Anda di halaman 1dari 2

PERKEMBANGAN ISLAM DI ZAMAN NABI MUHAMMAD

Nabi Muhammad dilahirkan pada hari Senin tanggal 12 Rabiul awal tahun gajah atau tanggal 20 April 571 Masehi. Bapaknya wafat semasa beliau masih di dalam kandungan, sedangkan ibunya wafat pada waktu beliau berumur 6 tahun, ibunya berpulang ke Rahmatullah oleh karena itu beliau pergi menyendiri bersemedi di Gua Hira di kaki Jabal Nur. Pada masa beliau dilahirkan, bangsa arab sedang dalam masa Jahiliyah atau masa kebodohan. Mereka kerap melakukan zina dan segala perbuatan yang tidak disukai Allah, namun Nabi Muhammad sewaktu kecil diberi perlindungan agar terjauh dari perbuatan yang seperti itu. Beliau memohon kepada Tuhan agar diberi petunjuk untuk memperbaiki kaumnya yang telah tersesat dari jalan yang benar. Setelah selang beberapa waktu, pada saat yang berbahagia, turunlah wahyu yang pertama disampaikan oleh malaikat Jibril yaitu surat Al Alaq ayat 1 s.d. 5. Nabi Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus Allah ke bumi. Firman Allah dalam QS.Al Ahzab ayat 40 menjelaskan bahwa Muhammad itu bukan bapak dari seorang laki-laki, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup para nabi. Mustahil ada nabi atau rasul sesudah nabi Muhammad jadi siapapun yang mengaku nabi atau rasul berarti dia menentang ketetapan Allah . Pada tahap pertama, penyiaran agama Islam dilakukan secara sembunyi sembunyi, terbatas di kalangan keluarga dan para sahabatnya. Penganut Islam pertama yaitu Siti Khadijah istrinya, Ali bin Abi Thalib sepupunya, Zaid bin Haritsah pembantunya, dan Abu Bakar bin Abu Quhafah sahabatnya. Kelima orang diatas disebut Assabiqunal Awwalun atau orang-orang yang pertama memeluk islam. Sesudah itu Nabi Muhammad menyiarkan agama Islam secara terang terangan karena telah mendapat perintah untuk dakwah dan berpaling dari orang musyrik. Nabi Muhammad mengundang penduduk kota Mekkah supaya berkumpul di kaki bukit Shafa dan diserunya untuk mengesakan Allah, mengakui

Nabi Muhammad sebagai utusan-Nya dan meninggalkan pemujaan terhadap berhala namun tidak semudah itu Nabi Muhammad meyakinkan agama Islam, orang Quraisy justru menunjukkan sikap menentang dan mencemooh Nabi Muhammad. Untuk memperluas jaringan dakwah, kaum Muslimin Mekkah melakukan hijrah. Adapun hijrah pertama yaitu ke negeri Habasyah ( Ethiopia ).Hijrah ini dilakukan secara diam diam. Mereka mendapat jaminan keselamatan dari Raja Najasyi Sebelum Islam masuk ke Madinah, masyarakat tidak ubahnya melakukan maksiat, hanya saja masyarakat Madinah tidak sejahat orang - orang Quraisy. Mereka umumnya lebih lunak dibanding masyarakat Mekkah. Mereka bahkan sering mendengar tauhid dari orang - orang Yahudi. Madinah awalnya bernama Yastrib. Setelah Nabi hijrah Yastrib diganti dengan Madinah Al-Munawwarah atau kota yang diterangi. Kaum Muslimin yang hijrah atau Muhajirin disambut oleh kaum Anshar, mereka rela mengorbankan jiwa dan raga untuk melawan serangan musuh. Karena itu, Rasulullah tinggal dan menetap, perhatian utamanya adalah meletakkan dasar - dasar yang sangat diperlukan guna menegakkan tugas risalahnya. Rasulullah mempersaudarakan Anshar dan Muhajirin. Persaudaraan menjadi kata kunci dakwah ini serta menghapus sikap keakuan. Sehingga setiap orang bergerak dengan penuh semangat dan jiwa kebersamaan. Agar hubungan antara umat Islam dengan agama lain berjalan baik maka dibuatlah perjanjian yang dikenal dengan Piagam Madinah. Isi perjanjian itu mereka hidup berdampingan secara damai dan saling membantu bila salah satunya diserang oleh pihak luar. Beberapa tahun setelah hijrah ke Madinah, Rasul kembali ke Mekkah untuk berziarah ke Masjidil Haram, sekaligus melaksanakan umrah.Masjidil Haram bukanlah milik suatu kabilah melainkan pusaka Nabi Ibrahim AS yang diciptakan Allah untuk Hamba-Nya yang ingin menunaikan ibadah wajib bagi setiap makhluk beriman.

Anda mungkin juga menyukai