Anda di halaman 1dari 25

MANAJEMEN RADIOGRAPHY

Design By: Linda Roshana (26.211.0455) Martuti (26.211.0456)

Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Sistem Informasi * Teknik Informatika

Cabang Ilmu Kedokteran yang menggunakan energi


1.

2.

(sinar X/R, , elektron, neutron, positron, proton) Non Pengion (Ultrasound, gelombang radio, infrared) Pengion

Untuk : - Diagnosa (Diagnostic Imaging) - Terapi (Radioterapi)

Jenis Radiasi Radiography


Radiasi pengion : radiasi yang dapat menyebabkan proses terlepasnya Definisi electron dari atom sehingga terbentuk pasangan ion **partikel alfa () **sinar Radiography Tehnik memproduksi gamma () **partikel beta () **partikel neutron Radiasi bukan pengion : jenis radiasi yang tidak akan menyebabkan efek ionisasi apabila berinteraksi dengan Modality dari Diagnostic Imaging materi. **gelombang radio **sinar inframerah **gelombang mikro **cahaya tampak **sinar ultraviolet

(foto/film rontgen ) suatu bagian tubuh pasien

Sinar X / Rontgen
Ditemukam W C Rontgen (1895) Gelombang Elektromagnetik = 1/10.000 Sinar Matahari = - Angstrom ( ) 1 = 10-8 cm ( 1/100.000.000 cm ) Dipancarkan dari target ( Anode ) yang Dibombarder dengan elektron

Sinar X / Rontgen

Ruang Rontgen

Tabung Sinar-X
1. 2. 3.

Tabung Gelas Silindris hampa udara (Crookes) Katode Filament Tungsten sumber elektron Focusing Cup Anode Wolfarm ( Target ) Focal Spot

- Transformator Pemanasan Filament Elektron - Perisai Pb - Jendela - Transformator KV - Radiator Pendingin Anoda

Diagram of Anode X-ray & Focusing Cup-Filament

Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Pemanfaatan Sinar-X Dunia Medis

Sifat Sinar X
Daya Tembus : semakin tinggi perbedaan potensial atau ketegangan dalam tabung yang digunakan, semakin besar daya tembusnya Pertebaran: apabila sinar X mengenai suatu bahan / suatu zat maka berkas tersebut akan bertebaran Penyerapan: makin tinggi kepadatannya atau berat atomnya makin besar penyerapannya Efek fotografi : sinar X dapat menghitamkan emulsi film(emulsi perak bromida) setelah diproses secara kimiawi diruang prosesing film yang kedap cahaya

Sifat Sinar X
Pendar Flour (flourensi) : sinar X menyebabkan bahan-bahan tertentu seperti kalsium-tungstat atau zink-sulfid memendarkan cahaya (luminisensi), bila bahan tersebut dikenai sinar X Ionisasi : efek primer sinar X apabila mengenai suatu bahan / suatu zat akan menimbulkan ionisasi Efek Biologi : Sinar X akan menimbulkan perubahanperubahan biologik pada jaringan yang dapat dipergunakan dalam pengobatan radioterapi

EFEK RADIASI PENGION TERHADAP TUBUH MANUSIA


1. Bila sinar-x mengenai tubuh manusia akan menyebabkan jaringan kulit menjadi mengering, jaringan tulang akan keropos dan sel telur perempuan akan mati, sehingga menyebabkan mandul Radiasi dari sinar-x ini bukanlah penyakit, akan tetapi dampak radiasi ini akan menurunkan tingkat stamina dan kekebalan tubuh seseorang. Sinar-x yang dipaparkan kepada wanita hamil dapat berpotensi menimbulkan keguguran, atau cacat janin, termasuk malformasi, pertumbuhan terlambat, terbentuk kanker pada usia dewasanya, atau kelainan lainnya.

2.

3.

Upaya untuk melindungi pekerja radiasi


1. Mendesain ruangan radiasi sedemikian rupa sehingga paparan radiasi tidak melebihi batas-batas yang dianggap aman. 2. Melengkapi setiap ruangan radiasi dengan perlengkapan proteksi radiasi yang tepat dalam jumlah yang cukup. 3. Melengkapi setiap pekerja radiasi dan pekerja lainnya yang karena bidang pekerjaannya harus berada di sekitar medan radiasi dengan alat monitor radiasi. 4. Memakai pesawat radiasi yang memenuhi persyaratan keamanan radiasi. 5. Membuat dan melaksankan prosedur bekerja dengan radiasi yang baik dan aman.

Desain dan paparan di ruangan radiasi


a. Ukuran Ruangan Radiasi
Ukuran minimal ruangan radiasi sinar-x adalah panjang 4 meter, lebar 3 meter, tinggi 2,8 meter. Ukuran tersebut tidak termasuk ruang operator dan kamar ganti pasien.

b. Tebal Dinding

Tebal dinding suatu ruangan radiasi sinar-x sedemikian rupa sehingga penyerapan radiasinya setara dengan penyerapan radiasi dari timbal setebal 2 mm. Tebal dinding yang terbuat dari beton dengan rapat jenis 2,35 gr/cc adalah 15 cm. Tebal dinding yang terbuat dari bata dengan plester adalah 25 cm.

c. Pintu dan Jendela

Pintu serta lobang-lobang yang ada di dinding (misal lobang stop kontak, dll) harus diberi penahan-penahan radiasi yang setara dengan 2 mm timbal. Di depan pintu ruangan radiasi harus ada lampu merah yang menyala ketika meja kontrol pesawat dihidupkan.

Tujuannya - Untuk membedakan ruangan yang mempunyai paparan bahaya radiasi


dengan ruangan yang tidak mempunyai paparan bahaya radiasi. - Sebagai indikator peringatan bagi orang lain selain petugas medis untuk tidak memasuki ruangan karena ada bahaya radiasi di dalam ruangan tersebut. - Sebagai indikator bahwa di dalam ruangan tersebut ada pesawat rontgen sedang aktif. Diharapkan ruangan pemeriksaan rontgen selalu tertutup rapat untuk mencegah bahaya paparan radiasi terhadap orang lain di sekitar ruangan pemeriksaan rontgen. - Jendela di ruangan radiasi letaknya minimal 2 meter dari lantai luar. Bila ada jendela yang letaknya kurang dari 2 meter harus diberi penahan radiasi yang setara dengan 2 mm timbal dan jendela tersebut harus ditutup ketika penyinaran sedang berlangsung. - Jendela pengamat di ruang operator harus diberi kaca penahan radiasi minimal setara dengan 2 mm timbal.

d. Paparan Radiasi
Besarnya paparan radiasi yang masih dianggap aman di ruangan radiasi dan daerah sekitarnya tergantung kepada pengguna ruangan tersebut. Untuk ruangan yang digunakan oleh pekerja radiasi besarnya paparan 100 mR/minggu. Untuk ruangan yang digunakan oleh selain pekerja radiasi besarnya paparan 10 mR/minggu.

Perlengkapan Proteksi Radiasi


a. Pakaian Proteksi Radiasi (APRON) Setiap ruangan radiasi disediakan pakaian proteksi radiasi dalam jumlah yang cukup dan ketebalan yang setara dengan 0,35 mm timbal.
b. Sarung tangan timbal Setiap ruangan fluoroskopi konvensional harus disediakan sarung tangan timbal.

Alat monitor Radiasi


a. Film Badge Setiap pekerja radiasi dan/atau pekerja lainnya yang karena bidang pekerjaannya harus berada di sekitar medan radiasi diharuskan memakai film badge setiap memulai pekerjaannya setiap hari. Film badge dipakai pada pakaian kerja pada daerah yang diperkirakan paling banyak menerima radiasi atau pada daerah yang dianggap mewakili penerimaan dosis seluruh tubuh seperti dada bagian depan atau panggul bagian depan. b. Survey meter Di unit radiologi harus disediakan alat survey meter yang dapat digunakan untuk mengukur paparan radiasi di ruangan serta mengukur kebocoran alat radiasi.

Pesawat Radiasi
a. Kebocoran tabung
Tabung pesawat rontgen (tube) harus mampu menahan radiasi sehingga radiasi yang menembusnya tidak melebihi 100 mR per jam pada jarak 1 meter dari fokus pada tegangan maksimum.

b. Filter
Filter radiasi harus terpasang pada setiap tabung pesawat rontgen.

c. Diafragma berkas radiasi


Diafragma berkas radiasi pada suatu pesawat harus berfungsi dengan baik. Ketebalan difragma minimal setara dengan 2 mm timbal. Posisi berkas sinar difragma harus berhimpit dengan berkas radiasi.

d. Peralatan Fluoroskopi
Tabir flouroskopi harus mengandung gelas timbal dengan ketebalan yang setara dengan 2 mm timbal untuk pesawat rontgen berkapasitas maksimum 100 KV atau 2,5 mm timbal untuk pesawat rontgen berkapasitas maksimum 150 KV. Karet timbal yang digantungkan pada sisi tabir flouroskopi harus mempunyai ketebalan setara dengan 0,5 timbal dengan ukuran 45 x 45 cm. Tabung peswat rontgen dengan tabir flouroskopi harus dihubungkan secara permanen dengan sebuah stop kontak otomatis harus dipasang untuk mencegah beroperasinya pesawat apabila pusat berkas radiasi tidak jatuh tepat di tengah-tengah tabir flouroskopi. Semua peralatan flouroskopi harus dilengkapi dengan tombol pengatur waktu yang memberikan peringatan dengan bunyi sesudah waktu penyinaran terlampaui. Penyinaran akan berakhir jika pengatur waktu tidak di reset dalam waktu satu menit.

Pemeriksaan Kesehatan
Setiap pekerja radiasi harus menjalani pemeriksaan kesehatan secara berkala sedikitnya sekali dalam setahun.

Kalibrasi Pesawat Rontgen


Pesawat rontgen harus dikalibrasi secara berkala terutama untuk memastikan penunjukkan angka-angkanya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Dosis Radiasi yang diterima oleh pekerja radiasi


** Dosis tertinggi yang diizinkan untuk diterima oleh seorang pekerja radiasi didasarkan atas rumus dosis akumulasi :

D = 5 ( N - 18 ) mrem
D : Dosis tertinggi yang diizinkan untuk diterima oleh seorang pekerja radiasi selama masa kerjanya N : Usia pekerja radiasi yang bersangkutan dinyatakan dalam tahun 18 : Usia minimum seseorang yang diizinkan bekerja dalam medan radiasi dinyatakan dalam tahun

** Jumlah tertinggi penerimaan dosis rata-rata seorang pekerja radiasi dalam jangka waktu 1 tahun ialah 5 rem. **Jumlah tertinggi penerimaan dosis rata-rata seorang pekerja radiasi dalam jangka waktu 13 minggu ialah 1,25 rem . Sedangkan untuk wanita hamil 1 rem. **Jumlah tertinggi penerimaan dosis rata-rata seorang pekerja radiasi dalam jangka waktu satu minggu adalah 0,1 rem.

Prosedur Kerja di Ruangan Radiasi


1. Menghidupkan lampu merah yang berada di atas pintu masuk ruang pemeriksaan. 2. Berkas sinar langsung tidak boleh mengenai orang lain selain pasien yang sedang diperiksa. 3. Pada waktu penyinaran berlangsung, semua yang tidak berkepentingan berada di luar ruangan pemeriksaan , sedangkan petugas berada di ruang operator. Kecuali sedang menggunakan flouroskopi maka petugas memakai pakaian proteksi radiasi. 4. Waktu pemeriksaan harus dibuat sekecil mungkin sesuai dengan kebutuhan. 5. Tidak menyalakan flouroskopi apabila sedang ada pergantian kaset.

6. 7. 8.

Menghindarkan terjadinya pengulangan foto. Apabila perlu pada pasien dipasang gonad shield. Ukuran berkas sinar harus dibatasi dengan diafragma sehingga pasien tidak menerima radiasi melebihi dari yang diperlukan. Apabila film atau pasien memerlukan penopang atau bantuan, sedapat mungkin gunakan penopang atau bantuan mekanik. Jika tetap diperlukan seseorang untuk membantu pasien atau memegang film selama penyinaran maka ia harus memakai pakaian proteksi radiasi dan sarung tangan timbal serta menghindari berkas sinar langsung dengan cara berdiri disamping berkas utama.

9.

10. Pemeriksaan radiologi tidak boleh dilakukan tanpa permintaan dari dokter.

Anda mungkin juga menyukai