Anda di halaman 1dari 3

8.1.

Complementary therapies Complementary therapies merupakan metode suportif yang digunakan sebagai pelengkap terapi utama nyeri kanker. Meskipun terapi ini popularitasnya meningkat, bukti untuk mendukung penggunaan terapi tersebut untuk kanker akibat kanker masih lemah. Karena penelitian yang ada masih sedikit, hasil pada individu tidak dapat digeneralisasikan ke populasi. 8.1.1 pemijatan dan aromaterapi Tidak ada bukti untuk membuktikan bahwa pemijatan atau aromaterapi mengurani nyeri kanker yang lama. Satu ulasan sistemik menyebutkan bahwa pemijatan tunggal atau aromaterapi dengan pemijatan memberi manfaat jangka pendek pada kesehatan psikologis. Penelitian-penelitian melaporkan adanya penurunan kecemasan sebesar 19-32%. Sebuah penelitian RCT melaporkan aromaterapi dan pemijatan merupakan pengalaman yang menyenangkan untuk pasien tapi tidak memberi efek menghilangkan nyeri untuk jangka panjang. Penelitian randomised cross-over

menunjukkan terapi pijat untuk mengurangi nyeri dan kecemasan dalam jangka waktu lama namun efek tersebut tidak bertahan setelah 4 minggu. 8.1.2 terapi musik Review sistematik penggunaan musik untuk menghilangkan nyeri menunjukkan variasi efek musik, dan mengindikasikan heterogenitas statistik. Pada penelitian tersebut, kelompok yang diberi terapi musik menunjukkan adanya pengurangan nyeri yang rendah adalah kelompok pasien nyeri post operasi. Penelitian RCT menyebutkan bahwa pasien dengan nyeri nonmalignan yang menggunakan terapi musik mengalami penurunan sekitar 20% dibanding kelompok kontrol dengan periode 7 hari. 8.1.3. Akupuntur Menurut satu review sistemik menilai 7 penelitian yang sesuai, dan menyimpulkan bahwa tidak ada bukti yang mendukung penggunaan teknik ini untuk mengurangi nyeri pasien kanker. Satu penelitian RCT menyebutkan bahwa efek analgesik akupuntur auricular pada nyeri kanker. Hal ini menunjukkan penurunan 36% dalam 2 bulan dibanding dengan 2% penurunan pada kelompok placebo. Subyek penelitian memiliki neuropati perifer dan sentral dan dalam penggunaan terapi analgesik. 8.1.4. Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) TENS terlibat dalam pengenalan sengatan listrik tegangan rendah ke dalam jaringan via elektroda yang diposisikan di atas kulit untuk mengurangi nyeri. Transcutaneus spinal electroanalgesia (TSE) dilakukan degan menempatkan elektroda di atas spinal dan mengoperasikan listrik pada frekuensi lebih tinggi dan tegangan lebih tinggi TENS. Satu penelitian RCT membandingkan TENS, TSE dan placebo untuk menurunkan rasa nyeri dan melaporkan bahwa tidak ada perbedaan pada 2 terapi tersebut dengan placebo untuk mengatasi nyeri. 8.1.5. refleksologi Satu penelitian RCT menyebutkan parter diajari untuk melakukan refleksologi terhadap pasien dengan nyeri karena metastasis kanker. Penurunan nyeri 34% dilaporkan pada kelompok yang menerima refleksologi, sementara kelompok mengalami penurunan 2%.

Penelitian tersebut menyimpulkan refleksologi mungkin bisa membantu dalam manajemen terapi nyeri karena kanker. 8.1.6. hipnoterapi. Hipnoterapi telah dibuktikan dapat menurunkan nyeri dan mukositis pada pasien kanker. 2 review sistemik menyebutkan adanya 2 penelitian dengan design penelitian berbeda yang menggunakan hipnosis untuk manajemen nyeri kanker. Satu penelitian menyimpulkan penurunan skor distres fisik yang signifikan pada pasien yang diberikan hipnoterapi dibanding kelompok kontrol. Penelitian lain melaporkan adanya penurunan nyeri karena hipnoterapi yang menyebabkan penurunan penggunaan opioid untuk penghilang nyeri.
8.1.6 r eiki One trial compared patients with advanced cancer and pain who received either an opioid and rest as the intervention or an opioid and reiki. The reiki group reported a small improvement in pain after one week.218 Although the numbers are small and the study of short duration the results indicate that touch therapies may have a place in the management of cancer pain and further research is required.

8.2 radioterapi untuk menghilangkan nyeri pada pasien dengan metastasis tulang Sebuah review sistemik penggunan radioterapi untuk nyeri tulang menunjukkan hilangnya nyeri yang sempurna dalam 1 bulan pada 27% pasien, dan setidaknya 50% penurunan pada 42% pasien tambahan. Satu sistemik review dari 11 penelitian WCT untuk nyeri metastasis tulang tidak menemukan adanya perbedaan penurunan nyeri antara dosis tunggal dan radioterapi terfraksi. Tidak ada pula perbedaan pada respon nyeri untuk radioterapi fraksi tunggal dengan multi fraksi. Semua radioterapi terkait degan peningkatan mobilitas dan efek samping yang masih bisa diterima. 8.3. cementoplasty Cementoplasti perkutaneus melibatkan injeksi semen tulang akrilik ke malignansi kavitas pada tulang dengan tujuan menghilangkan nyeri atau menstabilkan tulang atau keduanya. Vertebroplasty perkutaneus yaitu injeksi ke vertebra untuk menghilangkan nyeri dan atau menstabilkan fraktur vertebrae. Balloon Kyphoplasty merupakan teknik vertebroplasti yang memakai inflatable bone tamp untuk menngembalikan ke keadaan vertebra semula saat membuat kavitas untuk diisi dengan semen tulang. Banyak pasien kanker yang menunjukkan keterlibatan osteolitik spina yang menyebabkan hilangnya keutuhan vertebra. Hal ini terkain dengan morbiditas dan mortalitas yang signifikan. Banyak pasien akan mengalami penurunan mobilitas dan nyeri punggung yang tidak responsif dengan terapi medikamentosa. Radioterapi dan pembedahan mungkin terlalu invasif untuk kasus tersebut. Kasus osteoporosis dan hilangnya ketegakan vertebra, menunjukkan vertebroplasti dan kyphoplasti mungkin dapat mengurangi nyeri pada kasus nyeri karena metastasis pada tulang yang bisa bertahan hingga 2 tahun. Prosedur yang dilakukan cenderung ama, tapi semua penelitian menyebutkan adanya kebocoran semen meski komplikasi klinisnya jarang. Hal tersebut dapat dikurangi dengan penggunaan kyphoplasti. 8.4. intervensi anestesi

10 paper dan 2 review ditinjau, dimana mayoritas menggunakan block di coeliac plexus. 2 paper memakai lokal anestesi baik via epidural atau topikal sebagai bagian dari kontrol nyeri pada pembedahan kanker payudara. 1 paper menggunakan efek epidural untuk pembedahan ginekologi mayor. Bukti untuk anestesi lain seperti block pada plexus atau saraf tepi terbatas kasusnya maupun pendapat ahli. 4 RCT dan 2 penelitian kohort neurolytic coeliac plexus block (NCPB) membandingkan antara placebo dan intervensi lain seperti blok nervus splanknikus atau epidural. Penelitian RCT terbesar menunjukkan keuntungan analgesik dari NCPB, tapi tidak ada penurunan pemakaian opioid atau peningkatan angka survivalnya. Meskipun dalam penggunaan yang tersebar luas dan keuntungan untuk pasiennya diterima, hanya ada beberapa percobaan berkualitas tinggi mengenai opioid neuraxial. Satu penelitian random multicentre mengenai analgesik intratechal, opioid diantar oleh sistem penghantaran obat yang bisa diimplan, menunjukkan adanya keuntungan analgesik dan dalam survival dibandingkan dengan manajemen medis yang standar. Sebuah penelitian membandingkan anestesi lokal intratechal pada kelompok pasien campuran (kanker dan non-kanker) juga menemukan beberapa keuntungan. Review rute epidural, subarachnoid dan intracerebroventrikuler (ICV) opioid mengemukakan bahwa ICV memiliki efek samping opioid yang paling baik. Satu penelitian RCT meneliti efikasi anestesi topikal dalam menurunkan nyeri post operasi kanker payudara. Nyeri akut saat istirahat dan saat beraktivitas tidak berbeda antara kelompok anestesi dan kontrol, dan analgesik yang dikonsumsi dalam 24 jam pertama 2 kelompok tersebut sama. Waktu dibutuhkannya analgesik pertama lebih panjang, dan konsumsi kodein maupun parasetamol selama hari kedua sampai kelima lebih sedikit pada kelompok anestesi. 3 bulan setelah operasi, nyeri di dinding dada, aksila dan insiden todal dan intensitas nyeri kronik secara signifikan ditemukan lebih sedikit pada kelompok yang mendapat anestesi lokal. Penelitian RCT pada pasien yang telah menjalankan operasi kanker payudara menunjukkan analgesik multimodal menurunkan nyeri akut dan kronik. Kelopok terapi mengkonsumsi paracetamol post operasi lebih sedikit daripada kontrol.

Anda mungkin juga menyukai