Anda di halaman 1dari 14

SAT 300

PELAPORAN INFORMASI KEUANGAN PROFORMA

Panduan bagi akuntan mengadakan perikatan u/ memeriksa/me-review & melapor informasi keuangan performa. (harus didasarkan pada SAT Seksi 100, PSAT 07, Mengenai Standar Atestasi)

Ketentuannya

Bila informasi keuangan proforma disajikan di luar laporan keuangan pokok, dokumen yang sama, & akuntan tidak mengadakan perikatan u/ melaporkan informasi keuangan performa, tanggung jawab akuntan diatur SA seksi 550

Seksi ini tidak berlaku dalam keadaan, u/ tujuan penyajian yang lebih bermakna, suatu transaksi yang disajikan setelah tanggal neraca dicerminkan dalam lk historis

Tujuan keuangan performa


Tujuan penyajian informasi keuangan proforma adalah untuk memperlihatkan dampak signifikan transaksi (atau peristiwa) yang diselesaikan atau diusulkan terjadi pada tanggal sebelumnya terhadap laporan keuangan historis.

1. 2. 3.

Informasi keuangan proforma

Kegunaan

4.

5.

Penggabungan usaha Perubahan permodalan Penghentian bagian bisnis yang signifikan Perubahan dalam bentuk organisasi atau status sebagai entitas yang memiliki otonomi Penjualan yang diusulkan atas sekuritas dan penggunaan hasilnya

Penyajian informasi keuangan proforma

(1) menjelaskan transaksi (atau peristiwa) yang dicerminkan dalam informasi keuangan proforma, (2) sumber informasi keuangan historis yang dipakai sebagai dasar, (3) asumsi signifikan yang digunakan untuk menyusun penyesuaian proforma, dan (4) ketidakpastian signifikan yang terdapat dalam asumsi tersebut.

Kondisi untuk pelaporannya

1) 2) 3)

Dokumen yang berisi laporan proforma mencakup laporan keuangan lengkap entitas untuk tahun paling terakhir. Laporan histori entitas harus di audit /di review Akuntan harus memahami pelaporan bagi entitas yang bergabung & tingkat pengetahuan yang memadai tentang praktek akuntansi.

Tujuan prosedur pemeriksaan akuntan yang diterapkan terhadap informasi keuangan proforma

a)

b) c)

Asumsi manajemen memberikan dasar yang masuk akal untuk menyajikan dampak langsung signifikan yang disebabkan oleh transaksi (atau peristiwa) yang bersangkutan. Penyesuaian proforma mencerminkan dampak semestinya asumsi tersebut. Kolom proforma mencerminkan penerapan semestinya penyesuaian tersebut terhadap laporan keuangan historis

Di luar prosedur yang diterapkan terhadap laporan keuangan historis4, prosedur berikut ini harus diterapkan oleh akuntan terhadap asumsi dan penyesuaian proforma untuk pemeriksaan atau review:

Memperoleh pemahaman tentang transaksi (atau peristiwa) yang bersangkutan, Memperoleh tingkat pengetahuan tentang setiap bagian signifikan entitas yang dikombinasikan dalam penggabungan usaha yang memungkinkan akuntan melaksanakan prosedur yang diharuskan. Membahas dengan manajemen asumsi yang mereka gunakan tentang dampak transaksi (atau peristiwa). Mengevaluasi apakah penyesuaian proforma telah mencakup semua dampak signifikan yang timbul sebagai akibat langsung transaksi (atau peristiwa) yang bersangkutan. Memperoleh bukti memadai yang mendukung penyesuaian tersebut. Mengevaluasi apakah asumsi manajemen yang mendasari penyesuaian proforma disajikan secara jelas dan komprehensif. Menentukan kebenaran matematis yang dilakukan dalam perhitungan penyesuaian proforma dan bahwa kolom proforma mencerminkan penerapan semestinya penyesuaian tersebut terhadap laporan keuangan historis. Memperoleh representasi tertulis dari manajemen Membaca informasi keuangan proforma dan lakukan evaluasi

SAT Seksi 400


PELAPORAN PENGENDALIAN INTERN SUATU ENTITAS ATAS PELAPORAN KEUANGAN

Seksi ini memberikan panduan bagi praktisi yang mengadakan perikatan untuk memeriksa dan melaporkan asersi1 tertulis manajemen tentang efektivitas pengendalian intern suatu entitas atas pelaporan keuangan2 pada saat tertentu, secara spesifik panduan berupa:

a) Kondisi yang harus dipenuhi bagi praktisi untuk memeriksa dan melaporkan asersi manajemen tentang efektivitas pengendalian intern suatu entitas b) Perikatan untuk memeriksa dan melaporkan asersi manajemen tentang efektivitas desain dan operasi pengendalian intern suatu entitas c) Perikatan untuk memeriksa dan melaporkan asersi manajemen tentang efektivitas desain dan operasi suatu segmen pengendalian intern d) Perikatan untuk memeriksa dan melaporkan asersi manajemen tentang efektivitas desain dan operasi pengendalian intern suatu entitas berdasarkan atas kriteria yang ditetapkan oleh badan pengatur e) Perikatan untuk memeriksa dan melaporkan asersi manajemen hanya tentang kesesuaian desain pengendalian intern suatu entitas

KONDISI UNTUK PELAKSANAAN PERIKATAN


a) Manajemen menerima tanggung jawab tentang efektivitas pengendalian intern entitas. b) Manajemen mengevaluasi efektivitas pengendalian intern entitas dengan menggunakan kriteria yang masuk akal untuk pengendalian intern yang efektif yang dibentuk oleh badan yang diakui. Kriteria ini disebut dengan istilah kriteria pengendalian dalam seksi ini. c) Terdapat bukti audit yang cukup atau dapat dikembangkan untuk mendukung evaluasi manajemen. d) Manajemen menyajikan asersi tertulisnya, sebagaimana yang dijelaskan dalam paragraph 03, tentang efektivitas pengendalian intern entitas berdasarkan kriteria pengendalian yang diacu dalam laporannya.

KOMPONEN PENGENDALIAN INTERN ENTITAS


lingkungan pengendalian penaksiran risiko aktivitas pengendalian informasi dan komunikasi serta pemantauan

KETERBATASAN PENGENDALIAN INTERN SUATU ENTITAS

Kemungkinan pencapaian tujuan entitas dipengaruhi oleh keterbatasan bawaan yang terdapat dalam pengendalian intern. Adat, budaya, dan sistem corporate governance mungkin menghalangi dilakukannya ketidakberesan oleh manajemen

Pelaksanaan pemeriksaan atas asersi manajemen tentang efektivitas pengendalian intern suatu entitas mencakup:

a) b) c) d) e)

Perencanaan perikatan. Pemerolehan pemahaman pengendalian intern. Pengujian dan evaluasi efektivitas desain pengendalian intern. Pengujian dan evaluasi efektivitas operasi pengendalian intern. Perumusan suatu pendapat tentang apakah asersi manajemen yang berkaitan dengan efektivitas pengendalian intern dinyatakan secara wajar, dalam semua hal yang material, berdasarkan kriteria pengendalian

Standar Pelaporan
a) Jika asersi manajemen disajikan dalam laporan terpisah yang menyertai laporan praktisi, laporan praktisi dipandang pantas untuk distribusi secara umum dan praktisi harus menggunakan bentuk laporan b) manajemen menyajikan asersinya hanya dalam surat representasi kepada praktisi, praktisi harus membatasi distribusi laporannya hanya kepada manajemen, pihak lain dalam entitas, dan jika berlaku, kepada badan pengatur tertentu, dan praktisi harus menggunakan bentuk laporan

BATASAN TERHADAP LINGKUP PEMERIKSAAN


Pendapat wajar tanpa pengecualian atas asersi manajemen tentang efektivitas pengendalian entitas dapat dinyatakan oleh praktisi hanya jika praktisi telah dapat menerapkan semua prosedur yang dipandang perlu sesuai dengan keadaan. Pembatasan lingkup perikatan, baik yang dilakukan oleh klien atau oleh keadaan, dapat menyebabkan praktisi harus memberikan pendapat wajar dengan pengecualian atau menyatakan tidak memberikan pendapat. Keputusan praktisi untuk memberikan pendapat wajar dengan pengecualian atau pernyataan tidak memberikan pendapat karena batasan lingkup pemeriksaan tergantung atas penentuannya tentang pentingnya prosedur yang tidak dilaksanakan bagi kemampuannya untuk merumuskan suatu pendapat atas asersi manajemen tentang efektivitas pengendalian intern entitas.

Anda mungkin juga menyukai