Anda di halaman 1dari 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Dalam sebuah kegiatan belajar mengajar, terdapat berapa aspek yang sangat penting, diantaranya adalah aspek membaca, menulis dan memghitung. Namun, kesemua kegiatan pembelajaran tersebut tidak bisa terlepaskan pada aspek yang sangat penting, yaitu menulis. Melalui tulisan, siswa akan lebih memahami pembelajaran yang telah dilakukan, sehingga materi pembelajaran tersebut dapat dimengerti oleh otak, seperti halnya yang disampaikan oleh Lado Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang di pahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca langsung lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu ( Lado,1964). Sejalan dengan pengertian menulis yang disampaikan oleh Lado, Rusyana dan Tarigan juga memberikan pengertian yang hampir sama yaitu Menulis merupakan kemampuan menggunakan pola-pola bahasa secara tertulis untuk mengungkapkan suatu gagasan atau pesan,Rusyana ( 1998:191). Sedangkan Tarigan berpendapat bahwa, Menulis adalah proses menggambarkan suatu bahasa sehingga pesan yang disampaikan penulis dapat di pahami pembaca. (tarigan,1986:21). Menulis merupakan suatu ajaran yang sangat penting. Oleh sebab itu, menulis mempunyai beberapa tujuan. Diantaranya adalah untuk memeberikan suatu informasi, untuk meyakinkan atau mendesak,untuk menghibur atau menyenangkan,untuk mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat.

Penguasaan tata cara menulis sangatlah diperlukan dalam kehidupan modern saat ini. Namun kenyataannya, keterampilan menulis kurang mendapat perhatian. Para pendidik banyak yang telah melupakan pengetahuan menulis bagi siswa, dan mereka lebih mementingkan aspek pengetahuan, tanpa memperhatikan peserta didiknya yang masih lemah dalam kompetensi menulis. Banyak siswa yang tulisannya kurang rapi atau bahkan tidak sesuai dengan EYD, dan terkadang masih banyak siswa yang sudah berada di jenjang pendidikan tinggi, namun mereka belum mengetahui penulisan Alfabet yang baik dan benar. Begitu halnya dengan tata cara penulisannya, banyak peserta didik yang hanya bisa menulis saja, namun kebenaran penulisannya nggak diperhatikan. Hal tersebut menjadi tanggung jawab pendidik yang mendampinginya untuk dapat memberikan contoh dan cara penulisan alfabet yang baik dan benar sehingga peserta didik akan terbiasa menulis dengan rajin. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, teori penulisan alfabet ini sangat penting.Teori penulisan alfabet sangatlah penting, karena dengan alfabet, maka kita akan lebih mudah memahami suatu bahasa, bahasa lisan yang biasanya sulit dikenali, dengan adanya alfabet maka bahasa lisan tersebut akan diterjamahkan ke dalam bahasa tulis. Hal tersebut menjadi tanggung jawab guru bidang studi yang harus mampu mengadakan pendekatan khusus, sehingga beliau dapat mengetahui kemampuan menulis para peserta didiknya. Materi menulis sangat melimpah hal ini dipertegas dalam Al-Quran surat Al-Kahfi yang berbunyi :Katakanlah sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis)kalimat Tuhanku,sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu pula.(Qs : Al-Kahfi: 109)

Aspek menulis sangatlah luas, akan tetapi yang sangat berkaitan dengan menulis adalah pengenalan bentuk huruf, khususnya huruf kapital. Menurut Gorys Keraf, dalam bukunya Diksi dan Gaya Bahasa, keraf menuliskan bahwa Huruf kapital atau huruf besar merupakan huruf yang digunakan untuk menuliskan kata-kata kepala(awal kata), serta kata Nama."(1)

Anda mungkin juga menyukai