dan kering (+) ke dalam tabung reaksi yang kering, lalu memanaskannya di atas nyala api. Setelah dipanaskan dihasilkan serbuk yang berwrna putih (+++) dan kering (+++). Garam glauber merupakan suatu senyawa hidrat, ketika dipanaskan maka akan menjadai senyawa anhidrat karena adanya pelepasan H2O. Pelepasan H2O inilah yang menyebabkan garam glauber menjadi lebih kering ketika selesai dipanaskan. Reaksi yang terjadi adalah Na2SO4.10H2O Na2SO4 (s) + 10H2O(g) Pada percobaan kelima, prosedur yang dilakukan adalah mengecek kebersihan kawat nikrom yang akan digunakan untuk uji nyala, caranya dengan mencelupkan kawat ke larutan HCl pekat yang jernih dan tidak berwarna lalu dicek pada nyala api, dan warna nyala api tidak berubah. Hal tersebut menunjukkan jika kawat nikrom telah bersih. Prosedur berikutnya adalah mencelupkan kawat nikrom ke larutan NaCl, lalu mengujinya pada nyala api, warna nyala api yang dihasilkan adalah warna nyala api kuning. Setelah itu, juga menguji NaCl padatan, warna nyala apinya juga kuning. Ini berarti bahwa logam Na jika diuji nyala, memiliki warna nyala api kuning. Adanya warna nyala api kuning ini disebabkan karena adanya transisi elektron ke tingkat yang lebih tinggi.