Anda di halaman 1dari 17

KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT)

Dra. H. Yeni Huriyani, M.Hum.

Tahukah Anda Kekerasan Terhadap Perempuan dapat Berupa?


KEKERASAN FISIK KEKERAS PSIKIS KEKERASAN SEKSUAL KEKERASAN EKONOMI (PENELANTARAN)

Kesalahpahaman Tentang KDRT

Kebanyakan pasangan dapat memelihara hubungan yang baik TANPA melakukan kekerasan Walaupun alkohol kadang menjadi pemicu tindak kekerasan, namun TIDAK dapat menjadi alasan seseorang melakukan kekerasan Penelitian menunjukkan bahwa kekerasan dalam rumah tangga terjadi pada SEMUA status ekonomi, sosial, dan pendidikan. Kekerasan dalam rumah tangga adalah KRIMINAL, dan pelakunya dapat dihukum.

Fasilitas di Masyarakat, Untuk Membantu Menangani Kasus Kekerasan dalam Rumah Tangga
P2TP2A JAWA BARAT P2TP2A Kota/Kabupaten Women Crisis Center (WCC) Unit PPAdi kantor polisi Pusat Krisis Terpadu (PKT) di rumah sakit LSM yang konsen menangani kekerasan

HENTIKAN!!!
STOP!!! Kekerasan dalam rumah tangga Dengarkan, Suarakan, dan Lakukan!

SEKILAS TENTANG UU PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (UU NO. 23 TAHUN 2004)

Apa itu Kekerasan menurut UU?

Kekerasan dalam rumah tangga adalah setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan/atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga (pasal 1 ayat 1)

Bentuk Kekerasan dalam Rumah Tangga Menurut UUD


FISIK PSIKIS SEKSUAL PENELANTARAN EKONOMI

Siapa saja yang termasuk di dalam lingkup rumah tangga?


Lingkup rumah tangga di dalam UU ini meliputi (pasal 2 ayat 1): suami, istri, dan anak orang-orang yang mempunyai hubungan keluarga dengan orang sebagaimana dimaksud pada butir a karena hubungan darah, perkawinan, persusuan, pengasuhan, dan perwalian. orang yang bekerja membantu rumah tangga dan menetap dalam rumah tangga tersebut.

Apa asas dari UU ini?


UU tentang PKDRT berdasarkan asas (pasal 3): penghormatan hak asasi manusia, keadilan dan kesetaraan jender, nondiskriminasi, dan perlindungan korban.

Siapa yang Berhak Melapor?

Korban berhak melaporkan secara langsung kekerasan dalam rumah tangga kepada kepolisian baik di tempat korban berada, maupun di tempat kejadian perkara, atau Korban dapat memberikan kuasa kepada keluarga atau orang lain untuk melaporkan kekerasan dalam rumah tangga kepada pihak kepolisian baik di tempat korban berada maupun di tempat kejadian perkara (lihat pasal 26).

SEBAIK-BAIK KAMU ADALAH ORANG YANG PALING BAIK TERHADAP PEREMPUAN (H.R. MUSLIM)

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai