Lomba Pesisir
Lomba Pesisir
ABSTRAK
Pxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Keyword : PENDAHULUAN Wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di Indonesia pada umumnya dan pulau Jawa, Bali, dan Kalimantan khususnya memiliki potensi ekonomi yang sangat besar, seperti transportasi industri, pariwisata, sebagainya. agribisnis, pemukiman, Disamping agroindustri, dan lain rentan akibat dari kompleksitas
pesatnya pertumbuhan wilayah pesisir yang seringkali mengabaikan aspekaspek mitigasi bencana alam dalam proses pembangunannya. Rencana Zonasi (tata ruang) berbasis mitigasi merupakan salah satu cara dalam upaya mitigasi dampak kerusakan akibat bencana di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang dirasakan sangat penting dalam aspek pembangunan yang berbasis mitigasi bencana alam. Dengan konsep zonasi (tata ruang) yang sudah memperhatikan aspek kebencanaan, diharapkan dapat meminimalkan segala kerugian yang dapat ditimbulkan oleh bencana
sumberdaya
alamnya yang melimpah dan potensi yang dapat dikembangkan, wilayah pesisir Pulau juga Jawa, Bali, dan potensi
Kalimantan
memiliki
bencana, baik bencana yang diakibatkan oleh alam, manusia, maupun kombinasi keduanya. Potensi bencana di wilayah pesisir antara lain ancaman abrasi/erosi pantai, tsunami, gelombang pasang, kenaikan muka air laut (sea level rise), banjir, sedimentasi dan pencemaran, dan sebagainya. Hal ini diperburuk
tersebut. Untuk itu perlu diketahui informasi yang lebih rinci antara lain mengenai konsep dasar tata ruang kawasan pesisir, kawasan-kawasan yang diperlukan dalam tata ruang kawasan
Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Secara Terbpadu Berdasarkan Zonasi (Tata Ruang) yang Berbasiskan Mitigasi Bencana Study Kasusu : Pulau Onrust, Kepualuan Seribu
pesisir rawan bencana tsunami, dan penataan ruang yang sesuai dengan karakteristik masyarakat lokal. Rencana zonasi menurut UU No. 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil adalah rencana yang menentukan arah penggunaan sumber daya tiap tiap satuan perencanaan disertai dengan penetapan struktur dan pola ruang pada Kawasan perencanaan yang memuat kegiatan yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan serta kegiatan yang hanya dapat dilakukan setelah
memperoleh izin UU No. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana pasal 35d dan 39 mengamanatkan bencana pemaduan dalam DAFTAR PUSTAKA Saran
penanggulangan
perencanaan pembangunan. UU No. 26 tahun 2007 tentang Penataan ruang penjelasan pasal 5 ayat (2) menjelaskan penataan ruang harus memasukkan kawasan rawan bencana, lebih lanjut UU No. 27 tahun 2007 pasal 7 ayat 3 mengamanatkan Pemerintah Daerah
wajib menyusun perencanaan zonasi wilayah pesisir yang berbasis mitigasi bencana.
Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Secara Terbpadu Berdasarkan Zonasi (Tata Ruang) yang Berbasiskan Mitigasi Bencana Study Kasusu : Pulau Onrust, Kepualuan Seribu