Anda di halaman 1dari 2

A.

ALIANSI KORPORAT Aliansi korporat atau aliansi strategis adalah suatu perjanjian kerja sama yang berhenti tidak jauh dari merger, sedangkan merger sendiri adalah salah satu cara bagi dua perusahaan menggabungkan kekuatannya. Berbeda dengan merger yang menggabungkan seluruh aktiva,sekaligus juga kepemilikan dan keahlian manajerial yang ada, dari perusahaan perusahaan yang terlibat, aliansi memungkinkan perusahaan menciptakan kombinasi yang memusatkan perhatian pada lini lini bisnis khusus yang menawarkan sinergi paling potensial. Aliansi ini dapat memiliki banyak bentuk, mulai dari perjanjian pemasaran sederhana hingga kepemilikan bersama suatu operasi yang mendunia. Salah satu bentuk aliansi korporat adalah joint venture,dimana bagian bagian dari perusahaan bergabung bersama untuk mencapai sasaran yang spesifik dan terbatas. Suatu joint venture akan dikendalikan oleh suatu tim manajemen yang terdiri atas perwakilan dua(atau lebih) perusahaan induk. AS,Jepang, dan Eropa sering menggunakan joint venture di perusahaan- perusahaan untuk berbagai teknologi atau keahlian dibidang pemesaran.

B. PEMBELIAN MELALUI UTANG Pembelian memalui utang dalah suatu situasi di mana sekelompok kecil investor (yang biasanya termasuk manajamen perusahaan) melakukan pinjaman besar besaran untuk membeli seluruh saham sebuah perusahaan lain. Dalam suatu pembelian melalui utang ( Leverage buyout-LBO) sekelompok kecil incestor,biasanya termasuk manajemen berjalan, mengakuisisi sebuah perusahaan dalam suatu transaksi yang sebagian besar didanai oleh utang. Utang tersebut akan dipenuhi oleh dana yang dihasilkan oleh operasi perusahaan yang diakuisisi dan, sring kali oleh penjualan aktivanya. Terkadang, kelompok pengakuisisi memiliki rencana untuk menjalankan perusahaan yang diakuisisi selama beberapa tahun, mendorong penjualan dan labanya, dan kemudian membuatnya menjadi perusahaan terbuka lagi sebagai sebuah yang lebih kuat. Pada kasus lain, perusahaan LBO berencana untuk menjual divisi divisinya kepada perusahaan lain yang dapat memperoleh sinergi. Di Dalam kedua kasus diatas, kelompok pengakuisisi berharap akan memperoleh keuntungan yang subtansial dari LBO, namun risiko yang inheren didalamnya cukup besar karena tingginya penggunaan leverage keuangan.

C. DIVESITASI Meskipun perusahaan lebih banyak melkukan pembelian daripada penjualan fasilitas produktifnya, penjualan dalam jumlah kecil masih dapat terjadi. Dalam bagian ini, kita secara singkat akan membahas jenis jenis divestasi yang utama. Pengertian divestasi itu sendiri adalah penjualan sebagian aktiva operasi sebuah perusahaan .

JENIS DIVESTASI Terdapat empat jenis divestasi ,yaitu: 1. Penjualan suatu unit operasi kepada perusahaan lain 2. Menyiapkan bisnis untuk didivestasikan sebagai suatu perusahaan terpisah dan kemudian melepaskannya(spin off) kepada para pemegang saham perusahaan yang didivestasi. 3. Mengikuti langkah untuk melakukan pelepasan tetapi hanya menjual sebagian sahamya saja 4. Melikuidasi langsung seluruh aktiva Penjualan kepada perusahaan lain pada umumnya akan melibatkan penjualan dari keseluruhan divisi atau unit, biasanya untuk uang tunai tetapi terkadang untuk saham dari perusahaan pengakuisisi. Dalam suatu spin off(salah satu jenis divestasi), pemegang saham perusahaan yang ada akan diberikan diberikan saham baru yang mencerminkan hak kepemilikan terpisah dalam divisi yang didivestasi. Divisi tersebut menentukan dewan direksi dan pejabatnya sendiri, dan menjadi sebuah perusahaan terpisah. Para pemegang saham akhirnya akan memiliki saham pada dua perusahaan daripada hanya satu perusahaan namun dengan tidak terjadi pemindahan utang. Dalam suatu Carve out, kepemilikan minoritas dalam sebuah anak perusahaan dijual kepada pemegang saham baru, sehingga perusahaan induk memperoleh pendanaan ekuitas baru namun masih tetap nenpertahankan kendali. Terakhir , dalam suatu likuiadasi, aktiva dari suatu divisi dijual secara per bagian, bukannya sebagai satu entitas operasi. Untuk menggambarkan berbagai contoh jenis divestasi ini, bisa dilihat dan dibaca pada halaman 510 buku Dasar- dasar manajemen keuangan,buku 2.

Anda mungkin juga menyukai