is akut, yang diikuti dengan adanya massa yang nyeri di region iliaka kanan dan disertai demam, menarahkan diagnosis ke massa atau abses periappendikular2. Manisfestasi klinis biasanya berupa tanda-tanda appendisitis ditambah dengan massa pada perut kuadaran kanan bawah4. Nyeri tekan abdomen kuadran kanan bawah (right illiac fossa tenderness)1, suara usus aktif. Teraba massa yang terlokalisir dengan tanda-tanda peradangan pada regio bawah (right lower quadrant)3. Tidak ada bukti adanya peritonitis generalisata dan abses lokal.
Tatalaksana1 Perbaikan keadaan umum infuse1,5. Pemberian antibiotik ( broad spectrum) untuk kuman Gram negative dan Positif serta kuman anaerob,dan pemasangan pipa nasogastrik perlu dilakukan sebelum pembedahan5. Pembedahan elektif dipersiapkan dalam waktu 6 minggu yang bertujuan untuk mencegah penyebaran kuman infeksi yang terlokalisir tersebut, yang biasanya memiliki respon yang baik setelah pemberian antibiotik4. Beberapa ahli bedah menyarankan untuk dilakukan tindakan pembedahan lebih cepat yang bertujuan untuk memperpendek durasi sakit4,5. Perlu dilakukan laparatomi dengan insisi yang panjang supaya dapat dilakukan pencucian rongga peritoneum dari pus maupun pengeluaran fibrin yang adekuat dengan mudah,begitu pula pembersihan kantong nanah. Jika abses besar dan luas diseksi harus diperlebar dan dipasang saluran drainase4. Akhir-akhir ini mulai banyak dilaporkan pengelolaan appendicitis perforasi secara laparaskopi appendiktomi. Rongga abdomen bisa dibilas dengan mudah. Dilaporkan hasilnya tidak berbeda dengan laparatomi terbuka, tetapi keuntungannya lama rawat lebih pendek dan secara kosmetik lebih baik. Karena ada kemungkinan terjadi infeksi luka operasi, perlu dianjurkan penyalir sub fasia, kulit dibiarkan terbuka untuk kemudian dijahit bila sudah dipastikan tidak ada infeksi
Pada anak tidak usah dipasang penyalir intra peritoneal karena justru menyebabkan komplikasi infeksi lebih sering.
1. Hazukov, R, et al, Pitfalls of palpable mass in the right iliac fossa ,Report of two cases of
chronic absceding appendicitis, Department of Internal Medicine, Charles University in Praha, Faculty of Medicine at Hradec Krlov, University Hospital, Hradec Krlov, Czech Republic. Available on: http://www.appendicitisreview.com/appendicealabscess-appendiceal-mass-phlegmon, accessed on april, 06 th 2011.
2. Pieter, J. dkk. 2005. Usus halus, appendiks, kolon dan annorektum. Dalam Sjamsuhidajat dan
De Jong W., eds. Buku Ajar Ilmu Bedah edisi 2. Jakarta. EGC; p. 615-581.
3. Sun, s.s,et al, 2002. Differentiation of Periappendiceal Abscess from Acute Appendicitis by
Semi-Quantitative 99mTc-HMPAO Labeled Leukocyte Scan. Department of Nuclear Medicine, Taichung Veterans General Hospital, Taichung, Taiwan. Available on: http://www.campusminionline.com/2011/01/periapendiks-infiltrat.html . accessed on april, 06 th 2011.
4. Way, L. W. 2003. Appendix. In Lawrance W. Way and Gerard M. Doherti., Edition: Current
Surgical Diagnosis and Treatment Elevent Edition.United State. Lang Medical Publications; p. 668-673.
5. Ullah S. et al.2007. CONSERVATIVE TREATMENT OF APPENDICULAR MASS
WITHOUT INTERVAL APPENDICECTOMY: IS IT JUSTIFIED?. Department of SurgeryPostgraduate Medical Institute,Hayatabad Medical Complex and Lady Reading Hospital, Peshawar. P. 55-59.