Anda di halaman 1dari 6

LONG LIFE EDUCATION IN ISLAM

Pentingnya Pendidikan Islam Islam diturunkan sebagai rahmatan lil alamin.Untuk mengenalkan Islam ini, diutus Rasulullah SAW.Tujuan utamanya adalah memperbaiki manusia untuk kembali kepada Allah SWT.Oleh karena itu selama kurang lebih 23 tahun Rasulullah SAW membina dan memperbaiki manusia melalui pendidikan.Kewajiban kita untuk belajar bahkan tercantumkan dalam surat pertama yang diturunkan oleh Allah yaitu surat Al Alaq ayat 1-5:

Kandungan dari surat Al-Alq ayat 1-5 adalah : 1). Menurut Tafsir Ibnu Kastir adalah kita diperintahkan agar senantiasa mengadakan penyelidikan terhadap segala suatu yang belum kita ketahui, sehingga kita kuasai, bukti kemurahan Allah SWT. Ialah ia telah mengajari manusia dengan perantaraan Al-Quran, 2).Menurut Tafsir Al-Misbah adalah Islam memerintahkan agar kita belajar membaca dan menulis serta mempelajari ilmu pengetahuan demi meningkatkan derajaT kita sebagai makhluk Allah yang maha mulia, kita dianjurkan untuk sanggup mengembangbiakkan ilmu pengetahuan yang telah Allah limpahkan kepada kita. Pentingnya menuntut ilmu: Menuntut Ilmu Merupakan Ibadah Menuntut ilmu adalah ibadah, bahkan merupakan Ibadah yang paling agung dan paling utama. Rosulullah SAW bersabda Barang siapa keluar dalam rangka thalabul ilmu (mencari ilmu), maka dia berada dalam sabilillah hingga kembali. (HR. Tirmizi) Ilmu merupakan syarat diterimanya amalan Allah berfirman : Dan janganlah engkau mengucapkan sesuatu yang engkau tidak memiliki ilmu tentangnya. (Karena) sesungguhnya pendengaran dan penglihatan dan hati (akal pikiran) semuanya itu akan ditanya (Al Israa : 36). Jadi ,jika kita melakukan ibadah hanya sekedar ikut-ikutan saj dan tidak mengetahui

dalilnya dari Al Quran dan Hadits maka amalan itu tidak akan mendapatkan pahala karena niatnya hanya sekedar ikut-ikutan dan bukan karena Allah. Ilmu yang bermanfaat memiliki pahala yang sangat besar Rasulullah bersabda : Apabila seorang manusia meninggal maka terputuslah pahala segala amalannya kecuali dari tiga perkara ; yaitu sadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya(HR. Muslim). Jadi, setiap ilmu yang bermanfaat yang kita sampaikan kepada orang lain dan orang itu menyampaikannya pada yang lainnya dan seterusnya maka pahala kita akan bertambah bahkan meskipun kita sudah meninggal sekalipun. Ilmu akan mengangkat derajat manusia

Pendidikanlah yang mengantarkan manusia pada derajat yang tinggi, yaitu orangorang yang berilmu.Ilmu yang dipandu dengan keimanan inilah yang mampu melanjutkan warisan berharga berupa ketaqwaan kepada Allah SWT. Manusia mendapat kehormatan menjadi khalifah di muka bumi untuk mengolah alam beserta isinya.Hanya dengan ilmu dan iman sajalah tugas kekhalifahan dapat ditunaikan menjadi keberkahan dan manfaat bagi alam dan seluruh makhluk-Nya. Tanpa iman akal akan berjalan sendirian sehingga akan muncul kerusakan di muka bumi dan itu akan membahayakan manusia. Demikian pula sebaliknya iman tanpa didasari dengan ilmu akan mudah terpedaya dan tidak mengerti bagaimana mengolahnya menjadi keberkahan dan manfaat bagi alam dan seisinya. Sedemikian pentingnya ilmu, maka tidak heran orang-orang yang berilmu mendapat posisi yang tinggi baik di sisi Allah maupun manusia. Allah SWT berfirman:

Artinya : Wahai orang-orang beriman! Apabila dikatakan kepadamu: Berilah kelapangan di dalam majlis-majlis, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Mujadilah (58) : 11) Ilmu akan memudahkan seseorang masuk surga Rosulullah bersabda :Barang siap menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah mudahkan baginya jalan menuju surga. (HR Muslim).

Bahkan syaithan kewalahan terhadap orang muslim yang berilmu, karena dengan ilmunya, ia tidak mudah terpedaya oleh tipu muslihat syaithan. Dan masih banyak sekali alasan mengapa menuntut ilmu agama itu sangat penting yang tidak dapat saya ampaikan disini.

Perjalanan Perkembangan Pendidikan Islam Perjalanan pendidikan islam seseorang dimulai sejak manusia belum dilahirkan hingga akhir hayatnya. Berikut adalah sedikit uraiannya: Pendidikan sejak dalam kandungan sampai lahir.Pendidikan menurut kajian ilmu jiwa perkembangan Islam dapat dimulai sejak dalam kandungan. Dengan alasan mendasar karena pada hakekatnya pembentukan manusia itu dimulai sejak dari janin dan ditiupkan padanya ruh )nyawa). Hal inilah yang secara psikologis dapat diamati perkembangannya, meskipun secara hakiki baru sebagian saja yang dapat diketahui. Meskipun anak dalam kandungan masih abstrak, namun pendidikan itu sudah bisa dimulai dengan melihat keterkaitannya pada ibu yang mengandungnya (pendidikan pre natal). Sedangkan secara nyata, pendidikan Islam tentang anak banyak diarahkan pada pendidikan post natal )setelah kelahiran). Islam memperkuat pandangan perlunya pendidikan pranatal.Tidak hanya itu, pendidikan pranatal menurut Islam harus dimulai dari sejak sebelum terciptanya janin.Hal yang harus dilakukan sang ibu, sebagai guru pertama seorang anak untuk mendidik anak yang masih dalam kandungan.Pertama, berfikir positif. Ibu yang berfikir positif membantu janin belajar lebih baik di dalam rahim. Kedua, sering bersenandung mengagungkan asma Allah dan memperdengarkan murotal Al Quran .Ketiga, hindari situasi tertekan karena hal ini bisa mempengaruhi kondisi psikologis bayi. Ketika bayi baru lahir maka diazdani lewat telingan kanan dan iqomah pada telinga kiri. Hal ini dimaksudkan agar kalimat pertama yang didengarnya adalah lafal tauhid.Ada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abi Rafi bahwasanya Nabi Muhammad SAW mengazani telinga al-Hasan ketika dilahirkan oleh Fatimah ra. (HR Abu Daud, At-Tirmizy dengan sanad shahih).

Pendidikan masa anak-anak.Menurut Ibnu Sina, masa kanak-kanak merupakan saat pembentukan fisik, mental, dan moral. Oleh karena itu terdapat tiga hal yang harus diperhatikan: Pertama, anak-anak harus dijauhkan dari pengaruh kekerasan yang bisa mempengaruhi jiwa dan moralnya.Kedua, untuk perkembangan tubuh dan gerakannya, anak-anak harus dibangunkan dari tidur.Ketiga,ketika makan anak anak diajarkan untuk berdoa sebelum makan dan dengan adab yang

baik.Keempat, perkembangan rasa dan perilaku anak-anak perlu diperhatikan, dan lain-lain. Pada usia empat sampai lima tahun, anak dengan kemampuan bahasanya telah memulai bertanya tentang surga, neraka, bagaimana cara menuju kesana, dan juga tentang Tuhan. Anak akan menerima semua jawaban yang diberikan tanpa membantahnya. Baru nanti ketika menginjak usia baligh ia mulai kritis, mencari jawaban secara rasional.Perkembangan jiwa anak pada usia empat atau lima tahun ketika menginjak usia taman kanak-kanak, ia juga mulai gemar menghafal doa-doa pendek yang diajarkan oleh pendidiknya di sekolahan atau keluarganya di rumah. Lalu bagaimana caramengembangkan jiwa keagamaan anak tersebut? Menurut Ahmad Tafsir saran-saran berikut dapat membantu mengembangkan jiwa keagamaan anak, yaitu: a. Kondisikan kehidupan di rumah tangga dengan kehidupan muslim, dalam segala hal. b. Sejak kecil anak-anak sering dibawa ke masjid, ikut salat, ikut mengaji, sekalipun ia belum menjalankannya dengan benar. c. Pada saat libur sekolah anak kita masukkan kedalam pesantren kilat. d. Libatkan anak-anak dalam setiap acara keagamaan di kampung, seperti ramadhan, panitia zakat fitrah, panitia idul fitri dan idul qurban, dan sebagainya. Anak pada usia enam sampai sembilan tahun sudah mulai mengerti sesungguhnya Allah adalah Tuhan pencipta alam raya, manusia, binatang, tumbuhan dan lain-lain. Pemahaman agama anak pada usia ini telah mulai menguat, meskipun terkadang banyak juga yang belum paham akan hal ini.Terbukti gemar melakukan ibadah meskipun atas perintah orang tuanya. Ia suka berdoa, beramal sesuai dengan perintah Allah dan orang tuanya, rajin pergi ke sekolah dan TPA dengan teman-temannya, dan lain-lain. Pendidikan islam pada masa remaja. Istilah remaja (teenager) disebut juga dengan adolescene yang secara psikologis ditandai dengan sejumlah perubahan kognitif, emosional, fisikal dan perilaku yang dapat menjadi penyebab konflik di satu sisi dan perkembangan kepribadian positif di sisi yang lain. Lingkungan rumah dan orang tua masih memainkan peran penting bagi perilaku dan pilihan hidup yang dilakukan remaja.Remaja yang mempunyai hubungan baik dengan kedua orang tuanya , cenderung terbebas dari pengaruh-pengaruh negatif dari luar. Untuk memberikan motivasi agar mereka menjadi invididu besar dan diterima secara sosial sangatlah perlu mengetahui dan memahami siroh-siroh

nabawiyah, terutama yang ada dalam Al Quran.Memberi bacaan buku-buku biografi para sahabat, ulama-ulama besar dan sebagainya.Tentu saja, biografi Nabi Muhammad hendaknya menjadi bacaan pertama. Al Ghazali mengatakan bahwa salah satu faktor metode pendidikan Islam yang baik adalah dengan memberikan anak suatu lingkungan pertemanan yang baik, bermoral dan religius.Kondisi ini menjadi lebih diperlukan saat anak memasuki masa remaja.Karena tidak sedikit dari mereka yang lebih mengasosiasikan diri dengan teman-temannya, dari pada dengan orang tuanya.Karena itu pengaruh lingkungan sangatlah besar dalam membentuk karakter anak. Misalnya saja, seorang anak yang berteman dengan orang yang kepribadiannya bagus, agamanya bagus, akhlaknya bagus maka ia cenderung memiliki kepribadian yang sama dengan temannya. Begitu pula sebaliknya jika ia berteman dengan orang yang memiliki kepribadian buruk maka tanpa sadar ia juga akan terpengaruh dan cenderung berkepribadian buruk seperti temannya. Pendidikan islam juga bisa diperoleh dengan mengikuti organisasiorganisasi kerohanian, kajian- kajian yang ada di sekitar kita, radio, dan media media elektronik lainnya.Bisa juga dilakukan dengan memasukkan anak ke pesantren. Dalam belajar menuntut ilmu dien tidak berhenti di sini saja, saat menginjak umur dewasapun kita tetap harus menuntut ilmu bahkan sampai akhir hayat kita. Karena dengan menuntut ilmu insyaAllah akan menambah iman dan taqwa kita. Sehingga kita bisa menjaga diri agar senantiasa berada di jalan Allah.

Perjalanan Pendidikan Islam Pribadi Pertama kali saya mengenal Islam pastilah dari orang tua, alhamdullillah saya terlahirkan sebagai anak seorang muslim. Sehingga saya dengan mudah mengenal Islam. Ketika memasuki usia kurang lebih 6 tahun, saya mulai belajar sholat dari ibu, meskipun hanya sekedar mengikuti gerakannya saja karena saya belum paham dengan bacaan-bacaan sholat. Saya mulai belajar Islam lebih banyak lagi ketika belajar di bangku SD, waktu itu saya mulai mengenal tentang rukun Islam, rukun iman, malikat-malaikat Allah, nabi dan rasul,aqidah islamiyah,dan lain-lain.Saat berusia sekitar 8 tahun, saya belajar membaca Al Quran dari kakak.Beliau mengajarkan kepada saya huruf-huruf hijaiyyah. Pada usia ini saya juga mulai belajar berpuasa. Sampai akhirnya saya mengikuti TPA saat kelas 3 SD. Di sinilah saya belajar membaca al Quran ,tajwid, membaca dan menulis arab.Namun setelah berjalan satu setengah tahun TPA ini dibubarkan dan saya berhenti mengaji. Baru saat kelas 6 SD saya kembali mengaji itupun harus di desa lain. Di sini saya mulai di belajar Fiqh karena di TPA sebelumnya tidak ada pelajaran fiqh.Saat kelas 2 SMP saya berhenti mngaji dari TPA ini. Di masa-masa SMP saya hanya belar Islam melalui majalah-majalah Islam seperti Ummi dan Elfata. Namun, tentu saja tidak cukup hanya belajar dari majalah. Alhamdulillah Allah memberikan petunjuk kepada saya saat saya masuk SMA.Di sini saya mengikuti organisasi rohis yaitu MKI.Saat itu saya menyadari betapa sedikit sekali pemahaman Islam saya. Dengan mengikuti kajian-kajian, saya mengetahui bagaimana Islam yang sebenarnya dan mul;ai membenahi diri. Alhamdulillah sejak masuk SMA saya mulai konsisten memakai jilbab, meninggalkan wangi-wangian, meninggalkan musik, dan menjaga jarak dengan lawan jenis. Sampai saat di bangku kuliah ini, saya masih menuntut ilmu dien dan insayaAllah akan terus menuntut ilmu dien sampai akhir hayat saya.

Anda mungkin juga menyukai