Nama
-Daniel Hulu -Tini Rumiati -Betrianis -Tia Kumala Dewi -Sherly AgestyKelas -Assa Febriani -Ivonda Hidayat
SMA NEGERI 2 TAMBANG JALAN BUPATI -Nurhasni S.Pd -Ari Eli Hulu
: : :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua,sehingga kami dapat menyelesaikan Karya Tulis ini dengan cukup baik. Dengan segala kerendahan hati dan mengucap syukur, kami mengucapkan terima kasih banyak kepada semua orang yang telah mendukung pembuatan Karya Tulis ini. Penulis sadar jika Karya Tulis ini jauh dari kata sempurna,karena terbatasnya kemampuan yang ada. Dengan segenap hati, penulis menerima kritik dan saran yang dapat membangun tugas ini lebih baik lagi,dan semoga tugas ini berguna bagi semua pihak.
Penulis
DAFTAR ISI Kata Pengantar ........................................................................................................................ 2 Daftar Isi................................................................................................................................... 3 Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang...................................................................................................4 1.2 Rumusan masalah...............................................................................................6 1.3 Tujuan Penelitian................................................................................................7 1.4 Asumsi dan batasan masalah..............................................................................7 1.5 Metode Pengamatan...........................................................................................7 1.6 Manfaat ..............................................................................................7 Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Buah Nangka.....................................................................................................8 2.2 Klasifikasi Ilmiah Nangka.................................................................................8 2.3 Biji Nangka........................................................................................................8 2.4 Perbandingan Kandungan Biji Nangka dengan Kedelai...................................9 2.5 Manfaat Biji Nangka.........................................................................................9 Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Jenis Penelitian...................................................................................................10 3.2 Tempat dan Waktu.............................................................................................10 3.3 Tahap Pengumpulan Data..................................................................................10 3.4 Tahap Analisis Data...........................................................................................10 3.5 Tahap Hasil Analisis Data.................................................................................10 Bab 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Pemanfaatan Biji Nangka Sebagai Bahan Dasar Tempe....................................11 4.2 Proses Pembuatan Tempe...................................................................................11 4.3 Perbandingan Nilai Ekonomi antara Tempe Biji Nangka dan Kedelai.............12
Bab 5 Penutup 5.1 Simpulan............................................................................................................12 5.2 Saran..................................................................................................................12 Daftar Pustaka............................................................................................................................13 Foto penelitian14 Angket18
3
Keripik merupakan makanan yang dikeringkan dengan menggunakan cara konvensional maupun dengan cara modern.Pada jaman dahulu membuat suatu keripik dengan menggoreng di sebuah penggorengan.Namun pada jaman sekarang telah menggunakan mesin-mesin modern misalnya vacuum frying meskipun penggorengan tetap digunakan pada industri kecil.Pembuatan keripik dilakukan untuk membuat makanan lebih tahan lama sehingga dapat dibawa ke tempat yang jauh. Buah-buahan adalah makanan yang sering dijadikan menjadi keripik.Karena berlimpahnya buah-buahan saat panen atau hasil produksi yang tidak sesuai dengan pasar sehingga tidak laku di pasaran.Buah-buahan memang sangat digemari oleh masyarakat sehingga pembuatan keripik menjadi salah satu menikmati buah-buahan.Bagian buah yang sering digunakan adalah daging buahnyatermasuk pada buah nangka.Karena daging buah tersebut mempunyai banyak kandungan zat yang bermanfaat bagi tubuh. Kita sering menjumpai keripik dari buah-buahan dan sayur namun keripik dari biji buah jarang ditemui.Biji buah memang belum dimanfaatkan secara maksimal karena memang biji dikenal bukan sebagai makanan melainkan biji digunakan dalam pembudidayaan tanaman.Biji buah-buahan pada dasarnya mempunyai kandungan zat yang juga bermanfaat untuk tubuh namun memang biji buah belum lazim diolah menjadi makanan.Biji nangka adalah salah satunya.Masyarakat pedesaan memanfaatkan biji nangka atau yang lebih dikenal dengan nama Beton menjadi sebuah makanan yang bergizi.Biasanya biji nangka diolah dengan cara direbus atau dibakar. Biji nangka merupakan sumber karbohidrat (36,7 g/100 g), protein (4,2 d/100 g), dan energi (165 kkal/100 g), sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan yang potensial. Biji nangka juga merupakan sumber mineral yang baik. Kandungan mineral per 100 gram Biji nangka adalah fosfor (200 mg), kalsium (33 mg), dan besi (1,0 mg). Selain dapat dimakan dalam bentuk utuh, biji nangka juga dapat diolah menjadi tepung. Selanjutnya dari tepungnya dapat dihasilkan berbagai makanan olahan.(Made Astawan.2007) Dan yang paling banyak adalah karbohidrat.Pada dasarnya biji nangka dapat diolah menjadi makanan misalnya dengan direbus namun banyak produk makanan yang bisa diolah dari biji nangka tersebut.Salah satunya adalah mengolah biji nangka menjadi keripik yang enak dan bergizi. Keripik biji nangka memang tidak berbeda dari keripik-keripik dari bahan makanan yang lain. Namun yang membedakan adalah bahan dasarnya yang berasal dari biji. Biji nangka terdiri dari 3 lapisan yaitu yang pertama lapisan kulit luar yang berwarna kuning,lapisan kedua berwarna putih kecoklatan dan daging biji.Bagian daging biji ini yang digunakan sebagai bahan baku keripik.Pada daging biji nangka banyak mengandung karbohidrat. Dalam pembuatan keripik biji nangka ini, proses pembuatannya sama seperti pembuatan keripik pada umumnya.Biji nangka memang lebih mudah ditemukan meskipun tidak musim buah nangka.Dengan murahnya harga bahan dasar pendukung pembuatan keripik maka penjualannya juga akan menghasilkan keuntungan yang maksimal.Hal ini dikarenakan belum banyak yang membuat keripik biji nangka sehingga persaingan masih belum tinggi. Masyarakat pada umumnya mengutamakan kualitas barang dan rasa, oleh karena itu pembuatan keripik biji nangka harus sesuai dengan pembuatan keripik-keripik yang lain.Pertama,biji nangka dicuci dengan air bersih sampai bersih kemudian direbus sampai matang.Setelah matang kulit biji yang masih melapisi biji nangka tersebut dikupas kemudian dipotong tipis-tipis.Biji nangka yang telah dipotong tipis-tipis, dikeringkan dengan bantuan sinar matahari maupun dengan oven.Setelah kering, kemudian di goreng sampai matang dan siap disajikan. Selain dengan menggunakan cara seperti yang telah tercantum diatas, dapat juga dengan menggunakan cara pembuatan kerupuk yaitu dengan menghaluskan bahan dasar yaitu biji nangka.Namun biji nangka tersebut harus 5
direbus sampai empuk lalu dihaluskan sampai halus kemudian ditambah dengan tepung terigu dan bahan-bahan yang lain sesuai selera.Kemudian direbus sampai matang.Setelah matang diiris sesuai selera lalu dikeringkan dan digoreng sampai matang. Biji nangka dapat digunakan sebagai bahan alternatif dalam pembuatan makanan yaitu keripik.Karena memang biji nangka mempunyai kandungan zat yang bermanfaat untuk tubuh dan tidak kalah dari sumber makanan yang lain.Dengan pembuatan keripik biji nangka dapat meningkatkan nilai jual biji nangka yang awalnya tidak mempunyai nilai jual sehingga biji nangka mempunyai nilai ekonomis dan tidak terbuang sia-sia menjadi sampah atau limbah.
Tidak hanya sebagai bahan baku keripik,biji nangka juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan tempe.seperti kita ketahui tempe, adalah salah satu makanan fermentasi terhadap biji kedelai (glycine max) oleh beberapa jenis kapang Rhizopus yang dikenal sebagai ragi tempe. Kata "tempe" diduga berasal dari bahasa Jawa Kuno. Pada zaman Jawa Kuno terdapat makanan berwarna putih terbuat dari tepung sagu yang disebut tumpi. Tempe segar yang juga berwarna putih terlihat memiliki kesamaan dengan makanan tumpi tersebut,( Syarief, R., 1999). Tempe kaya akan serat pangan, kalsium, vitamin B, dan zat besi. Sehingga dapat dimanfaatkan juga untuk obat, diantaranya antibiotik, menyembuhkan infeksi, dan antioksidan pencegah degeneratif. Secara umum, tempe berwarna putih karena pertumbuhan miselia kapang yang merekatkan biji-biji kedelai sehingga terbentuk tekstur yang memadat. Degradasi komponen-komponen kedelai pada fermentasi membuat tempe memiliki rasa dan aroma khas. Berbeda dengan tahu, tempe terasa agak masam.Teknik pembuatan tempe di Indonesia ditemukan oleh Chandra Dwi Dhanarto (1994). Indonesia merupakan negara produsen tempe terbesar di dunia dan menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Sebanyak 50% dari konsumsi kedelai Indonesia dilakukan dalam bentuk tempe, 40% tahu, dan 10% dalam bentuk produk lain (seperti tauco, kecap, dan lain-lain). Konsumsi tempe rata-rata per orang per tahun di Indonesia saat ini diduga sekitar 6,45 kg. Komposisi gizi tempe baik kadar protein, lemak, dan karbohidratnya tidak banyak berubah dibandingkan dengan kedelai. Namun, karena adanya enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kapang tempe, maka protein, lemak, dan karbohidrat pada tempe menjadi lebih mudah dicerna di dalam tubuh dibandingkan yang terdapat dalam kedelai. Oleh karena itu, tempe sangat baik untuk diberikan kepada segala kelompok umur (dari bayi hingga lansia), sehingga bisa disebut sebagai makanan semua umur. Mayoritas, tempe di Indonesia terbuat dari kedelai. Namun, karena harga kedelai semakin hari semakin mahal, penulis mengambil alternatif lain dengan menggunakan biji nangka yang relatif mudah didapat pada musim nangka. Karena kebanyakan orang hanya merebus dan bahkan membuangnya sia-sia. penulis mengadakan beberapa penelitian untuk menguji kandungan biji nangka, nilai ekonomis dari tempe biji nangka, manfaat biji nangka untuk berbagai penyakit, serta bagaimana proses pembuatan tempe dari biji nangka. Dengan pembuatan tempe dari biji nangka ini, diharapkan dapat mengurangi limbah yang ditimbulkan dari biji nangka yang dibuang pada musim nangka sehingga dapat mengurangi dampak Global Warming. Pembuatan tempe dari biji nangka mudah dan tidak terlalu rumit. Untuk rasa tempe biji nangka, tidak kalah lezat dengan tempe kedelai pada umumnya. Kandungan lemak yang terdapat dalam tempe biji nangka juga lebih rendah daripada tempe kedelai. Sehingga tidak ada kendala untuk yang mempunyai masalah dengan berat badan, karena aman dikonsumsi. Dengan alasan seperti diatas, penulis membuat percobaan dengan menggunakan biji nangka sebagai makanan keripik dan pengganti kedelai untuk bahan dasar tempe yang kemudian berharap mendapat sambutan baik dari pembaca. 1.2 Rumusan Masalah
6
Dari latar belakang diatas, penulis dapat menyimpulkan rumusan masalah sebagai berikut: a. Apa kandungan dan manfaat yang terdapat dalam biji nangka? b. Bagaimana perbandingan nilai ekonomis keripik berbahan biji nangka dengan keripik berbahan ubi tanah dan tempe biji nangka dengan tempe biji kedelai? c. Bagaimana proses pembuatan keripik dan tempe dari biji nangka? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan yang akan dicapai adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui kandungan dan manfaat yang ada dalam biji nangka. b. Dapat membandingkan nilai ekonomis keripik berbahan biji nangka dengan keripik berbahan ubi tanah/singkong dan tempe biji nangka dengan tempe kedelai. c. Mengetahui proses pembuatan keripik dan tempe dari biji nangka. d. Agar pembaca juga dapat memanfaatkan biji buah nangka yang biasanya hanya direbus menjadi sesuatu yang lebih enak dinikmati. e. Untuk mengurangi limbah biji nangka.
1.4 Asumsi dan Batasan Masalah a. Asumsi 1. Dalam penelitian ini penulis berasumsi bahwa biji nangka mempunyai kandungan gizi yang tinggi dan nilai ekonomis lebih efisien dibandingkan dengan kacang kedelai dalam pembuatan tempe. b. Batasan Masalah 1. Dalam penelitian ini, masalah yang penulis bahas terbatas hanya pada Pembuatan tempe, dari biji nangka yang masih segar. 2. Penulis tidak berpengalaman dalam kegiatan berhubungan dengan masak-memasak dan mengolah bahan-bahan masakan. 1.5 Metode Pengamatan Metode pengamatan yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah dengan pengisian angket,percobaan,uji organoleptik,study pustaka.
1.6 Manfaat Manfaat dari penelitian yang enulis lakukan adalah sebagai berikut. 1. Sebagai sumber makanan alternative baru 2. Sebagai salah satu upaya penanggulangan sampah organic 3. Mengetahui tingkat kadar gizi biji nangka 4. Sebagai uji kemampuan.
2.1 Buah Nangka Nangka adalah nama sejenis pohon, sekaligus buahnya. Pohon nangka termasuk ke dalam suku Moraceae; nama ilmiahnya adalah Artocarpus heterophyllus. Dalam bahasa Inggris, nangka dikenal sebagai jackfruit. Pohon nangka umumnya berukuran sedang, sampai sekitar 20 m tingginya, walaupun ada yang mencapai 30 meter. Batang bulat silindris, sampai berdiameter sekitar 1 meter. Tajuknya padat dan lebat, melebar dan membulat apabila di tempat terbuka. Seluruh bagian tumbuhan mengeluarkan getah putih pekat apabila dilukai. Tumbuhan nangka merupakan Dikotil (berkeping dua), perbungaan muncul pada ketiak daun pada pucuk yang pendek dan khusus, yang tumbuh pada sisi batang atau cabang tua. Bunga jantan dalam bongkol berbentuk gada atau gelendong, 1-3 3-8 cm, dengan cincin berdaging yang jelas di pangkal bongkol, hijau tua, dengan serbuk sari kekuningan dan berbau harum samar apabila masak. Bunga nangka disebut babal. Setelah melewati umur masaknya, babal akan membusuk (ditumbuhi kapang) dan menghitam semasa masih di pohon, sebelum akhirnya terjatuh. Bunga betina dalam bongkol tunggal atau berpasangan, silindris atau lonjong, hijau tua. Nangka terutama dipanen buahnya. "Daging buah" yang matang seringkali dimakan dalam keadaan segar, dicampur dalam es, dihaluskan menjadi minuman (jus), atau diolah menjadi aneka jenis makanan daerah: dodol nangka, kolak nangka, selai nangka, nangka-goreng-tepung, keripik nangka, dan lain-lain. Nangka juga digunakan sebagai pengharum es krim dan minumnan, dijadikan madu-nangka, konsentrat atau tepung. Biji nangka, dikenal sebagai "beton", dapat direbus dan dimakan sebagai sumber karbohidrat tambahan.
2.2 Klasifikasi ilmiah nangka Kerajaan : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Rosales Family : Moraceae Genus : artocarpus Spesies : A.heterophyllus Nama Binomial : Artocarpus heterophyllus
Biji nangka atau yang biasa disebut beton ini terdapat pada bagian dalam daging buah nangka. Beton mempunyai banyak manfaat. Diantaranya adalah sebagai antibiotik, menyembuhkan infeksi, dan antioksidan pencegah degeneratif, serta dapat menyembuhkan batuk. Kandungan karbohidrat dalam biji nangka juga cukup baik, sehingga baik untuk penambahan energi dalam tubuh. Biji nangka dapat dimanfaatkan untuk berbagai olahan, diantaranya adalah beton rebus, keripik biji nangka,susu biji nangka, kerupuk biji nangka, tepung biji nangka, dan yang sedang kita bahas sekarang yaitu tempe biji nangka. Ternyata biji nangka juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi jika kita pandai mengolahnya.
2.4 Perbandingan kandungan biji nangka dengan kedelai dalam setiap 100 gram pada pembuatan tempe.
NO. 1 2 3 4
Meskipun protein yang terdapat pada biji nangka lebih rendah, namun karbohidrat dan kalsium lebih tinggi, serta kandungan lemak lebih rendah. Sehingga untuk perbandingan prosentase kandungan biji nangka dengan kedelai adalah 75% : 25%. 2.5 Manfaat biji nangka Dari kandungan yang ada, biji nangka dapat dimanfaatkan untuk : a. Antibiotik b. Antioksidan pencegah degeneratif c. Obat batuk d. Menyembuhkan infeksi e. Penambahan energi dalam tubuh karena mengandung karbohidrat yang cukup banyak.
3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang penulis gunakan yaitu ekperimen, yaitu dengan melakukan percobaan mengganti singkong dengan biji nangka untuk membuat keripik dan kedelai dengan biji nangka untuk pembuatan tempe. 3.2 Tempat dan Waktu 1. Tempat a. Berlokasi di Perumahan Tarai blok V 23 (percobaan pertama) b. Berlokasi di Perumahan Citra kencana Blok B-28 (percobaan kedua) 2. Waktu a. Hari Sabtu, 06 Jumat 2012.pukul 15.00 WIB b. Hari senin, 09 April 2012.pukul 19.00 WIB 3.3 Tahap Pengumpulan Data Tahap pengumpulan data merupakan tahapan penulis mengumpulkan data-data dari beberapa sumber yang menjadi unsur-unsur penyusunan karya tulis ini, dengan menggunakan beberapa metode kepustakaan dan metode observasi. Metode kepustakaan adalah metode yang digunakan dengan mencatat pokok bahasan dari buku pustaka yang berkaitan dengan objek. Sedangkan metode observasi merupakan metode pengamatan terhadap objek penelitian yang dilakukan secara analitis, jujur, dan obyektif. 3.4 Tahap Analisis Data Tahap analisis data merupakan tahap menulis menganalisis sumber-sumber obyek yang telah didapat dan memilah-milah data yang berkaitan dengan obyek yang dianalisa dengan menggunakan metode teoritis. Metode teoritis merupakan metode yang digunakan untuk menentukan teori-teori yang bersangkutan dengan obyek sebagai patokan dalam rumusan masalah yang akan di padukan dengan data-data yang telah ada.
10
3.5 Tahap Hasil Analisis Data Tahap hasil analisis data merupakan tahap penulis menyajikan hasil penyelesaian penelitian dengan cara membandingkan atau membuktikan teori yang menjadi patokan dengan data yang melatarbelakangi munculnya teori tersebut dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu metode yang memaparkan hasil ini pembahasannya secara terperinci dengan menyajikannya dalam bentuk susunan-susunan kalimat (kualitatif).
4.1
Pemanfaatan Biji Nangka Sebagai Bahan Dasar keripik dan tempe Tempe Berdasarkan hasil penelitian, penulis dapat menyimpulkan bahwa biji nangka dapat dijadikan bahan
dasar pembuatan tempe, karena pembuatan tempe biji nangka hampir sama dengan cara pembuatan tempe kedelai. Dalam pembuatan tempe biji nangka harus memperhatikan ukuran ragi tempe yang akan digunakan, karena banyak sedikitnya ragi dapat mempengaruhi rasa dari tempe tersebut. Berdasarkan hasil pengujian kandungan gizi biji nangka juga mengandung zat gizi yang cukup. Sehingga tempe biji nangka baik untuk dikonsumsi. Begitu pula pada hasil uji ekonomi harga biji nangka lebih murah dibandingkan kedelai. Dengan murahnya harga faktor pendukung dalam pembuatan tempe biji nangka maka penjualannya akan menghasilkan laba yang lebih banyak. Hal ini dikarenakan apabila penjualan tempe biji nangka dipasaran disetarakan dengan harga tempe kedelai dengan biaya produksi tempe biji nangka yang lebih murah dari pada tempe kedelai maka hal ini akan memberikan keuntungan bagi penjual. Masyarakat umumnya lebih mengutamakan kualitas rasa dan penampilan barang, maka dari itu supaya tempe biji nangka disukai dan diminati masyarakat luas maka dalam pembuatan tempe biji nangka menggunakan prosedur yang tepat. 4.2 Proses Pembuatan Tempe 1. Menyiapkan peralatan Peralatan yang diperlukan antar lain adalah: a. Kompor b. Panci c. Baskom kecil d. Sendok e. Saringan f. Lidi g. Piring
11
h. Pisau
2.Menyiapkan bahan Bahan untuk pembuatan tempe dari biji nangka adalah: 1. Biji nangka kg 2. Air 4 gelas 3. Ragi tempe sendok teh
3. Proses pembuatan kg biji nangka dicuci bersih lalu direndam selama 1 jam. Hasil perendaman biji nangka direbus hingga berbuih. Saring biji nangka yang telah direbus,lalu diamkan tiga menit untuk mengeringkan biji nangka. Aduk biji nangka dengan 1/4 sendok teh ragi sampai rata. Bungkus biji nangka yang telah berisi ragi dengan plastic yang telah dilubangi dengan lidi. Tutup rapat adonan tempe Simpanlah tempe di dalam lemari. Setelah 24 jam, tempe siap diolah. a. Penyajian Iris tempe Aduk dengan tepung serba guna Goreng tempe hingga berwarna kecoklatan Tempe siap disajikan. 4.3 Perbandingan Antara Tempe Biji Kedelai dengan Tempe Biji Nangka Jadi, dengan perhitungan di bawah ini dapat disimpulkan bahwa keuntungan ekonomis dari tempe biji nangka dibandingkan tempe dari biji kedelai adalah: Jika Biji nangka : Rp. 500/kg Biji kedelai : Rp. 6500/kg Apabila harga tempe dari biji nangka disamakan dengan tempe dari kedelai, maka didapat : 1 kg beton dapat menghasilkan 8 plastik tempe, per plastik Rp 1000. Maka, keuntungannya 8000-500 = Rp 7500. Sedangkan untuk kedelai, 8000- 6500 = Rp. 1500 (belum termasuk bahan lain) Sudah jelas, jika perbandingan nilai ekonomis dari tempe biji nangka lebih baik daripada tempe kedelai. Yaitu 5:1. Dengan arti jika kita menjual tempe kedelai sebanyak 1 bungkus sama dengan menjual tempe biji nangka sebanyak 5 bungkus.
12
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Biji nangka dapat digunakan sebagai alternatif bahan baku pembuatan tempe. 2. Proses pembuatan tempe dari biji nangka tidak jauh berbeda dengan proses pembuatan tempe dari kedelai. 3. Tempe dari biji nangka mempunyai nilai ekonomis yang lebih tinggi daripada tempe kedelai. 4. Ada beberapa manfaat yang dihasilkan dari tempe biji nangka yang lebih baik daripada tempe kedelai. Diantaranya adalah dapat mengobati batuk, tempe biji nangka mempunyai kandungan lemak yang lebih rendah, dll. 5.2 Saran Dari kesimpulan diatas, saran yang dapat penulis sampaikan adalah: a. Pengusaha tempe harus mencoba untuk membuat inovasi baru dalam pembuatan tempe salah satunya dengan menggunakan biji nangka sebagai bahan dasarnya. Karena biji nangka lebih murah daripada kedelai. b. Sebaiknya inovasi ini dikembangkan agar biji nangka tidak hanya menjadi limbah yang tidak bernilai jual dan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Syarief, R. (20 November 1999). Wacana Tempe Indonesia. Surabaya: Universitas Katolik Widya Mandala. hlm. hlm. 2. ISBN 979-8142-16-0. Astawan, M. (3 Juli 2003), "Tempe: Cegah Penuaan & Kanker Payudara..!", Kompas, http://web.archive.org/web/20050309121715/http://www.kompas.co.id/kesehatan/news/0307/03/092 312.html http://www.google.com/pengertian tempe/ Pustaka
14
15
b. Saring biji nangka yang telah direbus,kuliti kulit bijinya,kemudian aduk biji nangka dengan 1/4 sendok teh ragi sampai rata.
c.
Bungkus biji nangka yang telah berisi ragi dengan plastic yang telah dilubangi dengan lidi.
16
17