Anda di halaman 1dari 7

BAB III METODE PENELITIAN

1. Desain / rancangan penelitian Penelitiaan yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif dengan desain studi potong lintang (cross-sectional), yaitu suatu desain penelitian yang melakukan pengukuran terhadap variable dependen (umur menarche) dan variable independen (IMT, status gizi BB/U) pada saat yang bersamaan.

2. lokasi dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di alasan pemilihan lokasi ini adalah belum pernah diadakan penelitian tentang hubungan antar IMT dengan umur menarche sebelumnya, dan memudahkan waktu penelitian karena sekolah dasar dan menengah yang menyatu. Waktu penelitian dilakukan pada bulan. 3. populasi dan sampel Populasi penelitian adalah seluruh remaja putrid SD dan SMP blab la yang berumur antara 913 tahun. Umur tersebut diambil berdasarkan hasil-hasil penelitian mengenai umur menarche yang telah dilakukan sebelumnya.

Sampel penelitian ini adalah remaja putrid yang berumur antara 9-13 tahun dengan criteria telah mengalami menarche dalam waktu <4 bulan dari saat dilakukannya penelitian. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling yang berarti sampel diambil berdasarkan suatu pertimbangan yang dubuat oleh peneliti (Notoatmodjo,2002). Pertimbangan pengambilan sampel pada penelitian ini adalah pengukuran antropometri kurang dari 4 bulan setelah datangnya menarche dapat dikategorikan sebagai hasil-hasil pengukuran pada saat datangnya menarche (Annual report, 1975; Aswin, dkk, 1982 dalam Aswin, dkk, 1983).

Besar sampel dihitung dengan menggunakan rumus : (Ariawan, 1998)

Berdasarkan rumus diatas, maka sampel yang diperlukan sebesar26,72 remaja putrid. Jumlah tersebut dibulatkan menjadi 27. Berarti 27 remaja putrid diperlukan sebagai sampel agar kita percaya 90% dalam melakukan estimasi prevalensi menarche pada remaja putrid. Perhitungan besar sampel dapat dilihat pada lampiran (berapa?)

Keterangan : 1,64 uuntuk derajat kepercayaan 90 % P : proporsi kejadian menarche 33,71 (Simamora, 2001) d : derajat penyimpangan (15%)

4. sumber dan jenis data Data yang dikumpulkan adalah data sekunder dan data primer. Data sekunder terdiri dari gambaran umum lokasi penelitian dan jumlah serta karakteristik umur siswi putrid di lokasi penelitian. Data primer terdiri dari berat badan dan tinggi badan yang dilakukan dengan pengukuran dan data asupan ebergi, asupan protein yang diperoleh melalui recall 24 jam dan keterangan menarche yang diketahui dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada reponden. Sebelum dilakukan pengukuran terhadap berat badan dan tinggi badan serta recall 24 jam terlabih dahulu dilakukan penelusuran sampel dengan menggunaan daftar pertanyaan yang dibagikan kepada seluruh populasi. Daftar pertanyaan tersebut berisi nama siswi, kelas, tanggal lahir, umur, serta keterangan apakah sudah mendapatkan menarche dan kapan mendapatkannya yang dilakukan kurang lebih 1 minggu sebelum diadakan pengukuran. Dari hasil kuesioner tersebut, kemudian dipilih populasi yang memenuhi criteria untuk dijadikan sampel penelitian.

5. instrument penelitian Instrume yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Daftar pertanyaan/kuesioner identitas responden b. Alat timbangan berat badan (timbangan injak) c. Alat pengukur tinggi badan (microtoise)

6. cara pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti yang seblumnya telah mendapatkan pelatihan untuk melakukan pengukuran sebagai berikut : a. Data identitas sampel Data identitas sampel diperoleh melalui jawaban kuesioner yang dibagikan kepada seluruh populasi sebelum pengukuran berat badan dan tinggi badan dimulai. Dari jawaban kusioner ini akan diperoleh informasi siswi yang telah mendapatkan menstruasi <4bulan setelah datangnya menarche yang selanjutnya akan dijadikan sampel penelitian.

b. Data penimbangan berat badan

Data diperoleh dengan cara menimbang sampel diatas timbangan injak. Sampel diminta untuk tidak menggunakan sepatu dan bila ada benda-benda yang dikantongi maka selama penimbangan benda trsebut dikeluarkan dari kantong baju atau rok. Sampel berdiri tegak dengan pandangan lurus ke depan dan bernafas secara normsl. Hasil pengukuran merupaka rata-rata dari dua kali penimbangan dengan pendekatan satu angka di beakang koma.

c. Data pengukuran tinggi badan Data pengukuran tinggi badan yang diperoleh merupakan jarak antar titik tertinggi kepala dengan lantai. Sampel diminta berdiri tegak, pandangan lurus k depan serta bernafas secara normal, kaki sejajar dengan microtoise, sedangkan tumit pingguk, punggung dan kepala bagian belakang sampel menyentuh dinding tempat microtoise tergantung. Sepatu dilepaskan, selanjutnya bagian microtoise yang dapat digeser diletakkan di bagian puncak kepala. Pengukuran dilakukan dua kali dan diambil rata-ratanya.

7. pengolahan dan analisis data Data yang telah dikumpulkan melaui kuesioner diolah segera setelah disunting yang selanjutnya direkapitulasi dan dimasukkan ke dalam program SPSS yang kemudian akan langsung diolah dengan bantuan program-program yang ada dalam SPSS. Analisis yang dilakukan adalah : a. Analisis univariat Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran distribusi frekuensi dari variable dependen yaitu umur menarche yang berskala rasio dan variable independen yang berskala rasio yaitu berat badan, tinggi badan, dan IMT dengan menghitung mean, mesian, standar deviasi dan nilai minimal-maksimal serta status gizi (IMT dan BB/U) yang berskala ordinal.

b. Analisis bivariat Analisis ini dilakukan untuk melihat hubungan antara variable independen (IMT, BB/U) dengan variable dependen (umur menarche) Uji statistic yang digunakan : Uji korelasi yang dinyatakan dengan koefisien korelasi yang rumusnya adalah sebagai berikut (Pearson Product Moment Correlation Coefficient)

DEFINISI OPERASIONAL

1. Menarche Haid atau menstruasi yang pertama kali dialami oleh seorang wanita sebagai tanda kematangan seksual atau mulai berfungsinya system reproduksi. Dikategorikan menjadi dua status menarche yaitu: a. Sudah menarche b. Belum menarche Skala : ordinal 2. Umur Lamanya hidup reponden yang dihitung sejak tanggal dilahirkan sampai dengan pengukuran dilakukan yang dihitung berdasarkan tahun kelahiran kemudian dikategorikan menjadi : Umur 9 tahun Umur 10 tahun Umur 11 tahun Umur 12 tahun Umur 13 tahun : 9 - < 10 tahun : 10 - < 11 tahun : 11 - < 12 tahun : 12 - < 13 tahun : 13 - < 14 tahun

Skala ordinal 3. Umur menarche Umur responden pada asaat mendapatkan menstruasi pertama dalam periode < 4 bulan dari saat dilakukannya penelitian dan diperoleh melalui pengurangan bulan dan tahun responden mendapatkan mestruasi pertama dengan bulan dan tahun responden dilahirkan. Dinyatakan dalam satuan bulan dan diperoleh dengan cara wawancara dengan alat bantu kuesioner. Skala : rasio

4. IMT Kondisi status gizi remaja putrid yang diukur dari perbandingan antara berat badan (kg) dengan kuadrat tinggi badan (m) yang diukur dengan skala rasio dan kemudian diklasifikasikan berdasarkan standar persentil IMT menurut umur dan jenis kelamin dari CDC Growth Chart, 2000 dan dikategorikan menjadi : 1. Status gizi kurang : IMT <5 persentil

2. Status gizi normal : IMT 5-84 persentil 3. Status gizi lebih 4. Obesitas Skala : rasio, ordinal 5. BB 6. BB/U : IMT >- 85 - < 95 persentil : IMT >- 95 persentil

DAFTAR PUSTAKA

Abdoerrachman, dkk. 1985. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak Jilid I. Jakarta : Bahian Ilmu Kesehatan Anak FK-UI Abdurrahman. 2001. Factor-faktor yang Berhubungan dengan Status Menarche pada Remaja Putri. Skripsi FKM-UI Depok Almatsier, Sunita. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Umata Ariawan, Iwan. 1998. Besar dan Metoda Sampel pada Penelitian Kesehatan. Depok : Jurusan Biostatistik dan Kependudukan FKM-UI Suhardjo. 1996. Perencanaan Pangan dan Gizi. Jakarta : Bumi Aksara Supariasa, I Dewa Nyoman, dkk. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC Jelliffe, Derrick B and E. F. Patrice Jeliffe. 1989. Community Nutritional Assesment. New York : Oxford Medical Publications WHO. 1995. Physical Status. : The Use and Interpretation of Anthropometry. Geneva : WHO Expert Committee Rijanti. 2002. Hubungan Konsumsi Makanan dan Faktor-faktor Lain dengan Status Gizi Anak Sekolah di SD PSKD Kwitang VIII Depok. Tesis, FKM-UI Depok Sediaoetomo. 1987. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi. Jilid I. Jakarta : Dian Rakyat Krummel, Debra A and penny M Kris Etherton. 1996. Nutrition in Womens Health. Maryland : An Aspen Publications Inc Dacey, John and Maureen Kenny. 1997. Adolescent Development 2nd Edition. USA : The Mc Graw-Hill Companies, inc Beal, Virginia A. 1980. Nutrition in The Life Span. University of Massachusetts Landau, R Barbara. 1980. Essential Human Anatomy and Physiology 2nd Edition. London : Scott, Foresman and Company Hughes, Fergus P and Lloyd D Noppe. 1985. Human Development Across the Life Span. University of Wisconsin-Green Bay, West Publishing Company Diehl, Harold Sheerly, et al. 1980. Health and Safety for You 5th Edition. USA : Mc Graw-Hill, inc Aswin, Soedjono, dkk. 1983. Hubungan antara Status Gizi dan Menstruasi pada Remaja Muda di Kotamadya Yogyakarta. FK-UGM. Yogyakarta Muthmainnah, Reni Rosyida, 1999. Status Gizi dan Menarche Siswi SD Muhammadiyah 24 Pagi Jakarta Timur. Skripsi FKM-UI Depok Myrtaty. 1992. Hubungan antara Factor Genetis, Nomor Kelahiran Anak dan Umur Ibu Melahirkan di Usia Menarche. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. UNAIR

Simamora, Tinexcelly Marisiuli. 2001. Status Gizi, Ukuran Antropometri dan Umur Menarche Siswi Umur 9-12 Tahun pada SD Tarakanita I dan SLTP Tarakanita V Jl. Barito Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Skripsi, FKM-UI. Depok Bartley, Samuel Howard. 1976. Life and Health 2nd edition. USA : Random House.inc Pipes and Trahms. 1993. Nutrition in Infancy and Childhood 5th edition. USA : Mosby College Publishing Rickert, Vaughn I. 1995. Adolescent Nutrition Assesment nad Management. New York : Chapman & Hall

Anda mungkin juga menyukai