Gas Ideal Sifat dasar untuk mempelajari gas adalah volume V yang ditempati, jumlah zat (jumlah mol,n), tekanan p dan temperatur T. Apabila telah diketahui V,n,p, dan T dari sampel zat murni apapun, tahu keadaannya dan yakin bahwa kapanpun dalam keadaan tersebut zat itu akan mempunyai sifat-sifat yang tepat sama (misalnya,rapatan, kapasitas dan sebagainya sama). Namun demikian kimia fisik sudah memperlihatkan bahwa tidak semua empat variabel ini V, n, p,dan T bebas dan salah satu variabel tersebut dapat dinyatakan dengan tiga variabel lainnya. Dengan kata lain ada persamaan keadaan yang menghubungkan volume, jumlah, tekanan, dan temperatur setiap zat murni dan hanya ada tiga variabel bebas yang diperlukan untuk menyatakan keadaannya. Tekanan merupakan gaya per satuan luas dan makin besar gaya yang bekerja pada permukaan tertentu, makin besar tekanannya.
Dimana : p: tekanan (Pa/ F: gaya (N) A : satuan luas ( ) . Namun beberapa satuan lain masih )
Satuan SI tekanan, Pascal (Pa) dinyatakan dalam banyak yang digunakan yaitu bar dan atm
oleh Torricelli yang berupa tabung raksa yang dibalik, tinggi kolom raksa sebanding dengan tekanan luar. Temperatur adalah sifat yang menunjukkan arah aliran energi. Jika energi mengalir dari A ke B, kita akan katakan bahwa A mempunyai temperatur yang lebih tinggi daripada B. Jika tidak ada energi yang mengalirketika A dan B bersentuhan dikatakan bahwa A dan B mempunyai temperatur yang sam dan sudah mencapai keadaan keseimbangan termal disebut Hukum ke Nol Termodinamika. Temperatur pada skala termodinamika (keseragaman antara tekanan gas dan volume gas) diberi notasi T dan dinyatakan dalam kelvin K.
Hukum- Hukum Gas pV = nRT Dimana R = konstanta gas yang sama untuk setiap gas (8,314 J )
Persamaan ini merupakan hubungan antara dua variabel sampel suatu zat dan disebut persamaan keadaan gas sempurna. Persamaan ini cukup dipenuhi oleh kebanyakan gas pada temperatur dan tekanan kamar. Semua gas mematuhi persamaan itu ketika tekanan berkurang. Gas yang mematuhi persamaan itu secara tepat disebut gas ideal. Hukum Boyle pV = tetap (pada n, T tetap) (pada n, T tetap) Hukum Gay-Lussac (pada n, dan p tetap) (Hukum Charles) (pada n, V tetap) (pada n, p tetap) (pada n, V tetap)
Skala temperatur termodinamika Temperatur dapat diukur dengan termometer gas volume-tetap dengan
membandingkan tekanan gas yang ada di dalamnya sewaktu termometer tersebut berhubungan termal dengan sampel yang diperiksa dengan tekanan yang sudah standar. Standar yang diambil adalah air pada titik tripel, keadaan unik dari temperatur dan tekanan ketika es, air, dan uap air ada dalam keseimbangan. dengan dan
Asas Avogadro (pada p, T tetap) dengan Pada kondisi temperatur dan tekanan standar : (STP) : Pada kondisi temperatur dan tekanan kamar standar : (SATP): Hukum Dalton Hukum Dalton : Tekanan yang dilakukan oleh campuran gas sempurna adalah jumlah tekanan yang dilakukan oleh masing-masing gas tersebut yang secara sendiri menempati volume yang sama. Dalton menunjukkan bahwa tekanan total adalah
Jika campuran terdiri atas beberapa gas A, B, C, .... ada dalam jumlah .....,tekanan total adalah Fraksi mol dan tekanan parsial Fraksi mol dengan Tekanan parsial
Dimana p adalah tekanan total campuran. Tekanan parsial adalah juga tekanan yang akan dikerahkan oleh suatu gas jika gas itu berada sendirian dalam wadah itu. Untuk memperlihatkan ini, kedalam persamaan tentukan dan
Gas Nyata Gas nyata bersifat tidak sempurna, yaitu gas yang tidak mematuhi dengan tepat hukum gas ideal. Gas nyata memperlihatkan penyimpangan dari hukum gas ideal karena molekul-molekulnya berinteraksi satu sam lain : gaya tolak antar molekul membantu pemuaian dan gaya tarik membantu pemampatan. Faktor pemampatan Gas nyata memperlihatkan ketergantungan gaya terhadap jarak dapat diperagakan dengan membuat grafik antara faktor pemampatan Z terhadap tekanan dengan
Karena untuk gas ideal Z = 1 pada semua kondisi, penyimpangan Z dari 1 adalah ukuran ketidaksempurnaan. Pada tekanan tinggi, semua gas mempunyai Z>1 menunjukkan gas-gas itu lebih sulit dimampatkan ketimbang gas ideal. Pada tekanan menengah beberapa gas mempunyai Z<1 artinya gas-gas tersebut lebih mudah dimampatkan Koefisien Virial
Untuk gas ideal berlaku dZ/dp = 0 tetapi pada gas nyata berlaku dZ/dp = B+ 2pC+ ... Konstanta Kritis Isoterm pada temperatur Tc (304,19 K, 31,04 C untuk ) memainkan peran
istimewa dalam teori keadaan materi. Pada keadaan tertentu cairan mengembun dari gas dan dapat dibedakan darigasnya dengan penampakan permukaannya. Jika pemampatan terjadi pada Tc sendiri permukaan yang memisahkan dua fase tidak muncul dan volume pada kedua ujung isoterm itu berimpit pada titik tunggal yaitu titik kritis gas itu. Temperatur, tekanan, dan volume molar pada titik kritis disebut temperatur kritis Tc, tekanan kritis Pc, dan volume molar kritis Vc dari zat. Tc, Pc, dan Vc adalah konstanta kritis.
Persamaan Van der Walls Volume bukan nol molekul menyiratkan bahwa partikel itu tidak bergerak didalam volume V melainkan terkekang di dalam volume yang lebih kecil V-nb dengan nb menyatakan perkiraan volume total yang ditempati molekul-molekul itu sendiri.
Ciri-ciri utama persamaan van der Waals 1) Isoterm gas sempurna diperoleh pada temperatur tinggi dan volume molar besar 2) Cairan dan gas berada bersama-sama jika efek kohesi dan dispersi berada dalam keseimbangan. 3) Konstanta kritis berhubungan dengan koefisien-koefisien van der Waals
Vc = 3b ; pc =
; Tc =
Asas Keadaan yang bersesuaian Konstanta kritis adalah sifat khusus gas, sehingga dimungkinkan untuk membuat skala dengan menggunakan sifat itu sebagai ukuran. Oleh karena itu diperkenalkanlahvariabel tereduksi dengan membagi varabel sebenarnya dengan konstanta kritis yang sesuai : - Tekanan tereduksi: - Volume tereduksi: - Temperatur tereduksi: Pengamatan yang mewujudkan gas-gas nyata pada volume dan temperatur sama melakukan tekanan tereduksi yang sama disebut asas keadaan yang bersesuaian. Persamaan van der Waals menjelaskan tentang asas tersebut. Apabila dihubungkan dengan persamaan variabel tereduksi menghasilkan