Anda di halaman 1dari 5

B.

Pembahasan Khusus

Uji tarik pada wire rope


Wire rope (tali kawat baja baja) adalah Tali yang dikonstruksikan dari kumpulan berikut 1. Lebih ringan 2. Lebih tahan terhadap sentakan 3. Operasi yang teang walaupun pada kecepatan operasi tinggi 4. Keandalan operasi yang tinggi Tali baja terbuat dari baja(baja karbon tinggi) dengan kekuatan = 130 kg/mm. Dalam pembuatannya pembuatan kawat baja diberi perlakuan panas tertentu dan digabung pada penarikan dingin sehingga menghasilkan sifat mekanis kawat baja yang tinggi. Tali baja dibuat dengan cara : a. Kawat (wire) dililtkan menjadi untaian (strand)b. b. Untaian dianyam dengan untaian lainnya pada suatu inti menjadi tali baja Kedua proses diatas berlangsung secara bersamaan pada suatu inti yang terbuat dari rami, asbes atau kawat baja. Tali dengan inti kawat, akan mengurangi kefleksibelan tali. Tali ini biasanya digunakan apabila mengalami gaya tekan yang tinggi seperti tali yang digulung pada drum dengan beberapa lapisan. jalinan serat-serat baja. Tali baja mempunyai keunggulan sebagai

Gambar 20. Wire rope Sumber : www. bashpint.com/ html/6/2012. (2012) Wire rope banyak digunakan diatas kapal pada industri pelayaran,shipbuilding (docking),minyak dan gas (oil&gas),pertambangan,bongkar muat,pelabuhan (port) transportasi,alat berat,crane,pabrik,assembly line,steel fabricator,dan lain-lain. Aplikasi wire rope : a. Lifting (mengangkat barng & pipa) b. Hoisting / Main hoist

a. Boom / Pendan line b. Moringline (menambat kapal) c. Towing line (menarik kapal / tongkang) d. Anchor line (mengikat jangkar) Kelas tali kawat baja dibedakan menurut kuat tarik kawat yang digunakan

Persyaratan kuat Kelas


E

tarik minimum N/mm (kg/mm) 1320 (135)

Keterangan proses pembuatan kawat Tanpa lapisan atau berlapis seng (termasuk proses penarikan dingin setelah pelapisan seng)

1470 (150)

Berlapis seng (termasuk proses penarikan dingin setelah pelapisan seng)

1620 (165)

Tanpa lapisan atau berlapis seng (termasuk proses penarikan dingin setelah pelapisan seng)

1770

Tanpa lapisan atau berlapis seng

Gambar sumber Batang kawat baja yang digunakan untuk pembuatan kawat baja harus dihasilkan dari kelompok baja karbon tinggi antara SWRH 52 sampai dengan SWRH 82 sesuai JIS G 3506 atau SNI 07-0375-1989, Batang kawat baja karbon tinggi dan revisinya, kecuali batang kawat baja SWRH 27 sampai

dengan SWRH 47 dapat digunakan untuk kawat tali kawat baja kelas E. Serat yang digunakan untuk inti serat harus serat alam atau sintetis dan

mengandung pelumas (grease) atau dilumasi merata. Ketahanan puntiran kawat baja penyusun tali kawat baja harus memenuhi jumlah puntiran minimum
Jumlah puntiran minimum kawat baja

Jumlah puntiran minimum (kali) Diamete r kawat ( 0,20 m d < m 1,00 d 1,00 )< 2,24 d 2,24 < 3,75 d 3,75 < 4,50 Kawat tanpa lapisan seng Kelas E 29 28 Kelas A 28 27 26 25 Kelas B 27 26 25 24 Kawat berlapis seng Kelas E, G, A dan B 2 1 2 0 1 8 1 7

Untuk semua kawat dari kelompok diameter yang sama dalam satu tali kawat baja, bila diuji tarik sampai putus, perbedaan beban putus masing-masing kawat baja dengan rata-ratanya, harus dalam batas 8% dari nilai rata-rata tersebut

Dalam proses pembuatan pilinan kawat baja (strand), apabila diperlukan penyambungan kawat baja dengan pengelasan, harus dibuat pada satu titik setiap panjang minimum 10 m pilinan kawat baja (strand). Batang uji untuk tiap macam pengujian tidak disyaratkan harus berasal dari satu pilinan (strand) dan batang uji hanya diambil dari kawat pilinan terluar atau tidak diambil dari inti. Batang uji kawat harus diluruskan dengan cara yang sesuai dan hati-hati, tanpa ada pengaruh panas atau kerusakan pada kawat

bersangkutan. Batang uji untuk pengujian diambil dari salah satu ujung tali kawat baja
dan dilepas satu pilinan kemudian diambil kawatnya untuk dilakukan pengujian. Uji tarik dilakukan sesuai SNI 07-0408-1989, Cara uji tarik logam dengan batang uji sesuaiSNI 07-0371-1998, Batang uji tarik untuk bahan logam .Kemudian hitung setiap perbedaan antara beban patah tiap batang uji kawat yang mempunyai ukuran nominal sama, dengan nilai rata-rata beban patahnya. Uji ulang dilakukan jika batang uji mengalami kepatahan pada bagian yang dijepit batang uji dengan panjang secukupnya, diambil dari salah satu ujung tali kawat baja,kemudian kedua ujung batang uji dicor dengan paduan logam putih (timah hitam, timah putihdan antimon) dengan bentuk tirus (conical), dijepit pada mesin uji, tarik dan ditarik perlahan-lahan sesuai pembebanan sampai patah, beban saat tali kawat baja patah dicatat.

Pemegang (grip)

Tali kawat baja

Gambar Sumber

Jarak antara penjepit harus, jika panjang antara penjepit melebihi 2 m, panjang jarak antar penjepit dibuat 2 m.

Anda mungkin juga menyukai