Anda di halaman 1dari 2

2.

Hasil Belajar Siswa Setelah melakukan kegiatan pembelajaran, peneliti mendapatkan data hasil belajar siswa aspek kognitif berupa nilai posttest. Pengolahan nilai posttest setiap siswa bisa dilihat pada bagian lampiran D. Dari hasil pengolahan data posttest diperoleh rata-rata hasil belajar siswa. Rata-rata hasil belajar tersebut selanjutnya dihitung untuk mendapatkan nilai Indeks Prestasi Kelompok (IPK). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut. Tabel 4.2 Profil Nilai Rata-Rata Posttest Siswa dan Nilai IPK Nilai Rata-Rata Posttest Nilai Maksimal IPK 66,59 100,00 66,59 Berdasarkan Tabel 4.2 di atas dapat terlihat bahwa nilai IPK siswa setelah dilakukan kegiatan pembelajaran kooperatif tipe STAD diperoleh sebesar 66,59 dan termasuk ke dalam kategori sedang. Untuk melihat profil ketuntasan hasil belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut. Tabel 4.3 Profil Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Nilai KKM Banyak Siswa yang Memperoleh Nilai di atas KKM Jumlah Total Siswa Persentase (%) 63 28 40 70 Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, diperoleh persentase ketuntasan hasil belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sebesar 70 %. Apabila ditinjau dari besarnya persentase yang ditetapkan oleh pihak sekolah yaitu sebesar 70 %, maka pencapaian tersebut merupakan sebuah pencapaian yang minimal. Meskipun demikian, hasil belajar siswa yang diperoleh setelah penerapan model ini dapat dikatakan tuntas karena telah memenuhi batas minimal ketuntasan yang telah ditetapkan. Dari perolehan hasil belajar di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD cocok untuk diterapkan sebagai salah satu alternatif pembelajaran IPA fisika untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas.

Selanjutnya, untuk melihat g profil tiap jenjang kognitif jenjang pengetahuan (C1), jenjang pemahaman (C2),

(C3) dapat dilihat pada G Diagram Hasil Belajar Siswa Tiap Jenjang Kognitif Berdasarkan yang diperoleh tiap jenjang kognitif ternyata berbeda. Untuk jenjang pengetahuan (C1) hasil belajar siswa diperoleh pada persentase sebesar 70,23 %. Untuk jenjang penerapan (C3) sebesar 57,81 %. model pembelajaran kooperatif tipe STAD tahapan yang dilakukan lebih menekankan pada Selanjutnya, untuk melihat gambaran hasil belajar siswa jenjang kognitif, yaitu dalam hal ini jenjang yang diamati adalah pengetahuan (C1), jenjang pemahaman (C2), dan jenjang penerapan dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut. Diagram Hasil Belajar Siswa Tiap Jenjang Kognitif Berdasarkan Gambar 4.2 di atas dapat terlihat bahwa hasil belajar siswa yang diperoleh tiap jenjang kognitif ternyata berbeda. Untuk jenjang pengetahuan (C1) hasil belajar siswa diperoleh pada persentase sebesar 70,23 %. Untuk jenjang pemahaman (C2) sebesar 76,67%, dan untuk sebesar 57,81 %. Berdasarkan analisis terhadap model pembelajaran kooperatif tipe STAD, menunjukkan bahwa tahapan tahapan yang dilakukan lebih menekankan pada aspek kognitif jenjang hasil belajar siswa berdasarkan yang diamati adalah jenjang penerapan Diagram Hasil Belajar Siswa Tiap Jenjang Kognitif hasil belajar siswa yang diperoleh tiap jenjang kognitif ternyata berbeda. Untuk jenjang pengetahuan (C1) hasil belajar siswa diperoleh pada persentase sebesar 70,23 dan untuk jenjang Berdasarkan analisis terhadap tahapan dari , menunjukkan bahwa tahapanaspek kognitif jenjang 57,81 C3 49 pengetahuan (C1) dan pemahaman (C2). Selain itu, pemilihan materi atau pokok bahasan yang dijadikan pokok bahasan dalam penelitian cenderung berisi materi-materi yang menunjukkan ke arah aspek pengetahuan dan pemahaman materi. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran cocok untuk aspek kognitif jenjang pengetahuan (C1) dan pemahaman (C2) saja. Sementara kurang cocok untuk jenjang penerapan (C3).

Anda mungkin juga menyukai