Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN BADAN LAGISLASI DAERAH

DPRD KABUPATEN LOMBOK TENGAH


TERHADAP RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG PINJAMAN DAERAH

BADAN LEGISLASI DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH

TAHUN 2012

LAPORAN BADAN LEGISLASI DAERAH DPRD KABUPATEN LOMBOK TENGAH TERHADAP PEMBAHASAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TENTANG PINJAMAN DAERAH

A. DASAR PELAKSANAAN 1. Ketentuan Pasal 56 huruf g Peraturan DPRD Kabupaten Lombok Tengah Nomor 1 Tahun 2010 tentang Tata Tertib DPRD Kabupaten Lombok Tengah, bahwa salah satu tugas dari Badan Legsilasi Daerah adalah memberikan masukan kepada Pimpinan DPRD atas rancangan peraturan daerah yang ditugaskan oleh Badan Musyawarah. 2. Surat Keputusan Pimpinan DPRD Kabupaten Lombok Tengah Nomor 8/PIMP.DPRD/2012 tanggal 13 September 2012 tentang Jadwal Kegiatan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lombok Tengah Masa Persidangan Ketiga Tahun Sidang 2012. B. WAKTU DAN TEMPAT Badan Legislasi Daerah Kabupaten Lombok Tengah melakukan pengkajian dan pembahasan terhadap Rancangan peraturan Daerah tentang Pinjaman Daerah selama 5 (lima) hari kerja sejak tanggal 17 sampai dengan 21 Tengah. C. HASIL PEMBAHASAN 1. URAIAN SINGKAT September 2012, bertempat di Ruang Rapat Bamus DPRD Kabupaten Lombok

Sesuai dengan Jadwal Kegiatan DPRD Kabupaten Lombok Tengah Masa Persidangan Ketiga Tahun Sidang 2012, Badan Legislasi Daerah telah melakukan Daerah pengkajian terhadap Rancangan Peraturan

Kabupaten Lombok Tengah tentang Pinjaman Daerah. Dalam prioritas dari pengkajian Ranperda aspek Ranperda tersebut filosofis; tersebut, dengan yuridis; Badan

Legislasi Daerah mengkaji sejauhmana urgensi serta senantiasa sosiologis; memperhatikan

Historis; serta pertimbangan politis. Secara yuridis, pelaksanaan Pinjaman Daerah telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan mengenai Daerah, yang pada atas prinsipnya pelaksanaan mengatur pendanaan

otonomi Daerah berupa desentralisasi fiskal dengan konsep uang mengikuti fungsi. Undang-undang tersebut mengatur konsep Hibah, desentralisasi Pinjaman, dan fiskal secara komprehensif, termasuk Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, sumber-sumber penerimaan Daerah lainnya. Pinjaman Daerah merupakan salah satu sumber penerimaan Daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi, yang dicatat dan dikelola dalam APBD. Secara lebih khusus pula, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Daerah, Keuangan Pemerintah Negara dapat menyatakan memberikan bahwa selain mengalokasikan Dana Perimbangan kepada Pemerintah pinjaman dan/atau hibah kepada Pemerintah Daerah. Dengan demikian, Pinjaman Daerah merupakan bagian

yang

tidak

terpisahkan Daerah

dari

pelaksanaan

hubungan sumber yang Dana kegiatan

keuangan antara Pemerintah dan Pemerintahan Daerah. Pinjaman pembiayaan ketentuan pinjaman merupakan alternatif APBD untuk mendanai kegiatan

merupakan inisiatif dan kewenangan Daerah berdasarkan peraturan dapat perundang-undangan. untuk mendanai ditujukan

investasi berupa pengadaan prasarana dan/atau sarana Daerah yang memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat. Kegiatan investasi tersebut diharapkan dapat memberikan sumbangan pada maka Daerah bagi perkembangan dan/atau Ranperda Percepatan proses perekonomian Dengan ditetapkannya yang Daerah demikian, Peraturan umumnya pengajuan tentang

penerimaan Daerah pada khususnya. tentang Pinjaman Daerah telah sejalan dengan telah Pembangunan Infrastruktur Jalan Strategis Kabupaten dihajatkan untuk mempercepat pembangunan dan perbaikan kondisi infrastruktur jalan di Kabupaten Lombok Tengah. 2. KESIMPULAN Berdasarkan paparan di atas, Badan Legislasi Daerah menyampaikan hal-hal sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil kajian terhadap materi muatan yang tertuang dalam Draft Ranperda tersebut, Badan Legislasi Daerah menyampaikan saran perubahan dan perbaikan sebagai berikut : a. Konsideran mengingat harus memperhatikan tata urutan sebagaimana yang diatur dalam UU 12/2011 tentang undangan. Pembentukan Peraturan Perundang-

b. Pada pasal 4; harus ada kepastian apakah jenis pinjaman daerah yang akan dilaksanakan adalah berupa pinjamana jangka pendek, menengah atau jangka panjang. c. Jumlah/nilai pinjaman harus dicantumkan secara jelas, termasuk nilai/nominal kewajiban daerah atas pengembalian pokok pinjaman, bunga, dan/atau kewajiban lainnya yang dianggarkan dalam setiap tahun anggaran. d. Arah/tujuan penggunaan pinjaman daerah harus jelas apakah untuk yang membiayai program pendapatan pembangunan atau tidak. e. Sesuai dengan ketentuan PP 30/2011 tentang Pinjaman Daerah khususnya Pasal 13 ayat (2), telah ditegaskan bahwa pinjaman jangka menengah tidak boleh melebihi masa jabatan bupati, untuk itu dalam Ranperda tersebut harus dicantumkan secara jelas jangka waktu pinjaman daerah yaitu terhitung sejak tahun anggaran 2013 sampai dengan tahun anggaran 2015. f. Mengingat pihak pemberi pinjaman sudah dapat dipastikan berasal dari Pusat Investasi Pemerintah (PIP), Badan Legislasi menyarankan agar dalam materi muatan dalam Ranperda tersebut juga mencantumkan persyaratan maupun MoU yang telah dibangun dengan pihak PIP. 2. Berdasarkan uraian pada point 2 di atas, Badan Legislasi Daerah bersama Pemerintah Daerah telah melakukan perbaikan dan penyempurnaan terhadap draft Ranperda tersebut sebagaimana terlampir dan menghasilkan

menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini. 3. Untuk kelancaran dalam proses pembahasan, Badan Legislasi Daerah menyarankan agar sebelum Ranperda tentang Pinjaman Daerah tersebut dilanjutkan Naskah pembahasannya, agar dilengkapi dengan

Akademik maupun data-data penting lainnya sebagai bahan dalam pembahasan lebih lanjut di tingkat Panitia Khusus DPRD Kabupaten Lombok Tengah. 4. Badan Legislasi Daerah memandang bahwa Ranperda tentang Pinjaman Daerah tersebut merupakan Ranperda yang layak dan penting untuk dijadwalkan pembahasannya. Untuk itu, Badan Legislasi Daerah merekomendasikan agar Ranperda tentang Pinjamman Daerah tersebut dapat dilanjutkan proses pembahasannya sesuai dengan mekanisme dan jadwal yang telah ditetapkan. D. PENUTUP Demikian Laporan Badan Legislasi Daerah DPRD Kabupaten Lombok Tengah ini kami sampaikan, kiranya dapat dijadikan pertimbangan dalam proses pembahasan berikutnya sesuai Jadwal Kegiatan DPRD Kabupaten Lombok Tengah Masa Persidangan Ketiga Tahun Sidang 2012. Terima kasih. PRAYA, 21 SEPTEMBER 2012 BADAN LEGISLASI DAERAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH Ketua, Wakil Ketua,

MUHAMMAD HUMAIDI, ST

AHMAD HUSYAIRI, S.Pd.I

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Isro KM, SH Hj. Siti Zarah, SH Lalu Mashudi, SH H.M. Rais Ishak, SH Anggrat Ihwan Sutrisno, S.Pd Lalu Erlan, SH Maskuta Rambitan, SP Suratman Dra. Nurul Adha HMZ, MM

Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Anda mungkin juga menyukai