Anda di halaman 1dari 3

Review Jurnal Isolation of Flavonol Rhamnosides from Loranthus tanakae and Cytotoxic Effect of Them on Human Tumor Cell

Lines

I.

Pendahuluan Loranthus sp. merupakan tanaman semiparasit yang diketahui

memproduksi berbagai macam komponen bioaktif. Loranthus tanakae merupakan sejenis tanaman hijau dari genus Loranthus yang secara terbatas ditemukan di Korea dan Jepang, dimana umumnya spesies ini tumbuh di cabang pohon Quercus sp. dan Betula sp. sebagai tumbuhan inang. Dalam penelitian ditemukan bahwa ekstrak metanol Loranthus tanakae ini memiliki kemampuan sitotoksik dalam melawan kultur sel tumor manusia secara in vitro. Oleh karena itu, zat aktif diisolasi untuk menguji aktivitas sitotoksiknya dengan prosedur fraksinasi yang dikombinasikan dengan metode SRB (sulforhodamin-B).

II.

Metode Umum Digunakan NMR Spektrofotometer Bruker AMX 500 untuk mendapatkan
1 13

spektrum

H-

dan

C-NMR.

Kromatografi

kolom

dilakukan

dengan

menggunakan silika gel 60 (150 x 15 mm, mesh 230 400, Merck Co, Jerman) dan kolom LiChroprep RP-18 (150 x 15 mm, 25 40 m, Merck Co, Jerman). Kromatografi lapis tipis (KLT) yang dilakukan dengan plat Merck Kieselgel 60 F254 (0,25 mm) dan spot dideteksi dibawah sinar UV (UV-254, Model UVGL-58, USA) yang dilanjutkan dengan reagen Vanilin-H2SO4. Pelarut dan reagen yang digunakan tidak dilakukan pemurnian lebih lanjut.

Bahan Tumbuhan Bagian batang dari tumbuhan L. tanakae dikumpulkan selama November 2000 dari Gunung Balwang (800 m di atas permukaan laut), Provinsi Kangwon, Korea.

Ekstraksi dan Isolasi Bagian batang kering dari tumbuhan L. tanakae (500 g) diekstrasi dengan metanol panas (800 ml x 3) selama 4 jam. Kemudian larutan metanol tersebut disaring dan diuapkan. Ekstrak kering metanol (85 g, 17%) disuspensikan ke dalam larutan metanol dalam air (800 ml; 90:10) dan dipartisi dengan n-heksan (500 ml x 3) untuk menghasilkan fraksi kering heksana (8 g). Fase metanol-air diuapkan untuk menghilangkan metanol, kemudian disuspensikan dalam air (600 ml). Larutan berair ini kemudian diperkolasi dengan kloroform (500 ml x 2), kemudian diikuti dengan etil asetat (700 ml x 3) dan butanol (700 ml x 3), sehingga diperoleh ekstrak kloroform (5,5 g), etil asetat (23 g), butanol (6 g), dan fase berair (40 g). Masing-masing fraksi dievaluasi aktivitas antiproliferatif pada sel tumor. Berdasarkan evaluasi ini, fraksi etil asetat memiliki aktivitas yang paling tinggi, sehingga, untuk kromatografi kolom digunakan sebagian fraksi etil asetat (2,3 g). Dari hasil kromatografi kolom diperoleh 5 subfraksi, yaitu subfraksi A (48 mg), B (31 mg), C (21 mg), D (24 mg), dan E (35 mg). Subfraksi A dipurifikasi dengan semipreparatif RPMPLC (12 mm i.d x 150 mm) menggunakan 50% metanol-H2O sebagai pelarut untuk menghasilkan spot 1 berwarna kuning (15 mg; Rf 0,31; ODS; Solven: metanol-H2O (3:1)). Subfraksi B dipurifikasi dengan semipreparatif RPMPLC (12 mm i.d x 150 mm) menggunakan 50% metanol-H2O sebagai pelarut untuk menghasilkan spot 2 berwarna kuning (16 mg; Rf 0,29; ODS; Solven: metanol-H2O (3:1)), diikuti dengan spot 3 (12 mg; Rf 0,26). Subfraksi C dipurifikasi dengan semipreparatif RPMPLC (12 mm i.d x 150 mm) menggunakan 60% metanol-H2O sebagai pelarut untuk menghasilkan spot 3 (8 mg) dan 4 (18 mg; Rf 0,34; ODS; Solven: metanolH2O (3:1)). Diketahui spot 1 merupakan Rhamnetin 3-O--L-rhamnopiranosida,

spot 2 merupakan Quercetin 3-O--L-rhamnopiranosida, spot 3 merupakan Rhamnocitrin 3-O--L-rhamnopiranosida, dan spot 4 merupakan Kaempferol 3O--L-rhamnopiranosida.

Inhibisi Perkembangbiakan Sel Tumor Sel tumor yang digunakan adalah A549 (sel paru-paru), SK-OV-3 (ovarium), SK-MEL-2 (kulit), XF498 (CNS), dan HCT-15 (kolon). Kelangsungan hidup dari sel tumor setelah pengujian dengan zat aktif diamati dengan menggunakan metode SRB.

III.

Hasil dan Diskusi Ekstrak metanol dari tumbuhan L. tanakae dipartisi dengan n-heksana,

kloroform, etil asetat, dan butanol. Diantara fraksi-fraksi ini hanya fraksi etil asetat yang menunjukkan aktivitas sitotoksik melawan sel tumor. Kemudian fraksi etil asetat dipisahkan dengan menggunakan kromatografi kolom, dan struktur molekulnya dielusidasi dengan spektra 1H- dan 13C-NMR. Sehingga diperoleh struktur sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai