Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh : Dian Nur Kharisma Irma Hielmiyani Pipit Supriyanto Febrian Vicky Riana Devita
Tingkat 2A
16 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul aplikasi dokumentasi keperawatan komunitas untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah dokumentasi keperawatan.. Makalah ini membahas mengenai bagaimana proses keperawatan komunitas di dokumentasikan. Kaparawatan komunitas merupakan sintesis dari praktek keperawatan dan praktek kesehatan masyarakat, yang sebagian besar tujuannya adalah menjaga/memelihara kesehatan komunitas dan penduduk dengan fokus pada promosi kesehatan dan pemeliharaan individu, keluarga dan kelompok komunitas. Penyusun mengharapkan dengan membaca makalah ini, pembaca memperoleh ilmu dan informasi mengenai isi makalah ini. Penyusun juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca khususnya dari dosen mata kuliah dokumentasi keperawatan. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan bari pembaca.
Bandung,
Oktober 2011
Penyusun
17 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunitas adalah masyarakat yaitu sekumpulan orang yang hidup bersama disuatu tempat dengan ikatan-ikatan aturan tertentu. Unit-unit masyarakat adalah komuniti, keluarga, kelompok yang mempunyai tujuan dan nilai yang sama. Dalam kesehatan komunitas, komunitas dapat mempunyai pandangan yang sama terhadap masalah kesehatan yang ada di lingkungannya. Promosi kesehatan dan pencegahan penyakit merupakan fokus dari kesehatan komunitas. Kegiatan promosi kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menggunakan seluruh sumber daya yang ada serta mengutamakan pada proteksi individu dan pencegahan penyakit. Keperawatan komunitas merupakan suatu sintesis dari keperawatan dan praktek kesehatan umum yang diaplikasikan untuk promosi dan melindungi kesehatan masyarakat. Praktek yang dilakukan bersifat umum dan komperhensif dengan menitikberatkan pada pertanggung jawaban kepada masyarakat secara keseluruhan. Perawat komunitas bekerja secara langsung dalam tatanan masyarakat yang mencakup pelayanan individu, keluarga, kelompok khusus maupun masyarakat luas. Dalam melaksanakan tugasnya perawat bekerjasama dengan tim kesehatan lain dan melibatkan kader kesehatan, tokoh-tokoh masyarakat serta lembaga swadaya yang bekerja secara terpadu dan menyeluruh. Dalam melaksanakan dokumentasi keperawatan komunitas perawat menggunakan langkah-langkah proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian,
18 diagnnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi. Perawat menggunakan epidemiologi sebagai dasar informasi yang akurat dalamm melakukan pengkajian, mengidentifikasi masalah, membuat formulasi strategi untuk pemecahan masalah, membuat prioritas dan mengembangkan perencanaan perawatan serta
mengevaluasi hasilnya agar pelayanan yang diberikan efektif. Dengan melihat begitu besarnya pengaruh kesehatan bagi masyarakat terutama dalam dokumentasi asuhan keperawatan, maka penyusun akan membahas makalah tentang Aplikasi Dokumentasi Keperawatan Komunitas. 1.2 Rumusan masalah a. Apa yang dimaksud dengan masyarakat ? b. Apa saja ciri-ciri masyarakat ? c. Bagaimana konsep dasar asuhan keperawatan komunitas ? d. Bagaimana aplikasi dokumentasi keperawatan komunitas ? 1.3 Tujuan Untuk mengetahui dan memahami bagaimana aplikasi dokumentasi keperawatan komunnitas. Selain itu, untuk mengetahui perbedaan dokumentasi asuhan keperawatan pada komunitas dan asuhan keperawatan pada rumah sakit.
2.1 PENGERTIAN MASYARAKAT Masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga dapat mengorganisasikan diri dan dapat berfikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan social dengan batas-batas tertentu ( Linton,1936 dalam Effendy 1998:90)2.2 CIRI-CIRI MASYARAKAT 1. Peningkatan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat 2. Mengatasi masalah kesehatan sederhana melalui upaya peningkatan, pemecahan, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan terutama untuk ibu dan anak 3. Peningkatan upaya kesehatan lingkungan terutama penyediaan sanitasi dasar yang dikembangkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan mutu lingkungan hidup 4. Peningkatan status gizi masyarakat yang berkaitan dengan peningkatan status social ekinomi masyarakat 5. Penurunan angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab dan penyakit (Effendy,N:1998 : 94). 2.3 KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATA KOMUNITAS Proses keperawatan pada tingkat masyarakat mencakup individu, keluarga dan kelompok khusus yang memerlukan pelayanan asuhan keperawatan. Kelompok atau komuni dalam keperawatan kesehatan masyarakat keterlibatan
20 kader kesehatan, tokoh-tokoh masyarakat formal dan informal sangat diperlukan dalam setiap tahap pelayanan keperawatan secara terpadu dan menyeluruh, sehingga masyarakat benar-benar mampu dan mandiri dalam setiap upaya pelayanan kesehatan dan keperawatan yang diberikan dibawah ini diuraikan 4 tahap proses keperawatan : 1. Pengkajian Pada tahap pengkajian dilakukan kegiatan : 1. Pengumpulan data yang meliputi : a. Data Inti: b. Data Subvariabel: 2. Pengolahan Data Setelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data, dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Klasifikasi atau kategori data 2. Perhitungan persentase 3. Tabulasi data 4. Interpretasi data 2. Diagnosa Keperawatan Komunitas dan Analisa Data Diagnosa keperawatan ditetapkan berdasarkan masalah yang ditentukan. Diagnose keperawtan akan memberikan gambaran tentang masalah dan status kesehatan masyarakat yang baik yang nyata (actual ), dan yang mungkin akan terjadi (potensial). Diagnosa keperawatan menganut komponen utama yaitu : 1. Problem (masalah) : yang merupakan kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang seharusnya terjadi.
21 2. Etiologi (penebab ) : menunjukan penyebab masalah kesehatan atau keperawatan keperawatan. 3. Sign/symptom : informasi yang diperlukan untuk merumuskan diagnosa. 3. Analisa data Analisa adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan yang dapat memberikan arah terhadap intervensi
menghubungkan data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat a. Perumusan Masalah Berdasarkan analisa data dapat diketahui masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi masyarakat. Semua masalah tersebut tidak mungkin dapat diatasi sekaligus, oleh karena itu diperlukan prioritas masalah. 1. Prioritas Masalah Dalam menentukan prioritas masalah keperawatan dan kesehatan masyarakat perlu mempertimbangkan berbagai factor sebagai criteria, diantaranya adalah : 1. Pentingnya masalah untk diatasi 2. Perubahan positif pada komunitas jika masalah diatasi berat ringannya masalah 3. Peningkatan kualitas hidup jika masalah diatasi
22 Dari keempat factor criteria diatas sdiberi skor ata pemberian nilai agar mengetahui apakah prioritas masalah . Prioritas diagnosis keperawatan (scoring dalam penentuan prioritas masalah) No 1 Kriteria Bagaimana pentingnya masalah untuk diatasi : 1 1 2 2 = rendah = sedang = tinggi Skor Pembenaran
Perubahan positif pada komunitas jika masalah diatasi : 0 1 2 3 = tidak ada = rendah = sedang = tinggi
Peningkatan kualitas hidup jika masalah diatasi: 0 1 2 3 = tidak ada = rendah = sedang = tinggi
23 4 Ranking dari semua masalah (1-6) 1 6 = paling tidak penting = sangat penting Total skor
Untuk menegakan diagnosa keperawatan minimal harus mengandunng 2 komponen tersebut diatas, disamping mempertimbangkan hal-hal : 1. Kemampuan masyarakat untuk menanggulangi masalah 2. Sumber daya tyang tersedia dimasyarakat 3. Partisipasi dan peran serta masyarakat Contoh : Tingginya angka kematian ibu berhubungan dengan kurangnya pelayanan antenatal ditandai dengan rendahnya tingkat pengatahuan dan social ekonomi keluarga, anemia dan kebiasaan kawin muda. 3.Perencanaan ( intervensi) Perencanaan asuhan keperawatan komunitas disusun berdasarkan diahnosa keperawatan dan harus mencakup : 1. Merumuskan tujuan keperawatan yang akan dicapai Kriteria rumusan tujuan : 1) Berfokus kepada masyarakat 2) Jelas dan singkat 3) Dapat diukur dan diobservasi 4) Realistic 5) Waktu relative dibatasi (jangka pendek, menengah dan panjang)
24 6) Melibatkan peran serta masyarakat 2. Rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan Langkah-langkah dalam perencanaan kesehatan masyarakat : 1) Identifikasi alternative tindakan keperawatan 2) Tetapkan teknik dan prosedur yang akan digunakan 3) Melibatkan peran serta masyarakat dalam rumusan perencanaan (musyawarah masyarakat desa, lokakarya mini) 4) Perimbangan sumber daya masyarakat dan pasilitas yang tersedia 5) Tindaka yang akan dilakukan harus dapat memenuhi kebutuhan yang sangat dirasakan masyarakat 6) Mengarah kepada tujuan yang akan dicapai 7) Tindakan haus bersifat realistis 8) Disusun secara berurutan 3. Kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan 1) Memakai kata kerja yang tepat 2) Dapat dimodifikasi 3) Bersifat spesifik : a) Siapa yang akan melakukan b) Apa yang dilakukakn c) Dimana dilakukan d) Kapan dilakukan e) Bagaimana dilakukan f) Frekuensi dilakukan
25 Contoh rencana tindakan. 1. Memberikan penyuluhan kesehatan masyarakat dengan topic hubungan sampah dengan kesehatan masyarakat sebanyak 4 kali setiap hari minggu dibalai desa 2. Pendekatan terhadap tokoh-tokoh masyarakat formal dan informal untuk menggalang dukungan. 4.Pelaksanaan (implementasi) Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan yang telah disusun. Prinsip-prinsip dalam pelaksanaan keperawatan 1. berdasarkan respon masyarkat 2. disesuaikan dengan sumber daya yang tersedia pada masyarakat 3. meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pemeliharaan diri sendiri serta lingkungan. 4. Bekerja sama dengan profesi lain 5. Menekankan aspek peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit 5.Evaluasi Evaluasi merupakan penilaian terhadap program yang telah dilaksanakan dibandingkan dengan tujuan semula dan dijadikann dasar unttuk memodifikasi rencana berikutnya. Evaluasi proses dan evaluasi hasil sedangkan focus dari evaluasi pelaksanaan asuhann keperawatan komunitas adalah :
26 1. Relevansi atau hubungan antara kenyataan yang ada dengan target pelaksanaan 2. Perkembangan atau kemajuan proses: kesesuaian dengan
perencanaan, peran staf, atau pelaksana tindakan, fasilitas dan jumlah peserta 3. Efisiensi biaya. Bagaimanakah pencarian sumber dana dan penggunannya serta keuntungan program. 4. Efektifitas kerja. Apakah tujuan tercapai dan apakah klien atau masyarakat puas terhadap tindakan yang dilaksanakan. Dampak. Apakah status kesehatan meningkat setelah dilaksanakan tindakan, apa perubahan yang terjadi dalam 6 bulan atau 1 tahun.
Kode KK :
Dusun:
RW:
RT:
A. PENGKAJIAN
DATA DEMOGRAFI Nama No Anggota Keluarga Umur Jenis kelamin Hub Dlm Kelg Suku/ Ras Gol. Darah Kead. Fisik Imuni sasi PU S
Agama
Pend Pek.
Kode Data : a . 1. 1. Laki-laki 2. Permpuan b Umur : 1. 0-12 bulan 2. 1- 3 tahun 3. 4 6 tahun 4. 7 12 tahun 5. 12 20 tahun 6. 21 35 tahun 7. 35 60 tahun c. Hubungan keluarga dalam 1.Belum sekolah 2.SD 3. Tamat SD 4. Tidak tamat SD 5. SMP 6. Tidak SMP 7. Tidak tamat SMP 8. SMA 9. Tamat SMA 10. Tidak tamat SMA 11. D III i Jenis Kelamin : f. Pendidikan: h . 1. A 2. B 3. AB 4. O Keadaan fisik 1. Sehat 2. ISPA 3. Diare 4. Reumatik 5. Gastrisis 6. TB Paru Golongan Darah
28 1. Suami 2. Istri 3. Anak 4. Ayah 5. Ibu g. 12. S 1 13. Tidak sekloah Pekerjaan : 1. Petani 2. Buruh 7. Thypod 8. Penyakit kulit 9. Penyakit jiwa 10. Lain-lain j. Imunisasi : (tuliskan jenisnya dibawah) 6. Adik 7. Kakak d . 1. Sunda 3. Jawa 6. Pensiunan 7. Tidak bekerja k . 4. Lain-lain e. Agama 1. Islam 3. Protestan 4. Katolik 5. Hindu 6. Budha 8. IRT 9. Pelajar/mahasiswa 10. Bayi/anak-anak 1. Akseptor KB 2. Bukan Akseptor KB PUS Suku 3. Wiraswasta 4. PNS/POLRI/TNI 5. Karyawan swasta 1. Lengkap 2. Tidak lengkap 3. Belum imunisasi
FORMAT IMUNISASI BALITA USIA BALITA 0 7 hari 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 9 Bulan HEPATITIS B BCG 1 2 3 DPT 1 2 3 POLIO 1 2 3 4 CA MP AK
29 1. Penghasilan rata-rata per bulan 1. < 900.000 2. 900.000 1.500.000 3. 1.500.000- 2.500.000 4. > 2.500.000
2. Kepemilikan dana jaminan kesehatan: 1. Askes 2. Askeskin 3. Jamsostek 4. JPKM 5. Tidak ada
II. GIZI 3. Frekuensi makan per hari : 1. Satu kali 3. Tiga kali 4. Cara pengolahan makanan di keluarga 1. Dipotong-cuci-masak masak 5. Konsumsi Lauk-pauk (daging,tahu,tempe,ikan,dsb) 1. Setiap hari 6. Konsumsi sayur-sayuran : 1. Setiap hari 7. Konsumsi buah-buahan: 1. Setiap hari 2. Kadang-kadang 3. Tidak pernah 3. > 80 3. 8. Konsumsi garam yodium : 1. 30-80 ppm 2. < 20 ppm ppm 9. Pantangan makan dalam keluarga : Telur 1. Ikan 2. Sayur 2. Kadang-kadang 3. Tidak pernah 2. Kadang-kadang 3. Tidak pernah 2.Dicuci-potong-masak 3. Potong 2. Dua kali
III.LINGKUNGAN FISIK a. Perumahan 10. Kepemilikan : 1. Sewa 11. Jenis : 1. Permanen (panggung) 12. lantai : 1. Tanah 2. Papan 13. Ventilasi : 3. Tegel/semen 2. Menumpang 3. Milik sendiri 2. Semi permanen 3. Tidak permanen
30 1. > 10% dari luas lantai 2. < 10 % dari luas lantai ada ventilasi 14. Pencahayaan Sinar matahari: 1. Masuk kedalam rumah 2. Tidak masuk kedalam rumah 15. Luas bangunan/orang : 1. < 8m2/orang 2. 8m2/orang 3. Tidak
b. Pembuangan 17. Di mana keluarga buang air besar : 1. Sungai 2. Selokan sebutkan..................... 3. Sembarang tempat 18. Bila ya jenis jamban : 1. Septik tank 20. Kondisi jamban : 1. Terawat 2. WC cemplung 19. Jarak WC dengan sumber air : 1. < 10 m 2. 10 m 2. Tidak terawat 4. WC 5.Lain-lain
c.Sumber air 21. Sumber air : 1. PDAM 5. Sungai 2. Sumber pompa 22. Penyediaan air minum : 1. PDAM 5. Sungai 2. Sumber pompa 4. Mata air 2. Tidak dimasak 23. Pengelolaan air minum : 1. Dimasak 3. Sumur gali 4. Mata air 3. Sumur gali
d. Tempat penampungan air 24. Jenis tempat penampungan air : 1. Bak 4. Torn
31 2. Gentong sebutkan..................... 3. Ember 25. Kondisi : 1. Tertutup 26. Pengurasan : 1. setiap hari 2. Lain-lain, sebutkan............. 27. Bila ya, berapa kali dalam sebulan : 1. 2 kali Lebih 3 kali 28. Kondisi airnya : 1. Berbau 2. Berwarna tidak berasa dan tidak berwarna 3. Berasa 4. Tidak berbau, 2. 3 kali 3. 2. Terbuka 2. setiap 2 hari 3. setiap 3 hari 5. Lain-lain
e. Pembuangan sampah dan limbah 29. Tempat pembuangan sampah : 1. Tempat sampah umum 3. Sembarang tempat Dibakar 2. Sungai Dittanam 30. Tempat sampah : 1. Tertutup, kedap air 2. Terbuka, tidak kedap air 3. Tertutup, tidak kedap air air 31. Pembuangan air limbah : 1. Got Lain-lain, sebutkan............... 2. Sungai 32. Kondisi saluran limbah : 1. Terbuka 2. Tertutup 3. Lancar 4. Tergenang 4. Penampungan 3. Sembarang tempat 5. 4. Terbuka, kedap 4. Diangkut petugas 6. 5.
f. Kandang ternak 33. Kepemilikan kandang ternak : 1. Ya 2. < 10 meter 3. 10 meter 2. Tidak 34. Letak kandang ternak dengan rumah : 1. Menempel dengan rumah
IV. STATUS KESEHATAN a. Sarana kesehatan 36. Sarana kesehatan terdekat dengan rumah : 1. Rumah sakit 7. Bidan 2. Puskesmas 3. Balai pengobatan 37. Pemanfaatan sarana kesehatan : 1. Ya 38. Bila tidak, alasannya : 5. Dokter praktek 6. Perawat 2. Tidak 4. Posyandu
b. Masalah kesakitan 39. Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit (3 bulan terakhir) : 1. Ya 2. Tidak
40. Sarana Pelayanan kesehatan yang sering digunakan keluarga jika anggota keluarga sakit : 1. Rumah sakit 2. Puskesmas sebutkan..................... 3. Dokter praktek 4. Mantri/bidan praktek 5. Dukun 6. Lain-lain
c. Kematian 41. Apakah ada anggota keluarga yang meninggal dalam satu tahun terakhir : 1. Ya 2. Tidak 2. Kecelakaan 3. 42. Bila ya, disebabkan oleh : 1. Sakit Lain-lain sebutkan..................... d. KIA/KB
a) Pasangan Usia Subur (PUS) 43. Untuk PUS yang akseptor KB, jenis kontrasepsi yang dipakai : 1. IUD Vasektomy 2. Suntik 5. Kondom 8. Alami 4. Susuk 7.
33 3. Pil 44. Bila tidak alasannya : 1. Dilarang suami 2. Agama 3. Tidak tahu 4. Lain-lain sebutkan..................... 2. Tidak 6. Tubectomy
45. Apakah ada PUS yang Drop Out KB : 1. Ya 46. Bila ya alasannya : 1. Dilarang suami 2. Tidak tahu punya anak 4. Agama sebutkan..................... 47. Umur kehamilan : 1. 1 - 12 mg 24 - 36 mg 4. > 36 m 3. Penyakit
5.
Ingin
6.
Lain-lain
2. 12- 24 mg
3. 2.
48. Faktor Resiko kehamilan : 1. Resti (ada satu/lebih faktor resiko) Tidak Resti (tidak ada faktor resiko) No Faktor Resiko a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. Usia Bumil < 20 atau > 35 tahun Tinggi badan < 150 cm Jarak kehamilan < 2 tahun Kehamilan > 4 kali Riwayat keguguran sebelumnya Mempunyai riwayat tekanan darah tinggi (> 140/90 mmHg) Menderita penyakit berat (jantung, asma, DM, dll) Muntah-muntah yang berlebihan Sering pusing Kaki bengkak Anemia (Hb < 10 gr%), lihat KMS Bumil Protein urine (+), lihat KMS Bumil 64. Berapa kali ibu memeriksakan kehamilannya : 2. K1 (1-3x) 65. Bila Ya, Dimana : 1. Rumah sakit Dukun beranak 3. Ke dokter praktek 3. K4 (4x) Jawaban Ya
Tidak
1. Tidak diperiksa
5.
66. Bila Tidak alasannya : 1. Dilarang suami 3. Tidak tahu sebutkan..................... 2. Agama 2. Tidak b) Persalinan 68. Pertolongan persalinan anak pada satu tahun terakhir oleh : 1. Tenaga Kesehatan 3. Dukun tidak terlatih 69. Bila ke dukun alasannya : 1. Tidak tahu masyarakat 2. Biaya 3. Budaya/kebiasaan 5. Lain-lain.................. 4. Di rumah 5. Bidan/dokter praktek 2. Lahir mati 2. Dukun terlatih 4. Biaya 67. Apakah BUMIL mengkonsumsi tablet penambah darah saat ini : 1. Ya 5. Lain-lain
70. Tempat pertolongan persalinan : 1. Rumah sakit 2. Puskesmas 3. Polindes 71. Kondisi bayi : 1. Lahir hidup cacat 72. Adakah neonatus yang neinggal dalam 1 th terakhir : 1. Ya Tidak 73. Bila ya apa sebabnya : 1. Tetanus 4. Lain-lain.................. 2. Diare 3. ISPA 2. 3. Lahir
c) Buteki 74. Apakah ada buteki : 1. Ya 2. Tidak 2. Tidak 2. 6bl-2 tahun 75. Bila ya apakah ibu meneteki anaknya : 1. Ya 76. Bila ya usia anak berapa : 1. 1hr-6 bulan 3. Lebih 2 th 77. Bila tidak alasannya : 1. Dilarang suami 4. Kecantikan
d) Balita 78. Bila tidak diimunisasi alasannya : 1. Tidak tahu sebutkan.... 79. Apakah anak memiliki KMS : 1. Ya 80. Bila ya, bagaimana BB anak (lihat KMS) : 1. Bawah garis merah punya KMS 81. Apakah setiap bulan anak mengunjungi Posyandu : 1. Ya Tidak 82. Bila tidak alasannya 1. Jauh dari posyandu manfaatnya 2. Tidak punya waktu ...................... 83. Status gizi balita : 1. Baik Lebih 84. Apakah anak mendapat makanan tambahan : 1. Ya Tidak 85. Apakah anak mendapatkan vit A : 1. Ya 1. < 4 bulan 2. 4 bulan 2. Tidak 3. 6 bulan 2. 2. Kurang 3. Buruk 2. 4. Lain-lain sebutkan 3. Merasa tidak ada 2. 2. Di atas garis merah 3. Tidak 2. Tidak 2. Tidak ada manfaatnya 3. Lain-lain
e) Kesehatan Remaja 87. Apakah ada anak usia remaja : 1. Ya 1. Keagamaan 2. Karang taruna 2. Tidak
88. Bila ya apakah kegiatan di luar sekolah yang dilakukan 3. Olah raga 4. Lain-lain sebutkan ...............
36 2. Rekreasi ................ 90. Kebiasaan tidak sehat yang dilakukan : 1. Merokok 2. Minum-minum 3. Penggunaan obatobatan/narkoba 4. Bukan salahsatunya 4. Lain-lain sebutkan
f) Kesehatan Dewasa 91. Penyakit yang sering diderita : 1. Asma 2. TBC 3. Hipertensi 4. Kencing manis 5. Penyakit kulit 6. Penyakit jantung 7. Gastritis 8. Lain-lain sebutkan ................
94. Apakah lansia memiliki keluhan penyakit : 1. Ya 2. Tidak 95. Bila ya sebutkan : 1. Asma 2. TBC 3. Hipertensi 4. Kencing manis 5. Penyakit kulit 6. Penyakit jantung 7. Stroke 8. Lain-lain sebutkan ................ 2. Tidak
96. Apakah Lansia saat ini masih bekerja : 1. Ya 97. Upaya yang dilakukan jika Lansia sakit : 1. Berobat ke dokter praktek dukun/Paranormal 2. Berobat ke Mantri Berobat/Dibiarkan 3. Berobat ke Puskesmas/RS sebutkan ................ 4. Mengobati sendiri 98. Penggunaan waktu senggang : 1. Senam 2. Jogging 4. Pengajian
5.
Pergi
ke
6.
Tidak
8.
Lain-lain
37 3. Berkebun/bertani 99. Apakah bapak/ibu ikut kegiatan yang dilaksanakan Posbindu Lansia : 1. Ya 2. Tidak 3. Belum ada Posbindu 100. Kemandirian lansia dalam melakukan aktivitas berdasarkan KATZ indeks : 1. Indeks A 2. Indeks B : semua aktivitas mandiri : satu aktivitas tidak mandiri
3. Indeks C : Aktivitas mandi & satu aktivitas lain tidak mandiri 4. Indeks D tidak mandiri 5. Indeks E : Aktivitas mandi, berpakaian, pergi ke toilet & satu aktivitas lain tidak mandiri 6. Indeks F : Aktivitas mandi, berpakaian, pergi ke toilet & berpindah tidak mandiri 7. Indeks G : Ketergantungan semua aktivitas No Jenis Aktivitas a. b. c. d. e. f. g. Makan Buang Air Kecil (BAK) Buang Air Besar (BAB) Berpakaian Pergi ke Kamar Mandi Berpindah Mandi 2. Minum kopi 4. Lain-lain, sebutkan Kemandirian Ya Tidak
38 C. PERENCANAAN C.1. Prioritas diagnosis keperawatan Diagnosis keperawatan komunitas : No . 1. Bagaimana pentingnya masalah untuk diatasi : 1 = Rendah 2 = sedang 3 = Tinggi 2. Perubahan positif pada komunitas jika masalah diatasi : 0 = tidak ada 1 = rendah 2 = sedang 3 = tinggi 3. Peningkatan kualitas hidup jika masalah diatasi : 0 = tidak ada 1 = rendah 2 = sedang 3 = tinggi 4. Rangking dari semua masalah (1- 6) : 1 = paling tidak penting 6 = sangat penting Total skor Kriteria Skor Pembenaran
C.2. FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS STRATEGI INTERVENSI RENCANA KEGIATAN EVALUASI KRITERIA STAND AR SUMB ER TEMP AT
NO
DX.
TUM
TUK
PJ
39 C.3. FORMAT RENCANA KERJA (POA) ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS N o MASALAH TUJUAN RENCANA KEGIATAN SASARAN WAKTU TEMPAT DANA pj
Catatan : Format ini disusun bersama masyarakat, tidak masuk dalam dokumentasi askep komunitas
D. IMPLEMENTASI FORMAT IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KOMUNITAS NO. TANGGAL DIAGNOSIS KEPERAWATAN KEGIATAN PARAF
40
BAB IV PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI RW 11, KELURAHAN: DUNGUS CARIANG, KECAMATAN: ANDIR, WILAYAH: KOTA BANDUNG
A. Pengkajian Berdasarkan hasil pengumpulan data diperoleh data-data sebagai berikut : 1. Data Geografi Wilayah RW.11 Kelurahan Dungus Cariang, Kecamatan Andir terbagi dalam 9 RT dengan batas wilayah : Sebelah Utara berbatasan dengan Sebelah Selatan berbatasan dengan Sebelah Barat berbatasan dengan Sebelah Timur berbatasan dengan : rel kereta api : Masjid Al Ikhlas : Jalan Halteu Utara : Gang Al Fatah
Wilayah RW 11 merupakan wilayah padat penduduk dimana rumah penduduk berdempetan satu sama lain. Jarak tempuh ke ibu kota kecamatan 5 km.
Sedangkan jarak tempuh ke kotamadya 10 km. Jarak ke puskesmas binaan yaitu puskesmas Garuda 1 km, 2. 3. Peta Lokasi Peta lokasi terlampir Data Demografi Jumlah KK di RW 11 sebanyak 559 KK yang tersebar dalam 9 RT. Menurut
hasil pendataan yang dilaksanakan pada tanggal 12 13 Juni 2008 jumlah KK yang berhasil didata sejumlah 217 KK dengan perincian Rt 01 17 KK, Rt 02 44 KK, Rt 03 50 KK, Rt 04 25 KK, Rt 05 15 KK, Rt06 5 KK, Rt 07 10 KK, Rt 08 29 KK, dan Rt 09 21 KK.Jumlah jiwa 873 jiwa, yang terdiri dari laki laki (52,2 %), perempuan ( 47,8 %). Dilihat dari tingkat pendidikan di RW.11, sebagian besar berpendidikan Tamat SMA 155 orang, dari tingkat pekerjaan RW.11yang terbanyak adalah pelajar / mahasiswa (23%).
41
Hasil pengkajian kesehatan di Rw 11 dapat dilihat dari digram-diagram dibawah ini : DIAGRAM 3.1 DISTRIBUSI PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
jenis kelamin
laki-laki perempuan
47.88
52.12
n = 873
Interpretasi
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa 47,88 % penduduk di RW 04 berjenis kelamin perempuan dan sebanyak 52,12 % penduduk di RW 04 berjenis kelamin laki-laki.
42
DIAGRAM 3.2 DISTRIBUSI PENDUDUK MENURUT USIA DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
umur
250
200
150
Frequency
131 50 91
122 65
19 0 0-12 bulan 1-5 tahun 6-13 tahun 13-20 tahun 21-35 tahun 36-54 tahun > 55 tahun
umur
n = 873
Interpretasi
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 19 orang berusia 0-12 bulan, 91 orang berusia 1-5 tahun, 131 orang berusia 6-13 tahun, 122 orang berusia 13-20 tahun, 242 orang berusia 21-35 tahun, 203 orang berusia 36-54 tahun dan 65 orang berusia >55 tahun.
43
DIAGRAM 3.3 DISTRIBUSI PENDUDUK MENURUT SUKU / RAS DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
7.1
2 . 5
90.4
n = 873
Interpretasi
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar penduduk : 789 orang (90,4%) sunda, 62 orang ( 7,1% ) jawa dan 22 orang ( 2,5% ) suku lainnya.
44
DIAGRAM 3.4 DISTRIBUSI PENDUDUK MENURUT AGAMA DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
agama
0 . 3
islam katolik
n = 873
Interpretasi
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 870 orang ( 99,7 % ) beragama Islam dan 3 orang ( 0,3 % ) beragama Katolik .
45
DIAGRAM 3.5 DISTRIBUSI PENDUDUK MENURUT PENDIDIKAN DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
pendidikan
150
100
Frequency
155 112 69 69
21
0
11
12
be
n = 873
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan penduduk sangat bervariasi, sebanyak 122 orang (13,9%) belum sekolah, 152 orang (17,4%) sedang menjalani pendidikan SD, 137 orang (15,6%) tamat SD, 21 (2,4%) orang tidak tamat SD, 112 (12,8%) orang sedang menjalani pendidikan SMP, 69 (7,9%) orang tamat SMP, 7 orang ( 8%) tidak tamat SMP, 69 orang (7,9%) sedang menjalani pendidikan SMA, 155 orang (17,7%) tamat SMA, 0 orang (0%) tidak tamat SMA, 11 orang (1,2%) D III, 12 orang (1,3%) S-1 dan sebanyak 5 orang (5,7%) tidak sekolah.
46
47
DIAGRAM 3.6 DISTRIBUSI PENDUDUK MENURUT PEKERJAAN DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
pekerjaan
25
20
15
Percent
23
10
14.1 12.2
19.3 14.5
5
6.7 1.6 7.6
0.9
pe tan i
pe laj
ar/ m
w sw ira ta as
ak tid
h ru bu
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa tidak ada yang bekerja sebagai petani, 59 orang (6,7%) bekerja sebagai buruh, 125 orang (14,1%) wiraswasta, 15 orang (1,6%) PNS/POLRI/TNI, 108 orang (12,2%) bekerja sebagai karyawan swasta, 8 orang (0,9%) pensiunan, 67 orang (7,6%) tidak bekerja, 171 orang (19,3%) IRT, 204 orang (23%) pelajar/mahasiswa dan sebanyak 129 orang (14,5%) masih bayi/anak-anak.
P S N /P LR O
IR T
rja ke be
pekerjaan
N I/T
n = 886
48
DIAGRAM 3.7 DISTRIBUSI PENDUDUK MENURUT GOLONGAN DARAH DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
n = 873
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk dengan golongan darah A sebanyak 108 orang (12,4 %), 79 orang ( 9 %) mempunyai golongan darah B, 46 orang (5,3%) golongan darah AB, 177 orang ( 20,3 %) golongan darah O dan sebanyak 463 orang (53 %) tidak tahu / belum diperiksa.
49
DIAGRAM 3.8 DISTRIBUSI PENDUDUK MENURUT STATUS KESEHATAN DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
keadaan fisik
6.3
1.9
87.1
n = 873
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar penduduk dalam keadaan sehat, yaitu sebanyak 706 orang (87,1%), namun masih ada penduduk yang yang mempunyai penyakit yaitu sebanyak 17 orang (1,9 %) menderita ISPA, 14 orang (1,6%) rheumatik, 11 orang (1,3 %) mempunyai gastritis, 4 orang ( 0,5%) mempunyai penyakit kulit dan sebanyak 55 ( 6,3 %) orang mempunyai penyakit lainnya seperti hipertensi, asam urat, dll.
50
DIAGRAM 3.9 DISTRIBUSI PENDUDUK MENURUT STATUS IMUNISASI BALITA DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
n = 118
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 93 balita ( 78% ) mendapatkan imunisasi lengkap, 20 balita ( 17% ) tidak lengkap, 5 balita (5%) belum di imunisasi.
51
DIAGRAM 3.10 DISTRIBUSI PENDUDUK MENURUT PASANGAN USIA SUBUR DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
80 70 60 50
akseptor KB
n = 115 PUS
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah akseptor KB sebanyak 70,5 % dan bukan akseptor KB sebanyak 29,5%
52
4. Data Sosial Ekonomi DIAGRAM 3.11 DISTRIBUSI PENGHASILAN RATA- RATA PER BULAN DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
< 900000
1 3. . 7 4
30.4 64.5
n = 217 KK
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa kebanyakan penghasilan penduduk kurang dari Rp 900.000,00 yaitu sebanyak 140 KK (64,5%), sebanyak 66 KK (30,4%) berpenghasilan Rp 900.000,00-1.500.000,00, sebanyak 8 KK (3,7%) berpenghasilan Rp1.500.000,00-
53
DIAGRAM 3.12 DISTRIBUSI KEPEMILIKAN DANA JAMINAN KESEHATAN DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
9.2
tidak ada
22.1 63.1
5.5
n = 217 KK
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar penduduk tidak memiliki dana jaminan kesehatan yaitu sebanyak 137 KK (63,1%), sebanyak 20 KK (9,2%) memiliki askes, 48 KK (22,1%) memiliki askeskin, 12 KK (5,5%) memiliki jamsostek
5. Data Gizi Berdasarkan hasil pendataan yang telah dilakukan di RW 11 kelurahan Andir, makanan pokok seluruh penduduknya adalah beras dengan frekuensi makan sebagian 3x/hari dengan jenis lauk pauk yang sering dimakan yaitu protein, nabati/ hewani dan sayuran sedangkan dalam mengkonsumsi buah-buahan tidak setiap hari, hanya kadang-
54
kadang saja. Dan hampir seluruh warga di RW 11 tidak mempunyai pantangan makan dalam keluarga yang berhubungan dengan adat yang bertentangan dengan kesehatan.
DIAGRAM 3.13 DISTRIBUSI FREKUENSI MAKAN PER HARI DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
36.9 63.1
n = 217 KK
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa frekuensi makan penduduk perhari sebanyak 137 KK (63,1%) makan 3 kali perhari dan sebanyak 80 KK (36,9%) makan 2 kali perhari.
55
DIAGRAM 3.14 DISTRIBUSI CARA PENGOLHAN MAKAN DI KELUARGA DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
41.01 58.99
n = 217 KK
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa cara pengolahan makanan sebanyak 127 KK (58,99%) mengolah makanan dengan dipotong, dicuci baru dimasak. Sedangkan sebanyak 90 KK (41,01%) mengolah dengan dicuci, dipotong baru dimasak.
56
DIAGRAM 3.15 DISTRIBUSI KONSUMSI LAUK PAUK DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
43.78 56.22
n = 217KK
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa 122 KK (56,22%) yang mengkonsumsi lauk-pauk setiap hari sedangkan yang mengkonsumsi kadang-kadang yaitu sebanyak 95 KK (43,78%).
57
DIAGRAM 3.16 DISTRIBUSI KONSUMSI SAYUR-SAYURAN DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
n =217 KK
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa 144 KK (66,4%) setiap hari mengkonsumsi sayur-sayuran dan sebanyak 73 KK (33,6%) kadang-kadang
mengkonsumsi sayur-sayuran.
58
DIAGRAM 3.17 DISTRIBUSI KONSUMSI BUAH-BUAHAN DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
83.4
n = 217KK
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa hanya sebagian kecil penduduk yang mengkonsumsi buahbuahan setiap hari yaitu sebanyak 28 KK (12,9%) sedangkan sebagian besar 133 KK (83,4%)
59
DIAGRAM 3.18 DISTRIBUSI KONSUMSI GARAM YODIUM DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
n = 217 KK
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa seluruh KK (100%) menggunakan garam beryodium.
60
DIAGRAM 3.19 DISTRIBUSI PANTANGAN MAKAN DALAM KELUARGA DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
ikan
0 . 4.1 9
lain-lain
92.6
__
n = 217 KK
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa 201 KK (92,6%) tidak mempunyai pantangan dalam makanan, sebanyak 9 KK (4,1%) mempunyai pantangan ikan, sebanyak 5 KK (2,3%) mempunyai pantangan sayur, sebanyak 2 KK (0,9%) mempunyai pantangan lain-lain
61
6. Data Lingkungan Fisik
DIAGRAM 3.20 DISTRIBUSI KEPEMILIKAN RUMAH DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
kepemilikan rumah
28.1
59
12.9
__ Sumber : Hasil SMD Mahasiswa Poltekkes Bandung, 2008 Hasil Interpretasi : Dari data diatas dapat n = 217 KK disimpulkan bahwa
kebanyakan status rumah yang mereka tempati adalah milik sendiri yaitu sebanyak 128 KK (59%), sebanyak 28 KK (12,9%) menumpang dan 61 KK (28,1%) menyewa.
62
DIAGRAM 3.21 DISTRIBUSI JENIS RUMAH DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
jenis rumah
permanen semi permanen tidak permanen ( panggung )
3 . 7 19.4
77
n = 217 KK
Data di atas menunjukan bahwa sebanyak 77 % menempati rumah yang permanen, 19,4 % menempati rumah semi permanen dan sebanyak 3,7 % menempati rumah tidak permanen / panggung.
63
DIAGRAM 3.22 DISTRIBUSI JENIS LANTAI DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
91.7
n = 217KK
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar rumah warga memiliki lantai semen/tegel yaitu sebanyak 91,7 %, sebanyak 7,8 % berlantai papan.
64
DIAGRAM 3.23 DISTRIBUSI VENTLASI RUMAH DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
ventilasi > 10 % dari luas lantai 24.9 < 10 % dari luas lantai tidak ada ventilasi
9.2
65.9
n = 217KK
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar Penduduk memiliki ventilasi yang kurang yaitu sebanyak 65,9 % bahkan 9,2 % dirumahnya tidak ada ventilasi dan sebanyak 24,9 % sudah memiliki ventilasi yang baik.
65
DIAGRAM 3.24 DISTRIBUSI PENCAHAYAAN SINAR MATAHARI DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
pencahayaan sinar matahari masuk dalam rumah 32.3 67.7 tidak masuk ke dalam rumah
n = 217KK
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar rumah penduduk mendapatkan sinar matahari yaitu sebanyak 67,7 % namun sebanyak 32,3 % tidak mendapatkan sinar matahari.
66
DIAGRAM 3.25 DISTRIBUSI LUAS BANGUNAN RUMAH PER ORANG DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
luas bangunan per orang < 8 m2 / orang >= 8 m2 / orang 37.8 62.2
n = 217KK
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa kebanyakan luas bangunan rumah penduduk belum memenuhi kriteria yaitu sebanyak 62,2 % memiliki luas bangunan < 8 m2/orang dan sebanyak 37,8 % sudah memenuhi kriteria yaitu dengan luas bangunan 8 m2/orang.
67
DIAGRAM 3.26 DISTRIBUSI PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
pemanfaatan pekarangan
sayuran 1 . 8 buah-buahan
1
8.8
86.6
n = 217 KK
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 188 KK (86.6%) tidak memiliki halaman pekarangan, sebanyak 19 KK (8,8%) memiliki halaman pekarangan tanaman hias, sebanyak 4 KK (1,8%) memiliki sayuran pada pekarangan rumah, 2 KK (1%) memiliki halaman pekarangan tanaman obat keluarga, dan 3 KK (1,2%) memiliki halaman pekarangan buah-buahan.
68
DIAGRAM 3.27 DISTRIBUSI PEMBUANGAN KELUARGA DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
pembuangan keluarga
sembarang tempat WC
0 . 5
n = 217 KK
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa 1 KK (0,5%) BAB di sembarang tempat, 216 KK (99,5%) BAB di WC
69
DIAGRAM 3.28 DISTRIBUSI JENIS JAMBAN RUMAH DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
jenis jamban
WC cemplung
100
n = 217 KK
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa semuar jenis jambannya adalah WC cemplung (dialirkan ke selokan besar), yaitu sebanyak 217 KK (100.%) dan tidak ada yang menggunakan septic tank
70
DIAGRAM 3.29 DISTRIBUSI JARAK WC DARI SUMBER AIR DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
32.3 67.7
n = 217 KK
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 70 KK (32,3%) mempunyai jamban dengan jarak >10 meter dari sumber air minum dan sebanyak 147 KK (67,7%) <10 meter.
71
DIAGRAM 3.30 DISTRIBUSI KONDISI JAMBAN RUMAH DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
39.6 60.4
n = 217 KK
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 131 KK (60,4%) kondisi jambannya yang terawat dan sebanyak 86 KK (39,6%) kondisi jambannya tidak terawat.
72
DIAGRAM 3.31 DISTRIBUSI SUMBER AIR DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
sumber air
18
74.2
n = 217 KK
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 15 KK (6,9%) mendapatkan air bersih dari PDAM, 39 KK (18%) dari sumber pompa, 161 KK (74,2%) dari sumur gali, 2 KK (0,9%) dari mata air.
73
DIAGRAM 3.32 DISTRIBUSI PENYEDIAAN AIR MINUM DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
penyediaan air minum PDAM 8.8 14.7 sumber pompa sumur gali 19.4 mata air
57.1
n = 217 KK
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa 32 KK (14,7%) mendapatkan air minum dari PDAM, 42 KK (19,4%) dari sumber pompa, 124 KK (57,1%) dari sumur gali, 19 KK (8,8%) dari mata air.
74
DIAGRAM 3.33 DISTRIBUSI PENGELOLAAN AIR MINUM DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
dimasak
100
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa 100 % warga RW 11 air dimasak terlebih dahulu.
75
DIAGRAM 3.34 DISTRIBUSI JENIS TEMPAT PENAMPUNGAN AIR DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
31.8 58.5
5.1
__
n = 217 KK
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 127 KK (58,5%) menampung air di bak, sebanyak 11 KK (5,1%) menampung di gentong, 69 KK (31,8%) di ember, 6 KK (2,8%) di torn dan 4 KK (1,8%) menampung air ditempat lain.
76
77
DIAGRAM 3.35 DISTRIBUSI KONDISI PENAMPUNGAN AIR DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
30.4 69.6
n = 217 KK
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar tempat penampungan air penduduk tebuka yaitu sebanyak 151 KK (69,6%) sedangkan sebanyak 66 KK (30,4%) kondisi tempat penampungan airnya tertutup.
78
79
DIAGRAM 3.36 DISTRIBUSI PENGURASAN DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
pengurasan
28.11 15.67
__
n = 217 KK
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 65 KK (29,95%) melakukan pengurasan setiap hari, sebanyak 34 KK (15,67%) melakukan pengurasan setiap 2 hari, sebanyak 61 KK (28,11%) melakukan pengurasan setiap 3 hari, sebanyak 57 KK (26,27%) melakukan pengurasan lebih dari 3 hari sekali.
80
DIAGRAM 3.37 DISTRIBUSI PENGURASAN DALAN SEBULAN DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
75.1
__
n = 217 KK
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 5 KK (2,3%) melakukan pengurasan sebanyak 2x/bulan, 49 KK (22,6%) melakukan pengurasan sebanyak
81
3x/bulan, 163 KK (75,1%) melakukan pengurasan lebih dari 3 kali sebulan.
82
DIAGRAM 3.38 DISTRIBUSI KONDISI AIR DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
kondisi airnya
berbau berwarna 8.8 5.1 tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa
86.2
n = 217 KK
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar warga RW 11 menggunakan air yang sehat yaitu sebanyak 187 KK (86,2%) menggunakan air yang tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa, sebanyak 19 KK (8,8%) menggunakan air yang berbau dan sebanyak 11 KK (5,1%) menggunakan air yang berwarna.
83
DIAGRAM 3.39 DISTRIBUSI TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
0 . 5 14.3
dibakar
82
n = 217 KK
84
178 KK (82%) sampah dibuang dengan diangkut oleh petugas, 31 KK (14,3%) dibuang di tempat sampah umum, 1 KK (0,5%) dibakar, 7 KK (3,2%) dibuang disembarang tempat.
DIAGRAM 3.40 DISTRIBUSI TEMPAT SAMPAH DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
85
tempat sampah
tertutup, kedap air 6.9 16.1 terbuka,tidak kedap air tertutup,tidak kedap air terbuka,kedap air
19.8
57.1
n = 217 KK
Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa 35 KK (16,1 %) kondisi tempat pembuangan sampah tertutup dan kedap air, sebanyak 124 KK (57,1%) terbuka dan tidak kedap air, sebanyak 43 KK (19,8), dan sebanyak 15 KK (6,9%) terbuka dan kedap air.
86
DIAGRAM 3.41 DISTRIBUSI PEMBUANGAN AIR LIMBAH DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
selokan besar
n = 217 KK
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa RW 11 yaitu sebanyak 217 KK (100%) mengalirkan limbahnya ke selokan besar.
87
DIAGRAM 3.42 DISTRIBUSI KONDISI AIR LIMBAH DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
tergenang
n = 217 KK
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa RW 11 yaitu sebanyak 217 KK (100 %) kondisi saluran limbah tergenang
88
DIAGRAM 3.43 DISTRIBUSI KEPEMILIKAN KANDANG TERNAK DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
ya tidak 6
94
n = 217 KK
89
Hasil Interpretasi : Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar warga yaitu sebanyak 204 KK (94%) tidak memiliki kandang ternak dan sebanyak 13 KK (6%) memiliki kandang ternak.
DIAGRAM 3.44 DISTRIBUSI LETAK KANDAK TERNAK DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
90
94
n = 217 KK
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 10 KK (4,6%) mempunyai kandang yang menempel dengan rumah, 3 KK (1,4%) mempunyai kandang dengan jarak <10 meter dari rumah dan sisanya sebanyak 204 KK (94%) tidak mempunyai kandang.
91
DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
kondisi kandang
tidak ada
94
n = 217 KK
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa dari yang mempunyai kandang sebanyak 10 KK kondisi
92
7.
DIAGRAM 3.46 DISTRIBUSI SARANA KESEHATAN TERDEKAT DENGAN RUMAH DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
93
Sumber : Hasil SMD Mahasiswa Poltekkes Bandung, 2008 Hasil Interpretasi : n = 217 KK
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 18 KK (8,2%) paling dekat dengan sarana kesehatan rumah sakit, 112 KK (51,6%) dengan puskesmas, 5 KK (2,3%) dengan balai pengobatan, dan 82 KK ( 37,7%) dengan dokter praktek.
DIAGRAM 3.47 DISTRIBUSI PEMANFAATAN SARANA KESEHATAN DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
94
ya
100
__
n = 217 KK
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa RW 11 yaitu 217 KK (100%) memanfaatkan sarana kesehatan.
95
DIAGRAM 3.48 DISTRIBUSI SARANA PELAYANAN KESEHATAN DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
0 . 9 10.1
30.4
58.5
__
n= 217 KK
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 22 KK (10,1%) paling sering menggunakan sarana kesehatan rumah sakit, 127 KK (58,5%) menggunakan puskesmas, 66 KK (30,4%) menggunakan dokter praktek dan 2 KK (0,9%) menggunakan sarana
kesehatan lain.
96
DIAGRAM 3.49 DISTRIBUSI ANGGOTA KELUARGA YANG MENINGGAL DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
n = 217 KK
97
Hasil Interpretasi : Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 202 KK (93%) tidak ada anggota keluarga yang meninggal dalam 1 tahun terakhir sedangkan sebanyak 15 KK (7%) ada anggota keluarga yang meninggal.
DIAGRAM 3.50 DISTRIBUSI PENYEBAB KEMATIAN DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
90 80 70 60 50
Sakit
Lain-lain
40
30 20 10 0 Penyebab Kematian
n = 217 KK
98
Hasil Interpretasi : Dari data diatas dapat disimpulkan dari 15 KK yang mempunyai anggota keluarga yang meninggal bahwa sebanyak 12 KK (80%) dimana anggota keluarganya meninggal disebabkan karena sakit dan 3 KK (20%) akibat lain-lain (kecelakaan).
8. Data KIA / KB Di RW 11 terdapat 115 PUS dan sebagian besar merupakan akseptor KB dimana alat kontrasepsi yang dipakai sebagian besar menggunakan pil, dan sebagian kecil merupakan non akseptor dimana alasan yang paling banyak tidak ber KB beberapa alasan seperti karena ingin memiliki anak lagi. Bagi akseptor pelayanan KB lebih banyak dilakukan di bidan/perawat.
DIAGRAM 3.51 DISTRIBUSI JENIS KONTRASEPSI DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
99
47
5.1
n = 115 PUS
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 8 PUS (3,7%) menggunakan IUD, 34 PUS (15,7%) menggunakan suntik, 62 PUS (28,6%) menggunakan pil, 11 PUS (5,1%) tubektomy, dan 102 (47 % ) bukan akseptor KB DIAGRAM 3.52 DISTRIBUSI PUS YANG DROP OUT KB DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
100
N = 115 PUS
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 6 % PUS drop out KB, sebanyak 94 % tidak drop out .
101
DIAGRAM 3.53 DISTRIBUSI ALASAN DROP OUT KB DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
n = 7 PUS
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 30 % PUS yang drop out KB karena ingin punya anak , 70 % PUS karena alasan lain diantaranya tidak tahu, kebablasan dan sudah tua.
102
9.
Data Status Kesehatan Bumil Pemeriksaan kehamilan di RW 11 seluruhnya sesuai dengan usia kehamilan dan
seluruh ibu hamil tidak mempunyai keluhan kehamilan seperti oedeme, sakit kepala, lemah, pucat, pendarahan, dll. Dalam mengkonsumsi tablet Fe sebagian besar ibu hamil meminum tablet Fe dan tidak ada pantangan makanan pada ibu hamil.
DIAGRAM 3.54 DISTRIBUSI UMUR KEHAMILAN DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
103
80 70 60 50 40 30 20 10 0 umur kehamilan
n = 12 Bumil
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 1 bumil (8,3%) mempunyai anggota keluarga yang sedang hamil 1-12 minggu, 2 bumil (75%) mempunyai anggota keluarga yang sedang hamil 13-24 minggu, 9 bumil (16,7%) usia kehamilan 25-36 minggu.
DIAGRAM 3.55 DISTRIBUSI FAKTOR RESIKO KEHAMILAN DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
104
80
70
60
50
resiko tinggi
40
30
20
10
n = 12 Bumil
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 8 bumil (66,6%) yang mempunyai keluarga yang sedang hamil mempunyai resiko dalam kehamilan sedangkan sebanyak 4 bumil (33,3%) anggota keluarganya yang sedang hamil tidak memiliki resiko.
DIAGRAM 3.56
105
DISTRIBUSI PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
60
50
40
1-3 x
30
>4x
20
10
0 pemeriksaan kehamilan
n = 12 Bumil
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 6 bumil (50%) memeriksakan 1-3 kali, 6 bumil (50%) memeriksakan kehamilannya sebanyak 4 kali.
106
DIAGRAM 3.57 DISTRIBUSI TEMPAT PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
70
60
50
rumah sakit
40
30
perawat / bidan
20
10
n = 12 Bumil
Dari data diatas sebagian besar yang sedang hamil memeriksakan kehamilan ke puskesmas sebanyak 7 bumil (58,4%), memeriksakan kehamilan ke perawat/bidan praktek sebanyak 3 bumil (25%), 1 bumil (8,3%) memeriksakan ke dokter praktek dan 1 bumil (8,3%) memeriksakan kehamilan ke RS.
107
108
DIAGRAM 3.58 DISTRIBUSI KONSUMSI TABLET PENAMBAH DARAH DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
80
70
60
50
40
ya
tidak
30
20
10
n = 12 Bumil
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 9 bumil (75%) mengkonsumsi tablet penambah darah sedangkan sebanyak 3 bumil (25%) tidak mengkonsumsi tablet penambah darah.
109
10.
Data Status Kesehatan Persalinan Dalam hal tempat pertolongan persalinan masyarakat di RW11 sebagian besar di
tenaga kesehatan namun tidak ada yang mempunyai kesulitan waktu bersalin dan tidak ada yang mempunyai pantangan makanan bagi ibu menyusui.
DIAGRAM 3.59 DISTRIBUSI PENOLONGAN PERSALINAN DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0 penolong persalinan
110
Sumber : Hasil SMD Mahasiswa Poltekkes Bandung, 2008 Hasil Interpretasi : n = 23 Bulin
Dari data yang dikumpulkan diatas maka dapat disimpulkan bahwa, 19 bulin (82,6%) melahirkan ditolong tenaga kesehatan dan 4 bulin (17,4%) melahirkan ditolong oleh dukun terlatih.
DIAGRAM 3.60 DISTRIBUSI ALASAN KE DUKUN DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
80 70 60 50 40 30 20 10 0 alasan ke dukun
biaya lebih mudah
n = 23 Bulin
Dari data yang dikumpulkan diatas maka dapat disimpulkan bahwa, 1 bulin (25%) karena alasan biaya dan 3 bulin (75%) mudah). karena alasan lain-lain (lebih
111
DIAGRAM 3.61 DISTRIBUSI TEMPAT PERTOLONGAN PERSALINAN DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
112
70
60
50
40
30
bidan/dokter praktek
20
10
n = 23 Bulin
Dari data yang dikumpulkan diatas maka dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh warga yaitu 4 bulin (17,4%) melahirkan di RS, 14 bulin (60,8%)
melahirkan di bidan/dokter praktek, 1 bulin (4,4%) melahirkan di puskesmas dan 4 bulin (17,4%) melahirkan di rumah.
113
DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
120
100
80
lahir hidup
60
40
20
0 kondisi bayi
n = 23 Bayi
Dari data yang dikumpulkan diatas maka dapat disimpulkan bahwa seluruh bayi (100%) melahirkan dalam kondisi lahir hidup
114
DIAGRAM 3.63 DISTRIBUSI NEONATUS YANG MENINGGAL DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
120
100
80
tidak ada
60
40
20
0 neonatus meninggal
n = 23 Neonatus
Dari data diatas disimpulkan bahwa seluruh neonatus (100%) tidak ada neonatus yang meninggal.
115
11.
DIAGRAM 3.64 DISTRIBUSI KEBERADAAN BUTEKI DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
116
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 KEBERADAAN BUTEKI
YA TIDAK
n = 26 Buteki
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa di RW 11 terdapat terdapat 12 % buteki dari 217 KK
117
DIAGRAM 3.65 DISTRIBUSI BUTEKI YANG MENETEKI ANAKNYA DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
120
100
80
60
ya tidak
40
20
n = 26 Buteki
118
Interpretasi : Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa di RW 11 terdapat 26 buteki (100%) yang meneteki bayinya.
119
DIAGRAM 3.66 DISTRIBUSI USIA ANAK YANG DI TETEKI DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
56
54
52
50
1hr-6bln 6bln-2thn
48
46
44
42 usia anak
n = 26 Balita
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 14 balita (53,8%) usia anak 1 hr-6 bln, 12 balita (46,2%) usia anak 6 bln-2 thn.
120
12.
Data Status Kesehatan Balita Jumlah balita di RW 11 terdapat 85 balita dimana sebagian besar sudah
mempunyai KMS dan hanya sebagian kecil yang tidak mempunyai KMS. Dan berdasarkan hasil pendataan bahwa sebagian berada diatas garis merah sedangkan untuk tempat pemeriksaan balita hampir seluruhnya diperiksa di posyandu. Seluruh balita di RW 11 seluruhnya sudah mendapatkan vitamin A dan sudah melakukan penimbangan BB setiap bulan. Bagi bayi (0-1 tahun) sebagian besar diberikan ASI dan seluruhnya diberi makanan tambahan pada usia 4-6 bulan dan tidak ada pantangan makanan.
DIAGRAM 3.67 DISTRIBUSI KEBERADAAN BALITA DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
121 70 60 50 40 30
YA TIDAK
20
10 0 KEBERADAAN BALITA
n = 85 Balita
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa di RW 11 terdapat terdapat 39 % balita dari 217 KK
DIAGRAM 3.68 DISTRIBUSI KEPEMILIKAN KMS DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
122
80
70
60
50
ya tidak
40
30
20
10
0 kepemilikan KMS
n = 85 Balita
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 60 balita (70,6%) memiliki KMS dan sebanyak 25 balita (29,4%) tidak memiliki KMS.
123
DIAGRAM 3.69 DISTRIBUSI BB ANAK DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
80
70
60
50
40
30
20
10
0 BB anak
n = 85 Balita
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 3 balita (3,6%) mempunyai berat badan di bawah garis merah, 57 balita (67%) di atas garis merah dan sisanya sebanyak 25 balita (29,4%) tidak punya KMS.
124
DIAGRAM 3.69 DISTRIBUSI KUNJUNGAN POSYANDU DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
100
90
80
70
60
ya tidak
50
40
30
20
10
0 kunjungan posyandu
n = 85 Balita
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 80 balita (94%) yang memiliki balita selalu mengunjungi posyandu, 5 balita (6%) tidak mengunjungi posyandu.
125
DIAGRAM 3.70 DISTRIBUSI ALASAN TIDAK KE POSYANDU DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
120
100
80
60
sibuk kerja
40
20
126
Sumber : Hasil SMD Mahasiswa Poltekkes Bandung, 2008 Interpretasi : n = 5 Balita
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 5 balita (100%) karena orang tuanya sibuk.
DIAGRAM 3.71 DISTRIBUSI STATUS GIZI BALITA DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
127
n = 85 Balita
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 75 balita (88,2%) yang memiliki balita memiliki status gizi baik, 10 KK (11,8%) memiliki status gizi kurang.
128
DIAGRAM 3.72 DISTRIBUSI MAKANAN TAMBAHAN DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
120
100
80
ya
tidak
60
40
20
0 makanan tambahan
n = 85 Balita
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 83 balita (98%) dimana balitanya mendapatkan makanan tambahan, 2 balita (2%) tidak mendapatkan makanan tambahan.
129
DIAGRAM 3.73 DISTRIBUSI PEMBERIAN VIT A DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
50.6
50.4
50.2
50
ya tidak
49.8
49.6
49.4
49.2
49 vitamin A
n = 85 Balita
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 43 balita (50,5%) balitanya mendapatkan vit A dan sebanyak 42 balita (49,5%) balitanya tidak mendapatkan vit A.
130
DIAGRAM 3.74 DISTRIBUSI UMUR ANAK MENDAPAT MPASI DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
131
80
70
60
50
40
> 6 bulan
30
20
10
n = 85 Balita
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 5 balita (5,8%) balita mendapatkan makanan pendamping ASI pada usia <4 bulan, 23 balita (27,1%) medapatkan pada usia 4-6 bln, dan sebanyak 57 balita (67,1%) pada usia 6 bulan.
13.
132
DIAGRAM 3.75 DISTRIBUSI KEBERADAAN REMAJA DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
70 60 50 40 30 20 10 0 KEBERADAAN REMAJA
YA TIDAK
n = 76 Remaja
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 35 % memiliki anggota keluarga remaja
133
DIAGRAM 3.76 DISTRIBUSI KEGIATAN REMAJA DI LUAR SEKOLAH DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
50
45
40
35
30
keagamaan
olahraga
lain-lain
25
20
15
10
134
Sumber : Hasil SMD Mahasiswa Poltekkes Bandung, 2008 Interpretasi : n = 76 Remaja
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 20 remaja (26,4%) yang memiliki remaja memiliki kegiatan diluar sekolah berupa kegiatan keagamaan, 33 remaja (43,4%) memiliki kegiataan berupa olahraga dan sebanyak 23 remaja (30,2%) memiliki kegiatan lainnya.
DIAGRAM 3.77 DISTRIBUSI PENGGUNAAN WAKTU LUANG REMAJA DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
135
kursus keterampilan
lain-lain
n = 76 Remaja
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak, 29 remaja (38,2%) berekreasi, 7 remaja (9,2%) mengikuti kursus keterampilan dan sebanyak 40 remaja (52,6%) mengisi waktu luangnya dengan kegiatan lainnya.
DIAGRAM 3.78
136
DISTRIBUSI KEBIASAAN BURUK REMAJA DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
100
90
80
70
60
merokok
50
40
30
20
10
n = 76 Remaja
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 9 remaja (11,8%) memiliki kebiasaan buruk merokok dan sebanyak 67 remaja (88,2%) mempunyai kebiasaan buruk lain selain merokok, minum-minum dan penggunaan narkoba.
137
14. Data Status Kesehatan Lansia Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan selama 2 hari didapatkan bahwa di RW 11 sebagian besar lansia sudah memanfaatkan posbindu. Sedangkan penyakit yang sering diderita lansia sebagian besar adalah rematik dan hipertensi. Untuk keaktifan sebagian besar lansia masih aktif melakukan kegiatan mengikuti pengajian rutin di mesjid. seperti
DIAGRAM 3.79 DISTRIBUSI KEBERADAAN USIA LANJUT DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
172
__
138
Sumber : Hasil SMD Mahasiswa Poltekkes Bandung, 2008 Interpretasi : n = 217 KK
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 45 KK (20,7%) memiliki anggota keluarga yang sudah lanjut usia dan sebanyak 172 KK (79,3%) tidak memiliki anggota keluarga lansia.
DIAGRAM 3.80 DISTRIBUSI UMUR LANSIA DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
KESEHATAN LANSIA
n = 45 Lansia
139
Interpretasi : Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 16 lansia (35%) antara usia 55-60 tahun dan 29 KK (65%) dengan usia >60 tahun.
DIAGRAM 3.81 DISTRIBUSI KELUHAN PENYAKIT DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
140
n = 45 Lansia
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 29 lansia (65%) mempunyai lansia dengan keluhan penyakit dan sebanyak 16 lansia (35%) lansia tidak mempunyai keluhan.
141
DIAGRAM 3.81 DISTRIBUSI JENIS PENYAKIT PADA LANSIA DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
40 35 30
ashma
25 20
Hip
15 10 5 0 jenis penyakit
stroke lain-lain
n = 45 Lansia
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 4 lansia (13,8%) memiliki lansia dengan asma, 2 lansia (6,9%) lansia dengan TBC, 8 lansia (27,6%) lansia dengan hipertensi, 1 lansia (3,4%) dengan kencing manis, 4 lansia (13,8%) dengan stroke, dan 10 lansia (34,5%) dengan lain-lain
(rematik/arthritis)
142
DIAGRAM 3.82 DISTRIBUSI UPAYA JIKA LANSIA SAKIT DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
n = 45 Lansia
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 8 lansia (17,8%) berobat ke dokter praktek, 35 lansia (77,7%) ke puskesmas dan 2 lansia (4,5%) tidak berobat
143
DIAGRAM 3.83 DISTRIBUSI PENGGUNAAN WAKTU SENGGANG DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
144
60 50 40 30
pengajian
senam
jogging
n = 45 Lansia
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 3 lansia (6,7%) dengan senam, 1 lansia (2,2%) dengan jogging, 19 lansia (42,2%) dengan pengajian dan sebanyak 22 lansia (48,9%) bukan salah satunya.
145
DIAGRAM 3.84 DISTRIBUSI LANSIA YANG BEKERJA DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
80 70 60 50 40 30 20 10 0 lansia kerja
lansia bekerja lansia tidak bekerja
n = 45 Lansia
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak13 lansia (28,9%) bekerja dan 32 lansia (71,1%) tidak bekerja
146
DIAGRAM 3.85 DISTRIBUSI KEMANDIRIAN LANSIA DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
100 90
80
70 60 50 40 30 20 10 0 kemandirian
n = 45 Lansia
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 41 lansia (91,1%) mandiri, 2 lansia (4,5%) 1 aktifitas tidak mandiri, 1
147
lansia (2,2%) mandi dan 1 aktifitas tidak mandiri, dan 1 lansia (2,2%) ketergantungan semua aktifitas.
DIAGRAM 3.86 DISTRIBUSI KEGIATAN POSBINDU DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
148
n = 45 Lansia
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 30 lansia (66,7%) mengikuti posbindu dan sebanyak 15 lansia (33,3%) tidak mengikuti posbindu.
149
DIAGRAM 3.87 DISTRIBUSI KEBIASAAN LANSIA DI RW 11 KELURAHAN DUNGUS CARIANG JUNI 2008
n = 45 Lansia
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 10 lansia (20,2%) merokok, sebanyak 20 (44,4%) minum kopi, sebanyak 7 (15,6) minum teh, sebanyak 8 (17,8) lain-lain.
150
15.
Analisa data DATA INTERPRETASI DATA Kunjungan posyandu Berdasarkan hasil wawancara dengan kader tidak teratur Pengahasilan keluarga dibawah UMR Tidak terpantau tumbuh kembang Daya beli terhadap kebutuhan gizi (laukpauk, buahbuahan, sayuran) kurang gizi MASALAH Kemungkinaan terjadi peningkatan gizi kurang pada balita
DS:
terdapat beberapa balita yang tidak mempunyai KMS dikarenakan penyediaan KMS terbatas Kader mengatakan belum diberikan pelatihan ttg gizi balita Pengetahuan kader ttg prnnah
Terdapat
85
orang balita di RW 11
terpenuhi
29,4
bulan , dan 67,1 % balita pada umur > 6 bulan 64,5 % memiliki penghasilan bawah Rp. 900.000 per bulan 58,99 % dalam pengolahan makanannya masih menggunakan cara dipotongdi
kadang-kadang mengkonsumsi sayuran, 83,4 % masih kadang mengkonsumsi buah-buahan dan 3,7 % tidak pernah mengkonsumsi buah-buahan. kadang-
DS : Berdasarkan hasil wawancara dengan saluran pembuangan kotoran dan air limbah semuanya ke selokan DO : kader
Ventilasi kurang 10%, pencahayaan kurang, luas ruangan tidak memadai, kondisi jamban tidak terawat
Terdapat
217
KK di RW 11 24,9% memiliki ventilasi > 10 % dari luas lantai, 65,9 % memilki ventilasi < 10 % dari luas lantai, dan 9,2 % tidak
kedalam rumah. 62,2 % memiliki luas bangunan < 8 m2 / orang 86,6 % tidak
memiliki pekarangan 67,7 mempunyai jarak WC < 10 meter penampungan 60,4 % yang WC ke %
memiliki kondisi
154 tempat penampungan air rata-rata tiap 1 minggu sekali 8,8 mempunyai kondisi air %
membuang sampah sembarang tempat 1,4 mempunyai kandang ternak dengan antara jarak letak % ke
meter dan 4,6 % jaraknya menempel dengan rumah 1,4 % memiliki kondisi kandang
Pemanfaatan
tidak
pada lansia
bahwa di RW 11 masih lansia mengalami hipertensi, kebanyakan lansianya masih dan Terjadi peningkatan penyakit hipertensi dan reumatik pada lansia banyak yang
menjadi perokok aktif meminum setiap hari Menurut penuturan satu ibu salah kader dan kopi
mengatakan bahwa diadakannya Posbindu, beberapa yang ada lansia tidak setiap
156
lansia di RW 11 35% lansia
termasuk kategori umur antara 55-60 tahun dan 65% lansia termasuk
13,8 %,
pegal dan asam urat sekitar 34,5 % Terdapat 28,9 % lansia yang masih
157
bekerja 66,7 % lansia
menjahit 17,8 %. Tingkat kemnadirian lansia berdasarkan KATZ diketahui Indeks yang
158
a.
Diagnosa keperawatan komunitas : Kemungkinan terjadi peningkatan status gizi kurang pada balita b.d kurangnya pengetahuan keluarga ttg kebutuhan gizi balita, cara pengolahan dan penyajian makanan untuk balita.
No 1.
Skor
Pembenaran Apabila tidak segera diatasi, maka kurang status akan gizi balita
semakin
bertambah.
2.
Perubahan positif pada komunitas jika masalah diatasi: 1 = Tidak ada 2 = Rendah 4
Masyarakat
mampu
159
3 = Sedang 4 = Tinggi 3. Peningkatan kualitas hidup jika masalah diatasi: 1 = Tidak ada 2 = Rendah 3 = Sedang 4 = Tinggi 4. Rangking dari semua masalah (1-6): 1 = paling tidak penting 6 = sangat penting Total skor 16 5 Karena kalau di biarkan maka status peningkatan 4 Jika diatasi maka kualitas pertumbuhan perkembangan meningkat. dan balita
b. Diagnosa keperawatan komunitas : Kemungkinan terjadi peningkatan penyakit b.d lingkungan rumah tidak sehat
No 1.
Skor
160
2 = Sedang 3 = Tinggi 2. Perubahan positif pada komunitas jika masalah diatasi: 1 = Tidak ada 2 = Rendah 3 = Sedang 4 = Tinggi 3. Peningkatan kualitas hidup jika masalah diatasi: 1 = Tidak ada 2 = Rendah 3 = Sedang 4 = Tinggi 4. Rangking dari semua masalah (1-6): 1 = paling tidak penting 6 = sangat penting Total skor 14 4 Karena kalau di biarkan maka akan menyebabkan peningkatan penyakit. 4 Lingkungan hidup yang 4 Masyarakat mampu
161
c.
Diagnosa keperawatan komunitas : Kemungkinan terjadi peningkatan angka kesakitan pada lansia b.d pemanfaatan posbindu tidak teratur
No 1.
Skor
Pembenaran Lansia yang sehat dapat mengurangi kesakitan pada lansia. angka
2.
Perubahan positif pada komunitas jika masalah diatasi: 1 = Tidak ada 2 = Rendah 3 = Sedang 4 = Tinggi 3
Lansia
dapat menikmati
3.
Peningkatan kualitas hidup jika masalah diatasi: 1 = Tidak ada 2 = Rendah 3 = Sedang 4 = Tinggi 4
4.
Rangking dari semua masalah (1-6): 1 = paling tidak penting 6 = sangat penting Total skor 13 4
karena bila dibiarkan akan menyebabkan peningkatan angka kesakitan pada lansia
162
17. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas a. Diagnosa keperawatan komunitas : Kemungkinan terjadi peningkatan status gizi kurang pada balita b.d kunjungan posyandu tidak teratur b. Diagnosa keperawatan komunitas : Kemungkinan terjadi peningkatan penyakit b.d lingkungan rumah tidak sehat c. Diagnosa keperawatan komunitas : Kemungkinan terjadi peningkatan angka kesakitan pada lansia b.d pemanfaatan posbindu tidak teratur
163
117
B. Perencanaan
Strategi TUM TUK Interven si Setelah dilakukan tindakan keperawatan, tidak terjadi a) Pengetahuan kader tentang masalah gizi pada (TKTP) meningkat b) Kemampuan kader dalam penyuluhan gizi (TKTP) balita Penkes 2. Memberikan penyuluhan tentang balita ibu-ibu gizi kepada dengan 1. Kader menjawab pengertian, tujuan, bahan dan syarat, makanan kandungan dapat balita 1. Pelatihan kader tentang kebutuhan gizi Setelah dilakukan pelatihan kader Pengetahuan kader Penkes meningkat 1. Verbal Pengetahuan kader tentang gizi balita (TKTP) meningkat 75% Mahasiswa RT 01 Arfah, Iis, dan Ineu Kegiatan Kriteria Standar Evaluasi Sumber Tempat PJ
No
Diagnosa Keperawatan
Rencana
selama 15 menit
pada balita
balita (TKTP)
118
meningkat Penkes balita kurang gizi gizi, contoh menu sehari TKTP, dan jenis c) Pengetahuan ibu-ibu yang mempunyai balita kurang tentang balita (TKTP) meningkat gizi gizi 3. Lakukan PMT makanan
pada balita Pengetahuan ibu-ibu tentang gizi balita (TKTP) 60% 2. Ibu-ibu mempunyai balita kurang menjawab pengertian, tujuan, syarat, gizi dapat yang meningkat
119
3. Pengetahuan ibuibu tentang jenis untuk
modifikasi makanan
untuk balita gizi kurang Ibu-ibu mempunyai gizi kurang yang balita dapat jenis TKTP
120
Psikomotor
121
122
No
DX
Tum
Tuk
Strateggi Intervensi
Evaluasi Rencana Kegiatan Kriteria 1. Pelatihan kader tentang rumah sehat 1.verbal Standar 1. Ibu kader dapat menyebutkan pengertian, syarat-syarat rumah sehat Menjelaskan tentang mengapa rumah harus ada jendela dan lubang angin,serta dibuka pintunya pada siang hari. Menjelaskan cara rumah bebas tikus.
Sumber
Tempat
PJ
1. penkes Setelah dilakukan pelatihan kader selama 15 menit a) Pengetahuan kader tentang masalah rumah sehat meningkat b) Kema mpuan kader dalam penyuluhan rumah sehat meningkat
mahasiswa
123
2. proses kelompok
2.psikomotor
Mahasiswa
2.RW 11
3. meningkatkan 3. proses kegiatan kerja kelompok bakti untuk membersihkan selokan, tempat umum,dan di
3. psikomot or
Mahasiswa
3.RW 11
124
sekitar rumah masing-masing partnership masing Puskesmas 4.RW 11 Puspita 4.Dikson , Deni Rusananda r, Irma PPU, Eka Puspita
4. Kerja sama dengan puskesmas tentang program KesLing yang sedang berjalan
patnership
4. Koordinasi dengan pihak puskesmas tentang kesehatan kerja di pabrik kulit yang berada di Rw 11.
Puskesmas
5. RW 11
patnership
Puskesmas
6. RW 11
6. Dikson , Deni
125
pemeriksaan air sumur di Rw 11 Rusananda r, Irma PPU, Eka Puspita
7.Proses kelompok
Psikomotor
7. Masyarakat dapat meniru cpercontohan tong sampah organic dan non organic
Mahasiswa
7. RW 11
No
TUM
TUK
Strategi Intervens i
Penanggung jawab
1.
126
angka kesakitan pada lansia keperawatan, Tidak terjadi peningkatan angka kesakitan pada lansia n komunitas pelaksanaa n posbindu selama 3 jam: Pengetahua n kader tentang masalah kesehatan lansia dan pengisian kms posbindu meningkat penkes a) Menjelaskan tentang masalah kesehatan lansia dan cara pengisian kms a) Pengeta huan kader mening kat a) pengetahua n kader tentang kesehatan lansia meningkat 75% dan kader dapat mengisi kms dengan benar Mahasiswa RT 01 Dian H
a)
b) kader
127
dapat melaksana kan kegiatan posbindu di setiap meja pelayanan dengan benar Mahasiswa dan pegawai puskes mas RT 01 Dian H
b) Praktek pelatihan pelaksanaan posbindu yang terdiri dari: - Meja 1 : pendaftaran klien - Meja 2 : penimbangan berat badan, tinggi badan, dan pemerikasaan tekanan darah - Meja 3 : pengisian kms - Meja 4: Pemeriksaan kesehatan oleh tenaga kesehatan yang diantaranya pemberian obat oleh tenaga puskesmas dan screening test Hb pada lansia - Meja 5: Penyuluhan
b) Respon psikomotor
128
oleh tenaga kesehatan
c)
c)
d) Memberitahu kan sehari sebelum posbindu dilaksanakan dengan cara: Penjemp utan oleh kader Pengum uman di mesjid
c)
129
d) Peran serta kelompok lansia ke posbindu meningkat
Mahasiswa
RT 01
Dian H
2.
a)
Setelah dilakukan Pelatihan tentang cara pengukura n tekanan darah selama 3 kali pertemuan : Pengetahua
130
n kader tentang pengukura n tekanan darah meningkat Mahasiswa dan kader b) memberikan bimbingan kepada setiap kader, 1 kader oleh 1 mahasiswa RW 11 Dian H
3.
Setelah dilakukan penyuluhan tentang penyakit yang sering terjadi pada lansia : hipertensi selama 15 menit:
a)
131
a) Pengetahua n kader tentang penyakit hipertensi meningkat a) menjelaskan kepada kader tentang hipertensi Penkes kat benar
4.
Setelah dilakukan penyuluhan tentang penyakit yang sering terjadi pada lansia : rematik selama 15 menit:
Mahasiswa
RT 01
Kartika
a)
Pengetahua
132
n kader tentang penyakit rematik meningkat mahasiswa b) Pengetahuan kelompok lansia tentang penyakit hipertensi meningkat 60% RT 01 Kartika
a)
5.
a)
Setelah dilakukan pelatihan senam lansia selama 1 jam: Pengetahua n kader tentang senam lansia meningkat
a)
133
penyakit rematik b) Keterampil an kader tentang gerakan senam lansia menungkat Penkes a) Pengetahuan kader tentang rematik meningkat 75%
mahasiswa
RT 01
Dewi A
c)
b) Pengetahuan kelompok lansia tentang penyakit rematik meningkat 60% mahasiswa, kader a) menjelaskan kepada kader tentang senam lansia a) Pengeta huan kader meningkat RT 01 Dewi A
b) Pengeta
134
huan kelompok lansia meningkat a) Pengetahuan kader tentang senam lansia meningkat 75%
c)
Penkes d) Memberitahu kan sehari sebelum kegiatan senam lansia dilaksanakan dengan cara:
a)
c)
Kelompok lansia dapat memperaga kan gerakan dari senam lansia mahasiswa RT 01 Irma P
135
Penkes, empower ment Penjemp utan oleh kader Pengum uman di mesjid
b) Psiokomotor
Mahasiswa, kader
RT 01
Irma P
c)
Psikom otor
136
penkes
Mahasiswa
RT 01
Kartika
Penkes
Mahasiswa
RT 01
Kartika
137
Mahasiswa, kader
RT 01
Kartika
empower ment
Mahasiswa, RT 01 Kartika
138
kader
129
C. Pelaksanaan
130
No
Waktu
Implementasi
Paraf
1. Melakukan pelatihan kader tentang kebutuhan gizi balita Hamzah, Iis, (TKTP)
Hasil : ibu-ibu kader dapat Ineu memahami tentang kebutuhan gizi balita dengan mampu menjelaskan pengertian diet TKTP, tujuan, syarat diet TKTP, menyebutkan bahan makanan dan kandungan gizi yang diperlukan, menyebutkn contoh menu sehari TKTP, dan jenis makanan balita dengan benar
2. Memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu yang mempunyai balita dengan gizi kurang di RW 11 tentang gizi balita
Hasil : ibu-ibu yang mempunyai balita dengan gizi kurang mampu memahami materi yang disampaikan oleh penyuluh
3. Melakukan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada balita dengan gizi kurang Hasil : Pemberian Makanan Tambahan diberikan kepada 16 balita dengan makanan yang diberikan adalah Jelly isi buah melon ditambah susu
131
Resiko timbulnya 1. Melakukan kerjasama dengan Dickson, pihak puskesmas tentang Deni, Irma penyakit akibat pemeriksaan air minum di RT03 lingkungan yang RW 11 kurang sehat.
2. Melakukan penyuluhan tentang rumah sehat 4 Selasa, 24 Juni 2008 3. Melakukan kerjasama dengan pihak Puskesmas tentang kesehatan kerja di pabrik kulit diwilayah RT03 RW11 5 Kamis, 26 Juni 2008 4. Memberikan penyuluhan kesehatan tentang APD kepada pekerja di pabrik kulit 5. Membuat contoh tong sampah organic dan an-organik Jumat, 6 27 Juni 2008 Dickson, Deni, Irma Dickson, Deni, Irma Dickson, Deni, Irma
Dickson, Deni, Irma 7 8 Minggu, 22 Juni 2008 ( 16.00) Kemungkinan 1. Memberitahukan kepada kelompok lansia bahwa akan terjadinya Dian H diadakan kegiatan posbindu peningkatan angka kesakitan pada lansia Hasil : kader telah memberitahukan kepada kelompok lansia tentang kegiatan posbindu yang di umumkan di mesjid.
132
pendaftaran klien Senin, 23 Juni 2008 ( 09.00) Meja 2 : penimbangan berat badan, tinggi badan, dan Dian H pemerikasaan tekanan darah Meja 3 : pengisian kms Meja 4: Pemeriksaan kesehatan oleh tenaga kesehatan yang diantaranya pemberian obat oleh tenaga puskesmas dan screening test Hb pada lansia Meja 5: Penyuluhan kesehatan oleh tenaga
Hasil : kader dapat melaksanakan kegiatan posbindu di setiap meja pelayanan dengan benar.
tentang
cara
Hasil : kader memahami cara pengisian KMS dan mengapilkasikannya dengan benar
4. Mengadakan pelatihan kader yaitu dengan memberikan penyuluhan tentang penyakit yang sering diderita oleh lansia: hipertensi
Hasil : pengetahuan kader tentang penyakit hipertensi meningkat 75 %
133 penyuluhan tentang penyakit yang sering diderita oleh lansia: rematik
Hasil : pengetahuan kader tentang Dian H penyakit rematik meningkat 75 %
6. Mengadakan pelatihan kader yaitu dengan memberikan penyuluhan tentang pengukuran tekanan darah
(09.20) 11 Hasil : Pengetahuan kader tentang pengukuran tekanan darah meningkat 50% Dian H
7. Mengadakan pelatihan kader yaitu bimbingan kepada setiap kader, 1 kader oleh 1 mahasiswa untuk melatih cara mengukur tekanan darah.
Hasil : keterampilan kader dalam mengukur tekanan darah belum optimal karena kader mengalami kesulitan dan kaku sehingga di perlukan waktu untuk latihan ( 09.40) 12 Dewi A
8.
Memberitahukan kepada kelompok lansia bahwa akan diadakan kegiatan senam lansia.
Hasil : kader telah memberitahukan kepada kelompok lansia tentang kegiatan sensm lansia yang di umumkan di mesjid.
(10.00) 13
9. Memberitahukan kepada kelompok lansia bahwa akan diadakan kegiatan senam lansia.
Hasil : kader
telah Irma P
134
memberitahukan kepada kelompok lansia tentang kegiatan sensm lansia yang di umumkan di mesjid.
14
Kartika
(15.00)
135
16
Semua Mahasiswa
136
137
27-Juni-2008 1 S:
Kader mengatakan sudah mengerti tentang gizi balita Hamzah, (TKTP) Ibu-ibu dengan balita gizi kurang mengatakan sudah memahami tentang gizi balita (TKTP) Ibu-ibu dengan balita gizi kurang mengatakan akan mencoba menyajikan makanan yang lebih variatif untuk balitanya
O; Iis Ineu dan
Kader mampu menjawab pertanyaan dengan benar tentang gizi balita (TKTP) meliputi pengertian, tujuan, syarat, kandungan gizi, contoh menu dan jenis makanan balita. Pengetahuan kader mengenai gizi balita (TKTP) meningkat 75% Ibu-ibu dengan balita gizi kurang hanya mampu menjawab pertanyaan tentang pengertian, tujuan, dan syarat gizi balita (TKTP) Pengetahuan ibu-ibu dengan balita gizi kurang mengenai gizi balita (TKTP) meningkat 30%
A: Masalah belum teratasi P:
Kader dapat menyampaikan penyuluhan kesehatan tentang giz balita (TKTP) kepada ibu-ibu yang memiliki balita Ibu-ibu dengan balita gizi kurang dapat memodifikasi PMT
27-Juni-2008 2 S: Dickson, Irma,
Deni, Eka
Koordinasi dengan pihak kader tentang rumah sehat Koordinasi dengan pihak Puskesmas tentang program Kesling yang berjalan
27-Juni-2008
S:
Dewi, Dian,
Kader mengatakan merasa berbeda pada kegiatan posbindu yang dilaksanakan karena adanyan pemeriksaan hemoglobin
Kartika
Kader mengatakan pengetahuan tentang rematik meningkat Kelompok lansia mengatakan pengetahuannya bertambah mengenai penyakit reumatuk Kader mengatakan pengetahuan tentang hipertensi bertambah Kelompok lansia mengatakan pengetahuannya bertambah mengenai penyakit hipertensi Kader mengatakan merasa kesulitan dalam mengukur tekanan darah karena harus sering Usila mengatakan merasa senang karena diaadakan senam lansia
O:
Kader dapat mengisi kms posbindu dengan benar Kader dapat menempati meja masing-masing sesuai
139 dengan fungsinya Pengetahuan kader bertambah 75% tentang penyakit reumatik Pengetahuan kelompok lansia bertambah 50% tentang penyakit reumatik Pengetahuan kader bertambah 75% tentang penyakit hipertensi Pengetahuan kelompok lansia bertambah 50% tentang penyakit hipertensi Kader mengalami kesulitan dalam mengukue tekanan darah, hanya satu kader yang dapat mengukur tekanan darah
A: Masalah belum teratasi P:
Koordinasikan dengan kader mengenai jadwal untuk senam lansia Koordinasikan dengan puskesmas mengenai pemeriksaan kesehatan lansia lebih lanjut
117 BAB V PENUTUP Kesimpulan Komunitas adalah masyarakat yaitu sekumpulan orang yang hidup bersama disuatu tempat dengan ikatan-ikatan aturan tertentu. Unit-unit masyarakat adalah komuniti, keluarga, kelompok yang mempunyai tujuan dan nilai yang sama. Keperawatan komunitas merupakan suatu sintesis dari keperawatan dan praktek kesehatan umum yang diaplikasikan untuk promosi dan melindungi kesehatan masyarakat. Dalam melaksanakan dokumentasi keperawatan komunitas perawat
menggunakan langkah-langkah proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi. Diagnosa keperawatan menganut komponen utama yaitu : 1. Problem (masalah) : yang merupakan kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang seharusnya terjadi. 2. Etiologi (penebab ) : menunjukan penyebab masalah kesehatan atau keperawatan keperawatan. Sign/symptom : informasi yang diperlukan untuk merumuskan diagnosa. yang dapat memberikan arah terhadap intervensi
118
119