Anda di halaman 1dari 10

SISTEM INFORMASI SPASIAL (INDRAJA 2)

(SIG SOFTWARE R2V)

OLEH :

SRI RAHAYU L 131 10 307

A. Latar Belakang Sistem Informasi Geografis merupakan sistem berbasis computer yang didesain untuk mengumpulkan, mengelola, memanipulasi, dan menampilkan informasi spasial (keruangan).Yakni informasi yang mempunyai hubungan geometric dalam arti bahwa informasi tersebut dapat dihitung, diukur, dan disajikan dalam sistem koordinat, dengan data berupa data digital yang terdiri dari data posisi (data spasial) dan data semantiknya (data atribut). SIG dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan dan menganalisis suatu obyek dimana lokasi geografis merupakan karakteristik yang penting, dan memerlukan analisis yang kritis. SIG juga merupakan sebuah alat bantu manajemen berupa informasi berbantuan komputer yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi. Teknologi SIG mengintegrasikan operasi pengolahan data berbasis database yang biasa digunakan saat ini, seperti pengambilan data berdasarkan kebutuhan dan analisis statistik dengan menggunakan visualisasi yang khas serta berbagai keuntungan yang mampu ditawarkan melalui analisis geografis melalui gambargambar petanya

B. Tujuan Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan Makalah ini yaitu untuk: 1. Mempelajari cara pembuatan peta dalam Sistem Informasi Geografi (SIG) dengan cara digitasi dalam lembar kerja R2V. 2. Mahasiswa dapat memahami dan mengoperasikan serta mengerti software-software dalam Sistem Informasi Geografi secara menyeluruh. 3. Mengetahui cara pengopersian program R2V dalam pembuatan peta sampai dengan pencetakannya.
C. Manfaat Adapun manfaat dari Sistem Informasi Geografi ( SIG) itu sendiri yaitu program yang dapat digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, pengaktifan sesuai kehendak, pentransformasian, serta penyajian data spasial dari suatu fenomena nyata dipermukaan bumi untuk maksud-maksud tertentu.

B. PEMBAHASAN R2V merupakan salah satu perangkat lunak dalam pembuatan peta di dalam komputer yang berfungsi sebagai lembar kerja pertama atau langkah awal dalam dalam memasukkan data peta dari

peta dasar. Proses pemasukan data tersebut dilakukan dengan cara


digitasi yang sebelumnya sudah ditentukan terlebih dahulu titik koordinat pada peta yang akan didigitasi, serta pengeditan

kesalahan-kesalahan pada proses digitasi. Jika pada proses


pendigitasian terjadi kesalahan maka peta yang dihasilkan tidak akan sesuai dengan yang diinginkan, oleh karena itu pendigitasian harus dilakkan secara teliti atau tepat. Setelah proses pendigitasian selesai maka selanjutnya akan dilakukan pengkodean atau pemberian identitas pada peta. Identitas yang akan dimasukkan seperti garis pantai, batas propinsi, batas kabupaten, dan sebagainya.

C. Langkah kerja pada program R2V: 1. Memulai Program R2V: - Klik dua kali Icon R2V pada Dekstop atau Rocket Dock. - Tampilan Shortcut R2V pada Rocket Dock - Klik Icon (Open Image), maka akan muncul kotak dialog berikut. - Tampilan kotak dialog Open pada R2V - Pilih nama File yang bertipe TIFF dan hasilnya sebagai berikut. - - Tampilan peta pada program R2V 2. Memberi Koordinat pada Peta - Klik Icon (Control Point Editor), setelah itu klik di titik pertemuan terluar dari koordinat peta tersebut maka akan muncul kotak dialog. - Tampilan kotak dialog Control Point - Masukkan angka koordinat, misal: X = 600000 Y = 9525000 - Lakukan hal itu pada keempat titik pada peta sehingga jika titik-titik tersebut dihubungkan maka akan membentuk persegi empat.

3. Melakukan Digitasi Klik Icon (line editor). Gunakan F2 untuk memperbesar peta agar lebih mudah untuk didigitasi dan F3 untuk memperkecil peta kembali. Memulai melakukan digitasi dengan cara mengklik kursor di ujung garis kemudian dijalankan menurut garis tersebut sambil mengklik secara berulang-ulang. Jika sudah sampai di ujung garis, untuk memutusnya menekan Enter atau 0. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat proses pendigitasian adalah mengedit garis-garis yang masih banyak terjadi kesalahan, hal itu dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: (Add Node), digunakan untuk menambah setiap garis pada digitasi. (Delete Node), digunakan untuk menghapus garis pada digitasi. (Move Node), digunakan untuk memindahkan garis yang melenceng pada digitasi. (Snap Node), digunakan untuk menyatukan garis pada perpotongan garis, baik yang kurang menyatu maupun yang kelebihan.

4. Pemberian ID Klik Icon (Show Image). Klik Icon (Show Line Ids), maka hasilnya sebagai berikut: Tampilan peta hasil digitasi beserta ID-nya. Selanjutnya klik (Set Value) untuk memberikan ID pada yiap garis. Tampilan kotak dialog Current ID Value. Masukkan ID pada Set Current ID As dengan ketentuan: ID 0 untuk batas kabupaten ID 1 untuk batas provinsi ID 2 untuk batas laut Setelah memasukkan ID pada Set Current ID As klik ID pada garis yang telah ditentukan di atas. 5. Penyimapnan File Klik File pada menu Pilih Save Project As. Tampilan kotak dialog Save As Beri nama file yang akan disimpan, misal: lampung. Pilih penyimpanan file dalam bentuk SHP (agar bisa di buka di Arc View dan Arc Info). Klik Save.

D. KESIMPULAN Berdasarkan latar belakang dan pembahasan di atas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: A. Sistem Informasi Geografi merupakan sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan dan mampu mengintrpretasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakeristik fenomena (gejala geografis) yang ditemukan di lokasi tersebut. Berdasarkan prinsipnya, Sistem Informasi Geografi terdiri atas tiga subsistem yaitu: 1. Subsistem Masukan (input) Subsistem input adalah pengumpulan data objek-objek material geografi yang mendukung dan dapat dimasukan ke dalam topik geografi yang akan diinformasikan. Data SIG dapat berasal data peta, tabel, foto udara, citra satelit, atau hasil survey lapangan. 2. Subsistem pengolahan dan penyimpanan data (proses) Subsistem proses adalah penyimpanan data yang memungkinkan untuk dipanggil kembali atau dikoreksi secara cepat dan akurat. Data yang dapat dikelola terdiri dari dua jenis data yaitu data keruangan yang mengacu pada ruang, lokasi, atau tempat-tempat lain di bagian muka bumi.Selain dari pada itu, terdapat juga data deskriptif atau data artibut yaitu data yang ada pada keruangan kewilayahan atau lokasi, baik berupa kualitatif (bentuk simbol) maupun bnetuk kuantitatif (bentuk jumlah, tingkat), pada grafik atau peta.

3. Subsistem Penyajian (output)


Subsistem output adalah penyajian sebagian atau semua data dan hasil dari manipulasi data bisa dalam bentuk tabel, file peta elektronik (digital), grafik dan lain-lain. Komputer mampu mengolah data dari penginderaan jauh, baik berupa foto udara, citra satelit ataupun citra radar dan disimpan dalam memori komputer.Penggunaan komputer lebih menguntungkan, sebab data-data yang ada mudah dan cepat diolah, disimpan dalam tempat yang ringkas, mudah diingat, mudah diubah dan mudah ditransformasikan. 4. R2V merupakan salah satu perangkat lunak dalam pembuatan peta di dalam komputer yang berfungsi sebagai lembar kerja pertama atau langkah awal dalam dalam memasukkan data peta dari peta dasar. Proses pemasukan data tersebut dilakukan dengan cara digitasi yang sebelumnya sudah ditentukan terlebih dahulu titik koordinat pada peta yang akan didigitasi, serta pengeditan kesalahan-kesalahan pada proses digitasi. Setelah didigitasi maka akan dilakukan pemberian ID pada tiap-tiap garis.

SRI RAHAYU L 131 10 307

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai