Anda di halaman 1dari 2

Piramida Ekologi

Oleh Putri Sakinah M 1106066795 Pada rantai makanan Anda telah mengetahui tentang tingkat trofik yang terdiri atas produsen, konsumen I, konsumen II, dan seterusnya. Umumnya tingkat trofik pada suatu habitat hanya terdiri atas empat sampai lima tingkatan. Produsen selalu menempati tingkat trofik yang pertama, herbivora menempati tingkat trofik yang kedua, karnivora primer menempati tingkat tropik ketiga dan seterusnya. Jika tumbuhan hijau dimakan organisme lain (konsumen primer), maka hanya 10% energi yang berasal dari tumbuhan hijau dimanfaatkan oleh organisme itu untuk pertumbuhannya dan sisanya terdegradasi dalam bentuk panas terbuang ke atmosfer. Dengan demikian, pada rantai makanan yang panjang, energi yang tersedia untuk tingkat tropik paling tinggi adalah makin sedikit sehingga dapat digambarkan dalam suatu piramida. Piramida ini dikenal dengan istilah piramida ekologi. Dengan kata lain Piramida ekologi adalah sebuah diagram yang menunjukkan jumlah relatif dari energi atau bahan yang terkandung dalam setiap tingkat trofik dalam rantai makanan atau jaring makanan. Piramida ekologi dibedakan menjadi tiga macam : 1. Piramida Energi Piramida yang disusun dalam satuan kalori untuk menggambarkan distribusi energi pada setiap tingkatan trofik dalam rantai makanan. Piramida energi menggunakan faktor waktu untuk menggambarkan banyaknya organisme yang dihasilkan dalam satuan waktu tertentu. Total energi yang dikandung oleh produsen lebih besar dari konsumen. Sementara itu secara berantai total energi yang terdapat pada konsumen tingkat bawah lebih besar dari konsumen yang berada pada tingkat trofik atasnya. Pada piramida energi terjadi penurunan sejumlah energi berturut-turut yang tersedia di tiap tingkat trofik. Berkurang-nya energi yang terjadi di setiap trofik terjadi karena beberapa faktor (dijelaskan pada transfer energi). Secara umum konsumen hanya mampu memanfaatkan 10% energi yang diperoleh dari organisme yang berada pada tingkat trofik di bawahnya. Karena sebagian besar energi terbuang sebagai panas. Piramida Energi digunakan untuk memperhitungkan kecepatan dan membandingkan berbagai ekosistem berdasarkan kedudukan populasi dalam satu ekosistem. Piramida energi merupakan gambaran yang paling baik karena tidak bergantung pada ukuran dan jumlah individu, tetapi menggambarkan besarnya energi pada taraf trofik. Piramida energi mampu memberikan gambaran paling akurat tentang aliran energi dalam ekosistem. Pada piramida energi terjadi penurunan sejumlah energi berturut-turut yang tersedia di tiap tingkat trofik. Berkurangnya energi yang terjadi di setiap trofik terjadi karena hal-hal berikut. 1) Hanya sejumlah makanan tertentu yang ditangkap dan dimakan oleh tingkat trofik selanjutnya. 2) Beberapa makanan yang dimakan tidak bisa dicerna dan dikeluarkan sebagai sampah. 3) Hanya sebagian makanan yang dicerna menjadi bagian dari tubuh organisms, sedangkan sisanya digunakan sebagai sumber energi. 2. Piramida Jumlah Piramida jumlah menggambarkan hubungan kepadatan/jumlah individu antara tingkat trofik semakin tinggi tingkat trofik, semakin kecil kepadatan populasi/ jumlahnya. Organisme di tingkat trofik pertama biasanya paling melimpah, sedangkan organisme di tingkat trofik kedua, ketiga, dan selanjutnya makin berkurang. Dapat dikatakan bahwa pada kebanyakan komunitas normal, jumlah tumbuhan selalu lebih banyak daripada organisme herbivora. Demikian pula jumlah herbivora selalu lebih banyak daripada jumlah karnivora tingkat 1. Karnivora tingkat 1 juga selalu lebih banyak

daripada karnivora tingkat 2. Piramida jumlah dibuat berdasarkan jumlah organisme di tiap tingkat trofik. Misalnya Pada ekosistem aquatik, dalam 1 meter persegi bisa saja terdapat ribuan bahkan jutaan plankton sebagai produsen. Tetapi pada ekosistem darat, 1 meter persegi hanya cukup ditempati oleh sebuah pohon. Jika digambarkan dalam bentuk diagram, maka bentuk piramida jumlah menunjukkan bentuk yang aneh. 3. Piramida Biomassa Piramida yang menggambarkan besarnya biomassa komponen biotik suatu ekosistem pada waktu tertentu. Biomassa adalah massa organisme pada tiap tingkat rantai makanan. Ukuran organisme menentukan laju metabolismenya. Makin kecil ukurannya makin besar metabolismenya per gram biomassa, dan makin kecil pula biomassanya. setiap tingkat trofik pada piramida biomassa menunjukkan berat kering dari seluruh organisme di tingkat trofik yang dinyatakan dalam gram/m2. Untuk mengukur biomassa di tiap tingkat trofik maka rata-rata berat organisme di tiap tingkat harus diukur kemudian barulah jumlah organisme di tiap tingkat diperkirakan. Piramida biomassa berfungsi menggambarkan perpaduan massa seluruh organisme di habitat tertentu,dan di ukur dalam gram. Untuk menghindari kerusakan habitat maka biasanya hanya diambil sedikit sample dan di ukur,kemudian total seluruh biomassa dihitung. Misalnya di lautan terbuka produsennya adalah fitoplankton mikroskopik, sedangkan konsumennya adalah makhluk mikroskopik sampai makhluk besar seperti paus biru dimana biomassa paus biru melebihi produsennya. Puncak piramida biomassa memiliki biomassa terendah yang berarti jumlah individunya sedikit, dan umumnya individu karnivora pada puncak piramida bertubuh besar. Jadi jika diperbandingkan antara ketiga piramida ekologi tersebut, dilihat dari: 1. Tingkat kemudahan penyusunannya, maka akan lebih mudah menggunakan piramida jumlah. Hal ini disebabkan karena piramida ini sangat sederhana bahkan sejak SD kita sudah mengenal piramida jenis ini. 2. Tingkat akurasi nya, maka tentu saja piramida energi yang paling akurat. karena piramida jenis ini sangat sulit membuatnya bahkan memerlukan waktu yang lama dan melibatkan organisme yang tentu saja tidak sedikit. Sangat susah untuk mengamati kegiatan rantai makanan di suatu ekosistem dengan mempertimbangkan banyak aspek seperti yang telah dijelaskan di atas.

http://soerya.surabaya.go.id/AuP/eDU.KONTEN/edukasi.net/SMA/Biologi/Aliran.Energi/materi07.ht ml

Anda mungkin juga menyukai