Anda di halaman 1dari 8

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Rekreasi berasal dari bahasa latin yaitu creature yang berarti mencipta, lalu diberi awalan re yang sehingga berarti pemulihan daya cipta atau penyegaran daya cipta. Kegiatan rekreasi biasanya dilakukan di waktu senggang. Kegiatan yang umum dilakukan untuk rekreasi adalah pariwisata, olahraga, permainan, dan hobi. Rekreasi diperlukan untuk menyegarkan pikiran di tengah banyaknya aktivitas. Salah satu aspek dari kegiatan rekreasi, adalah pariwisata, telah diimplementasikan ke dalam salah satu metode pendidikan. Dimana pendidikan rekreasi dapat menambah wawasan siswa.

1.2 Rumusan Masalah 1. 2. 3. 4. Apa Pengertian Rekreasi? Apa Kegunaan Rekreasi? Bagaimanakah implementasi rekreasi ke dalam pendidikan? Apa manfaat rekreasi dalam menambah wawasan siswa?

1.3 Maksud dan Tujuan 1. Mengenalkan kepada siswa mengenai pendidikan rekreasi 2. Mengenalkan kepada siswa mengenai manfaat rekreasi 1.4 Metodologi Penelitian Melalui pengumpulan data dan intepretasi dari berbagai buku dan jurnal online, serta Intepretasi dari diskusi kelompok

BAB II ISI

2.1Pengertian Rekreasi Rekreasi adalah aktivitas yang dilakukan pada waktu senggang (lapang) yang bertujuan untuk membentuk, meningkatkan kembali kesegaran fisik, mental, pikiran dan daya rekreasi (baik secara individual maupun secara kelompok) yang hilang akibat aktivitas rutin sehari-hari dengan jalan mencari kesenangan, hiburan dan kesibukan yang berbeda dan dapat memberikan kepuasan dan kegembiraan yang ditujukan bagi kepuasan lahir dan batin manusia. 2.2 Ciri ciri Rekreasi 1. Bersifat fisik, mental dan emosional. 2. Tidak memiliki bentuk atau macam tertentu. 3. Dapat membangkitkan rasa gembira, senag dan puas bagi pelaku. 4. Dilaksanakan dalam waktu senggang. 5. Bebas dari paksaan. 6. Dibutuhkan secara universal, tidak dibatasi oleh lapisan tertentu. 7. Bersifat fleksibel. Tidak dibatasi oleh tempat, dapat dilakukan oleh perseorangan, ataupun sekelompok orang. Rekreasi tidak dibatasi oleh kemauan seseorang, baik miskin maupun kaya dapat menikmati dan juga tidak dibatasi oleh fasilitas atau alat-alat tertentu, dapat dilakukan oleh alat-alat sederhana maupun alat-alat modern. 8. Didorong oleh kegiatan sehingga menentukan bentuk rekreasi. 2.3 Kegunaan Rekreasi 1. Untuk kesehatan, baik itu kesehatan tubuh maupun pikiran 2. Untuk dapat membentuk atau membangun karakter 3. Sebagai pencegah kriminalitas 4. Sebagai sarana pendidikan moral 5. Untuk hal-hal yang behubungan dengan ekonomi 2.4 Tujuan Rekreasi 1. Menciptakan dan membina hubungan manusia 2. Mempertahankan kelestarian alam 3. Mempertahankan nilai-nilai budaya 4. Kesenangan dan kepuasan karena dapat memenuhi rasa ingin tahu/ bertualang. 5. Memulihkan kesehatan jasmani dan rohani

2.5 Jenis jenis Rekreasi Menurut Patricia Farrel dalam The Process of Recreation Progamming dan Ivor Selly dalam Outdoor Recreation and The Urban Environment bahwa jenis-jenis rekreasi yaitu : 1. Berdasarkan jenisnya rekreasi dibedakan menurut : a. Fungsi : Hiburan, untuk mendapatkan kesenangan Pendidikan, memberi fungsi hiburan dan mendidik

b. Sifat kegiatan : Bermain ; olah raga c. Objeknya : Rekreasi budaya ; yaitu rekreasi dengan objek wisatanya berupa benda-benda atau hal-hal yang mempunyai nilai-nilai seni, budaya dan sejarah yang tinggi. Rekreasi buatan ; yaitu rekreasi yang objek wisatanya merupakan buatan manusia. Rekreasi agro ; yaitu rekreasi yang memenfaatkan potensi pertanian sebagai objek Rekreasi alam ; yaitu rekreasi yang memanfaatkan potensi alam yang indah sebagai objek utamanya. d. Partisipasi Pelaku : Rekreasi Aktip dimana pelaku kegiatan turun langsung atau berperan secara langsung untuk melakukan tindakan rekreatif untuk dirinya. Misalnya : olah raga dan sebagainya. Rekreasi Pasip dalam hal ini perlu kegiatan pelaku tidak banyak melakukan kegiatan, hanya menikmati objek rekreasi dan lebih banyak diam. Misalnya : menonton, membaca dan sebagainya. e.Tingkat Usia : Anak-anak : 5 13 tahun Anak-anak memperoleh kegembiraan denga mengaktifkan tubuh, misalnya denga berlari-lari, bermain dengan alat, contohnya bermain dengan boneka, bola dan sebagainya. Remaja : 14 24 tahun Golongan remaja memilih jenis rekreasi dimana mereka menemukan dinamika untuk mengembangkan kreatifitas, ketertarikan pada aktifitas fisik seperti olah raga, seni maupun sosial. Dewasa : 25 45 tahun Orang dewasa cenderung tidak aktif, hiburan yang diperoleh dari program televise, nonton di bioskop, membaca buku dan sebagainya. Usia lanjut : 55 tahu ke atas Usia lanjut usia biasanya berekreasi denan hal-hal yang bersifat santai, misalnya jalanjalan, duduk-duduk di taman dan sebagainya.

f. Tingkat Pelayanan : Lingkungan rumah ; memanfaatkan ruang di dalam rumah Lingkungan sekitar ; rekreasi yang melayani satu lingkungan perumahan rekreasi yang melayani beberap[a lingkungan perumahan atau komunitas. Tingkat kota ; melayani daerah wilayah kota, dapat memberikan fasilitas pelayanan yang bersifat umum. Tingkat regional/daeraah; melayani satu atau atau lebih yang memeiliki cirri khas tertentu. g. Tingkat Penghasilan : Tingkat penghasilan rendah Golongan ini lebih banyak menghabiskan waktunya untuk memenuhi kebutuhan pokoknya dan kebutuhan hidupnya. Rekreasi bukanlan salah satu sisi kehidupan tetapi cenderung terjadi sebagai suatu kebetulan atau ada, namun tidak dengan biaya besar. Tingkat penghasilan menengah Pada golongan ini, kebutuhan pokok sudah terpenuhi, sehingga mulai memikirkan kebutuhan lainnya, yaitu rekreasi atau hobi yang disesuaikan dengan tingkat penghasilannya. Tingkat penghasilan tinggi Tingkat kebutuhan akan rekreasi pada golongan ini terlihat jelas, dimana status social diharapkan dapat meningkatkan prestisenya, sehingga umumnya reklreasi dilakukan bersifat eksklusif dan mahal yang tidak terjangkau oleh masyarakat umumnya.

2.6 Pendidikan Rekreasi 2.6.1 Pengertian Pendidikan Rekreasi Pendidikan Rekreasi adalah suatu program pendidikan non-formal yang menyediakan kesempatan bagi setiap individu untuk mengembangkan keterampilan jasmani, sikap sosial, mental kebiasaan dan penghayatan (psiko-sosial) dan keterampilan intelektual (kognitif) secara harmonis dan proporsional yang pada gilirannya nanti akan membentuk kepribadian serta tingkah laku seseorang. 2.6.2 Tujuan Pendidikan Rekreasi Adapun tujuan pendidikan rekreasi sebagai berikut: a. Untuk mengembangkan rasa menghargai dan mencintai lingkungan serta melestarikannya. b. Untuk mengembangkan pengertian dan kemampuan serta pemahaman akan pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan dan menggunakan secara bijaksana. c. Menggugah kesadaran manusia akan pentingnya membina hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungannya serta agar semakin mengenal sifat atau karakternya. d. Membantu mengembangkan secara positif tingkah laku serta hubungan sosial setiap individu. e. Membantu mengembangkan ilmu pengetahuan tentang praktek hidup yang sehat. f. Membantu membuat pelajaran di kelas agar menjadi lebih berarti melalui pengalaman langsung dari pengalaman. g. Membuka peluang membangun kerjasama antar masyarakat sekolah dengan organisasi pelayanan rekreasi pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. h. Menumbuhkan dan memperkuat rasa percaya diri dan harga diri yang merupakan pondasi yang kuat untuk menumbuhkan self concept. i. Mempererat persaudaraan dan tumbuhnya saling mendukung diantara anggota kelompok. j. Menambah atau meningkatkan keterampilan dan koordinasi. k. Menambah kesenangan pribadi serta rasa kebersamaan antara anggota kelompok. l. Mendidik seseorang untuk dapat mengisi waktu luangnya dengan kegiatan positif dalam arti tidak merugikan diri sendiri, orang lain atau lingkungan dan sebaliknya mencegah munculnya kegiatan negatif, seperti penggunaan narkoba, vaudalisme kegiatan destruktif, dan kegiatan negatif lain yang sejenis. m. Mengembangkan budaya hidup sehat baik untuk pribadi maupun untuk orang lain atau lingkungan alamnya. n. Meningkatkan skill seperti permainan tradisional, melukis, pekerjaan tangan, menarik dan sebagainya. o. Menambah gairah belajar agar meningakat.

p. Dapat mensyukuri kebesaran Tuhan melalui kegiatan rekreasi seperti mendaki gunung, pergi ke kebun binatang, melihat gerhana bulan atau matahari. q. Dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air terutama dalam mempersatukan perbedaan antar suku. r. Dapat membentuk personaliti atau membentuk kepribadian yang tangguh dan mandiri. 2.6.3 Contoh Pendidikan Rekreasi Contoh pendidikan rekreasi antara lain, adalah: a. Mengunjungi Museum- museum, seperti Museum BI. b. Mengunjungi tempat- tempat bersejarah, seperti Keraton Yogyakarta. c. Mengunjungi pusat- pusat pendidikan rekreasi seperti Benteng Fort Rotterdam. d. Mengunjungi TMII. e. Mengunjungi kebun binatang, seperti Taman Safari. f. Mengunjungi kebun buah, seperti Taman Buah Mekarsari. 2.6.4 Manfaat Rekreasi dalam Menambah Wawasan Siswa Beberapa manfaat rekreasi dalam menambah wawasan siswa ialah : a. Siswa sebagai peserta didik akan tumbuh dan berkembang guna mencapai tujuan pendidikan. b. Membrikan pengalaman secara langsung kepada siswa dilapangan melalui kegiatan-kegiatan seperti pendidikan di alam terbuka (out door education / school), misalnya study tour, perjalanan lapangan, dan pendidikan petualangan di alam terbuka (outdoor adventures education) serta kegiatankegiatan lainnya, seperti olahraga rekreatif, aktivitas permainan termasuk permainan tradisional dan kesenian, jenis-jenis aktivitas jasmani yang lainnya. c. Memberikan memberikan kesempatan untuk memperoleh pengalaman langsung yang menyenangkan dan menarik (karena keunikannya, nilai dan spesifik) di lapangan, dalam rangka belajar membangun hubungan yang harmonis dengan lingkungan dan alam.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Pendidikan rekreasi adalah proses ajar melalui kegiatan rekreasi dan sekaligus pula sebagai proses ajar untuk menguasai aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Istilah lainnya adalah pendidikan waktu luang. 3.2 Saran Setelah mengetahui bahwa pendidikan rekreasi dapat menambah wawasan siswa dalam melakukan pembelajaran di alam terbuka, dapat dipetik pelajaran bahwa siswa memerlukan sistem pembelajaran dengan metode pendidikan rekreasi di alam terbuka (di luar lingkungan sekolah) tersebut untuk menambah wawasan secara langsung melalui sumbernya yang ada dan bersifat nyata. Karena secara tidak langsung metode ini memberikan kesempatan bagi setiap individu untuk mengembangkan keterampilan jasmani, sikap sosial, mental kebiasaan dan penghayatan (psiko-sosial) dan keterampilan intelektual (kognitif) secara harmonis dan proporsional.

DAFTAR PUSTAKA

http://ws-or.blogspot.com/2011/04/hakikat-kegiatan-luar-sekolah-rekreasi.html http://mariakarmelia.blogspot.com/2010/12/manfaat-belajar-sambil-rekreasi.html http://rubikaelani.blogspot.com/

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19556/2/Chapter%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai