Volume pernapasan Volume tidal dan volume cadangan ekspirasi Volume cadangan ekspirasi Kapasitas vital Ulangan 1 (ml) 900 400 1900 Ulangan 2 (ml) 800 500 1900 Ulangan 3 (ml) 1000 300 1800 Rata-rata (ml) 900 400 1866,6
Volume tidal
= Volume tidal dan volume cadangan ekspirasi - Volume cadangan ekspirasi = 900 ml 400 ml = 500 ml
= Kapasitas vital - Volume tidal dan volume cadangan ekspirasi = 1866,6 ml 900 ml = 966,6 ml
Analisa Data Pada praktikum mengukur volume pernafasan, subjek diminta untuk bernafas secara inspirasi dan ekspirasi, selain itu bernafas dengan kapasitas vital yang artinya objek bernafas dalam-dalam dan menghembuskannya sekuat-kuatnya. Inspirasi dan ekspirasi dilakukan untuk mengetahui cadangan inspirasi dan cadangan ekspirasi yang diperoleh. Cadangan inpsirasi dan cadangan ekspirasi ini digunakan untuk mengetahui volume tidal pernafasan. Berdasarkan praktikum yang dilakukan, volume tidal dan volume cadangan ekspirasi yang diperoleh adalah 900 ml, 800 ml, dan 1000 ml sehingga rata-rata volume tidal dan volume cadangan ekspirasi yang diperoleh adalah 900 ml. Sedangkan untuk data volume cadangan ekspirasi adalah 400 ml, 500 ml, dan 300 ml sehingga diperoleh rata-rata volume cadangan ekspirasi 400 ml. Tahap selanjutnya adalah mencari volume tidal yang merupakan volume udara yang dihirup/dihembuskan. Untuk memperoleh volume tidal dengan cara mengurangkan volume tidal dan volume cadangan ekspirasi dengan volume cadangan ekspirasi, diperoleh data bahwa volume tidal sebesar 500 ml.
Kapasitas vital adalah volume cadangan inspirasi + volume tidal + volume cadangan ekspirasi. Pada praktikum ini kapasitas vital diperoleh dari rata-rata volume pernafasan yang dihembuskan pada spirometer setelah bernafas dalam-dalam, yaitu sebesar 1866,6 ml. Sedangkan volume cadangan inspirasinya adalah selisih kapasitas vital dengan volume tidal dan volume cadangan ekspirasi, sebesar 966,6 ml.
Pembahasan Pada praktikum mengukur volume pernapasan ini subjek berjenis kelamin perempuan. Pertukaran volume udara selama bernapas dan kecepatan respirasi diukur dengan spirometer. Di antara volume udara pulmonari yang dipertukarkan dalam ventilasi adalah volume tidal, cadangan inspirasi, cadangan ekspirasi, residu, vital, dan kapasitas total paru-paru.
Pada percobaan ini diperoleh data volume cadangan ekspirasi sebesar 400 ml. Bila setelah inspirasi normal kemudian ia menghembuskan udara sekuat mungkin, kita dapat melepas keluar 1200 ml udara di samping 500 ml volume tidal. Tambahan 1200 ml ini disebut volume cadangan ekspirasi (Soewolo dkk., 2005). Untuk mengetahui volume tidal adalah dengan mengurangkan hasil volume cadangan ekspirasi dengan angka yang ditunjukkan pada spirometer saat kita menghirup udara normal dengan inspirasi normal lalu menghembuskan sekuat mungkin. Pada praktikum volume tidal sebesar 500 ml. Setiap inspirasi normal, dimasukkan kira-kira 500 ml udara ke dalam saluran napas. Jumlah yang sama dikeluarkan sewaktu ekspirasi normal. Volume udara yang dihirup/dihembuskan ini disebut volume tidal. Dari volume tidal ini, hanya kira-kira 350 ml
yang mencapai alveoli, 150 ml sisanya tertinggal pada saluran napas yang disebut volume udara mati (Soewolo dkk., 2005). Volume tidal rata-rata pada pernapasan adalah sekitar 500 ml. Ini merupakan rata-rata bagi manusia laki-laki yang mempunyai berat 70 kg dan pada perempuan biasanya 20%-25% lebih rendah. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah kami dapat, volume tidal dapat diukur melalui pengurangan volume udara pada kegiatan pertama yaitu volume udara tidal dan volume cadangan ekspirasi dengan hasil kegiatan kedua yaitu volume cadangan ekspirasi. Pengamatan menunjukkan bahwa volume tidal pada perempuan sebesar 500 ml. Volume tidal dalam praktikum ini tidak dapat dikatakan normal karena volumenya melebihi ukuran normal pada perempuan, seharusnya kurang dari 500 ml. Volume tidal sangat ditentukan oleh faktor umur, jenis kelamin, dan berat badan tiap individu. Untuk mengetahui kapasitas paru-paru adalah dengan bernapas dalam-dalam kemudian menghembuskan sebanyak mungkin udara. Pada praktikum didapatkan kapasitas vital rata-rata sebesar 1866 ml. Kapasitas vital adalah sejumlah volume cadangan inspirasi dengan volume tidal dan volume cadangan ekspirasi (4800 ml). Akhirnya kapasitas total paru merupakan jumlah semua volume udara, yaitu 6000 ml (Basoeki dkk., 2000). Untuk mengetahui volume cadangan inspirasi adalah saat kita menghirup udara pada spirometer dan menghembuskan udara dengan ekspirasi normal kemudian menghembuskan sekuat mungkin dikurangkan dengan volume kapasitas paru-paru. Berdasarkan praktikum volume cadangan inspirasi sebesar 966,6 ml. Bila kita ambil napas berat, dapat kita hirup lebih dari 500 ml udara. Tambahan udara yang masih dapat dihirup ini disebut volume cadangan inspirasi, rata-rata 3100 ml. Oleh karena itu sistem respirasi dapat memasukkan sebanyak 3600 ml udara (Basoeki dkk., 2000). Besarnya volume udara pernapasan tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain ukuran alat pernapasan, kemampuan dan kebiasaan bernapas, serta kondisi kesehatan. Jumlah oksigen yang diambil melalui udara pernapasan tergantung pada kebutuhan dan hal tersebut biasanya dipengaruhi oleh jenis pekerjaan, ukuran tubuh, serta jumlah maupun jenis bahan makanan yang dimakan. Pekerja-pekerja berat termasuk atlit lebih banyak membutuhkan oksigen dibanding pekerja ringan. Demikian juga seseorang yang memiliki ukuran tubuh lebih besar dengan sendirinya membutuhkan oksigen lebih banyak. Selanjutnya, seseorang yang memiliki kebiasaan memakan lebih banyak daging akan membutuhkan lebih banyak oksigen daripada seorang vegetarian. Dalam keadaan biasa,
manusia membutuhkan sekitar 300 cc oksigen sehari (24 jam) atau sekitar 0,5 cc tiap menit. Kebutuhan tersebut berbanding lurus dengan volume udara inspirasi dan ekspirasi. Dalam keadaan tubuh bekerja berat maka oksigen yang diperlukan pun menjadi berlipat-lipat kali dan bisa sampai 10 hingga 15 kali lipat.
Diskusi 1. Mengapa volume paru orang percobaan beraneka ragam? Jawaban : Volume paru pada orang percobaan beraneka ragam karena volume paru dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain umur, jenis kelamin, tinggi dan berat badan orang percobaan. Sehingga akan menghasilkan volume paru yang berbeda. 2. Mengapa terdapat volume paru orang percobaan di bawah normal? Jawaban : Terdapat volume paru pada orang percobaan dibawah normal disebabkan oleh beberapa factor, diantaranya adalah : Nilai normal volume paru 4600 ml diambil dari standar orang luar negeri dengan jenis kelamin laki-laki dan memiliki berat badan 70 kg. sedangkan orang perempuan akan memiliki volume paru 20 % lebih rendah. Orang percobaan dalam kondisi emosi yang tidak stabil sehingga bisa menurunkan respirasi. 3. Dapatkah volume paru yang di bawah normal diusahakan untuk menjadi normal? Bagaimana caranya? Jawaban : Volume paru dibawah normal dapat diusahakan menjadi normal kembali dengan cara olah raga secara teratur, jalan-jalan pagi yang udaranya masih segar dan belum tercemar selama 10 menit tiap hari.
Kesimpulan 1. Berdasarkan percobaan : Untuk menentukan volume tidal dapat diukur melalui pengurangan volume udara pada kegiatan pertama yaitu volume udara tidal dan volume cadangan ekspirasi dengan hasil kegiatan kedua yaitu volume cadangan ekspirasi. Pengamatan menunjukkan bahwa volume tidal sebesar 500 ml.
Untuk menentukan volume cadangan ekspirasi yaitu dengan inspirasi normal kemudian menghembuskan udara sekuat mungkin. Pengamatan menunjukkan volume cadangan ekspirasi sebesar 400 ml.
Untuk menentukan kapasitas vital dengan cara bernapas dalam-dalam dan menghembuskan sebanyak mungkin udara Kapasitas vital adalah sejumlah volume cadangan inspirasi dengan volume tidal dan volume cadangan ekspirasi. Pada pengamatan besarnya 1866,6 ml.
Untuk menentukan volume cadangan inspirasi dengan cara pengurangan kapasitas vital terhadap volume tidal dan volume cadangan ekspirasi. Pada pengamatan sebesar 966,6 ml.
Daftar Pustaka Basoeki, Soedjono,dkk. 2000. Petunjuk Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia. Malang: IMSTEP JICA. Soewolo, dkk. 2005. Fisiologi Manusia. Malang: UM Press.