Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh Kelompok 2
BAB I PENDAHULUAN
UU No. 13 tahun 2003 tentang kenetagakerjaan Pasal 86 dikatakan bahwa pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja Pasal 87 menyebutkan bahwa setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan bagian keenam: kesehatan kerja pasal 23 Kesehatan kerja diselenggarakan untuk mewujudkan produktivitas kerja yang optimal Kesehatan kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan penyakit akibat kerja, dan syarat kesehatan kerja Setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja Ketentuan mengenai kesehatan kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan (3) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
PROFIL PERTAMINA
PERTAMINA adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company) Berdiri sejak tanggal 10 Desember 1957 dengan nama PT PERMINA
Berubah status hukumnya menjadi PT PERTAMINA (PERSERO) pada tanggal 17 September 2003 berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2001 pada tanggal 23 November 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
PENDAHULUAN
Memasuki era globalisasi yang akan berdampak terhadap perubahan tatanan kehidupan dunia.
Ergonomi suatu kenyamanan kerja, perasaan aman dalam bekerja serta tetap sehat meningkatkan produktifitas kerja peningkatan pendapatan dan kesejahteraan pekerja.
TUJUAN
Untuk mengetahui ergonomi dan kesehatan kerja di PT. PERTAMINA TERMINAL BBM JAKARTA GROUP.
Untuk mengetahui : Sikap kerja Cara kerja Beban kerja Gizi Kantin 10 penyakit teratas
Waktu
Tempat
ERGONOMI
ilmu yang dapat mengatur pekerjaan sehingga sesuai dengan kemampuan orang yang mengerjakannya
penerapan ilmu biologi manusia sejalan dengan ilmu rekayasa untuk mencapai penyesuaian antara manusia dan pekerjaan secara optimum
Penyesuaian interaksi antara pekerja dengan alat, mesin, dan fasilitas kerja.
Salah satu hal yang terkait dengan kesehatan kerja adalah tersedianya gizi kerja yang baik.
Gizi kerja adalah gizi yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan jenis pekerjaan dan beban kerjanya
ERGONOMI
KESEHATAN KERJA
Fasilitas Kesehatan
1. Sikap Kerja
2. Cara Kerja
Medical check up
Jamsostek
1. Sikap Kerja
Dari hasil wawancara didapatkan bahwa para pekerja memiliki sifat disiplin kerja yang baik, mereka menggunakan alat pelindung diri yang telah disediakan oleh perusahaan saat berkerja, selain itu para pekerja juga tidak merokok saat berkerja
pihak perusahaan juga memiliki pengawas lapangan ( safety patrol) yang bekerja sebagai teknisi lapangan, pengawas monitor area pengisian BBM dan pekerja pengisi BBM pada mobil tangki
permasalahan : sikap kerja seperti posisi bekerja pada pekerja pengisisan Posisi tubuh pada saat menggunakan alat tersebut dan memasang ke tanki pekerja cenderung berjalan mundur.
2. Cara Kerja
menerapkan cara kerja 4 shift dimulai pukul 07:00-15:30 WIB setiap hari kerja.
memberikan pelatihan tentang penggunaan peralatan yang ada sesuai dengan SOP yang ditetapkan.
ERGONOMI
Peralatan yang Penekanan kerja digunakan sudah lebih pada sesuai dengan bagian tangan jangkauan dan punggung. tangan.
Kursi yang digunakan sudah ergonomis memiliki roda yang mudah mobile.
Kesehatan Kerja
Poliklinik dengan 1 dokter bersertifikat hiperkes dan 1 orang paramedis Dokter umum mulai praktek pada pukul 10.00 wib -14.00 wib setiap hari, sedangkan paramedis di sini sudah membuka poli klinik sejak jam 07.00 wib dan tutup 15.30 wib. apabila ada kecelakaan kerja makan akan dilakukan penanganan awal terlebih dahulu di poli klinik dan selanjunya akan di rujuk ke rumah sakit. Kotak P3K dikantor area pengisisan BBM
Fasilitas
Medical Check Up
Setiap tenaga kerja organik yang ingin bekerja di perusahaan diwajibkan menjalani preemployee medical checkup bagi memastikan tenaga kerja tersebut benar-benar berada dalam kondisi kesehatan yang optimal. Pemeriksaan kesehatan berkala pula dilakukan sebanyak 1 kali dalam satu tahun . Tidak ada pemeriksaan khusus
Jamsostek
Masing-masing pekerja sudah memiliki Jamsostek sebagai jaminan kesehatan dan kecelakaan kerja. Dimana bila terjadi kecelakaan kerja pihak perusahaan akan mengeluarkan biaya terlebih dahulu kemudian baru di claim ke pihak jamsostek.
Beban Kerja
Pekerja pengisian BBM bekerja 10 menit/pengisian sehari minimal 4xpengisian ke depo
pengawas monitor bekerja 8 jam/hari dapat bekerja duduk dan berdiri secara bergantian.
Karyawan bagian offshore hanya mendapatkan upah khusus untuk makan sebesar Rp. 450.000,00,
Sebaiknya pihak perusahaan mengadakan evaluasi mengenai K3 khusunya pada bidang ergonomi dan kesehatan kerja terhadap setiap tenaga kerja yang bekerja di perusahaan tersebut.
pelaksanaan evaluasi diharapkan dapat meminimalisir kesempatan para pekerja untuk dapat melakukan improvisasi-improvisasi dari cara-cara kerja yang mereka anggap lebih praktis namun tidak mempedulikan resiko dan bahaya yang dapat terjadi.
Untuk menjamin gizi dari para tenaga kerja perusahaan juga sebaiknya menyediakan kantin yang memenuhi persyaratan.