Anda di halaman 1dari 31

Oleh:Kumayati

(093711017)

FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALLISONGO SEMARANG 2011

DAFTAR ISI BAB I. BAB II. BAB III. BAB IV. MATERI DAN ENERGI.1 SIFAT-SIFAT MATERI...................................................4 PERUBAHAN MATERI..................................................9 PENGGOLONGAN MATERI...16

BAB I MATERI DAN ENERGI

Standar Kompetensi: Memahami konsep materi dan perubahannya Kompetensi Dasar: Mengetahui hubungan materi dengan energi

1. Materi, Massa dan Berat Apakah yang disebut materi? Istilah itu sudah tidak asing dalam kehidupan sehari-hari. Kita segera mengenal bahwa sebongkah batu adalah materi, karena ia merupakan sesuatu yang dapat digenggam dalam telapak tangan. Kita merasakan ukuran dan beratnya. Tatkala batu itu kita lemparkan, kita mengetahui bahwa kontraksi otot diperlukan agar tekanan batu itu cepat. Batu itu sudah tentu mempunyai volume. Kita tidak mungkin meletakkan dua bongkah batu di tempat yang sama pada saat yang sama. Berdasarkan uraian di atas, kita dapat merumuskan definisi materi sebagai berikut. Materi adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang (mempunyai volume) Segala benda di alam semesta termasuk diri kita sendiri merupakan materi. Istilah itu diambil dari bahasa Latin; mater, yang berarti ibu. Materi dapat sekeras baja, selunak air dalam kolam atau tidak kelihatan sebagaimana oksigen dalam udara. Dengan kata lain, materi terdapat dalam tiga wujud; padat/ solid, cair/ liquid dan gas. Perlu diperhatikan, massa tidak sama dengan berat. Massa adalah ukuran bertahannya suatu benda terhadap perubahan kecepatan. Kita dapat lebih mudah mendorong roda motor yang massanya kecil daripada truk bermuatan penuh. Lemparan batu yang besar terasa lebih sakit kepada tubuh kita daripada lemparan batu kecil. Adapun berat adalah gaya yang menyatakan besarnya tarikan gravitasi terhadap benda yang bermassa. Berat suatu benda sangat tergantung pada gravitasi. Seorang astronot yang mempunyai berat 60 kg di bumi, akan memiliki berat 10 kg di bulan (dapat melompat-lompat seperti katak), sedangkan di ruang angkasa ia tidak mempunyai berat (dapat melayang seperti balon tanpa jatuh ke lantai pesawat). Sebaliknya, massa suatu benda tidak tergantung pada gravitasi. Sang astronot tersebut memiliki massa yang tetap dan tidak pernah berubah, baik di bumi, di bulan maupun di ruang angkasa. Kita dapat mengenal suatu materi dan membedakannya dari materi-materi lain berdasarkan berbagai cirri khas yang disebut dengan sifat-sifat. Sebagai contoh, kita dapat membedakan air dengan bensin berdasarkan bau kedua cairan itu atau dengan cara memasukkan korek api yang menyala ke dalam masing-masing cairan tersebut. Bensin akan menghidupkan api, sedangkan air justru memadamkan api. Demikian pula jika kita menemukan sepotong logam yang mengkilap dan tertarik oleh magnet, lalu ternyata benda itu berkarat

setelah direndam dalam air beberapa hari, maka kita mungkin mengambil kesimpulan bahwa logam itu adalah besi. Materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Massa menunjukkan jumlah materi yang menyusun suatu benda. Berat adalah besarnya gaya gravitasi yang dialami suatu benda Alam semesta dapat dibedakan atas dunia materi dan dunia energi. Air, batu, besi, kayu, kertas, udara dan garam tergolong materi. Materi menjadi penyusun segala macam benda. Energi ialah kemampuan melakukan usaha. Energi merupakan penyebab utama dari perubahan materi. Energi panas dapat menyebabkan es mencair, energi listrik dapat menggerakkan kipas angin dan sebagainya. Materi mempunyai massa dan berat. Massa dan berat adalah dua besaran yang berbeda. Massa adalah ukuran bertahannya suatu benda terhadap suatu gaya (ukuran kelembaman). Makin besar massa, makin besar kelembaman. Anda tentu lebih sukar mendorong batu besar daripada batu kecil. Hubungan antara massa dengan gaya dan percepatannya yang diakibatkan gaya itu dirumuskan oleh Newton sebagai berikut:

F =m.a
dengan F = gaya m = massa a = percepatan Adapun berat adalah gaya yang dialami suatu benda karena percepatan gravitasi:

G=m.g
dengan G = berat m = massa g = percepatan gravitasi Jadi, nyatalah bahwa berat bergantung pada gravitasi, sedangkan massa tidak. Berat suatu benda di bulan hanya sekitar 1/6 gravitasi bumi. Suatu benda yang dibawa dari bumi ke bulan, massanya tidak berubah. Massa suatu benda akan berubah jika jumlah materi penyusun benda itu bertambah atau berkurang. Berat suatu benda dapat ditentukan dengan jalan menimbang. Untuk itu diperlukan suatu neraca. Di tempat yang sama (tempat dengan gravitasi yang sama), massa yang sama mempunyai berat yang sama. Oleh karena itu, dengan jalan menimbang kita juga mengukur massa benda. Menurut system satuan SI, satuan dasar untuk massa ialah kilogram (kg), untuk berat ialah newton (N), dan untuk gravitasi adalah m/det2. Dalam perhitungan-perhitungan kimia, massa bias juga dinyatakan dalam gram (g). Massa suatu benda adalah tetap, tetapi beratnya dapat berubah bergantung pada besar gravitasi

2. Energi Energi adalah kemampuan melakukan kerja

Setiap materi mempunyai energi. Energi yang dimiliki oleh materi dibedakan atas energi kinetic dan energi potensial. Energi kinetic adalah energi yang dimiliki oleh materi yang bergerak. Angin, air sungai, dan mobil yang melaju mempunyai energi kinetic. Energi yang dimiliki oleh materi yang tidak berhubungan dengan gerak disebut energi potensial. Air waduk mempunyai energi potensial karena posisinya, yaitu lebih tinggi daripada permukaan laut. Energi potensial air waduk dapat diubah menjadi energi kinetic dalam air terjun yang selanjutnya dapat digunakan untuk pembangkit listrik. Minyak bumi, batu bara dan gas alam mempunyai energi potensial karena susunan kimianya sehingga disebut energi kimia. Energi kimia dari bahan-bahan tersebut dapat diubah menjadi panas dengan membakarnya. Energi kimia dari minyak bumi, batu bara dan gas alam (bahan bakar fosil) adalah sumber energi dunia yang utama pada abad ini. Uranium dan berbagai sumber energi dunia yang utama pada abad ini. Uranium dan berbagai unsure radioaktif mempunyai energi potensial karena susunan intinya sehingga disebut energi nuklir. Energi nuklir dapat diubah menjadi energi panas dan radiasi melalui reaksi-reaksi nuklir. Energi nuklir sudah banyak digunakan untuk pembangkit listrik. 3. Hukum Kekekalan Energi Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, tetapi tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan Energi dapat berubah dari suatu bentuk ke bentuk yang lain. Sebagai contoh, energi potensial dari air waduk dapat diubah menjadi energi kinetik (air terjun) yang selanjutnya dapat diubah menjadienergi listrik. Walaupun tidak mungkin mengubah suatu bentuk energi menjadi suatu bentuk energi lain secara mutlak (100%), namun tidak ada energi yang hilang. Misalnya energi kimia dari baterai tidak mungkin dapat diubah 100% menjadi listrik tetapi sebagian menjadi panas. 4. Hubungan Materi dan Energi Materi adalah bentuk lain dari energi

Menurut Albert Einstein, materi adalh bentuk lain dari energi. Materi dapat berubah menjadi energi dan sebaliknya energi dapat berubah menjadi materi menurut persamaan:

E = mc2

Dengan E = energi M = massa C = kecepatan cahaya = 3 X 108 m/det. Jika m dalam satuan kg, c dalam satuan m/det, maka E dalam joule. Menurut hubungan di atas, 1 kg setara dengan 9 X 10 16 J, dan energi sebanyak itu dapat dihasilkan dari pembakaran sekitar 2,8 juta ton batu bara.

BAB II SIFAT-SIFAT MATERI


Standar Kompetensi: Memahami sifat fisis dan sifat kimia zat Kompetensi Dasar: Membandingkan sifat fisis dan sifat kimia zat

A. Sifat-sifat Materi Sifat-sifat suatu materi dapat dikelompokkan menjadi sifat ekstensif da sifat intensif. Sifat ekstensif ialah sifat yang bergantung pada bentuk, ukuran dan jumlah zat. Massa dan volume merupakan dua sifat ekstensif yang banyak dikemukakan oleh ilmuilmu pengetahuan alam. Adapun sifat intensif ialah sifat yang tidak ditentukan oleh bentuk, ukuran dan jumlah zat. Cincin dan gelang sama-sama terbuat dari emas akan memperlihatkan sifat intensif yang bagan sifat materi sama; warnanya kuning mengkilap, tidak berkarat dan memiliki berat jenis tertentu. Sifat intensif suatu materi dapat dikelompokkan lebih lanjut menjadi sifat fisis dan sifat kimia. Sifat fisis tidak berhubungan dengan pembentukan zat baru, beberapa sifat fisis yang penting adalahwarna, rasa, bau, wujud/ fase, kelarutan, daya hantar, titik lebur, titik didih, kekerasan, kerapatan, dan berat jenis. Adapun sifat kimia erat kaitannya dengan pembentukan zat baru. Beberapa sifat kimia yang mudah dikenali dalam kehidupan sehari-hari adalah sifat terbakarnya kayu, sifat berkaratnya besi, masamnya susu, meledaknya dinamit, sifat membusuk dari buah-buahan, sifat beracun dari gas buang kendaraan bermotor, memudarnya warna lukisan, tengiknya minyak goring, sifat melapuk dari perabot rumah, serta sifat dapat dicernanya makanan oleh tubuh kita. Sifat fisis adalah sifat yang tidak berhubungan dengan pembentukan zat baru, sedangkan sifat kimia berhubungan dengan pembentukan zat baru Besi merupakan logam yang paling banyak ragam penggunaannya. Besi biasa digunakan untuk pagar, kerangka bangunan, jembatan, sepeda, kendaraan bermotor, perabotan sampai dengan mainan. Sifat apakah yang mendasari penggunaan besi tersebut? Dua diantaranya yaitu logam besi tergolong kuat dan mudah dibentuk. Berbeda dengan kayu yang mudah terbakar, besi tahan api serta mempunyai titik leleh yang relatif tinggi. Namun demikian, ada kelemahan dari besi, yaitu mudah berkarat, khususnya dalam keadaan lembab. Pada uraian di atas, disebutkan beberapa sifat besi, yaitu kuat, mudah dibentuk, mudah berkarat, tidak dapat terbakar, dan titik lelehnya relatif tinggi. Sifat-sifat zat seperti kekuatan, titik leleh, dan kemudahan untuk dibentuk, disebut sifta fisis. Sifat fisis zat menggambarkan keadaan atau penampilan fisik zat itu. Sedangkan sifat-sifat zat seperti

mudah berkarat atau dapat terbakar, disebut sifat kimia. Sifat kimia merupakan perubahan kimia yang dapat dialami oleh suatu zat. 1. Sifat Fisis Sebagaimana telah disebutkan di atas, sifat fisis menyatakan keadaan fisik zat. Sifat-sifat zat yang tergolong sifat fisis yaitu wujud (titik leleh dan titk didih), massa jenis, kalor jenis, indeks bias, daya larut, kekerasan, keedapat-tempaan, kedapattarikan, warna, rasa, dan bau. Sifat-sifat fisis dari berbagai macam zat telah dipelajari oleh para ahli terdahulu dan dibukukan. Beberapa sifat fisis besi terlihat pada tabel di bawah.

Warna Titik leleh Titik didih Massa jenis Kapasitas panas

Putih perak 1808 K 3023 K 7,674 g/cm3 0,449 J/g K

Sifat fisis zat dapat digolongkan ke dalam sifat ekstensif atau intensif. Sifat ekstensif adalah sifat yang tergantung pada jumlah zat. Contohnya adalah massa adn volume. Sebagaimana kamu ketahui, massa dan volume zat bergantung pada jumlah zat itu. Voluke 1 kg air lebih sedikit daripada 2 kg air, dan sebaliknya. Sedangkan sifat intensif adalah sifat yang tidak bergantung pada jumlah zat. Contohnya adalah warna, rasa, massa jenis, titik leleh, dan titik didih. 2. Sifat Kimia Sifat kimia zat menyangkut perubahan kimia yang dapat dialami zat itu. Perubahan kimia disebut juga reaksi kimia. Jadi, sifat kimia berhubungan dengan reaksi kimia yang dapat dialami oleh suatu zat. Sebagai contoh, salah satu sifat kimia besi yaitu mudah berkarat. Perkaratan besi merupakan reaksi antara besi dengan oksigen di udara. Perlu diketahui bahwa tidak semua logam dapat berkarat,contohnya emas dan platina. Contoh yang lain adalah salah satu sifat kimia dari kayu yaitu dapat terbakar. Proses terbakar juga merupakan reaksi kayu dengan oksigen yang menghasilkan api. Berikut ini beberapa sifat kimia dari besi: Mudah berkarat Dapat larut (bereaksi dengan) asam keras menghasilkan gas hidrogen Pada suhu tinggi bereaksi dengan belerang

Sifat fisis adalah sifat yang tidak berhubungan dengan pembentukan zat baru, sedangkan sifat kimia berhubungan dengan pembentukan zat baru

Kita dapat membedakan larutan gula dan larutan garam dapur dengan cara mencicipi karena kita mengetahui bahwa gula mempunyai rasa manis, sedangkan garam dapur mempunyai rasa asin. Air dan bensin dapat dibedakan dengan baunya. Orang yang penciumannya terganggu masih dapat m,embedakan air dan bensin, yaitu dengan membakarnya. Bensin mudah terbakar, sedangkan air tidak dapat terbakar. Demikianlah kita dapat mengenali suatu zat karena setiap zat mempunyai sifat-sifat spesifik yang membedakannya dari zat lain. Suatu zat juga mempunyai persamaan sifat dengan berbagai zat lain. Suatu zat dapat juga mempunyai persamaan sifat dengan berbagai zat lain sehingga dapat dimasukkan ke dalam satu golongan. Berdasarkan wujudnya, sebagai contoh, materi digolongkan atas zat padat, zat cair dan zat gas. Sifat-sifat materi dapat dibedakan atas sifat fisis dan sifat kimia. Sifat fisis adalah sifat yang tidak berhubungan dengan pembentukan zat baru, melainkan mengenai keadaan fisis suatu zat. Sifat-sifat fisis antara lain: wujud, warna, bau, titik leleh, titik didih, massa jenis, kekerasan, indeks bias, kelarutan dan daya hantar. Sifat kimia adalah sifat-sifat yang berhubungan dengan pembentukan zat baru. Sifat mudah terbakar dari bensin dan sifat mudah berkarat dari besi merupakan sifat kimia zatzat itu. Sifat-sifat materi dapat juga dibedakan atas sifat ekstensif dan sifat intensif. Pengelompokan ini berhubungan dengan pembentukan jumlah zat. Sifat ekstensif adalah sifat yang bergantung pada jumlah zat, misalnya; massa, volume dan kandungan energi (entalpi). Sedangkan sifat intensif adalah sifat yang tidak bergantung pada jumlah zat. Artinya, zat yang sama mempunyai sifat intensif yang sama dalam jumlah kecil atau besar. Kalor jenis, titik lebur, rasa dan bau tergolong sifat intensif. B. Wujud Materi Materi dapat berupa zat padat, zat cair atau zat gas Kita mengenal 3 tingkat wujud materi, yaitu padat, cair dan gas. Wujud materi berhubungan dengan susunan partikel penyusun materi tersebut. Dalam zat padat, partikel-partikelnya tersusun rapat dan diam (bergetar) pada tempatnya, sehingga zat padat mempunyai volume dan bentuk tertentu. Dalam zat cair, partikel-partikelnya juga tersusun rapat. Namun mereka dapat mengalir, sehingga zat cair mempunyai volume tertentu, tetapi bentuknya berubah menurut tempatnya. Dalam zat gas, partikel-partikelnya terpisah renggang dan dapat bergerak bebas sehingga zat gas tidak mempunyai bentuk dan volume tertentu. Zat gas mengisi ruangan yang ditempatinya secara homogen. Zat gas dapat dimampatkan karena partikel-partikelnya masih renggang. Perbandingan sifat ketiga jenis wujud materi disimpulkan dalam Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Perbandingan Karakteristik Wujud Materi

Wujud Gas Cair Padat

Kemungkinan dimampatkan

Sifat fluida atau ketegaran Dapat mengalir (fluida) Dapat mengalir (fluida) Tidak dapat mengalir

Kerapatan

Struktur Partikel-partikelnya relatif renggang Partikel-partikelnya tersusun rapat Partikel-partikelnya tersusun rapat

Besar Rendah Rendah

Rendah Besar Besar

Zat padat dapat dibedakan atas zat padat kristal dan zat padat amorf. Pada zat padat kristal, susunan partikelnya mengikuti pola tertentu sehingga mempunyai bentuk geometri tertentu. Contohnya ialah susunan partikel air (es) berbentuk hekasgonal dan natrium klorida berbentuk kubus. Pada zat padat amorf, susunan partikelnya tidak beraturan (amorf). Contoh zat padat amorf ialah kaca. Zat padat amorf tidak mempunyai titik leleh tetentu. Apabila kaca dipanaskan, mula-mula ia menjadi lembek kemudian meleleh sementara suhunya terus naik, sedanggkan zat padat kristal langsung mencair pada suhu tertentu. Es, sebagai contoh, mencair pada 0 C. Wujud materi dapat berubah karena pemanasan. Pada tekanan 1 atm, es mencair pada 0 C dan air mendidih pada 100 C. Pada umumnya, zat padat mula-mula mencair kemudian mendidih. Namun ada juga yang berubah dari zat padat langsung menjadi gas, yang disebut menyublim. Wujud zat pada suhu kamar (25 C) bergantung pada titik leleh dan titik didihnya. Padat, berarti belum mencair, titik lelehnya di atas 25 C. Cair , berarti sudah mencair tetapi belum mendidih, titik lelehnya di bawah 25 C dan titik didihnya Di atas 25 C Gas, berarti sudah mendidih, titik didihnya di bawah 25 C Perhatikan beberapa contoh berikut: Wujud Padat Cair Gas Contoh Natrium klorida Air Nitrogen Titi leleh <TL> 801 C 0C Titik didih <TD> 100 C -196 C

Istilah fase digunakan untuk menyatakan bagian-bagian homogen yang saling terpisah dalam satu benda. Larutan gula terdiri atas satu fase; campuran gula dan pasir terdiri atas dua fase; campuran minyak dan air terdiri atas dua fase; campuran air dan es serta uap air di atasnya terdiri atas tiga fase.

Kegiatan Mendata.
Mendata Sifat-Sifat Fisis Air, Gula Pasir, dan Plastik Kali ini, kalian diminta mengumpulkan sebanyak mungkin sifat fisis dan kimia dari air, gula pasir, dan plastik. Hasilnya dapat kalian sajikan dalam bentuk tabel seperti di atas. Diskusikan hasil yang kamu peroleh dalam kelompok untuk saling koreksi dan saling melengkapi.

Mengenali sifat fisis dan sifat kimia Manakah dari data berikut ini yang merupakan sifat fisis dan manakah yang merupakan sifat kimia dari tembaga?
a. Meleleh pada suhu 1284oC. b. Massa jenisnya 8,96 g/cm3.

c. Merupakan konduktor listrik dan panas yang baik. d. Berubah menjadi zat yang berwarna kehijauan jika dicampur dengan klorin.
e. Dapat ditempa.

Jawab: Sifat kimia zat berkaitan dengan perubahan zat itu menjadi zat lain, sementara sifat-sifat lain yang tidak terkait dengan pembentukan zat baru merupakan sifat fisis.
a. Meleleh pada 1284oC merupakan sifat fisis, sebab ketika meleleh, tembaga tidak

berubah menjadi zat lain.


b. Massa jenis 8,96 g/cm3 tergolong sifat fisis, sebab tidak berkaitan dengan perubahan

tembaga menjadi zat lain, hanya menggambarkan sifat fisiknya. c. Merupakan konduktor listrik dan panas yang baik juga merupakan sifat fisis. d. Berubah menjadi kehijauan ketika dicampur dengan klorin merupakan sifat kimia karena menyatakan terjadinya reaksi dengan klorin membentuk zat baru yang berwarna kehijauan. e. Dapat ditempa merupakan sifat fisis.

BAB III PERUBAHAN MATERI


Standar Kompetensi: Memahami perubahan materi dengan cara mengamati dan menafsirkan Kompetensi Dasar: Menyimpulkan perubahan fisis dan perubahan kima berdasarkan hasil percobaan

A. PERUBAHAN MATERI
Perubahan materi dapat berupa perubahan fisis dan perubahan kimia. Perubahan fisis tidak menghasilkan zat baru. Perubahan kimia menghasilkan zat baru. 1. Perubahan Fisis dan Perubahan Kimia Kita sering melihat perubahan materi. Misalnya es mencair, air menguap, kertas terbakar, besi berkarat, gula larut dalam air dan lain-lain. Pada perubahan es menjadi air atau air menjadi uap, tidak terbentuk zat baru. Hakikat air tidak berubah; yang berubah hanya wujud air itu. Es adalah air yang beku, dan uap air adalah air dalam wujud gas. Es dan uap air adalah air juga. Demikian juga pelarutan gula dalam air, perubahan itu tidak menghasilkan zat baru. Gula hanya tersebar dalam air atas butiran-butirang yang sangat kecil sehingga tidak lagi terlihat, tetapi masih tetap gula. Hal ini bagan perubahan materi terbukti juga dari rasa manisnya larutan. Apabila larutan diuapkanmaka gula dapat diperoleh kembali. Perubahan yang tidak menghasilkan zat yang baru disebut perubahan fisis. Lain halnya dengan besi yang berkarat, kertas yang terbakar atau gula yang ditetesi asam sulfat pekat. Pada ketiga peristiwa itu terbentuk zat baru. Karat besi tidaklah sama dengan besi dan abu tidaklah sam dengan kertas. Pada penetesan gula dengan asam sulfat pekat, maka gula akan menjadi hitam karena gula berubah menjadi arang dan air. Campuran tidak lagi punya rasa manis (tidak boleh mencicipi rasa gula dengan asam sulfat pekat itu karena dapat merusak lidah). Perubahan yang menghasilkan zat yang baru disebut perubahan kimia.
1.a) Perubahan Fisis

Perubahan yang tidak menghasilkan zat baru dan disebut perubahan fisis. Perubahan fisis hanya mengubah sifat fisis zat, sedangkan zat itu sendiri tidak berubah (tidak terbentuk zat baru). Contoh perubahan fisis yaitu es yang mencair. Es yang mencair tidak menghasilkan zat baru, karena es dan air merupakan zat yang sama yaitu air. Es

merupakan air dalam bentuk padat. Dalam subbab ini akan dibahas dua jenis perubahan fisis yaitu perubahan wujud dan pelarutan dengan teori partikel. 1. Wujud dan Perubahan Wujud a. Wujud Zat Kita mengenal tiga wujud, yaitu padat, cair, dan gas. Sifat-sifat dari ketiga zat tersebut dapat dijelaskan dengan melihat struktur atau susunan partikelnya. Partikel-partikel dalam zat padat tersusun rapat dan diam perubahan wujud es (tidak berpindah tempat). Satu-satunya gerakan partikel zat padat adalah vibrasi (getaran). Oleh karena itu, zat padat mempunyai volume dan bentuk yang tetap dan sangat sukar mengalami kompresi (sukar dimampatkan). Partikel-partikel zat cair juga tersusun rapat, tetapi dapat bergerak (berpindah tempat). Oleh karena itu, zat cair mempunyai volume tetap, tetapi bentuknya dapat berubah mengikuti bentuk wadahnya. Zat cair juga sukar mengalami kompresi. Sedanngkan partikelpartikel gas tersusun relatif renggang sehingga dapat bergerak bebas. Gas tidak mempunyai bentuk dan volume yang tetap, dan selalu mengisi ruangan yang

Tahukah kamu?
Air mempunyai 3 nama b. Di alam, air terdapat dalam tiga bentuk wujud, yatitu padat, cair, dan gas. Air dalam bentuk padat kita sebut es, sedangkan air dalam bentuk gas kita sebut uap air. Biasanya jiak kita menyebut air, maka yang dimaksud adalah air dalam bentuk cair. Air juga merupakan satu-satunya zat yanga mempunyai nama khusus untuk ketiga bentuk wujudnya (dalam bahsa Inggris), yaitu padat = es (ice), cair = air (water), dan gas = uap (steam).

ditempatinya secara homogen. Perubahan Wujud Perubahan dari bentuk padat mnejadi cair atau gas, atau sebaliknya, disebut perubahan wujud. Ada 6 macam perubahan wujud seperti gambar: Perubahan wujud dapat terjadi karena pemanasan atau pendinginan. Apabila suatu zat padat dipanaskan, mula-mula suhunya akan naik. Kemudian ketika sampai pada suhu tertentu, zat itu mulai mencair. Suhu tidak akan naik lagi hingga semua padatn mencair. Jika pemanasan dilanjutkan, suhu cairann itu akan naik sampai suhu tertentu saat cairan mulai medidih. Seperti halnya ketika mencair, suhu cairan juga tidak akan naik lagi hingga semua cairan berubah menjadi gas. Suhu pada saat padatan berubah menjadi cairan disebut titik cair (titik leleh). Sushu pada saat cairan berubah menjadi uap disebut titik didih. Hal sebaliknya akan terjadi, jika suatu gas didinginkan. Pada suhu tertentu, gas akan

mengembun dan pada suhu yang lebih rendah lagi, cairan akan membeku. Pengembunan akan terjadi pada titik didih (titik embun = titik didih) dan pembekuan terjadi pada titik leleh (titik beku = titik leleh). Beberapa zat, seperti iodin, kamfer, dan es kering (CO2 padat), tidak mencair ketika dipanaskan, melainkan langsung mnejadi gas. Sebaliknya, jika uap zat itu didinginkan akan langsung manjadi padatan. Perubahan wujud seperti itu disebut menyublim.

c.

Titik Leleh dan Titik Didih Titik leleh atau titik beku adalah suhu ketika zat padat berubah menjadi zat cair, atau

zat cair berubah menjadi padatan. Titik didih atau titik embun adalah suhu ketika cairan mendidih atau uap mengembun. Titik leleh dan titik didih adalah khas bagi setiap zat. Oleh karena itu, data titik leleh dan titik didih dapat digunakanuntuk mengenali (identifikasi) suatu zat. Contoh: Titik leleh dan titik didih air berturut-turut adalah 0oC dan 100oC pada tekanan 1 atm. Tidak ada zat lain yang mempunyai titik leleh dan titik didih yang sama dengan air. Sehingga, jika kamu temukan suatu zat dengan titik leleh dan titik didih 0oC dan 100oC, maka dapat dipastikan zat itu adalah air. Mengapa air berwujud cair pada suhu kamar? Hal itu tidak lain karena titik leleh air berada di bawah suhu kamar, sedangkan titik didihnya berada di atas suhu kamar. Dengan kata lain, wujud zat bergantung pada titik leleh dan titik didihnya. 2. Proses Pelarutan Ketika gula melarut dalam air, ternyata sifat gula tidak hilang. Air gula tetap terasa manis. Apa yang sebenarnya terjadi? Sementara itu, kita ketahui bahwa gula tidak larut dalam minyak. Mengapa demikian? Dalam subbab ini, akan dibahas proses pelarutan secara ilmiah. Beberapa contoh lain dari perubahan fisis dan kimiawi ditunjukkan dalam kotak di bawah ini. Proses fisis * lilin yang meleleh * pengecatan tembok / pagar * lampu pijar yang menyala * pemisahan oksigen dari udara * pemisahan bensin dari minyak bumi * pencucian pakaian * pembuatan jalan aspal * terjadinya hujan Proses kimia * lilin yang terbkar * fotosintesis * lampu petromaks yang menyala * pencernaan makanan * pembuatan sabun dari minyak kelapa * pembuatan tembok (adukan semen) * pembuatan plastik dari minyak bumi * pembusukan * penggelantangan pakaian

1b). Perubahan Kimia Suatu perubahan kimia lebih sering disebut dengan reaksi kimia. Kata kerja bereaksi selalu berarti membentuk zat baru. Zat semula yang kemudian berubah seperti pereaksi/ reaktan, sedangkan zat baru yang terbentuk disebut hasil reaksi/ produk. Sebagai contoh, pada proses fotosintesis tumbuhan, gas karbondioksida dari udara bereaksi dengan air yang diserap dari tanah, menghasilkan karbohidrat dan gas oksigen. Dalam contoh itu, karbondioksida dan air merupakan pereaksi, sedangkan karbohidrat dan oksigen merupakan hasil reaksi.

Perubahan Kimia, yaitu perubahan yang menghasilkan zat baru. Misalnya, kayu terbakar, menghasilkan arang atau abu, susu menjadi asam karena terbentuk asam laktat, nasi dicerna tubuh kita menjadi glukosa, dinamit meledak dengan menghasilkan bermacam-macam gas. Masih banyak lagi perubahan kimia yang dapat kita amati sehari-hari. Perubahan Fisis Perubahan Kimia 1. Pembakaran logam nikel kawat nikel 1. Pembakaran logam magnesium dibakar dari nyala api dari alat pembakar Pita magnesium dibakar pada nyala Bunsen, Bunsen, nikel terbakar membara, ketika magnesium keadaan semula 2. Pelarutan garam dapur terbakar dengan menimbulkan didinginkan, logam itu kembali kepada cahaya terang dan menghasilkan abu berwarna putih 2. Pelarutan logam natrium

Sesendok garam dapur dimasukkan ke Dengan menggunakan tang, sekeping natrium dalam air suling pada gelas kimia, dan dimasukkan secara hati-hati pada permukaan air diaduk sampai larut. Jika larutan ini suling dalam gelas kimia. Natrium larut disertai dipanaskan sampai semua air menguap, sedikit maka garam dapur dapat kembali. 3. Pemanasan secara lemah ledakan. Jika air diuapkan, kita diperoleh memperoleh zat padat putih. Zat ini juga larut dalam air, tetapi tidak menimbulkan ledakan. 3. Pemanasan secara kuat

Panaskan belerang dalam tabung reaksi Panaskan belerang dalam sendok porselin dengan dengan api yang lemah/ nyala kuning, api yang kuat/ nyala biru. Belerang meleleh dan tabung Setelah digoyangkan belerang terus-menerus. lambat laun jumlahnya berkurang, akhirnya pemanasan sendok itu kosong dan timbul gas yang berbau meleleh,

dihentikan. Ketika didinginkan, belerang seperti bau korek api yang terbakar menjadi padat seperti semula. Baik perubahan fisis maupun perubahan kimia banyak digunakan dalam pembuatan produkproduk industri. Pengolahan gula pasir dari tebu serta pengolahan bensin dari minyak kotor/ crude oil merupakan perubahan fisis, sebab gula memang sudah terkandung dalam batang tebu, dan minyak kotor bensin masih bercampur dengan minyak lain seperti solar dan minyak tanah. Di pihak lain, pengolahan pupuk urea dari gas ammonia serta pengolahan logam alumunium dari bijih bauksit merupakan perubahan kimia, sebab urea dan alumunium adalah zat-zat baru yang sebelumnya tidak ada. Ada empat macam petunjuk yang menandai berlangsungnya suatu reaksi kimia, yaitu: a. pembentukan gas b. pembentukan endapan c. pembentukan warna d. perubahan suhu. Di bawah ini tercantum beberapa percobaan yang dapat diperagakan di kelas, cukup dengan menggunakan tabung reaksi.

Tabel 2.2 Beberapa Perubahan dalam Reaksi kimia Zat-zat yang direaksikan 1. Logam seng atau magnesium dengan larutan asam klorida 2. Larutan timbal (II) nitrat dengan kalium ioida 3. Larutan kalium kromat dengan larutan asam klorida 4. Larutan natrium hidroksida dengan larutan asam klorida Salah satu jenis reaksi kimia yang perlu segera kita bicarakan karena akan sering disebutPengamatan 1. Terbentuk gelembung-gelembung gas 2. Terbentuk endapan kuning 3. Warna kuning berubah menjadi jingga 4. Dinding tabung terasa hangat

Melakukan Percobaan
dari udara.

sebut adalah reaksi oksidasi, yaitu reaksi antara zat dengan gas oksigen. Reaksi oksidasi banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Sebagian besar proses metabolisme dalam tubuh kita merupakan reaksi oksidasi. Itulah sebabnya kita menghirup terus-menerus oksigen Reaksi oksidasi yang berlangsung cepat sehingga menimbulkan panas dan cahaya disebut

pembakaran. Jika kita membakar kertas, artinya mereaksikan kertas itu dengan gas oksigen di Tujuan: mengamati perubahan fisis dan perubahan kimia. udara. Ada pula reaksi oksidasi yang berlangsung lambat, seperti perkaratan logam dan Alat dan Bahan pelapukan kayu. Hasil reaksinya baru dapat kita saksikan dalam waktu yang cukup lama. Pelajarilah cara kerja berikut, kemudian tulislah daftar alat dan bahan yang Perubahan kimia adalah perubahan yang menghasilkan zat baru. Contohnya yaitu digunakan. perkaratan besi atau pembakaran kertas. Kedua proses tersebut menghasilkan zat baru, bukan? Cara Kerja Karat besi tidak sama dengan besi, dan abu hasil pembakaran sama ssekali berbeda dari kertas semula. Untuk kira-kira 2 gram potongan lilin ke dalam sebuah tabung reaksi. Dengan Masukkan lebih memahami perbedaan antara perubahan fisis dan perubahan kimia, lakukan kegiatan tersebut. menggunakan penjepit tabung, panaskanlah tabung reaksi itu hingga lilin di dalamnya meleleh. Kemudian biarkan tabung beserta isinya mendingin. Apakah lilin yang meleleh mengsasilkan zat baru? Nyalakan sebatang lilin baru dan amati lilin yang ssedang menyala itu. Masukkan spatula ke dalam nyala lilin selama beberapa detik. Amati spatula itu, apakah terbentuk zat baru pada lilin yang menyala? Ambillah sedikit serbuk belerang dengan spatula baja, kemudian dibakar (tetap pada spatula baja). Perhatikan belerang yang terbakar itu. Cium bau gas yang terbentuk. Apakah belerang yang terbakar menghasilkan zat baru? Panaskan kawat nikron pada nyala spiritus hingga berpijar, kemudian biarkan menjadi dingin. Periksalah apakah kawat nikron berubah menjadi zat lain? Potonnglah pita magnesium 10 cm. Jepit salah satu ujungnya dengan tang besi. Kemudian bakar ujung yang satu lagi dengan nyala spiritus hingga mulai berpijar. Jangan menatap secara langsung pita magnesium yang sedang berpijar. Keluarkan pita magnesium yang sedang berpijar dari nyala spritus (tetap dijepit). Setelah pijarnya padam, amatilah abu yang terbentuk. Apakah abu itu sama dengan magnesium mula-mula?

Perubahan kimia disebut reaksi. Berlangsungnya reaksi kimia ditandai oleh suatu perubahan yang dapat diamati, seperti terbentuknya gas, terbentuknya endapan, perubahan warna dan perubahan suhu. a. Contoh reaksi kimia yang menghasilkan gas

1) Pualam + larutan asam klorida; menghasilkan gas karbondioksida 2) Besi / seng + larutan asam klorida; menghasilkan gas hidrogen b. Contoh reaksi kimia yang menghasilkan endapan 1) Larutan timbal (II) asetat + larutan kalium ioida; menghasilkan endapan kuning 2) Larutan perak nitrat + larutan natrium klorida; menghasilkan endapan putih c. Contoh reaksi kimia yang disertai perubahan warna 1) Larutan kalium kromat yang berwarna kuning akan menjadi jingga jika ditetesi dengan Asam sulfat 2) Larutan kalium permanganate yang berwrna merah-ungu akan menjadi bening atau pink Muda jika ditetesi dengan larutan asam sulfat dan asam oksalat. d. Contoh reaksi kimia yang disertai perubahan suhu 1) Reaksi antara kapur tohor dengan air menyebabkan kenaikan suhu 2) Reaksi antara barium hidroksida dengan ammonium klorida menyebabkan penurunan suhu. Reaksi yang disertai pembebasa kalor disebut eksoterm, sedangkan reaksi yang menyerap kalor disebut reaksi endoterm. Contoh yang sangat kontras adalah reaksi pembakaran (eksoterm) dan fotosintetis (endoterm). 3. Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoiser) Massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama Lilin yang menyala makin lama makin pendek. Apakah lilin itu hilang? Tidak. Lilin itu tidak hilang, tetapi berubah menjadi zat-zat baru dalam bentuk gas, yaitu gas karbon dioksida dan uap air. Apabila seluruh hasil pembakaran lilin ditampung dan ditimbang, niscaya massanya sama dengan massa lilin ditambah dengan massa oksigen yang terpakai dalam pembakaran itu. Antoine Laurent Lavoiser (1743-1794) seorang ahli kimia bangsa Prancis telah menyelidiki hubungan massa zat sebelum dan sesudah reaksi. Lavoiser menimbang zat-zat sebelum bereaksi kemudian menimbang hasil-hasil reaksinya. Antoine Laurent Lavoisier bersama Madam Lavoisier Ternyata massa zat sebelum dan sesudah bereaksi selalu sama. Aken tetapi, perubahan-perubahan materi umumnya berlangsung dalam system yang terbuka sehingga apabila hasil reaksi ada yang meninggalkan system seperti pembakaran lilin- dan apabila suatu zat dari lingkungan diikat seperti proses perkaratan besi yang mengikat oksigen dari dalam udara, maka seolah-olah massa zat sebelum dan sesudah bereaksi menjadi tidak sama.

BAB IV PENGGOLONGAN MATERI Standar Kompetensi:


Memahami Materi dan Perubahannya Kompetensi Dasar: Mengetahui klasifikasi materi dan sifat berbagai jenis materi

Materi dapat digolongkan ke dalam zat tunggal (zat murni) atau campuran. Materi yang terdiri dari satu jenis zat disebut zat tunggal, sedangkan mmateri yang terdiri dari dua jenis atau lebih zat disebut campuran. Contoh zat tunggal Contoh campuran : air : air laut (terdiri dari air dan berbagai garam)

Zat tunggal dapat berupa unsur dan senyawa, sedangkan campuran ada yang bersifat homogen, ada pula yang heterogen. Dengan demikian, klasifikasi materi adalah seperti pada gambar di bawah ini

A. UNSUR, SENYAWA, DAN CAMPURAN

Materi dapat terbentuk berupa unsure, senyawa dan campuran.

Air murni terdiri atas sejenis materi yaitu air, sedangkan air laut terdiri dari air dan berbagai zat lain yang terlarut atau tercampur di dalamnya. Benda-benda seperti air murni, yaitu benda yang terdiri dari sejenis materi disebut zat tunggal atau zat murni atau zat. Benda-benda seperti air laut, yaitu benda yang terdiri dari berbagai jenis materi, yaitu campuran. Zat tunggal bersifa homogeny, kontinyu dan mempunyai sifat yang sama pada setiap bagiannya. Zat tunngal dibedakan atas unsur dan senyawa. Adapaun campuran ada yang bersifat homogen dan

ada yang heterogen. Campuranyang homogen disebut larutan, sedangkan yang heterogen meliputi koloid dan suspensi. Benda-benda yang kita temukan dalam kehidupan sehari-hari pada umumnya adalah campuran. Udara, air alam (air sungai, danau atau air laut) dan tanah adalah campuran. Bensin murni atau susu murni adalah campuran. Zat tunggal dapat dipisahkan dari campurannya melalui cara-cara fisis tertentu, seperti penyulingan atau pengkristalan. 1. Unsur Unsur tudak dapat diuraikan menjadi zat-zat lain secara kimia Unsur adalah zat tunggal yang secara kimia tidak dapat diuraikan menjadi zat-zat lain. Beberapa controh unsur adalah oksigen, nitrogen, hydrogen, besi, alimunium, emas, perak, raksa dan platina. Sampai saat buku ini ditulis telah dikenal 109 jenis unsure. Sebanyak 92 di antaranya terdapat di alam sedangkan yang lainnya merupakan sintetik atau buatan. Unsur-unsur alam itu pada umumnya terdapat dalam senyawa. Hydrogen sebagai contoh terdapat dalam air dan karbohidrat. Berbagai unsure seperti oksigen, nitrogen, belerang, emas dan platina, disamping sebagai senyawa juga terdapat dalam keadaan bebas. Sebagai mana kita ketahui, oksigen dan nitrogen terdapat dalam udara. Tabel 1.2. Kelimpahan Unsur-unsur dalam kulit Bumi Unsur Oksigen Silikon Alumunium Besi Kalsim Natrium Kalium Magnesium Hidrogen Titan % massa 49,20 25,67 7,50 4,71 3,39 2,63 2,40 1,93 0,87 0,58 Unsur Klorin Fosfor Mangan Karbon Belerang Barium Nitrogen Fluorin Stronsium Unsur-unsur lain % Massa 0,19 0,11 0,09 0,08 0,06 0,04 0,03 0,03 0,02 0,47

Unsur dibedakan atas logam dan nonlogam. Beberapa contoh unsure logam ialah alumunium, besi (ferum), emas (aurum), tembaga (kuprum), perak (argentum), raksa (hidrargirum). Unsure logam mempunyai sifat-sifat antara lain: a. kecuali raksa, semuanya berupa zat padat pada suhu kamar 25 C b. merupakan konduktor listrik dan panas c. mengkilap jika digosok d. dapat ditempa (malleable) dan dapat diregangkan (ductible). Beberapa contoh unsur nonlogam ialah nitrogen, oksigen, karbon, belerang dan klorin. Unsure nonlogam mempunyai sifat-sifat antara lain: a. ada yang berupa zat padat, zat cair dan zat gas pada suhu kamar 25 C

b. yang berupa zat padat umumnya rapuh seperti arang (karbon) c. bukan konduktor listrik atau panas, kecuali grafit (salah satu bentuk karbon) d. tidak mengkilap walau digosok, kecuali intan (satu bentuk lain dari karbon) Unsur logam dan nonlogam dapat dibedakan dari nama ilmiahnya, unsure yang namanya ium atau um adalah logam kecuali helium, selenium dan tellurium. Unsur yang merupakan peralihan dari logam ke non logam mempunyai baik sifat logam maupun sifat nonlogam, disebut juga unsur metalloid, contohnya ialah silicon, boron dan arsen. Perbandingan sifat antara logam dan nonlogam secara ringkas diberikan pada tabel di bawah. Besi, alumunium, emas, dan raksa tergolong logam, sedangkan hidrogen, oksigen, dan belerang tergolong nonlogam. Tergolong apakah tembaga, perak, silikon, dan karbon? Perbandingan Sifat Antara Logam dan Nonlogam Logam 1. Kecuali raksa, berwujud padat pada suhu kamar. 2. Dapat ditempa (malleable) dan dapat direnggangkan. 3. Mengkilap jika digosok. 4. Konduktor listrik dan panas. 5. Titik cair dan titik didih umumnnya tinggi. 6. Massa jenis umumnya tinggi. gas. 2. Bersifat rapuh, tidak dapat ditempa. 3. Kecuali intan, tidak mengkilap walaupun digosok. 4. Nonkonduktor, kecuali grafit. 5. Titik cair dan titik didih umumnya rendah. 6. Massa jenis umumnya rendah. Nonlogam 1. Ada yang berwujud padat, cair, atau

Beberapa unsur menunjukkan sifat logam sekaligus nonlogam. Unsur-unsur seperti itu digolongkan sebagai unsur metaloid. Contohnya yaitu boron dan silikon. Penampilan silikon mengkilap seperti logam, tetapi bersifat rapuh seperti nonlogam. Silikon bnayak digunakan sebagai bahan semikonduktor. Dalam sistem periodik unsur, unsur metaloid terletak di bagian tengah. Unsur metaloid merupakan peralihan dari logam ke nonlogam. 1. Sistem Periodik Unsur Penggolongan unsur ke dalam logam dan nonlogam merupakan cara pengelompokan yang sederhana. Antar sesama logam mungkin memiliki sifat-sifat yang sangat sederhana. Demikian juga antar sesama unsur nonlogam. Seiring dengna kemajuan yang dicapai dalam ilmu kimia, pengelompokan unsur semakin terinci. Suatu daftar pengelompokan unsur yang sangat penting dalam ilmu kimia, yaitu sistem periodik unsur-unsur. Dalam daftar itu, unsurunsur yang mempunyai sifat-sifat sangat bermiripan ditempatkan dalam satu kolom. Unsurunsur logam terletak di bagian kiri-bawah, sedangkan unsur-unsur nonlogam terletak di bagian kanan-atas.

2. Atom Bagian terkecil dari suatu unsur disebut atom. Contohnya, bagian terkecil dari besi adalah atom besi. Atom mempunyai ukuran yang amat kecil. Dalam sebutir besi sebesar titik di akhir kalimat ini, terdapat triliunan atom besi. Setiap unsur terdiri dari satu jenis atom. Unsur yang berbeda mempunyai atom yang berbeda pula. Jadi, besi terdiri atas atom-atom besi, sedangkan perak terdidi atas atom-atom perak. Atom besi berbed adengna atom perak. Lambang atom sama dengan lambang unsur. 2. Senyawa Senyawa dapat diuraikan secara kimia menjadi dua zat atau lebih

Senyawa adalah zat tunggal yang dapat diuraikan secara kimia menjadi dua Dahulu, satu-satunya cara untuk menguraikan suatu zat adalah dengan pemanasan. Kini, penguraian dapat dilakukan dengan cara lain, misalnya dengan listrik (elektrolosis). zat atau lebih. Beberapa contoh senyawa ialah air, sukrosa atau gula tebu, natrium klorida/ garam dapur. Air dapat diuraikan oleh listrik menjadi gas hydrogen dan gas oksigen. Sukrosa dapat diuraikan dengan pemanasan menjadi arang/ karbon atau air. Sedangkan natrium klorida juga dapat diuraikan oleh listrik/ elektrolisis, menjadi natrium dan klorin. Senyawa terbentuk oleh perikatan kimia dari dua jenis unsur atau lebih. Suatu senyawa mempunyai sifat tertentu, berbeda dari sifat unsur-unsur penyusunnya. Contoh 1 Senyawa : Air adalah suatu zat cair yang sudah kita kenal, tidak dapat terbakar Unsur penyusun : Hidrogen dan oksigen, keduanya berupa gas, hydrogen sangat mudah terbakar

Sedangkan oksigen perlu untuk pembakaran. Contoh 2 Unsur penyusun : Natrium klorida/ garam dapur, suatu zat padat berwarna putih, rasanya asin. : Natrium dan klorin Natrium adalah logam yang sangat reaktif, bereaksi hebat dengan air, dapat meledak; klorin adalah unsure nonlogam yang berupa gas dan sangat reaktif, baunya sangat menusuk/ bau kaporit. Contoh 3 Senyawa Unsur penyusun : Sukrosa/ gula tebu, suatu zat p-adat berwarna putih, rasanya manis. : Karbon/ arang, hydrogen dan oksigen. Karbon adalah zat padat berwarna Hitam, sedangkan hydrogen dan oksigen di atas sudah dijelaskan. 3. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)

Dalam suatu senyawa, perbandingan massa unsur-unsur penyusunnya selalu tetap Pada tahun 1799 seorang ahli kimia dari Prancis Joseph Louis Proust (1754-1826) menemukan bahwa perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa adalah tetap. Sebagai contoh, perbandingan massa hydrogen dengan oksigen dalam air (1 : 8), tidak tergantung pada jumlah air yang dianalisis. Hal ini juga berarti bahwa massa hydrogen yang bereaksi dengan oksigen membentuk air adalah 1 : 8, maka salah satu di antaranya akan bersisa. No 1 2 3 4 5 6 Massa hydrogen yang direaksikan 1g 2g 1g 2g 5g 10 g Massa oksigen yang direaksikan 8g 16 g 9g 8g 24 g 10 g Massa air yang terbentuk 9g 18 g 9g 9g 27 g 11,25 g Massa pereaksi yang tersisa 1 g oksigen 1 g oksigen 2 g oksigen 8,75 g oksigen

Dari uraian di atas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa sifat-sifat senyawa sebagai berikut: 1. Tergolong zat tunggal 2. homogen 3. Dengan cara kimia dapat diuraikan menjadi dua jenis zat atau lebih 4. Terdiri dari dua jenid unsure atau lebih dengan perbandingan tertentu. 5. Mempunyai sifat-sifat tertentu yang berbeda dari sifat-sifat unsure penyusunnya/ sifat unsure senyawa tidak tampak lagi. 4. Campuran Campuran terbentuk dari dua zat atau lebih yang masih mempunyai sifat zat asalnya a. Sifat-sifat campuran Campuran terdiri dari dua jenis zat atau lebih yang masih mempunyai sifat zat asalnya. Selanjutnya sifat-sifat campuran dapat dirinci sebagai berikut:

1. Terdiri atas dua jenis zat tunggal atau lebih Contoh : Teh manis adalah campuran dari air, gula dan the Air garam adalah campuran dari air garam Udara adalah campuran dari berbagai jenis gas, terutama nitrogen dan oksigen. 2. Komposisinya tidak tetap Contoh : Campuran gula dan air dapat dibuat dengan berbagai macam perbandingan antara gula dan air. 3. Masih mempunyai sifat zat asal. Sifat campuran merupakan sifat rata-rata dari sifat komponennya. Pada campuran gula dengan air maka sifat gula (manis) tidak hilang. Tingkat kemanisan campuran bergantung pada perbandingan antara air da gula yang dicampurkan. 4. Dapat dipisahkan menjadi komponennya melalui cara-cara fisis seperti penyaringan atau penyulingan. Contoh : Garam dapat dipisahkan dari air garam melalui penguapan/ pengkristalan. Dalam hal ini tidak terbentuk zat baru, semata-mata hanya pemisahan garam dan air. Campuran ada yang homogen ada pula yang heterogen, campuran homogen disebut larutan, sedangkan yang heterogen meliputi koloid atau suspensi. b. Jenis-jenis campuran 1. Larutan Larutan adalah campuran yang homogen. Setiap larutan terdiri atas suatu pelarut/ solvent dan zat pelarut/ solute. Biasanya komponen yang jumlahnya terbanyak dianggap sebagai pelarut. Namun, jika zat padat atau zat gas dilarutkan dalam zat cair maka yang menjadi pelarut adalah zat cair. Dalam larutan, zat terlarut tersebar dalam bentuk partikel-partikel yang sangat kecil dengan diameter kurang dari 2 nm. Partikel larutan tidak dapat dilihat lagi walaupun menggunakan mikroskop ultra. Oleh karena itu larutan tampak homogen dan merupakan satu fase, larutan tidak dapat disaring. Larutan ada yang berbentuk padat, cair dan gas. Wujud larutan bergantung pada jenis dan perbandingan komponennya. Perhatikan beberapa contoh sebagai berikut: Larutan gas Larutan cair Larutan padat : Udara, gas alam : Air garam, spiritus, air soda/ larutan gas CO2 dalam air : Logam campur/ aliase, antara emas dan perak. Gas hydrogen dapat larut dalam Dalam logam platina. 2. Suspensi Suspensi adalah campuran kasar. Ukuran partikelnya lebih besar dari 100 nm. Pada umumnya tampak keruh dan merupakan system multi fase. Beberapa contoh: campuran terigu dengan air, tanah liat dan air dan air sungai yang keruh. Suspensi zat padat dalam zat cair dapat dipisahkan dengan penyaringan.

3.

Koloid Campuran koloid terletek antara larutan dan suspensi. Ukuran partikelnya berkisar dari 1 sampai dengan 100 nm. Koloid tampak homogen, tetapi pada umumnya tidak jernih. Jika dilihat dengan mikroskop ultra bersifat heterogen. Koloid tidak dapat disaring dengan penyaring biasa.

contoh koloid: susu,santan

Beberapa contoh : susu, santan, kabut, jelli dan lain-lain.

c. Pemisahan Campuran Campuran dapat dipisahkan melalui cara-cara fisis. Pemisahan didasarkan pada suatu perbedaan sifat, seperti perbedaan ukuran partikel/ butiran, perbedaan titik didih dan sebagainya. Selanjutnya akan dibahas beberapa pemisahan campuran, yaitu: 1. penyaringan/ filtrasi 2. pengkristalan/ kristalisasi 3. penyulingan/ destilasi 4. sublimasi 5. kromatografi 1. Penyaringan (filtrasi) Penyaringan dilakukan untuk memisahkan zat padat dari suspensi. Filtrasi didasarkan pada perbedaan ukuran partikel. Filtrasi menggunakan suatu penyaring, yaitu bahan berpori yang dapat dilewati partikel-partikel kecil, tetapi menahan partikel yang lebih besar. Beberapa contoh pekerjaan penyaringan: menyaring santan, menyaring air sumur dan air sungai yang keruh, menyaring teh atau kopi, mengayak pasir dan menyaring udara. Penyaringan biasa dalam laboratorium menggunakan kertas saring. 2. Pengkristalan (kristalisasi) Kristalisasi dilakukan untuk memisahkan zat padat dari larutannya dengan jalan mengguapkan pelarutnya. Contoh: Memisahkan garam dari dari air laut Memisahkan gula tebu dari air tebu Memurnikan berbagai jenis zat Untuk membuat garam dapur, di pinggir pantai dibuat tambak-tambak. Tambak kemudian diisi dengan air laut dan dibiarkan menguap oleh sinar matahari. Setelah beberapa kali pengisian, kagar garam makin tinggi dan akhirnya terjadi pengkristalan garam. Garam yang didapat dengan cara ini belim begitu bersih/ murni. Pemurnian garam dapur dilakukan dengan mengkristalkan kembali/ rekristalisasi. Garam kotor itu dilarutkan kembali dalam air. Larutan disaring dan filtratnya diuapkan sehingga didapat kristal yang lebih bersih, lebih putih. 3. Penyulingan (destilasi)

Penyulingan digunakan untuk memisahkan zat cair dari campurannya berdasarkan perbedaan titik didih. Contoh: Membuat air murni/ akuades dari air laut. Titik didih normal air adalah 100 C sedangkan titik didih natrium segala sesuatu yanng memiliki massa dan menempati ruangan. Materi adalah klorida jauh lebih tinggi. Apabila air laut dipanaskan pada suhu sekitar 100 C maka air terdiri menguap sedangkancampuran. klorida tidak. Bila uap air diembunkan maka Materi akan dari zat tunggal dan natrium diperoleh akuades/ air suling.materi yang seluruh bagiannya mempunyai sifat dan Zat tunggal merupakan 4. susunan sama. Zat tunggal terdiri dari unsur dan senyawa. Sublimasi Unsur Sublimasi digunakan untuk memisahkan/ memurnikan zat-zat yang dapat menyublim, adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih seperti kapur barus/ cara reaksi kafein, dan naftalena. sederhana dengan kamfer, iodin biasa. Unsur terdiri dari unsur logam dan Iodin yang nonlogam. kotor dipanaskan sehingga menguap/ kotoran tidak ikut menguap. Uap iodine kemudian didinginkansehingga didapat kristal iodin murni. Unsur logam mempunyai sifat mengkilap, dapat menghantrakan arus listrik dan panas, dapat ditempa, serta dapat ditarik menjadi kawat. Unsur nonlogam 5. mempunyai sifat tidak mengkilap, penghantar listrik dan panas yang buruk, serta Kromatografi Kromatografi adalah pemisahan yang didasarkan perbedaan koefisien difusi/ kecepatan perembesan tidak dapat ditempa. dari zat-zat dari suatu medium sifat antara logam dengan nonlogam disebut semilogamkromatografi Unsur yang mempunyai tertentu. Kromatografi yang paling sederhana adalah kertas. atau metaloid. Ssenyawa adalah zat tunggal yang terdiri dari gabungan dua jenis unsur atau lebih, yang dengan reaksi kimia biasa dapat diuraikankembali menjadi unsurunsurnya. Senyawa terdiri dari senyawa biner dan senyawa poliatom. Senyawa biner adalah senyawa yang hanya dibentuk oleh dua unsur saja, sedangkan senyawa poliatom dibentuk oleh lebih dua unsur. Campuran terbentuk dari dua zat atau lebih yang masih mempunyai sifat asalnya. Campuran terdiri dari campuran homogen dan campuran heterogen. Campuran homogen adalah campuran yang serba sama, antara zat pembentuk campuran tidak terdapat bidang batas, sehingga tidak dapat dibedakan. Campuran homogen dinamakan juga larutan. Pada campuran heterogen zat pembentuk campuran masih dapat dibedakan. Berdasarkan sifat komponen-komponen penyusun campuran, maka campuran dapat dipisahkan dengan cara penyaringan (filtrasi), penguapan (evaporasi), penyulingan (destilasi), penyubliman (sublimasi), dekantasi, dan penyarian (ekstraksi). Penyaringan adalah pemisahan campuran zat padat dengna zat cair berdasarkan ukuran komponen-komponen penyusun campuran. Penguapan merupakan proses pemisahan campuran dengan cara menguapkan pelarutnya. Penyulingan adalah pemisahan campuran berdasarkan perbedaan titik didih komponen-komponen penyusun campuran. Penyubliman adalah pemisahan campuran berdasarkan perubahan wujud padat menjadi gas. Dekantasi adalah pemisahan campuran zat cair dengan zat padat. Penyarian adalah pemisahan campuran berdasarkan kelarutan zat terlarut dalam pelarut yang berbeda.

Rangkuman

Latihan
Pilihlah jawaban yang benar diantara a, b, c, dan d! Diantara berikut ini, yang merupakan sifat kimia dari besi yaitu.... a. Mempunyai massa jenis besar b. Mudah berkarat c. Berwarna putih keperakan d. Titik cair dan titik didih tingga 2. Perubahan wujud dari padat langsung menjadi gas disebut....... a. Menguap b. Mendidih c. Menyublim d. menyuling

3.

Zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana dengan cara reaksi kimia biasa disebut......... a. Senyawa d. Campuran Zat yang termasuk unsur adalah............. a. Garam dapur b. Gula c. Asam cuka d. Oksigen c.Kalsium d. Tembaga c. Asam

Unsur 4.

5.

Nama unsur yang dilambangkan dengan Ca adalah.......... a. b. Kobalt Kalium

6. No. Nama unsur Lambang 1. Alumunium AL 2. Emas (aurum) au 3. Besi (ferum) Fe 4. Oksigen o Cara penulisan lambang unsur yang benar adalah....... a. 1 b. 2 7. c. 3 d. 4

Kelompok yang termasuk unsur nonlogam adalah........ a. Emas, perak, belerang b. Tembaga, air raksa, iodin c. Besi, emas, perak d. Belerang, iodin, nitrogen

8.

Zat berikut yang termasuk senyawa adalah......... a. Gula b. besi c. Emas d. Oksigen

9.

Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama. Hukum ini dikenal dengan.............. a. Hukum tetapan massa b. Hukum kekalan massa c. Hukum perbandingan tetap d. Hukum perbandingan massa

10.

Untuk memperoleh air tawar dari laut dapat dilakukan melalui proses............. a. Penyaringan b. Penyarian c. Pengendapan d. Penyulingan c. Pengendapan d. Penyulingan c. Sampah d. Destilat

11.

Ketika membuat jus buah, teknik pemisahan campuran yang dilakukan adalah....... a. Penguapan b. Penyarian

12.

Pada proses penyaringan, sisa yang tertinggal di dalam kertas saring adalah...... a. Filtrat b. Residu

13.

Bahan bakar minyak berasal dari minyak bumi yang berbentuk lumpur hitam pekat. BBM diperoleh melalui proses........... a. Penyaringan b. Penguapan c. Penyarian d. penyulingan c. filtrasi d. sublimasi

14.

Cairan hasil destilasi dinamakan......... a. Destilat b. Residu

15.

Pernyataan tentang senyawa dan campuran. 1) Tersusun oleh unsur. 2) Mudah dipisahkan secara fisika. 3) Sifat zat penyusun masih tampak. 4) Sifat zat berbeda dengan sifat unsur-unsur penyusunnya. Pernyataan yanng menjelaskan senyawa adalah.......... a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 2 dan 4 d. 1 dan 4

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar! 1. Apa yang dimaksud dengan unsur, senyawa, dan campurn? Berikan masing-masing dua contoh! 2. Jelaskan sifat unsur logam dan nonloga! Berikan masing-masing dua contoh unsur logam dan nonlogam Sebutkan perbedaan senyawa dan campuran! 4. Jelaskan dan berikan sebuah contoh mengenai: a. campuran homogen b. campuran heterogen 5. Jelaskan tiga teknik pemisahan campuran berdasarkan sifat komponen penyusun zat!

Istilah Penting
Campuran Campuran heterogen Campuran homogen Dekantasi Destilasi Ekstraksi Evaporasi Filtrasi Filtrat Logam Materi Nonlogam Residu Semilogam Senyawa Senyawa biner Senyawa poliatom Sublimasi Unsur Zat tunggal

DAFTAR PUSTAKA Anshori, Irfan. 2000. Acuan Pelajaran Kimia SMU untuk kelas 1. Jakarta: Erlangga Khalim, Abdul. 2008. Sains Kimia untuk SMP kelas VII. Jakarta: Bumi Aksara Purba, Michael. 1997. Buku Pelajaran Ilmu Kimia untuk SMU kelas 1. Jakarta: Erlangga Purba, Michael. 2006. IPA Kimia untuk SMP kelas VII. Jakarta: Erlangga http://www.google.co.id/search? hl=id&biw=1360&bih=636&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q=materi+dan+perubahannya&btnG=T elusuri&oq=materi+dan+perubahannya&aq=f&aqi=&aql=undefined&gs_sm=s&gs_upl=75873 7l766123l0l23l22l0l15l15l0l276l1256l1.3.3l7. 05 07 11

Anda mungkin juga menyukai