Anda di halaman 1dari 7

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah Dalam sebuah perkembangan dalam ilmu pengetahuan, banyak menitikberatkan sebuah kata yang berpengaruh pada hal tersebut. Inteligensi sering disebut dengan kecerdasan yang sangat besar pengaruhnya bagi kekuatan mental maupun pikiran dalam hidup. Inteligensi berpengaruh untuk mengubah kehidupan seseorang. Menurut Encyclopaedia Britannica dalam buku Boost Your Inteligence, inteligensi adalah kualitas bawaan sejak lahir, sebagai hal yang berbeda dari kemampuan yang diperoleh melalui pengalaman individual. Dalam perkembangannya inteligensi dapat digunakan sebagai kekuatan mental dan bermain untuk mengubah untuk meningkatkan inteligensi mereka. Inteligensi yang dimiliki oleh beberapa individu adalah berbeda, bahkan di berbagai budaya yang ada di masyarakat. Menurut pandangan eksplisit, para ahli mengatakan bahwa hakikat inteligensi merupakan apa yang telah dihasilkan dari tes-tes. Hasil tes yang berbeda tidak selalu menunjuk kepada satu hal yang sama. Tes-tes berbeda ternyata dibuat untuk mengukur konstruk yang berbeda-beda (Daniel, 1997,2000; Kaufman, 2000; Kaufman & Lichtenberger, 1998). Inteligensi dihasilkan dari tes-tes, maka menimbulkan perbedaan inteligensi individu yang satu dengan yang lainnya. Apa yang faktor yang mempengaruhi perbedaan inteligensi tersebut?. Maka dari itu, faktor-faktor yang mempengaruhi inteligensi akan menjadi topik dalam makalah ini. Besar-kecil bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi inteligensi menjadi sangat kontroversial, dimana faktor bawaan dan lingkungan membawa pengaruh pada inteligensi. Namun kini, tidak lagi menjadi peredebatan manakalah faktor manakah yang lebih besar pengaruhnya terhadap perbedaan inteligensi individu yang satu dengan individu yang lain. Tidak hanya kedua faktor tersebut, namun lebih dari itu dapat menjadi pengaruh besar bagi inteligensi. Mengapa? Karena inteligensi sangat penting bagi perkembangan kognitif kita dalam menunjang kehidupan kita.

2. Tujuan Penulisan Untuk menjelaskan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi inteligensi Untuk memberikan gambaran seberapa besar faktor-faktor tersebut

mempengaruhi inteligensi

3. Manfaat Penulisan Menambah inteligensi Meningkatkan pemahaman mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi inteligensi pengetahuan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB II PEMBAHASAN

1. Faktor Bawaan dan Faktor Lingkungan Faktor-faktor yang mempengaruhi inteligensi menjadi kontroversi, apakah faktor bawaan atau lingkungan. Namun Azwar (2010) mengatakan bawah pokok perdebadatan masa kini beralih pada faktor manakah yang lebih menentukan terjadinya perbedaan inteligensi individu yang satu dengan individu yang lainnya. Faktor bawaan dalam Azwar (2010) menentukan batas dan kemungkinan apa yang dapat terjadi pada organism dalam lingkungan kehidupannya. Sedangkan faktor lingkungan dalam Azwar (2010) menjadi proses belajar yang menyebabakan perbedaan perilaku individu yang satu dengan yang lainnya Faktor Bawaan atau Keturunan Menurut Khadijah (2009), faktor genetik merupakan faktor ini ditentukan oleh sifat yang dibawa sejak lahir. Sedangkan Jaali (2007), dimana faktor ini ditentukan oleh sifat yang dibawa sejak lahir. Jaali (2007), mengungkapkan bahwa batas kesanggupan atau kecakapan seseorang dalam memecahkan masalah, antara lain ditentukan oleh faktor bawaan. Tidak heran jika di dalam kelas ditemukan berbegai tingkat kecerdasan antara lain bodoh, agak bodoh, pintar dan sangat pintar. Penelitian membuktikan bahwa korelasi nilai tes IQ dari satu keluarga sekitar 0,50. Sedangkan di antara 2 anak kembar, korelasi nilai tes IQnya sangat tinggi, sekitar 0,90. Bukti lainnya adalah pada anak yang diadopsi. IQ mereka berkorelasisekitar 0,40 0,50 dengan ayah dan ibu yang sebenarnya, dan hanya 0,10 0,20 dengan ayah dan ibu angkatnya. Selanjutnya bukti pada anak kembar yang dibesarkan secara terpisah, IQ mereka tetap berkorelasi sangat tinggi, walaupun mungkin mereka tidak pernah saling kenal. (dalam Khadijah, 2009) Faktor Lingkungan

Menurut Khadijah (2009), faktor lingkungan

adalah faktor yang

mempengaruhi perkembangan intelegensi yang berasal di luar diri seseorang atau alam sekitarnya. Inteligensi tentunya tidak bisa terlepas dari otak. Perkembangan otak sangat dipengaruhi oleh gizi yang dikonsumsi. Selain gizi, rangsangan-rangsangan yang bersifat kognitif emosional dari lingkungan juga memegang peranan yang amat penting. (dalam Khadijah, 2009). Faktor lingkungan tidak hanya sebatas alam sekitarnya, namun faktor lingkungan keluarga, faktor kesehatan, faktor sosio-ekonomi dan faktor pendidikan. Faktor lingkungan tempat tinggal, dimana menurut Bayley (dalam Slameto, 1995) mengatakan bahwa lingkungan yang kurang baik akan menghasilkan kemampuan intelektual yang kurang baik pula (dikutip Arini, tanpa tahun). Faktor lingkungan keluarga dimana mereka bertanggung jawab atas pendidikan dan perkembangan anak. Merekelah yang lebih memiliki waktu lebih banyak dalam memperhatikan perkembangan anak berkaitan dengan stimulus atau ransanganrasangan serta pola asuh keluarga yang akan mempengaruhi inteligensi anak. Faktor kesehatan, dimana status gizi dan kondisi fisik sangat diperhatikan. Menurut Bayley (dalam Slameto, 1995) mengatakan bahwa keadaan gizi yang kurang baik, kesehatan yang buruk, perkembangan fisik yang lambat menyebabkan tingkat kemampuan mental yang rendah (dikutip Arini, tanpa tahun). Faktor sosio-ekonomi dimana berkaitan dengan pendapatan keluarga. Menurut Bayley (dalam Slameto, 1995) yang mengatakan bahwa pendapatan keluarga, pekerjaan orang tua dan faktor-faktor sosial ekonomi lainnya, berkorelasi positif dan cukup tinggi dengan taraf kecerdasan individu mulai usia 3 tahun sampai dengan remaja (dikutip Arini, tanpa tahun). Terakhir faktor pendidikan, sekolah bisa jadi rumah kedua bagi individu yang ingin mentransfer pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai kehidupan. Sama halnya dengan faktor pembentukan dimana sekolah menjadi pembentukan di luar diri individu yang mempengaruhi inteligensi. Metode-metode Penelitian Komorita, dkk (1997) memaparkan bahwa penelitian dilakukan dengan mengendalikan pengaruh faktor bawaan dan membiarkan faktor lingkungan bervariasi atau

dengna mengendalikan faktor lingkungan dan membiarkan faktor bawaan bervariasi (dalam Azwar, 2010) a. Hereditas terkendali dan lingkungan bervariasi Penelitian ini menggunakan anak kembar identik, dimana kondisi mewakili hereditas yang dikendalikan karena anak kembar identik berasal dari pembuahan ovum tunggal dan memiliki rangkaian gen yang identi (kembar monozygotic atau kembar MZ) sehingga memungkinkan dari faktor bawaan, anak kembar identik adalah sama. Namun studi menggunakan anak kembar identik tidak bisa menjadikan lingkungan bervariasi secara sistematik. (dalam Azwar, 2010) b. Lingkungan terkendali dan heredites bervariasi Penelitian yang menggunakan teknik pengendalian lingkungan banyak dilakukan dengan menggunakan hewan sebagai subjeknya. Hal ini dikarenakan hewan lebih dapat dicegah dari pengaruh faktor-faktor luar yang tidak dikehendaki. (dalam Azwar, 2010) c. Studi kemiripan dalam keluarga Dalam mempelajari kemiripan dalam keluarga, peneliti berada dalam suatu situasi hereditas yang bervariasi dan lingkungan yang terkendali. Jika hereditas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap individu dan pengaruh lingkungan terkontrol maka mereka yang memiliki hubungan kekeluargaan dekat akan lebih mirip satu sama lain. (dalam Azwar, 2010) d. Studi sejarah keluarga Studi ini memanfaatkan mengenai informasi mengenai garis keturunan dan keluarga dari beberapa generasi. Memplajari garis keturunan suatu keluarga, peneliti berada dalam situasi yang menyerupai eksperimen pembiakan selektif. Dalam kondisi ini faktor lingkungan tidak sepenuhnya terkendali an faktor herediter tidak dapat dibuat bervariasi secara sistematik. (dalam Azwar, 2010) Kesimpulan Efek Bawaan dan Lingkungan Komorita dkk. (1967) menyimpulkan secara umum mengenai efek hereditas dan lingkungan terhadap sifat manusia termasuk inteligensi sebagai berikut (dalam Azwar, 2010) : a. lingkungan. b. Lingkungan dapat memodifikasi efek hereditas Hereditas menetapkan batas perkembangan yang dapat dilakukan oleh

c.

Tidak satupun karakteristik atau perilaku yang tidak ditentukan

bersama oleh faktor lingkungan dan faktor keturunan. d. Ada beberapa macam karakteristik yang lebih dipengaruhi oleh salah

satu diantara faktor hereditas dan faktor keturunan.

2. Faktor Minat dan Pembawaan yang Khas Dimana minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu. Dalam diri manusia terdapat dorongan atau motif yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar,sehingga apa yang diminati oleh manusia dapat memberikan dorongan untuk berbuat lebih giat dan lebih baik.(dalam Jaali, 2007).

3. Faktor Pembentukan Dimana pembentukan adalah segala keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan intelegensi. Di sini dapat dibedakan antara pembentukan yang direncanakan, seperti dilakukan di sekolah atau pembentukan yang tidak direncanakan, misalnya pengaruh alam sekitarnya. (dalam Jaali, 2007).

4. Faktor Kematangan Dimana tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Setiap organ manusia baik fisik mauapun psikis, dapat dikatakan telah matang, jika ia telah tumbuh atau berkembang hingga mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya masingmasing (dalam Jaali, 2007)

5. Faktor Kebebasan Kebebasan berarti bahwa manusia itu dapat memilih metode-metode yang tertentu dalam memecahkan masalah-masalah. Manusia mempunyai kebebasan memilih metode, juga bebas dalam memilih masalah sesuai dengan kebutuhannya (dalam Jaali, 2007).

6. Stabilitas Inteligensi dan IQ Intelegensi bukanlah IQ. Intelegensi merupakan suatu konsep umum tentang kemampuan individu, sedang IQ hanyalah hasil dari suatu tes intelegensi itu (yang notabene hanya mengukur sebagai kelompok dari intelegensi). Stabilitas intelegensi tergantung perkembangan organik otak (dalam Jaali, 2007).

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan Menurut Encyclopaedia Britannica dalam buku Boost Your Inteligence, inteligensi adalah kualitas bawaan sejak lahir, sebagai hal yang berbeda dari kemampuan yang diperoleh melalui pengalaman individual. Azwar (2010) mengatakan bawah pokok perdebadatan masa kini beralih pada faktor manakah yang lebih menentukan terjadinya perbedaan inteligensi individu yang satu dengan individu yang lainnya. Faktor bawaan ditentukan oleh sifat yang dibawa sejak lahir. Ada korelasi positif antara bawaan pada anak yang bersaudara atau bersaudara kembar. Faktor lingkungan ditentukan oleh faktor dimana tinggal, faktor lingkungan keluarga, faktor kesehatan, faktor sosio-ekonomi dan faktor pendidikan Faktor minat dan pembawaan yang khas mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu. Faktor pembentukan adalah segala keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan intelegensi. Faktor kematangan dimana tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Faktor kebebasan berarti bahwa manusia itu dapat memilih metode-metode yang tertentu dalam memecahkan masalah-masalah. Stabilitas inteligensi dan IQ tergantung perkembangan organik otak

2. Saran

Anda mungkin juga menyukai