rangkaian cincin tulang rawan Terdapat glotis sebagai pembatas antara saluran nafas dan saluran cerna fungsi utama sebagai pelindung (pd saat menelan makanan, laring terangkat ke atas dan glotis mengarahkan makanan dan cairan masuk ke dlm esofagus. Bila makanan dan cairan masuk ke dalam saluran cerna maka glotis membatukkan benda asing yang masuk ke dlm saluran nafas bawah.
Terdpt pd bag ant esophagus , tersusun dr 1620 cincin tlg rawan brbtk huruf C. percabangannya u/ mbentuk bronchus ki-ka. Bronchus : Percabangan saluran nafas dimulai
dari trakea yang bercabang menjadi bronkus kanan dan kiri. Masing-masing bronkus terus bercabang sampai dengan 20-25 kali sebelum sampai ke alveoli. Sampai dengan percabangan bronkus terakhir sebelum bronkiolus, bronkus dilapisi oleh cincin tulang rawan untuk menjaga agar saluran nafas tidak kolaps atau kempis sehingga aliran udara lancar.
Alveoli
Bagian terakhir dari perjalanan udara adalah di alveoli. Di sini terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida dari pembuluh darah kapiler dengan udara. Terdapat sekitar 300 juta alveoli di kedua paru dengan diameter masing-masing rata-rata 0,2 milimeter.
Sistem
pernafasan pada dasarnya dibentuk oleh jalan atau saluran nafas dan paru-paru beserta pembungkusnya (pleura) dan rongga dada yang melindunginya. Di dalam rongga dada terdapat juga jantung di dalamnya. Rongga dada dipisahkan dengan rongga perut oleh diafragma.
superior, medius dan inferior sedangkan paru kiri dibagi dua lobus yaitu lobus superior dan inferior. Tiap lobus dibungkus oleh jaringan elastik yang mengandung pembuluh limfe, arteriola, venula, bronchial venula, ductus alveolar, sakkus alveolar dan alveoli. Diperkirakan bahwa stiap paru-paru mengandung 150 juta alveoli, sehingga mempunyai permukaan yang cukup luas untuk tempat permukaan/pertukaran gas.
yang menempel langsung ke paru, disebut sebagai pleura visceral. Sedangkan pleura parietal menempel pada dinding rongga dada dalam. Diantara pleura visceral dan pleura parietal terdapat cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas sehingga memungkinkan pergerakan dan pengembangan paru secara bebas tanpa ada gesekan dengan dinding dada.
Secara anatomis sistem pernafasan dibagi : area konduksi (conducting portion) area respirasi (respiration portion) Area konduksi (conducting portion)struktur
ini menyalurkan udara yang diinspirasi menuju ke alveolus pada paru-paru untuk dibuang keatmosfer. dilapisi o/ bbrp jenis epitel :
hidung stratified squamosa epithelium & pseudostratified ciliated columnar epithelium trachea pseudostratified ciliated columnar
epithelium
branchiolus simple cuboidal epithelium.
mbtk ductus alveolar yg berhub lgs dgn alveolus. Ductus alveolar ini dilapisi oleh simple cuboidal epithelium. Pertukaran gas dgn sistem sirkulasi mll dinding yg sgt tipis alveolus unit fungsional
tiga
large alveolar cell tempat sintesis surfactan alveolar macrophage sel penting dlm
pertahanan melawan infeksi pulmonal
surfactant
macrophage
4. 5.
Menyiapkan permukaan yang luas u/ petukaran gas antara udara dan peredaran darah Menggerakkan lalu lintas petukaran udara dari dan kepermukaan paru-paru Melindungi permukaan membran respirasi dari dehidrasi, perubahan temperatur dan perubahan lingkungan lainnya, serta menjaga sistem respirasi dari invasi patogen Menghasilkan bunyi Memberikan sensasi olfaktori batuk dan bersin merupakan refleks protektif untuk menjaga agar sistem respirasi dlm keadaan bersih
sbb : Mukosa respirasi yang terdiri dari : Epitel thorak bertingkat Sel bercilia Sel Goblet, mensekresikan mucus hingga mampu mengakumulasi partikel halus dan dengan bantuan cilia timbul refleks bersin atau batuk sehingga keluar dari saluran nafas atas Mukosa tsb tidak terdapat pada alveous sehingga pertahanan alveolus terhadap mikroorganisme yang masuk melalui makrofagdapat mati akibat merokok yang telah lama.
PROSES PERNAFASAN
Ventilasi
Difusi Transportasi
TAHAPAN
PROSES
Masuknya O2 dari atmosfir alveoli
Keluarnya CO2 dari alveoli atm
Ventilasi
Difusi gas
Masuknya O2 dari alveoli kapiler paru Keluarnya CO2 dari kapiler paru alveoli
1. Luas permukaan paru 2. Tebal membran respirasi (pleura parietalis dan visceralis) 3. Perbedaan tekanan parsial dan konsentrasi (berhubungan dengna keseimbangan antar asam basa) 4. Afinitas (kemampuan mengikat gas oksigen dan carbondioksida oleh hemoglobin)
Tranport gas
1. Cardiac Output (Stroke volume X frek cor) 2. Kondisi pembuluh darah 3. Latihan atau exercise 4. Hematokrit 5. Eritrosit dan hb
Transprt CO2 1. Berikatan dengan Hb (65%) Hb +CO2HbCO2 (Carbaminohemo globin) 2. Berikatan dgn H2O (30%) H20+C02 H2C03 H+ + HC03 3. Larut dalam plasma (5%)
OTOT INSPIRASI
Diafragma Eksternal Interkosta Sternokleidomastoideus Skapula
OTOT EKSPIRASI
Otot Abdomen
Interkosta internus
Abdominal muscles
Proses Inspirasi
impuls saraf otot inspirasi kontraksi rongga dada mengembang tekanan intra pleura - tek. Trans pulmonal makin membesar paru-paru mengembang tek. Alveoli - udara masuk
Proses Ekspirasi
Otot inspirasi berhenti berkontraksi dinding dada bergerak ke arah dalam tek. Intra pleura kembali ke semula tek. Trans pulmonal kembali ke semula paru2 recoil kembali ke bentuk semula udara alveoli tertekan tek.alv > tek.atmosfir udara masuk ke atmosfir
Pengaturan Respirasi
Respiratory center 1. Medullary Rhythmicity Area 2. Pneumotaxic Area 3. Apneustic Area
Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu. Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu. Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu. Teruslah bertahan, hingga kelupaan itu lupa menyertaimu. Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu.
1
6 2 7
8
4
5
1
2