Anda di halaman 1dari 6

No Gambaran Khusus/Fakta . 1. -Membayar royalti atas pemakaian formula kepada PT SERUNI sebesar Rp 140.000.000.

-Membayar royalti atas pemakaian merk dagang kepada XY Corporation, Amerika sebesar Rp 300.000.000.

Permasalahan 1. Pajak apa yang harus dipotong PT PERMATA terhadap PT SERUNI? 2. Perlakuan pajak apa yang dikenakan pada XY Corporation Amerika?

Peraturan Terkait -Pasal 2 ayat 3 huruf b UU PPh. -Pasal 4 ayat 1 huruf h UU PPh. -Pasal 23 ayat 1 huruf a UU PPh. -Tax Treaty IndonesiaAmerika Article 13 paragraf 2 tentang Royalties. - PER-61/PJ/2009 Pasal 2 jo. PER-24/PJ/2010 tentang Tata Cara Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda.

Pembahasan Kasus 1. Berdasarkan Pasal 2 ayat 3 huruf b UU PPh, PT SERUNI merupakan Subjek Pajak Dalam Negeri yang wajib dikenakan pemotongan pajak atas penghasilan yang diterimanya. 2. Berdasarkan Pasal 4 ayat 1 huruf h UU PPh, atas transaksi pembayaran royalti oleh PT PERMATA terhadap PT SERUNI merupakan Objek Pajak. 3. Berdasarkan Pasal 23 ayat 1 huruf a UU PPh, atas transaksi PT SERUNI kepada PT PERMATA wajib dipotong pajak sebesar 15% dari jumlah bruto sehingga perhitungannya: 15% x Rp 140.000.000 = Rp 21.000.000. 4. Berdasarkan Tax Treaty Indonesia-Amerika Article 13 paragraf 2 tentang Royalties, atas transaksi di atas dikenakan royalti yang bersumber dari negara pihak, yaitu Indonesia sehingga dikenakan tarif sebesar 15%. 5. Berdasarkan PER-61/PJ/2009 Pasal 2 jo. PER-24/PJ/2010 tentang Tata Cara Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda

2.

-Membayar fee atas pemakaian jasa konsultan hukum dengan Lee Corporation, Hongkong sebesar Rp 200.000.000 (jasa diberikan via email tanpa kehadiran pihak Lee Corporation).

1. Apakah Indonesia mempunyai hak pemajakan atas penghasilan yang diterima oleh Lee Corporation, Hongkong? 2. Pajak apa yang harus dipotong PT Permata terhadap Lee Corporation, Hongkong?

-Pasal 2 ayat 4 huruf b UU PPh. -Pasal 26 ayat 1 huruf d UU PPh.

3.

-Membayar jasa konsultan marketing kepada Orchid Corporation, Singapura sebesar Rp 120.000.000. Jasa berlangsung di Indonesia selama 30 hari dan di Singapura selama

1. Apakah Orchid Corporation Singapura dianggap memiliki BUT di Indonesia? 2. Apakah Indonesia memiliki hak pemajakan atas penghasilan yang

- Tax Treaty IndonesiaSingapura Article 5 paragraf 2 huruf i tentang Permanent Establishment. - Tax Treaty IndonesiaSingapura Article 7

menerangkan bahwa pemotong/pemungut pajak (PT PERMATA) wajib memotong/memungut pajak yang terutang atas penghasilan yang diterima atau diperoleh oleh WPLN (XY Corporation). 1. Berdasarkan Pasal 2 ayat 4 huruf b UU PPh, Lee Corp Hongkong merupakan Subjek Pajak Luar Negeri yang wajib dipotong pajak atas penghasilan yang diterimanya. 2. Berdasarkan Pasal 26 ayat 1 huruf d UU PPh atas transaksi pembayaran fee untuk pemakaian jasa konsultan hukum dipotong pajak sebesar 20% dari jumlah bruto sehingga perhitungannya: 20% x Rp 200.000.000 = Rp 40.000.000. Dalam transaksi ini digunakan UU Domestik karena pada Tahun 2011 belum terdapat TaxTreaty antara Indonesia-Hongkong. 1. Berdasarkan Tax Treaty Indonesia-Singapura Article 5 paragraf 2 huruf i tentang Permanent Establishment, Orchid Corp Singapore dianggap tidak memiliki BUT di Indonesia karena pemberian jasa di Indonesia

20 hari.

diterima Orchid Corporation? 3. Pajak apa yang harus dipotong oleh PT Permata terhadap transaksi tersebut?

paragraf 1 tentang Business Profit. -Pasal 6 UU PPh.

4.

-Membayar biaya catering untuk makan karyawan level menengah ke bawah sebesar Rp 80.000.000 kepada perusahaan catering Widuri -Untuk karyawan level atas PT Permata memberikan tunjangan/uang makan.

1. Apakah biaya catering yang dibayarkan kepada catering Widuri dapat dibebankan sebagai biaya? 2. Apakah pemberian uang makan/tunjangan dapat dibebankan sebagai biaya?

-Pasal 23 ayat 1 hurufc UU PPh. -Pasal 23 ayat 2 UU PPh. -Peraturan Menteri Keuangan Nomor 244/PMK.03/2008.

berlangsung selama 30 hari sehingga tidak melebihi Time Test yang ditentukan yaitu selama 90 hari. 2. Berdasarkan Tax Treaty Indonesia-Singapura Article 7 paragraf 1 tentang Business Profit, karena Orchid Corp Singapore dianggap tidak memiliki BUT maka Indonesia tidak berhak mengenakan pajak atas transaksi tersebut. 3. Berdasarkan pasal 6 UU PPh fee jasa yang dibayarkan PT SERUNI kepada Orchid Corp. Singapore dapat dibebankan dalam SPT PPh Badan karena Fee tersebut merupakan biaya untuk Mendapatkan, Menagih , dan Memelihara penghasilan. 1. Berdasarkan Pasal 23 ayat 1 huruf c UU PPh, imbalan sehubungan dengan jasa lain dikenakan potongan pajak sebesar 2% dari jumlah bruto. Jasa catering ini termasuk ke dalam jasa lain sehingga perhitungannya sebagai berikut. 2% x Rp 80.000.000 = Rp 4.000.000. 2. Berdasarkan Pasal 23 ayat 2 UU PPh, jenis jasa lain yang dipotong pajak sebesar 2% dari jumlah bruto

5.

-Membayar sewa ruangan Bank BCA untuk keperluan meeting dengan para pelanggan sebesar Rp 20.000.000.

1. Apakah PT Permata wajib memotong pajak atas sewa ruangan tersebut? 2. Pajak apakah yang dipotong oleh PT Permata?

-Pasal 4 ayat 1 huruf i UU PPh. -Pasal 4 ayat 2 huruf d. -PP No 29/1996 jo.PP 120/KMK.03/2002

6.

-Membayar fee atas pemakaian jasa konsultan hukum sebesar Rp 150.000.000. -Membayar fee atas pemakaian jasa konsultan pajak Sutoyo (WPOP)

1. Apakah PT Permata wajib memotong pajak atas pembayaran fee jasa konsultan hukum tersebut? 2. Apakah PT Permata wajib memotong pajak

-Pasal 4 ayat 1 huruf a UU PPh. -Pasal 23 ayat 1 huruf c no.2 UU PPh. -Pasal 21 ayat 1 huruf d UU PPh.

diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan. 3. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 244/PMK.03/2008, menerangkan bahwa jasa catering termasuk ke dalam jenis jasa lain. 1. Berdasarkan Pasal 4 ayat 1 huruf i UU PPh atas pembayaran sewa ruangan Bank BCA untuk keperluan meeting merupakan objek pajak yang harus dipotong pajak karena termasuk sewa sehubungan dengan penggunaan harta. 2. Berdasarkan pasal 4 ayat 2 huruf d UU PPh transaksi tersebut merupakan objek pajak yang bersifat final. 3. Berdasarkan PP No 29/1996 jo.PP 120/KMK.03/2002 atas transaksi persewaan tanah dan/atau bangunan dikenakan tarif sebesar 10% final. Sehingga perhitungannya: 10% x Rp 20.000.000 = Rp 2.000.000 1. Berdasarkan pasal 4 ayat 1 huruf a UU PPh atas pembayaran jasa konsultan hukum dan jasa konsultan pajak termasuk dalam objek pajak yang wajib dipotong pajak 2. Berdasarkan pasal 23 ayat 1 huruf c UU PPh atas transaksi

sebesar Rp 100.000.000.

atas pembayaran fee jasa konsultan pajak tersebut? 3. Pajak apakah yang dipotong oleh PT Permata terhadap transaksi tersebut?

7.

8.

-Membayar honorarium atas les privat bahasa Inggris untuk karyawan level atas sebesar Rp 500.000.000 kepada Mrs.Nancy Brown, seorang penduduk Amerika yang didatangkan langsung dari Amerika. Les privat berlangsung di Indonesia selama 3 bulan. -Membayar fee kepada Rumah Sakit Mitra untuk perawatan kesehatan karyawan-karyawan perusahaan sebesar Rp 120.000.000.

1. Bagaimanakah pemajakan Mrs.Nancy Brown di Indonesia? 2. Apakah penghasilan yang diterima oleh Mrs. Nancy Brown dikenakan pajak?

-Tax Treaty IndonesiaAmerika Article 15 paragraf 1 huruf b tentang Independent Personal Services.

1. Bagaimanakah perlakuan perpajakan atas pembayaran fee kepada Rumah Sakit Mitra atas perawatan kesehatan karyawan-karyawan PT PERMATA?

-SE DJP No. SE03/PJ.23/1984 tanggal 21 Februari 1984 tentang Pengertian Kenikmatan dalam Bentuk Natura

pembayaran jasa konsultan hukum ke BERDIKARI dipotong pajak sebesar 2% dari jumlah bruto. Yang perhitungannya sebagai berikut : 2% x Rp 150.000.000 = Rp 3.000.000 3. Berdasarkan Pasal 21 ayat 1 huruf d UU PPh terhadap pemakaian jasa konsultan pajak Sutoyo dipotong pajak atas penghasilan sehubungan dengan jasa tenaga ahli. 1. Berdasarkan tax treaty IndonesiaAmerika article 15 paragraf 1 huruf b tentang Independent Personal Services (IPS) Mrs.Nancy Brown datang ke Indonesia sehubungan dengan jasa atau pekerjaan bebas yang ia lakukan. Mrs. Nancy Brown melakukan pekerjaan di Indonesia <120 hari, sehingga negara yang berhak memajaki penghasilan tersebut adalah Amerika. - Berdasarkan SE DJP No. SE03/PJ.23/1984 tanggal 21 Februari 1984 tentang Pengertian Kenikmatan dalam Bentuk Natura, menjelaskan bahwa apabila pegawai, karyawan/karyawati mendapatkan perawatan kesehatan dari suatu Rumah Sakit, dan Rumah

Sakit tersebut menerima pembayaran langsung dari pemberi kerja, maka balas jasa yang diterima pegawai, karyawan/karyawati tersebut merupakan kenikmatan yang bukan merupakan Objek PPh. Oleh karena pembayaran yang dilakukan oleh pemberi kerja, walaupun dalam bentuk tunai tetapi dilakukan kepada pihak ketiga sebagai pembayaran atas pemberian pelayanan kesehatan kepada pegawai, karyawan/karyawati, maka diterima pegawai, karyawan/karyawati dalam bentuk kenikmatan sehingga pembayaran kepada RS Mitra tidak merupakan beban yang boleh dikurangkan dari penghasilan bruto PT PERMATA dalam menghitung penghasilan neto PT PERMATA. * Perhitungan diasumsikan apabila Wajib Pajak yang bersangkutan mempunyai NPWP.

Anda mungkin juga menyukai