Anda di halaman 1dari 10

TIPS N TRICKS MENENTUKAN KULIAH Mimpi Kelulusan adalah hal yang sangat dinantikan oleh antum semua sebagai

siswa SMA ataupun Muallimin. Namun sering kali terjadi hal yang cukup unik, yaitu bingung menentukan masa depan setelah kelulusan itu sendiri. Ada yang bingung mau kuliah, kerja, buka usaha, atau nikah?. Tapi kayaknya untuk pilihan yang terakhir adalah pilihan yang jarang diambil oleh setiap siswa yang baru lulus. Kecuali ada hal-hal tertentu yang mendesak untuk segera menikah muda. Semua hal itu terjadi mungkin karena antum tidak mempunyai mimpi. Jika antum tidak mempunyai mimpi sama sekali, maka antum berada dalam kondisi yang berbahaya, karena hidup antum bakal terombang-ambing kumaha angin. Ketika sedang maraknya kuliah di jurusan kedokteran, antum pengen masuk kedokteran juga, ketika sedang maraknya kuliah di jurusan teknik elektro, antum pengen masuk jurusan teknik elektro juga, akibatnya antum tidak punya pendirian sama sekali. Hidup hanya selalu bergantung pada trend dan orang lain semata. Apakah ketika sedang trendnya freesex, antum juga mau ikutan freesex? Jangan kawan! Kita dalam hidup ini harus mempunyai pendirian, terlebih lagi kita sebagai seorang muslim. Karena dengan mempunyai pendirian kita akan lebih tegar mengahadapi setiap permasalahan tanpa harus terbawa arus. Terlebih lagi dalam penentuan mimpi sebagai titik awal kesuksesan kita. So, apa itu mimpi? Mimpi adalah harapan kita di masa depan. Mimpi adalah kekuatan. Mimpi adalah titik awal kesuksesan. Terlebih lagi kata nidji, mimpi adalah kunci untuk kita menaklukan dunia Jika antum sudah mempunyai mimpi, maka genggamlah mimpi itu, dan bawalah mimpi itu kemanapun antum pergi, karena dengan hal itu antum berarti mempunyai perbekalan yang lebih dibandingkan orang lain yang sama pergi tanpa mempunyai mimpi. Jika antum belum mempunyai mimpi, maka pertanyaannya adalah mengapa antum tidak mempunyai mimpi? Apakah karena sudah takut bermimpi ataukah karena tidak terbayang ingin memimpikan apa? Ada sebuah statement yang sangat sadis yang berbunyi : jika antum sudah tidak mempunyai mimpi, lebih baik antum mati saja daripada terus hidup di dunia yang penuh misteri ini. Why? Karena orang yang sudah tidak mempunyai mimpi dalam hidupnya berarti orang tersebut sudah tidak mempunyai tujuan lagi dalam hidupnya, baik tujuan jangka pendek ataupun tujuan jangka panjang (*baca: tujuan duniawi ataupun ukhrawi). Tapi, jangan pula kita hanya bisa bermimpi. Karena dunia ini bukanlah dunia khayal yang semuanya bisa terwujud hanya dengan berkhayal. Kalo bahasa santri na mah, ada tamanniy ada juga taraajih. Antum alamu bi duruusikum. Mungkin simplenya begini: tamanniy

adalah angan belaka yang tak mungkin bisa terwujud seperti ingin menjadi seorang yang sukses, tapi kerjanya cuman tidur doang. Sedangkan taraajih adalah angan yang pasti, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk dapat mewujudkan mimpi itu sendiri, misalnya antum ingin masuk ke FK (Fakultas Kedokteran) UI, maka untuk dapat mewujudkan mimpi itu antum harus menjadi orang yang cerdas, rajin belajar, rajin cari tahu bagaimana caranya masuk FK UI, dan syarat lainnya yang mendukung untuk terwujudnya mimpi tersebut. Teringat akan sebuah pepatah Jepang yang bahasa kampungnya kayak gini nih: visions without execution is a daydream, execution without vision is a nightmare atau bahasa kerennya gini: tujuan/mimpi tanpa tindakan hanyalah sebuah hari bermimpi/ dunia mimpi, tindakan tanpa tujuan/ mimpi adalah sebuah mimpi buruk. Kunaon deui tah? Kumargi pami urang ngagaduhan hiji pamaksadan, tapi teu aya tindakan kangge ngawujudkeun pamaksadan urang eta, berarti atuh eta mah ngan saukur lamunan wae nu teu aya mangfaatna, kitu oge sabalkna, pami urang teh ngan teras-terasan we bertindak, tapi teu aya nu tujuan nu dimaksad, nanaonan? So, harus ada balance antara mimpi dan tindakan agar semua mimpi kita dapat terwujud , dalam catatan mimpi yang masuk kriteria taraajih. Bermimpilah, karena mimpi itu gratis, dan bertindaklah, karena masih banyak pula tindakan yang masih gratisan juga. Orang termiskin adalah orang yang sudah tidak punya apa-apa, walaupun untuk memimpikan sebuah kesuksesan di akhirat kelak. So, dont be dare to dream up! Bermimpilah, karena tuhan akan memeluk mimpi-mimpi mu!(M. Arai, Sang Pemimpi) Antum adalah apa yang antum pikirkan sekarang ini! Dont say impossible, but say Im_Possible! Tak ada yang tak mungkin di dunia ini selama kita mau untuk terus berusaha! Manusia itu bisa merubah jalan hidupnya dengan merubah jalan pikirnya, ketika antum telah berpikiran gagal, mak antum telah gagal, tetapi ketika antum selalu berpikiran antum adalah orang yang akan sukses di masa depan, berarti antum telah memulai langkah awal kesuksesan antum. So, sudahkah antum mempunyai mimpi untuk meniti masa depan antum? Sukses Sukses adalah tujuan dari semua mimpi. Seseorang dikatakan sukses, jika seseorang tersebut telah mampu mewujudkan mimpinya tersebut, meskipun terkadang indikator kesuksesan ini sendiri bersifat subjektif. Terserah antum, mau seperti apa antum mendefinisikan kesuksesa itu sendiri, yang pasti kita semua mempunyai kesamaan maksud dari kesuksesan itu sendiri, yaitu perasaan bahagia ketika kita telah merasa diri kita sukses. Ada sedikit rumus praktis dalam menggapai kesuksesan itu sendiri, yaitu: SUKSES = (DUIT ITS) X sistem

D = Doa U = Usaha I = Istiqamah / dawam/ teru menerus / teguh pendirian T = Tawakkal liLlahi Taala I = Ikhlas di kala gagal. Ikhlas artinya bukan pasrah, tapi ikhlas berarti menerima dengan menyusun strategi untuk memperbaiki atau berusaha lagi untuk menjadi lebih baik di masa depan. T = Taat pada aturan S = Sabar dalam menghadapi setiap cobaan yang merintang Sistem adalah strategi kita dalam meniti jalan menuju kesuksesan itu sendiri. Kalo misalnya kita ingin dapat masuk ke FK UI, maka kita harus rajin belajar, ikut bimbel jika punya uang lebih, ataupun menyusun strategi lain untuk dapat mewujudkan mimpi itu, maka itulah yang dinamakan sistem. Hal tersebut dibutuhkan supaya langkah yang kita akan jalani menjadi lebih sistematis. Bakat Sebagian orang berpendapat bahwa bakat/ talenta adalah warisan dari orang tua. Tapi ana termasuk orang yang meragukan kebenaran statement tersebut. Karena menurut ana bakat itu muncul karena dorongan faktor lingkungan dan pengalaman yang telah dialami oleh seseorang. Mari kita melamun sebentar, kalaulah bakat itu merupakan warisan dari orang tuan tanpa adanya peran faktor lingkungan dan pengalaman, maka seharusnya anak yang terlahir dari kedua orang tua yang mempunyai intelejensi tinggi harusnya juga menjadi anak yang berintelejensi tinggi, walaupun anak itu tidak pernah belajar ataupun dibimbing oleh kedua orang tuanya, mari kita melamun lebih faktual lagi, jika bakat itu adalah merupakan warisan dari orang tua, harusnya anak seorang ustadz adalah sholeh, tapi pada kenyataannhya tidak seperti itu, jika anak tersebut tidak dibimbing oleh kedua orangnya dan bergaul dengan teman-teman yang kurang baik akhlaknya, maka tetap saja akan menjadi anak yang bedegong. Biasanya orang-orang yang telah terhipnotis oleh statement sesat tersebut (bakat adalah warisan dari orang tua), cenderung bersikap sombong atas kelebihannya, walaupun jika dibandingkan dengan orang lain kemampuannya hanya biasa-biasa saja. Ataupun seorang tersebut akan menjadi minder, kala orang tuanya tidak bisa melakukan sesuatu hal, misalnya seorang anak dengan mudah mengatakan, saya tidak bisa bermain piano, karena kedua orang tua saya pun tidak ada tang bisa bermain piano. Oleh karena itu, mari kita bebaskan pikiran kita dari doktrin sesat tersebut, karena manusia itu dibatasi oleh akal pikirannya, jika orang tersebut berpikir dia bisa untuk melakukan suatu hal, maka orang tersebut akan bisa jika ada kemauan, jika orang tersebut sudah berpikir tidak bisa, maka akan sulit bagi orang tersebut untuk melakukan hal tersebut. Yang terpenting adalah ghirahnya, bukan berpikiran orang tua bisa atau tidaknya. Jangan berpikiran stagnan pada kemampuan orang tua, karena seorang muslim itu harusnya berkata haa ana dza! ya inilah aku!.

Bakat itu muncul karena faktor lingkungan yang mendukung perubahan kita dan juga pengalaman yang telah kita lalui. Seorang pemain bola profesional pun tentunya dia menjadi profesional begitu karena dia telah berlatih ribuan kali dalam menendang bola, pun dengan atlit olimpiade science tingkat internasional yang bisa meraih puluhan medali, ia bisa seperti itu karena dia selalu berada di lingkungan yang mendukung proses belajarnya dan juga karena dia selalu berlatih soal-soal olimpiade. Ada beberapa cara mudah untuk mengetahui bakat antum, misalnya: Apakah antum termasuk orang yang mudah dalam menghafal? Apakah antum termasuk orang yang senang bekerja? Apakah antum termasuk orang yang teliti? Minat Minat itu adalah ketertarikan kita terhadap suatu hal, sehingga secara normalnya, minat itu mendukung pada bakat. Seorang anak ketika sudah minat terhadap pelajaran fisika, maka soal sesulit apapun akan selalu dikerjakannya, berbanding terbalik dengan anak yang tidak berminat sama sekali terhadap pelajaran fisika, walaupun soalnya hanya berupa gerak translasi saja, tidak dikerjakannya. Akibatnya, anak yang minat terhadap fisika itu akan terus berlatih, mencoba, dan menggeluti fisika tersebut, sehingga anak tersebut akan semakin mahir di pelajaran fisika tersebut. Itulah yang ana maksud minat mendukung bakat Cara menentukan bakat termudah cukup saja dengan bertanya pada diri sendiri, Apa sih yang antum sukai? Mengapa antum suka hal itu? Maukah antum menjadi orang yang ahli di bidang itu? Persiapan Penentuan jurusan kuliah Penentuan jurusan kuliah itu hendaknya mempunyai ketertarikan erat antara minat dan bakat, oleh karena itu banyak sekali lembaga yang menyediakan pencarian ataupun penentuan minat dan bakat tertinggi kita. Hal tersebut dimaksudkan supaya kita lebih enjoy dalam menjalani dunia perkuliahan, karena terkadang dunia kuliah itu sangat membosankan dan menjenuhkan dimanapun kita kuliah. Setelah kita tahu minat dan bakat tertinggi kita, maka kita sesuaikan dengan jurusan yang kita minati, misalnya seorang yang hobi dunia tulis menulis, sastra, punya track record yang bagus di bidang jurnalistik, ada bagusnya jika dilanjutkan ke jurusan sastra Indonesia ataupun jurusan jurnalistik, supaya kelebihannya dapat menjadi lebih terspesialisasi lagi. Bayangkan jika anak tersebut malah mengambil teknik fisika, tentunya anak tersebut akan memulai segalanya dari nol lagi, hal ini bukan tidak boleh, tapi terkesan

akan memberatkan perjalanan kuliah anak tersebut saja, kecuali jika ada dorongan yang kuat untuk terus bertahan. Oh iya. Dalam menentukan jurusan di dunia kuliah, hendaknya kita jangan selalu mengikuti kemauan orang tua, karena kita sendirilah yang tahu akan kemampuan kita sendiri dan mau kita akan apakan kemampuan kita. Jangan terpaksa oleh pilihan orang tua, karena kita bukan hidup di zaman Siti Nurbaya. Pun sebaliknya, kita juga harus selalu mengkomunikasikan kemauan kita dengan orang tua, karena bisa jadi ada perbedaan kehendak dengan alasan yang lain, misalnya ketika kita ngotot ingin masuk ke FK UI terus kita mengkomunikasikannya dengan orang tua, orang tua merasa keberatan karena faktor biaya, nah jika telah terjadi hal klasik seperti itu, hendaknya kita komunikasikan juga kemungkinan sumber pendanaannya, misalnya kita akan ikut program beasiswa, ataukah mau kuliah sambil kerja, atau seperti apa baiknya, karena Insya Allah orang tua pun akan mendukung kemauan kita jika kita mengkomunikasikannya dengan baik pula. Jangan lupa kita juga cari tahu tentang jurusan yang akan kita pilih dari berbagai sumber. Baik sumber dari dalam kampus dan jurusannya ataupun dari sumber luarnya, supaya kita dapat menilai jurusan tersebut di setiap kampus secara obyektif, sesuai dengan kemampuan kita dan kemampuan pendanaan dari orang tua kita. Ketika pilihan kita telah jatuh di suatu perguruan tinggi yang letak geografisnya jauh, hendak pula kita menimbang kekuatan diri kita di daerah jauh tersebut. Karena hal ini sering kali menjadi masalah utama dalam kenyamanan belajar di dunia kampus. Seorang anak Garut yang terbiasa hidup someah, bertutur lemah lembut, dan berlaku sopan, tentu akan sedikit shock dikala kuliah di negeri beling, seperti Jakarta yang pergaulannya sangat keras, pergaulannya bebas, dan tingkat stress nya tinggi. Jika hal ini terus dipaksakan, maka ada dua kemungkian yang akan terjadi. Yang pertama adalah anak tersebut akan homesick, gak betah di daerah orang lain yang jauh dari keluarga, ataupun yang kedua, anak tersebut menjadi terbawa gak bener oleh budaya yang jauh berbeda dengan budaya daerah asalnya. Pilihan satu dan pilihan dua Dalam pemilihan jurusan ketika kita akan mengikuti beragam ujian untuk masuk ke perguruan tinggi, biasanya kita diberi kesempatan untuk memilih beberapa jurusan, minimal dua jurusan. Jurusan pertama adalah prioritas pertama, jika hasil ujian kita memenuhi persyaratan untuk masuk ke jurusan pilihan pertama, sedangkan jurusan kedua dan selanjutnya adalah opsi lain ketika hasil ujian kita tidak memenuhi persyaratan untuk masuk ke jurusan pilihan pertama, tapi memenuhi persyaratan pilihan kedua. Nah disinilah kejelian kita berperan. Hendaknya kita tempatkan jurusan yang akan kita ambil pada pilihan pertama adalah jurusan impian kita yang sangat kita minati, terlebih lagi jika didukung oleh bakat yang telah kita miliki sebagai penunjang bagi jurusan tersebut; misalnya untuk anak kedokteran sebaiknya anak yang rajin, karena kuliah di kedokteran akan selalu bejibun dengan buku-buku tebal, banyak tugas, jrrd; terus juga yang kuat hapalannya, karena dalam kedokteran, kita akan dituntut untuk menghapalkan

istilah-istilah yang aneh, jrrd; dan jangan abaikan pula petunjuk pass in grade terupdate tentang jurusan yang kita pilih. Jangan sampai kita menyimpan prioritas pertama yang pass in gradenya tinggi di tempat prioritas kedua yang harusnya di prioritas kedua itu pass in gradenya lebih rendah dari pada pass in grade prioritas pertama. Dan untuk yang prioritas kedua, sebaiknya adalah apa yang benar-benar sangat kita kuasai, meskipun sebenarnya kita kurang minati. Jangan sampai pilihan pertama dan pilihan kedua hanyalah asal-asalan pilih karena lihat pass in gradenya doing, tanpa mengukur minat dan bakat kita sendiri. Masuk ITS itu keren, tapi kalo tidak berdasarkan minat dan bakat yang kita kuasai? Ngapain numpang keren aja?! Yang ada juga umur hidup di kampusnya sebentar dan kena drop out karena tidak bisa menikmati jurusan yang telah dipiih secara asal-asalan. Pass In Grade (PIG) itu simplenya adalah stantumr nilai dalam tes universitas untuk memasuki suatu jurusan. Oiya jangan lupa untuk segera menentukan langkah antum di snmptn, jika antum berminat untuk ikut snmptn itu juga, pami henteu mah nya teu kedah. Mental Membangun mental tidaklah mudah. Setidaknya kita harus mempunyai feel sendiri terhadap apa yang sedang kita inginkan untuk dapat membangun mental sukses itu sendiri. Ada beberapa trik yang mungkin cukup berguna untuk antum semua dalam membangun mental sukses ini, yaitu: Jangan berpikiran negatif terhadap kemampuan kita! Jauhi orang-orang yang selalu memberikan komentar negatif terhadap kemampuan kita, bahasa ana na mah, ngabagong terhadap pembunuh-pembunuh mental Cobalah untuk berkunjung ke universitas tujuan antum dan ambillah beberapa foto antum di universitas tersebut, kemudia print dan pajang di kamar antum. Kalo perlu koleksi beberapa merchandise nya biar lebih semangat lagi Jangan khawatir jika antum bukan juara kelas, karena juara kelas tidak selalu masuk perguruan tinggi favorit Selama antum masih percaya ada Allah yang akan membantu antum, maka jangan pernah khawatir terhadap segala keraguan antum Kalo antum berpikiran bahwa antum sedang dilantum kegalauan, maka yakinlah orang lain pun juga sama sedang dilantum kegalauan juga Daripada stress terus-terusan memimpikan unversitas favorit tersebut ataupun meratapi segala ketidakmungkinan, lebih baik belajar dan tekadkan bahwa antum bisa melaluinya. Ber- DUIT ITS dan Do it! Bergaullah dengan orang-orang yang mampu meningkatkan semangat kita! Rajin-rajinlah berlatih soal-soal yang akan diujikan! Para pemenang adalah mereka yang selalu menolak untuk mundur dan kalah dari pertandingan, so persiapkan diri antum supaya menjadi pemenang tersebut! Fisik/ Logistik

Untuk antum yang sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti program beasiswa, sebaiknya segera mempersiapkan berkas-berkas sebagai prasyarat bagi beasiswa itu sendiri. Biasanya prasyarat yang selalu diajukan adalah: Surat keterangan tidak mampu, jika beasiswa itu mensyaratkan hanya untuk siswa yang kurang mampu saja Transkip nilai raport dengan rata-rata diatas 7,00, jika masih ada nilai yang kurang, segera hubungi guru yang bersangkutan untuk melakukan perbaikan, jika bisa. Kalo enggak berarti ya gak bisa, jangan maksa dan malu-maluin. XD Rekening listrik 3 bulan terakhir Rekening telepon 3 bulan terakhir Akta kelahiran Surat keterangan dari sekolah Surat keterangan kelakuan baik Surat keterangan bebas narkoba Foto terbaru dengan gaya formal. Jangan gaya yang narsis, ntar malu-maluin juga. XD Surat keterangan sehat Jrrd (jeung rea-rea deui) kumaha lembaga nu ngayakeun beasiswana. Persiapan ilmu Nah ini nih yang paling penting, persiapan ilmu. Tanpa persiapan ilmu semua mimpi yang telah antum bangun sama saja tidak artinya, kan antum pengen lulus snmptn, dapet beasiswa pula. Maenya aya anak beasiswa, polo nongtot, loading lama, rada telat mikir, kan gak mungkin atuh kang/neng. Oleh sebab itu persiapan ilmu pun perlu diperhatikan, karena inilah usaha kita untuk mencapai mimpi-mimpi kita dapat berkuliah di universitas favorit kita, untuk hasilnya kita serahkan kepada Allah yang telah menentukan taqdir kita sesuai apa yang terbaik menurut-Nya. Kalaupun tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, setidaknya kita pernah berusaha dan mencoba untuk mewujudkan mimpi kita, dan itulah pencapaian terbaik kita. Daripada kita tidak pernah mencoba dan hanya berangan-angan saja kita masuk ke universitas tersebut. Jangan pernah mati sebelum diangkat roh dari jasad! Hanya orang-orang yang putus asa-lah yang sudah mati sebelum dicabut nyawanya. Kembali ke jalan yang lurus, setelah ngelantur sana-sini. Mari kita rumuskan langkahlangkah kita untuk mempersiapkan poin ini. Persiapkan ilmu kita untuk menghadapi ujian yang akan disajikan pada kita sebagai gerbang memasuki universitas impian kita! Perbanyak latihan soal, diskusi, dan belajar kelompok dengan teman-teman antum. Pelajari karakteristik soal-soal tahun kemarin, dan banyak berlatih soal-soal yang hampir sejenis. Jangan menghapal rumus, jika antum adalah anak IPA, karena rumus-rumus itu ada di belahan otak kiri yang lebih cenderung gampang lupa, atau bahasa kampungnya short

term memory, tapi perbanyak latihan dan menurunkan atau memahami asal mula rumus-rumus itu. Untuk anak IPS dan Agama gunakan teknik mapping dalam memahami semua materi yang sudah diajarkan, karena dengan cara ini biasanya lebih mudah untuk dapat menguasai semua materi yang lebih banyak hapalannya. Daripada keseringan ngarujak atau ng-dotA, mendingan dipake buat belajar bareng. Apalagi jika kumpul-kumpul gak jelas, lebih parah lagi kalo kumpul bareng kebo. BAHAYA! Kenali gaya belajar individu antum dan kembangkan dengan kreasi antum sendiri, yang penting belajar itu dibuat menyenagkan. Mintalah doa ke orang tua, jauhi maksiat, dan rajinlah beribadah. Karena ilmu itu akan lebih mudah didapat oleh orang-orang yang hatinya bersih.

Menjelang ujian Persiapan fisik Siapkan segala hal yang menyangkut keberlangsungan ujian tersebut, seperti kartu peserta, bukti transfer, pensil, penghapus, tatakan, sepatu, kemeja, celana atau rok, kerudung, dan lain sebagainya. Persiapan mental Jangan takut dan jangan tegang ketika bertemu dengan soal yang akan dihadapi. Jangan terlena oleh apa yang telah kita kuasai dan yang tidak kita kuasai. Fokus terhadap apa yang sedang kita jalani sekarang ini dan beberapa jam ketika ujian sedang berlangsung. Refreshing dan santai dalam menghadapi hari-hari menjelang ujian, biar gak terlalu stress. Persiapan kesehatan Rajin berolahraga agar badan kita tetap fit, tapi jangan olah raga terlalu berat yang menyebabkan kita cidera sehingga kita tidak bisa ikut ujiannya. Lucu kan kalo kita malah jatuh sakit ketika hari H ujiannya berlangsung. Makan makanan yang bergizi. Kurangi makan makanan berbahaya seperti rujak, kan gak lucu juga kalo lagi ujian bolak balik ke kamar mandi. Jangan lupa sarapan dulu sebelum ujian berlangsung. Ketika ujian Awali dengan bismillah. Dan berdoa biar soal-soaalnya menjadi mudah. Hahaha XD Yakin bahwa kita bisa melaluinya dengan lancar dan berakhir dengan sebuah senyuman di akhirnya. Skimming dulu keseluruhan soal yang diujikan untuk menentukan bagian mana dulu yang akan dikerjakan. Kerjakan dari soal yang termudah

Jangan terpaku pada satu soal yang sulilt. Daripada nebak-nebak, lebih baik jangan diisi jika menggunakan system minus. Biasanya diberlakukan di ujian-ujian masuk ke universitas. Kecuali jika antum punya strategi sendiri untuk mengakalinya, misalnya nebak-nebak sebanyak 25% dari jumlah soal yang pasti benar, meskipun ana tidak menyarankan hal ini. Akhiri dengan Alhamdulillah dan bertawakkal pada Allah atas hasil yang akan kita peroleh. Jika ujiannya selama dua hari, lupakan apa yang telah terjadi pada ujian di hari pertama dan fokus pada ujian yang akan disajikan pada hari kedua. Setelah ujian Berdoa kepada Allah supaya kita diberikan hasil yang terbaik atas usaha yang telah kita lakukan melalui serangkaian ujian. Jika Kita Lulus Bersyukurlah kepada Allah atas kesempatan yang telah diberikan-Nya kepada antum. Jagalah amanat yang antum peroleh, karena secara tidak langsung antum telah memupuskan ribuan siswa lain untuk masuk universitas impian mereka karena terkalahkan oleh antum. Jangan buang semua barang yang berkaitan dengan kelulusan antum, seperti kartu peserta, bukti transfer, Koran yang mengumumkan kelulusan antum, dan lain sebagainya. Persiapkan mental dan fisik antum untuk memasuki dunia perkuliahan, karena di beberapa perguruan tinggi masih memberlakukan system ospek (*baca kolonialisme senior terhadap mahasiswa baru). Dan persiapkan diri antum, karena dunia perkuliahan tidak sama dengan ketika antum masih SMA/Aliyyah. Segera jawab pertanyaan ini, apa tujuan antum kuliah?. Jika belum tahu bisa diklik disini. Setelah antum lulus ujian, antum tidak perlu takut dalam masalah pembiayaan kuliah. Karena peluang beasiswa di dalam universitas sangatlah banyak, swear pengalaman ana seperti itu juga kok, asalkan kita rajin cari info tentang beasiswa itu sendiri. Jika Kita Tidak Lulus Yakinlah bahwa itu adalah keputusan terbaik dari Allah untuk antum. Tidak lulus ujian bukan berarti kiamat dan gantung diri, tapi tidak lulus ujian berarti susun strategi baru untuk mampu membuktikan bahwa kita bisa bersaing dengan anak yang lulus ujian juga. Banyak kok orang yang tidak lulus ujian, bahkan cuma lulus SMA tapi finansialnya melebihi lulusan ITB, bahkan banyak juga yang mampu menggaji anak ITB, salah satunya adalah antum suatu hari kelak, amiin. Jika masih ngotot pengen kuliah, ada beberapa opsi diantranya adalah: Masuk sekolah kedinasan atau semi kedinasan, seperti STIS, STAN, AKA, STTN, dll. Masuk Akpol/ Akmil/ Akper/ Akbid

Ikut bimbel dan mencoba peruntungan lagi tahun berikutnya, banyak opsi tempat bimbel yang bisa dipilih seperti Nurul Fikri, Ganesha Operation, atau tempat bimbel lainnya sebagai langkah awal setting ulang strategi menghadapi ujian di tahun berikutnya. Kerja. Untuk pilihan kerja, ini bukanlah hal yang jelek. Justru inilah hal yang mulia, karena bisa bersentuhan langsung dengan masyarakat dan dapat secara langsung mengaplikasikan seluruh ilmu yang telah didapat semasa sekolah, tanpa harus nunggu kuliah dulu. Dan satu hal lagi kelebihannya lho, cepet nikah. Hahahaha XD Yang terpenting, hidup di dunia ini haruslah bernilai guna bagi Islam, muslim, bangsa dan tanah air. Jangan pernah berpikiran untuk menjadi manusia sampah yang tidak mempunyai nilai guna bagi orang lain, hanya menyulitkan orang lain saja. Dicutat ku: Lulu Fajar Ramadhan Tina mangrupi-rupi sumber sareng pengalaman

Anda mungkin juga menyukai