Pendekatan Strukturalisme Pada Puisi
Pendekatan Strukturalisme Pada Puisi
SIFAT PUISI : UNGKAPAN PIKIRAN, GAGASAN, EKPRESI PENYAIR BAHASANYA KONOTASI, SIMBOLIS, PENUH IMAJI, DAN KIAS TERJADI PEMADATAN KATA (KRISTALISASI KATA-KATA) LICENSIA POETICA
PUISI
1. 1. 2. 3.
TIPOGRAFI
Tipografi disebut juga tata wajah atau bentuk fisik puisi yang meliputi penyusunan baris dan bait dalam puisi. Aspek visual puisi merupakan hal yang penting diantaranya : susunan kata, frase, baris dan baik
11/10/12
Jenis Tipografi Teratur : memperhitungkan jumlah suku kata, jumlah kata, persamaan bunyi, dll Tidak teratur : tidak ada rima, kata disusun secara acak Teratur dengan baris dan bait yang tidak sama
11/10/12
Diksi (Pilihan Kata) Kata dipandang memiliki bunyi dan arti tertentu. Diksi dilakukan melalui pemilihan kata bermakna konotasi. Misal untuk melukiskan kisah pahlawan yang tertembak mati pada saat pertempuran. Toto Sudarto Baktiar menggunakan konotasi berikut :
11/10/12
Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring Tetapi bukan tidur sayang Sebuah lubang peluru bundar di dadanya Senyum bekunya mau berkata Kita sedang perang
BAHASA KIASAN DAN BAHASA RETORIK Penggantian arti dalam puisi untuk memperoleh efek tertentu Personifikasi : Bahasa Kiasan yang memberi sifat benda hidup kepada benda mati Ex: Ombak itulah yang membangunkan aku lagi padamu Rambutmu masih hijau meskipun musim berangkat coklat
Hiperbola : Gaya bahasa yang mengungkapkan sesuatu secara berlebihan misalnya Darahnya mengalir menganak sungai RIMA, ALITERASI DAN ASONANSI RIMA : Persamaan bunyi akhir kata. Rima terdapat pada antarbaris dalam satu bait.
11/10/12
Contoh : Tiang Tanpa Akhir Tanpa Apa Di Atasnya Tiang Tanpa Topang Apa Di Atasku Tiang Tanpa Akhir Tanpa Duka Lukaku Tiang Tanpa Siang Tanpa Malam
11/10/12
Aliterasi : Persamaan bunyi konsonan pada satu baris puisi contoh: Bukan Beta Bijak Bestari Asonansi : Persamaan bunyi vokal pada satu baris Contoh : Seperti matahari menyinari bumi
11/10/12
IMAJI Citra atau bayangan yang muncul dalam pikiran pembaca puisi : Jenis imaji: Penglihatan, pendengaran, dan penciuman Penglihatan : Di Pantai tepi memang tinggal terumbu hijau Penciuman : Angin Amis dan Di Laut Susut itu, Aku Tahu Tak Ada Lagi Jejakmu Pendengaran : Deru roda kereta api membangunkan ingatanku akan masa lalu