Anda di halaman 1dari 54

ENDAH WENING AKUN ALDILAWATI ARISSON NAINGGOLAN

Konsep,

Sejarah, Fungsi Pengendalian Pusat Pertanggungjawaban Pengukuran Kinerja Harga Barang dan Jasa Publik Sistem Reward dan Punishment

Apakah SPM = SPI..?

Pengendalian = control Bagian dari fungsi Manajemen (Planning, Organizing, Staffing, Leading, Controlling) [Lesie W. Rue & Lloyd L. Byars, 2000)
Control = Mendeteksi deviasi/kelemahan yang terjadi dari Perencanaan sampai Pelaksanaan. Membandingkan standar >< monitoring

Th 1600- Inggris

Th 1949- AICPA Th 1960- GAO Th 1992- COSO Th 2000- SO Th 2004- INTOSAI

- Pengendalian= salinan dokumen - Pengendalian internal=pekerjaan diuji org lain - Pengendalian intern - Unsur-unsur Pengendalian intern - Pengendalian intern dan komponennya - Rekomen Pengendalian Intern versi COSO - Resmi gunakan versi COSO

Goverment

Accounting Office (GAO) dalam Standart for Internal Control in the Federal Goverment (1999) : in short, internal control,which is synonymous with management control, helps government program managers achieve desired results through effective stewardship of public resources
(singkatnya, pengendalian intern yang disebut pula pengendalian manajemen membantu manajer program pemerintah mencapai tujuan yang ditetapkan melalui pengelolaan sumber daya publik secara efektif).

Robert N Anthony & Vijay govindarajan : Control Analogi control :


Body temperature
Detector = Syaraf Panca Indra Assessor = Hypothalamus center Effector = otot dan organ Communication Network = backbone Automobile Driver Detector = Eye Assessor = brain Effector = foot Communication network = backbone

Robert N Anthony & Vijay govindarajan : Management organisasi adalah sekumpulan orang yang bekerja bersama untuk mencapai satu tujuan. Agar tujuan tercapai sekumpulan orang tsb membentuk manajemen. Management control process Proses manajer pada semua level memastikan bahawannya melaksanakan tugasnya dengan standar

Assesor visi, misi, renstra, dsb. Detector manajer Effector hasil evaluasi management Communication Network Garis komando

System proses berkesinambungan yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu.

Pengorganisasian Kebijakan Perencanaan Prosedur Pencatatan Akuntansi Pelaporan Personalia Review intern

EnvironmentLingkongan pengendalian Risk assessmentPenilaian risiko Control activitiesAktivitas pengendalian MonitoringPemantauan Informasi dan komunikasi

FUNGSI SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK

Perencanaan

Koordinasi antar berbagai bagian dalam organisasi

Komunikasi infomasi

Prngambilan keputusan

Memotivasi

Pengendalian

Penilaian kinerja

Preventif

operasionaln

kinerja

Perumusan strategi

Penganggaran

Evaluasi kinerja

Perencanaan strategis

Operasional (Pelaksanaan Anggaran)

(Sumber: Prof. Dr. Mardiasmo, MBA, Ak. 2009. Akuntansi Sektor Publik)

strategi (Bryson , 1988: 163):


"Strategi dapat dipikirkan sebagai suatu pola tujuan, kebijakan, program, tindakan, keputusan, atau alokasi sumberdaya yang menunjukkan jatidiri suatu organisasi, hal-hal yang dilakukannya, dan alasan melakukan hal-hal tersebut. Dengan demikian, strategi merupakan perluasan dari misi untuk menjembatani antara organisasi tersebut dengan lingkungannya. Strategi umumnya dibuat untuk menanggapi isu strategis, yaitu merupakan garis besar tanggapan organisasi tersebut terhadap pilihan kebijakan yang fundamental. (Bila pendekatan tujuan umum yang dipakai, maka strategi dirumuskan untuk mencapai tujuan tersebut; dan bila pendekatan visi yang dipakai, maka strategi dikembangkan untuk mencapai visi tersebut)."

STRATEGI
adalah proses penentuan visi, misi, tujuan, sasaran, target, arah dan kebijakan serta strategi organisasi..

Strategi yang dihasilkan dari proses perumusan strategi merupakan strategi makro kemudian akan dijabarkan menjadi strategi yang lebih mikro dalam bentuk programprogram, kegiatan, atau proyek

(Sumber: Prof. Dr. Mardiasmo, MBA, Ak. 2009. Akuntansi Sektor Publik)

Pernyataan Misi dan Tujuan

Analisis atau scanning lingkungan

Profil internal dan audit sumber daya

Perumusan, evaluasi dan Pemilihan strategi

Implementasi

1. Memulai dan menyetujui proses perencanaan strategik. 2. Identifikasi apa yang menjadi mandat organisasi. 3. Klarifikasi misi dan nilai-nilai organisasi. 4. Menilai lingkungan eksternal (peluang dan ancaman) 5. Menilai lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) 6. Identifikasi isu strategik yang sedang dihadapi organisasi. 7. Prumusan strategi untuk me-manage isu-isu. 8. Menetapkan visi organisasi untuk masa depan.

(Sumber:DJAPK)

Catatan: Diacu : hal-hal yang dianggap mendasar harus identik Dipedomani : hal-hal yang memberikan arah dan koridor (Ayu, 2011)

Sumber: Murwanto, Rahmadi, dkk. Audit Sektor Publik. Lembaga Pengkajian Keuangan Publik dan Akuntansi Pemerintah Departemen Keuangan)

KPPN memproses dokumen sumber untuk menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Arus Kas, Neraca Kas Umum Negara, dan Laporan Realisasi Anggaran (LRA). 2. KPPN melakukan rekonsiliasi LRA dengan seluruh unit kerja di wilayah kerjanya 3. KPPN menyusun Laporan Keuangan tingkat KPPN dan menyerahkannya bersama Arsip Data Komputer (ADK) kepada Kanwil DJPb. 4. Khusus untuk KPPN yang memproses Bantuan Luar Negeri, menyerahkan Laporan Keuangan dilengkapi ADK kepada DIA (Direktorat Informasi dan Akuntansi) 5. Kanwil memproses laporan keuangan dari UAPPA-Wilayah. 6. Kanwil melakukan rekonsiliasi LRA dengan UAPPA-Wilayah di wilayah kerjanya 7. Kanwil menyusun Laporan Keuangan dalam bentuk Laporan Arus Kas, Neraca, dan Laporan Realisasi Anggaran berdasarkan laporan keuangan konsolidasi dari seluruh KPPN di wilayah kerjanya. 8. DIA memproses laporan keuangan dari UAPPA-Eselon I 9. DIA melakukan rekonsiliasi LRA dengan UAPPA-Eselon I di wilayah kerjanya 10. Seluruh direktorat menyerahkan laporan dilengkapi dengan ADK kepada DIA 11. DIA melakukan konsolidasi atas seluruh laporan keuangan dari Kanwil, BLN, dan direktorat-direktorat menjadi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan menyerahkannya kepada Ditjen Pb 12. DJPb menyerahkan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat kepada BPKRI.
1.

Government Accounting Standard Board (GASB), dalam Concept Statements No. 2* Mengukur Upaya Ukuran Prestasi Langkah-langkah yang berkaitan upaya pemenuhan
Untuk lebih lengkapnya akan dibahas pada poin 3 outline

Konsep,

Sejarah, Fungsi Pengendalian Pusat Pertanggungjawaban Pengukuran Kinerja Harga Barang dan Jasa Publik Sistem Reward dan Punishment

Pusat pertanggungjawaban adalah Unit dalam organisasi mempuntai manajer Manajer bertanggungjawab atas aktivitasnya

PUSAT PERTANGGUNG JAWABAN MENURUT ROWAN JONES DIBAGI ATAS 3 PUSAT PERTANGGUNG JAWABAN YAITU : 1. PUSAT BIAYA 2. PUSAT LABA 3. PUSAT INVESTASI SEDANGKAN,PUSAT PERTANGGUNG JAWABAN MENURUT MARDIASMO DIBAGI ATAS 4 PUSAT PERTANGGUNG JAWABAN YAITU 1.PUSAT BIAYA 2.PUSAT PENDAPATAN 3.PUSAT LABA 4.PUSAT INVESTASI PERTANYAAN YANG MUNCUL...MENGAPA PADA ROWAN JONES TIDAK DIMASUKKAN PUSAT PENDAPATAN? JAWABANNYA : SEBAGIAN PEMBACA BIASANYA MENJAWAB KARENA ROWAN JONES MENGANGGAP BAHWA PUSAT PENDAPATAN ITU TELAH MASUK KEADALAM PUSAT LABA. TETAPI MENURUT PENULIS,PAK MARDIASMO MUNGKIN BERANGGAPAN WAJAR KALAU KALAU ROWAN JONES TIDAK MEMASUKKAN PUSAT PENDAPATAN KARENA RUANG LINGKUP PEMIKIRAN ROWAN JONES ADALAH SEKTOR PUBLIK UNTUK NEGARA MAJU. JADI ROWAN JONES TIDAK PERLU MEMASUKKAN PUSAT PENDAPATAN YANG BERTUJUAN UNTUK MENDAPATKAN PENDAPATAN SEBESAR MUNGKIN BUAT NEGARA.DINEGARA MAJU KESADARAN ATAS PEMBAYARAN PAJAK DAN PEMBAYARAN LAIN-LAIN YANG BERTUJUAN UNTUK MEMAKMURKAN NEGARA-NYA SANGAT TINGGI SEHINGGA TINGGAL MEMIKIRKAN BAGAIMANA NEGARA TERSEBUT MEMPEROLEH LABA DARI KEGIATAN PEREKONOMIANNYA DAN LABA TERSEBUT NANTI DISALURKAN SEPENUHNYA UNTUK KEPENTINGAN NEGARANYA. BERBEDA DI INDONESIA KESADARAN AKAN PEMBAYARAN PAJAK DAN IURAN LAINNYA SANGATLAH KURANG,MAKA PERLU DIBUATLAH PUSAT PERTANGGUNG JAWABAN PENDAPATAN YANG MEMILIKI TANGGUNG JAWAB BESAR UNTUK MENCARI PENDAPATAN NEGARA AGAR BISA MEMBIAYAI SEMUA AKTIVITAS PEREKONOMIAN DIINDONESIA,MUNGKIN INILAH YANG MENURUT PENULIS MENGAPA PERLU ADANYA PUSAT PENDAPATAN.

Konsep,

Sejarah, Fungsi Pengendalian Pusat Pertanggungjawaban Pengukuran Kinerja Harga Barang dan Jasa Publik Sistem Reward dan Punishment

Gaspers 2002
Suatu cara untuk memantau dan menelusuri kemajuan tujuan-tujuan strategis.

Yuono, at al 2006
Tindakan pengukuran yang dilakukan terhadap berbagai aktivitas dalam rantai nilai yang ada dalam perusahaan

Pedoman penyusunan pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah


Suatu alat manajemen yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas.

Perencanaan dan penetapan tujuan Pengembangan ukuran yang relevan Pelaporan formal/hasil
Penggunaan informasi

Penetapan indikator kinerja Sistem pengumpulan data kinerja Cara pengukuran kinerja

Memperjelas tentang apa, berapa, bilamana suatu kegiatan dilaksanakan Menciptakan konsensus yang dibangun oleh bebagai fihak Membangun dasar bagi pengukuran

Hendaknya di bagun dan dikembangkan atas dasar prinsip2 keseimbangan biaya dan manfaat

Membandingkan rencana dg realisasi Membandingkan rencana th ini dg th sblmnya Membandingkan dengan organisasi lain Membandingkan antara realisasi dan standar

Kegiatan untuk menilai kegagalan atau keberhasilan suatu organisasi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya

Analisis dan interpretasi keberhasilan atau kegagalan pencapaian kinerja

Agar organisasi tersebut mengetahui pencapaian realisasi


Agar organisasi mengetahui pencapaian kemajuan Agar organisasi mengetahui kendala yang dihadapi

Penetapan sasaran

Penetapan program

Penetapan kegiatan

Target kinerja

Indikator kinerja

Konsep,

Sejarah, Fungsi Pengendalian Pusat Pertanggungjawaban Pengukuran Kinerja Harga Barang dan Jasa Publik Sistem Reward dan Punishment

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL

MENTERI PENGGUNA ANGGARAN

SAKER KUASA PENGGUNA SATER KUASA PENGGUNA ANGGARAN ANGGARAN

PEMBUAT KOMITMEN

BENDAHARA

PENGUJI TAGIHAN

PENERBIT SPM

UNIT AKUTANSI INSTANSI

Gbr: Struktur organisasi pengelola keuangan negara di tiap-tiap Kementrian / Lembaga

12/18

Sumber Pembiayaan
Pajak Pembebanan langsung kepada masyarakat

Penyediaan air bersih

Transportasi publik

Pos dan telekomunikasi

Energi dan llistri

Perumahan rakyat

Pendidikan

Jalan tol

Tempat rekreasi

Rivalry rendah Barang Publik Lokal -Perpustakaan -- taman rekreasi -- area parkir Excludability tinggi Barang pribadi -Rumah, mobil, pakaian, -Makanan, jasa personal lainnya Barang publik -Pertahanan -- danau/sungai -- jalan -Excludability rendah Barang dengan eksternalitas - pendidikan, pengankutan sampah jalan lokal

Rivalry tinggi

Non rival consumption


Tidak ada penilaian atas barang yang dikonsumsi

Non exclusion

Keterangan Sifat Pertukaran baang dalam mekanisme pasar

Barang Publik Non rival consumption Non exclusion Mendapatkan manfaat eksternal dan mengakibatkan beban eksternal Nihil

Barang Pribadi Rival consumption Exclusion Tidak menghasilkan eksternalitas

Distribusio barang kekonsumen

Dapat dinikmati oleh konsumen tertentu

Dapat dijual dengan harga pasar

Dijual dengan harga tertentu berbeda dengan harga pasar

Diberikan secara gratis kepada konsumen

Tujuan

harga:

khusus dari kebijakan penentuan


Mengatur tata niaga dan harga atas produk pertanian

Mendorong

produksi Memelihara kestabilan


Ada

dua pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan analisis penyediaan produk pertanian:
Kebijakan

harga positif Kebijakan harga negatif

Fungsi penawaran menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan berbagai tingkat harga dari barang tersebut Hukum penawaran jika harga barang makin tinggi, maka jumlah barang yang ditawarkan akan meningkat (ceteris paribus) Fungsi penawaran: Qa = f (Pa, S, F, X, T)
Qa = jumlah barang A yang ditawarkan Pa = harga barang A S = jumlah input yang tersedia F = keadaan alam X = Pajak atau subsidi atau keduanya T = Tingkat teknologi

Dengan

mengubah harga, pemerintah akan dapat mempengaruhi jumlah produksi yang dihasilkan seperti barang pertanian harga (untuk produk pertanian) akan mendorong peningkatan penawaran. Namun apabila peningkatan penawaran membutuhkan tenggang waktu, penyesuaian produksi akan mengikuti pola Cobweb Theorem (sarang laba-laba)

Peningkatan

P S

D Q

Dalam perumusan kebijakan harga biasanya pemerintah dihadapakan pada dilema kepentingan Di satu sisi konsumen ingin harga pangan murah, di lain sisi produsen ingin agar produksinya terjual dengan harga yang layak Pemerintah perlu melindungi kedua kepentingan tersebut agar konsumen dan produsen tidak menderita Langkah yang biasanya diambil oleh pemerintah adalah menentukan:
Harga terendah (floor) melindungai produsen Harga tertinggi (ceiling) melindungi konsumen

kebijakan ini disebut dengan Buffer Stock Policy Keberhasilan kebijakan ini tergantung dari ketersediaan dana untuk operasi (market operation)

P S S1

D1 D Q

pembebanan tarif pelayanan publik kepada konsumen dapat dibenarkan karena beberapa alasan yaitu : Adanya barang privat dan barang publik Efisiensi ekonomi Prinsip keuntungan

Konsep,

Sejarah, Fungsi Pengendalian Pusat Pertanggungjawaban Pengukuran Kinerja Harga Barang dan Jasa Publik Sistem Reward dan Punishment

Upaya meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia

Reward

Punishment

Motivasi melakukan kebaikan

Motivasi meningkatkan prestasi

hukuman atau sanksi

Motivasi Untuk tidak melakukan yang Jahat

Beberapa jenis reward yang diberikan kepada Aparatur Negara

Kenyataannya reward itu ditanggapi dingin karena :

Satya lencana kemerdekaan

Kurang bermanfaat (tidak meningkatkan kesejahteraan)

Satya lencana Pembangunan

Satya lencana Wira Karya

Kebutuhan sandang, pangan dan papan dianggap lebih penting


Aparatur negara masih sibuk memikirkan pendapatannya masih kecil

Satya Lencana Karya Satya

Piagam Pelita

Beberapa penerapan sistem punishment aparatur Negara

Kenyataannya Punishment itu masih gagal diterapkan karena :


Belum adanya ukuran produk kerja yang dihasilkan

PP no. 30 tahun 1980 tentang Disiplin Aparatur Pemerintah Tap MPR RI no. XI/MPR/1999

Beban kerja setiap unit tidak sama


Jumlah pegawai terlalu besar tidak sebanding dengan beban kerja Adanya Tenggang rasa yang tebal sesama Aparatur Kurangnya teladan kepemimpin Praktek Tebang Pilih

UU no. 32 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

Tindakan reformasi birokrasi


Meningkatkan Law Enforcement (membentuk lembaga pengawas)
Mengatur hubungan kerja yang jelas sebagai alat ukur kinerja lembaga Membuat regulasi standar kinerja profesional Meningkatkan disiplin SDM aparatur yang masih rendah Membangun pola perilaku aparatur untuk berorientasi pada pelayanan Membuat standar pelayanan yang jelas

Anda mungkin juga menyukai