Konsep,
Sejarah, Fungsi Pengendalian Pusat Pertanggungjawaban Pengukuran Kinerja Harga Barang dan Jasa Publik Sistem Reward dan Punishment
Pengendalian = control Bagian dari fungsi Manajemen (Planning, Organizing, Staffing, Leading, Controlling) [Lesie W. Rue & Lloyd L. Byars, 2000)
Control = Mendeteksi deviasi/kelemahan yang terjadi dari Perencanaan sampai Pelaksanaan. Membandingkan standar >< monitoring
Th 1600- Inggris
- Pengendalian= salinan dokumen - Pengendalian internal=pekerjaan diuji org lain - Pengendalian intern - Unsur-unsur Pengendalian intern - Pengendalian intern dan komponennya - Rekomen Pengendalian Intern versi COSO - Resmi gunakan versi COSO
Goverment
Accounting Office (GAO) dalam Standart for Internal Control in the Federal Goverment (1999) : in short, internal control,which is synonymous with management control, helps government program managers achieve desired results through effective stewardship of public resources
(singkatnya, pengendalian intern yang disebut pula pengendalian manajemen membantu manajer program pemerintah mencapai tujuan yang ditetapkan melalui pengelolaan sumber daya publik secara efektif).
Robert N Anthony & Vijay govindarajan : Management organisasi adalah sekumpulan orang yang bekerja bersama untuk mencapai satu tujuan. Agar tujuan tercapai sekumpulan orang tsb membentuk manajemen. Management control process Proses manajer pada semua level memastikan bahawannya melaksanakan tugasnya dengan standar
Assesor visi, misi, renstra, dsb. Detector manajer Effector hasil evaluasi management Communication Network Garis komando
Pengorganisasian Kebijakan Perencanaan Prosedur Pencatatan Akuntansi Pelaporan Personalia Review intern
EnvironmentLingkongan pengendalian Risk assessmentPenilaian risiko Control activitiesAktivitas pengendalian MonitoringPemantauan Informasi dan komunikasi
Perencanaan
Komunikasi infomasi
Prngambilan keputusan
Memotivasi
Pengendalian
Penilaian kinerja
Preventif
operasionaln
kinerja
Perumusan strategi
Penganggaran
Evaluasi kinerja
Perencanaan strategis
(Sumber: Prof. Dr. Mardiasmo, MBA, Ak. 2009. Akuntansi Sektor Publik)
STRATEGI
adalah proses penentuan visi, misi, tujuan, sasaran, target, arah dan kebijakan serta strategi organisasi..
Strategi yang dihasilkan dari proses perumusan strategi merupakan strategi makro kemudian akan dijabarkan menjadi strategi yang lebih mikro dalam bentuk programprogram, kegiatan, atau proyek
(Sumber: Prof. Dr. Mardiasmo, MBA, Ak. 2009. Akuntansi Sektor Publik)
Implementasi
1. Memulai dan menyetujui proses perencanaan strategik. 2. Identifikasi apa yang menjadi mandat organisasi. 3. Klarifikasi misi dan nilai-nilai organisasi. 4. Menilai lingkungan eksternal (peluang dan ancaman) 5. Menilai lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) 6. Identifikasi isu strategik yang sedang dihadapi organisasi. 7. Prumusan strategi untuk me-manage isu-isu. 8. Menetapkan visi organisasi untuk masa depan.
(Sumber:DJAPK)
Catatan: Diacu : hal-hal yang dianggap mendasar harus identik Dipedomani : hal-hal yang memberikan arah dan koridor (Ayu, 2011)
Sumber: Murwanto, Rahmadi, dkk. Audit Sektor Publik. Lembaga Pengkajian Keuangan Publik dan Akuntansi Pemerintah Departemen Keuangan)
KPPN memproses dokumen sumber untuk menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Arus Kas, Neraca Kas Umum Negara, dan Laporan Realisasi Anggaran (LRA). 2. KPPN melakukan rekonsiliasi LRA dengan seluruh unit kerja di wilayah kerjanya 3. KPPN menyusun Laporan Keuangan tingkat KPPN dan menyerahkannya bersama Arsip Data Komputer (ADK) kepada Kanwil DJPb. 4. Khusus untuk KPPN yang memproses Bantuan Luar Negeri, menyerahkan Laporan Keuangan dilengkapi ADK kepada DIA (Direktorat Informasi dan Akuntansi) 5. Kanwil memproses laporan keuangan dari UAPPA-Wilayah. 6. Kanwil melakukan rekonsiliasi LRA dengan UAPPA-Wilayah di wilayah kerjanya 7. Kanwil menyusun Laporan Keuangan dalam bentuk Laporan Arus Kas, Neraca, dan Laporan Realisasi Anggaran berdasarkan laporan keuangan konsolidasi dari seluruh KPPN di wilayah kerjanya. 8. DIA memproses laporan keuangan dari UAPPA-Eselon I 9. DIA melakukan rekonsiliasi LRA dengan UAPPA-Eselon I di wilayah kerjanya 10. Seluruh direktorat menyerahkan laporan dilengkapi dengan ADK kepada DIA 11. DIA melakukan konsolidasi atas seluruh laporan keuangan dari Kanwil, BLN, dan direktorat-direktorat menjadi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan menyerahkannya kepada Ditjen Pb 12. DJPb menyerahkan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat kepada BPKRI.
1.
Government Accounting Standard Board (GASB), dalam Concept Statements No. 2* Mengukur Upaya Ukuran Prestasi Langkah-langkah yang berkaitan upaya pemenuhan
Untuk lebih lengkapnya akan dibahas pada poin 3 outline
Konsep,
Sejarah, Fungsi Pengendalian Pusat Pertanggungjawaban Pengukuran Kinerja Harga Barang dan Jasa Publik Sistem Reward dan Punishment
Pusat pertanggungjawaban adalah Unit dalam organisasi mempuntai manajer Manajer bertanggungjawab atas aktivitasnya
PUSAT PERTANGGUNG JAWABAN MENURUT ROWAN JONES DIBAGI ATAS 3 PUSAT PERTANGGUNG JAWABAN YAITU : 1. PUSAT BIAYA 2. PUSAT LABA 3. PUSAT INVESTASI SEDANGKAN,PUSAT PERTANGGUNG JAWABAN MENURUT MARDIASMO DIBAGI ATAS 4 PUSAT PERTANGGUNG JAWABAN YAITU 1.PUSAT BIAYA 2.PUSAT PENDAPATAN 3.PUSAT LABA 4.PUSAT INVESTASI PERTANYAAN YANG MUNCUL...MENGAPA PADA ROWAN JONES TIDAK DIMASUKKAN PUSAT PENDAPATAN? JAWABANNYA : SEBAGIAN PEMBACA BIASANYA MENJAWAB KARENA ROWAN JONES MENGANGGAP BAHWA PUSAT PENDAPATAN ITU TELAH MASUK KEADALAM PUSAT LABA. TETAPI MENURUT PENULIS,PAK MARDIASMO MUNGKIN BERANGGAPAN WAJAR KALAU KALAU ROWAN JONES TIDAK MEMASUKKAN PUSAT PENDAPATAN KARENA RUANG LINGKUP PEMIKIRAN ROWAN JONES ADALAH SEKTOR PUBLIK UNTUK NEGARA MAJU. JADI ROWAN JONES TIDAK PERLU MEMASUKKAN PUSAT PENDAPATAN YANG BERTUJUAN UNTUK MENDAPATKAN PENDAPATAN SEBESAR MUNGKIN BUAT NEGARA.DINEGARA MAJU KESADARAN ATAS PEMBAYARAN PAJAK DAN PEMBAYARAN LAIN-LAIN YANG BERTUJUAN UNTUK MEMAKMURKAN NEGARA-NYA SANGAT TINGGI SEHINGGA TINGGAL MEMIKIRKAN BAGAIMANA NEGARA TERSEBUT MEMPEROLEH LABA DARI KEGIATAN PEREKONOMIANNYA DAN LABA TERSEBUT NANTI DISALURKAN SEPENUHNYA UNTUK KEPENTINGAN NEGARANYA. BERBEDA DI INDONESIA KESADARAN AKAN PEMBAYARAN PAJAK DAN IURAN LAINNYA SANGATLAH KURANG,MAKA PERLU DIBUATLAH PUSAT PERTANGGUNG JAWABAN PENDAPATAN YANG MEMILIKI TANGGUNG JAWAB BESAR UNTUK MENCARI PENDAPATAN NEGARA AGAR BISA MEMBIAYAI SEMUA AKTIVITAS PEREKONOMIAN DIINDONESIA,MUNGKIN INILAH YANG MENURUT PENULIS MENGAPA PERLU ADANYA PUSAT PENDAPATAN.
Konsep,
Sejarah, Fungsi Pengendalian Pusat Pertanggungjawaban Pengukuran Kinerja Harga Barang dan Jasa Publik Sistem Reward dan Punishment
Gaspers 2002
Suatu cara untuk memantau dan menelusuri kemajuan tujuan-tujuan strategis.
Yuono, at al 2006
Tindakan pengukuran yang dilakukan terhadap berbagai aktivitas dalam rantai nilai yang ada dalam perusahaan
Perencanaan dan penetapan tujuan Pengembangan ukuran yang relevan Pelaporan formal/hasil
Penggunaan informasi
Penetapan indikator kinerja Sistem pengumpulan data kinerja Cara pengukuran kinerja
Memperjelas tentang apa, berapa, bilamana suatu kegiatan dilaksanakan Menciptakan konsensus yang dibangun oleh bebagai fihak Membangun dasar bagi pengukuran
Hendaknya di bagun dan dikembangkan atas dasar prinsip2 keseimbangan biaya dan manfaat
Membandingkan rencana dg realisasi Membandingkan rencana th ini dg th sblmnya Membandingkan dengan organisasi lain Membandingkan antara realisasi dan standar
Kegiatan untuk menilai kegagalan atau keberhasilan suatu organisasi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
Penetapan sasaran
Penetapan program
Penetapan kegiatan
Target kinerja
Indikator kinerja
Konsep,
Sejarah, Fungsi Pengendalian Pusat Pertanggungjawaban Pengukuran Kinerja Harga Barang dan Jasa Publik Sistem Reward dan Punishment
PEMBUAT KOMITMEN
BENDAHARA
PENGUJI TAGIHAN
PENERBIT SPM
12/18
Sumber Pembiayaan
Pajak Pembebanan langsung kepada masyarakat
Transportasi publik
Perumahan rakyat
Pendidikan
Jalan tol
Tempat rekreasi
Rivalry rendah Barang Publik Lokal -Perpustakaan -- taman rekreasi -- area parkir Excludability tinggi Barang pribadi -Rumah, mobil, pakaian, -Makanan, jasa personal lainnya Barang publik -Pertahanan -- danau/sungai -- jalan -Excludability rendah Barang dengan eksternalitas - pendidikan, pengankutan sampah jalan lokal
Rivalry tinggi
Non exclusion
Barang Publik Non rival consumption Non exclusion Mendapatkan manfaat eksternal dan mengakibatkan beban eksternal Nihil
Tujuan
harga:
Mendorong
dua pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan analisis penyediaan produk pertanian:
Kebijakan
Fungsi penawaran menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan berbagai tingkat harga dari barang tersebut Hukum penawaran jika harga barang makin tinggi, maka jumlah barang yang ditawarkan akan meningkat (ceteris paribus) Fungsi penawaran: Qa = f (Pa, S, F, X, T)
Qa = jumlah barang A yang ditawarkan Pa = harga barang A S = jumlah input yang tersedia F = keadaan alam X = Pajak atau subsidi atau keduanya T = Tingkat teknologi
Dengan
mengubah harga, pemerintah akan dapat mempengaruhi jumlah produksi yang dihasilkan seperti barang pertanian harga (untuk produk pertanian) akan mendorong peningkatan penawaran. Namun apabila peningkatan penawaran membutuhkan tenggang waktu, penyesuaian produksi akan mengikuti pola Cobweb Theorem (sarang laba-laba)
Peningkatan
P S
D Q
Dalam perumusan kebijakan harga biasanya pemerintah dihadapakan pada dilema kepentingan Di satu sisi konsumen ingin harga pangan murah, di lain sisi produsen ingin agar produksinya terjual dengan harga yang layak Pemerintah perlu melindungi kedua kepentingan tersebut agar konsumen dan produsen tidak menderita Langkah yang biasanya diambil oleh pemerintah adalah menentukan:
Harga terendah (floor) melindungai produsen Harga tertinggi (ceiling) melindungi konsumen
kebijakan ini disebut dengan Buffer Stock Policy Keberhasilan kebijakan ini tergantung dari ketersediaan dana untuk operasi (market operation)
P S S1
D1 D Q
pembebanan tarif pelayanan publik kepada konsumen dapat dibenarkan karena beberapa alasan yaitu : Adanya barang privat dan barang publik Efisiensi ekonomi Prinsip keuntungan
Konsep,
Sejarah, Fungsi Pengendalian Pusat Pertanggungjawaban Pengukuran Kinerja Harga Barang dan Jasa Publik Sistem Reward dan Punishment
Reward
Punishment
Piagam Pelita
PP no. 30 tahun 1980 tentang Disiplin Aparatur Pemerintah Tap MPR RI no. XI/MPR/1999