Anda di halaman 1dari 1

LEPTOSPIROSIS

Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Leptospira. Yang menyerang manusia adalah Leptospira intrrogans. Bakteri ini berbentuk lurus atau melengkung, bentuk spiralnya sulit kelihatan dan ujungnya berupa kait (hook). Ukurannya bervariasi ada yang pendek, sedang dan panjang. Beberapa tampak seperti Streptokokus. Bakteri ini bergerak cepat yang pada akhirnya berhenti bergerak dengan sendirinya. Sebagian tampak membelah diri dengan cara terpotong melintang, sehingga terpisah menjadi mother dan daughter leptospira. Berdasarkan data Semarang tahun 1998-2000 dan banjir besar di Jakarta tahun 2002 tercatat 113 pasien leptospirosis dan 20 diantaranya meninggal. Kemungkinan infeksi leptopirosis gukup besar pada musim penghujan, lebihlebih dengan adanya penularan pada manusia yang ditularkan oleh hewan yang terinfeksi leptospira. Pejamu reservoar pertama oleh hewan roden/tikus dengan leptospira yang hidup* dalam ginjal dan dikeluarkan melalui urin saat berkemih. Manusia merupakan hospes insidentil yang tertular secara langsung atau tidak langsung. Penularan langsung terjadi melalui darah, urine atau cairan tubuh lain yang mengandung leptospira masuk ke dalam tubuh pejamu. Dari hewan ke manusia merupakan penyakit kecelakaan kerja, terjadi pada orang yang merawat hewan atau menangani organ tubuh hewan. Dari manusia ke manusia meskipun jarang, dapat terjadi melalui hubungan seksual atau dari ibu penderita leptospirosis ke janin melalui sawar plasenta dan air susu ibu. Penularan tidak langsung terjadi melalui genangan air dan lumpur yang tercemar urin hewan seperti tikus. Bakteri ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui selaput lendir (mukosa) mata, hidung, kulit yang lecet atau makanan yang terkontaminasi oleh urine hewan terinfeksi leptospira. Masa inkubasi selama 4-19 hari. Gejala klinis pada stadium pertama yaitu demam menggigil, sakit kepala, malaise, muntah, konjungtivitis, rasa nyeri otot betis dan punggung, gejala-gejala di atas akan tampak antara 4-9 hari. Sedangkan komplikasi Leptospirosis : Pada hati: kekuningan yang terjadi pada hari ke4 dan ke 6 Pada ginjal: gagal ginjal yang dapat menyebabkan kematian Pada jantung : berdebar tidak teratur jantung membengkak dan gagal jantung Pada paru-paru : batuk darah, nyeri dada, sesak nafas Pada kehamiian : keguguran, prematur, bayi lahircacat. Pengobatan dini sangat menolong karena bakteri Leptospira mudah mati dengan antibiotik yang banyak dijumpai di pasar seperti Penicillin dan turunannya (Amoxylline), Streptomycine, Tetracycline, Erithromycine. Bila terjadi komplikasi angka kematian dapat mencapai 20%. Segera berobat ke dokter terdekat.

Anda mungkin juga menyukai