Anda di halaman 1dari 56

MANAJEMEN EPIDEMIOLOGI BENCANA

Pusat Data dan Surveilans Epidemiologi Kementerian Kesehatan RI

PENGERTIAN BENCANA

Peristiwa yg terjadi secara mendadak atau perlahan yg menimbulkan dampak terhadap pola kehidupan normal sehingga diperlukan tindakan darurat utk menyelamatkan korban manusia beserta lingkungannya

Masalah Kesehatan pada Bencana & Upayanya


Kesakitan & Kematian
Penyelamatan Mobilisasi resources (dramatis; waktu singkat) Evakuasi ke RS, Pusk & Pos Kesehatan (mencegah kematian; perawatan luka)

Pengungsian Mencegah KLB Penyediaan sanitasi darurat; pemberantasan vektor; Penyakit menular imunisasi; pengendalian penyakit potensi KLB; Kesehatan lingkungan SE Masalah pangan Kesehatan Mental Pemulihan kondisi psikologis pasca bencana (traumatic stress)

MENGAPA SURVEILANS EPIDEMIOLOGI


AKIBAT BENCANA: INFRASTRUKTUR KESEHATAN FUNGSI PELAYANAN KESEHATAN AKSES KE PELAYANAN KESEHATAN KELOMPOK PENDUDUK RAWAN LINGKUNGAN FISIK DAN BIOLOGIS
Memulihkan pelayanan program kesehatan dasar (KIA, Gizi) Pelayanan program PP-PL (Imun, TB, Ispa dll)

Pengertian : Surveilans Epidemiologi Kegiatan analisis yang sistematis dan terus menerus terhadap penyakit dan masalah-masalah kesehatan serta kondisi yang mempengaruhi risiko terjadinya peningkatan dan penularan penyakit serta masalahmasalah kesehatan tersebut agar dapat dilakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan.

TUJUAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PADA BENCANA


1. Memonitor kesehatan penduduk dan identifikasi kebutuhan kesehatan prioritas 2. Monitoring tingkat kedaruratan melalui analisa data kesakitan dan kematian 3. Mengikuti trend insidens dan CFR penyakit utama guna deteksi dan penanggulangan dini KLB. 4. Membantu perencanaan dan pelaksanaan program kesehatan. 5. Menjamin alokasi sumber daya pada kelompok rawan 6. Monitoring dampak intervensi khusus

Perlu manajemen terhadap kemungkinan KLB

Tahapan Alamiah Situasi Darurat & Peranan Surveilans dalam situasi darurat
Situasi Normal Ancaman Kedaruratan Kedaruratan terjadi Kembali Normal

Surveilans Rutin untuk SKD

Respon Cepat & Surveilans Intensif

Penyelidikan, Penanggulangan & Surveilans Intensif

Surveilans Rutin untuk SKD

1. Menentukan arah respon/penanggulangan 2. Menilai keberhasilan respon/penanggulangan 3. Menilai situasi & kecenderungan situasi darurat

SURVEILANS BENCANA Surveilans pra Bencana Surveilans pada waktu Bencana Surveilans pasca Bencana

SURVEILANS PRA BENCANA=SKD


Tatanan pengamatan yang mendukung sikap tanggap terhadap adanya suatu perubahan dalam masyarakat atau penyimpangan yang berkaitan dengan kecenderungan terjadinya kesakitan/kematian atau pencemaran makanan / lingkungan, sehingga dapat dilakukan tindakan cepat dan tepat untuk mengurangi jatuh korban

SISTEM KEWASPADAAN DINI


Kajian wilayah & waktu potensial bencana
Wilayah gempa Wilayah gunung berapi Wilayah rawan Banjir Wilayah rawan Asap

Kajian data penyakit potensial KLB


Kecenderungan penyakit potensial KLB Jumlah penduduk terpapar

Kesiapsiagaan menghadapi bencana:


Organisasi/Tenaga, Logistik, Dana dll

Penyebarluasan informasi

TUJUAN SKD
1. Deteksi Dini 2. Tindakan Cepat 3. Tindakan Efektif 4. Upaya pencegahan KLB

SKD Respon KLB Pengungsi

Suatu pengamatan terus menerus secara sistematis terhadap kejadian kesakitan dan kematian pada pengungsi serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, yang merupakan ancaman terjadinya kejadian luar biasa penyakit atau kematian pada pengungsi, agar terjadi sikap tanggap melakukan tindakan cepat dan tepat untuk mencegah dan mengurangi jatuhnya korban

KLB tanpa SKD KLB


Kasus Pertama
90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39

Deteksi Lambat

Tindakan Lambat

Kasus yang tertangani

hari

KLB dengan SKD KLB


Deteksi DINI
90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39

Tindakan CEPAT Kasus potensial yang dapat dicegah

HARI

SKD-KLB Sumber Data Kajian Epidemiologi Data Surveilans Epidemiologi Laporan dini KLB dan penyelidikan KLB, termasuk laporan masyarakat Data epidemiologi KLB dan upaya penanggulangan STP berpotensi KLB Surveilans khusus penyakit berpotensi KLB Penyelidikan kondisi rawan, kajian khsus dan hasil penelitian Cakupan program

SURVEILANS PADA BENCANA


Rapid Health Assessment (RHA)
Karakteristik epidemiologi korban bencana Gambaran kondisi kesling dilokasi bencana Kemampuan pelayanan pencegahan penyakit didaerah bencana

Intensifikasi/Memperkuat Surveilans Bencana


Laporan kasus/kematian SKD - KLB

Surveilans pada Bencana


Tujuan: memperoleh informasi yang diperlukan untuk kegiatan tanggap darurat & kebutuhan hidup dasar (termasuk kebutuhan kesehatan & sanitasi) Dilaksanakan bersamaan dengan respon medik (penyelamatan korban) Istilah yang sering digunakan : RHA (Rapid Health Assesment, Penilaian Cepat Kondisi Kesehatan). Informasi yang dikumpulkan a.l: Jlh korban (meninggal, luka), kondisi umum penduduk, kondisi umum lingkungan & sanitasi, kondisi sarana Yankes, akses untuk penyaluran bantuan dsb) Kajian RHA: memberikan rekomendasi untuk pelaksanaan bantuan penanggulangan sesuai prioritas.

Kajian Awal

(Inisial Assessment)

Status Epidemiologi Pengungsi Sebagai Bahan Penetapan Sistem Surveilans


Perkembangan Penyakit Potensial KLB Makanan & Gizi Imunisasi Air, Sanitasi, dan Musim Status Pelayanan Kesehatan Darurat, termasuk sistem surveilans yang ada Ekonomi, Sosial, Politik, Keamanan, Transportasi, Komunikasi

Ancaman Penyakit Menular Pnemonia Gizi Pelayanan Kesehatan

Metode Pengumpulan Data


Melakukan observasi lapangan
Luasnya lokasi yg terkena Perpindahan/evakuasi penduduk Infra struktur yg rusak (fasilitas kesehatan, jalan, jembatan, sarana komunikasi, listrik, dll) Potensi sumber air bersih Sarana pembuangan kotoran/limbah dan permukiman sementara. (Sebaiknya dilengkapi dgn peta)

Wawancara (dgn pejabat, petugas kesehatan termasuk RS, tokoh masyarakat (toma, toga, guru) dan masyarakat setempat) Pengumpulan data sekunder (Mengambil data dari Instansi terkait daerah becana)

SASARAN / POPULASI ?

1. SEMUA PENGUNGSI (Internal Displaced Person/IDP) DI : KAMP SEKITAR LOKASI BENCANA DIRUMAH RUMAH KELUARGA

2. PENDUDUK YANG BERPINDAH PINDAH 3. BILA MEMUNGKINKAN KE SELURUH PENDUDUK.

Kegiatan Surveilans Intensif pada situasi darurat Analisis Data Pelayanan Pengobatan Analisis Data Faktor Risiko Laporan Berkala Situasi Darurat Laporan Berkala Upaya Penanggulangan Laporan Masyarakat Hasil Wawancara

Kajian Terus Menerus Informasi Terus Menerus Pada Tim Penanggulangan

ALUR INFORMASI SURVEILANS BENCANA


POSKES PUSKESMAS

RS

SATGASKES DINKES KAB/KOTA

SETJEN

PPK & PUSDASURE

SATGASKES DINKES PROPINSI

Komponen Surveilans Epidemiologi Arah dan Tujuan yang Jelas dan Terukur Unit Surveilans Epidemiologi dengan Tim Profesional Mekanisme Data-Informasi-Komunikasi-Respon Dukungan Peraturan dan Anggaran Jejaring Surveilans Epidemiologi Indikator Kinerja Surveilans Epidemiologi

Strategi Analisis
Data Surveilans Penyakit & Kematian Referensi dan Konsultasi Ancaman KLB berdasarkan data Epidemiologi KLB dan Rutin Rapid Health Assesment

Data Surveilans Kesehatan Lingkungan

Analisis Epidemiologi

Pertemuan Berkala (Analisis Lintas Fungsi)

Rekomendasi

SKD-KLB Sumber Data Kajian Epidemiologi Data Surveilans Epidemiologi Data Kerentanan lingkungan pemukiman dan masyarakat Data Kerentanan pelayanan kesehatan Ancaman penyebaran penyakit Jejaring SE

Peringatan Dini
Disseminasi INFO Pertemuan Berkala

Penyebab Utama Kesakitan & Kematian

Pnemonia Diare Malaria Campak Malnutrisi

Penyakit lain sesuai hasil kajian awal

Data Pengungsi
(Mingguan Bulanan)

Total Menurut Lokasi Menurut Golongan Umur Menurut Jenis Kelamin Kepadatan .

Surveilans Kematian

Data Kematian
Nama Tempat (Barak) Umur (tahun) Jenis Kelamin Tanggal Meninggal Diagnosis Gejala Identitas Pelapor

Surveilans Penyakit (Data Morbiditas)


Nama Satuan Klinik : Tempat Tanggal/Minggu : :

Penyakit
Diare Campak Pnemonia .. Meninggal Total

< 5 tahun

5 th +

Surveilans Air dan Sanitasi


Lokasi Jumlah Pengungsi : Bulan/Tahun : :

Sarana
Kecukupan Air Jumlah Jamban Jumlah Rumah Buang Limbah

Total
liter . Buah . Buah . Buah

Perorang
/liter/orang/hr . Orang/jbn . M2/orang ---

Surveilans Gizi dan Pangan


Lokasi Jumlah Pengungsi : Bulan/Tahun : :

Sarana
Status Gizi Balita Kasus Gizi Buruk Balita Makanan Balita

Status
Rata-rata . Kasus /bulan kalori/ /hari

Keteranga n

Lokasi
Kepadatan

Kematian Penya kit Gizi Air Jamban

Tabel Analisis Surveilans Epidemiologi Pengungsi

GRAFIK HARIAN BULAN JANUARI FEB2007 TINGKAT PROVINSI DKI JAKARTA


(Sumber : Laporan RS s/d tgl 12 Feb 2007)
140 120

Routine

100 80 60

DIARE

Informasi faktor risiko lingkungan


1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 1 1 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 0 1 2 3

40 20 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Tgl

Jml Penderita 6369 6651 5860 6277 7773 668360 6979 7475 9260 6766 565051 3529 3145 3255 3638 243357 6775 9012 7528 26 5

GRAFIK HARIAN PENYAKIT POTENSIAL KLB PASCA BANJIR TINGKAT PROVINSI DKI JAKARTA
(Sumber : Laporan POSKES s/d tgl 11 Feb 2007)
8000

Banjir

7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0

4-Feb Jml Pasien 612

5-Feb 2065

6-Feb 347

7-Feb 1283

8-Feb 3722

9-Feb 10-Feb 11-Feb 12-Feb 6441 370 482 4063

DATA KEMATIAN KORBAN .


Total s.d tgl 12 Feb . : 37 orang
Penyebab Kematian
15 20 15 10 10 5 5 0 Hanyut/ Tengge 15 Kese trum 9 Kecela kaan 2 0 Jml Kematian

Per Wilayah

Sakit 14

Tdk Tahu 7

Pusat 3

Utara 11

Barat 17

Selatan 0

Timur 16

Jml Kematian

12 10 8 6 4 2 0

Grafik Per Hari

2-Feb Jml Kematian 5

3-Feb 2

4-Feb 11

5-Feb 8

6-Feb 10

7-Feb 1

8-Feb 0

9-Feb 10

10-Feb 0

11-Feb 0

Penyebab Kematian Di .. Kondisi 22 Agustus 2002

Diare/GE 12% Demam 12% Diabetes 6% Tifus 6% Radang Otak 6%Gizi Buruk 6%

Prematur 17%

Gangg. Napas 35%

Pnemonia Pengungsi Perbulan Kab. Atas Angin, 2000


200 kasus/10000 balita/bulan 150 100 50 0 Jan Mar Mei Jul BULAN Sep Nop

Prinsip Membangun Surveilans Situasi Darurat


1. Unsur kecepatan Proses surveilans Respon Sederhana Yang dapat dijangkau (sadar bahwa hanya sebagian) Substansi terbatas (sangat prioritas) contoh di NAD penyakit (Diare,Malaria, DBD, ISPA, Campak) faktor risiko (air & vektor) dukungan lab. sederahana Integrasi (Pemerintah, Masyarakat/LSM,NGO) Jejaring SE

2.

3.

Skenario Analisis Surveilans Epidemiologi


Surveilans Penyakit Air-Sanitasi Gizi Data Penduduk Data Pengungsi Data Program

Jaringan Referensi Konsultasi Rekomendasi Surveilans, Penelitian dan Intervensi

Analisis Tim

Pertemuan Berkala Kabupaten/Kota

Melakukan Analisis
1. Orientasi tidak cukup hanya penyakit

2. Pertimbangkan faktor risiko di luar sektor kesehatan 3. Ketajaman analisis tidak cukup hanya deskriptif 4. Pertimbangkan lintas batas wilayah, tidak cukup hanya pertimbangan wilayah administrasi pemerintahan

Tujuan Desiminasi Informasi Surveilans Epidemiologi


Mendapatkan Bantuan Sarana Dengan Prioritas Yang Jelas Mendapatkan Asistensi Strategi Penanggulangan Yang Tepat Menjelaskan Kondisi Pengungsi Sebagai Pertanggungan Jawab Publik

Unit Surveilans

Unit Surveilans

Sasaran Desiminasi Informasi Surveilans Epidemiologi


Unit Pelayanan Pemerintah, Swasta dan Lembaga Lain Unit Surveilans Unit Pengendali Program dan Pendukung Unit Surveilans Lain, Riset dan Penyelidikan Unit Surveilans Bantuan Pemerintah dan Swasta

Strategi Desiminasi Informasi Surveilans Epidemiologi


Pembahasan dan Tukar Menukar Informasi Dalam Pertemuan Terencana Terlibat Dalam Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Media Buletin (terbuka, umum) Unit Surveilans Laporan Berkala (rahasia, khusus)

Unit Surveilans

Persyaratan Desiminasi Informasi Surveilans Epidemiologi


Komitmen dan Dukungan Politis dari Pimpinan Yang Kuat dan Sustainabel Dukungan Anggaran Yang Memadai Komunikasi Untuk Memperkuat Keikutsertaan Berbagai Pihak Terkait

Unit Surveilans

Unit Surveilans

Surveilans Pasca Bencana


Tujuan: Memperoleh informasi penyakit (utamanya yang berpotensi KLB) dan faktor risiko lingkungan. Dilaksanakan setelah tahap kritis tanggap darurat medik dan dibentuknya pos-pos kes. Informasi yang dikumpulkan:
Penyakit: a.l.Diare, Ispa, Campak, Malaria (format mengacu WHO & menurut kondisi bencana setempat) F.Risiko: air, tinja, limbah, genangan, vektor, lalat

Manfaat:
Perencanaan & mobilisasi utk penanggulangan yang tepat Memberikan informasi yang benar bagi pimpinan & masy Secara tidak langsung mencegah KLB & akibat buruk lain.

Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

Pnemonia
Menjadi penyebab kematian utama, terutama pada balita dan orang tua Faktor Risiko : Kecukupan Pangan, Serangan Penyakit Lain, Diare, Campak, dan Pelayanan Pengobatan Indikator Kegagalan Penanganan Pengungsi

Diare
Penyakit Umum Pada Pengungsi Berbahaya : Kolera dan Diare Berdarah Faktor Risiko : Jamban, Air Bersih dan Kepadatan Populasi Serangan KLB kolera pada populasi ini sangat cepat, luas dan seringkali berat terutama dengan banyaknya kasus dehidrasi berat, serta kegagalan SKD-KLB

Indikator Terselenggara SKD-KLB Di Puskesmas dan Rumah Sakit monitoring kasus Di Dinas Kesehatan - Dokomen hasil kajian - Peringatan dini - Kesiapsiagaan Respon KLB cepat dan tepat <24 jam KLB besar tidak terjadi

Penganggaran SE Pengungsi
Pengembangan Sistem dan Aplikasi Advokasi, Supervisi dan Konsultasi Data Manajemen
Pengumpulan Data (formulir, perekaman, transport, tel, faksimili) Pengolahan Data di Kab/Kota (sistem komputer) Pengiriman Data (tel, faks dan internet)

Kajian Lapangan Pertemuan Berkala (Mingguan/Bulanan ) Media Informasi

PELAPORAN
FORM KHUSUS LAPORAN SURVEILANS BENCANA DIARE ISPA/PNEMONIA DBD / MALARIA CAMPAK LOKAL SPESIFIK (lepto dll) FORM W.1 Bila ada KLB

FORM REGISTER HARIAN KORBAN BENCANA


Poskes: . Tanggal : Desa; . Kec :./ Kab: ..

No

Nama Penderita

Umur

L / P Alamat Diagnos
a

FORM LAPORAN MINGGUAN PENYAKIT PD BENCANA


Poskes : .. Minggu Laporan : . Desa: .. Kec/Kab : ..

PENYAKIT < 1 th

1 4 th 5 14 th > 15 th TOTAL

DIARE DBD ISPA CAMPAK

FORM REGISTER HARIAN KEMATIAN KORBAN BENCANA


Poskes: . Tanggal : Desa; Kec :./ Kab: ..

Nama

Nama KK

Umur L/P

Alamat Tgl Mati

Sebab Kematia n

Anda mungkin juga menyukai