Anda di halaman 1dari 14

Pengertian Upaya peningkatkan kepedulian masyarakat dalam mewujudkan keluarga kecil yang bahagia sejahtera (Undang-undang No. 10/1992).

a. Keluarga Berencana (Family Planning, Planned Parenthood) : suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi. b. WHO (Expert Committe, 1970), tindakan yg membantu individu/ pasutri untuk: Mendapatkan objektif-obketif tertentu, menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan dan menentukan jumlah anak dalam keluarga. 2.1.2 Tujuan Program KB

1. Menunda kehamilan. Pasangan dengan istri berusia di bawah 20 tahun dianjurkan menunda kehamilannya karena alat reproduksi wanita belum berkembang dengan baik dan belum siap untuk memulai proses kelahiran. Alasan menunda kehamilan adalah: a. Usia dibawah 20 tahun adalah usia resiko tinggi kehamilan karena kematangan alat reproduksi belum sempurna b. Prioritas penggunaan pil karena akseptor masih muda c. Penggunaan kondom kurang menguntungkan karena pasangan muda sering melakukan hubungan seksual ( frekuensi tinggi ) sehingga akan mempunyai angka kegagalan yang tinggi d. Penggunaan AKDR dapat digunakan karena efektif dan bersifat sementara sehingga apabila pasangan siap memiliki anak, AKDR tersebut dapat dilepas Ciri-ciri kontrasepsi yang diperlukan adalah : a. Reversibility yang tinggi karena akseptor belum mempunyai anak b. Efektifitas reatif tinggi, penting karea dapat menyebabkan kehamilan beresiko tinggi c. Kontrasepsi yang sesuai yaitu : Pil, AKDR, Metoda alamiah 2. Menjarangkan kehamilan Masa saat istri berusia 20-30 tahun adalah masa yang paling baik untuk melahirkan 2 orang anak dengan jarak kehamilan 3-4 tahun. Alasan-alasan penjarangan kehamilan adalah : a. Usia 20-30 tahun merupakan usia emas untuk mengandung dan melahirkan b. Segera setelah anak lahir, dianjurkan menggunakan akdr sbg pilihan utama

c. Kegagalan yg mybbkn kehamilan cukup tinggi namun tdk/krg berbahaya karena akseptor berada pada usia yang baik untuk melahirkan Kontrasepsi yang digunakan sebaiknya harus memiliki kriteria berikut : a. Reversibility cukup tinggi Dapat dipakai 3 4 tahun

b. Efektifitas cukup tinggi c.

d. Tidak menghambat produksi asi

3. Meniadakan kehamilan ( mengakhiri kesuburan ) Saat usia istri di atas 30 tahun, dianjurkan untuk mengakhiri kesuburan setelah mempunyai 2 anak karena usia tersebut memasuki usia rentan dan komplikasi kehamilan tinggi. Kontrasepsi yang digunakan harus memenuhi kriteria sebagai berikut : a. Efektivitas sangat tinggi karena kegagalan dapat menyebabkan kehamilan resiko tinggi terhadap ibu dan anak b. Reversibilitas rendah c. Dapat dipakai untuk jangka panjang Tidak menambah kelainan yang sudah ada a. Tujuan umum adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekutan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. b. Tujuan lain meliputi pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga. c. Kesimpulan dari tujuan program KB adalah: Memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak, keluarga dan bangsa; Mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf hidup rakyat dan bangsa; Memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB dan KR yang berkualitas, termasuk upaya-upaya menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi. Tujuan KB berdasar RENSTRA meliputi: 1. 2. 3. Keluarga dengan anak ideal Keluarga sehat Keluarga berpendidikan

4. 5. 6. 7. 2.1.3

Keluarga sejahtera Keluarga berketahanan Keluarga yang terpenuhi hak-hak reproduksinya Penduduk tumbuh seimbang (PTS) Sasaran Program KB Sasaran program KB tertuang dalam RPJMN yang meliputi:

1. 2. 3.

Menurunnya rata-rata laju pertumbuhan penduduk menjadi sekitar 1,14 persen per tahun. Menurunnya angka kelahiran total (TFR) menjadi sekitar 2,2 per perempuan. Menurunnya PUS yang tidak ingin punya anak lagi dan ingin menjarangkan kelahiran berikutnya, tetapi tidak memakai alat/cara kontrasepsi (unmet need) menjadi 6 persen.

4. 5. 6. 7. 8.

Meningkatnya pesertaKB laki-laki menjadi 4,5persen. Meningkatnya penggunaan metode kontrasepsi yang rasional, efektif, dan efisien. Meningkatnya rata-rata usia perkawinan pertama perempuan menjadi 21 tahun. Meningkatnya partisipasi keluarga dalam pembinaan tumbuh kembang anak. Meningkatnya jumlah keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera-1 yang aktif dalam usaha ekonomi produktif.

9.

Meningkatnya jumlah institusi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan Program KB Nasional.

2.1.4

Ruang Lingkup KB Ruang lingkup KB antara lain: Keluarga berencana; Kesehatan reproduksi remaja; Ketahanan dan pemberdayaan keluarga; Penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas; Keserasian kebijakan kependudukan; Pengelolaan SDM aparatur; Penyelenggaran pimpinan kenegaraan dan kepemerintahan; Peningkatan pengawasan dan akuntabilitas aparatur negara.

2.1.5

Strategi Program KB Strategi program KB terbagi dalam dua hal yaitu:

Strategi dasar

Meneguhkan kembali program di daerah Menjamin kesinambungan program Strategi operasional

Peningkatan kapasitas sistem pelayanan Program KB Nasional

Peningkatan kualitas dan prioritas program Penggalangan dan pemantapan komitmen Dukungan regulasi dan kebijakan Pemantauan, evaluasi, dan akuntabilitas pelayanan

2.1.6

Dampak Program KB Program keluarga berencana memberikan dampak, yaitu penurunan angka kematian ibu dan anak; Penanggulangan masalah kesehatan reproduksi; Peningkatan kesejahteraan keluarga; Peningkatan derajat kesehatan; Peningkatan mutu dan layanan KB-KR; Peningkatan sistem pengelolaan dan kapasitas SDM; Pelaksanaan tugas pimpinan dan fungsi manajemen dalam penyelenggaraan kenegaraan dan pemerintahan berjalan lancar.

2.1.7

Peran Perawat dalam KB (keluarga berencana)

Peran perawat dalam program keluarga berencana adalah sebagai konselor dan edukator. Untuk melaksanakan ini perawat harus memiliki informasi terbaru dan akurat tentang metode kontrasepsi. Hampir sebagian dari kehamilan yang tidak direncanakan terjadi pada wanita yang menggunakan alat kontrasepsi namun salah dan tidak konsisten dalam penggunaannya. Hal ini dapat dicegah bila wanita memiliki pendidikan yang adekuat terhadap metoda kontrasepsi yang mereka pilih. Maka perawat memiliki peranan penting dalam memberikan pendidikan tentang teknik kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhan, cara penggunaan yang tepat, dan fokus konselingnya haruslah pada kebutuhan dan kenyamanan pasangan yang akan menggunakan alat kontrasepsi.

2.2 Metode KB Efektif (Hormonal) Metoda KB hormonal memakai obat-obatan yang mengandung 2 hormon, estrogen dan progestin. Keduanya serupa dengan hormone-hormon alamiah yang dihasilkan tubuh, yakni estrogen dan progesteron. Dalam metoda hormonal terdapat 3 jenis alat KB yang bisa Anda pilih: 1. 2. 3. Pil pengendali kehamilan, yang harus diminum setiap hari Suntikan, yang diberikan setiap beberapa bulan sekali Susuk, yang biasanya dimasukkan ke dalam lengan anda dan tahan sampai beberapa tahun

Perbedaan antara metoda hormonal dengan metoda perintang adalah : metoda hormonal mengubah proses kerja tubuh , sedangkan metoda perintang tidak. Dengan metoda hormonal indung telur (ovarium) dihalangi sehingga tidak melepas sel telur ke dalam rahim. Selain itu metoda ini juga menyebabkan lender di mulut rahim menjadi sangat kental, sehingga menghalangi sperma bila hendak masuk. Kebanyakan pil KB dan beberapa suntikan mengandung hormone progestin dan estrogen sekaligus, yang disebut pil atau suntikan terpadu. Kedua hormone itu sama-sama bekerja memberi perlindungan yang bagus, agar tidak hamil. Namun bila ada masalah-masalah kesehatan tertentu, sebaiknya tidak memakai metoda terpadu. Bila sedang menyusui, sebaiknya juga jangan menggunakan pil atau suntikan terpadu ini. Pil progestin, susuk, dan beberapa suntikan lain, tidak mengandung estrogen. Progestin saja (tanpa estrogen) lebih aman dari pada pil atau suntikan terpadu, bila mengalami masalah kesehatan yang berhubungan dengan estrogen, atau sedang dalam masa menyusui bayi. Kontra Indikasi KB hormonal a. Kanker payudara atau punya benjolan keras di payudara b. Metoda KB hormonal tidak menyebabkan kanker, tetapi bila sebelumnya sudah mengidap kanker, metoda ini bisa memperberat penyakit. c. Sedang hamil d. Mengalami pendarahan yang abnormal dari dalam vagina, selama 3 bulan sebelum memulai penerapan metoda KB hormonal ini

2.2.1

Pil KB Terpadu : mengandung estrogen dan progestin Apabila meminum Pil Kb setiap hari sesuai anjuran, maka akan terlindung dari kehamilan

yang tidak dikehendaki selama siklus bulanan. Tiap pos pelayanan KB menyediakan pil ini, demikian pula puskesmas, rumah sakit, apotek, dan toko obat. Ada banyak merek pil KB. Sebaiknya menggunakan pil dosis rendah. Arinya, pil yang mengandung estrogen sebesar 35 mikrogram (mcg) atau kurang dari itu, ditambah 1 miligram (mg) progestin atau kurang dari itu. Jangan memakai pil yang mengandung lebih dari 50 mikrogram estrogen. Apabila menggunakan metoda pil ini, untuk selanjutnya sebaiknya menggunakan merek yang sama. Bila terpaksa harus berganti merek, maka carilah yang isinya sama dan dosisnya sama dengan merek terdahulu. efek sampingnya akan berkurang, dan perlindungan akan lebih baik.

a.

Mekanisme kerja Mencegah ovulasi paling dominan. Baik estrogen maupun progesteron memiliki kemampuan menghambat LH dan FSH untuk mencegah ovulasi

b.

Bentuk sediaan Tablet/pil kombinasi. Kombinasi 2 steroid menciptakan efek sinergis yang memperbesar efek antigonadotropin dan efek penghambat ovulasi kedua steroid ini

c.

Keuntungan pil terpadu

1. Tidak menurunkan libido, 2. Efektivitas tinggi bila digunakan secara teratur ( setiap hari pada saat yang sama) 3. Menstruasi lebih teratur d. Kerugian 1. Tidak melindungi dari penyakit seks menular 2. Harus dengan resep dokter 3. Tidak dianjurkan pada ibu yang sedang menyusui 4. Membutuhkan waktu yang lam, agar siklus haid kembali normal setelah penggunaan pil kombinasi dihentikan 5. Pendarahan tak teratur atau mengeluarkan darah sedikit-sedikit tanpa alasan yang jelas (di luar siklus haid ). Pil KB terpadu sering menyebabkan siklus haid yang lebih pendek jangka waktunya, , lebih sedikit darah yang keluar. Ketidakteraturan siklus haid adalah akibat minum pil KB terpadu. Kalau muncul bercak-bercak darah secara tak terduga, usahakan minum pil KB pada waktu yang sama setiap harinya. 6. Mual Sesudah 1 sampai 2 bulan pertama meminum pil secara teratur, biasanya mual-mual tidak terasa lagi. Tetapi, bila merasa sangat terganggu, maka dapat mengubah jam minumnya. 7. Sakit kepala Di bulan-bulan pertama sejak minum pil terpadu, mungkin akan terasa sakit kepala ringan. Tapi bila sakit kepala makin lama makin parah, atau disertai pandangan kabur, mungkin ini merupakan tanda bahaya e. Jenis 1. Monofasik

Tablet yang tersedia dalam kemasan 21 tablet, mengandung hormon aktif estrogen dan progestin, dengan dosis yang sama da 7 tablet tanpa hormon aktif 2. Bifasik

Tablet tersedia dalam kemasan 21 tablet, mengandung hormon aktif estrogen dan progestin dalam dua dosis yeng berbeda dengan 7 tablet tanpa hormon aktif 3. Trifasik

Tablet tersedia dalam kemasan 21 tablet, mengandung hormon aktif estrogen dan progestin dalam tiga dosis yeng berbeda dengan 7 tablet tanpa hormon aktif

f. Kontra indikasi metoda pil terpadu (estrogen+progestin): 1. Memiliki masalah kesehatan seperti TBC,Kejang, kanker payudara, benjolan payudara, telat haid, hamil, pendarahan abnormal, dsb. 2. Memiliki penyakit hepatitis 3. Menunjukkan gejala-gejala strok, kelumpuhan atau penyakit jantung. 4. Memiliki riwayat penggumpalan darah di pembuluh kaki atau otak. 5. Biasanya varises tidak menjadi masalah, kecuali bila kelihatan merah dan lecet. g. Kondisi yang harus dihindari 1. Merokok, dan berusia lebih dari 35 tahun. 2. Memiliki penyajit diabetes melitus dan epilepsi. 3. Minum pil KB bersama dengan obat anti konvulsi, maka akan membutuhkan dosis yang lebih tinggi (50 mcg estrogen). 4. Hipertensi (lebih dari 140/90). h. Indikasi penghentian pil KB terpadu 1. Nyeri kepala sebagian atau seluruhnya disertai pandangan kabur atau telinga berdenging (migren) yang terjadi setelah mulai minum pil terpadu. 2. Lengan atau kaki terasa lemah. 3. Dada terasa sangat nyeri dan sesak nafas. i. Penanganan jika lupa tidak minum pil KB Apabila lupa tidak minum 1 pil (1 hari), maka segera minum setelah ingat (ini berarti ada 1 hari di mana minum 2 pil). Setelah itu teruskan minum secara teratur seperti biasa. Apabila lupa tidak minum 2 kali berturut-turut, setelah ingat segera minum 2 pil selama 2 hari, sesuadahnya

teruskan seperti biasa 1 pil sehari. Apabila lupa tidak minum 3 kali atau lebih, maka hentikan minum pil. Tunggu sampai haid berikutnya datang. Pada masa sisa siklus bulanan, pakailah kondom kalau berhubungan seks, kemudian minum lagi dari kaplet yang baru (agar mudah mengingat kapan mulainya). Apabila lupa tidak minum pil, atau terlambat minum, kadangkadang akan terjadi pendarahan ringan.

j. Penghentian pil KB Jika hamil atau ingin berganti metoda KB, maka usahakan untuk berhenti sesudah menghabiskan 1 kaplet penuh. Seketika sesudah berhenti minum pil, maka bisa hamil setelah berhubungan seks.

2.2.2

Pil KB mini ( hanya mengandung progestin saja ) Kontrasepsi yang berbentuk tablet dengan ukuran mini. Pil mini hanya berisi derivat

progestin, Norentindron, Norgesterel. Apabila mengalami efek samping pil KB terpadu, atau memiliki masalah kesehatan yang menyebabkan untuk menghindari pil KB terpadu, maka bisa menggunakan pil KB mini atau pil progestin ini. Apabila sedang dalam masa menyusui, sebaiknya menggunakan pil mini karena tidak mempengaruhi pasokan ASI. a. 1. 2. 3. b. 1. 2. 3. 4. 5. c. 1. 2. Mekanisme kerja Menekan ovulasi Mempengaruhi siklus haid Meningkatkan viskositas mucus serviks Keuntungan Angka kejadian yang berhubungan dengan estrogen (misalnya tromboemboli) minimal Penurunan dismenorea Penurunan premenstrual sydron syntom Fertilitas dengan cepat kembali seperti semula setelah penggunaan dihentikan Kontrasepsi yang efektif selama periode menyusui Kerugian/ efek samping Kebutuhan untuk terus digunakan Diperlukan kontrasepsi lain sebagai backup dalam waktu 48 jam bila terlambat mengkonsumsi pil (3 jam dari waktu yang ditentukan

3.

Pendarahan tidak teratur atau bercak-bercak darah Ini merupakan efek samping yang paling umum. Kalau merasa sangat terganggu, bisa minum ibuprofen untuk membantu menghentikan munculnya bercak-bercak.

4.

Tidak datang haid Ini juga cukup umum, tetapi apabila belum haid sesudah lewat 45 hari, mungkin anda hamil. Teruskan minum pil sampai sudah dinyatakan positif hamil.

5. d.

Sakit kepala Nama dagang 1. Cerazette (isi Desogesterol) 2. Exluton (isi linestrenol)

e.

Susuk/implant Alat kontrasepsi dalam bentuk obat seperti bacilli/kapsul silastic silicon lembut yang berongga yang disusukan di bawah kulit. Jumlah kapsul adalah 1,2,6 kapsul.

f.

Cara pemakaian Kapsul yang panjangnya 34 mm, diameter 2,4 mm disusukan dibawah kulit.

g.

Jenis

1. Implanon (1 batang putih), isi keto desogestrel 68 mg dan masa kerjanya 3 tahun 2. Indoplant atau jadena (2 batang), isi levonorgestrel 75 mg dan lama kerjanya 3 tahun 3. Norplant (6 batang), isi levonorgestrel 36 mg dan lama kerjanya 5 tahun h. Cara kerja Menekan lonjakan LH juga menekan ovulasi. Perlindungan kontrasepsi mulai pada saat 24 jamsetelah insersi dimana obat dilepaskan kedalam darah secara difusi melalui dinding kapsul. Kapsul diinsersi secara sub cutan biasanya pada lengan atas, sehingga tidak terlihat tetapi dapat dipalpasi.

i. 1. 2. 3. 4. 5.

Keuntungan Efektif Tidak menggunakan esstrogen eksogen Reversible Tidak ada efek samping yang berkaitan dengan produksi ASI Tidak meningkatkan tekanan darah

6. j. 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Dapat dipakai jangka panjang Kerugian Melalui bedah minor saat insersi Kesukaran dalam pengangkatan implant Gangguan siklus haid Peningkatan berat badan Pusing Mual, anoreksia

2.2.3 Susuk Susuk KB terdiri dari 6 tabung yang sangat kecil dan lunak. Cara pemakaiannya dimasukkan ke bawah permulaan kulit sebelah dalam lengan. Tabung-tabung kecil tersebut berisi hormon progestin, jadi cara kerjanya sama dengan pil mini. Alat ini akan mencegah kehamilan selama 5 tahun. Apabila memiliki masalah dengan hormon estrogen, susuk bisa dipakai; juga aman bagi yang sedang menjalani pengobatan untuk penyakit kejang. a. 1. 2. 3. b. 1. 2. 3. 4. Indikasi Wanita post partum Wanita menyusui Wanita dengan kontraindikasi gangguan estrogen Kontra indikasi pemasangan KB susuk Kanker atau benjolan keras di payudara. Hamil atau terlambat haid. Pendarahan abnormal dari vagina sebelum memakai susuk. Memiliki penyakit jantung.

Di bulan-bulan pertama mungkin susuk akan menyebabkan pendarahan yang tak teratur (dipertengahan siklus haid), atau jangka waktu haid jauh lebih lama. bisa juga sebaliknya; haid tidak datang. Perdarahan atau haid yang tidak datang itu disebabkan oleh proses penyesuaian tubuh dengan tambahan progestin dari susuk. Bila tubuh sudah beradaptasi, akan selesai dengan sendirinya.

c.

Penghentian pemakaian KB susuk Meski dirancang untuk berjalan 5 tahun, susuk norplant bisa dilepas sewaktu-waktu, atau kapanpun sesuai kehendak. Setelah susuk dilepas, seketika itu mungkin dapat terjadi kehamilan bila berhubungan seks. Bila belum ingin hamil, segera pakai metoda KB yang lain.

2.2.4

KB Suntik ( Progestin )

Kontrasepsi hormonal dalam bentuk injeksi merupakan bentuk sediaan suspensi , dikemas dalam vial/flacon untuk sekali pakai, diberikan secara IM Contoh : depomedroxyprogesteron asetat (DPMA) a. Mekanisme kerja Menghambat ovulasi dengan cara menekan sekresi hormon FSH dan LH b. Dosis: dosis tunggal 150 mg umumnya bertahan selama 14 minggu, dosis ini diulang tiap 3 bulan Dalam metoda ini, dapat menggunakan suntikan hormon setiap 1 hingga 3 bulan sekali, oleh tenaga kesehatan di klinik KB atau puskesmas. Suntikan KB melindungi dari kehamilan sampai tiba waktunya disuntuk lagi. Suntikan progestin, misalnya Depo Provera atau Noisterat, hanya mengandung hormon progestin saja. Ini akan aman untuk perempuan yang sedang menyusui atau yang tidak boleh memakai tambahan estrogen. Suntikan progestin diberikan tiap 2 atau 3 bulan sekali. c. Keuntungan 1. 2. 3. 4. 5. DPMA tidak menimbulkan efek samping yang seriun seperti tromboemboli Resiko untuk menderita kanker ovariun dan endometriun menurun Tidak perlu memakan pil kb tiap hari Memberi perlindungan selam 3 bulan Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI

d. Kerugian 1. 2. 3. 4. Terjadi perubahan siklus menstruasi pada 50 % wanita pada pemakaian satu tahun pertama Penggunaanya harus dengan cara disuntik secara intramuskular Tidak ada perlindungan terhada penularan penyakit seksual Peningkatan berat badab

5. 6.

Terlambatnya kembali kesuburan Diantara metoda-metoda hormonal lainnya, suntikan progestin lebih banyak menyebabkan perubahan-perubahan haid.

7.

Pendarahan tak teratur atau muncul bercak-bercak besar. Bercak-bercak yang mengganggu bisa diatasi dengan minum pil KB yang terpadu (progestin+estrogen) bersama suntikan biasa. Gejala ini dan pendarahan yang tak teratur akan berhenti dengan sendirinya setelah beberapa bulan

8. 9.

Tidak haid Berat badan meningkat

e. Nama dagang Depo provera atau depo rolevera, depo progestin Pengguna kontrasepsi ini bila menghendaki kehamilan akan memperoleh kehamilan dalam bulan ke 12 pasca penggunaan terakhir

2.2.5 Suntikan Terpadu ( Progestin+ estrogen ) Suntikan-suntikan lain, seperti cyclofem dan mesigyna, mengandung hormon progestin dan estrogen sekaligus. Apabila menginginkan haid tidak berubah dan tetap teratur, dapat menggunakan suntikan ini. Dengan menggunakan suntikan 1 kali perbulan. Injeksi medroxyprogestero asetat dan kombinasi estradiol. Cara kerja dengan menekan ovulasi seperti pada kontrasepsi oral. Komposisi medroxyprogestero asetat 50 mg dan kombinasi estradiol 10 mg. Dosis tunggu dalam jangka 1 bulan ,1 vial diberikan tiap 30 hari a. 1. 2. b. 1. 2. 3. 4. Keuntungan Siklus haid menjadi teratur, 28 hari per siklus Dismenorea dan perdarahan abnormal berkurang Kerugian / efek samping Terdapat spotting yang ireguler Ketergantungan pasien terhadap pelayanan kesehatan Penambahan berat badan Pendarahan tak teratur atau mengeluarkan darah sedikit-sedikit tanpa alasan yang jelas (di luar siklus haid )

Pil KB terpadu sering menyebabkan siklus haid yang lebih pendek jangka waktunya, , lebih sedikit darah yang keluar. Ketidakteraturan siklus haid adalah akibat minum pil KB terpadu. Kalau muncul bercak-bercak darah secara tak terduga, usahakan minum pil KB pada waktu yang sama setiap harinya. 5. Mual sesudah 1 sampai 2 bulan pertama meminum pil secara teratur, biasanya mual-mual tidak terasa lagi. Tetapi, bila merasa sangat terganggu, maka dapat mengubah jam minumnya. 6. Sakit kepala Di bulan-bulan pertama sejak minum pil terpadu, mungkin akan terasa sakit kepala ringan. Tapi bila sakit kepala makin lama makin parah, atau disertai pandangan kabur, mungkin ini merupakan tanda bahaya c. 1. 2. Nama dagang

Cyclofem (injeksi MPA 50 mg +estradiol cypionate 10 mg) Cyxlogeston (injeksi MPA+ estradiol cypionate) Penggunaan kontrasepsi ini masa subur terjadi pada bulan 6-8 setelah penyuntikan terakhir d. Kontra indikasi

Sedang dalam masa menyusui

e.

Penghentian KB suntik

Pemakaian KB suntik dapat dihentikan kapanpun. Tetapi setelah berhenti, baru bisa hamil sesuadah 1 tahun atau lebih; demikian pula haid kembali normal setelah jangka waktu itu. Tapi sebagian perempuan kembali mendapat haid dan sudah hamil dalam jangka waktu yang lebih cepat dari itu.

2.2.6Metode KB Darurat Kontrasepsi darurat adalah kontrasepsi yang dapat diberikan pada hubungan seks yang tidak terlindung dalam waktu 72 jam sampai 7 hari, sehingga dapat menghindari kehamilan. Sexache adalah waktu hubungan seks pertama yang sebagian besar tidak terlindung oleh alat kontrasepsi. a. Penggunaan Kontrasepsi Darurat

Kontrasepsi darurat digunakan bila berhadapan dengan hubungan seks tanpa perlindungan, hubungan seks dengan perkosaan, hubungan seks dengan kondom yang bocor atau pecah dan hubungan seks dengan menggunakan diafragma yang pecah atau penempatan salah. Dalam situasi demikian diharapkan dapat menghindari kehamilan sehingga menurunkan kehamilan yang tidak dikehendaki. b. Metode kontrasepsi darurat

a. Metode Hormonal a) Pemberian estrogen dosis tinggi : Per os : Pemberian estrogen dengan dosis 50 mg dua kali dengan interval 12 jam Memberikan ethinylestradoil 5 mg selama 5 hari Suntikan : Suntikan estradiol benzoate 30 mg setiap hari selama 5 hari b) Pemberian antiprogestine mifepristone : Mifepristone diberikan 200 mg setiap hari selama 4 hari, mulai hari 27 menstruasi Terjadi penurunan estrogen dan progestoren darah yang menimbulkan perdarahan, sehingga hasil konsepsi ikut serta dalam perdarahan c) Metode Yuzpe : Menggunakan tablet KB kombinasi dengan dosis 50 mg mcg ethinylestradiol dan 250 mg levonorgestrel Diberikan 2 tablet pertama diikuti 2 tablet berikutnya dengan interval 12 jam Hubungan seks tanpa proteksi sekitar 72 jam d) Metode postinor buatan Gedeon Richter Hongaria : Pemberian levonorgestrel 0,75 mg satu jam setelah hubungan seks tanpa proteksi Penggunaannya hanya 4 tablet dalam satu bulan e) Penggunaan Danazol : Pemberian danazol 600 mg dua kali dengan interval 12 jam. Efeknya sebagai kontrasepsi darurat kurang menguntungkan

Diposkan oleh irawati_jj0110 di 01:15 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

Anda mungkin juga menyukai