yang sebesar US$ 44 juta. Peningkatan atas ekuitas
ini merupakan penambahan modal ditempatkan dan disetor penuh di tahun 2007 yang terutama
disebabkan adanya penambahan saham baru sehubungan dengan dilaksanakan Penawaran Umum
Saham Perdana Perseroan di tahun 2007.


600,000


559,128


537,495
500,000

400,000
306,232
300,000
256,608 259,553

200,000
212,905
252,721
277,781

100,000

-

43,529
2006 2007 2008

Jumlah Aset Jumlah Kew ajiban Jumlah Ekuitas


Likuiditas

Likuiditas menunjukkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi Kewajiban Jangka Pendek dengan
menggunakan Aset Lancar yang dimilikinya. Likuiditas dapat dihitung dengan membandingkan Aset
Lancar dengan Kewajiban Lancarnya pada suatu tanggal tertentu.
(dalam ribuan Dollar)
Keterangan
30 Juni 31 Desember
2009 2008 2007 2006
Aset Lancar 140.253 171.023 227.474 102.134
Kewajiban Lancar 146.894 165.459 132.598 138.825
Tingkat Likuiditas (x) 0,95 1,03 1,72 0,74

Likuiditas Perseroan pada tanggal 30 Juni 2009, 31 Desember 2008, 2007, dan 2006 masing-masing
adalah sebesar 0,95x, 1,03x, 1,72x, 0,74x. Likuiditas pada tahun 2008 mengalami penurunan jika
dibandingkan tingkat likuiditas pada tahun 2007 disebabkan karena peningkatan pada kewajiban lancar
Perseroan pada tahun 2008. Likuiditas pada tahun 2007 mengalami peningkatan jika dibandingkan
tingkat likuiditas pada tahun 2006 disebabkan karena peningkatan pada aset lancar Perseroan pada
tahun 2007.

Solvabilitas

Solvabilitas merupakan kemampuan Perseroan untuk memenuhi seluruh kewajibannya dengan
menggunakan Total Aset dibandingkan dengan Total Kewajiban.



18






(dalam ribuan Dollar)
Keterangan
30 Juni 31 Desember
2009 2008 2007 2006
Total Aset 487.263 537.495 559.128 256.608
Total Kewajiban 209.408 259.553 306.232 212.905

Rasio solvabilitas Perseroan pada tanggal 31 Juni 2009, 31 Desember 2008, 2007, dan 2006 adalah
masing-masing sebesar 2,32x, 2,07x, 1,83x dan 1,21x.

Imbal Hasil Aset

Imbal Hasil Aset adalah kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih yang diperoleh dari
Total aset yang digunakan dalam kegiatan usaha perseroan, yang dapat dihitung dari perbandingan
antara laba bersih dengan jumlah aset. Imbal hasil aset Perseroan untuk periode yang berakhir pada
tanggal 30 Juni 2009 dan 31 Desember 2008, 2007 dan 2006 masing-masing sebesar 0,05%, 1,97%,
1,55%, dan 1,12%.

Imbal Hasil Ekuitas

Imbal Hasil Ekuitas adalah kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih dari ekuitas yang
ditanamkan, yang dapat dihitung dari perbandingan antara laba bersih dengan jumlah ekuitas. Imbal hasil
ekuitas Perseroan untuk periode 30 Juni 2009 dan 31 Desember 2008, 2007 dan 2006 masing-masing
sebesar 0,08%, 3,81%, 3,43%, dan 6,59%.

4. Aset dan Kewajiban Dalam Mata Uang Asing

Untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2008, 2007 dan 2006, jumlah Aset Perseroan dalam mata uang asing adalah masing-
masing sebesar US$ 46,888 juta, US$ 53,970 juta, US$ 112,094 juta dan US$ 36,633 juta.
Untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2008, 2007 dan 2006, jumlah kewajiban Perseroan dalam mata uang asing adalah masing-
masing sebesar US$ 8,249 juta, US$ 9,528 juta, US$ 9,525 juta dan US$ 4,480 juta.
Rincian Aset dan kewajiban Perseroan dalam mata uang asing adalah sebagai berikut:
(dalam ribuan US Dollar)
Keterangan
30 Juni 31 Desember
2009 2008 2007 2006
Aset
Kas dan setara kas 5.411 10.116 63.498 89
Piutang Usaha - 195 723 102
Pajak pertambahan nilai dibayar di muka 9.868 21.571 8.779 -
Pajak dibayar dimuka 31.609 21.088 39.093 36.441
Biaya dibayar dimuka dan aset lancar lainnya - 372 - -
Jumlah Aset 46.888 53.342 112.093 36.632
Kewajiban
Hutang Usaha 4.442 5.953 7.317 3.549
Hutang Pajak 715 1.338 602 931
Kewajiban imbalan kerja 3.050 2.188 1.606 -
Hutang sewa 42 49 - -
Jumlah Kewajiban 8.249 9.528 9.525 4.480

Management Risiko
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan tidak terlepas dari berbagai macam risiko usaha.
Perseroan berusaha untuk memonitor dan memitigasi risiko-risiko ini secara terus menerus. Dengan
sistem pengelolaan resiko yang dirancang untuk memastikan keselamatan dan kesehatan lingkungan di
seluruh aspek. Sistem pengelolaan ini dibentuk dalam rangka mengupayakan beberapa hal berikut:
Melakukan identifikasi, evaluasi, dan mengelola risiko yang mungkin muncul dalam menjalankan
usahanya.




19






Merancang hutang Perseroan dalam denominasi mata uang US$, dan kontrak-kontrak Perseroan
juga memberikan pendapatan dalam US$, sehingga merupakan natural hedging.
Menerapkan peremajaan terhadap peralatan dan fasilitas pendukung lainnya.
Merancang pekerjaan agar efisiensi, dan penyelesaian secara tepat waktu sesuai ekspektasi klien.
Melakukan kegiatan usaha sesuai dengan, bila memungkinkan, melebihi standar peraturan yang
berlaku.
Menerapkan kode etik yang ditetapkan di industri dan peraturan lain yang terkait dengan usahanya.
Merancang serta menyediakan tenaga kerja dan peralatan yang sesuai untuk mencapai target
Perseroan.
Selalu berkomitmen untuk terus melakukan inovasi.
Memastikan bahwa seluruh tenaga kerja kontrak telah melakukan pekerjaannya dengan aman dan
sesuai dengan standar serta prosedur yang ditetapkan oleh Perseroan.
Membina dan menciptakan perilaku kerja yang aman di seluruh wilayah operasi Perseroan.








































20






V. RISIKO USAHA


Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan tidak terlepas dari berbagai macam risiko usaha.
Terkait dengan pelaksanaan kegiatankegiatan usaha tersebut, Perseroan berusaha untuk secara terus
menerus melakukan monitoring terhadap berbagai risiko yang ada. Adapun risikorisiko usaha yang
mungkin dihadapi oleh Perseroan adalah sebagai berikut:

a. Risiko Pihak Ketiga

1. Risiko Gagalnya Restrukturisasi dengan Pihak Kreditur

Perseroan saat ini sedang dalam proses restrukturisasi dengan para kreditur untuk fasilitas pinjaman
yang diperoleh dari United Overseas Bank berdasarkan US$ 205.000.000 Facilities Agreement tanggal
26 Desember 2006, sebagaimana diubah dengan First Amendment and Consent Agreement, tanggal 31
Agustus 2007. Apabila restrukturisasi tersebut mengalami kegagalan, dan tidak diperoleh alternatif-
alternatif penyelesaian lainnya, maka akan mengakibatkan Perseroan berada dalam kondisi default dan
mempengaruhi kelangsungan usaha Perseroan.

2. Risiko Pemutusan Kontrak
Hal-hal yang tidak diinginkan dalam pelaksanaan kontrak proyek, meliputi antara lain termasuk
pembatalan atau pemutusan kontrak secara sepihak yang disebabkan oleh ketidakmampuan
melaksanakan pekerjaan sesuai perjanjian kontarak. Dalam setiap kontrak penambangan selalu
dicantumkan mengenai syarat-syarat pembatalan atau pemutusan perjanjian secara sepihak dan adanya
kesempatan untuk memperbaiki tidak tercapainya target atau kualitas produksi. Setiap pemutusan
kontrak akan mempengaruhi pendapatan Perseroan.

3. Risiko Gagal atau Tertundanya Proyek
Dalam proses pengerjaan dan pembangunan suatu proyek, Perseroan melalui anak-anak
perusahaannya menghadapi risiko berupa gagal atau tertundanya proyek. Hal ini dapat disebabkan oleh
berbagai macam faktor seperti keberatan dari masyarakat sekitar lokasi proyek, meningkatnya biaya
proyek melebihi anggaran, tidak terpenuhinya ketentuan-ketentuan yang disyaratkan oleh Pemerintah
Daerah dan Pusat, dan lain-lain. Kegagalan dan penundaan proyek akan berdampak pada arus kas
Perseroan karena tidak terealisasinya pendapatan yang telah diproyeksikan di tahun-tahun mendatang,
sementara Perseroan telah mengeluarkan biaya proyek dan modal kerja yang cukup besar.

4. Risiko Ketergantungan Terhadap Pemilik Konsesi Pertambangan
Perseroan dalam menjalankan usahanya tidak terlepas dari risiko ketergantungan terhadap pemilik
konsesi pertambangan. Walaupun apabila terjadi pemutusan sepihak pada umumnya akan mendapatkan
kompensasi dari pemilik konsesi namun demikian akan berpengaruh terhadap pendapatan jangka
panjang Perseroan

5. Risiko Pembayaran
Risiko ini dapat terjadi akibat tidak lancarnya pembayaran dari pemberi pekerjaan (owner) atau pihak
ketiga lainnya, yang dapat menimbulkan piutang tak tertagih sehingga dapat mempengaruhi arus kas
Perseroan.

b. Risiko Operasional

1. Risiko Tidak Tercapainya Produksi Sesuai Yang Diproyeksikan
Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya terdapat kemungkinan produksi yang ditargetkan tidak
tercapai, hal ini dapat terjadi karena faktor cuaca di area penambangan atau faktor lain seperti kerusakan
pada alat-alat berat yang digunakan dalam operasional Perseroan. Jika terjadi penurunan produksi




21






dibawah target maka terdapat potensi kontrak ditinjau ulang kontrak oleh pemberi kerja, disamping itu
akan dapat berakibat pada pendapatan dan laba bersih Perseroan.
2. Risiko Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam proses operasional Perseroan,
terutama mereka yang dibutuhkan untuk mengoperasikan peralatan berat di area penambangan.
Disamping itu dibutuhkan juga tenaga kerja ahli yang bersertifikat dan berpengalaman. Bila terjadi
pemogokan atau kekurangan tenaga kerja ahli akan berpengaruh terhadap pencapaian produksi
Perseroan, sehingga akan berpengaruh pada pendapatan dan peningkatan biaya operasional yang
disebabkan oleh inefisiensi dan keharusan untuk melakukan sub kontrak guna mencapai target produksi.
3. Risiko Kerusakan Peralatan Penunjang Operasional Perseroan
Sebagai kontraktor penambangan proses produksi, Perseroan sangat tergantung pada peralatan dan alat
pengangkutan. Oleh karena itu, apabila terjadi kerusakan atau kelangkaan suku cadang peralatan akan
mengganggu kegiatan operasional Perseroan dan akan meningkatkan biaya produksi. Untuk mengurangi
risiko tersebut, divisi plant and maintenance memiliki kebijakan perawatan dan pengawasan terhadap
peralatan dan alat pengangkutan lainnya.
c. Risiko Eksternal
1. Risiko Nilai Tukar Valuta Asing
Risiko ini timbul bila Perseroan memiliki ketidaksesuaian (mismatch) antara asset dan kewajiban.
Fluktuasi nilai tukar mata uang akan menimbulkan laba (rugi) selisih kurs yang berpengaruh terhadap
pencapaian laba Perseroan.

2. Risiko Kebijakan Pemerintah, Kondisi Ekonomi dan Sosial Politik
Kebijakan pemerintah di bidang ekonomi dan moneter serta kondisi sosial politik yang kurang kondusif
akan berakibat menurunnya investasi dan pembangunan. Peraturan dan Kebijakan Pemerintah baik
Pemerintah Pusat ataupun Pemerintah Daerah baik yang langsung mapun tidak langsungberkaitan
dengan kegiatan usaha dapat mempengaruhi kinerja Perseroan secara keseluruhan. Kebijakan-kebijakan
yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan secara negatif antara lain adalah pembatalan ijin-
ijin yang dimiliki, penangguhan pelaksanaan proyek, pencabutan kuasa pertambangan. Hal ini dapat
menyebabkan tertundanya proyek-proyek yang telah maupun akan diperoleh oleh Perseroan, sehingga
dapat mengurangi pendapatan Perseroan.

3. Risiko Persaingan Usaha
Perseroan menghadapi persaingan dengan beberapa perusahaan domestik dan asing yang bergerak
dalam bidang usaha yang sama. Dalam pasaran yang penuh dengan persaingan, efisiensi, dan
penyelesaian secara tepat waktu memegang peranan yang sangat penting. Apabila Perseroan tidak
mampu menjalankan usaha secara efisien serta menjaga kualitas dan penyelesaian tepat waktu, maka
dapat berpotensi pada turunnya reputasi Perseroan sehingga mempengaruhi kemampuan Perseroan
dalam mendapatkan kontrak baru yang akhirnya mempengaruhi pendapatan Perseroan di masa depan.
4. Risiko Bencana Alam
Risiko bencana alam yang mungkin dapat mempengaruhi kegiatan operasional Perseroan antara lain
adalah kebakaran hutan dan tanah longsor. Risiko-risiko ini dapat mempengaruhi akses transportasi
Perseroan sehingga menyebabkan terganggunya proses produksi dan secara keuangan akan berakhibat
pada menurunnya pendapatan dan biaya karena perlu adanya perbaikan pada area penambangan
Perseroan yang terkena bencana alam tersebut.
5. Risiko Perkembangan Teknologi
Perkembangan teknologi sangat berpengaruh terhadap efisiensi dan produktifitas Perseroan. Jika
Perseroan tidak mengikuti perkembangan teknologi maka akan berpengaruh terhadap cost
competitiveness Perseroan sehingga akan berpengaruh terhadap biaya produksi.

Manajemen Perseroan menyatakan bahwa semua risiko usaha material yang dihadapi Perseroan dalam
melaksanakan kegiatan usaha telah diungkapkan dalam Prospektus ini dan penyusunannya telah
dilakukan berdasarkan bobot dari masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan dan operasional
Perseroan.



22






VI. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN


Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, tidak ada kejadian penting yang mempunyai dampak cukup
material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha PT Darma Henwa Tbk yang terjadi setelah tanggal
laporan Auditor Independen tertanggal 14 Desember 2009 atas laporan keuangan yang berakhir pada
tanggal 30 Juni 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Handoko Tomo dengan pendapat
wajar tanpa pengecualian yang perlu diungkapkan dalam prospektus ini.













































23






VII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN


1. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN

Perseroan didirikan sebagai suatu perseroan terbatas yang didirikan dalam rangka PMDN dengan nama
PT Darma Henwa berdasarkan dan diatur menurut undang-undang Republik Indonesia berdasarkan Akta
No. 54, tanggal 8 Oktober 1991, sebagaimana diubah berdasarkan Akta Perubahan No. 141 tanggal 12
Pebruari 1993, sebagaimana diubah berdasarkan Akta Perubahan No. 29 tanggal 5 Juli 1993, yang
seluruhnya dibuat di hadapan Siti Pertiwi Henny Shidki, SH, Notaris di Jakarta. Akta-akta tersebut telah
disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. C2-
6334.HT.01.01.TH.93 tanggal 19 Juli 1993 dan didaftarkan di kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan dibawah No. 834/A.PT/HKM/1993/PN.JAK.SEL tanggal 15 September 1993. Akta
Pendirian tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 13, tanggal 14 Pebruari
1995, Tambahan No. 1346.
Di bulan Juli 1996 Perseroan mengubah statusnya dari semula sebagai perusahaan PMDN menjadi
perusahaan PMA dengan masuknya Henry Walker Group Limited sebagai pemegang saham dalam
Perseroan dan sekaligus mengubah seluruh anggaran dasarnya guna menyesuaikan dengan UUPT. Di
bulan Januari 2005, Perseroan mengubah namanya menjadi PT HWE Indonesia yang selanjutnya diubah
lagi menjadi PT Darma Henwa di bulan September 2006.
Pengalihan status Penanaman Modal Dalam Negeri menjadi Penanaman Modal Asing tersebut telah
mendapatkan persetujuan dari BKPM berdasarkan Surat Persetujuan BKPM No. 41/V/PMA /1996,
tanggal 15 Mei 1996. Berdasarkan Surat Persetujuan tersebut, Perseroan telah memperoleh Izin Usaha
Tetap berdasarkan Keputusan Kepala BKPM No. 215/T/PERTAMBANGAN/2001, tanggal 17 Mei 2001.
Selain itu, pada tanggal 17 Mei 2001 Perseroan memperoleh Surat Persetujuan Perluasan Penanaman
Modal Asing No. 138/II/PMA/2001.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No. 38, tanggal 17 Juli
2007, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Tangerang, yang telah didaftarkan dalam
Daftar Perusahaan dengan No. TDP 090314516764 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta
Selatan dengan No. 658/RUB 0903/VIII/2007 tanggal 13 Agustus 2007. Perseroan telah melakukan
perubahan anggaran dasar yang terakhir sehubungan dengan perubahan-perubahan yang diadakan
dalam rangka pelaksanaan Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan. Perubahan-perubahan
tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 19 Juli
2007.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir berdasarkan Akta
Pernyataan Keputusan Rapat No. 49 tanggal 23 Juni 2009, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE,
MKn, Notaris di Tangerang (Akta No. 49/2009), telah dilakukan peningkatan modal dasar dari
Rp.4.000.000.000.000 menjadi Rp.6.000.000.000.000 sehingga mengubah Pasal 4 ayat 1 Anggaran
Dasar Perseroan. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
berdasarkan keputusan No. AHU-28247.AH.01.02 tanggal 25 juni 2009. BNRI atas perubahan anggaran
dasar terakhir Perseroan saat ini sedang dalam proses pengumuman dalam Berita Negara RI
Kegiatan usaha utama Perseroan saat ini adalah bergerak dalam bidang jasa kontraktor jasa
penambangan umum serta pemeliharaan dan perawatan peralatan pertambangan. Kegiatan usaha
tersebut termasuk dalam lingkup usaha sebagaimana diuraikan dalam Anggaran Dasar Perseroan.
Kegiatan usaha Perseroan adalah memberikan berbagai berbagai jasa penambangan yang meliputi jasa
kontraktor penambangan, jasa pengadaan alat-alat berat, bulk earthworks, penambangan umum,
konstruksi, teknik sipil dan jasa pemeliharaan peralatan. Untuk memperkuat posisinya sebagai
perusahaan penyedia jasa penambangan terintegrasi (integrated mining services), Perseroan
menggunakan pengalamannya dalam industri penambangan, khususnya batubara, dengan masuk dalam
industri pembangkitan tenaga listrik berbahan bakar batubara dan produk-produk nilai tambah yang
memanfaatkan batubara melalui anak perusahaannya, DH Energy, serta turut mengembangkan
usahanya sebagai konsultan dan agen pemasaran produk tambang dengan pelanggan dari dalam dan
luar negeri.
Proses kegiatan penambangan Perseroan antara lain :




24






1. Pembersihan permukaan tanah (land clearing).
2. Pemindahan tanah pucuk (top soiling).
3. Pemindahan lapisan penutup (over burden removal)
4. Penggaruan batubara (coal mining)
5. Pengangkutan batubara (coal hauling)
6. Pengapalan batubara (coal barging)
Saat ini untuk mendukung kegiatan usahanya, Perseroan mempunyai beberapa lokasi kantor antara lain :
1. Jakarta sebagai kantor pusat Perseroan, Menara Anugerah, Kantor Taman E.3.3, Lt 11 dan 12, Jl.
Mega Kuningan Lot. 8.6 8.7 , Kawasan Mega Kuningan, Jakarta 12950, Indonesia.
2. Balikpapan sebagai pusat logistik Perseroan, JL. Mulawarman No. 20A, Batakan, Balikpapan
76116, Kalimantan Timur, Indonesia.
3. KPC Bengalon Minesite (Kalimantan Timur), Bengalon Site Office, Kalimantan Timur
4. Lubuk Tutung Port and Camp (Kalimantan Timur), Bengalon Camp, Lubuk Tutung Port
Perseroan telah memperoleh Ijin Usaha Jasa Pertambangan Umum untuk menjalankan usaha konstruksi
tambang, pengupasan, pembongkaran tanah penutup, penambangan, pengangkutan, reklamasi dan
pemeliharaan serta serta penyewaan alat-alat berat di lingkungan proyek-proyek mineral, batubara dan
panas bumi berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi No.
214.K/37/DBT/2007, tanggal 9 April 2007.

2. PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN

Riwayat perkembangan kepemilikan saham Perseroan sejak pendirian sampai dengan Penawaran
Umum telah diungkapkan di dalam Prospektus Penawaran Umum Perseroan yang diterbitkan pada
tanggal 17 September 2007. Selanjutnya perkembangan kepemilikan saham Perseroan setelah
Penawaran Umum adalah sebagai berikut:

Tahun 2008

Berdasarkan Akta No. 94/2008 tanggal 30 September 2008 telah terjadi peningkatan modal ditempatkan
dan modal disetor Perseroan dikarenakan hasil pelaksanaan penawaran umum sejumlah 3.150.000.000
saham sebagaimana ternyata dalam Surat Biro Administrasi Efek PT Ficomindo Buana Registrar No.
12/FBR-DEWA/IX/07 tanggal 21 September 2007 dan hasil pelaksanaan waran sejumlah 130.000.300
saham sebagaimana ternyata dalam Surat Biro Administrasi Efek PT Ficomindo Buana Registrar No.
03/FBR-DEWA/WRN/VI/08 tanggal 30 Juni 2008, sehingga susunan permodalan Perseroan menjadi
sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp 100 per saham
Uraian Jumlah Saham
(Lembar)
Jumlah Nilai Nominal
(Rp)
Persentase
(%)
Modal Dasar 40.000.000.000 4.000.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
ZAI 11.470.112.500 1.147.011.250.000 74,71
ITP 603.637.500 60.363.750.000 3,93
Masyarakat lainnya * 3.280.000.300 328.000.030.000 21,36
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 15.353.750.300 1.535.750.030.000 100,00
Saham Dalam Portopel 24.646.249.700 2.464.249.970.000

Berdasarkan Akta No. 193/2008 tanggal 30 Desember 2008 telah terjadi peningkatan modal ditempatkan
dan modal disetor Perseroan dikarenakan hasil pelaksanaan waran sejumlah 256.059.500 saham
sebagaimana ternyata dalam Surat Biro Administrasi Efek PT Ficomindo Buana Registrar No. 03/FBR-
DEWA/WRN/XI/08 tanggal 3 Nopember 2008, sehingga susunan permodalan Perseroan menjadi
sebagai berikut:



25







Nilai Nominal Rp 100 per saham
Uraian Jumlah Saham
(Lembar)
Jumlah Nilai Nominal
(Rp)
Persentase
(%)
Modal Dasar 40.000.000.000 4.000.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
ZAI 1.772.565.190 177.256.519.000 11,36
GCL 3.863.217.000 386.321.700.000 24.75
Masyarakat lainnya * 9.974.027.610 997.402.761.000 63,89
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 15.609.809.800 1.560.980.980.000 100,00
Saham Dalam Portopel 24.390.190.200 2.439.019.020.000
* dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5%
Perubahan kepemilikan ZAI. dan masuknya GCL adalah akibat dari transaksi jual beli saham yang
dilakukan di pasar dan tidak berdasarkan pada suatu dokumen perjanjian jual beli tertentu. Namun, tidak
terdapat perubahan pengendalian atas perubahan kepemilikan tersebut.
GCL merupakan anak perusahaan yang sahamnya dimiliki 100% oleh ZAI, sehingga dengan demikian
pada tanggal 3 Nopember 2008, ZAI tetap merupakan pemegang saham pengendali Perseroan dengan
kepemilikan efektif pada Perseroan sebesar 36,11%.
Tahun 2009
Berdasarkan Akta No. 49/2009 tanggal 23 Juni 2009, telah terjadi peningkatan modal dasar Perseroan
yang semula sebesar Rp 4.000.000.000.000 (empat triliun Rupiah) menjadi Rp. 6.000.000.000.000
(enam triliun Rupiah). Berdasarkan Surat BKPM No. 737/III/PMA/2009 tanggal 16 Juni 2009 mengenai
Persetujuan Perubahan Permodalan, perubahan tersebut telah disetujui oleh BKPM.
Dengan adanya perubahan-perubahan tersebut diatas, maka susunan pemegang saham Perseroan
menurut DPS Perseroan yang diperoleh dari Registrasi BAE (PT Ficomindo Buana Registrar) pada
tanggal 30 Oktober 2009 adalah sebagai berikut:
Saham Biasa Atas Nama
Nilai Nominal Rp 100 per saham
Keterangan
Jumlah

Saham

(Lembar)
Jumlah Nilai Nominal
(Rp)
Persentase
(%)
Modal Dasar 60.000.000.000 6.000.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
ZAI 4.002.178.390 400.217.839.000 25,64
GCL 3.863.217.000 386.321.700.000 24,75
Masyarakat lainnya * 7.744.414.430 774.441.443.000 49,61
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 15.609.809.820 1.560.980.982.000 100,00
Saham Dalam Portepel 44.390.190.180 4.439.019.018.000
* dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5%
Catatan : beberapa pemegang saham telah melaksanakan waran yaitu sejumlah 386.059.820 saham sehingga modal ditempatkan dan
disetor Perseroan meningkat dari Rp 1.522.375.000.000 menjadi Rp 1.560.980.982.000. Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan,
Perseroan belum melakukan perubahan Anggaran Dasar sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor.
Penambahan persentase kepemilikan saham ZAI di Perseroan selama tahun 2009 adalah melalui
mekanisme di Bursa, dan penambahan ini tidak mengakibatkan perubahan pengendalian pada
Perseroan.
3. MANAJEMEN DAN PENGAWASAN PERSEROAN
Berdasarkan Akta No. 32, tanggal 7 Juli 2009 yang dibuat dihadapan Humberg Lie SH, SE, MKn, Notaris
di Tanggerang dan dilaporkan pada Departemen Hukum dan HAM dengan nomor pelaporan AHU-
AH.01.10-13571 yang dilakukan pada tanggal 20 Agustus 2009, susunan Dewan Komisaris dan Direksi
Perseroan adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Rini Mariani Soemarno
Komisaris Independen : Kanaka Puradiredja
Direksi
Presiden Direktur : Adwin H. Suryohadiprojo
Direktur Keuangan : Gani Bustan
Anggota Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham, untuk jangka waktu sejak tanggal yang
ditentukan pada Rapat Umum Pemegang Saham yang mengakat mereka sampai penutupan Rapat




26






Umum Pemegang Saham Tahunan yang kelima sejak tanggal pengangkatan mereka dengan tidak
mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikannya anggota Direksi tersebut
sewaktu-waktu.
Perseroan memberikan kompensasi kepada Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk periode enam
bulan yang berakhir pada tanggal-tangal 30 Juni 2009, 31 Desember 2008, dan 2007 masing-masing
adalah sebesar Rp.3.022.264.932 (setara dengan USD295.576), Rp.7.687.048.700 (setara dengan
USD702.014) dan Rp.5.798.402.172 (setara dengan USD615.607). Penetapan remunerasi ini telah
disetujui oleh RUPS Perseroan.
Berdasarkan surat Direksi No S-041/PTDH/FD/0908 tanggal 12 September 2008, sekretaris Perseroan
adalah Mohammad Baskoro.
Selain itu Perseroan telah membentuk komite audit berdasarkan Charter of Audit tanggal 20 Agustus 2009, dimana
ditetapkan bahwa ketua Komite Audit adalah Komisaris Independen, yaitu Kanaka Puradireja dimana jabatan
sebagai ketua komite audit ini berlaku selama yang bersangkutan menjabat sebagai Komisaris Independen. Selain
itu, anggota komite audit yang telah ditunjuk adalah sebagai berikut:
1. Muhamad Hassan QIA
Diangkat sebagai anggota komite audit berdasarkan Surat Pengangkatan No. S-002/PTDH/PK/1107 tanggal 21
Nopember 2007 dan Surat Perpanjangan Pengangkatan No. S-004/PTDH/PRESCOMM/1109 tanggal 2
Nopember 2009. Pengangkatan ini berlaku sejak 1 Desember 2007 sampai dengan 1 Nopember 2010.
Beliau adalah Warga Negara Indonesia, lahir di Indonesia pada tahun 1960 dan saat ini berumur 49 tahun.
Memperoleh gelar Master of Accountancy & Financial Information System dari Cleveland State University,
Cleveland, Ohio, Amerika Serikat pada tahun 1993. Saat ini menjabat sebagai anggota komite audit Perseroan.
Beliau mengawali karirnya sebagai Auditor pada tahun 1983, hingga saat ini telah menduduki berbagai macam
posisi diantaranya Pada tahun 1995-2002 menjabat sebagai Treasurer di Yayasan Pendidikan Internal Audit,
Pada periode tahun 1995-2000 menjabat sebagai Manager Keuangan dan Adminidtrasi. Pada periode tahun
2002-2008 menjabat sebagai direktur keuangan di Yayasan Pendidikan Internal Audit.
2. Drs. Mulyadi, M.Sc
diangkat sebagai anggota komite audit berdasarkan Surat Pengangkatan No. S-001/PTDH/PK/1107 tanggal 21
Nopember 2007 dan Surat Perpanjangan Pengangkatan No. S-003/PTDH/PRESCOMM/1109 tanggal 2
Nopember 2009. Pengangkatan ini berlaku sejak 1 Desember 2007 sampai dengan 1 Nopember 2010.
Beliau adalah Warga Negara Indonesia, lahir di Indonesia pada tahun 1947 dan saat ini berumur 62 tahun,
Memperoleh gelar Master of Science in Management and Administrative dari Texas University, Dallas, Amerika
Serikat pada tahun 1983. Saat ini menjabat sebagai anggota komite audit Perseroan. Beliau mengawali karirnya
sebagai Pengajar di Universitas Gajah Mada pada tahun 1983. Sepanjang karirinya beliau telah menduduki
beberapa berbagai macam jabatan diantaranya tahun 1985-1990 sebagai Wakil Direktur di Inter-University
Center, pada periode tahun 2003-2005 sebagai Chairman of Management Accountants di Ibdonesia Institute of
Accountants. Sejak 2002 hinga sekarang beliau adalah Partner di KAP S. Mannan, Wahjudi & Rekan.
Berikut ini adalah riwayat singkat mengenai masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan:

KOMISARIS
Rini Mariani Soemarno Presiden Komisaris
Warga Negara Indonesia, lahir di Amerika Serikat pada tahun 1958
dan saat ini berumur 51 tahun. Memperoleh gelar Bachelor di bidang
ekonomi dari Wellesly Collage, Wellesly, Massachusetts, Amerika
Serikat pada tahun 1981. Saat ini menjabat sebagai Komisaris
Utama Perseroan. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Menteri
Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia pada periode
2001 hingga 2004, Presiden Direktur PT Astra International periode
1998 hingga 2000, Wakil Ketua BPPN periode Januari hingga Juni
1998, Direktur Keuangan PT Astra International periode 1990-1998
dan Vice President Citibank N.A. Jakarta pada tahun 1989.








27







Kanaka Puradiredja Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1944 dan saat ini berumur
65 tahun, memperoleh gelar Sarjana di bidang ekonomi jurusan
akuntansi pada tahun 1971 dari Universitas Padjajaran, Bandung
Pada periode 1978-1999 menjabat sebagai Managing Partner KPMG
Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai chairman. Pada periode
1994-1998 juga merangkap sebagai anggota Board KPMG Asia
Pacific. Selanjutnya pada periode 2000-sekarang menjabat sebagai
Senior partner KAP Kanaka Puradiredja, Robert Yogi, Suhartono.






DIREKSI







































28
Adwin H. Suryohadiprojo Presiden Direktur
Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1959 dan saat ini berumur
50 tahun. Saat ini menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan.
Sebelumnya pernah bekerja pada PT PAL Indonesia untuk periode
1991-2007 dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Utama.
Memperoleh gelar Strata 3 untuk Management Program for Senior
Executives, dari Massachusetts Institute of Technology, Boston, MA
pada tahun 1993, dan Technical Mechanical Engineering dari A&M
Texas University College Station, Texas pada tahun 1988, Master of
Business Administration dari New York University, USA pada tahun
1986 dan gelar Sarjana Teknik Mesin dari Institut Teknologi Bandung
pada tahun 1983.
Gani Bustan Direktur Keuangan
Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1965 dan saat ini berumur
44 tahun. Saat ini menjabat sebagai Direktur Keuangan Perseroan.
Sebelumnya pernah menjabat sebagai komisaris PT Truba Alam
Manunggal dari Oktober 2006 sampai dengan Mei 2007 dan sebagai
komisaris PT Maxima Infrastruktur dari Agustus 2005 sampai dengan
Mei 2007, Head of Business Development PT Wiharta Karya Agung
pada periode Juni 2003 hingga Juni 2005. Presiden Direktur pada PT
Mutiara Sukses Sejati periode Oktober 2002 sampai Mei 2003.
Memperoleh gelar Master of Business Administration dari The
Wichita State University, Wichita, Kansas pada tahun 1992 dan
memperoleh gelar Bachelor of Business Administration jurusan
International Business and minor in Economics dari The Wichita State
University, Kansas pada tahun 1990.







4. STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN

PT DARMA HENWA

BOARD OF
COMMISSIONERS
AUDIT COMITEE
DIRECTORS

BOARD OF DIRECTORS:
PRESIDENT DIRECTOR

CHIEF EXECUTIVE
OFFICER

CORP.SECRETARY &
CORP. LEGAL

INTERNAL AUDIT


CHIEF OPERATION
OFFICER


CHIEF BUSINESS
DEVELOPMENT
OFFICER


CHIEF SUPPORT
OFFICER


CHIEF FINANCE
OFFICER


PLANT
MAINTENANCE
DIVISION


SUPPLY
MANAGEMENT
DIVISION


HSE & QUALITY
MANAGEMENT
DIVISION

HEAD OF
PROJECT BCP/
ACP/ DEV.
PROJECT


SUBSIDIARY
COMPANY


BUSINESS
DEVELOPMENT
DIVISION


HUMAN CAPITAL
DIVISION


INFORMATION
SYSTEM DIVISION


FINANCE
DIVISION




5. SUMBER DAYA MANUSIA

Sumber daya manusia merupakan hal yang vital bagi Perseroan sebagai mitra untuk mencapai
keberhasilan setiap usaha dan kegiatannya. Oleh karena itu pembinaan dan pengembangan sumber
daya manusia dilakukan secara terencana dan berkesinambungan agar setiap karyawan dapat
memberikan kontribusi yang optimal terhadap kinerja Perseroan. Selain itu kebijakan manajemen
sehubungan dengan peran sumber daya manusia antara lain diwujudkan dalam pemenuhan peraturan-
peraturan Pemerintah dalam hal ketenagakerjaan seperti keikutsertaan dalam program Jaminan Sosial
Tenaga Kerja (JAMSOSTEK), asuransi kesehatan dan asuransi kecelakaan kerja. Perseroan juga telah
memenuhi ketentuan Upah Minimum Regional atau UMR yang telah ditetapkan oleh Pemerintah daerah
DKI Jakarta dan Kabupaten Kutai Timur.

Dalam hal peningkatan kualitas dan produktivitas kerja, Perseroan memberikan kesempatan kepada
karyawan untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan, baik sebagai sarana penyegaran maupun
peningkatan keterampilan. Dalam pelaksanaannya, Perseroan mengikutsertakan karyawan dalam
seminar, lokakarya atau kursus-kursus tertentu sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing baik di
dalam maupun di luar negeri.

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan mempekerjakan 1.911 orang karyawan. Berikut ini
adalah komposisi karyawan Perseroan berdasarkan jenjang manajemen, pendidikan, dan usia.











29






Komposisi karyawan Perseroan berdasarkan jenjang manajemen adalah sebagai berikut:









Komposisi karyawan Perseroan menurut jenjang pendidikan adalah sebagai berikut:









Komposisi karyawan Perseroan berdasarkan jenjang usia adalah sebagai berikut:










Komposisi karyawan Perseroan berdasarkan status kepegawaian adalah sebagai berikut:






Komposisi Karyawan Anak Perusahaan

Komposisi karyawan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut:
Komposisi karyawan anak perusahaan berdasarkan jenjang manajemen adalah sebagai berikut:












30
Usia Juni 2009 2008 2007 2006
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
20 30 tahun
31 35 tahun
36 40 tahun
666
477
389
34,85
24,96
20,36
599
409
377
34,64
23,66
21,88
427
314
245
33,84
24,88
19,41
434
306
239
35,66
25,14
19,64
41 45 tahun
46 50 tahun
Di atas 50 tahun
227
90
62
11,88
4,71
3,24
225
75
44
13,01
4,34
2,54
169
62
45
13,39
4,91
3,57
138
60
40
11,34
4,93
3,29
Jumlah 1911 100 1729 100 1262 100 1.217 100,00

Jenjang Manajemen
Prove DH Energy DH Services
2009 2008 2009 2008 2009 2008
Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %
Direksi, Senior Executives
dan Vice President
1 100% 1 100% 1 5.9% 1 5.9% 4 80% 3 100%
Kepala Divisi 1 5.9% 1 5.9%
Kepala Bagian ( Manager ) 3 17.6% 3 17.6% 1 20%
Kepala Seksi ( Supervisor ) 7 41.1% 7 41.1%
Pelaksana / Staff 5 29.4% 5 29.4%
Jumlah 1 100% 1 100% 17 100% 17 100% 5 100% 3 100%

Jenjang Manajemen Juni 2009 2008 2007 2006
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Direksi, Senior Executives dan Vice
President
Kepala Divisi
Kepala Bagian ( Manager )
Kepala Seksi ( Supervisor )
Pelaksana / (Staff dan Non-Staff)
4
12
27
299
1589
0,21
0,63
1,41
15,65
82,10
5
12
27
147
1538
0,29
0,69
1,56
8,50
88,95
5
12
23
118
1104
0,40
0,95
1,82
9,35
87,48
8
6
62
176
965
0,66
0,49
5,09
14,46
79,29
Jumlah 1911 100 1729 100 1262 100 1.217 100,00

Jenjang Pendidikan Juni 2009 2008 2007 2006
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
S3, S2
S1, D4
D3
D2, D1, SLTA
Lain-Lain
17
266
84
1217
307
0,89
14,97
4,40
63,68
16,06
16
248
85
1059
321
0,93
14,34
4,92
61,25
18,57
17
168
74
716
287
1,35
13,31
5,86
56,74
22,74
18
152
39
712
296
1,48
12,49
3,20
58,50
24,32
Jumlah 1911 100 1729 100 1262 100 1.217 100,00

Status Pegawai Juni 2009 2008 2007 2006
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Tetap
Kontrak
1803
108
94.35
5.65
1664
65
96.24
3.76
1260
2
99.84
0.16
1217
0
100
0
Jumlah 1911 100 1729 100 1262 100 1217 100

No. Nama Jabatan Warga
6 Juni 2010 No. 2C1JE
2 Bruce Leslie 27 Mei 2010 No. 2C21JE






Komposisi karyawan anak perusahaan menurut jenjang pendidikan adalah sebagai berikut:










Sedangkan komposisi karyawan anak perusahaan berdasarkan jenjang usia adalah sebagai berikut:










Komposisi karyawan anak perusahaan berdasarkan status kepegawaian adalah sebagai berikut:







Tenaga Kerja Asing

Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan memperkerjakan 2 orang tenaga kerja asing dengan
uraian sebagai berikut :

Negara
No.

IMTA


Masa Berlaku No. KITAS Masa Berlaku

1
Viswanathan
Apathsakaya
n
General
Manager
Commercial

India
No. Kep.
03448/MEN/P/IMTA/2009
tanggal 7 April 2009

5752-H
6

Juni

2010


Trainor
Maintenance
Manager
Selandia
Baru
No. Kep.
03443/MEN/P/IMTA/2009
tanggal 7 April 2009
5753-H
27

Mei

2010


Perseroan memiliki peraturan perusahaan yang telah mendapatkan pengesahan dari Direktorat Jendral
Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja No. B.817/PHIJSK-
PKKAD/PP&PKB/IX/2009 pada tanggal 4 September 2009, dan berdasarkan Keputusan Direktorat
Jendral Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja NO. KEP. 556/PHIJSK-
PKKAD/IX/2009 pada tanggal 4 September 2009.








31
Jenjang Pendidikan
Prove DH Energy DH Services
2009 2008 2009 2008 2009 2008
Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %
20 30 tahun 11 64.7% 11 64.7%
31 35 tahun 1 5.9% 1 5.9%
36 40 tahun 0 0% 0 0% 1 20%
41 45 tahun 1 100% 1 100% 5 29.4% 5 29.4% 1 20% 1 33%
46 50 tahun 0 0 0 0 2 67%
Di atas 50 tahun 0 0 0 0 3 60%
Jumlah 1 100% 1 100% 17 100% 17 100% 5 100% 3 100%

Jenjang Pendidikan
Prove DH Energy DH Services
2009 2008 2009 2008 2009 2008
Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %
S3, S2 1 100% 1 100% 4 23.5% 4 23.5% 4 80% 3 100%
S1, D4 7 41.1% 7 41.1% 1 20%
D3 3 17.6% 3 17.6%
D2, D1, SLTA 3 17.6% 3 17.6%
Lain-Lain
Jumlah 1 100% 1 100% 17 100% 17 100% 5 100% 3 100%

Status Pegawai
Prove DH Energy DH Services
2009 2008 2009 2008 2009 2008
Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %
Tetap 1 100% 1 100% 15 88% 14 82% 5 100% 3 100%
Kontrak 2 12% 3 18%
Jumlah 1 100% 1 100% 17 100% 17 17 5 100% 3 100%








6. KETERANGAN TENTANG ANAK-ANAK PERUSAHAAN

1. Prove Energy Investments Limited (Prove)

1.1. Riwayat Singkat

Prove didirikan pada tanggal 18 Juli 2005 berdasarkan hukum negara British Virgin Islands dan
beralamat di Offshore Incorporation Limited, P.O.BOX 957, Offshore Incorporation Centre,
Road Town, Tortola, British Virgin Islands. Pada bulan Mei 2007, Perseroan mengambil alih
seluruh saham di Prove dari pemegang saham sebelumnya.

1.2. Kegiatan Usaha

Prove merupakan sebuah perusahaan investasi yang memiliki investasi dalam bentuk
kepemilikan saham pada anak perusahaan yang bergerak dalam bidang pemasaran batu bara
baik ke pasar domestik maupun ke pasar international.

1.3. Kepemilikan Saham

Modal dasar Prove terdiri atas 50.000 saham dengan nilai nominal US$ 1 sehingga seluruhnya
berjumlah sebesar US$ 50.000, dan seluruh modal disetor Prove sebanyak 10.000 saham
dengan total nilai nominal sebesar US$ 10.000 dimiliki oleh Perseroan.

1.4. Pengurusan dan Pengawasan

Susunan Direksi Prove adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur : Mourant International Limited

1.5. Ikhtisar Keuangan

Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Prove yang berakhir pada
tanggal 30 Juni 2009 yang telah di audit oleh Kantor Akuntan Publik Handoko Tomo dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008, 2007 dan 2006 yang telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Jimmy Budhi & Rekan, dengan pendapat wajar tanpa
pengecualian.
(Dalam US Dollar)
30 Juni 31 Desember
2009 2008 2007 2006
Aset Lancar 3.655.889 22.238.218 22.293.733 2
Aset Tidak Lancar 142.893.256 147.878.673 162.022.293 -
Total Aset 146.549.145 170.116.891 184.316.026 2
Kewajiban Lancar 40.932.970 69.030.605 35.902.143 -
Kewajiban Tidak Lancar 95.453.155 93.202.680 146.741.623 -
Jumlah Kewajiban 136.386.125 162.233.285 182.643.766 -
Hak Minoritas - - - -
Jumlah Ekuitas 10.163.020 7.883.606 1.672.260 2
Pendapatan 17.664.833 39.024.065 37.220.743 -
Beban Usaha 10.434.621 23.863.240 18.614.058 -
Laba Operasi 7.230.212 15.160.825 18.606.685 -
Laba Bersih 2.279.414 6.211.346 1.662.260 -

Prove mulai beroperasi pada tahun 2007, Pada tahun 2008 Prove mengalami pertumbuhan
Ekuitas yang cukup signifikan sebesar 371,43% menjadi USD 7.883.606 di Tahun 2008



32






sedangkan pada tahun 2007 sebesar USD 1.672.260. Pertumbuhan ini disebabkan oleh
peningkatan laba bersih hingga 273,67% menjadi USD 6.211.346 di Tahun 2008 sedangkan
pada Tahun 2007 sebesar 1.662.260. Pada tahun 2008 Prove mengalami pertumbuhan
kewajiban lancar dari USD 35.902.143 di tahun 2007 menjadi USD 69.030.605 ditahun 2008
peningkatan berasal dari pinjaman pada GCL. Pada tahun 2008 Prove juga mengalami
penurunan kewajiban tidak lancar dari USD 146.761.623 pada tahun 2007 menjadi USD
93.202.680 pada tahun 2008 akibat dari adanya percepatan pembayaran hutang.
1.6. Anak-Anak Perusahaan
Prove memiliki anak-anak perusahaan sebagai berikut:
1.6.1. Vista Visa Ltd (Vista)
Riwayat Singkat
Vista didirikan pada tanggal 15 Mei 2006 berdasarkan hukum negara Republik
Seychelles dan beralamat di Oliaji Trade Centre lantai 1, Victoria, Mahe,
Seychelles.

Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha Vista adalah sebuah perusahaan investasi yang memiliki
penyertaan saham pada perusahaan pemasaran batubara.
Kepemilikan Saham
Susunan pemegang saham Vista adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal US$ 1 per saham
Saham Dollar %
Modal Dasar 50.000 50.000
Modal ditempatkan dan disetor penuh
- Prove 1 1 100
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1 1 100
Saham dalam Portepel 49.999 49.999

Pengurusan dan Pengawasan
Susunan direksi Vista adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur : Kazuya Tanaka

1.6.2. Coal Vista Resources Limited (CVR)

Riwayat Singkat
CVR didirikan dengan nama Formosa Investments Limited pada tanggal 7 Juli
2006 dan beralamat di Oliaji Trade Centre, Lantai 1, Victoria, Mahe, Seychelles.
Pada tanggal 11 April 2007, sesuai dengan Certificate of Continuation No.
845457-6, Formosa Investments Limited berubah nama menjadi Coal Vista
Resources Ltd. CVR juga telah mendapatkan special licence dari Pemerintah
Republic of Seychelles pada tanggal 13 April 2007.

Kegiatan Usaha
CVR merupakan perusahaan yang didirikan dengan tujuan memberikan jasa di
bidang pemasaran batubara dan sumber daya lainnya. Saat ini CVR memiliki
kontrak dengan agen pemasaran batubara international dalam hal pemberian
jasa konsultasi dan teknis lainnya. Disamping itu, CVR juga memiliki kontrak
penyediaan jasa konsultansi dengan kontraktor penambangan lainnya.

Kepemilikan Saham




33






Susunan pemegang saham CVR adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal US$ 1 per saham
Saham Dollar %
Modal Dasar 5.000 5.000
Modal ditempatkan dan disetor penuh
- Prove 2 2 66,67
- Vista 1 1 33,33
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 3 3 100
Saham dalam Portepel 4.997 4.997
Pengurusan dan Pengawasan
Susunan direksi CVR adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur : Reinhard Wilhelm Kurz
Ikhtisar Keuangan
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Prove yang
berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 yang telah di audit oleh Kantor Akuntan
Publik Handoko Tomo dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31
Desember 2008, 2007 dan 2006 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
Jimmy Budhi & Rekan, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
(Dalam US Dollar)
30 Juni 31 Desember
2009 2008 2007 2006
Aset Lancar
3.655.889

22.238.218

22.293.732
-
Aset Tidak Lancar
68.286.469

73.399.664

83.626.054
-
Total Aset
71.942.358

95.637.882

105.919.786
-
Kewajiban Lancar
13.774.921

39.654.310

35.902.145
-
Kewajiban Tidak
Lancar
- 9.362.058 47.669.558
-
Jumlah Kewajiban 13.774.921 49.016.368 83.571.703 -
Ekuitas 58.167.437 46.621.514 22.348.083 -
Jumlah Kewajiban
dan Ekuitas 71.942.358 95.637.882 105.919.786 -
Pendapatan 17.664.833 39.024.065 37.220.743 -
Beban Usaha
5.335.898

10.265.773

8.694.914
-
Laba Usaha
12.328.935

28.758.292

28.525.829
-
Laba Bersih
11.545.923

24.273.431

22.348.080
-
CVR mulai beroperasi sejak tahun 2007, Pada tahun 2008 CVR mengalami
penurunan Jumlah kewajiban yang cukup signifikan sebesar 41,35% menjadi
USD 49.016.368 di tahun 2008 sedangkan pada tahun 2007 sebesar USD
83.571.703. Penurunan ini terjadi dikarenakan pembayaran atas bunga yang
jatuh tempo. Pada Tahun 2008 CVR mengalami peningkatan ekuitas yang cukup
signifikan sebesar 108,62% menjadi USD 46.621.514 ditahun 2008 sedangkan
pada tahun 2007 sebesar USD 22.348.083, peningkatan ekuitas ini disebabkan
oleh peningkatan laba ditahan sebagai hasil dari peningkatan laba bersih.

2. PT DH Energy (DH Energy)

2.1 Keterangan Singkat

PT DH Energy (dahulu bernama PT DH Power) (DH Energy). DH Energy didirikan
berdasarkan Akta No. 7, tanggal 2 Maret 2007, yang dibuat di hadapan Humberg Lie,
SH.SE,Mkn, Notaris di Tangerang dan telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia pada tanggal 14 Maret 2007. Anggaran Dasar PT DH Energy telah mengalami
perubahan dengan perubahan terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang
Saham No. 101, tanggal 30 April 2009, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, M.Kn, Notaris



34






di Tangerang (Akta No. 101/2009), telah dilakukan perubahan seluruh anggaran dasar DH
Energy untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas. Perubahan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan
Keputusan No. AHU.34917.AH.01.02 Tahun 2009 tanggal 24 Juli 2009.

2.2 Kegiatan Usaha

Kegiatan usaha utama DH Energy adalah distribusi dan impor peralatan listrik dan jasa
konsultasi ketenagalistrikan. Kegiatan usaha utama tersebut termasuk dalam kegiatan usaha
DH Energy sebagaimana disebutkan dalam akta pendirian DH Energy.

2.3 Kepemilikan Saham

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham DH Energy adalah sebagai berikut :
Pemegang Saham Nilai Nominal Rp. 905.500,- per saham
Saham Rupiah %
Modal Dasar 4.000 3.622.000.000
Modal ditempatkan dan disetor penuh
- ITP 10 9.055.000 1
- Perseroan 990 896.445.000 99
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.000 905.500.000 100
Saham dalam Portepel 3.000 2.716.500.000

2.4 Pengurusan dan Pengawasan

Susunan anggota Komisaris dan Direksi DH Energy adalah sebagai berikut:

Komisaris
Komisaris : Rini Mariani Soemarno

Direksi
Presiden Direktur : Kazuya Tanaka


2.5 Ikhtisar Keuangan

Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting DH Energy yang berakhir
pada tanggal 30 Juni 2009 yang telah di audit oleh Kantor Akuntan Publik Handoko Tomo dan
untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 December 2008, 2007, 2006 yang telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Jimmy Budhi & Rekan, dengan pendapat wajar tanpa
pengecualian.

(dalam jutaan Rupiah)
30 Juni 31 Desember
2009 2008 2007 2006
Aset Lancar 5,696 4,804 660 -
Aset Tidak Lancar 132,960 134,757 3,557 -
Total Aset 138,656 139,561 4,217 -
Kewajiban Lancar 11,136 1,510, 713 -
Kewajiban Tidak Lancar 141,528 151,130 2,166 -
Jumlah Kewajiban 152,665 152,640 2,879 -
Hak Minoritas 591 555 475 -
Jumlah Ekuitas (14,599) (13,634) 863 -
Pendapatan 4,495 4,482 - -
Beban Operasi 15,807 21,066 - -
Rugi Operasi (11,312) (16,584) - -




35







Rugi Bersih (965) (14,497) (42) -

DH Energy mulai beroperasi pada tahun 2007, Pada tahun 2008 DH Energy mengalami
peningkatan Aset hingga 3.209% menjadi Rp.139.561 juta di tahun 2008 sedangkan pada
tahun 2007 sebesar Rp 4.217 juta dan mengalami peningkatan Kewajiban hingga 6.877%
menjadi Rp 151.130 juta di tahun 2008 sedangkan pada tahun 2007 sebesar Rp 2.879 juta.
Hal ini disebabkan pada tahun 2008 DH Energy melakukan akuisisi atas 11% saham Pendopo
Coal Ltd, dengan menggunakan pinjaman pada pemegang saham. Pada tahun 2008 Ekuitas
mengalami penurunan karena terdapat defisit Rp 14.539 jt yang merupakan rugi bersih di
tahun 2008 karena masih besarnya beban usaha yang dikeluarkan untuk pengembangan
usaha di DH Energy. Ditahun 2008 DH Energy melalui anak perusahaannya DTS memperoleh
kontrak layanan teknis dengan PT Arutmin Indonesia sehingga membukukan pendapatan
sebesar Rp 4.482 juta.
2.6 Anak-anak Perusahaan
DH Energy memiliki anak-anak perusahaan dan perusahaan-perusahaan asosiasi sebagai
berikut:

2.6.1. PT Pendopo Power (PP)

Riwayat Singkat
PT Pendopo Power (PP), berkedudukan di Jakarta, adalah sebuah PP terbatas
yang didirikan berdasarkan dan diatur menurut undang-undang Republik
Indonesia berdasarkan Akta No. 79, tanggal 24 Juni 2008, yang telah disahkan
oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No.AHU-
37802.AH.01.01.Tahun 2008 tanggal 2 Juli 2008 dan dicatatkan di Daftar
Perseroan No.AHU-0054651.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 2 Juli 2008 serta
didaftarkan di kepala Sub Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota
Administrasi Jakarta Selatan dengan nomor pendaftaran: 09.03.1.51.57199
tanggal 18 Juli 2008.
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha utama PP saat ini adalah bergerak dibidang jasa kelistrikan.
Kepemilikan Saham
Susunan pemegang saham PP adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 920.700 per saham
Saham Rupiah %
Modal Dasar 4.000 3.682.800.000,
Modal ditempatkan dan disetor penuh
- PT DH Power 200 184.140.000 20
- Societe Strasbourgh S.A 200 184.140.000 20
- Melchior Investment Limited 200 184.140.000 20
- Kingston Company Limited 300 276.210.000 30
- Stratford & Partners Limited 100 92.070.000 10
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.000 920.700.000 100
Saham dalam Portepel 3.000 2.762.100.000

Pengurusan dan Pengawasan
Susunan Dewan komisaris dan Direksi PP adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Ridwan Kurnaen
Komisaris : William John Bartley
Direksi
Presiden Direktur : Kazuya Tanaka
Direktur : Teo Ai Lin Daphne



36








2.6.2. Pendopo Coal Ltd (PCL)

Riwayat Singkat
PCL didirikan pada tanggal 1 September 2008 berdasarkan hukum Republik
Seychelles, International Business Act, 1994 Seychelles dengan Certificate of
Incorporation No. 053799. Pendopo beralamat di Oliaji Trade Center Lantai 1,
Victoria, Mahe, Seychelles.
Kegiatan Usaha
PCL melalui anak perusahaannya melakukan kegiatan usaha di bidang
pertambangan batubara. PCL merupakan pemegang saham tidak langsung
sebesar 94,89% pada PT Pendopo Energi Batubara, pemegang konsesi
pertambangan batubara yang berlokasi di Sumatera Selatan dengan total area
seluas 17.840 Ha, berdasarkan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan
Batubara (PKP2B) Generasi Ketiga No. 380.K/30.00/DJB/2008).
Kepemilikan Saham
Susunan pemegang saham PCL adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal $ 1 per saham
Saham US$ %
Modal Dasar 50.000 50.000
Modal ditempatkan dan disetor penuh
- PT Bumi Resources Investment 89 89 89
- PT DH Energy 11 11 11
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 100 100 100
Saham dalam Portepel 49.900 49.900
Pengurusan dan Pengawasan
Susunan Direksi PCL adalah sebagai berikut:
Direktur: Teo Ai Goon

2.6.3. PT DHE Technical Services ("DTS")

Riwayat Singkat
PT DHE Technical & Services (dahulu bernama PT DHP Techincal & Services)
(DTS), berkedudukan di Jakarta, adalah sebuah Perseroan terbatas yang
didirikan berdasarkan dan diatur menurut undang-undang Republik Indonesia
berdasarkan Akta No. 51, tanggal 17 Desember 2007, yang telah disahkan oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No.
C007097.HT.01.01-TH.2007 tanggal 17 Desember 2007. Akta Pendirian tersebut
telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 5488, tanggal 2
Mei 2008, Tambahan No. 36 (selanjutnya disebut Akta Pendirian).
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 7, tanggal 04
Agustus 2008, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, M.Kn, Notaris di Jakarta
(Akta No. 7/2008), telah terjadi perubahan nama dari PT DHP Technical &
Services diubah menjadi PT DHE Technical and Services sehingga mengubah
Pasal 1 anggaran dasar DHETS. Perubahan nama telah disahkan oleh Menteri
Hukum dan Hal Asasi Manusia berdasarkan Keputusan No. AHU
5616.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 29 Agustus 2008 dan dicatatkan dalam
Daftar Perseroan No.AHU-0077087.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 29 Agustus
2008.
Kegiatan Usaha





37






Kegiatan usaha utama DTS saat ini adalah berusaha dalam bidang jasa
penempatan tenaga kerja Indonesia di dalam negeri.
Kepemilikan Saham
Susunan pemegang saham DTS adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal 930.900 per saham
Saham Rupiah %
Modal Dasar 4.000 3.723.600.000
Modal ditempatkan dan disetor penuh
- PT DH Power 490 456.141.000 49
- PT Wish Capital International 510 474.759.000 51
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.000 930.900.000 100
Saham dalam Portepel 3.000 2.792.700.000

Pengurusan dan Pengawasan
Susunan direksi DTS adalah sebagai berikut:
Komisaris
Presiden Komisaris : Ridwan Kurnaen
Direksi
Presiden Direktur : Kazuya Tanaka
Direktur : Ir. Soegiriawan


3. PT DH Services (DH Services)

3.1. Riwayat Singkat

DH Services didirikan pada bulan Maret 2007 dan telah mendapat persetujuan Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 22 Maret 2007. Anggaran Dasar DH Services telah
mengalami perubahan dengan perubahan terakhir Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan
Pemegang Saham No.12 tanggal 7 Agustus 2009 yang dibuat dihadapan Humberg Lie, SH,
SE, Mkn, Notaris di Tangerang. Akta tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan
Perundang-Undangan Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. AHU-
38784.AH.01.02.Tahun 2009, tanggal 11 Agustus 2009.

3.2. Kegiatan Usaha

DH Services didirikan untuk bergerak di bidang penyewaan peralatan konstruksi / plant hire
service serta perdagangan besar (distributor utama dan impor) dan jasa penunjang
pertambangan umum. DH Services rencananya akan masuk ke dalam bisnis pengelolaan
infrastruktur di masa yang akan datang.

3.3. Kepemilikan Saham

Struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham DH Services adalah sebagai berikut:

Pemegang Saham Nilai Nominal Rp. 917.000,- per saham
Saham Rupiah %
Modal Dasar 10.000 9.170.000.000
Modal ditempatkan dan disetor penuh
- Perseroan 1.785 1.636.845.000 51
- PT Wish Capital Indonesia 1.715 1.572.655.000 49
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 3.500 3.209.500.000 100
Saham dalam Portepel 6.500 5.960.500.000




38






3.4. Pengurusan dan Pengawasan

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Rini Mariani Soemarno
Komisaris : Gani Bustan
Direksi
Direktur : Adwin Harjanto Suryohadiprojo

3.5. Ikhtisar keuangan

Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting DH Services yang berakhir
pada tanggal 30 Juni 2009 yang telah di audit oleh Kantor Akuntan Publik Handoko Tomo dan
untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008, 2007, 2006 yang telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Jimmy Budhi & Rekan, dengan pendapat wajar tanpa
pengecualian.

dalam jutaan Rupiah
30 Juni 31 Desember
2009 2008 2007 2006
Aset Lancar 62,696 16 - -
Aset Tidak Lancar 2,292 2,292 2,292 -
Total Aset 64,988 2,308 2,292 -
Kewajiban Lancar 4,958 - - -
Kewajiban Tidak Lancar 46,336 16 - -
Jumlah Kewajiban 51,294 16 - -
Jumlah Ekuitas 13,695 2,292 2,292 -
Pendapatan 50,908 - - -
Beban Operasi 33,201 - - -
Laba Usaha 17,707 - - -
Laba Bersih 11,402 - - -


Peningkatan total aset DHS dari sebesar Rp. 2.309 juta menjadi Rp. 64.988 juta disebabkan
karena pada tahun 2009, DHS mulai memberikan jasa konsultasi kepada KPC sehingga per 30
Juni 2009 terdapat piutang usaha kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar
Rp. 47.035 juta.
Peningkatan kewajiban di bulan Juni 2009 dibandingkan dengan kewajiban per 31 Desember
2009 terutama karena adanya peningkatan hutang kepada Perseroan dari sebesar Rp. 16 juta
menjadi sebesar Rp. 48.335 juta di bulan Juni 2009. Sedangkan ekuitas DHS meningkat dari
sebesar Rp. 2.293 juta di tahun 2008 menjadi sebesar Rp. 13.695 juta di bulan Juni 2009
adalah sehubungan dengan adanya pemberian jasa konsultasi kepada KPC sejak tahun 2009
sehingga DHS membukukan laba bersih sebesar Rp. 11.402 juta. Pendapatan DH Services
dari jasa konsultasi kepada KPC sampai dengan bulan Juni 2009 adalah sebesar Rp. 50.908
juta.







39







7. HUBUNGAN KEPEMILIKAN, PENGURUSAN DAN PENGAWASAN

Hubungan kepemilikan, pengurusan dan pengawasan antara Perseroan dan pemegang saham
berbentuk badan tabel Perseroan Terbatas dapat dilihat dari tabel di bawah ini.





























*) Sehubungan dengan Perjanjian Pelaksanaan (Undertaking Agreement) tanggal 23 Desember 2009 antara PT Bumi Resources
Investment, Goodrich Management Corp. dan Quest Corporation (Quest) sehubungan dengan operasional dan manajemen
Perseroan, para pihak menyetujui bahwa Quest akan menjadi pemegang saham pengendali atas Perseroan melalui ZAI tanpa
mengindahkan fakta bahwa PT Bumi Resources Investment telah mengakuisisi 80% dari jumlah saham yang diterbitkan oleh ZAI.
Quest memiliki 2.000 lembar saham yang merupakan 20% dari jumlah saham yang diterbitkan oleh ZAI.
Tabel Perusahaan dalam kelompok usaha Perseroan

















40
No. Nama Perusahaan Kegiatan Usaha
Siifat Hubungan dengan
Perseroan
1 ZAI Perusahaan investasi Pemegang Saham
2 GCL Perusahaan investasi Pemegang Saham
3 Prove Perusahaan investasi yang memiliki investasi dalam bentuk
penyertaan di perusahaan pemasaran batubara
Anak Perusahaan
4 Vista Perusahaan investasi yang memiliki investasi dalam bentuk
penyertaan di perusahaan pemasaran batubara
Anak Perusahaan
5 CVR Pemasaran batubara dan sumber daya lainnya Anak Perusahaan
6 DH Energy (dahulu DH Power) Jasa konsultasi dibidang ketenagalistrikan. Anak Perusahaan
7 PP Berusaha dalam bidang perdagangan besar (distributor utama) dan
impor.
Perusahaan Asosiasi
8 PCL Perusahaan investasi tambang batubara Perusahaan Asosiasi
9 DTS Berusaha dalam bidang jasa penempatan tenaga kerja Indonesia di
dalam negeri.
Anak Perusahaan
10 DH Services Penyewaan peralatan konstruksi / plant hire service serta
perdagangan besar (distributor utama dan impor) dan jasa
penunjang pertambangan umum.
Anak Perusahaan








Tabel Hubungan Pengurusan dan Pengawasan

Nama Perseroan

Pemegang
Saham

Anak Perusahaan Anak
Perusahaan

Anak
Perusahaan

Pengendali
ZAI
Melalui DH
Energy
Melalui Prove
ZAI GCL Prove DH
Energy
DH
Services
PP DTS CVR Vista Quest
Corporation
Adwin H.
Suryohadiprojo
PD

-

-

-

-

PD

-

-

D

-
-
Andreas Kastono - - D D PK - - - - - -
Andy Pe Yong Woon - PD - - - - - - - - -
Elcia Simeon - D - - - - - - - - -
Gani Bustan D - - - - K - - - - -
Johnson Pe Yong
Sheng
-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

D

Kanaka Puradiredja KI - - - - - - - - - -
Kazuya Tanaka - - - - D - PD D - D -
Reinhard Wilhelm Kurz - - - - - - - - D - -
Rini Mariani Soemarno PK - - - PK PK - - - - -
Keterangan:
PK : Presiden Komisaris
KI : Komisaris Independen
K : Komisaris
PD : Presiden Direktur
DTA : Direktur Tidak Terafiliasi
D : Direktur

8. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM

a. Zurich Assets International Ltd (ZAI)

Riwayat Singkat
ZAI didirikan pada tanggal 17 Februari 2005 berdasarkan hukum negara British Virgin Islands.
Pada tanggal 11 April 2007, ZAI berubah kedudukan hukum di Seychelles dan beralamat di Oliaji
Trade Centre, Victoria, Mahe, Republic of Seychelles. ZAI telah memperoleh special licence No.
CSL094 pada tanggal 13 April 2007.
Maksud dan Tujuan
Sesuai dengan Memorandum of Association tertanggal 11 April 2007, ZAI merupakan perusahaan
yang didirikan dengan tujuan untuk melakukan investasi.

Permodalan dan Susunan Pemegang Saham
Pada saat Prospektus ini diterbitkan, susunan pemegang saham ZAI adalah sebagai berikut:

Pemegang Saham

Nilai Nominal US$ 1,- per saham
Saham Dollar %
Modal Dasar 50.000 50.000
Modal ditempatkan dan disetor penuh
- PT Bumi Resources Investment 8.000 8.000 80
- Quest Corporation 2.000 2.000 20
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh 10.000 10.000 100
Saham dalam Portepel 40.000 40.000

Pengurusan dan Pengawasan

Susunan direksi ZAI adalah sebagai berikut :





41






Direksi
Direktur Utama : Andy Pe Yong Woon
Direktur : Elcia Simeon

b. Goldwave Capital Limited ("GCL")

Riwayat Singkat

GCL didirikan pada tanggal 8 July 2008 berdasarkan hukum negara British Virgin Islands.

Maksud dan Tujuan

GCL merupakan perusahaan yang didirikan dengan tujuan untuk melakukan investasi.

Permodalan dan Susunan Pemegang Saham

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, susunan pemegang saham GCL adalah sebagai berikut:

Pemegang Saham

Nilai Nominal US$ 1,- per saham
Saham Dollar %
Modal Dasar 50.000 50.000
Modal ditempatkan dan disetor penuh
-ZAI 1 1 100
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1 1 100
Saham dalam Portepel 49.999 49.999

Pengurusan dan Pengawasan

Susunan direksi GCL adalah sebagai berikut:
Direksi : Ng Yam Kai

9. PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan dan anak perusahaan mengadakan beberapa
perjanjian penting, yaitu sebagai berikut :
























42
No Nama Perjanjian Pihak Deskripsi Singkat Jangka Waktu
1 AS$205.000.000 Facilities
Agreement, tanggal 26 Desember
2006
(a) Perseroan (Debitur);
(b)Zurich Assets
International Ltd. (Zurich);
Zurich merupakan
pemegang saham
Perseroan dengan total
kepemilikan sebesar
50,39% terdiri atas
kepemilikan langsung
sebesar 25,64% dan
kepemilikan melalui GCL
sebesar 24,75%,
berdasarkan DPS per 30
Oktober 2009.
(c)(UOB Asia Limited;
United Overseas Bank
Limited; dan Merrill Lynch
Credit Products, LLC
(Arrangers);
(d)United Overseas Bank
Limited (Agen);
(e)United Overseas Bank
Limited (Security Agent);
(f)ABN AMRO Bank N.V.
Perjanjian ini merupakan perjanjian
pemberian fasilitas kredit jangka waktu
dan kredit modal kerja.
Hak :
Debitur memperoleh pendanaan
sejumlah maksimum AS$205.000.000,
yang terdiri dari:
i) Tranche I Fasilitas Kredit Berjangka
Waktu A sebesar AS$110.000.000
ii)Tranche II Fasilitas Kredit Berjangka
Waktu A sebesar AS$30.000.000
iii)Fasilitas Kredit Berjangka Waktu B
sebesar AS$50.000.000
iv) Fasilitas Kredit Modal Kerja sebesar
maksimum AS$15.000.000
Kewajiban :
Perseroan wajib menggunakan
Fasilitas Kredit ini untuk:
i)Tranche I Fasilitas Kredit Berjangka
Waktu A digunakan untuk membayar
Kredit Sindikasi berdasarkan
Perjanjian Fasilitas Sindikasi tanggal 3
Oktober 2005 antara Perseroan, PT
Untuk Fasilitas Kredit
Berjangka Waktu A
adalah 11 Januari
2007 11 Juli 2010.
Untuk Fasilitas Kredit
Berjangka Waktu B
adalah 11 Januari
2007 11 April 2011.
Untuk Fasilitas Kredit
Modal Kerja adalah
sejak 27 Maret 2007
dan berlaku sampai
selama 1 tahun, tetapi
diperpanjang setiap
akhir periode
(revolving facility).
Jatuh tempo saat ini
adalah 27 Maret 2010.































































43
No Nama Perjanjian Pihak Deskripsi Singkat Jangka Waktu
(Account Bank);
(g)United Overseas Bank
Limited; Caterpillar
Financial Services (UK)
Limited; The Bank of Tokyo-
Mitsubishi UFJ, Limited
Singapore Branch; VTB
Bank Europe plc, Singapore
Branch; Erste Bank der
oesterreichische
Sparkassen AG; Growth
Management Limited; PT
Bank Internasional
Indonesia Tbk; Merrill Lynch
Credit Products, LLC
(Kreditur);
Indotambang Makmur, dan beberapa
kreditur lain;
ii)Tranche II Fasilitas Kredit Berjangka
Waktu A digunakan untuk membayar
pengeluaran untuk barang modal dan
biaya-biaya yang dikeluarkan oleh
Debitur sehubungan dengan
Perjanjian Kredit dan dokumen terkait
lainnya;
iii)Fasilitas Kredit Berjangka Waktu B
digunakan untuk membiayai kembali
perjanjian kredit antara Perseroan dan
Zurich dan perjanjian kredit antara
Perseroan dan PT Danatama Makmur
serta untuk membayar biaya-biaya
yang dikeluarkan oleh Debitur
sehubungan dengan Perjanjian Kredit
dan dokumen terkait lainnya;
iv)Fasilitas Kredit Modal Kerja digunakan
untuk membayar biaya operasional.
Menjaga perbandingan total hutang
dengan EBITDA tidak melebihi 3,5x
pada 31 Desember 2006, 2,5x pada
31 Desember 2007, 2x pada 31
Desember 2008 dan 1,3x mulai 31
Desember 2009 dan seterusnya.
QDSCR (jumlah uang tunai Debitur
ditambah pengembalian pajak dan
uang tunai yang terdapat dalam
Project Account dikurangi capital
expenditure) tidak boleh Kurang dari
1,75 kali sejak tanggal Perjanjian
Kredit sampai dengan 30 Juni 2007,
dan Kurang dari 2,00 kali sejak
tanggal 1 Juli 2007 dan seterusnya.

2. Bengalon Operating Agreement
Mining Service (dikenal juga
sebagai HWE Mining Agreement),
tanggal 27 May 2004, sebagaimana
telah diubah dengan Contract
Variation No. 1 dan No. 2, tanggal 9
Maret 2007.
PT Kaltim Prima Coal
(KPC) dan Perseroan
KPC merupakan pihak
terafiliasi dengan Perseroan
karena KPC merupakan
anak perusahaan dari Bumi.
Bumi melalui anak
perusahaannya, PT Bumi
Resources Investment,
memiliki investasi dalam
80% saham di ZAI sejak 23
Desember 2008. Namun
demikian pada saat
Bengalon Operating
Agreement dan
perubahannya
ditandatangani di tahun
2004, KPC bukan
merupakan pihak terafliasi
dengan Perseroan.
KPC sebagai pemengang konsesi
penambangan batubara di area Bengalon
berdasarkanPerjanjian Karya
Pengusahaan Penambangan Batubara,
telah menunjuk Perseroan sebagai
kontraktor untuk meyediakan layanan
pengangkutan pertambangan dan
batubara (Service).
Hak :
Perseroan berhak atas pembayaran
Service Fee yang terdiri atas Modal
Kerja Services Fee, Coal Services Fee
dan lainnya yang dibayarkan setiap
bulannya oleh KPC kepada Perseroan
Kewajiban :
Menyediakan layanan service di :
Perseroan menyatakan dan menjamin
akan melaksanakan Service sesuai
dengan peraturan yang berlaku
Perseroan harus menjamin keamanan
Lokasi
Perseroan harus memastikan agen
atau subordinat kontraktor telah sesuai
dengan peraturan yang berlaku
Setiap tahun Perseroan harus
menyampaikan laporan dan rencana
terhadap pelaksanaan Service ke KPC
Perseroan harus menerapkan system
jaminan mutu yang dipersyaratkan
oleh standar internasional untuk
Quality Management Systems,
AS/NZS ISO 9001:2000
Perseroan berkewajiban untuk
menyampaikan laporan tentang biaya
Perjanjian berlaku
sampai berakhirnya
Perjanjian Karya
Pengusahaan
Penambangan
Batubara (CCOW)
antara KPC dan
Pemerintah RI; atau
hingga habisnya
persediaan batubara
di tambang Bengalon,
tergantung mana yang
terjadi terlebih dahulu,
atau sampai dengan
tanggal lain yang
disepakati.
Perjanjian ini tidak
mengatur adanya
perpanjangan
perjanjian.































































44
No Nama Perjanjian Pihak Deskripsi Singkat Jangka Waktu
pembangunan Modal Kerja setiap
bulannya kepada KPC
Para pihak dalam perjanjian ini sepakat
untuk pelaksanaan perjanjian ini
mengikatkan diri dengan Strategic
Agreement.

3 Strategic Agreement Mining
Services, tanggal 27 Mei 2004
(Strategic Agreement).
KPC dan Perseroan
KPC merupakan pihak
terafiliasi dengan Perseroan
karena KPC merupakan
anak perusahaan dari Bumi.
Bumi melalui anak
perusahaannya, PT Bumi
Resources Investment,
memiliki investasi dalam
80% saham di ZAI sejak 23
Desember 2008. Namun
demikian pada saat
Strategic Agreement
ditandatangani di tahun
2004, KPC bukan
merupakan pihak terafliasi
dengan Perseroan.
Dalam Strategic Agreement ini para pihak
telah membentuk Strategic Working
Relationship untuk melaksanakan Service
di tambang batubara milik KPC di
Kalimantan Timur dengan tujuan setiap
pihak mempertahankan posisi yang
berkesinambungan dalam kompetisi di
industri batubara. Untuk itu Para Pihak
sepakat untuk membentuk grup
manajemenyang terdiri dari Project
Management Group dan Site Management
Group.
Hak:
Perseroan dapat menunjuk
perwakilannya dalam Site Control
Groups yang dibentuk oleh Project
Management Group dan Site
Management Group, yang memiliki
fungsi dan kewenangan untuk
memeriksa dan/atau memecahkan
masalah atau sengketa yang mungkin
ditemukan oleh Project Management
Group dan Site Management Group.
Kewajiban :
Para pihak, termasuk Perseroan,
sepakat mengembangkan pengaturan
tentang pernyataan misi, petunjuk
prinsip dan proses evaluasi
(Partnering Charter) yang sesuai
dengan Strategic Agreement dan
Operating Agreement (Dokumen
Proyek).
Para Pihak, termasuk Perseroan,
sepakat untuk menunjuk
perwakilannya menjadi Partnering
Sponsor yang berkewajiban untuk
mengatur proses kerjasama atas
nama para pihak, berkewajiban untuk
menguji Proyek sesuai dengan
Partnering Charter.
Strategic Agreement
ini akan berakhir pada
tanggal Bengalon
Operating Agreement
berakhir.
Perjanjian ini tidak
mengatur adanya
perpanjangan
perjanjian.
4 HWE Payment Account Agreement,
tanggal 30 September 2004, antara
KPC, PT Bumi Resource Tbk
(Bumi) dan Perseroan.
KPC, PT Bumi Resource
Tbk (Bumi) dan Perseroan
KPC merupakan pihak
terafiliasi dengan Perseroan
karena KPC merupakan
anak perusahaan dari Bumi.
Bumi melalui anak
perusahaannya, PT Bumi
Resources Investment,
memiliki investasi dalam
80% saham di ZAI sejak 23
Desember 2008. Namun
demikian pada saat HWE
Payment Account
Agreement ditandatangani
di tahun 2004, KPC dan
Bumi bukan merupakan
pihak terafliasi dengan
Perseroan.
Perjanjian dimana Bumi dan KPC berjanji
kepada Perseroan, bahwa selama
Perseroan dan anak perusahaannya tetap
menjadi pihak dalam perjanjian ini, (i) KPC
akan menyimpan Collection Account
(rekening dimana disimpan semua
pendapatan dari KPC disimpan) dan
HWE Operational Account (rekening
bersama KPC dan Perseroan) di bank
yang disebut Account Bank; dan (ii) Bumi
akan menjamin dimana KPC akan
memerintahkan ke para pelanggan untuk
melakukan pembayaran penjualan
batubara hanya ke Collection Account..
Hak :
Menerima jaminan dan kepastian dari
KPC bahwa Collection Account terakhir
dan HWE Operational Account disimpan di
Account Bank.
Kewajiban :
Perseroan wajib menjalankan
kewajibannya berdasarkan Bengalon
Operating Agreement.
Perjanjian ini akan
berakhir pada Hari
Kerja mengikuti
pengakhiran HWE
Mining Agreement
(Bengalon Operating
Agreement Mining
Service, tanggal 27
May 2004, KPC dan
Perseroan).
Perjanjian ini tidak
mengatur adanya
perpanjangan
perjanjian.































































45
No Nama Perjanjian Pihak Deskripsi Singkat Jangka Waktu
5 Operational (Primary Account)
Charge, tanggal 30 September
2004.
KPC dan Perseroan
KPC merupakan pihak
terafiliasi dengan Perseroan
karena KPC merupakan
anak perusahaan dari Bumi.
Bumi melalui anak
perusahaannya, PT Bumi
Resources Investment,
memiliki investasi dalam
80% saham di ZAI sejak 23
Desember 2008. Namun
demikian pada saat
Operational (Primary
Account) Charge
ditandatangani di tahun
2004, KPC bukan
merupakan pihak terafliasi
dengan Perseroan.
KPC sebagai pemilik dari Security Assets
berupa rekening-rekening yang dijaminkan
beserta hak dan manfaatnya,
menjaminkan Security Asset tersebut
untuk menjamin pembayaran dan
pelaksanaan dari Security Liabilities
(Segala kewajiban dan tanggung jawab
KPC kepada Perseroan dalam Mining
Arrangement (HWE Mining Agreement,
Strategic Agreement dan kesepakatan
lainnya antara Perseroan dan KPC dalam
layanan dan pertambangan).
Hak :
Perseroan dapat menarik jumlah dari
Realisation Account dalam hal
pembayaran terhadap biaya-biaya,
membayar upah dari pihak-pihak yang
ditunjuk oleh Perseroan (Receiver),
membayar biaya-biaya yang timbul
dari Mining Arrangements
Perseroan dan Receiver berhak atas
semua hak yang dilindungi dalam
hukum perusahaan dan hukum
kekayaan Singapura.
Kewajiban:
Baik Perseroan maupun Receiver
akan bertanggung jawab, dengan
alasan menguasai Security Assets,
menggadaikan dalam memiliki atau
terhadap kerugian dalam realisasi
dimana gadai tersebut manjadi milik
dapat dipertanggung jawabkan
Perjanjian ini berlaku
pada tanggal 30
September 2004 dan
berakhir pada tanggal
dimana hak-hak
Perseroan atas
Secured Liabilities
telah dibayar penuh
(Security Period).
Secured liabilities
adalah segala
kewajiban yang ada
saat ini dan yang akan
datang dari KPC
kepada Perseroan
berdasarkan
Bengalon Operating
Agreement.
Perjanjian ini tidak
mengatur adanya
perpanjangan
perjanjian.
6 Perjanjian Pengangkutan Batubara
untuk Tambang Bengalon, tanggal
21 Juli 2005, sebagaimana diubah
dengan Perjanjian No.
DH/SCA/06/0059, tanggal 8
Agustus 2006.
Perseroan dan PT
Dwimakmur Primatamas
(Subcontractor)
Perseroan dan Subcontractor telah terikat
dalam Bengalon Operating Agreement
Mining Service.
Subcontractor sepakat untuk menyediakan
Service sebagaimana diatur dalam
perjanjian ini.
Hak :
Perseroan berhak memperoleh jasa
subkontraktor penambangan dari
Subcontractor
Perseroan dapat memotong
pembayaran kepada Subcontractor
terhadap pajak, biaya bahan bakar
Kewajiban :
Perseroan harus membayar sejumlah
uang kepada Subcontractor dalam
waktu 1 bulan setiap akhir bulan
Perseroan bertanggung jawab
terhadap pembayaran Pajak
Pertambahan Nilai (PPN)
berdasarkan hukum Indonesia.
Perjanjian ini berlaku
sejak tanggal 3 Mei
2005 untuk jangka
waktu 2,5 tahun atau
ditentukan lain oleh
para pihak.
Perseroan telah
membuat Letter of
Intent dengan PT
Dwimakmur
Primatamas dengan
No. 017/PTDH/2009
tanggal 29 Oktober
2009 yang menyetujui
untuk memperpanjang
kontrak coal hauling
sepanjang 3 tahun
setelah kontrak dalam
perjanjian awal
berakhir.
Perpanjangan
terhadap perjanjian ini
harus diberitahukan
kepada subkontraktor
dalam jangka waktu 3
bulan setelah
habisnya jangka
waktu perjanjian awal.
7 Technical Services Agreement
tanggal 3 Oktober 2005
sebagaimana diubah dan
dinyatakan kembali dengan
Amendment and Restatement
Agreement relating to Technical
Service Agreement tanggal 3
Oktober 2005.
Perseroan (Kontraktor)
dan KPC
KPC merupakan pihak
terafiliasi dengan Perseroan
karena KPC merupakan
anak perusahaan dari Bumi.
Bumi melalui anak
perusahaannya, PT Bumi
Resources Investment,
memiliki investasi dalam
80% saham di ZAI sejak 23
Desember 2008. Namun
demikian pada saat
Kontraktor menunjuk KPC untuk
menempatkan manajemen senior, staf
supervisor dan teknik untuk memastikan
bahwa Kontraktor dapat melaksanakan
kewajibannya berdasarkan Bengalon
Operating Mining Services tanggal 27 Mei
2004.
Perjanjian ini juga dibuat dalam rangka
Perjanjian Kredit tanggal 28 Desember
2006. (lihat angka 1 di atas)
Hak :
Kontraktor berhak untuk meminta KPC
Perjanjian ini berlaku
sejak 3 Oktober 2005
sampai dengan 6
bulan setelah
Perjanjian Kredit telah
dilunasi.
Perjanjian ini tidak
mengatur adanya
perpanjangan
perjanjian.
















8 Asam Asam Operating Agreement,
tanggal 22 Maret 2007















Perseroan dan PT Arutmin
Indonesia (Arutmin)
Arutmin merupakan pihak
terafiliasi dengan Perseroan
karena Arutmin merupakan
anak perusahaan dari Bumi.
Bumi melalui anak
perusahaannya, PT Bumi
Resources Investment,
memiliki investasi dalam
80% saham di ZAI sejak 23
Desember 2008. Namun
demikian pada saat Asam
Asam Operating Agreement
ditandatangani di tahun
2007, Arutmin bukan
merupakan pihak terafliasi
dengan Perseroan.















Arutmin sebagai pemegang Kontrak Karya
Batubara, menunjuk Perseroan untuk
melakukan jasa-jasa pada lokasi
penambangan Asam Asam mulai dari
tanggal berlakunya perjanjian.
Hak :
Perseroan berhak atas pembayaran
Service Fee yang dibayarkan setiap
bulannya oleh Arutmin kepada
Perseroan
Kewajiban :
Memberikan jasa sesuai dengan
perjanjian ini
Bertanggung jawab atas penyediaan
tenaga kerja dan fasilitas untuk
mengontrol keamanan dalam area
pertambangan Asam Asam
Memberikan informasi dan laporan kepada
Arutmin sebagaimana diatur dalam
perjanjian ini















Jangka waktu
perjanjian ini adalah
sejak tanggal
berlakunya perjanjian,
yaitu 22 Maret 2007
dan berakhir:
(i)20 tahun setelah
Tanggal Dimulainya
Perjanjian atau
tanggal lain yang
disepakati secara
tertulis oleh para
pihak;
(ii)apabila
dilakukannya
pengakhiran
perjanjian
berdasarkan
ketentuan dalam
perjanjian ini;
(iii)apabila
dilakukannya
pengakhiran
perjanjian
berdasarkan hukum;
(iv)apabila dilakukan
pengakhiran atas
Perjanjian Karya
Pengusahaan
Penambangan Batu
Bara (CCOW) antara
Arutmin dan
Pemerintah RI;
yang mana yang
terjadi terlebih dahulu.
Perjanjian dapat
diperpanjang secara
tertulis oleh kedua
belah pihak.



















46
9 Perjanjian Konsorsium tanggal 25
Agustus 2006.
Perseroan dan Arutmin
Arutmin merupakan pihak
terafiliasi dengan Perseroan
karena Arutmin merupakan
anak perusahaan dari Bumi.
Bumi melalui anak
perusahaannya, PT Bumi
Resources Investment,
memiliki investasi dalam
80% saham di ZAI sejak 23
Desember 2008. Namun
demikian pada saat
Perjanjian Jual beli
Batubara ini ditandatangani
di tahun 2006, Arutmin
bukan merupakan pihak
terafliasi dengan Perseroan.
Para pihak sepakat dan setuju untuk
mengadakan kerjasama konsorsium
pemasokan LRC untuk PLTU PLN
berdasarkan perjanjian ini.
Hak :
Perseroan berhak memperoleh
manfaat atas penjualan LRC
berdasarkan skema kerjasama dalam
Perjanjian Konsorsium ini.
Kewajiban:
Kewajiban Perseroan selaku operator
penambangan di Area Penambangan
adalah menentukan kebijakan dan
melakukan operasional perihal
penambangan LRC.
25 Agustus 2006
sampai dengan
tanggal berakhirnya
Perjanjian Jual Beli
Batubara LRC yang
dimaksud dalam
nomor 10 sampai 14
dibawah ini.
Perjanjian ini tidak
mengatur adanya
perpanjangan
perjanjian.
10 Perjanjian Jual Beli Batubara
Peringkat Rendah/Low Rank Coal
(LRC) untuk PLTU Suralaya
(Existing) Unit 1-7 (4 x 400 MW dan
3 x 600 MW), Nomor PLN 0432-
2.PJ/123/DIR/06, Nomor Pemasok
PT PLN (Persero) (PLN)
dan Konsorsium PT Arutmin
Indonesia dan Perseroan
(Pemasok)
Arutmin merupakan pihak
Pemasok menjual dan menyerahkan LRC
dari wilayah penambangan PT Arutmin
Indonesia (Wilayah Kerja) kepada PLN di
tempat penyerahan LRC dari Pemasok
kepada PLN di Unloading Jetty PLTU
(Tempat Penerimaan) dengan jumlah,
PJBB ini berlaku
apabila para pihak
telah memenuhi
Kondisi Prasyarat,
yaitu sejak Tanggal
Efektif sampai dengan

No Nama Perjanjian Pihak Deskripsi Singkat Jangka Waktu
Technical Services
Agreement dan
perubahannya
ditandatangani di tahun
2005, KPC bukan
merupakan pihak terafliasi
dengan Perseroan.
untuk menempatkan manajemen
senior, staf supervisor dan teknik
untuk memastikan bahwa Kontraktor
dapat melaksanakan kewajibannya
berdasarkan Bengalon Operating
Mining Services tanggal 27 Mei 2004.
Kewajiban :
Kontraktor wajib membayar biaya jasa
kepada KPC berdasarkan tarif yang
dihitung dengan basis waktu.
































































47
No Nama Perjanjian Pihak Deskripsi Singkat Jangka Waktu
Jak/10/XII/LD/2006, tanggal 15
Desember 2006.
terafiliasi dengan Perseroan
karena Arutmin merupakan
anak perusahaan dari Bumi.
Bumi melalui anak
perusahaannya, PT Bumi
Resources Investment,
memiliki investasi dalam
80% saham di ZAI sejak 23
Desember 2008. Namun
demikian pada saat
Perjanjian Jual beli
Batubara ini ditandatangani
di tahun 2006, Arutmin
bukan merupakan pihak
terafliasi dengan Perseroan.
spesifikasi dan tata cara sesuai dengan
perjanjian ini. Jumlah LRC yang diperjual
belikan berdasarkan perjanjian ini adalah
sebesar 1.000.000 (satu juta) Ton selama
setahun. Harga Cost Insurance and
Freight (CIF) LRC dalam perjanjian ini
adalah sebesar Rp. 248.171 per ton.
Hak :
Pemasok (termasuk didalamnya
Perseroan sebagai anggota
konsorsium) berhak menerima
pembayaran dari PLN atas LRC yang
dipasok
Kewajiban :
Pemasok (termasuk didalamnya
Perseroan sebagai anggota
konsorsium) harus setiap saat
memelihara dan menjaga pasokan
LRC ke PLN berdasarkan
cadangannya dan jumlah pasokan
LRC sesuai PJBB ini.
20 tahun atau
kewajiban Pemasok
untuk menyediakan
kepada PLN sejumlah
LRC per tahun sudah
tercapai, mana yang
lebih dulu tercapai.
Tanggal Efektif berarti
tanggal dimana PJBB
telah ditandatangani
para pihak, berita
acara yang
menerangkan jadual
dimulainya
penyerahan LRC
sudah ditandatangani
oleh para pihak, PLN
telah menerima
jaminan pelaksanaan
sesuai dengan PJBB
ini, dan Standard
Operation Procedure
telah ditandatangani
oleh para pihak.
Perjanjian ini tidak
mengatur adanya
perpanjangan
perjanjian.
11 Perjanjian Jual Beli Batu Bara
Peringkat Rendah Low Rank Coal
(LRC) PLTU Banten (Suralaya
Baru) (1 x 625 MW) Periode 20
Tahun No. Pemasok
Jak/14/VI/LD/2007, yang
ditandatangani pada bulan Juni
2007.
PT PLN Persero (PLN)
dan Konsorsium PT Autmin
Indonesia dan Perseroan
(Pemasok) (PJBB)
Arutmin merupakan pihak
terafiliasi dengan Perseroan
karena Arutmin merupakan
anak perusahaan dari Bumi.
Bumi melalui anak
perusahaannya, PT Bumi
Resources Investment,
memiliki investasi dalam
80% saham di ZAI sejak 23
Desember 2008. Namun
demikian pada saat
Perjanjian Jual beli
Batubara ini ditandatangani
di tahun 2007, Arutmin
bukan merupakan pihak
terafliasi dengan Perseroan.
Pemasok setuju untuk menjual dan
menyerahkan LRC dari Wilayah Kerja
(wilayah penambangan Pemasok seluas
70.151 Ha berdasarkan Perjanjian Karya
Pengusahaan Penambangan Batu Bara
No. J2/Ji.DU/45/81 tanggal 2 Nopember
1981, antara Pemasok dan Pemerintah
Republik Indonesia) kepada PLN di
tempat penerimaan (di Unloading Jetty
PLTU) dan PLN setuju untuk membeli
serta menerima LRC dari Pemasok
dengan jumlah, spesifikasi dan tata cara
sebagaimana dimaksud dalam PJBB ini.
Hak :
Pemasok (termasuk didalamnya
Perseroan sebagai anggota
konsorsium) berhak menerima
pembayaran dari PLN atas LRC yang
dipasok.
Kewajiban :
Pemasok (termasuk didalamnya
Perseroan sebagai anggota
konsorsium) harus setiap saat
memelihara dan menjaga pasokan
LRC ke PLN berdasarkan
cadangannya dan jumlah pasokan
LRC sesuai PJBB ini.
Pemasok tidak dibenarkan
menyerahkan LRC selai dari Wilayah
Kerja yang dibuktikan dengan Surat
Keterangan Asal Batu Bara (SKAB)
yang dikeluarkan Dinas Pertambangan
setempat.
PJBB ini berlaku
apabila para pihak
telah memenuhi
Kondisi Prasyarat,
yaitu sejak Tanggal
Efektif sampai dengan
20 tahun atau
kewajiban Pemasok
untuk menyediakan
kepada PLN sejumlah
LRC per tahun sudah
tercapai, mana yang
lebih dulu tercapai.
Tanggal Efektif berarti
tanggal dimana PJBB
telah ditandatangani
para pihak, berita
acara yang
menerangkan jadual
dimulainya
penyerahan LRC
sudah ditandatangani
oleh para pihak, PLN
telah menerima
jaminan pelaksanaan
sesuai dengan PJBB
ini, dan Standard
Operation Procedure
telah ditandatangani
oleh para pihak.
Perjanjian ini tidak
mengatur adanya
perpanjangan
perjanjian.
12 Perjanjian Jual Beli Batu Bara
Peringkat Rendah Low Rank Coal
(LRC) PLTU 2 Banten (Labuan) (2
x 316 MW) Periode 20 Tahun No.
Pemasok Jak/15/VI/LD/2007, yang
ditandatangani pada bulan Juni
2007.
PLN dan Konsorsium PT
Autmin Indonesia dan
Perseroan (Pemasok)
(PJBB)
Arutmin merupakan pihak
terafiliasi dengan Perseroan
karena Arutmin merupakan
anak perusahaan dari Bumi.
Bumi melalui anak
perusahaannya, PT Bumi
Resources Investment,
memiliki investasi dalam
80% saham di ZAI sejak 23
Desember 2008. Namun
Pemasok setuju untuk menjual dan
menyerahkan LRC dari Wilayah Kerja
(wilayah penambangan Pemasok seluas
70.151 Ha berdasarkan Perjanjian Karya
Pengusahaan Penambangan Batu Bara
No. J2/Ji.DU/45/81 tanggal 2 Nopember
1981, antara Pemasok dan Pemerintah
Republik Indonesia) kepada PLN di
tempat penerimaan (di Unloading Jetty
PLTU) dan PLN setuju untuk membeli
serta menerima LRC dari Pemasok
dengan jumlah, spesifikasi dan tata cara
sebagaimana dimaksud dalam PJBB ini.
PJBB ini berlaku
apabila para pihak
telah memenuhi
Kondisi Prasyarat,
yaitu sejak Tanggal
Efektif sampai dengan
20 tahun atau
kewajiban Pemasok
untuk menyediakan
kepada PLN sejumlah
LRC per tahun sudah
tercapai, mana yang
lebih dulu tercapai.
Tanggal Efektif berarti































































48
No Nama Perjanjian Pihak Deskripsi Singkat Jangka Waktu
demikian pada saat
Perjanjian Jual beli
Batubara ini ditandatangani
di tahun 2007, Arutmin
bukan merupakan pihak
terafliasi dengan Perseroan.
Hak :
Pemasok (termasuk Perseroan
sebagai anggota konsorsium) berhak
memperoleh pembayaran dari PLN
atas penjualan BatuBara
Kewajiban :
Pemasok harus setiap saat
memelihara dan menjaga pasokan
LRC ke PLN berdasarkan
cadangannya dan jumlah pasokan
LRC sesuai PJBB ini.
Pemasok tidak dibenarkan
menyerahkan LRC selai dari Wilayah
Kerja yang dibuktikan dengan Surat
Keterangan Asal Batu Bara (SKAB)
yang dikeluarkan Dinas Pertambangan
setempat.
tanggal dimana PJBB
telah ditandatangani
para pihak, berita
acara yang
menerangkan jadual
dimulainya
penyerahan LRC
sudah ditandatangani
oleh para pihak, PLN
telah menerima
jaminan pelaksanaan
sesuai dengan PJBB
ini, dan Standard
Operation Procedure
telah ditandatangani
oleh para pihak.
Perjanjian ini tidak
mengatur adanya
perpanjangan
perjanjian.
13 Perjanjian Jual Beli Batu Bara
Peringkat Rendah Low Rank Coal
(LRC) PLTU 2 Jawa Timur (Paiton
Baru) (1 x 660 MW) Periode 20
Tahun No. Pemasok
Jak/17/VI/LD/2007, yang
ditandatangani pada bulan Juni
2007.
PLN dan Konsorsium PT
Autmin Indonesia dan
Perseroan (Pemasok)
(PJBB)
Arutmin merupakan pihak
terafiliasi dengan Perseroan
karena Arutmin merupakan
anak perusahaan dari Bumi.
Bumi melalui anak
perusahaannya, PT Bumi
Resources Investment,
memiliki investasi dalam
80% saham di ZAI sejak 23
Desember 2008. Namun
demikian pada saat
Perjanjian Jual beli
Batubara ini ditandatangani
di tahun 2007, Arutmin
bukan merupakan pihak
terafliasi dengan Perseroan.
Pemasok setuju untuk menjual dan
menyerahkan LRC dari Wilayah Kerja
(wilayah penambangan Pemasok seluas
70.151 Ha berdasarkan Perjanjian Karya
Pengusahaan Penambangan Batu Bara
No. J2/Ji.DU/45/81 tanggal 2 Nopember
1981, antara Pemasok dan Pemerintah
Republik Indonesia) kepada PLN di
tempat penerimaan (di Unloading Jetty
PLTU) dan PLN setuju untuk membeli
serta menerima LRC dari Pemasok
dengan jumlah, spesifikasi dan tata cara
sebagaimana dimaksud dalam PJBB ini.
Hak :
Pemasok (termasuk Perseroan
sebagai anggota Konsorsium) berhak
memperoleh pembayaran dari PLN
atas penjualan BatuBara
Kewajiban:
Pemasok harus setiap saat
memelihara dan menjaga pasokan
LRC ke PLN berdasarkan
cadangannya dan jumlah pasokan
LRC sesuai PJBB ini.
Pemasok tidak dibenarkan
menyerahkan LRC selai dari Wilayah
Kerja yang dibuktikan dengan Surat
Keterangan Asal Batu Bara (SKAB)
yang dikeluarkan Dinas Pertambangan
setempat.
PJBB ini berlaku
apabila para pihak
telah memenuhi
Kondisi Prasyarat,
yaitu sejak Tanggal
Efektif sampai dengan
14 Juni 2029 atau
kewajiban Pemasok
untuk menyediakan
kepada PLN sejumlah
LRC per tahun sudah
tercapai, mana yang
lebih dulu tercapai.
Tanggal Efektif berarti
tanggal dimana PJBB
telah ditandatangani
para pihak, berita
acara yang
menerangkan jadual
dimulainya
penyerahan LRC
sudah ditandatangani
oleh para pihak, PLN
telah menerima
jaminan pelaksanaan
sesuai dengan PJBB
ini, dan Standard
Operation Procedure
telah ditandatangani
oleh para pihak.
Perjanjian ini tidak
mengatur adanya
perpanjangan
perjanjian.
14 Perjanjian Jual Beli Batu Bara
Peringkat Rendah Low Rank Coal
(LRC) PLTU Asam Asam (Existing)
(2 x 65 MW) Periode 20 Tahun No.
Pemasok Jak/11/VI/LD/2007, yang
ditandatangani pada bulan Juni
2007.
PLN dan Konsorsium PT
Autmin Indonesia dan
Perseroan (Pemasok)
(PJBB)
Arutmin merupakan pihak
terafiliasi dengan Perseroan
karena Arutmin merupakan
anak perusahaan dari Bumi.
Bumi melalui anak
perusahaannya, PT Bumi
Resources Investment,
memiliki investasi dalam
80% saham di ZAI sejak 23
Desember 2008. Namun
demikian pada saat
Perjanjian Jual beli
Batubara ini ditandatangani
di tahun 2007, Arutmin
bukan merupakan pihak
terafliasi dengan Perseroan.
Pemasok setuju untuk menjual dan
menyerahkan LRC dari Wilayah Kerja
(wilayah penambangan Pemasok seluas
70.151 Ha berdasarkan Perjanjian Karya
Pengusahaan Penambangan Batu Bara
No. J2/Ji.DU/45/81 tanggal 2 Nopember
1981, antara Pemasok dan Pemerintah
Republik Indonesia) kepada PLN di
tempat penerimaan (di Unloading Jetty
PLTU) dan PLN setuju untuk membeli
serta menerima LRC dari Pemasok
dengan jumlah, spesifikasi dan tata cara
sebagaimana dimaksud dalam PJBB ini.
Hak :
Pemasok (termasuk Perseroan
sebagai anggota Konsorsium) berhak
memperoleh pembayaran dari PLN
atas penjualan BatuBara
Kewajiban :
Pemasok harus setiap saat
PJBB ini berlaku
apabila para pihak
telah memenuhi
Kondisi Prasyarat,
yaitu sejak Tanggal
Efektif sampai dengan
20 tahun atau
kewajiban Pemasok
untuk menyediakan
kepada PLN sejumlah
LRC per tahun sudah
tercapai, mana yang
lebih dulu tercapai.
Tanggal Efektif berarti
tanggal dimana PJBB
telah ditandatangani
para pihak, berita
acara yang
menerangkan jadual
dimulainya
penyerahan LRC



















10. KETERANGAN TENTANG ASET TETAP
Perseroan tidak memiliki Aset tetap berupa tanah dan bangunan.
Perseroan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya didukung dengan armada kendaraan dan peralatan
pertambangan yang lengkap. Alat-alat berat dan kendaraan yang dimiliki Perseroan terdiri dari berbagai merek
seperti Terex, Liebherr/Wiseda dan Caterpillar.
Kendaraan dan Peralatan yang dimiliki Perseroan per tanggal 31 Oktober 2009 adalah sebagai berikut:






































49
NO Kode Keterangan Jumlah
1 CO 20 Foot Sea Container 6
2 CO Accomodation Camp 180
3 DT Articulated Dump Truck HM400 10
4 CP Atlas Copco model XAS186 4
5 CP Atlas Copco model XAS392 1
6 CP Atlas Copco model XAS97 12
7 CM Compactor CAT 825C 4
8 CO Container Office 1
9 AP Custombuilt for Pump 4
10 TD Dozer Komatsu D155A-2 3
11 TD Dozer Komatsu D375A-5 9
12 TD Dozer Komatsu D65P-12 2
13 TD Dozer Komatsu D85E 2
14 TD Dozer Track Cat D10R 4
15 TD Dozer Track Cat D11R 2
16 TD Dozer Track Cat D9L 4
17 TD Dozer Track Komatsu D375A-2 1
18 TD Dozer Track Komatsu D375A-3 1
19 TD Dozer Track Komatsu D475A-2 1
20 WD Dozer Wheel Cat 834B 2
21 WD Dozer Wheel Cat 854G 1
22 DR Drill Driltech D55SP 4
23 DT Dump Truck Iveco Trakker 6x4 10
24 DT Dump Truck Komatsu 1500-5 7
25 DT Dump Truck Komatsu HD730 4
26 DT Dump Truck Komatsu HD785-3 5
27 DT Dump Truck rear CAT 777A 96
28 DT Dump Truck rear CAT 777D 4
29 DT Dump Truck rear Komatsu 630E 6
30 DT Dump Truck rear Wiseda KL24 17
31 DT Dump Truck Unit Rig MT3300A 5
32 DT Dump Truck Unit Rig MT4400 10
33 EX Excavator CAT 245 5
34 EX Excavator Hitachi EX2500-5 3
35 EX Excavator Hitachi EX3600-6 2
36 EX Excavator Hitachi EX5500 2

No Nama Perjanjian Pihak Deskripsi Singkat Jangka Waktu
memelihara dan menjaga pasokan
LRC ke PLN berdasarkan
cadangannya dan jumlah pasokan
LRC sesuai PJBB ini.
Pemasok tidak dibenarkan
menyerahkan LRC selai dari Wilayah
Kerja yang dibuktikan dengan Surat
Keterangan Asal Batu Bara (SKAB)
yang dikeluarkan Dinas Pertambangan
setempat.
sudah ditandatangani
oleh para pihak, PLN
telah menerima
jaminan pelaksanaan
sesuai dengan PJBB
ini, dan Standard
Operation Procedure
telah ditandatangani
oleh para pihak.
Perjanjian ini tidak
mengatur adanya
perpanjangan
perjanjian.































































50
37 EX Excavator Hitachi ZX200 1
38 EX Excavator Hitachi ZX450LC3F 2
39 EX Excavator Komatsu PC1250SP-8 5
40 EX Excavator Komatsu PC1600-1 2
41 EX Excavator Komatsu PC1800-3 1
42 EX Excavator Komatsu PC1800-6 1
43 EX Excavator Komatsu PC200-7 2
44 EX Excavator Komatsu PC300SE 1
45 EX Excavator Komatsu PC400LC-7 4
46 EX Excavator Komatsu PC400SE-6 1
47 EX Excavator Liebherr R974B 1
48 EX Excavator Liebherr R984B 1
49 EX Excavator Liebherr R994 1
50 EX Excavator Liebherr R994-200 1
51 EX Excavator O&K RH120C 4
52 EX Excavator O&K RH120E 1
53 EX Excavator O&K RH200 2
54 EX Excavator O&K RH340 3
55 FL Forklift CAT V330B 2
56 ST Fuel Truck Iveco MP380E42W 2
57 ST Fuel Truck Nissan CWB45AL 1
59 ST Fuel Truck Volvo 6x6 Cab/Chassis FM66R 1
61 GS Generator CAT 3208 140KVA 1
62 GS Generator CAT 550 kva 2
63 GS Generator Patria Komatsu 1
64 GS Genset Kubota 5KVA 4
65 GS Genset Mitsubishi 13 KVA 1
66 GS Genset Mitsubishi 20 KVA 1
67 GS Genset Perkin 10 KVA 4
68 GS Genset Perkin 250 KVA 2
69 GS Genset Perkin 30 KVA 1
70 GS Genset Perkin 350 KVA 1
71 GS Genset Perkin 60 KVA 2
72 GS Genset Perkin 75 KVA 1
73 GS Genset Wilson 30 KVA 2
74 GR Grader CAT 14H 1
75 GR Grader CAT 16H 2
76 GR Grader CAT 24M 3
77 GR Grader Komatsu GD825A 3
78 LP L/Tower Kubota D722 14
79 LP L/Tower Patria LS3-6000 54
80 LP L/Tower True Blue Illum 600 5
81 LP L/Tower True Blue Olympic 1
82 LP Light Tower Amida AL4050D-4 1
83 LT Light Truck Isuzu 1
84 LT Light Truck Iveco MP380E42W 2
85 LT Light Truck Renault CBH320 1
86 LT Light Truck Renault CBH330 1
87 WT Lincoln 400AS Mobile Welder 1
88 WL Loader Wheel CAT 980G 2
89 WL Loader Wheel CAT 988B 1
90 WL Loader Wheel CAT 992C 13
91 WL Loader Wheel CAT 992D 1
92 WL Loader Wheel CAT 992G 1
93 TR Lowboy CAT 777A 1





























Kendaraan lain yang dimiliki Perseroan adalah sebagai berikut :









11. PERKARA HUKUM YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN

Saat ini Perseroan tidak sedang terkait dalam suatu perkara pidana, kepailitan, perpajakan atau perkara
arbitrase di Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI), kecuali perkara perdata sebagai berikut:

Perkara perdata No.110/Pdt/G/2008/PN.Bpp tanggal 13 Oktober 2008 sehubungan dengan perkara perburuhan
Nomor: 19/G/2009/PHI.Smda

Para Pihak Pokok Sengketa Status Hukum Dampak Hukum
Tuan Abdul
Rachman R
(Pengugat)
Perseroan
(Tergugat I)
PT Jaminan Sosial
Tenaga Kerja
(Persero)
(Tergugat II)
Gugatan adalah
sehubungan dengan
terjadinya kecelakaan
kerja pada tanggal 17
Januari 2007 di lokasi
tergugat I (Bengalon Coal
Project) dan akibat
kecelakaan itu penggugat
mengalami cacat total
Keputusan Pengadilan
Negeri telah menetapkan
tergugat untuk membayar
objek perkara sebesar Rp.
42.000.000,-. Saat ini
tergugat I tengah
melakukan upaya hukum
banding ke pengadilan
Tinggi Samarinda.
Apabila upaya hukum
banding ke pengadilan
tinggi samarinda tidak
berhasil maka Tergugat I
berkewajiban membayar
objek perkara sebesar Rp.
42.000.000,-.
(Dampaknya tidak
material bagi Perseroan)







51
94 ST Lube Truck Iveco 6x6 Cab/Chasis 2
95 ST Lube Truck Renault 6x6 Cab/Chassis CBH320 2
96 WT Miller 401DX Mobile Welder 1
97 WT Miller 600AMP Welder 4
98 WT Miller Welder Miller 1
99 AP Molnar 4 Post Hoist 1
100 TR Prime Mover Renault CBH350 1
101 TR Prime Mover Renault CBH385 1
102 PU Pump Multiflow 420 1
103 PU Pump Water 1
104 PU Pump Water Legra 1
105 ST Service Truck Iveco MP380E4 2
106 ST Service Truck Renault CBH32 1
107 LP Skid Mounted Lighting Tower 4
108 AP Starting Motor Durst 1900S 1
109 WL Tool Carrier CAT IT62G 2
110 TL Trailer Lowboy Hascar 80T 1
111 TL Trailer Lowboy Kumbori 150T 1
112 PU Volvo Penta model KSB LCCM200 3
113 WC Water Cart CAT 777A 55KL Ta 3
114 WC Water Cart CAT 777D 80KL Ta 2
115 WC Water Cart Renault CBH280 1

No Kode Deskripsi Jumlah
1 LV Light Vehicle Mazda BT50SC 4x4 Cab/Chassis 1
2 LV Light Vehicle Mitsubishi 4x4 35
3 LV Light Vehicle Iveco 4x4 Cab/Chassis MP240E37W 6
4 LV Light Vehicle Toyota Hilux 4x4 dual cab utility 3
5 LV Light Vehicle Toyota Hilux dual cab ute 4x4 1
6 LV Light Vehicle Toyota Landcruiser 4x4 Troop Carrier 10
7 LV Light Vehicle Toyota Landcruiser 4x4 Utility 4
8 LV Light Vehicle Toyota Landcruiser 4x4 Wagoon 3







12. KETERANGAN TENTANG TRANSAKSI-TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI
HUBUNGAN ISTIMEWA

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang dimaksud adalah:

a. Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau
berada di bawah pengendalian bersama dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies,
subsidiaries).

b. Perusahaan assosiasi (associated companies).

c. Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak
suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari
perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat
diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan
perusahaan pelapor).

d. Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk
merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota
dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang
tersebut.

e. Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung
maupun tidak langsung, oleh setiap orang yang diuraikan dalam huruf c atau d di atas atau setiap
orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup
perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham
utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen
kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.






























52






Berikut ini ikhtisar pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Perseroan:
Nama Pihak Terafiliasi Bentuk Hubungan dengan Pihak Terafiliasi
PT Pendopo Energi Batubara Afiliasi
Pendopo Coal Ltd Perusahaan asosiasi
Enercorp Limited Perusahaan asosiasi
PT Pendopo Power Perusahaan asosiasi
PT Henwa Tanone (dalam proses likuidasi) Anak Perusahaan
Zurich Asset International Ltd Pemegang Saham
PT Wish Capital International Afiliasi
PT Kaltim Prima Coal Afiliasi
PT Arutmin Indonesia Afiliasi
Tabel berikut adalah perincian atas transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa :

Piutang kepada Pihak Hubungan Istimewa
(dalam ribuan Dollar)
Keterangan 30 Juni 2009
PT Kaltim Prima Coal 15.797
PT Arutmin Indonesia 951
Jumlah piutang usaha 16.749

Piutang usaha pihak hubungan istimewa yang terkait pada tanggal 30 Juni 2009, disajikan sebagai bagian dari
piutang usahapada neraca konsolidasi.

(dalam ribuan Dollar)
Keterangan 30 Juni 2009
PT Pendopo Energi Batubara 445
PT Wish Capital International 49
Koperasi 32
PT Indotambang Perkasa 1
Jumlah piutang pihak hubungan istimewa 527

Piutang pihak isitmewa kepada PT Pendopo Energi Batubara, PT Wish Capital International, Koperasi dan PT
Indotambang Perkasa merupakan uang muka atas pinjaman modal kerja yang diberikan.

Hutang kepada Pihak Hubungan Istimewa:
(dalam ribuan Dollar)
Keterangan 30 Juni 2009
PT Arutmin Indonesia 2.911
Zurich Asset International Ltd 599
PT Henwa Tanone (dalam proses likuidasi) 178
PT Pendopo Power 20
Jumlah hutang pihak hubungan istimewa - Kewajiban tidak lancar 3.788

Hutang senilai US$ 2.911.445 kepada PT Arutmin Indonesia dan Hutang senilai US$ 599.081 kepada
Zurich Asset International Ltd, merupakan pinjaman modal kerja dan penggantian beban untuk beberapa
pengeluaran yang telah dibayar di muka oleh pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

Hutang kepada PT Henwa Tanone, Anak perusahaan, merupakan penggantian biaya yang telah dibayar
di muka oleh PT Henwa Tanone.






53







Pendapatan Pihak Hubungan Istimewa:
(dalam ribuan Dollar)
Keterangan 30 Juni 2009
PT Kaltim Prima Coal 72.828
PT Arutmin Indonesia 4.296
Jumlah piutang pihak hubungan istimewa 77.124

Sehubungan dengan pembelian 80% oleh PT Bumi Resources Investment atas saham Zurich telah
menyebabkan Perseroan memiliki hubungan istimewa dengan KPC dan Arutmin pada tanggal 30 Juni
2009.

Selain dari transaksi-transaksi dengan pihak hubungan istimewa sebagaimana diungkapkan diatas,
Perseroan juga menunjuk PT Danatama Makmur, yang merupakan pihak terafiliasi dengan pemegang
saham Perseroan, sebagai Pembeli Siaga sekaligus penasihat keuangan Perseroan. Transaksi
hubungan afiliasi antara Perseroan dengan PT Danatama Makmur dalam hal penunjukkan sebagai
penasihat / konsultan keuangan, arranger dan pemberian jasa terkait lainnya termasuk, namun tidak
terbatas pada, jasa terkait di bidang pasar modal merupakan transaksi yang dapat berulang untuk aksi-
aksi korporasi Perseroan di masa yang akan datang.






































54
M
i
l
l
i
o
n
T
o
n
s







VIII. INDUSTRI


1. Industri Pertambangan Batubara

Perkembangan industri batubara secara global pada umumnya dan di Indonesia pada khususnya
menunjukkan kecenderungan yang sangat positif. Pada skala global, menurut BP Statistical Review of
World Energy Juni 2009, konsumsi batubara merupakan konsumsi bahan bakar yang berkembang,
dengan konsumsi secara global naik sebesar 3,1% di tahun 2008 dibandingkan dengan tahun 2007.
Perkembangan ini terutama didorong oleh meningkatnya permintaan seiring dengan berkembangnya
sektor industri di Cina, India dan negara Asia Tenggara lainnya. Konsumsi batu bara dunia tercatat
sebanyak 26% dari konsumsi energi utama di tahun 2006.
Sebagai ilustrasi pertumbuhan tersebut, grafik berikut menunjukkan pergerakan konsumsi batubara di
kawasan Asia Pasifik dalam kurun waktu 1999-2008 (dalam juta ton):
Asia Pacific Coal Consumption

2500


2000


1500


1000


500


0
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

Sumber : BP Statistical Review of World Energy June 2009 (http://www.bp.com/statisticalreview)
Tahun 2007 ekspor batubara Indonesia mencapai 159 Mt atau 10% lebih tinggi dibanding tahun
sebelumnya. Kontribusi terbesar dari perkembangan ini adalah dari Asia yang ditunjukkan dengan
peningkatan ekspor batubara Indonesia ke Asia menjadi 105,6Mt di tahun 2007 dari 66,2Mt di tahun
2003. Di dalam Indonesian Coal Book 2008/2009, proyeksi perkembangan konsumsi batubara di Asia ini
terutama disebabkan karena pertumbuhan konsumsi dari India, Korea Selatan dan Malaysia yang
meningkat. Hal ini merupakan tambahan pasar disamping importir tradisional saat ini, yaitu Jepang yang
merupakan pengimpor batu bara termal terbesar. Cina dan India walaupun merupakan produsen
batubara yang besar, belakangan ini menjadi pengimpor batubara yang terus meningkat karena
pertumbuhan kebutuhan listrik dan industri sejalan dengan perkembangan usaha di sana. Tabel berikut
memperlihatkan ekspor batubara Indonesia 2003-2007 (dalam Mt).
Kawasan 2003 2004 2005 2006 2007
*)

Asia 66,1 70,4 80,1 89,8 105,6
Eropa 12,8 12,0 14,8 21,0 16,1
Amerika 2,7 3,6 3,9 5,2 4,0
Australia 0,4 0 0 0 0
Others 3,6 7,8 11,9 13,5 14,8
Total 85,7 93,7 110,8 129,5 142,5



55
2031.2
1913.5
1777.2
1647.6
1502.5

1333.2
1121.5
1176.1
1048.0 1089.0










Sumber : Indonesian Coal Book 2008/2009 (*data per Juni 2008)

Industri batubara di Indonesia tumbuh dengan sangat dinamik yang ditunjukkan dengan produksi yang
hanya sebesar 2Mt di tahun 1985 menjadi lebih dari 212Mt di tahun 2007. Pertumbuhan rata-rata industri
batubara Indonesia adalah sebesar 15% per tahun sejak tahun 2000. Tabel berikut memperlihatkan
produksi batubara Indonesia 2003-2007 (dalam Mt)

Keterangan 2003 2004 2005 2006 2007
Produksi 114,3 130,3 165,6 196,5 212,5
Penjualan domestic 30,7 36,4 41,3 51,5 62,8
Penjualan ekspor 85,3 93,7 111,6 144,2 158,8
Sumber : Indonesian Coal Book 2008/2009

Beberapa produsen penghasil batubara terbesar di Indonesia selama tahun 2007 adalah :
Produsen Batubara Terbesar tahun 2007
No Perusahaan Lokasi Hasil Produksi (juta ton)
1 PT Kaltim Prima Coal Kalimantan Timur 38,4
2 PT Adaro Indonesia Kalimantan Selatan 36,1
3 PT Kideco Jaya Agung Kalimantan Timur 20,5
4 PT Arutmin Indonesia Kalimantan Selatan 15,3
5 PT Berau Coal Kalimantan Timur 11,8
6 PT Indominco Mandiri Kalimantan Timur 11,5
7 PT Tambang Batubara Bukit Asam Kalimantan Selatan 9,3
8 PT Gunung Bayan Pratamacoal Kalimantan Timur 4,5
9 PT Jembayan Muarabara Kalimantan Timur 3,9
10 PD Baramarta Kalimantan Selatan 3,7
Sumber : Indonesia Coal Book 2008/2009

Selain pertumbuhan pasar ekspor yang baik, pertumbuhan konsumsi batubara domestik juga akan
meningkat secara signifikan, khususnya jika dikaitkan dengan rencana Pemerintah Indonesia melakukan
crash program pembangunan tambahan pembangkit listrik 10,000 MW di seluruh Indonesia yang
diharapkan siap pada tahun 2010. Tambahan pembangkit listrik ini saja diperkirakan akan memerlukan
konsumsi batubara sebesar 53Mt per tahun. Kalangan pelaku industri optimis bahwa Indonesia akan siap
untuk memproduksi batubara sebesar lebih dari 300Mt pada tahun 2020. Kesiapan tersebut juga
didukung ketersedian cadangan batubara yang cukup memadai di Indonesia. Tabel berikut
memperlihatkan data cadangan batubara Indonesia pada tahun 2007 berdasarkan kualitasnya:








Sumber : Indonesian Coal Book 2008/2009
Pada saat ini batubara telah banyak digunakan sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik, produksi
baja, pabrik semen, pabrik pulp & paper, dan industri lainnya serta semakin diminati sebagai pengganti
bahan bakar minyak karena harganya yang relatif lebih murah. Keuntungan lain dari penggunaan
batubara adalah kecukupan pasokan atau persediaan yang cukup untuk jangka panjang. Faktor-faktor
seperti harga relatif, kualitas dan ketersediaan bahan baku batubara serta kebutuhan terhadap supply
listrik tersebut telah menjadi faktor pendorong maraknya pembangunan pembangkit listrik tenaga
batubara baru-baru ini.



56
Quality CV (kcal/kg)
Resources (million tons) Reserves (million tons)
Hypotheti Inferred Indicated Measured Total (%) Proved Total
Low <5,100 5.057,38 6.579,48 3.651,78 5.750,16 21.038,80 24,97 4.292,15 1.105,40
Medium 5,100-6,100 16.925,13 22.104,38 9.041,44 10.866,96 58.937,91 59,00 8.213,53 2.971,35
High 6,100-7,100 1.560 6.031,13 962,56 3.870,47 12.424,16 14,93 670,79 1.275,86
Very High >7,100 90,11 482,93 5,80 422,81 1.001,65 1,10 73,29 109,18
TOTAL 23.632,62 35.197,92 13.661,58 20.910,40 93.402,52 100 13.249,76 5.461,79







Dalam Cetak Biru Manajemen Industri Nasional 2005-2025 yang dikeluarkan oleh Departemen Energi
dan Sumber Daya Mineral dan Badan Koordinasi Energi Nasional ditargetkan bahwa kontribusi batubara
dalam bauran energi primer nasional akan meningkat dari 15,3% di tahun 2007 menjadi 33,0% ditahun
2025. Menurut Indonesian Coal Book 2008/2009, diperkirakan produksi batubara Indonesia akan
mencapai 280Mt di tahun 2015 dan terus meningkat menjadi 370Mt pada tahun 2025.
Dengan prospek industri yang baik sebagaimana tersebut di atas, Perseroan berkeyakinan berada
dalam industri yang memiliki pertumbuhan baik dan berkesinambungan sehingga akan terus berusaha
meningkatkan kinerja pertumbuhan usahanya.

Harga Batubara

Penggunaan batubara sebagai bahan bakar pembangkit tenaga listrik disamping karena tersedianya
cadangan batubara yang melimpah, juga dikarenakan harga batubara relatif lebih ekonomis sebagai
bahan bakar pembangkit listrik dibandingkan dengan bahan bakar minyak dan gas.
Penentuan harga batubara dipengaruhi oleh karakteristik/spesifikasi kualitas batubara yang meliputi nilai
kalori, kandungan sulfur, ash, moisture dll. Selain itu faktor-faktor yang mempengaruhi biaya produksi
seperti stripping ratio, jarak ke pelabuhan berpengaruh terhadap tingkat keuntungan usaha
penambangan.
Berikut ini merupakan grafik harga batubara Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, yaitu selama
periode 2000 2005. Harga batubara Indonesia meningkat dari US$ 27.8 per ton pada tahun 2000
menjadi US$ 44 per ton pada tahun 2005. Harga batubara spot akhir-akhir ini relatif berfluktuasi dengan
tren yang meningkat. Barlow Jonker Index untuk harga spot batubara di awal tahun 2005, misalnya
berada pada kisaran $52,4/ton, turun ke level $39/ton di November 2005 dan naik lagi ke kisaran
$52,48/ton di Bulan Juli 2006. Saat ini Indeks ini berada di kisaran $60-65/ton.

(US$ / metric tonne)

Indonesia Coal Price (USD / Metrik Tonne)


140.00

120.00

100.00

126.96

80.00

60.00


46.69 49.30
66.94
70.52

40.00

20.00

0.00
2005 2006 2007 2008 2009*

Indonesia Coal Price
* rata-rata harga 11 bulan dari Januari sampai November 2009
Sumber: Bloomberg per 10 Desember 2009







57






2. Industri Pembangkit Tenaga Listrik (Power Plant)

Bahan bakar minyak yang menjadi salah satu sumber energi bagi pembangkit listrik sejak pertengahan
tahun 2005 mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi. Hal ini menyebabkan meningkatnya biaya
produksi yang sangat signifikan bagi PLN. Sedangkan bagi industri yang memiliki generator sendiri
dengan bahan bakar minyak juga mengalami peningkatan biaya.

Dengan meningkatnya biaya produksi maka kalangan industri juga ikut meningkatkan harga jual
produknya. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap turunnya daya saing atas produk yang dihasilkan.
Untuk mengatasi masalah tersebut maka Pemerintah dan kalangan industri berkepentingan
menggunakan alternatif pembangkit tenaga listrik dengan bahan baku yang lebih efisien dari segi harga.

Salah satu alternatif bahan bakar untuk pembangkit listrik yang lebih murah dibandingkan minyak adalah
batubara. Selain faktor harga, jumlah cadangan batubara di Indonesia yang besar, yaitu sebesar 4.968
juta ton per juga menjadi salah satu pertimbangan penggunaan pembangkit listrik tenaga batubara.

Berikut adalah perbandingan harga bahan baku pembangkit tenaga listrik dalam US$cent/kwh yang
menunjukkan bahwa batubara sangat kompetitif relatif terhadap solar/diesel dan gas.

Perbandingan Biaya Bahan Bakar Pembangkit Listrik (dalam US$ Cent / Kwh)

2.20

7.54


15.56
0.49

Coal Gas Nuclear Petroleum

Sumber : USA Nuclear Energy Institute, U.S. Electricity Production Costs and Components 2008 (www.nei.org)

Selain itu permintaan listrik Indonesia pada tahun 2006 mengalami pertumbuhan sebesar 7,5% per tahun
dengan pulau Jawa sebagai penyumbang utama dalam hal tersebut. Hal ini terlihat dari data PLN yang
menunjukkan bahwa pada tahun 2005 kapasitas listrik terpasang PLN yang sebesar 22.515 MW, sebesar
16.355 MW (73%) dipasang di pulau Jawa dan sisanya sebesar 6.160 MW didistribusikan diluar pulau
Jawa.
Pada tahun 2006 listrik yang terjual oleh PLN di Indonesia adalah sebesar 107.032 Gwh dan diperkirakan
pada periode 2007-2015 permintaan listrik Jawa Bali akan meningkat dari 96,5Twh menjadi 174,4 Twh
atau sebesar 23,56% per tahun. Sedangkan untuk wilayah diluar Jawa Bali permintaan listrik untuk
periode 2007-2015 akan meningkat dari 26.5 Twh menjadi 65.1 Twh atau sebesar 7,13% per tahun.
Per Juni 2008, PLN telah menandatangani perjanjian untuk membangun 29 proyek PLTU dengan total
kapasitas 8.718 MW dari jumlah 9.816 MW yang ditargetkan dalam perjanjian tersebut, 9 proyek tersebut
sebesar 6.672 MW sudah dalam tahap pembangunan. Sebagai tambahan, PLN telah menandatangani
Kontrak Penyediaan Listrik (PPA) dengan beberapa developer penyedia listrik untuk membangun PLTU
berkapasitas total 886 MW. Berikut proyeksi konsumsi batubara dari industri tenaga listrik 2008-2010.

No Proyek

2008 2009 2010
MW MT MW MT MW MT
1 IPP (Partnership) - - 1.142 4,40 1.142 4,40
2 IPP (Crisis Handling) - - 648 1,87 648 1,87



58

00

99

02

01

03

05

04

07

09

10

12

06

08

13

14

15

19

20

20

20

20

20

20

20

20

20

11

20

20

20

20

20

20

20

20

15
M
W







3 IPP (Others) 50 0,19 250 0,96 2.620 9,72
4 PLN 230 1,05 540 2,33 540 2,33
5 PLN (Acceleration) - - - - 9.530 31,90
6 Existing 9.550 33,23 9.550 33,23 9.550 33,23
TOTAL 9.830 34,47 12.130 42,80 24.030 83,46
Sumber : PLN, Juni 2008

Berikut adalah grafik perkembangan Persediaan dan Permintaan Listrik di Indonesia di wlayah Jawa-Bali
maupun diluar Jawa-Bali selama periode 1999 2015.


Historical Supply & Forcasted Demand of Electricity in Indonesia
200
180
160
140
120
100
Java - Bali
Outside Java - Bali
80
60
40
20
0

Year

sumber : PLN, Data Consult 2008

Jika dilihat dari data-data tersebut diatas peluang pertumbuhan bagi Industri pembangkit Listrik
masih sangat besar. Berbekal pengalaman dalam industri batubara, Perseroan melakukan kajian
dan berencana untuk melakukan pengembangan usaha ke rantai usaha berikutnya dari industri
batubara, yaitu dalam bidang pembangkitan tenaga listrik.




















59






IX. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA
PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN


1. UMUM

Perseroan didirikan pada tahun 1991 dan memperoleh status badan hukum pada tahun 1993 dengan
nama PT Darma Henwa sebagai perusahaan dalam rangka PMDN. Pada tahun 1996 Perseroan berubah
status menjadi perusahaan PMA dimana Henry Walker Group Limited masuk sebagai pemegang saham
sebesar 95% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor Perseroan.
Pada tahun 2005 Henry Walker Eltin Group Limited menjual seluruh kepemilikan sahamnya di Perseroan
kepada ZAI. Perseroan memiliki pengalaman lebih dari 16 (enam belas) tahun di industri pertambangan
Indonesia. Sampai saat ini, Perseroan telah menyelesaikan 9 proyek penambangan dan 13 proyek
pembangunan sipil, dengan klien beberapa perusahaan pertambangan internasional dan domestik di
Indonesia seperti Billiton Shell, BHP Minerals Indonesia, PT Aneka Tambang Tbk, PT Newmont Nusa
Tenggara dan PT Freeport Indonesia, termasuk kontrak penambangan batubara dengan PT Tanito
Harum sebesar US$34,22 juta, proyek penambangan batubara PT Petangis di Kalimantan Selatan
sebesar US$ 106.7 juta, proyek penambangan emas PT Billiton Shell dan pengerjaan infrastruktur
sebesar US$23.5 juta, kontrak penambangan nikel PT Aneka Tambang di Maluku sebesar US$6.7 juta,
kontrak kerja dengan PT Newmont Nusa Tenggara sebesar US$82.3 juta, dan berbagai proyek teknik
sipil PT Freeport Indonesia.

2. KEGIATAN USAHA

Sejalan dengan kebutuhan energi selain minyak bumi, khususnya batubara yang semakin meningkat,
Perseroan melihat prospek usaha yang sangat baik dalam bidang usaha kontraktor penambangan.
Perseroan memiliki pengalaman selama lebih dari 16 (enam belas) tahun sebagai kontraktor
pertambangan. Perseroan saat ini sedang mengembangkan usahanya sebagai penyedia jasa
pertambangan dan energi yang terintegrasi. Kegiatan usaha terkait pertambangan lainnya yang telah di
lakukan perusahaan adalah sebagai penyedia jasa pemasaranb batubara. Selain itu, Perseroan sedang
menjajaki pengembangan bidang-bidang usaha lain seperti pengelolaan infrastruktur, pembangkit listrik,
pengembangan batubara dan infrastruktur yang menunjang kegiatan penambangan (pengelolaan
pelabuhan dan transhipment).

2.1. Kontraktor Penambangan

Perseroan telah memiliki pengalaman lebih dari 16 tahun dalam bidang kontraktor pertambangan dan
infrastruktur. Perseroan telah menyelesaikan berbagai proyek, sebagian diantaranya bertaraf
internasional dan memiliki hubungan kerja sama yang baik dengan para pengguna jasa penambangan.
Untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha Perseroan dibutuhkan sumber daya manusia yang terampil,
ahli dan peralatan serta modal yang besar. Perseroan merupakan perusahaan kontraktor penambangan
yang saat ini tengah mengerjakan proyek yang berlokasi di Bengalon, Kalimantan Timur yang
merupakan konsesi KPC. Berikut ini adalah beberapa proyek yang pernah dan telah selesai dikerjakan
oleh Perseroan:













60
No Nama Proyek &
Pemberi Kerja
Lokasi Jangka Waktu Lingkup Kerja Nilai
1 Proyek Petangis
BHP Minerals
Indonesia (Tahap 1)
Kalimantan
Selatan
Maret 1993
Desember
1996
Konstruksi infrastruktur
penambangan (disain,
penyediaan, instalasi dan
commissioning), akomodasi,
workshop, kantor, jalan
transportasi, site earthworks
untuk fasilitas pencucian dan
port, penyimpanan bahan
US$ 53,9 juta































































61
No Nama Proyek &
Pemberi Kerja
Lokasi Jangka Waktu Lingkup Kerja Nilai
peledak dan penyimpanan
bahan bakar. Penggalian
overburden sebanyak 36 Mbcm,
penambangan batubara
sebanyak 7,2 Mt dari 6 pit,
stockpiling batubara dan feed
ke ROM HOPPER,
pengangkutan batubara bersih
untuk dimuat di tongkang
(barge)

2 Proyek Petangis PT
Kendilo Coal
Indonesia (BHP
Billiton) (Tahap 2)
Kalimantan
Selatan
Januari 1997
September
2000
Konstruksi infrastruktur
pertambangan (disain,
penyediaan, instalasi dan
commissioning), akomodasi,
workshop, kantor, jalan
transportasi, site earthworks
untuk fasilitas pencucian dan
port, penyimpanan bahan
peledak dan penyimpanan
bahan bakar. Penggalian
overburden sebanyak 36 Mbcm,
penambangan batubara
sebanyak 7,2Mt dari 6 pit,
stockpiling batubara dan feed
ke ROM HOPPER,
pengangkutan batubara bersih
untuk dimuat di tongkang
(barge).
US$ 52,7 juta
3 Proyek Lerokis
Billiton Shell (PT
Prima Lirang)
Pulau
Wetar
September
1990 Mei
1994
Menambang sekitar 260.000
bcm waste dan 75.000 ton bijih
emas setahun di beberapa area
open cut pit di permukaan yang
kasar, pembuangan waste ke
stockpile, mengangkut hasil
tambang ke Concentrator,
membangun tembok di area pit
dan rehabilitasi.
US$ 7,9 juta
4 Proyek Tambang
emas Kali Kuning
Pulau
Wetar
April 1994
April 1997
Menambang sekitar 440.000
bcm waste dan 125.000 ton bijih
emas setahun di beberapa area
open cut pit di permukaan yang
kasar, pembuangan waste ke
stockpile, mengangkut hasil
tambang ke Concentrator,
membangun tembok di area pit
dan rehabilitasi. Membangun
dan commissioning jalan akses
sepanjang 5 km.
US$ 12,8 juta
5 Tambang Nikel Pulau
Gebe PT Aneka
Tambang
Pulau
Maluku
November
1995 Juli
1997
Menambang sebanyak 125.000
ton bijih nikel thixotropic lateritic
per bulan, mengangkut hasil
tambang ke hopper milik klien.
Pengembangan konsep, jasa
koordinasi surveu, jasa disain,
membuat perkiraan biaya
rekayasa dan studi kelayakan
termasuk pemrograman dan
penjadwalan.
US$ 6,7 juta































































62
No Nama Proyek &
Pemberi Kerja
Lokasi Jangka Waktu Lingkup Kerja Nilai
6 Danau Wanagon dan
terowongan OHS3
PT Freeport
Indonesia
Papua
(Irian Jaya)
Juni 2001
Oktober 2002
Melakukan pekerjaan pada
ketinggian sekitar 4.000 m
diatas permukaan laut.
Melakukan instalasi terowongan
lebih dari 3.000 m yang akan
digunakan oleh klien untuk
memasang sarana conveyor
untuk penanganan limbah dan
sistem pembuangan. Ukuran
terowongan adalah setinggi
4,75m dan selebar 5,7m.
US$ 11,2 juta
7 Proyek pengalihan
sungai Kelian PT
Kelian Equatorial
Mining
Kalimantan
Timur
Agustus 1995
Mei 1997
Pembangunan saluran pengalih
sungai sepanjang 1,5 km dan
tiga penghalang berisi batu
yang digunakan untuk
mencegah air masuk ke area pit
klien.
US$ 26,93 juta
8 Proyek tembaga Batu
Hijau PT Newmont
Nusa Tenggara
Pulau
Sumbawa
Juni 1997
Oktober 2001
Beragam pekerjaan sipil
sehubungan dengan
pengembangan tambang
tembaga, antara lain : Proyek
Batu Hijau No.4 (joint operation
dengan Thiess), Proyek
Drainase Batu Hijau,
Pembuatan saluran pengalihan,
penggalian sedimentasi
reservoir, pembuatan fasilitas
pengendalian air, dan reklamasi
tanah.
US$ 82,3 juta
9 Pertambangan
Batubara PT Tanito
Harum
Busang
dan
Pondok
Labu di
Kalimantan
Timur
Juli 2001
Januari 2006
Menggali sebanyak 600.000 ton
per tahun batubara dan 7Mbcm
Waste di area Busang dan
Pondok Labu. Dua area
pertambangan Tanito tersebut
memiliki kapasitas produksi 2
juta ton per tahun.
US$ 34,22juta







Berikut ini adalah lokasi proyek-proyek yang pernah dikerjakan oleh Perseroan dan lokasi kantor pusat
Perseroan :


















Sumber : Perseroan


Sedangkan proyek-proyek yang sedang dikerjakan perseroan saat ini adalah penambangan di konsesi
KPC untuk area Bengalon di Kalimantan Timur dan persiapan penambangan di konsesi AI untuk
tambang Asam Asam di Kalimantan Selatan. Keterangan mengenai kedua kontrak penambangan
tersebut adalah sebagai berikut :

a. Kontrak Penambangan Bengalon (Bengalon Operating Agreement)

Perseroan dan KPC telah menandatangani BOA pada tanggal 27 Mei 2004 dan pada tanggal 9 Maret
2007 telah dilakukan perubahan masa berlaku perjanjian yang semula berlaku sampai dengan tanggal 1
Juli 2014 menjadi life of mine atau umur tambang yang masih bernilai ekonomis, serta perluasan area
penambangan dengan penambahan Pit B dan C disamping Pit A yang selama ini telah dioperasikan.
Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan memiliki hak eksklusif untuk melakukan penambangan batubara di
ketiga Pit Bengalon tersebut. Perseroan mengembangkan infrastruktur yang dibutuhkan dan
menyediakan jasa penambangan batubara dan haulage (pengangkutan). Disamping itu Perseroan juga
menyediakan semua peralatan dan mesin-mesin serta kebutuhan lainnya dalam rangka penyediaan jasa
penambangan tersebut.
Estimasi cadangan batubara di area pertambangan Bengalon berdasarkan laporan Mine Consult 2005
berjumlah 164 juta ton.
















63







Keterangan mengenai Tambang Bengalon

Lokasi



























Sumber : Perseroan
Bengalon merupakan bagian dari area konsesi KPC berdasarkan CCOW antara KPC dan Pemerintah
Republik Indonesia. Berdasarkan CCOW KPC, KPC memiliki hak penambangan batubara di area seluas
90.960 hektar di Kalimantan Timur hingga tahun 2021. Deposit batubara Bengalon terletak sekitar 35 km
di sebelah utara tambang KPC lainnya, Sangatta di Kalimantan Timur.

Cadangan dan Kualitas Batubara

Sequence batubara di Bengalon secara geologis terletak di Kutai Basin, yang merupakan cadangan
dengan banyak lapisan (multi seam) dari zaman miocene. Terdapat lebih dari 20 lapisan batubara utama
dalam sequence tertiary sediments setebal 1.000 meter di Bengalon. Bengalon memiliki deposit dengan
struktur yang kompleks, terdiri dari banyak lapisan batubara. Bengalon memiliki sebanyak 164Mt proved
and marketable reserves. Dibandingkan dengan produk batubara di tambang milik KPC di Sangata yaitu
Prima, Pinang dan Melawan, batubara di Bengalon memiliki nilai kalori (calorific value), kadar air dan abu
dalam jumlah medium (sedang), namun dengan kandungan belerang (sulphur) yang lebih tinggi
menyerupai batubara Pinang.
Berikut ini adalah spesifikasi cadangan batu bara yang terdapat di Bengalon :









64
Keterangan Proven Probable
Quantity (Mt) 164 1
Ash (%) 3.7 4.6
Specific Energy (kcal/kg) 5.759 5.624
Sulphur (%) 0.96 0.84







Total Moisture (%) 18.8 19.2
Sumber : Laporan Mine Consult per Desember 2005

Lingkup Kerja berdasarkan BOA

Kewajiban Perseroan berdasarkan BOA adalah sebagai berikut:
Pembangunan fasilitas infrastruktur utama, termasuk didalamya konstruksi jalan sepanjang 22 km
yang menghubungkan area pertambangan dengan pelabuhan (port), konstruksi jembatan sepanjang 20
meter, area penempatan peralatan di port, pemukiman staf, kantor, workshop, dan fasilitas penyimpanan
bahan bakar (fuel).
Fasilitas jalan transportasi dan jembatan pada saat ini telah selesai dibangun dan telah dioperasikan.
Demikian pula halnya dengan area penampungan peralatan untuk mobilisasi plant dan peralatan telah
beroperasi. Perkantoran dan workshop telah selesai dan beroperasi penuh.
Pengembangan Area Pertambangan. Termasuk didalamnya adalah pelaksanaan mine planning,
pembersihan permukaan tanah (land clearing), menyisihkan dan menyimpan lapisan permukaan tanah
(topsoil), stripping overburden, termasuk pengeboran dan peledakan yang diperlukan untuk menambang
batubara dari pit, menambang dan mengambil batubara sesuai dengan rencana penambangan 12 bulan
dan proyeksi enam bulanan. Rencana penambangan 12 bulanan merupakan kewajiban Perseroan tiap
tahunnya, yang didalamnya mempertimbangkan persyaratan produksi KPC untuk 4 kuartal berturut-turut
berikutnya, kondisi lokasi penambangan, kualitas dan kuantitas batubara in-situ, ketersediaan bahan
baku, tenaga kerja dan fasilitas atau peralatan tambahan. Proyeksi enam bulanan adalah rencana
pertambangan yang lebih rinci untuk mendeskripsikan metodologi dan tahapan kinerja Perseroan dalam
memberikan jasanya di enam bulan berikutnya, yang harus konsisten dengan rencana penambangan 12
bulanan.
Pengoperasian tambang dan pengangkutan batubara ke port. Termasuk didalamnya adalah memuat
dan mengangkut batubara dari pit dan mengantarkan batubara ke pelabuhan, merehabilitasi area di
sekitar pit dan limbah serta menyediakan dan memelihara semua fasilitas pompa dan pipa yang
diperlukan untuk menghilangkan air dari area kerja.

Perseroan memberikan subkontrak untuk aktivitas pengangkutan batubara ke PT Dwimakmur
Primatamas, perusahaan kontraktor pengangkutan batubara yang berpengalaman dalam berbagai
proyek pengangkutan batubara. PT Dwimakmur Primatamas merupakan anak perusahaan PT Alun, agen
truk Renault di Indonesia.

b. Kontrak Pertambangan Asam Asam (Asam Asam Operating Agreement)
Perseroan telah memiliki kontrak pertambangan batubara dengan AI berdasarkan Asam Asam
Operating Agreement (AOA) yang ditandatangani kedua pihak pada tanggal 22 Maret 2007, dimana AI
sebagai pihak pemegang konsesi pertambangan batubara berdasarkan kontrak karya dengan
Pemerintah untuk wilayah Asam Asam, Kalimantan Selatan, menunjuk Perseroan sebagai penyedia jasa
kontraktor penambangan batubara. Sebelumnya pada tahun 2006, Perseroan telah menempatkan
Jaminan Penawaran (bid bond) sebesar US$ 10 juta untuk proyek Asam Asam di AI.
Berdasarkan AOA, Perseroan memiliki hak eksklusif dari AI untuk menyediakan jasa pertambangan, coal
handling, dan jasa terkait lainnya sehubungan dengan tambang Asam Asam. Sesuai dengan AOA,
Perseroan memiliki kewajiban untuk mencapai total produksi sebanyak 3 juta ton pada tahun pertama,
5 juta ton pada tahun kedua dan selanjutnya sebanyak 10,23 mtpa sampai dengan akhir masa kontrak
selama 20 tahun. Sehubungan dengan kontrak Asam Asam ini, Perseroan telah membentuk konsorsium
dengan AI untuk penyediaan low rank coal ke PT PLN (Persero) dengan jumlah sebesar 10,23 mtpa
selama 20 tahun.
Studi kelayakan yang dibantu oleh pihak konsultan dari Australia yaitu SMG telah dilakukan. Studi ini
bertujuan untuk menentukan prefeered mining method, capital expenditure baik untuk operasional
pertambangan maupun infrastruktur serta opex mine operation.






65






Keterangan mengenai Tambang Asam Asam

Lokasi





















Sumber : Perseroan
Asam Asam merupakan bagian dari area konsesi AI berdasarkan CCOW antara AI dan pemerintah
Republik Indonesia. Berdasarkan CCOW AI No. J2/Ji.DU/45/81 tanggal 2 Nopember 1981, AI memiliki
hak pertambangan batubara di area seluas 70.153 hektar di Kalimantan Selatan.
Cadangan dan Kualitas Batubara
Tambang Asam Asam memiliki total estimasi proved and probable marketable reserves sekitar 204Mt.
Batubara Asam Asam memiliki kandungan CV yang lebih rendah, namun dengan karakteristik
kandungan sulfur dan abu yang rendah menjadikan batubara Asam Asam sebagai batubara yang ramah
dengan lingkungan (eco-friendly) dan cocok untuk pembangkit tenaga listrik, sedangkan pasar dari
batubara jenis ini terutama adalah PLN, melalui kontrak penyediaan batubara jangka panjang.
Kandungan batubara di Asam Asam masih dalam tahap penelitian dengan estimasi quantity 336Mt dan
memiliki spesifikasi batubara tipikal ash 2.49%, specific energy 4919 kcal/kg, sulphur 0.24%, total
moisture 34%.
Lingkup Kerja berdasarkan AOA
Kewajiban Perseroan berdasarkan AOA antara lain adalah sebagai berikut:
Pengembangan dan Pengoperasian Area Pertambangan. Termasuk didalamnya adalah pelaksanaan
mine planning, pembersihan permukaan tanah (land clearing), menyisihkan dan menyimpan lapisan
permukaan tanah (topsoil), stripping overburden, termasuk pengeboran dan peledakan yang diperlukan
untuk menambang batubara dari pit, menambang dan mengambil batubara sesuai dengan rencana
penambangan 12 bulan dan proyeksi tiga bulanan. Rencana penambangan 12 bulanan merupakan
kewajiban Perseroan tiap tahunnya, yang didalamnya harus konsisten dengan rencana pertambangan
dan persyaratan produksi AI disamping harus memperhatikan antara lain kondisi lokasi pertambangan,
kualitas dan kuantitas batubara in-situ, ketersediaan bahan baku, tenaga kerja dan fasilitas atau
peralatan tambahan. Proyeksi tiga bulanan adalah rencana pertambangan yang lebih rinci untuk
mendeskripsikan metodologi dan tahapan kinerja Perseroan dalam memberikan jasanya di enam bulan
berikutnya, yang harus konsisten dengan rencana pertambangan 12 bulanan.
Pelaksanaan Pemberian Jasa Secara Kompeten. Perseroan wajib untuk menyediakan jasa kontraktor
pertambangan sesuai dengan persyaratan dalam AOA, dan dalam pelaksanaan pemberian jasa tersebut,



66






kontraktor menjamin bahwa pelaksanaan kerja akan dilakukan secara kompeten, menggunakan
keterampilan yang terstandarisasi, sesuai dengan praktek-praktek yang benar dalam industri dan taat
hukum.
Penerapan standarisasi mutu internasional. Perseroan dalam kapasitasnya sebagai kontraktor wajib
untuk mengadopsi quality assurance system sesuai dengan persyaratan standarisasi internasional untuk
sistem manajemen mutu (Quality Management Systems), AS/NZS ISO 9001:2000.
Pengangkutan batubara dan Rehabilitasi Lahan, termasuk didalamnya adalah memuat dan
mengangkut batubara dari pit dan mengantarkan batubara ke daerah tujuan atau port, merehabilitasi
area di sekitar pit dan limbah.

Sehubungan dengan BOA dan AOA, PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia merupakan
pelanggan terbesar Perseroan saat ini. Pendapatan yang dikontribusikan dari kontrak dengan PT Kaltim
Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia adalah sebesar 74,97% dari total Pendapatan Perseroan
berdasarkan laporan keuangan audit per 30 Juni 2009. Namun demikian Perseroan saat ini sedang
mencari proyek-proyek lainnya, untuk mengurangi ketergantungan tersebut.

2.2. Agen Pemasaran Batubara
Permintaan akan batu bara untuk bahan bakar pembangkit tenaga listrik maupun pembangkit panas
meningkat dengan pesat seiring meningkatnya harga bahan bakar minyak, terutama permintaan dari
Cina dan India untuk mendukung perkembangan ekonomi mereka yang cepat. Minyak bumi, gas alam
dan batu bara merupakan sumber energi yang paling banyak terkandung dalam perut bumi dan paling
banyak dikonsumsi dibandingkan dengan energi alternatif yang dapat diperbaharui seperti air, angin,
solar, panas bumi, bio gas, biofuel, dan energi alternatif ini diperkirakan tidak akan mempengaruhi secara
signifikan permintaan akan ketiga sumber energi yang paling banyak dipakai seperti tersebut di atas,
paling tidak dalam lima dekade mendatang. Terutama untuk batu bara yang relatif paling ekonomis dalam
proses produksi, pengiriman dan pemakaiannya.
Dalam mewujudkan konsep bisnis penyedia jasa penambangan terintegrasi, pada tahun 2007, Perseroan
melalui Prove melakukan pembelian atas kontrak konsultasi pemasaran dari Balveder International S.A
sebesar US$ 109,5 juta dan kontrak konsultasi kontraktor penambangan dari Rockell Enterprises Limited
sebesar US$ 63,7 juta. Kegiatan usaha ini dilaksanakan melalui anak perusahaan Prove, yaitu CVR.

Manfaat pembelian kontrak ini bagi Perseroan adalah diperolehnya pendapatan sebesar lebih kurang
US$ 35 juta per tahun selama masa kontrak tersisa yaitu 7 tahun, disamping sebagai entry point
Perseroan dalam bidang advisory dan marketing network di dunia bisnis pertambangan batubara
internasional.

Lingkup jasa pemasaran yang diberikan CVR mencakup antara lain penyediaan personel, konsultasi
mengenai harga batubara sehubungan dengan penjualan kepada pelanggan, menginformasikan dan
mengatur pertemuan dengan pelanggan/calon pelanggan serta menyediakan data dan riset pasar. Selain
itu pemberian jasa konsultasi kepada kontraktor penambangan mencakup antara lain mempersiapkan
laporan anggaran bulanan dan tahunan, rencana kerja jangka panjang serta memberikan jasa terkait
lainnya seperti survey geologi, pengeboran, konsultasi keselamatan kerja dan lingkungan, serta
penyediaan personel dengan keterampilan yang dibutuhkan.

2.3. Pengembangan Batubara

Seiring dengan naiknya permintaan akan batubara sebagai pengganti minyak bumi untuk efisiensi biaya
kebutuhan bahan bakar pembangkit tenaga listrik, perusahaan batubara di Indonesia mulai banyak
melakukan ekspansi usaha, baik pengembangan area tambang maupun mengembangkan usaha
penunjang pertambangan batubara. Salah satu usaha penunjang pertambangan batubara yang cukup
penting adalah penyedia pembangkit tenaga listrik baik untuk pertambangan batubara maupun
penyediaan listrik guna kepentingan lainnya serta pengembangan batubara, untuk itu pada akhir tahun
2008 Perseroan, melalui anak perusahaannya DH Energy memiliki 11% saham Pendopo Coal Ltd, induk
perusahaan PT Pendopo Energi Batubara yang memiliki konsesi pertambangan batubara yang terletak di
Kabupaten Muara Enim, Propinsi Sumatera Selatan atau sekitar 140 km arah barat daya Palembang.




67






PT Pendopo Energi Batubara memiliki ijin pertambangan batubara berdasarkan PKP2B Generasi ketiga yang
diberikan oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 20 November 1997. Konsesi Pertambangan batubara
PEB berada pada areal seluas 17.840 ha yang terdiri dari dua blok yaitu blok Sigoyang dan blok Benuang.
Berdasarkan laporan independen yang dikeluarkan pada tahun oleh Mineconsult pada bulan Oktober 2008 atas blok
Sigoyang, terdapat total sumber daya batubara sebanyak 1.102 juta ton, dan cadangan batubara sebesar 687 juta
ton yang terdiri atas Proven Reserve sebanyak 145 juta ton dan Probable Reserve sebanyak 542 juta ton. Adapun
karakterisitik dari batubara tersebut adalah Batubara jenis Lignite (kalori rendah 2250-2400kcal/kg arb) dengan kadar
air yang cukup tinggi (55%-60%), HGl (85-100), kadar abu rendah (<7% adb) dan sulfur (<0.3% adb).
Mengingat batubara di wilayah PEB mempunyai kandungan Lengas Total (TM) dan Tingkat kerapuhan (HGI) yang
sangat tinggi maka DH Energy bermaksud untuk melakukan pengembangan batubara yang ada bersama para mitra
strategis guna membangun industri-industri pengembangan batubara seperti PLTU mulut tambang, pabrik
peningkatan mutu batubara, pabrik gasifikasi batubara dan atau pabrik konversi batubara lainnya, dengan detail lebih
lanjut sebagai berikut:
- PLTU Mulut Tambang: batubara Pendopo dapat digunakan pada industri pembangkit listrik. Saat ini sedang dikembangkan
proyek PLTU sebesar 2X300 MW untuk penggunaan di Pulau Sumatera dan 2X660 MW untuk keperluan Pulau Jawa,
Madura dan Bali (Jamali). Untuk proyek ini, DH Energy telah menandatangani Joint Development Agreement dengan Electric
Power Development Co. Ltd (J-Power) dari Jepang.
- Gasifikasi batubara: gasifikasi batubara dilakukan untuk mengkonversi batubara kalori rendah seperti yang terdapat pada
tambang Pendopo menjadi produk-produk kimia seperti urea atau ammonia, synthetic natural gas (SNG), dan produk akhir
lainnya.
- Peningkatan kualitas batubara (coal upgrading): proses coal upgrading dilakukan untuk meningkatkan kualitas batubara kalori
rendah yang terdapat pada tambang batubara pendopo menjadi batubara dengan nilai kalori yang jauh lebih tinggi, sehingga
memiliki harga jual yang jauh lebih baik.
- Pencairan batubara: merupakan proses dengan teknologi khusus untuk mencairkan batubara menjadi bahan bakar setara
dengan minyak bumi. Teknologi ini sangat cocok diterapkan pada batubara berkalori rendah, karena jumlah cadangannya
yang sangat besar sehingga memungkinkan maksimalisasi output produksi. Produk yang dihasilkan adalah besin, diesel,
sampai dengan avtur serta produk turunan lainnya.
- CBM coal bed methane: merupakan teknologi pemanfaatan gas methan yang keluar dari lapisan-lapisan tambang batubara.
Penjualan secara langsung, penjualan langsung batubara pendopo dalam skala kecil secara langsung ke industri
yang ada disekitar wilayah Pendopo sambil menunggu industri-industri pemanfaat batubara dimulut tambang selesai
dibangun, direncanakan akan mulai beroperasi di akhir tahun 2012.
PENDAPATAN ATAS JASA YANG DIBERIKAN PERSEROAN
Pendapatan Perseroan berasal dari jasa yang diberikan Perseroan kepada para pelanggan-pelanggannya, baik
berupa jasa penambangan maupun jasa konsultasi penambangan. Selama 5 tahun terakhir pendapatan Perseroan
dari jasa yang diberikan kepada pelanggan-pelanggan utamanya tampak dalam tabel dibawah ini:
Pelanggan Pendapatan (dalam US$ ribu)
2004 2005 2006 2007 2008 Juni 2009
KPC
Jenis Jasa: Jasa Penambangan batubara
819 74.13
2
170.62
7
188.73
7
168.11
1
72.828
meliputi peledakan, penggalian overburden
dan batubara, pengangkutan, sampai
rehabilitasi
Arutmin
Jenis Jasa: Jasa Penambangan batubara
meliputi peledakan, penggalian overburden
dan batubara, pengangkutan, sampai
rehabilitasi
Glencore Coal Mauritius Ltd
Jenis Jasa: Jasa penyediaan personel,
konsultasi mengenai harga batubara
sehubungan dengan penjualan kepada
pelanggan, menginformasikan dan mengatur
pertemuan dengan pelanggan/calon pelanggan
serta menyediakan data dan riset pasar
Tanito Harum
Jenis Jasa: Jasa Penambangan batubara
meliputi peledakan, penggalian overburden
dan batubara, pengangkutan, sampai
rehabilitasi
Lain-lain
Jenis Jasa: Jasa lainnya meliputi jasa
mempersiapkan laporan anggaran, rencana
kerja jangka panjang, jasa survey geologi,
pengeboran, konsultasi keselamatan kerja
dan lingkungan, jasa operasi dan
pemeliharaan.
- - - - 2.866 4.296


- - - 29.966 39.024 17.665



8.547 6.970 - - - -


- - - 10.254 10.107 8.082
Total Pendapatan 9.366 81.10
2
170.62
7
225.95
7
220.10
8
102.87
1
Sehubungan dengan jasa penambangan Perseroan, yaitu penambangan batubara, jumlah batubara yang diproduksi
Perseroan untuk para pelanggannya dalam lima tahun terakhir adalah sebagaimana terlihat dalam tabel dibawah ini:
Tahun 2004 2005 2006 2007 2008 Nov 2009
Overburden 411.092 14.459.468 42.024.895 47.828.421 58.897.000 48.395.48



67






(bcm) 5
Batu Bara
(Ton)
-

717.582

5.562.899

5.700.057

6.000.000

4.323.114






















































69







3. PERSAINGAN

Persediaan cadangan batu bara di Indonesia yang cukup besar serta semakin diminatinya batu bara
untuk digunakan sebagai bahan bakar pengganti minyak bumi dikarenakan harganya yang relatif lebih
murah, membuat tingginya minat investasi dan ekspansi usaha investor pada bidang usaha
pertambangan khususnya pertambangan batubara. Yang tentu memerlukan jasa kontraktor
pertambangan. Berikut ini adalah beberapa pesaing utama Perseroan di dua bidang kegiatan usaha
utama Perseroan yaitu kontraktor dan agen pemasaran pertambangan (khususnya batubara) :


Kontraktor Penambangan












































70
No Nama Perusahaan Produk & Jasa Klien
1 PT Thiess Contractor
Indonesia
Pertambangan
Konstruksi
Rekayasa Industri
Telekomunikasi
PT Kaltim Prima Coal
PT Arutmin Indonesia
PT INCO
PT Kaltim Suparcoal
PT Inkor Prima Coal
PT Kideco Jaya Agung
PT BHP Biliton Indonesia
PT Berau Coal
BP
2 PT Bukit Makmur Mandiri
Utama
Eksplorasi
Pertambangan
Processing dan Hauling
PT Berau Coal
PT Gunung Bayan Pratama
PT Kideco Jaya Agung
PT Adaro Indonesia
PT Bahari Cakrawala
Sebuku
PT Trubaindo Coal Mining
PT Marunda Graha Mineral
Dll
3 PT Inkor Prima Coal Ekplorasi
Pertambangan
Processing dan Hauling
PT Lembu Swana Perkasa
4 PT JJ Nusantara Ekplorasi
Pertambangan
Processing dan Hauling
PT Anugerah Bara
Hampang
5 PT Leighton Contractors
Indonesia
Kontrak Pertambangan
Infrastruktur
Pertambangan
Civil dan Engineering
Industri Berat
Jalan Kereta Api
PT Wahana Baratama
Mining
PT Mahakam Sumber Jaya
PT Muti Harapan Utama
PT Asia Energy Indonesia
6 PT Pamapersada Nusantara Transportasi produk
tambang
Konstruksi jalan
Persiapan tanah
Stripping overburden
untuk operasi
pertambangan
PT Kaltim Prima Coal
PT Kideco Jaya Agung
PT Indomico Mandiri
PT Jembayan Maurabara
PT Adaro Indonesia
PT Tambang Batubara
Bukit Asam
Dll






























Agen Pemasaran Hasil Pertambangan batubara












Sumber data : Indonesia Coal Book 2008/2009.




















71
No Nama Perusahaan Produk & Jasa Klien
7 PT Petrosea Tbk Studi kelayakan
(Feasibility Studies)
Perencanaan Konsep
Pemilihan peralatan
Cost Studies
Kontrak Pertambangan
Plant Hire
Value Engineering and
Management Studies
Mineral Extraction and
processing
Pengembangan dan
Operasi Infrastruktur
Rehabilitasi lahan
PT Mitra Internusa Persada
PT Gunung Bayan
PT Santan Batubara
PT Ilthabi Bara Utama
8 PT Saptaindra Sejati Eksplorasi dan Ekploitasi
Transportasi produk
pertambangan
Jasa lainnya untuk
mendukung
pengembangan
infrastruktur
PT Adaro Indonesia
PT Berau Coal
PT Interex Sacra Raya
PT Sumber Kurnia Buana
PT Borneo Indobara
PT Indomining

No Nama Perusahaan Kegiatan Usaha
1 PT Artha Daya Coalindo bergerak dalam bidang perdagangan dan transportasi batubara.
2 PT Berkala International bergerak dalam penyimpanan dan distribusi batubara.
3 Bulk Trading S.A. produksi dan distribusi batubara. Proyek yang pernah dikerjakan
antara lain Innogy, Staswerke Bremen, Tirreno Power, Endesa,
Siderar, Tohoku Electric, Kepco Genos, Hong Kong Electric,
Tata Group, dll.
4 PT Eocene Coal Indonesia melakukan kegiatan usaha sebagai eksportir batubara, jasa
konsultan, dan Kustodian.
5 PT Kalimantan Citra Bara melakukan penyediaan Infrastruktur pertambangan batubara









4. ASURANSI

Berikut ini adalah asuransi dimiliki Perseroan guna meminimalisasi risiko :



















































72
No Jenis Asuransi Obyek Asuransi
Jumlah
Pertanggungan
Penanggung No. Polis
Berlaku
s/d
1 Contractor Plant
Machinery
Insurance
Heavy Equipment $139,250,952 PT Asuransi Astra
Buana 40%
PT Asuransi Artha
Graha 20%
PT Tugu Pratama
Indonesia 18%
PT ACA 17%
PT Asuransi Rama
Satria Wibawa 5%
HEQU05S3ER-0901 19 Jan
2010
Heavy Equipment $16,371,176 PT Asuransi Astra
Buana 40%
PT Asuransi Artha
Graha 20%
PT Tugu Pratama
Indonesia 18%
PT ACA 17%
PT Asuransi Rama
Satria Wibawa 5%
HEQU05S3ER-0901
Heavy
Equipment
Minor
Equipment
$3,068,715 PT Asuransi Astra
Buana 100%
HEQU05S3DO-0901
Fuel, Spareparts,
Tyre
$27,601,682.30 - PT Asuransi Astra
Buana 60%
- PT Artha Graha
General Insurance
30%
- PT Asuransi
Indraputra 10%
IARP05TJQ6-0901
EQPD05TJRN-0901
2 Comprehensive
General Liability
Completed
Operation and
Product Liabilty
Contractual
Liability
Automobile
Liability
Personal Injury
$10,000,000 PT Asuransi AIU
Indonesia 100%
0301001905 19 Jan
2010
Workmen's
Compensation &
Employee Liability
$10,000,000 PT Asuransi AIU
Indonesia 100%
0303000162 19 Jan
2010
3 Motor Vehicle
Insurance
46 Motor Vehicle Rp3.875.277.840 PT Asuransi AIU
Indonesia 100%
FLT-N-000400-
000254419-000000
19 Jan
2010








4 Marine Cargo All interest related
to the Insured's
business
consisting
principally of but
not limited to plant,
machinery and
equipment, stock,
merchandise,
tools, inventory,
motor, mining
equipment,
vehicles including
parts and
accessories (i.e.
Alat-alat berat, ban







Estimated
Annual Turn
Over :
$90,000,000
Max Limit for
anyone
carrying :
$7,500,000







PT Asuransi AIOI
Indonesia 100%)







HO-MCM-0000001-
00028-2006-12
HO-MCN-0000001-
00028-2006-12
HO-MCX-0000001-
00028-2006-12
HO-MCT-0000001-
00028-2006-12
HO-MCE-0000001-
00028-2006-12
HO-MCI-0000001-
00028-2006-12







Polis
dibatalk
an
dengan
kesepa
katan
kedua
belah
pihak
(baik
Tertang
gung
maupun
Penang
gung)

Seluruh penutupan asuransi atas aktiva-aktiva material Perseroan telah mencukupi dan tidak terdapat
hubungan afiliasi antara Perseroan dengan perusahaan-perusahaan asuransi.diatas


5. STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA

Untuk mewujudkan visi Perseroan menjadi perusahaan kontraktor penambangan terintegrasi pilihan,
Perseroan memiliki misi: membentuk manajemen berbasis pengetahuan dengan operasi berbiaya efektif,
memberikan investasi yang nilainya terus meningkat bagi pemegang saham, dan memberikan jasa
berkualitas tinggi kepada stakeholder dengan komitmen yang tinggi dalam aspek-aspek kesehatan,
keselamatan kerja dan lingkungan serta tanggung jawab sosial perusahaan yang baik.

Strategi usaha Perseroan adalah (i) terus memperkuat kompetensi inti (core competence) dalam bidang
kontraktor penambangan, (ii) melakukan diversifikasi proyek penambangan dengan terus mencari proyek
baru yang strategis, (iii) melakukan ekspansi kegiatan usaha dalam rantai nilai (value chain) usaha
pertambangan yang terintegrasi.

Strategi ini ditopang dengan nilai-nilai yang menjadi panduan operasi Perseroan, yang meliputi:
memelihara lingkungan kerja yang aman dan menghindari risiko, bangga atas kualitas kerja yang
dilakukan, bekerjasama dan bekerja secara harmoni diantara karyawan Perseroan, klien dan masyarakat
sekitar operasi Perseroan, konservatif dalam aspek-aspek manajemen risiko, bertanggungjawab dan
sadar akan dampak kegiatan operasi terhadap lingkungan, melakukan yang terbaik untuk memberikan
nilai tambah terhadap pekerjaan dan jasa Perseroan kepada klien.

Kegiatan usaha pertambangan memiliki risiko kerusakan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja.
Perseroan memiliki kebijakan pengelolaan Health, Safety and Environment (HSE) dan quality assurance
untuk menjamin Perseroan dapat mencapai tujuan-tujuannya dengan baik. Aspek-aspek manajemen
risiko dan quality assurance tersebut antara lain :
- Melakukan identifikasi, evaluasi, mitigasi dan manajemen atas risiko yang mungkin muncul dalam
menjalankan usahanya.
- Melakukan kegiatan usaha sesuai dengan peraturan yang berlaku.
- Meminimalkan limbah dan mencegah polusi
- Mengimplementasikan praktek-praktek terbaik dalam industri (best industry practices).
- Merancang serta menyediakan tenaga kerja dan peralatan yang sesuai untuk mencapai target
Perseroan.
- Selalu berkomitmen untuk terus melakukan inovasi.
- Mengembangkan kerjasama dengan klien dan komunitas di sekitar operasi Perseroan




73






- Memastikan kepada seluruh karyawan dan pemasok untuk selalu memperhatikan kesehatan dan
keselamatan dalam bekerja.
Ketiga strategi usaha tersebut di atas sangat memungkinkan untuk dilaksanakan Perseroan dengan
memanfaatkan pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh dari proyek-proyek sebelumnya dan
berbekal keunggulan kompetitif yang terbentuk, yaitu antara lain berupa:
- Kontrak Jangka Panjang yang bernilai strategis. Pada tanggal 27 Mei 2004 Perseroan dan KPC
menandatangani BOA dan akan berlaku sampai dengan tanggal 1 Juli 2014. Seperti telah disebutkan
diatas, Perseroan memiliki hak eksklusif untuk mengoperasikan pertambangan batubara di Bengalon.
Pada tanggal 9 Maret 2007 telah dilakukan perubahan atas BOA dimana jangka waktu kontrak
diperpanjang menjadi selama umur tambang (life of mine contract). Selain itu dalam perubahan BOA
ini Perseroan juga memperoleh hak untuk perluasan penambangan di Pit B dan C tambang
Bengalon.
Bengalon merupakan bagian dari area konsesi KPC berdasarkan CCOW antara KPC dan pemerintah
Republik Indonesia. Berdasarkan CCOW KPC, KPC memiliki hak pertambangan batubara di area
seluas 90.960 hektar di Kalimantan Timur hingga tahun 2021. Deposit batubara Bengalon terletak
sekitar 35 km di sebelah utara tambang KPC lainnya, Sangatta di Kalimantan Timur.

- Cadangan dan Kualitas Batubara. Sequence batubara di Bengalon secara geologis terletak di Kutai
Basin, yang merupakan cadangan dengan banyak lapisan (multi seam) dari zaman miocene.
Terdapat lebih dari 20 lapisan batubara utama dalam sequence tertiary sediments setebal 1.000
meter di Bengalon. Bengalon memiliki deposit dengan struktur yang kompleks, terdiri dari banyak
lapisan batubara. Bengalon memiliki sebanyak 164 Mt proved and marketable reserves.
Dibandingkan dengan batubara lainnya di tambang milik KPC yaitu Prima, Pinang dan Melawan,
batubara di Bengalon memiliki nilai kalori (calorific value), kadar air dan abu dalam jumlah medium
(sedang), namun dengan kandungan belerang (sulphur) yang lebih tinggi menyerupai batubara
Pinang.

- Sumber daya manusia yang sangat kompeten dibidangnya. Dalam sektor usaha pertambangan
,sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam proses pencapaian
target Perseroan. Oleh karena itu Perseroan selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusianya dengan proses seleksi yang ketat sesuai dengan standar kemampuan dan
keahlian untuk sektor pertambangan terhadap calon karyawan baru, peningkatan keahlian karyawan
dengan berbagai pelatihan, mendatangkan tenaga ahli, mengadakan studi banding untuk dapat
menciptakan kinerja yang efektif dan efisien, menciptakan kesadaran terhadap karyawan mengenai
kesehatan dan keselamatan kerja dengan cara melengkapi karyawan dengan berbagai peralatan dan
pelatihan untuk menghindari kecelakaan saat bekerja, menciptakan suasana kerja yang kondusif
untuk mendukung serta memotivasi karyawan untuk dapat selalu memberikan yang terbaik.
Perseroan juga telah mendapat pengakuan dari KPC untuk 4 million Lost Time Injury Free.

- Armada dan Peralatan pertambangan yang mendukung pencapaian target. Peralatan yang
lengkap serta memenuhi standar sangat menentukan keberhasilan Perseroan untuk dapat mencapai
hasil yang maksimal. Hingga saat ini Perseroan memiliki kendaraan dan peralatan untuk penggalian
sebanyak 708 (tujuh ratus delapan) unit dengan perincian sebagai berikut :
1. Dump Truck sebanyak 174 (seratus tujuh puluh empat) unit.
2. Excavator sebanyak 46 (empat puluh enam) unit.
3. Dozer sebanyak 29 (dua puluh sembilan) unit.
4. Wheel dozer dan Wheel loader sebanyak 22 (dua puluh dua) unit.
5. Compactor sebanyak 2 (dua) unit.
6. Drilling Rig sebanyak 4 (empat) unit.
7. Forklift sebanyak 2 (dua) unit.



74






8. Motor Grader sebanyak 9 (sembilan) unit.
9. Kendaraan dan peralatan lainnya sebanyak 420 ( empat ratus dua puluh) unit.
Dengan peralatan yang sangat memadai seperti disebutkan diatas Perseroan dapat terus
meningkatkan kinerjanya bahkan dapat terus berekspansi untuk mendukung eksistensi Perseroan
dimasa yang akan datang.
- Sarana dan relasi yang baik dengan para pemasok dan pelanggan. Pengalaman Perseroan
dalam bidang kontraktor penambangan selama lebih dari 18 (delapan belas) tahun membuat
Perseroan selain mempunyai keahlian dibidangnya juga memiliki relasi yang baik dengan para
pemasok baik pemasok logistik maupun pemasok alat berat yang sangat diperlukan Perseroan
dalam mendukung kelancaran proses produksi. Supply peralatan yang berkualitas dan tepat waktu
juga menentukan kelancaran produksi batubara, beberapa mitra kerja Perseroan diantaranya Terex,
Liebherr, Komatsu, Caterpillar dan mitra kerja lainnya baik untuk proses produksi maupun sarana
pendukung lainnya. Sarana dan hubungan baik dengan pelanggan dan pemasok memberikan
peluang dan kemudahan bagi Perseroan untuk mendapatkan kontrak-kontrak berikutnya dan
mendapatkan pelayanan atau pasokan peralatan serta sarana pendukung yang baik dan tepat waktu.
- Penerapan Good Corporate Governance (GCG) secara menyeluruh. Perseroan senantiasa
menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam menjalankan aktifitas
usahanya hal itu ditunjukan oleh adanya pemisahan tugas dan tanggung jawab yang jelas antara
para anggota Dewan Komisaris dan Direksi; fokus usaha dan strategi yang jelas, bisnis yang beretika
dengan pelaksanaan para stakeholders; penekanan pada manajemen risiko dan keamanan; sadar
akan lingkungan dan kesehatan; pengawasan oleh Dewan Komisaris melalui Komite Audit; selain
dari pada itu pengungkapan informasi material secara akurat dan tepat waktu, serta memperhatikan
tanggung jawab terhadap isu-isu sosial perusahaan dan melaporakan secara berkala laporan
keuangan audit kepada BAPEPAM-LK dan Bursa Efek Indonesia, ssuai dengan peraturan
yangberlaku.
- Pelaksanaan tanggung jawab sosial (CSR) Perseroan. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
merupakan elemen penting untuk memastikan bahwa para pemangku kepentingan dan komunitas
sekitar saling mendukung upaya dan aktivitas yang dijalankan oleh Perseroan. Pada tahun 2008,
Perseroan telah mengalokasikan dana, yang juga dikoordinasikan dengan perusahaan-perusahaan
di sekitar lokasi pertambangan, sejumlah Rp364 juta untuk digunakan pada berbagai aktivitas sosial
dan pembangunan komunitas yang ditujukan bagi masyarakat sekitarnya, yang terdiri dari Rp253 juta
(tunai) dan Rp111 juta (non tunai).
Pada saat ini juga dapat disampaikan bahwa, perusahaan bukan hanya memberikan bantuan CSR
berupa nominal nilai uang, namun juga Perusahaan memberikan kesempatan bagi para putra daerah
Bengalon yang berpotensi untuk menjadi bagian dari kepegawaian Perusahaan.
Selain itu, Perusahaan juga memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh supplier lokal untuk
dapat memberikan kontribusi kepada Perusahaan berupa bentuk kerjasama bisnis dalam rangka
pengadaan barang dan jasa.
Pembangunan Komunitas merupakan upaya penting yang harus dilakukan, bukan hanya untuk
mendapatkan dukungan dari komunitas tersebut, akan tetapi juga demi pertumbuhan dan
pembangunan yang sejalan dengan proyek yang dilakukan serta bagi kepentingan Perseroan.
Perseroan juga bekerjasama dengan dengan Koperasi Unit Desa Mitra Tani dalam hal membangun
pondasi yang ditujukan untuk meningkatkan area penanaman dengan mempergunakan sistem
penimbunan, membangun public enterprises yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas
perekonomian bagi komunitas sekitarnya. Satu contoh nyata dari perubahan positif yang dihasilkan
atas keberadaan Perseroan adalah pertumbuhan usaha kecil dan menengah di sekitar komunitas
tersebut, yang awalnya tidak ada. Kehadiran Perseroan di tengah-tengah mereka telah membawa
akses untuk mencukupi kebutuhan hidup bagi masyarakat sekitar, pembangunan berbagai fasilitas
serta berbagai perbaikan lainnya.
- Komitmen yang tinggi terhadap pelaksanaaan Health, Safety and Environment (HSE). Kegiatan
usaha pertambangan memiliki risiko kerusakan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja. Oleh
karena itu, Perseroan memiliki kebijakan pengelolaan Health, Safety and Environment (HSE) dan
quality assurance untuk menjamin Perseroan dapat mencapai tujuan-tujuannya dengan baik.Berikut
merupakan sertifikasi yang diterima oleh Perseroan:



75




























Selain strategi manajemen resiko dan sumber daya, Perseroan juga melakukan strategi pemeliharaan
terhadap peralatan yang juga merupakan salah satu faktor penting dalam mencapai target Perseroan,
pemeliharaan yang dilakukan antara lain melalui:

Pemeliharaan

Perbaikan dan pemeliharaan dilakukan baik oleh tenaga kerja Perseroan maupun tenaga dari OEM jika
diperlukan. Perbaikan-perbaikan khusus akan dilakukan oleh tenaga ahli dari pihak OEM dari Balikpapan
atau cabang satelit di kota-kota industri sekitarnya disamping juga tenaga Perseroan dan personel OEM
yang ada di lapangan.
Semua OEM memiliki fasilitas dan kantor utama di Balikpapan. Semua OEM memiliki tenaga tambahan
yang berbasis di Samarinda dan Sangatta, yang dapat ditempuh dalam waktu masing-masing 4 jam dan
1,5 jam dari lokasi pertambangan melalui jalan darat. Vendor OEM besar dan pemasok komponennya
(seperti Terex dan Caterpillar) memiliki fasilitas workshop sendiri dan tenaga pemeliharaan terlatih, baik
lokal maupun ekspatriat, yang siap sedia selama 24 jam sehari.

Suku Cadang Peralatan

Sebagian besar suku cadang tersedia di stok yang ada di lokasi pertambangan atau di Balikpapan.
Selain itu, jika suku cadang pada suatu saat tidak tersedia di kedua tempat tersebut, suku cadang dapat
langsung dikirimkan dari OEM di Jakarta atau Singapore dalam waktu sekitar 5 sampai 7 hari. Komponen
utama seperti mesin, alternator, wheel motor umumnya tersedia di lokasi tambang.

Kecukupan Stok Ban

Perseroan dan kontraktor penambangan KPC lainnya menyadari kebutuhan akan ban di lokasi
pertambangan. Oleh karena itu, Perseroan dan kontraktor lainnya sepakat untuk saling membantu
seandainya terdapat kelebihan stok ban untuk menjamin agar kapasitas produksi yang direncanakan
tetap tercapai. Perseroan sendiri telah memiliki persediaan ban yang cukup untuk armada truknya
sebagai bagian dari kendaraan dan peralatan yang saat ini telah dimiliki, disamping juga telah
menempatkan order untuk supply tambahan.




76
Tahun Nama Sertifikat Pihak yang memberikan Sertifikasi
2006 Sertifikat Biru untuk wilayah
operasi Bengalon
Gubernur Kalimantan Timur
2006 Perhargaan 3 Million Lost
Time Injury Time untuk
periode 1 Juni 2004 19
November 2005
PT Kaltim Prima Coal
2006 Perhargaan 4 Million Lost
Time Injury Time untuk
periode 1 Juni 2004 20
Maret 2005
PT Kaltim Prima Coal
2007 Penghargaan Kecelakaan
Nihil
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Republik Indonesia
2008 Piagam Penghargaan
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Gubernur Kalimantan Timur
2008 Perhargaan 4 Million Lost
Time Injury Time untuk
tahun 2008
PT Kaltim Prima Coal
2007/2008 Perhargaan Proper Hijau Kementrian Negara Lingkungan Hidup







6. PROSES PERTAMBANGAN

Berikut ini adalah proses penambangan batubara Perseroan :




















Keterangan Proses Pertambangan yang dilakukan Perseroan :
- Pembersihan permukaan tanah (Land clearing) yaitu kegiatan membersihkan permukaan area
tambang dari pohon-pohon dan lain sebagainya, sehingga siap untuk digali atau ditambang
- Pemindahan tanah pucuk (top soiling) adalah kegiatan menggali dan mengangkut tanah pucuk
atau bagian paling atas dari lapisan tanah penutup.
- Pengeboran dan peledakan dilakukan untuk memberaikan lapisan tanah penutup (over burden),
dengan tujuan untuk memudahkan penggalian dan pemuatan tanah penutup alat angkut atau
truk.
- Penggalian lapisan tanah penutup (over burden) adalah kegiatan menggali lapisan tanah
penutup dan memuat ke dalam alat angkut atau truk.
- Penggaruan batubara adalah kegiatan menggali lapisan batubara yang sudah tersingkap
(exposed) dan memuat ke dalam angkut atau truk.
- Pemindahan lapisan tanah penutup yaitu mengangkut dan menempatkan lapisan tanah penutup
ke area timbunan (waste dump/disposal).
- Pengangkutan batubara yaitu kegiatan mengangkut batubara baik dari tambang ke ROM
Stockpiles maupun dari ROM
- Pemuatan batubara adalah kegiatan memindahkan batubara dengan belt conveyor ke kapal
pengangkut
- Rehabilitasi lahan merupakan kegiatan menghijaukan kembali area tambang dengan cara
menanami dengan jenis tumbuhan tertentu.

7. PROSPEK USAHA

Permintaan akan energi alternatif yang cukup besar membuat negara-negara pengekspor batubara
berusaha meningkatkan volume produksi batubara mereka dengan berusaha membuat berbagai regulasi
serta kondisi yang dapat mendukung sektor pertambangan batubara. Pada saat ini Indonesia
merupakan salah satu pengekspor batubara terbesar di dunia. Cina juga merupakan konsumen batubara
terbesar karena kebutuhan akan listrik untuk industri mereka yang juga besar seiring dengan
perkembangan ekonomi negaranya yang sangat pesat.




77






Perkembangan industri dalam negeri yang cukup pesat membuat pemerintah saat ini kesulitan dalam
memasok listrik untuk kebutuhan industri. Untuk mengatasi masalah tersebut dan mendukung
perkembangan industri dalam negeri, Pemerintah kini sedang membuat program percepatan
pembangunan pembangkit tenaga listrik dengan bahan bakar batubara untuk dapat menekan harga
produksi sektor industri. Oleh karena itu permintaan dalam negeri khususnya akan batubara saat ini juga
meningkat sehingga membuat banyak investor dan pengusaha pertambangan melakukan ekspansi baik
dari segi perluasan area tambang maupun usaha yang mendukung sektor industri pertambangan. Sektor
industri pendukung pertambangan yang saat ini sangat dibutuhkan antara lain adalah :
- kontraktor penambangan
- agen pemasaran hasil tambang
- pemasok suku cadang alat-alat pertambangan
- penyewaan alat-alat berat untuk pertambangan
- penyewaan alat transportasi pertambangan
- pemasok bahan bakar minyak dan bahan bakar lainnya
- penyedia tenaga listrik
- sektor pendukung pertambangan yang lain
Kebutuhan tersebut membuat industri pertambangan saat ini sangat menarik untuk terus dikembangkan,
berdasarkan dari keadaan ini Perseroan melihat peluang yang sangat baik untuk melakukan ekspansi
usaha pertambangan. Untuk itu Perseroan mengembangkan usahanya menjadi perusahaan
penambangan yang terintegrasi yaitu selain menyediakan jasa kontraktor penambangan, Perseroan
melalui anak-anak perusahaannya juga menyediakan jasa pendukung industri pertambangan lainnya
seperti agen pemasaran hasil tambang, penyedia tenaga listrik, dan Perseroan juga sedang melakukan
kajian untuk memasuki usaha sebagai pengelola bahan bakar (fuel management). Pada saat ini
Perseroan memiliki kontrak strategis dengan KPC untuk pengoperasian pertambangan batubara di Pit A,
B dan C di tambang Bengalon, Kalimantan Timur selama umur tambang, disamping kontrak strategis
jangka panjang selama 20 tahun dari AI di tambang Asam Asam, Kalimantan Selatan. Tambang Asam
Asam memiliki total proved and probable marketable reserves sebanyak 204Mt, sementara sumber daya
batubara yang telah diidentifikasi di area pertambangan Mulia di Asam Asam adalah sebesar 1.285Mt.
Batubara Asam Asam memiliki kandungan CV yang lebih rendah dari batubara Bengalon, namun dengan
karakteristik kandungan batubara dan abu yang rendah menjadikan batubara Asam Asam sebagai
batubara yang bersahabat dengan lingkungan (eco-friendly) dan cocok untuk pembangkit tenaga listrik,
sedangkan pasar dari batubara jenis ini terutama adalah PLN melalui kontrak penyediaan batubara
jangka panjang yang sedang dalam proses negosiasi.
Meningkatnya kebutuhan akan energi alternatif pengganti minyak bumi yang masih sangat tinggi
membuat sektor industri pertambangan batubara dan industri pendukung pertambangan khususnya
pembangunan pembangkit tenaga listrik baik dalam dan luar negeri menjadi sektor bisnis yang sangat
menjanjikan. Perseroan melihat hal ini sebagai kesempatan yang baik untuk lebih meningkatkan kinerja
dan perluasan usaha.

8. ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL)

Perseroan tidak diwajibkan untuk memiliki ijin dibidang lingkungan hidup dalam rangka menjalankan
kegiatan usahanya dan kewajiban pemenuhan AMDAL berada pada pemberi kerja.













78
URAIAN 30 Juni






X. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING


Informasi berikut harus dibaca berkaitan dengan, dan secara keseluruhan mengacu pada laporan
Perseroan yang telah diaudit beserta catatan atas laporan keuangan.
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan yang diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik Handoko Tomo untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008, 2007, 2006, 2005 dan 2004 yang telah diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik Jimmy Budhi & Rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
(dalam ribuan Dollar)
31 Desember
2009 2008 2007 2006 2005 2004
ASET
Kas dan setara kas 19.359 42.334 88.326 11.122 26.534 2.176
Rekening bank yang dibatasi
penggunaannya 18 11.236 13.814 13.825 788 -
Piutang usaha
Pihak ketiga 4.504 3.353 18.719 21.417 28.126 2.211
Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa 16.749 14.509 - - - -
Piutang lain-lain - 2.123 - - -
Persediaan 41.526 44.342 32.190 6.783 674 67
Pajak Pertambahan Nilai dibayar dimuka 9.868 21.572 8.779 - - -
Pajak dibayar dimuka 31.609 21.088 39.093 37.218 22.236 3.217
Biaya ditangguhkan - - - - 4.594 564
Biaya dibayar di muka dan aset lancar
lainnya 16.620 12.590 24.429 11.770 16.993 2.019
Jumlah Aset Lancar 140.252 171.023 227.474 102.134 99.945 10.254
Piutang pihak yang mempunyai hubungan
istimewa 527 503 105 136 136 137
Aset pajak tangguhan bersih 489 437 - - - -
Investasi pada Perusahaan asosiasi 11.566 11.566 546 - - -
Aset tetap bersih 186.853 196.068 161.611 145.048 161.648 54.435
Biaya perolehan atas hak kontrak yang
ditangguhkan 130.918 140.904 161.370 - - -
Aset tidak lancar lainnya bersih 16.657 16.994 8.023 - - -
Biaya perolehan pinjaman ditangguhkan - - - 5.143 7.615 -
Biaya konstruksi ditangguhkan - - - 4.147 22.164 14.481
Jumlah Aset Tidak Lancar 347.011 366.472 331.654 154.474 191.563 69.053
JUMLAH ASET 487.263 537.495 559.128 256.608 291.508 79.307

KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Pinjaman Jangka Pendek
Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa - 24.000 - 45.630 9.000 -
Wesel bayar - 5.376 - - - -
Hutang usaha 27.065 30.333 21.647 22.974 14.583 14.001
Hutang lain-lain 977 - - 8.000 17.000 -
Hutang pajak 715 1.338 602 115 459 195
Beban masih harus dibayar 7.811 8.084 12.519 10.532 4.389 2.448
Pinjaman jangka panjang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun - - - - -
Hutang sewa pembiayaan 23 20 - - - -
Pinjaman bank 83.303 96.308 97.830 50.000 33.000 -
Pinjaman kepada lembaga keuangan
lainnya 27.000 - - - - -
Uang muka pelanggan - - - 1.574 18.000 -
Jumlah Kewajiban Lancar 146.894 165.459 132.598 138.825 96.431 16.644
Hutang pihak yang mempunyai hubungan
istimewa 3.788 2.672 777 - 36.630 63.913
Kewajiban pajak tangguhan bersih 5.657 6.844 6.582 3.261 2.185 -
Kewajiban imbalan kerja 3.050 2.188 1.606 819 378 254
Pinjaman jangka panjang setelah dikurangi
bagian jatuh tempo dalam satu tahun
Hutang sewa pembiayaan 19 29 - - - -



79
URAIAN 30 Juni
Uraian 30 Juni






31 Desember
2009 2008 2007 2006 2005 2004
Pinjaman bank 50.000 82.362 164.670 70.000 110.000 -
Hutang lain-lain - - - - 5.000 -
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 62.514 94.095 173.634 74.080 154.193 64.167
JUMLAH KEWAJIBAN 209.408 259.553 306.232 212.905 250.625 80.811
HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH
ANAK PERUSAHAAN 730 161 174 174 257 174
EKUITAS
Modal ditempatkan dan disetor penuh 174.745 174.745 170.550 41.675 4.675 4.675
Uang muka setoran modal - - - - 37.000 -
Tambahan modal disetor bersih 81.674 81.674 71.606 - - -
Selisih kurs karena penjabaran laporan
keuangan (662) 216 - (30) (67) (45)
Saldo laba (Defisit) 21.367 21.146 10.565 1.884 (982) (6.309)
Jumlah Ekuitas (Defisiensi Modal) 277.124 277.781 252.721 43.529 40.626 (1.679)
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 487.263 537.495 559.128 256.608 291.508 79.307

LAPORAN LABA RUGI
(dalam ribuan Dollar)
31 Desember
2009 2008 2007 2006 2005 2004
Pendapatan 102.871 220.108 225.957 170.629 81.103 9.365
Beban Usaha 95.594 193.866 180.131 150.924 63.751 10.216
Laba (Rugi) Operasi 7.277 26.242 45.826 19.704 17.352 (850)
Beban Lain-lain 7.248 15.839 33.825 15.778 9.830 2.876
EBITDA 33.080 82.356 84.476 59.539 37.029 529
Laba (Rugi) sebelum taksiran beban Pajak 29 10.403 12.001 3.926 7.522 (3.726)
Laba (Rugi) Bersih 221 10.581 8.680 2.867 5.327 (3.710)


RASIO RASIO PENTING

RASIO-RASIO 30 Juni

31 Desember
2009 2008 2007 2006 2005 2004
RASIO PERTUMBUHAN
Pendapatan Usaha-Bersih n.a (2,59) 32,42 110,39 766,02 n.a
Beban Usaha n.a 7,63 19,35 136,74 524,03 n.a
Laba (Rugi) Usaha n.a (42,74) 132,57 13,55 (2.141,41) n.a
Laba (Rugi) Bersih n.a 21,90 202,76 (46,18) (243,58) n.a
Jumlah Kewajiban (19,32) (15,24) 43,84 (15,05) 210,14 n.a
Jumlah Ekuitas (0,24) 9,92 480,58 7,15 (2.519,59) n.a
Jumlah Aset (9,35) (3,87) 117,89 (11,97) 267,57 n.a
RASIO USAHA(x)
Laba(Rugi)Usaha/PendapatanUsahaBersih 0.07 0.12 0.20 0.12 0.21 -0.09
Laba(Rugi)Bersih/PendapatanUsahaBersih 0.00 0.05 0.04 0.02 0.07 -0.40
Laba (Rugi) Usaha / Jumlah Ekuitas 0.03 0.09 0.18 0.45 0.43 0.51
Laba (Rugi) Bersih / Jumlah Ekuitas 0.00 0.04 0.03 0.07 0.13 2.21
Laba (Rugi) Usaha / Total Aset 0.01 0.05 0.08 0.08 0.06 -0.01
Laba (Rugi) Bersih / Total Aset 0.00 0.02 0.02 0.01 0.02 -0.05
RASIO KEUANGAN (x)
Aset Lancar / Kewajiban Lancar 0.95 1.03 1.72 0.74 1.04 0.62
Jumlah Kewajiban / Jumlah Ekuitas 0.75 0.93 1.21 4.89 6.17 -48.13
Jumlah Kewajiban / Jumlah Aset 0.43 0.48 0.55 0.83 0.86 1.02




80






XI. EKUITAS


Tabel berikut ini menggambarkan ekuitas Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada
tanggal 30 Juni 2009 yang telah di audit oleh Kantor Akuntan Publik Handoko Tomo dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008, 2007, 2006 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
Handoko Tomo dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.
(dalam ribuan Dollar)
EKUITAS 30 Juni 2009
31 Desember
2008 2007 2006
Modal ditempatkan dan disetor penuh 174.745 174.745 170.550 41.675
Tambahan modal disetor 81.674 81.674 71.606 -
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan (662) 216 - (30)
Saldo laba 21.367 21.146 10.565 1.884
Jumlah Ekuitas 277.124 277.781 252.721 43.529
Seandainya perubahan ekuitas Perseroan yang disebabkan karena adanya PUT I kepada masyarakat
sejumlah sebanyak 6.243.923.928 (enam miliar dua ratus empat puluh tiga juta sembilan ratus dua puluh
tiga ribu sembilan ratus dua puluh delapan) dengan nominal Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham
dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp 100 (seratus Rupiah) terjadi pada tanggal 30 Juni 2009, maka
proforma ekuitas pada tanggal tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel Proforma Ekuitas pada tanggal 30 Juni 2009
(dalam ribuan Dollar)

URAIAN

Posisi Ekuitas menurut
laporan keuangan per
tanggal 30 Juni 2009

Perubahan yang terjadi karena
PUT I *

Proforma Ekuitas pada
tanggal 30 Juni 2009
setelah PUT I
Modal ditempatkan dan disetor penuh 174.745 65.726 240.471
Tambahan modal disetor 81.674 - 81.674
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan (662) - (662)
Saldo laba 21.367 - 21.367
Jumlah Ekuitas 277.124 65.726 342.850
* Asumsi Kurs yang digunakan 1 US$ = Rp 9.500






















81






XII. KEBIJAKAN DIVIDEN


Seluruh saham Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk Saham yang ditawarkan
dalam Penawaran Umum ini, mempunyai hak yang sama dan sederajat termasuk hak atas pembagian
dividen.
Sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, pembayaran dividen harus disetujui oleh
pemegang saham dalam RUPS tahunan berdasarkan usulan dari Direksi. Anggaran dasar Perseroan
menyatakan bahwa dividen hanya dapat dibayarkan sesuai dengan kemampuan keuangan Perseroan
berdasarkan keputusan yang diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
Dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan Perseroan, tingkat kecukupan modal dan arus
kas dalam rangka mencapai tingkat pertumbuhan yang optimal di masa yang akan datang dan dengan
memperhatikan keharusan Perseroan membentuk dana cadangan dan pemenuhan kewajiban-kewajiban
Perseroan berdasarkan Perjanjian-perjanjian dengan pihak ketiga pada saat prospektus ini diterbitkan,
dan tanpa mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan lain sesuai
dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, manajemen Perseroan mengusulkan pembagian dividen
kas dilakukan tiap tahun mulai tahun buku 2008 kepada pemegang saham yang namanya tercantum
pada Daftar Pemegang Saham dengan kebijakan sebagai berikut:
Laba Bersih Setelah Pajak Rasio Pembayaran Dividen
Sampai dengan US$ 50 juta 10% - 20%
Diatas US$ 50 juta 20% - 25%

Sejak Penawaran Umum Perdana Saham pada bulan September 2007 hingga saat ini, Perseroan belum
membagikan dividen kepada para pemegang saham.
Kebijakan dividen Perseroan ini belum berubah dari kebijakan dividen yang telah diungkapkan
sebelumnya dalam prospektus Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana.





























82






XIII. PERPAJAKAN


Pajak Penghasilan atas dividen saham dikenakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.17 tanggal 2 Agustus 2000 (berlaku Efektif 1
Januari 2001) mengenai perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia No.10 tanggal 9 November
1994 tentang perubahan atas Undang-Undang No.7 Tahun 1991 tanggal 30 Desember 1991 mengenai
perubahan atas Undang-Undang No.7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, penerima dividen atau
pembagian keuntungan yang diterima oleh Perseroan Terbatas sebagai wajib pajak dalam negeri,
koperasi, yayasan atau organisasi yang sejenis atau Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik
Daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia
juga tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan sepanjang seluruh syarat-syarat dibawah ini
terpenuhi:

1. Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan

2. Bagi Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang
menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25%
dari jumlah modal yang disetor dan harus mempunyai usaha aktif diluar kepemilikan saham tersebut

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan
atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek, juncto Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No.14 tahun 1997 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No.41 tahun 1994 tentang
Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek dan Surat Edaran
Direktorat Jenderal Pajak No.SE-07/PJ.42/1995 tanggal 21 Pebruari 1995, perihal Pengenaan Pajak
Penghasilan atas Penghasilan Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek (seri PPh Umum Nomor 3
juncto SE-06/Pj.4/1997 tanggal 20 Juni 1997 perihal : Pelaksanaan pemungutan Pph atas penghasilan
dari transaksi penjualan saham di Bursa Efek), telah ditetapkan sebagai berikut :

1. Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi dan badan dari transaksi penjualan
saham di Bursa Efek dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,10% dari jumlah bruto nilai transaksi
dan bersifat final. Pembayaran dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara Bursa Efek
melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham;

2. Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan sebesar 0,50% dari nilai saham
perusahaan pada saat Penawaran Umum Perdana;

3. Pemilik saham pendiri diberikan kemudahan untuk memenuhi kewajiban pajaknya berdasarkan
perhitungan sendiri sesuai dengan ketentuan di atas. Dalam hal ini, pemilik saham pendiri untuk
kepentingan perpajakan dapat menghitung final atas dasar anggapannya sendiri bahwa sudah ada
penghasilan. Penyetoran tambahan pajak penghasilan dilakukan oleh Perseroan atas nama pemilik
saham pendiri dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 bulan setelah saham diperdagangkan di
Bursa Efek. Namun apabila pemilik saham pendiri tidak memanfaatkan kemudahan tersebut, maka
penghitungan Pajak Penghasilannya dilakukan berdasarkan tarif Pajak Penghasilan yang berlaku
umum sesuai dengan Pasal 17 Undang-Undang No.17 tahun 2000.

Berdasarkan Pasal 23.1 UU No.17/2000, dividen yang berasal dari saham, baik yng diperdagangkan di
Pasar Modal maupun yang tidak, yang terutang atau dibayarkan kepada Wajib Pajak Dalam Negeri dan
orang pibadi, dipotong PPh Pasal 23 sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto.
Dividen yang dibayarkan kepada wajib pajak luar negeri akan dikenakan tarif sebesar 20% (dua puluh
persen) atau tarif yang lebih rendah dalam hal pembayaran dilakukan kepada mereka yang merupakan
penduduk dari suatu negara yang telah menandatangani suatu perjanjian penghindaran pajak berganda




83






dengan Indonesia, dengan memenuhi Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-03/PJ.101/1996 tanggal 29
Maret 1996 tentang Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B).
Atas transaksi penjualan saham di Indonesia dikenakan bea materai sebesar Rp 6.000,- (enam ribu
Rupiah) atas transaksi dengan nilai lebih dari Rp 1.000.000,- (satu juta Rupiah) dan Rp 3.000,- (tiga ribu
Rupiah) dengan nilai sebesar Rp 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu Rupiah) sampai dengan
Rp 1.000.000,- (satu juta Rupiah). Transaksi dengan nilai kurang dari Rp 250.000,- (dua ratus lima puluh
ribu Rupiah) tidak dikenakan bea materai.
CALON PEMBELI SAHAM DALAM PUT I INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN
KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI
PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN SAHAM YANG DIBELI MELALUI PUT I INI.













































84






XIV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR
MODAL


Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berperan dalam Penawaran Umum Perdana Saham
ini adalah sebagai berikut:
Akuntan Publik:
KAP Handoko Tomo
Jl. Sisingamangaraja No. 26
Jakarta 12120
Telp. (021) 7202605
Faks. (021) 7202606
No. STTD: 68/BL/STTD-AP/2009
Tanggal STTD: 7 Mei 2009
No.Keanggotaan IAPI : 07.1.1009

Tugas dan Kewajiban Pokok:
Melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Di
dalam standar tersebut Akuntan Publik diharuskan untuk merencanakan dan melaksanakan audit agar
memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material.
Dalam hal ini Akuntan Publik bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan terhadap laporan
keuangan yang diauditnya.
Audit yang dilakukan oleh Akuntan Publik mencakup pemeriksaan atas pengujian bukti-bukti yang
mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan, penilaian atas prinsip akuntansi
yang dipergunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen serta penilaian terhadap
penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
Dalam menjalankan tugasnya, Akuntan Publik berpedoman pada Standar Profesi Akuntan Publik
(SPAP).
Berdasarkan surat no: P184/XI/DEWA/II/09/TJY tanggal 18 November 2009, KAP Handoko Tomo telah
ditunjuk oleh dan untuk membantu Perseroan dalam rangka PUT I.
Konsultan Hukum:
Hadiputranto, Hadinoto & Partners
Indonesia Stock Exchange Building Tower II Lantai 21
Sudirman Central Business District
Jl.Jenderal Sudirman Kav.52-53
Jakarta
Telp. (021) 515 5090
Faks. (021) 515 4840
No. STTD: 179/ STTD-KH/PM/1998
Tanggal STTD: 21 April 1998
No. Keanggotaan Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal : 98037

Tugas dan Kewajiban Pokok:
Melakukan pemeriksaan, memberikan laporan dan pendapat dari segi hukum atas aspek-aspek hukum
Perseroan serta aspek-aspek hukum Penawaran Umum, sesuai dengan standar profesi dan peraturan
Pasar Modal yang berlaku.
Hasil pemeriksaan dan pendapat dari segi hukum mengungkapkan semua fakta, data serta informasi
penting yang berhubungan dengan aspek-aspek hukum Perseroan serta Penawaran Umum,
sebagaimana diharuskan dalam rangka penerapan prinsip-prinsip keterbukaan informasi dan
transparansi sehubungan dengan Penawaran Umum.
Dalam menjalankan tugasnya, Konsultan Hukum berpedoman pada Standar Profesi Konsultan Hukum
Pasar Modal (Lampiran Keputusan HKHPM No. Kep. 01/HKHPM/2005).



85






Berdasarkan surat no: S-023/PTDH/FD/1109 tanggal 31 Agustus 2009, Hadiputranto, Hadinoto &
Partners telah ditunjuk oleh dan untuk membantu Perseroan dalam rangka PUT I.

Notaris:
Robert Purba S.H.
Panin Life Center Lt.1, ruang 111
Jl. Letjend. S. Parman Kav.91
Slipi, Jakarta 11420
Telp. (021) 569 56005
Faks. (021) 569 56007
No. STTD: 472/PM/STTD-N/2002
Tanggal STTD: 18 Januari 2002
Nomor keanggotaaan pada Ikatan Notaris Indonesia: 011.001.031.211063

Tugas dan Kewajiban Pokok:
Fungsi utama Notaris dalam rangka Penawaran Umum ini adalah menyiapkan dan membuat akta-akta
dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I Perseroan, antara lain Perjanjian Pembeli Siaga, Perjanjian
Pengelolaan Saham berikut perubahan-perubahannya dan bertanggung jawab atas keabsahan akta-akta
yang dibuat.
Dalam menjalankan tugasnya, Notaris berpedoman pada Peraturan Jabatan Notaris.
Berdasarkan surat no: S-025/PTDH/FD/1109 tanggal 24 November 2009,, Notaris Robert Purba, SH.
telah ditunjuk oleh dan untuk membantu Perseroan dalam rangka PUT I.


Biro Administrasi Efek:
PT Ficomindo Buana Registar
Mayapada Tower Lt.10 Suite 2b
Jln. Jenderal Sudirman Kav. 28
Jakarta 12920, Indonesia
Tugas dan Kewajiban Pokok:

Melaksanakan pengelolaan administrasi saham dan settlement agent.

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka PUT I tersebut menyatakan bahwa tidak
ada hubungan afiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung sebagaimana
didefinisikan dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal
dan peraturan pelaksanaannya.

Berdasarkan surat no: S-026/PTDH/FD/1109 tanggal 24 November 2009, PT Ficomindo Buana Registrar
telah ditunjuk oleh dan untuk membantu Perseroan dalam rangka PUT I.

















86






XV. PIHAK YANG BERTINDAK SEBAGAI PEMBELI
SIAGA


Sesuai dengan Akta Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas I PT
Darma Henwa Tbk. No. 161 tanggal 24 November 2009, dibuat dihadapan Robert Purba, S.H, Notaris di
Jakarta, Pembeli Siaga (Standby Buyer) sehubungan dengan PUT I ini adalah:

PT Danatama Makmur
Jl Mega Kuningan Timur Blok C-6 Kav. 12
Kawasan Mega Kuningan
Telp. (62-21) 5797 4288
Fax. (62-21) 5797 4280


Jika saham-saham yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh Pemegang
HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada Pemegang HMETD lainnya yang melakukan
pemesanan lebih besar dari haknya sebagaimana tercantum dalam HMETD, secara proporsional
berdasarkan hak yang dilaksanakan.
Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran
Umum Terbatas I PT Darma Henwa Tbk. No. 161 tanggal 24 November 2009, dibuat dihadapan Robert
Purba, S.H, Notaris di Jakarta, telah disepakati bahwa sisa saham biasa yang tidak diambil bagian oleh
para pemegang saham seluruhnya akan diambil oleh Pembeli Siaga, PT Danatama Makmur pada harga
yang sama dengan harga Penawaran Umum Terbatas I Perseroan, yaitu sebesar Rp 100 (seratus
Rupiah) setiap saham.
Pembeli Siaga memiliki kecukupan dana dan sanggup untuk menjalankan kewajiban selaku Pembeli
Siaga.
Keterangan Singkat Mengenai Pembeli Siaga
PT. DANATAMA MAKMUR (Danatama Makmur) didirikan di Jakarta berdasarkan Akta Perseroan
Terbatas PT. DANATAMA MAKMUR nomor 182 tertanggal 25 April 1984, yang dibuat dihadapan Kartini
Muljadi, SH., Notaris di Jakarta, telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan nomor C2-6666.HT.01 01.TH.84 tertanggal 23 Nopember 1984 dan
telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 12 April 1985 nomor 30 Tambahan
nomor 539.
Anggaran dasar Danatama Makmur telah mengalami perubahan dan terakhir dengan Akta Pernyataan
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT. DANATAMA MAKMUR
nomor 1 tertanggal 3 November 2008, yang dibuat dihadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di
Tangerang, yang menyetujui untuk merubah tempat dan kedudukan Perseroan yang semula Perseroan
berkedudukan di Jakarta Pusat mejadi berkedudukan di Jakarta Selatan. Akta perubahan ini telah
memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat
Keputusannya nomor AHU-02461.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 12 Januari 2009.
Danatama Makmur dalam kegiatan usahanya mempunyai maksud dan tujuan sebagaimana tercantum
Akta Berita Acara Rapat PT. DANATAMA MAKMUR nomor 32 tertanggal 25 Maret 2008, yang dibuat
dihadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn., Notaris di Tangerang, telah memperoleh persetujuan dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan nomor AHU-
15877.AH.01.02.Tahun 2008 tertanggal 31 Maret 2008. Dalam Pasal 3 anggaran dasar tersebut
disebutkan bahwa maksud dan tujuan Perseroan ini adalah:
a. menjalankan usaha sebagai perantara perdagangan efek dan pedagang efek;
b. menjalankan usaha sebagai underwriter/sub underwriter (penjamin emisi efek);
c. menjalankan usaha sebagai manajer investasi;




87






terkait dengan usaha yang dijalankannya tersebut, Danatama Makmur telah memiliki ijin usaha yang
diperoleh dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam), berturut-turut sebagai Perantara Perdagangan
Efek berdasarkan Keputusan Ketua Bapepam nomor KEP-73/PM/1992 dan Penjamin Emisi Efek
berdasarkan Keputusan Ketua Bapepam melalui nomor KEP-74/PM/1992 keduanya dibuat pada tanggal
29 Pebruari 1992, serta ijin usaha sebagai Manajer Investasi berdasarkan Keputusan Ketua Bapepam
nomor KEP-16/PM-MI/1992 tertanggal 21 Mei 1992.
Danatama Makmur juga tedaftar sebagai Anggota Bursa Efek Indonesia (dahulu PT. Bursa Efek Jakarta
dan PT. Bursa Efek Surabaya) sesuai dengan Surat Persetujuan Anggota Bursa nomor SPAB-
029/JATS/BEJ.I.1/V/1995 tertanggal 22 Mei 1995 yang dikeluarkan oleh PT. Bursa Efek Jakarta dan
sesuai dengan Surat Persetujuan Anggota Bursa nomor SPAB 22/S-BES/VIII/1995 tertanggal 7 Agustus
1995 yang dikeluarkan oleh PT Bursa Efek Surabaya.
Kepengurusan dan Pengawasan Danatama Makmur
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat nomor 32 tertanggal 25 Maret 2008, yang dibuat dihadapan
Humberg Lie, SH, SE, MKn., Notaris di Tangerang, telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan nomor AHU-
15877.AH.01.02.Tahun 2008 tertanggal 31 Maret 2008., susunan pengurus Danatama Makmur
ditetapkan sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Halim Jusuf
Komisaris : Janeiry Louisa Tandean
Direksi
Direktur Utama : Nanny Devita Tirtawidjaja, SH.
Direktur : Henry Jusuf
Direktur : Houston Jusuf
Susunan Pengurus di atas merupakan susunan terakhir berdasarkan akta di atas dan belum terdapat
perubahan hingga prospektus ini diterbitkan.
Susunan Pemegang Saham Danatama Makmur
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan
Terbatas PT. DANATAMA MAKMUR nomor 32 tertanggal 25 Maret 2008, yang dibuat dihadapan
Humberg Lie, SH, SE, MKn., Notaris di Tangerang, telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan nomor AHU-
15877.AH.01.02.Tahun 2008 tertanggal 31 Maret 2008, modal dasar perseroan berjumlah Rp.
220.000.000.000 (dua ratus dua puluh miliyar Rupiah) yang terbagi atas 220.000 (dua ratus dua puluh
ribu) saham dengan nilai nominal Rp. 1.000.000 (satu juta Rupiah) per saham. Modal ditempatkan dan
modal disetor perseroan berjumlah Rp.55.000.000.000,- (lima puluh lima miliar Rupiah) yang terbagi atas
55.000 (lima puluh lima ribu) saham dengan nilai nominal Rp. 1.000.000 (satu juta Rupiah) per saham.
Susunan Pemegang Saham Danatama Makmur adalah sebagai berikut:
Nama Pemegang Saham Lembar Saham Nominal per Saham Rp.1.000.000,- %
Modal Dasar 220.000 Rp.220.000.000.000,-
Modal Ditempatkan dan Disetor
PT Danatama Perkasa 40.000 Rp.40.000.000.000,- 72,73%
Nanny Devita Tirtawidjaja, SH. 4.180 Rp.4.180.000.000,- 7,60%
Halim Jusuf 4.120 Rp.4.120.000.000,- 7,49%
Henry Jusuf 2.300 Rp.2.300.000.000,- 4,18%
Houston Jusuf 2.300 Rp.2.300.000.000,- 4,18%
Hilton Jusuf 1.050 Rp.1.050.000.000,- 1,91%
Winston Jusuf 1.050 Rp.1.050.000.000,- 1,91%
Total Modal Disetor dan Ditempatkan 55.000 Rp.55.000.000.000,- 100,00%
Susunan Pemegang Saham PT Danatama Makmur di atas merupakan susunan terakhir berdasarkan
akta di atas dan belum terdapat perubahan hingga prospektus ini diterbitkan.
PT Danatama Makmur merupakan pihak terafliasi dengan Perseroan karena keluarga Jusuf sebagai
pemegang saham PT Danatama Makmur merupakan bagian dari konsorsium investor yang merupakan
pihak pengendali ZAI, pemegang saham Perseroan.




88






XVI. PERSYARATAN PEMESANAN DAN PEMBELIAN
SAHAM


Persyaratan Pemesanan dan Pembelian Saham yang diuraikan dibawah ini dapat berubah apabila
terdapat peraturan-peraturan KSEI yang baru.
Dalam rangka PUT I Perseroan telah menunjuk PT Ficomindo Buana Registrar sebagai Pengelola
Pelaksanaan Administrasi Saham dan Agen Pelaksanaan dalam rangka PUT I sesuai dengan Akta
Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas I PT Darma Henwa Tbk,
No. 161 tanggal 24 November 2009 yang dibuat di hadapan Robert Purba, Notaris di Jakarta.
Persyaratan Pemesanan dan Pembelian Saham yang diuraikan dibawah ini dapat berubah apabila
terdapat peraturan-peraturan pasar modal yang dikeluarkan setelah tanggal informasi ini.

1. PEMESAN YANG BERHAK
Para pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada
tanggal 11 Januari 2009 pukul 16:00 WIB berhak untuk membeli saham baru dalam rangka PUT I ini
dengan ketentuan bahwa setiap pemegang saham yang memiliki 5 (lima) Saham Biasa berhak
memperoleh 2 (dua) HMETD untuk membeli 2 (dua) Saham Biasa. Harga penawaran Rp 100
(seratus rupiah) per saham yang harus dibayar penuh pada saat pengajuan pemesanan pembelian.
Pemesan yang berhak melakukan pembelian saham baru adalah:
Pemegang Saham Perseroan yang memperoleh HMETD dari Perseroan dan tidak
menjual/mengalihkan HMETD tersebut kepada pihak lain dan
Pembeli HMETD yang namanya tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD atau dalam kolom
endorsement pada Sertifikat Bukti HMETD, atau pemegang HMETD yang tercatat dalam
Penitipan Kolektif pada KSEI

Pemesan dapat terdiri dari perorangan dan/atau Badan Hukum Indonesia maupun asing,
sebagaimana diatur dalam Undang-undang No.8 Tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang
Pasar Modal.

2. DISTRIBUSI HMETD
a. Bagi pemegang saham yang sahamnya berada dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI
(scriptless), HMETD akan didistribusikan secara elektronik melalui rekening efek Anggota Bursa
atau Bank Kustodian masing-masing di KSEI selambat-lambatnya 1 hari kerja setelah tanggal
pencatatan pemegang saham pada DPS yang berhak atas HMETD, yaitu pada tanggal
12 Januari 2009
b. Bagi pemegang saham yang sahamnya tidak dimasukkan dalam sistem Penitipan Kolektif di
KSEI (scrip) Perseroan akan menerbitkan Sertifikat Bukti HMETD atas nama Pemegang Saham.

3. PENDAFTARAN / PELAKSANAAN HMETD
Pendaftaran pelaksanaan HMETD dilakukan di Kantor BAE Perseroan dan dapat dilakukan mulai
tanggal 13 Januari 2010 sampai dengan tanggal 19 Januari 2010 pada hari dan jam kerja pukul 9:00
15:00 WIB.
a. Para Pemegang HMETD dalam bentuk scriptless yang bermaksud melaksanakan HMETD yang
dimilikinya untuk membeli saham dapat mengajukan permohonan pelaksanaan HMETDnya
melalui Anggota Bursa/ Bank Kustodian yang mengelola efeknya. Selanjutnya Anggota Bursa/
Bank Kustodian tersebut meneruskan permohonan tersebut melalui sistem C-Best dengan
memberikan instruksi pelaksanaan kepada KSEI dengan peraturan dan prosedur operasional
yang telah ditetapkan KSEI.
Dalam memberikan instruksi pelaksanaan Anggota Bursa/ Bank Kustodian harus telah
memenuhi ketentuan sebagai berikut:




89






Pemegang HMETD harus telah memiliki dana yang cukup untuk sejumlah HMETD yang
akan dilaksanakannya pada saat mengajukan permohonan tersebut.
Kecukupan HMETD dan dana tersebut harus telah tersedia di dalam rekening efek
pemegang HMETD yang melakukan pelaksanaan.
Perusahaan Efek / Bank Kustodian harus telah membuka sub account untuk pemegang
HMETD yang akan melakukan pemesanan pembelian saham.
Instruksi pelaksanaan pemesanan pembelian saham secara elektronik oleh Perusahaan
Efek/Bank Kustodian harus telah efektif paling lambat pada tanggal 19 Januari 2010.
Pada hari kerja berikutnya setelah Anggota Bursa/Bank Kustodian memberikan instruksi
pelaksanaan, KSEI akan menyampaikan kepada BAE daftar pemegang HMETD dalam
Penitipan Kolektif KSEI yang melaksanakan haknya dan menyetorkan dana pembayaran
pelaksanaan HMETD tersebut ke rekening Perseroan serta menyerahkan asli bukti setoran
pembayaran dananya kepada BAE.
HMETD yang tidak dilaksanakan sampai dengan lewatnya batas waktu yang telah ditetapkan
oleh Perseroan akan dihapuskan pencatatannya dalam Rekening Efek oleh KSEI. Untuk ini
KSEI akan menyampaikan Konfirmasi mengenai Penghapusan pencatatan efek tersebut
kepada Perusahaan Efek / Bank Kustodian yang bersangkutan.
b. Para Pemegang HMETD dalam bentuk Sertifikat Bukti/HMETD yang bermaksud melaksanakan
HMETD yang dimilikinya untuk membeli Saham dapat mengajukan permohonan pelaksanaan
HMETD kepada BAE yang ditunjuk Perseroan, yaitu:

PT Ficomindo Buana Registrar
Mayapada Tower Lt.10 Suite 2b
Jln. Jenderal Sudirman Kav. 28
Jakarta 12920, Indonesia

Dengan menyerahkan dokumen sebagai berikut:
- Asli Sertifikat Bukti HMETD yang telah ditanda tangani dan diisi lengkap
- Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening
Perseroan dari bank tempat penyetoran pembayaran;
- Asli surat kuasa yang sah (jika dikuasakan) bermeterai Rp.6.000,-, dilampiri dengan foto
kopi KTP/SIM/Paspor/KITAS dari pemberi dan penerima kuasa;
- Untuk pemesan perorangan, foto kopi KTP/SIM/Paspor/KITAS yang masih berlaku; untuk
pemesan berbentuk badan hukum, foto kopi anggaran dasar, susunan Direksi/Pengurus
terbaru badan hukum tersebut, serta foto kopi identitas anggota Direksi/Pengurus yang
mewakili badan hukum tersebut;.
- Apabila pemegang HMETD menghendaki saham hasil pelaksanaan dimasukkan dalam
penitipan kolektif KSEI (dalam bentuk elektronik), maka pemegang HMETD tersebut dapat
mengajukan permohonan pelaksanaan kepada BAE melalui Anggota Bursa/Bank
Kustodian yang ditunjuk pemegang HMETD tersebut dengan menyerahkan dokumen
tambahan berupa :
Asli surat kuasa dari Pemegang HMETD kepada Anggota Bursa/Bank Kustodian
untuk mengajukan permohonan pelaksanaan HMETD dan melakukan pengelolaan
efek atas saham hasil pelaksanaan HMETD dalam penitipan Kolektif KSEI atas nama
pemberi kuasa;
Asli Formulir Penyetoran Efek yang diterbitkan KSEI yang telah diisi dan
ditandatangani dengan lengkap.
Pendaftaran pelaksanaan HMETD dilakukan di Kantor BAE dan dapat dilakukan mulai tanggal
13 Januari 2010 sampai dengan 19 Januari 2010 pada hari dan jam kerja pukul 16.00 WIB.





90






Perseroan akan menerbitkan saham hasil pelaksanaan HMETD dalam bentuk fisik SKS jika
pemegang HMETD tidak menginginkan saham hasil pelaksanaannya dimasukkan dalam
penitipan KSEI.
Bilamana pengisian Sertifikat Bukti HMETD tidak sesuai dengan petunjuk/syarat-syarat pemesanan
pembelian saham ataupun persyaratan pembayaran sebagaimana yang tercantum dalam Sertifikat
Bukti HMETD dan/atau prospektus untuk pelaksanaan HMETD ini tidak dipenuhi oleh pemegang
HMETD, maka hal ini dapat mengakibatkan penolakan pemesanan. HMETD hanya dianggap telah
dilaksanakan pada saat pembayaran tersebut telah terbukti diterima dengan baik (in good funds) di
rekening Perseroan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam sayarat-syarat pembelian di
Prospektus.

4. PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM TAMBAHAN
a.Pemegang Sertifikat Bukti HMETD (diluar penitipan kolektif KSEI) dapat melakukan pemesanan
saham tambahan melebihi porsi yang ditentukan dengan mengisi kolom Pemesanan Saham
Tambahan yang telah disediakan pada SBHMETD atau Formulir Pemesanan Pembelian Saham
Tambahan (FPPS Tambahan) dalam kelipatan 500 (lima ratus).
b.Bagi pemegang HMETD elektronik yang bermaksud melakukan pemesanan saham tambahan
melebihi porsi yang ditentukan sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki, dapat mengajukan
permohonan kepada BAE Perseroan melalui Anggota Bursa/Bank Kustodian, dengan
menyerahkan dokumen-dokumen seperti:
Asli FPPS Tambahan yang telah diisi dengan lengkap dan benar
Asli instruksi pelaksanaan (exercise) yang telah berhasil (settled) yg dilakukan melalui C-Best
Asli FPE yang telah diisi lengkap
Asli Bukti Pembayaran dengan transfer/pemindah bukuan/giro/cek/ tunai ke rekening
perseroan dari bank tempat menyetorkan pembayaran.
Penolakan dapat dilakukan terhadap pemesan tambahan yang tidak mematuhi petunjuk sesuai
dengan ketentuan pemesanan Pembayaran atas pemesanan pembelian saham tambahan sudah
harus diterima dengan baik (in good funds) di rekening Perseroan selambat-lambatnya tanggal 25
Januari 2010.

5. PENJATAHAN PEMESANAN SAHAM TAMBAHAN

Penjatahan pemesanan pembelian saham tambahan akan ditentukan pada tanggal 22 Januari 2010
secara proporsional menurut jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing
pemegang saham yang melakukan pemesanan pembelian tambahan berdasarkan harga pesanan.

Manager penjatahan akan menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan akuntan kepada Bapepam-
LK mengenai kewajaran dari pelaksanaan penjatahan dengan berpedoman pada peraturan
Bapepam No. VIII.G.12 tentang Pedoman Pemerikasaan oleh Akuntan atas Pemesanan dan
Penjatahan Efek atau Pembagian Saham Bonus dan Peraturan Bapepam No.IX.A.7 tentang
Tanggung Jawab Manajer Penjatahan dalam Rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam
Penawaran Umum, paling lambat 30 hari sejak tanggal Penjatahan.

6. PERSYARATAN PEMBAYARAN
a. Asli bukti pembayaran dari bank berupa bukti transfer bilyet/giro/cek/tunai
Pembayaran Pemesanan pembelian saham dalam rangka PUT I, harus dibayar penuh (full
amount) dalam mata uang Rupiah secara tunai, cek, bilyet giro atau pemindah bukuan/transfer
pada saat pengajuan pemesanan pembelian saham dengan mencantumkan nama pemesan
dan Nomor HMETD dalam mata uang Rupiah kepada rekening Perseroan pada:
Bank Capital Indonesia
Cabang DEA Tower, Jakarta
Acc. 28.00.00.002998
Atas Nama: PT Darma Henwa Tbk



91






Dalam hal ini, Perseroan akan memberikan tembusan bukti pembayaran di mana tercantum
didalamnya nama pemesan dan Nomor Sertifikat HMETD.
Semua biaya bank yang timbul dalam rangka pembelian saham menjadi beban pemesan.
Pemesanan akan dibatalkan jika persyaratan pembayaran tidak dipenuhi.
b. Semua cek dan wesel bank akan segera dicairkan pada saat diterima. Apabila pada saat
pencairan cek atau wesel bank tersebut ditolak oleh bank yang bersangkutan, maka
pemesanan pembelian saham dianggap batal. Tanggal pembayaran dihitung berdasarkan
tanggal penerimaan cek/pemindahbukuan/giro dan dananya telah diterima dengan baik
(in good funds) pada rekening Perseroan tersebut diatas. Untuk pemesanan pembelian saham
tambahan, pembayaran dilakukan pada hari yang mana pembayaran tersebut sudah harus
diterima dengan baik dan telah nyata dalam rekening Perseroan (in good funds) paling lambat
2 (dua) hari kerja setelah tanggal akhir perdagangan HMETD, yaitu tanggal 21 Januari 2010.

7. BUKTI TANDA TERIMA PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM
Pada saat menerima pengajuan pemesanan pembelian Saham, BAE akan menyerahkan kepada
pemesan bukti tanda terima pemesanan Saham yang merupakan bagian dari HMETD yang telah
dicap dan ditandatangani sebagai bukti permohonan yang dapat ditunjukkan pada saat mengambil
SKS/atau pengembalian uang untuk pemesanan yang tidak terpenuhi. Pemegang HMETD dalam
penitipan kolektif KSEI akan mendapatkan konfirmasi atas permohonan pelaksanaan HMETD
(exercise) dari KSEI berdasarkan C-Best melalui pemegang rekening KSEI.

8. PEMBATALAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM
Perseroan berhak untuk membatalkan pemesanan saham secara keseluruhan atau sebagian
dengan memperhatikan persyaratan yang berlaku. Pembatalan pemesanan saham tersebut di
antaranya dapat disebabkan oleh karena pengisian Setifikat Bukti HMETD atau FPPS yang tidak
benar atau tidak lengkap, pembayaran untuk pemesanan tidak diterima dengan baik (not in good
funds) di rekening Perseroan, dan/atau kelengkapan dokumen permohonan tidak terpenuhi pada
saat mengajukan permohonan pemesanan saham. Pemberitahuan mengenai pembatalan
pemesanan saham tambahan yaitu pada tanggal 22 Januari 2010 akan diumumkan bersamaan
dengan pengumuman penjatahan atas pesanan.

9. PENGEMBALIAN UANG PEMESANAN
Dalam hal tidak terpenuhinya sebagian atau seluruhnya dari pemesanan pembelian saham
tambahan atau dalam hal terjadinya pembatalan pemesanan saham maka pengembalian uang akan
dilakukan oleh BAE atas nama Perseroan selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja setelah tanggal
penjatahan yaitu tanggal 25 Januari 2010.
Dalam hal terjadi keterlambatan pengembalian uang, jumlah uang yang dikembalikan akan disertai
bunga yang diperhitungkan sejak tanggal 26 Januari 2010 berdasarkan rata-rata bunga deposito 1
(satu) bulan dari bank umum milik negara, dalam hal ini PT Bank Mandiri (Perseroan) Tbk. Hal
tersebut diatas tidak berlaku dalam hal keterlambatan tersebut disebabkan oleh pemesan yang tidak
mengambil uang pengembalian sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Pengembalian uang dilakukan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan bilyet giro/cek, dan
pemindahbukuan/transfer atas nama Pemesan yang dapat diambil oleh pemesan mulai tanggal 25
Januari 2010 di BAE pukul 10:00 WIB sampai 15:00 WIB. Setelah tanggal 25 Januari 2010,
pengambilan cek dilakukan dikantor Perseroan.
Uang pengembalian hanya dapat diambil dengan menunjukan KTP asli pemesan atau tanda bukti
jati diri asli lainnya dan menyerahkan Bukti Tanda Terima Bukti Pemesanan Pembelian Saham serta
menyerahkan fotokopi KTP tersebut.
Uang pengembalian hanya dapat diambil oleh pemesan dengan menyerahkan bukti tanda terima
pemesanan Saham dan menyerahkan jati diri pemesan berupa KTP/ SIM/Paspor/KITAS asli (bagi
perorangan) atau foto kopi anggaran dasar, susunan Direksi/Pengurus terbaru badan hukum
tersebut, serta foto kopi identitas anggota Direksi/Pengurus yang mewakili badan hukum tersebut
(bagi badan hukum). Bilamana pemesan berhalangan mengambil sendiri, maka pemesan dapat




92






memberikan kuasa kepada orang lain yang ditunjuk dengan melampirkan surat kuasa bermeterai
Rp 6.000,- (enam ribu Rupiah) dan fotokopi KTP pemberi kuasa dan penerima kuasa serta
menunjukan KTP asli pemberi dan penerima kuasa tersebut.
Apabila pengembalian uang pemesanan dilakukan dengan cara pemindahbukuan/transfer.
Perseroan akan memindahkan uang tersebut kerekening atas nama pemesan langsung sehingga
pemesan tidak akan dikenakan biaya bank atau biaya pemindahbukuan/transfer tersebut.
Penyerahan Saham Hasil Pelaksanaan HMETD
Penyerahan Saham hasil pelaksanaan HMTED akan didistribusikan kepada pemegang saham mulai
tanggal 15 Januari 2010 sampai dengan 21 Januari 2010.
Untuk Saham yang telah masuk dalam Penitipan Kolektif KSEI:
a. Perseroan tidak menerbitkan surat kolektif Saham dalam PUT I ini, tetapi Saham hasil
pelaksanaan HMETD akan didistribusikan secara elektronik ke dalam penitipan kolektif KSEI.
b. Saham dalam bentuk elektronik akan dideposit oleh Perseroan melalui BAE ke dalam rekening
efek yang telah ditentukan oleh KSEIselambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah BAE
menerima dari KSEI daftar pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI yang
melaksanakan haknya dan Perseroan menerima dana pembayaran dengan baik (in good fund)
di rekening Perseroan. KSEI selanjutnya akan mendistribusikannya Saham ke masing-masing
rekening efek pemegang HMETD yang melaksanakan haknya tersebut.
c. Saham berdasarkan pemesanan Saham tambahan akan dikreditkan atau didistribusikan oleh
Perseroan melalui KSEI dalam bentuk elektronik dalam penitipan kolektif KSEI selambat-
lambatnya 2 hari kerja setelah tanggal penjatahan yaitu tanggal 24 Januari 2010.

Untuk Saham yang berada diluar Penitipan Kolektif KSEI (Warkat):
a. Perseroan akan menerbitkan SKS.
b. Surat Kolektif Saham dapat diambil di kantor BAE selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja
setelah permohonan diterima oleh BAE dan dana pembayaran telah diterima dengan baik (in
good fund) di rekening Perseroan.
c. Saham berdasarkan pemesanan Saham tambahan dapat diambil selambat-lambatnya 2 (dua)
hari kerja setelah tanggal Penjatahan yaitu tanggal 24 Januari 2010 di kantor BAE.

10. ALOKASI SISA SAHAM YANG TIDAK DIAMBIL OLEH PEMEGANG HMETD
Jika saham yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil atau tidak dibeli oleh
pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang
melakukan pemesanan lebih besar dari porsi haknya.
Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran
Umum Terbatas I PT Darma Henwa Tbk. No. 161 tanggal 24 November 2009, dibuat dihadapan
Robert Purba, S.H, sisa saham tersebut seluruhnya akan dibeli oleh Pembeli Siaga pada harga yang
sama dengan harga Penawaran PUT I, yaitu sebesar Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham.















93






XVII. KETERANGAN TENTANG HMETD


KETERANGAN TENTANG HMETD

1. Pemegang HMETD
Pemegang HMETD yang sah adalah:
- Pemegang saham yang berhak menerima HMETD yang tidak dijual HMETDnya;
- Pembeli HMETD yang namanya tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD; atau
- Pemegang HMETD dalam penitipan kolektif KSEI,
sampai dengan tanggal akhir periode perdagangan HMETD.

2. Perdagangan HMETD
HMETD ini dapat dijual atau dialihkan selama periode perdagangan HMETD, mulai tanggal
13 Januari 2010 sampai dengan tanggal 19 Januari 2010. Pemegang HMETD yang bermaksud
mengalihkan haknya tersebut dapat melaksanakannya melalui Bursa (melalui Perantara Pedagang
Efek/Pialang yang terrdaftar di Bursa) maupun di luar Bursa sesuai dengan peraturan perUndang-
undangan di bidang Pasar Modal yang berlaku. HMETD di sistem penitipan kolektif di KSEI
diperdagangkan di Bursa, sedangkan Sertifikat Bukti HMETD di formulir yang ditentukan hanya
dapat diperdagangkan di luar bursa Efek.
Penyelesaian perdagangan HMETD yang dilakukan melalui Bursa akan dilaksanakan dengan cara
pemindahbukuan atas rekening efek, atas nama bank kustodian atau perusahaan efek di KSEI.
Perdagangan HMETD harus memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk tetapi tidak terbatas pada ketentuan
perpajakan dan ketentuan di bidang Pasar Modal termasuk peraturan bursa dimana HMETD
tersebut diperdagangkan di Bursa dan peraturan KSEI. Bila pemegang HMETD mengalami keragu-
raguan dalam mengambil keputusan, sebaiknya anda berkonsultasi dengan penasehat investasi,
perantara pedagang efek, manajer investasi, penasehat hukum, akuntan publik, atau penasehat
profesional lainnya.
Segala biaya dan pajak yang timbul dalam rangka pemindahan dan perdagangan HMETD tersebut
menjadi beban pemegang HMETD atau calon pemegang HMETD.

3. Bentuk HMETD
Bagi pemegang saham yang sahamnya berada adalam sistem penitipan kolektip di KSEI, Perseroan
tidak akan menerbitkan Sertifikat Bukti HMETD, melainkan HMETD yang menjadi haknya akan
diterima secara elekronik dengan melakukan pengkreditan rekening efek melalui Anggota
Bursa/Bank Kustodian di KSEI yang ditunjuk masing-masing pemegang saham.
Bagi pemegang saham yang belum dimasukkan dalam sistem penitipan kolektip di KSEI, Perseroan
akan menerbitkan Surat Bukti HMETD yang mencantumkan nama dan alamat pemegang saham,
jumlah saham yang dimiliki, jumlah HMETD yang dapat digunakan untuk membeli saham, serta
kolom jumlah saham yang dibeli, jumlah harga yang harus dibayar, jumlah pemesanan saham
tambahan, kolom endosemen dan keterangan lain yang diperlukan.

4. Nilai HMETD
Nilai dari HMETD yang ditawarkan oleh pemegang HMETD yang sah akan berbeda-beda antara
pemegang HMETD yang satu dengan lainnya, berdasarkan permintaan dan penawaran pasar yang
ada.
Sebagai contoh, perhitungan nilai HMETD di bawah ini merupakan salah satu cara untuk
menghitung nilai HMETD, tetapi tidak menjamin bahwa hasil perhitungan nilai HMETD yang




94
(A + R)
s ]






diperoleh adalah nilai HMETD yang sesungguhnya. Penjelasan dibawah ini diharapkan akan dapat
memberikan gambaran umum untuk menghitung nilai HMETD:
Diasumsikan harga pasar per satu saham = Rp a
Harga saham PUT I = Rp r
Jumlah Saham yang beredar sebelum PUT I = A
Jumlah Saham yang ditawarkan dalam PUT I = R


Harga Teoritis Saham Baru Ex HMETD =

T(Rp a x A) + (Rp r x R)
'

= Rp X
Harga HMETD per Saham = Rp X Rp r

5. PECAHAN HMETD
Sesuai dengan Peraturan No. IX.D.1, maka pecahan HMETD tersebut wajib dijual oleh Perseroan
dan hasil penjualannya dimasukkan ke dalam rekening Perseroan

6. Penggunaan HMETD
HMETD yang diterbitkan digunakan bagi pemegang yang berhak untuk memesan saham yang
ditawarkan Perseroan. HMETD tidak dapat ditukarkan dengan uang atau apapun pada Perseroan,
serta tidak dapat diperdagangkan dalam bentuk fotokopi.

7. Lain-lain
Segala biaya yang timbul dalam rangka pemindahan HMETD menjadi beban Pemegang HMETD.




























95






XVIII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN
HMETD


Prospektus bersama HMETD, akan tersedia untuk para Pemegang Saham Perseroan yang namanya
tercatat dalam Daftar Pemegang Saham tanggal 11 Januari 2009 pukul 16.00 WIB di BAE dan
Perseroan:


PT Ficomindo Buana Registrar
Mayapada Tower Lantai 10, Suite 2b
Jl. Jendral Sudirman Kav. 28
Jakarta 12920
Telp : +62 (21) 521 2316
Fax. : +62 (21) 521 2320















































96


PT Darma Henwa Tbk.
Menara Anugerah, Kantor Taman E.3.3., Lt 11 dan 12
Jl. Mega Kuningan Lot 8.6 -8.7
Kawasan Mega Kuningan
Jakarta 12950 - Indonesia
Telepon: (62-21) 5794 8830/8839
Fax: (62-21) 5794 8829/8836

Anda mungkin juga menyukai