Anda di halaman 1dari 22

Retapradana Tidak Untuk Dijual

10 November 1945

Cerita Singkat Tentang Semangat Surabaya Mempertahankan Kemerdekaan

10 November 1945, hari dimulainya pertempuran mempertahankan kemerdekaan oleh pejuang-pejuang Surabaya. Dengan semangat kemerdekaan, pejuang dari Surabaya mengorbankan hidup mereka bertempur menjaga harga diri bangsa dari penjajah. Dengan cerita singkat ini, diharapkan kita bisa mengenang dan menghargai perjuangan pahlawan-pahlawan Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan.

Bandung, 10 November 2012 Retapradana

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Peristiwa Hotel Yamato A.W.S. Mallaby Ultimatum 9 November 1945 10 November 1945 Pertempuran Surabaya Bung Tomo

ii

Peristiwa Hotel Yamato


Pada tanggal 18 September 1945, pasukan sekutu dan belanda dari AFNEI (Allied Forced Netherlands East Indies) datang ke Surabaya. Pasukan tersebut ditempatkan di Hotel Yamato (hotel oranje).

Peristiwa Hotel Yamato

Pasukan Belanda yang dipimpin oleh Mr. W. V. Ch Ploegman mengibarkan bendera merah putih biru (belanda) pada tiang teratas Hotel Yamato. Massa Surabaya mengetahui hal tersebut langsung mendatangi hotel yamato dengan amarah. Massa Surabaya diwakili Residen Sudirman, Sidik dan Hariyono melakukan perundingan dengan Ploegman, namun perundingan ini berakhir dengan perkelahian. Ploegman sendiri tewas dicekik oleh Sidik. Gagalnya perundingan membuat para pemuda berusaha mmanjat Hotel Yamato. Hariyono dan Kusno Wibowo berhasil menurunkan bendera Belanda dan merobek bagian biru dan mengerek kembali bendera Merah Putih.

Peristiwa Hotel Yamato

Pemuda Surabaya memanjat Hotel Yamato

Pemuda Surabaya berhasil merobek bendera Belanda

Peristiwa Hotel Yamato

Brigjen A.W.S Mallaby


Pada tanggal 25 Oktober 1945, Brigjen A. W. S. Mallaby mendarat di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Tujuan kedatangannya adalah melucuti tentara jepang dan menyelamatkan tawanan sekutu. Pemerintah RI bagian Surabaya yang dipimpin Gubernur Suryo membuat kesepakatan dengan Brigjen A.W.S Mallaby yang intinya adalah inggris hanya melucuti senjata jepang dengan menjamin keamanan dan ketentraman.

Brigjen A.W.S Mallaby

Esoknya pasukan sekutu melanggar kesepakatan dengan melakukan penyergapan ke penjara Kalisosok untuk membebaskan tawanan Belanda. Pasukan sekutu mulai mengambil alih gedung-gedung penting di Surabaya. Pada 28 Oktober terjadilah pertempuran antara 6.000 pasukan inggris dan 120.000 pejuang Indonesia. Sekutu yang kalah jumlah meminta bantuan Soekarno untuk menghentikan pertempuran. Soekarno yang datang ke Surabaya akhirnya berhasil menghentikan pertempuran dengan membuat kesepakatan genjatan senjata pada 29 Oktober.

Brigjen A.W.S Mallaby

Pada tanggal 30 Oktober, Setelah rombongan Presiden dan Mayjen Hawthon kembali ke Jakarta. Brigjen Mallaby berkeliling untuk melakukan pengawasan Di Gedung Internasio, Jembatan Merah, Rakyat Surabaya meminta sekutu meninggalkan gedung. Perundingan yang dilakukan didalam gedung gagal dan terjadi baku tembak. Brigjen Mallaby tewas dan mobil buick hitamnya terbakar akibat granat. Hingga saat ini masih menjadi misteri bagaimana insiden tewasnya A.W.S. Mallaby.

Mobil Buick terkena ledakan granat

Brigjen A.W.S Mallaby

Ultimatum 9 November 1945


Esoknya, Kabar Terbunuhnya Brigjen Mallaby sudah tersebar luas. Hal ini membuat pasukan Inggris yang berpusat di Jakarta murka. Datanglah pasukan tambahan di Surabaya yang dipimpin Mayjen Mansergh. Mayjen Mansergh menyalahkan dan menghina pemimpin Indonesia. Pada tanggal 9 November 1945 Mansergh mengeluarkan ultimatum kepada pihak Indonesia yang menyuruh pihak Indonesia menyerahkan senjata dan menyerahkan diri sebelum 10 November pukul 06.00. Jika tidak dilakukan maka sekutu akan menjatuhkan bom ke Kota Surabaya.

Ultimatum 9 November 1945

Isi Ultimatum 9 November 1945

Ultimatum 9 November 1945

10 November 1945
Rakyat Surabaya akhirnya memutuskan untuk melawan hingga titik darah penghabisan. Penolakan ultimatum oleh rakyat Surabaya dibalas pihak inggris dengan pengeboman dari udara ke gedung-gedung penting. Dilanjutkan dengan pengerahan 30.000 infantri, tank, pesawat terbang dan kapal perang. Dalam pertempuran dengan Pasukan Inggris, Bung Tomo terus berpidato untuk membakar semangat para pejuang Surabaya

10 November 1945

Pidato Bung Tomo


Bismillahirrohmanirrohim.. MERDEKA!!! Saudara-saudara rakyat jelata di seluruh Indonesia terutama saudara-saudara penduduk kota Surabaya kita semuanya telah mengetahui bahwa hari ini tentara inggris telah menyebarkan pamflet-pamflet yang memberikan suatu ancaman kepada kita semua kita diwajibkan untuk dalam waktu yang mereka tentukan menyerahkan senjata-senjata yang telah kita rebut dari tangannya tentara jepang mereka telah minta supaya kita datang pada mereka itu dengan mengangkat tangan mereka telah minta supaya kita semua datang pada mereka itu dengan membawa bendera puitih tanda bahwa kita menyerah kepada mereka Saudara-saudara di dalam pertempuran-pertempuran yang lampau kita sekalian telah menunjukkan bahwa rakyat Indonesia di Surabaya pemuda-pemuda yang berasal dari Maluku pemuda-pemuda yang berawal dari Sulawesi pemuda-pemuda yang berasal dari Pulau Bali pemuda-pemuda yang berasal dari Kalimantan pemuda-pemuda dari seluruh Sumatera pemuda Aceh, pemuda Tapanuli, dan seluruh pemuda Indonesia yang ada di surabaya ini di dalam pasukan-pasukan mereka masing-masing dengan pasukan-pasukan rakyat yang dibentuk di kampung-kampung telah menunjukkan satu pertahanan yang tidak bisa dijebol telah menunjukkan satu kekuatan sehingga mereka itu terjepit di mana-mana hanya karena taktik yang licik daripada mereka itu saudara-saudara dengan mendatangkan presiden dan pemimpin2 lainnya ke Surabaya ini maka kita ini tunduk utuk memberhentikan pentempuran tetapi pada masa itu mereka telah memperkuat diri dan setelah kuat sekarang inilah keadaannya Saudara-saudara kita semuanya kita bangsa indonesia yang ada di Surabaya ini akan menerima tantangan tentara inggris itu dan kalau pimpinan tentara inggris yang ada di Surabaya ingin mendengarkan jawaban rakyat Indoneisa ingin mendengarkan jawaban seluruh pemuda Indoneisa yang ada di Surabaya ini

10

Pidato Bung Tomo

dengarkanlah ini tentara inggris ini jawaban kita ini jawaban rakyat Surabaya ini jawaban pemuda Indonesia kepada kau sekalian: hai tentara inggris kau menghendaki bahwa kita ini akan membawa bendera putih untuk takluk kepadamu kau menyuruh kita mengangkat tangan datang kepadamu kau menyuruh kita membawa senjata2 yang telah kita rampas dari tentara jepang untuk diserahkan kepadamu tuntutan itu walaupun kita tahu bahwa kau sekali lagi akan mengancam kita untuk menggempur kita dengan kekuatan yang ada tetapi inilah jawaban kita: selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih maka selama itu tidak akan kita akan mau menyerah kepada siapapun juga Saudara-saudara rakyat Surabaya, siaplah! keadaan genting! tetapi saya peringatkan sekali lagi jangan mulai menembak baru kalau kita ditembak maka kita akan ganti menyerang mereka itukita tunjukkan bahwa kita ini adalah benar-benar orang yang ingin merdeka Dan untuk kita saudara-saudara lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka semboyan kita tetap: merdeka atau mati! Dan kita yakin saudara-saudara pada akhirnya pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita sebab Allah selalu berada di pihak yang benar percayalah saudara-saudara Tuhan akan melindungi kita sekalian Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar! MERDEKA!!!

11

Pidato Bung Tomo

Pertempuran Surabaya
Pidato Bung Tomo terus membakar semangat pejuang Surabaya dalam melakukan perlawanan. Awalnya perlawanan dilakukan spontanitas, namun semakin lama semakin terorganisir. Perlawanan terus berlanjut hingga 3 minggu sebelum akhirnya seluruh Kota Surabaya jatuh ke tangan Inggris. Belasan ribu pejuang Indonesia tewas. Penduduk yang tersisa mengungsi ke Mojokerto dan membuat garis pertahanan baru. Walaupun pada akhirnya Kota Surabaya dikuasai pihak inggris, perjuangan dan semangat kemerdekaan tanpa henti menjadikan peristiwa ini menjadi pertempuran terhebat dalam sejarah Indonesia.

12

Pertempuran Surabaya

Pesawat Inggris Menjatuhkan bom

Kapal perang Inggris di Tanjung Perak

13

Pertempuran Surabaya

Pasukan Indonesia melakukan serangan

Pertempuran di pinggir Kota Surabaya

14

Pertempuran Surabaya

Pasukan Inggris melancarkan serangan

Bangunan di Surabaya terkena bom

15

Pertempuran Surabaya

Tank tentara Inggris memasuki Surabaya

Tentara India menjaga tank TKR

16

Pertempuran Surabaya

Bung Tomo
Sutomo atau lebih dikenal sebagai Bung Tomo, lahir di Kampung Blauran, Surabaya pada 3 Oktober 1920. Ayahnya, Kartawan Tjiptowidjojo merupakan kepala keluarga dari kelas menengah.

Pada masa mudanya beliau meninggalkan pendidikannya di MULO. Beliau menyelesaikan pendidikan HBS-nya lewat korespondensi tetapi tidak resmi lulus. Pada usia 17, Bung Tomo berhasil menjadi orang Indonesia kedua yang meraih pangkat Pandu Garuda. Bung Tomo terkenal akan pidatonya yang disiarkan radio saat Surabaya diserang NICA. Bung Tomo pernah menjabat sebagai Menteri Negara Urusan Pejuang Bersenjata/Veteran sekaligus Menteri Sosial Ad Interim pada 1955-1956. Pada 1956-1959 Bung Tomo tercatat sebagai anggota DPR. Bung Tomo meninggal dunia pada 7 Oktober 1981 pada usia 61 di Padang Arofah saat menjalankan ibadah Haji. Beliau dimakamkan di pemakaman umum Ngagel Surabaya.

17

Pertempuran Surabaya

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya -Ir. Soekarno

18

Referensi Pusat Sejarah dan Tradisi Abri. 1998. Pertempuran Surabaya. Jakarta:Balai Pustaka Brata, Suparto. 2006. Pemicu Pertempuran 10 November 1945. Surabaya id.wikipedia.org/wiki/peristiwa_10_november . diakses pada 10 November 2012 http://www.tuanguru.com/2012/11/kronologipertempuran-10-november-1945-di-surabaya.html. diakses pada 10 November 2012 http://id.wikipedia.org/wiki/Sutomo Frederick, William. 1982. In Memoriam :Sutomo. http://cip.cornell.edu/seap.indo/1107016901. Foto-foto didapat dari www.hariansobek.com diakses pada 10 November 2012 Foto background diambil oleh Retapradana di Museum Tugu Pahlawan pada 25 Oktober 2012

19

Anda mungkin juga menyukai