Chapter
16
Chapter 16-1
Sekuritas Dilutif
Chapter 16-2
Sekuritas Dilutif
Pengertian: sekuritas dilutif merupakan sekuritas yang dapat diubah menjadi saham biasa dan perubahan tersebut berakibat pada pengurangan (dilution) laba per lembar saham. Contoh sekuritas dilutif adalah
Chapter 16-3
obligation).
Obligasi Konversi
Akuntansi pengeluaran CB
1. Pada prinsipnya sama dengan akuntansi pengeluaran obligasi biasa. 2. Apabila timbul premi atau diskon, maka premi atau diskon ini akan diamortisasi sampai dengan tanggal jatuh tempo, karena sulit untuk memprediksi kapan konversi akan dilakukan.
Chapter 16-5
Chapter 16-6
Akuntansi Konversi CB
1. Masalah akuntansi: menentukan nilai saham yang ditukar dengan obligasi. 2. Metoda yang dipakai: a. Market Value Approach (nilai pasar saham yang diserahkan) b. Book Value Approach (nilai buku obligasi yang ditarik) 3. Ilustrasi 1: Pada awal tahun 2005, PT Anugrah mengeluarkan obligasi senilai Rp2.000.000 dengan memperoleh premi sebesar Rp 120.000. Obligasi ini dapat ditukar dengan 10 lembar saham (nilai nominal Rp20.000). Pada waktu obligasi ini ditukar dengan saham, premi yang belum diamortisasi adalah Rp100.000 dan harga pasar saham per lembar adalah Rp240.000.
Chapter 16-7
Induced Conversion
Merupakan konversi yang dipercepat (oleh issuer). Motivasi: mengurangi beban bunga tetap. Dilakukan dengan cara memberikan perangsang (sweetener) berupa kas atau saham, yang akan dicatat sebagai biaya (beban) pada periode terjadinya sebesar nilai wajar. Ilustrasi 2: PT Jawa Dwipa saat ini memiliki obligasi konversi yang beredar dengan nilai nominal Rp20.000.000 yang dapat ditukar dengan 100.000 lembar saham yang memiliki nilai nominal Rp20 per lembar. Perusahaan ingin mengurangi beban bunga dengan membujuk pemegang obligasi (bondholders) untuk menukar obligasinya dengan saham ditambah sweetener berupa kas sebesar Rp1.600.000.
Chapter 16-8
Induced Conversion
Ilustrasi 3a: Jika saat penukaran, diskon obligasi yang belum diamortisasi berjumlah Rp900.000,00?
Chapter 16-9
Induced Conversion
Ilustrasi 3b: Jika saat penukaran, diskon obligasi yang belum diamortisasi berjumlah Rp900.000,00 dan harga pasar saham Rp210 per lembar, bagaimana jurnal yang harus dibuat dengan menggunakan pendekatan nilai pasar?
Chapter 16-10
Induced Conversion
Ilustrasi 3c: Jika saat penukaran, premi obligasi yang belum diamortisasi berjumlah Rp2.000.000?
Chapter 16-11
Induced Conversion
Ilustrasi 3d: Jika saat penukaran, premi obligasi yang belum diamortisasi berjumlah Rp2.000.000 dan harga pasar saham Rp210 per lembar, bagaimana jurnal yang harus dibuat dengan menggunakan pendekatan nilai pasar?
Chapter 16-12
Chapter 16-13
Chapter 16-14
Waran adalah sertifikat yang memberi hak kepada pemegang (holder) untuk membeli sejumlah saham pada harga tertentu dalam periode tertentu. Latar belakang dikeluarkannya Waran atau OPTIONS Agar pengeluaran sekuritas seperti obligasi atau saham preferen menjadi lebih atraktif. Sebagai BUKTI bahwa pemegang saham memiliki HAK ISTIMEWA untuk memperoleh atau membeli saham terlebih dahulu apabila perusahaan mengeluarkan saham. Diberikan sebagai kompensasi kepada Karyawan dan Eksekutif. Waran tidak dikeluarkan sendiri melainkan dalam satu paket dengan sekuritas lain (misalnya obligasi) Penerimaan penjualan paket tersebut harus dialokasikan ke dalam 2 sekuritas tersebut, dengan menggunakan salah satu dari metoda berikut: Metoda proporsional Metoda incremental
@Kris AA YKPN, 2009
Chapter 16-15
Ilustrasi 5: PT Antara menawarkan paket sekuritas sebanyak 10.000 lembar seharga Rp10.000.000, yang terdiri atas obligasi (nilai nominal, Rp1.000, dan tingkat bunga 8,75%) dan Waran berjangka 5 tahun (detachable warrant) yang dapat digunakan untuk membeli saham biasa (nominal Rp5,00) pada harga Rp25,00. Kurs jual obligasi (tanpa Waran) pada saat itu adalah 99 dan waran memiliki nilai pasar Rp30,00.
Chapter 16-16
Chapter 16-17
1.
2.
Digunakan jika nilai pasar wajar untuk obligasi atau SW tidak diketahui (penerapannya sama dengan metoda incremental untuk penjualan saham secara lump-sum). Ilustrasi 7: Dengan menggunakan data di atas, apabila nilai pasar yang wajar untuk obligasi tidak diketahui, namun nilai pasar yang wajar untuk SW diketahui sebesar Rp300.000,00, maka alokasinya adalah:
Penerimaan lump-sum Dialokaskan ke SW Sisa alokasi untuk obligasi Rp10.000.000 300.000 Rp 9.700.000
Chapter 16-18