Anda di halaman 1dari 1

Kevin William 101411018 Pada praktikum humidifikasi ini dilakukan peningkatan kadar air di dalam udara dengan cara

a mengontakkan antara air dengan udara, sehingga terjadi perpindahan massa dan panas dari air ke udara karena ada air yang menguap dan terbawa kedalam udara. Hal ini yang mengakibatkan kadar air/kelembaban udara meningkat. Pada proses humidifikasi, gas dikontakkan dengan air di dalam kolom secara counter current yaitu air dialirkan dari atas kolom sedangkan udara dialirkan dari bawah. Pada praktikum humidifikasi dilakukan variasi laju sirkulasi air. Kelembaban dan temperatur udara masuk masuk yaitu Tdin dan Twin ,serta kelembaban dan temperatur gas keluar yaitu Tdout dan Twout menjadi data yang perlu diamati dalam praktikum ini. Proses humidifikasi dilakukan sebanyak 3 kali run. Laju alir air divariasikan pada laju alir air sebesar 40, 60, 80 L/jam. Sedangkan laju alir udara pada setiap run konstan yaitu sebesar 20 mmHg. Sehingga dapat diketahui pengaruh dari besar beda laju alir air terhadap proses himdifikasi. Pengukuran data dilakukan sebanyak 8 kali setiap 3 menit untuk 1 kali run. Pengukuran dilakukan pada besar persen kelembaban dan temperature bola keringnya. Dari data tersebut dapat mencari variabel lainnya seperti entalpi, W (kadar air) dan temperatur bola basahnya dengan bantuan diagram psikometrik. Berdasarkan pengamatan pada percobaan, terdapat selisih kelembaban (humidity) antara udara yang masuk dengan udara yang keluar. Terjadi peningkatan kelembaban pada setiap setiap run yang dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa proses humidifikasi berhasil. Suhu udara masuk dengan suhu udara keluar pun mengalami penurunan, hal ini menunjukkan bahwa terjadi kontak antara air dengan udara yang mengakibatkan terjadinya perpindahan panas. Tetapi pada praktikum ini terjadi penurunan kadar air pada udara masuk dengan udara keluar. Seharusnya pada proses humidifikasi kadar air dalam udara keluar harus lebih besar dibandingkan dengan kadar air pada udar keluar. Hal ini tidak sesuai dengan kelembaban yang diukur pada udara masukan dan keluaran, bila kelembaban udara naik seharusnya kadar air dalam udara tersebut pun naik, namun pada praktikum ini tidak demikian kadar air menurun tetapi kelembaban meningkat. Berdasarkan pengamatan, data kelembaban dari udara yang keluar naik turun setiap pengukuran 3 menit. Hal ini dikarenakan udara yang masuk pun kadar airnya dapat berubah atau berbeda dari sebelumnya tergantung dari kondisi udara pada lingkungan luar. Variasi laju alir air masuk tidak terlalu menunjukkan perbedaan yang signifikan dibuktikkan dengan rH yang tidak berbeda jauh.

Anda mungkin juga menyukai