Anda di halaman 1dari 88

PERANCANGAN TAPAK RP 09-1309

Minggu ke-8

Aspek Penggunaan Lahan dan Pemanfaatan Lahan

Oleh: Rulli Pratiwi Setiawan ST M Sc Setiawan, ST., M.Sc.

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

Materi
POKOK BAHASAN Aspek penggunaan lahan dan pemanfaatan lahan SUB POKOK BAHASAN Faktor Perancangan Elemen-elemen Alam, Garis Kontur Pengolahan Bentuk Lahan

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

Perancangan Tapak
I. Faktor faktor I Faktor-faktor Visual dalam Perancangan apa Tapak 1. Elemen-elemen p g pengatur rancangan g visual 2. Sifat-sifat obyek pada lansekap 3. Volume dan Enclosure
25/10/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

II. Elemen elemen II Elemen-elemen Alam 1. Tanah . au 2. Batu 3. Air 4. Tanaman 5. Pengaturan/ penyusunan tanaman

Faktor faktor Faktor-faktor Visual dalam Perancangan Tapak


1. 1 Elemen-elemen pengatur rancangan visual i l Sikuen Pengulangan & Irama Keseimbangan 2. 2 Sifat-sifat obyek pada lansekap Bentuk, k B t k ukuran, skala k l Proporsi Tekstur dan warna Hirarkhi

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

Faktor faktor Faktor-faktor Visual dalam Perancangan Tapak


3. 3 Volume dan Enclosure Bidang D Bid Dasar Bidang Atas Bidang Vertikal

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

Faktor faktor Faktor-faktor Visual dalam Perancangan Tapak


1. 1 SIKUEN Suasana yang diciptakan oleh keadaan ruangruang yang tersusun secara berurutan. Sikuen sepenggal daerah dengan bagian-bagian ruang atau tempat yang tersusun secara g p y g berurutan, dapat menghasilkan persepsi ruang atau mempunyai susunan obyek-obyek yang p y y y y g berkesinambungan sedemikian sehingga dapat memberikan perubahan visual secara silih berganti.
25/10/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

Faktor faktor Faktor-faktor Visual dalam Perancangan Tapak


1. SIKUEN..(lanjutan) 1 SIKUEN (lanjutan) Sikuen dapat menciptakan gerakan, membuat orang tertarik untuk bergerak kesan kesan bergerak, kesan-kesan khusus, atau memberi arah tertentu. Setiap obyek yang ada dalam suatu sikuen harus bisa memberi petunjuk yang dapat mengarahkan orang menuju obyek b ik t hk j b k berikutnya tanpa ada keharusan untuk memperlihatkannya terlebih dahulu.
25/10/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

Faktor faktor Faktor-faktor Visual dalam Perancangan Tapak

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

Faktor faktor Faktor-faktor Visual dalam Perancangan Tapak


2. 2 PENGULANGAN & IRAMA Merupakan jenis sikuen yang paling sederhana Sesua u ya g d u a g u a g: a a, e s u da Sesuatu yang diulang-ulang: warna, tekstur dan bentuk IRAMA Elemen-elemen yang diulang dalam suatu sikuen yang diberi selingan atau diputus pada jarak tertentu Dapat menciptakan berbagai macam kontras pada ulangan secara menyeluruh Dapat dirasakan/dibedakan dari yang monoton
25/10/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

Faktor faktor Faktor-faktor Visual dalam Perancangan Tapak

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

10

Faktor faktor Faktor-faktor Visual dalam Perancangan Tapak

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

11

Faktor faktor Faktor-faktor Visual dalam Perancangan Tapak

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

12

Faktor faktor Faktor-faktor Visual dalam Perancangan Tapak


3. 3 KESEIMBANGAN Ada 2 macam keseimbangan: simetris d i t i dan a-simetris i ti Pada keseimbangan tersamar, as visual atau titik berat komposisi menjadi hal yang penting dan elemen-elemen yang berlawanan mungkin saja simetris atau asimetris

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

13

Faktor faktor Faktor-faktor Visual dalam Perancangan Tapak

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

14

Faktor faktor Faktor-faktor Visual dalam Perancangan Tapak

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

15

Faktor faktor Faktor-faktor Visual dalam Perancangan Tapak

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

16

Sifat sifat Sifat-sifat Obyek pada Lansekap


1. Bentuk, 1 Bentuk ukuran dan skala Bentuk B t k yang didasarkan ukuran tertentu akan menciptakan kesan tertentu. 2. 2 Proporsi Perbandingan antara bagian yang satu b i t dengan bagian yang lain yang ada pada benda atau ruang itu sendiri, misanya p,l,t.

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

17

Sifat sifat Sifat-sifat Obyek pada Lansekap


3. 3 Tekstur dan Warna Tekstur adalah bagian-bagian bagian bagian yang secara merata dan menerus membentuk suatu permukaan. Warna b k it W berkaitan erat t dengan penggunaan bahan.
25/10/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

4. 4 Hirarkhi Digunakan untuk membedakan bentuk, ukuran, warna berdasarkan tingkatan kepentingan k ti penggunaannya.

18

Volume dan Enclosure


Volume ruang luar dibentuk oleh tiga elemen pembentuk ruang: bidang dasar, bidang atas dan bidang vertikal. bid tik l

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

19

Elemen elemen Elemen-elemen Alam


1. 1 Tanah Dengan memperhatikan j i h tik jenis serta sifat tanah, maka perwujudan lahan dapat diubah bentuknya dengan teknik GRADING.
25/10/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

20

Elemen elemen Elemen-elemen Alam


2. 2 Batu Berbagai macam bentuk b t k serta j i t jenis batu yang dipakai dapat menimbulkan suasana tertentu.

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

21

Elemen elemen Elemen-elemen Alam


3. 3 Air Air dapat menghasilkan pemandangan yang sangat mengagumkan. t k Bentuk serta gerak air yang dimanipulasi dapat berupa air terjun, air mancur, air mencurat, memercik, atau sekedar mengalir biasa. Air merupakan elemen perancangan yang sangat penting.
25/10/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

22

Elemen elemen Elemen-elemen Alam

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

23

Elemen elemen Elemen-elemen Alam


4. 4 Tanaman Pohon atau perdu dapat berdiri sebagai elemen skulptural pada l k l t l d lansekap, atau di k t digunakan untuk k t k membentuk enclosure, sebagai tirai penghalang pemandangan yang kurang baik, menciptakan privasi, menahan suara atau angin, memberi latar belakang suatu obyek atau memberi naungan yang teduh di musim panas.
25/10/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

24

Elemen elemen Elemen-elemen Alam


4. 4 Tanaman ..(lanjutan) (lanjutan) Tanaman penutup tanah, termasuk rumput, tidak hanya digunakan sebagai elemen permukaan permukaan, tetapi dapat juga berfungsi sebagai penahan erosi serta memberi berbagai variasi warna dan tekstur. Tanaman d T dapat dik t t dikategorikan b d ik berdasarkan: j i k jenis, fungsi, bentuk, struktur, ketahanan, warna batang, bunga serta buah.
25/10/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

25

Elemen elemen Elemen-elemen Alam

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

26

Elemen elemen Elemen-elemen Alam


4. 4 Tanaman ..(lanjutan) (lanjutan) Tanaman penutup tanah, termasuk rumput, tidak hanya digunakan sebagai elemen permukaan permukaan, tetapi dapat juga berfungsi sebagai penahan erosi serta memberi berbagai variasi warna dan tekstur. Tanaman d T dapat dik t t dikategorikan b d ik berdasarkan: j i k jenis, fungsi, bentuk, struktur, ketahanan, warna batang, bunga serta buah.
25/10/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

27

Elemen elemen Elemen-elemen Alam

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

28

Elemen elemen Elemen-elemen Alam

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

29

Elemen elemen Elemen-elemen Alam

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

30

Elemen elemen Elemen-elemen Alam

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

31

Elemen elemen Elemen-elemen Alam

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

32

Elemen elemen Elemen-elemen Alam

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

33

Garis Kontur
Kontur adalah garis garisgaris yang menghubungkan titik h b k titiktitik yang sama ketinggiannya di atas suatu bidang referensi.

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

34

Garis Kontur

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

35

Garis Kontur
Bidang ukur adalah bidang yang digunakan untuk pedoman pengukuran yang biasanya berasal serta berada pada permukaan laut ratarata. rata Interval kontur adalah jarak vertikal antara setiap garis kontur.
25/10/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

Pilihan interval yang cocok bergantung pada kebutuhan untuk apa peta topografi itu akan digunakan. Interval yang biasa digunakan adalah 0, 50, 1, 2, 5 meter.

36

Tipe tipe Tipe-tipe Kontur

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

37

Tipe tipe Tipe-tipe Kontur

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

38

Garis Kontur
Data kontur menunjukkan ketinggian topografi yang ada, dan dinyatakan dalam peta yang akan memperlihatkan karakteristik tapak. Kontur akan membantu perencana dalam memvisualisasikan bentuk lahan secara tiga dimensi. Tujuan utama mengubah kontur dari keadaan asalnya adalah untuk mengarahkan aliran air hujan menjauhi struktur atau daerah daerah kegiatan dan daerah-daerah menyesuaikan struktur buatan manusia pada keadaan topografi yang ada. Proses pembentukan lahan ini disebut GRADING
25/10/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

39

Garis Kontur
SIFAT-SIFAT KONTUR 1. Slope yang rata (bukan datar), ditandai d t ) dit d i dengan adanya jarak garis kontur yang sama.

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

40

Garis Kontur
SIFAT SIFAT SIFAT-SIFAT KONTUR 2. Slope makin curam de ga dengan makin dekatnya a de a ya garis-garis kontur. Apabila g garis-garis kontur yang g y g ada di bagian puncak slope lebih dekat, dan makin lebar pada bagian dasarnya, berarti bahwa slope itu cekung.
25/10/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

Keadaan sebaliknya menunjukkan slope itu ce bu g. cembung.

41

Garis Kontur
SIFAT-SIFAT KONTUR 3. Pada lembah sungai, llekukan garis-garis k k i i kontur menunjuk ke arah atas (tempat yang lebih tinggi).

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

42

Garis Kontur
SIFAT-SIFAT KONTUR 4. Pada punggung bukit, llekukan garis-garis k k i i kontur menunjuk ke arah bawah.

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

43

Garis Kontur
SIFAT-SIFAT KONTUR 5. Kecuali pada bentuk karang yang menjorok ke depan atau pada gua, gua garis kontur tidak pernah berpotongan tetapi dapat b i t t id t berimpit it pada dinding vertikal atau tebing terjal.
25/10/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

44

Garis Kontur
SIFAT-SIFAT KONTUR 6. Sepanjang garis punggung bukit atau as dasar lembah, kontur selalu berpasangan, karena setiap garis kontur pada hakekatnya adalah sebuah garis yang menerus berkesinambungan pada dirinya sendiri, baik yang terlihat pada gambar maupun yang tidak terlihat terlihat. Garis kontur tidak pernah bercabang atau berhenti begitu saja. g j

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

45

Garis Kontur
SIFAT-SIFAT KONTUR 7. Titik tertinggi pada puncak b kit atau titik k bukit t terendah pada suatu lembah ditandai dengan titik ketinggian. 8. Arah aliran air hujan pada l d lereng b kit bukit tegak lurus pada garisgaris kontur.

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

46

Garis Kontur
SIFAT SIFAT SIFAT-SIFAT KONTUR 9. Garis kontur asli dinyatakan dengan garis putus-putus; pada kontur dengan interval 0, 50, 1 atau 2m, setiap garis keenam dibuat lebih tebal. tebal Garis kontur diberi nomer pada tepinya maupun pada bagian atas bukit.
25/10/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

Garis kontur baru sehubungan dengan pembentukan lahan dinyatakan dengan garis penuh.

47

Garis Kontur

GAME 1 Cocokkan gambar di samping!

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

48

Garis Kontur

GAME 2 Cocokkan gambar di samping!

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

49

Garis Kontur
INTERPOLASI KONTUR Proses penetapan garis-garis kontur dengan angka bu a bulat pada suatu sistem grid ya g memuat data-data sua u s s e g d yang e ua da a da a ketinggian titik-titik hasil pengukuran surveyor. g y Dalam suatu keadaan dimana seorang surveyor telah mengerjakannya, namun perencana tapak kadangkadang memerlukan tambahan titik-titik ketinggian tertentu, hal ini dapat diperoleh dengan cara interpolasi, baik dengan skala ataupun dengan hitungan.
25/10/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

50

Pengolahan Bentuk Lahan


ISTILAH-ISTILAH DALAM GRADING Kemiringan (grade) Prosentase k P t kenaikan atau penurunan k ti ik t ketinggian i setiap jarak 100 meter.

100 m
25/10/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

51

Pengolahan Bentuk Lahan


ISTILAH-ISTILAH DALAM GRADING Mahkota jalan (crown) Ketinggian punggung j l K ti i jalan, yaitu perbedaan ti it b d tinggi i antara punggung jalan dan tepi jalan pada potongan melintang. Dimaksudkan untuk menghindarkan genangan air di jalan atau jalan setapak.
LEBAR JALAN x
25/10/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

PITC H

52

Pengolahan Bentuk Lahan


ISTILAH-ISTILAH DALAM GRADING Slope lintang (cross slope) Kemiringan j l K ii jalan setapak d l t k dalam prosen, misalnya i l 2% atau 1:50, atau beda tinggi total dalam cm. Slope lintang juga dimaksud untuk membersihkan air dari permukaan perkerasan jalan setapak.

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

53

Pengolahan Bentuk Lahan


ISTILAH-ISTILAH DALAM GRADING Kemiringan injakan (wash) Kemiringan i j k K ii injakan pada anak t d k tangga dimaksudkan untuk mengalirkan air agar anak tangga segera kering; dihitung dalam cm per meter atau prosen.
/ FOOT

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

54

Pengolahan Bentuk Lahan


ISTILAH-ISTILAH DALAM GRADING Kecondongan (batter) Besarnya penyimpangan d i arah vertikall seperti B i dari h tik ti pada dinding dengan kecondongan 2:1.
5

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

55

Pengolahan Bentuk Lahan


ISTILAH-ISTILAH DALAM GRADING Slope Jarak/panjang h i J k/ j horizontal d t l dan vertikall tik

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

56

Pengolahan Bentuk Lahan


ISTILAH-ISTILAH DALAM GRADING Galian dan Urugan (cut and fill) Galian: k t b G li kontur baru yang dit ik k b l k ditarik ke belakang masuk k ke dalam slope asalnya. Urugan: kontur baru yang dipindah keluar dari slope asalnya.

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

57

Pengolahan Bentuk Lahan


Tujuan: Mencari keseimbangan antara banyaknya galian dan urugan atau apakah diperlukan tambahan urugan, tanah urug, ataukah harus membuang kelebihan tanah keluar tapak tapak. PRINSIP GRADING Tapak yang menarik, sesuai dan ekonomis Pencapaian yang aman, nyaman dan fungsional untuk penggunaan dan pemeliharaan
25/10/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

58

Pengolahan Bentuk Lahan


PRINSIP GRADING GRADING..(lanjutan) (lanjutan) Membagi aliran air menjauhi bangunan & perkerasan aga da agar tidak merusak struktur e usa s u u Gangguan minimal terhadap lahan dan vegetasi alami g p Galian dan urugan optimum Menghindari timbulnya penampang perkerasan yang bergelombang Hemat biaya pengendalian erosi, galian utilitas dan struktur Menghindari limpasan air ke jalan
25/10/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

59

Pengolahan Bentuk Lahan


Pengukuran Ketinggian Lereng

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

60

Pengolahan Bentuk Lahan


Pengukuran Ketinggian Lereng

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

61

Standar Kemiringan
KEMIRINGAN YANG DIINGINKAN JENIS PENGGUNAAN MAKSIMUM 1. JALAN 2. TEMPAT PARKIR 3. DAERAH SERVIS 4. JALAN SETAPAK UTAMA MENUJU BANGUNAN 5. TERAS ATAU HALL MASUK KE BANGUNAN 6. JALAN SETAPAK KOLEKTOR 7. RAMPS 8. TERAS DAN TEMPAT DUDUK 9. LAPANGAN RUMPUT UNTUK REKREASI 10. LEKUKAN, ALUR AIR HUJAN 11. LERENG DENGAN RUMPUT YANG DIRAWAT DGN MESIN POTONG 12. LERENG YANG TIDAK DIPOTONG Source: Harvey M. Rubenstein, A Guide to Site and Environemntal Planning
25/10/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

MINIMUM 0,50% 0,50% 0,50% 1% 1% 1% 1% 1% 2% 2%

8% 5% 5% 4% 2% 8% 10% 2% 3% 10% Slope 3 : 1 Slope 2 : 1

62

Tipe Bentuk Permukaan Tanah


PERMUKAAN TANAH DAPAT DIKATEGORIKAN DAN

DIPELAJARI DALAM BERBAGAI CARA YANG MENCAKUP SKALA, KARAKTER, KECURAMAN, ASAL GEOLOGIS DAN BENTUK. DALAM PROSES ANALISA TOPOGRAFI, BENTUK MERUPAKAN KATEGORI TERPENTING DALAM ARSITEKTUR LANSEKAP YANG MEMENTINGKAN KUALITAS VISUAL DAN FUNGSI PERMUKAAN TANAH. BERBAGAI TIPE PERMUKAAN TANAH YANG BERBENTUK DATAR, LEMBAH.
25/10/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

CEMBUNG,

PUNGGUNG

BUKIT,

CEKUNG

DAN

63

Permukaan Tanah Datar


PERMUKAAN TANAH DATAR DAPAT DIARTIKAN SEBAGAI AREA LAHAN YANG TAMPAK SEJAJAR DENGAN BIDANG HORISONTAL (KARENA SECARA TEORITIS TIDAK AKAN PERNAH ADA PERMUKAAN TANAH YANG BETUL-BETUL DATAR). PERMUKAAN TANAH DATAR MEMILIKI BEBERAPA KEUNIKAN

DIBANDING PERMUKAAN TANAH YANG LAIN. PERMUKAAN TANAH DATAR ADALAH TANAH DATAR YANG PALING SEDERHANA DAN STABIL KARENA TIDAK MEMILIKI VARIASI ELEVASI (PERBEDAAN STABIL, TINGGI DALAM SKALA MIKRO/SETEMPAT) YANG MENONJOL, SEHINGGA DISEBUT TANAH STATIS, DIAM DAN SEIMBANG DENGAN DAYA TARIK BUMI.
25/10/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

64

Permukaan Tanah Datar


PERMUKAAN TANAH DATAR MEMBERIKAN NUANSA LAHIR DAN BATIN YANG SPESIFIK, KARENA DI TEMPAT INI MANUSIA DAPAT BERDIRI, BERAKTIVITAS, KARENA TIDAK MEMERLUKAN TENAGA EKSTRA UNTUK MENGIMBANGI BERAT BADAN MEREKA TANPA PUNYA PERASAAN TAKUT UNTUK JATUH KE TEMPAT YANG LEBIH RENDAH. RENDAH MANUSIA DI TEMPAT INI AKAN MERASA LEBIH AMAN DAN NYAMAN.

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

65

Permukaan Tanah Datar

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

66

Permukaan Tanah Datar


DITEMPAT INI MANUSIA MERASAKAN TIDAK ADA BATASAN SEBAGAI RUANG TERTUTUP SECARA (MESKIPUN TIDAK LANGIT DAN KAKI LANGIT/HORISON LANGSUNG MEMBENTUK

RUANG), TIDAK ADANYA KELELUASAAN (PRIVACY), TIDAK ADA PERLINDUNGAN DARI PANDANGAN DAN SUARA-SUARA YANG TIDAK MENYENANGKAN, MENYENANGKAN TIDAK ADA PERLINDUNGAN DARI PANCARAN SINAR MATAHARI DAN ANGIN.

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

67

Permukaan Tanah Cembung


PERMUKAAN YANG PADA TANAH CEMBUNG DISEBUT SEBAGAI TITIK TANAH

KETINGGIAN DARI TANAH YANG DIBATASI OLEH SUSUNAN KONTUR UMUMNYA KONSENTRIS. PERMUKAAN CEMBUNG INI MELIPUTI GUNDUKAN TANAH, BUKIT-BUKIT KECIL, PUNCAK GUNUNG ATAU PEGUNUNGAN. PERMUKAAN TANAH CEMBUNG BERKESAN LEBIH DINAMIS AGRESIF MENARIK DAN DINAMIS, AGRESIF, MEMILIKI KEKUATAN MELAWAN GAYA GRAVITASI.

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

68

Permukaan Tanah Cembung

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

69

Permukaan Tanah Cembung


DARI ASPEK LANSEKAP, PERMUKAAN TANAH CEMBUNG MEMILIKI RUANG SECARA (BERNILAI) NYATA NEGATIF, DAPAT KARENA LERENG DAN DAN KECEMBUNGANNYA MEMBENTUK BATAS-BATAS RUANG YANG DIRASAKAN MEMBATASI PANDANGAN. TANAH PERMUKAAN CEMBUNG MEMILIKI RUANG (BERNILAI) POSITIF KARENA MEMILIKI DAPAT KARAKTERISTIK DIJADIKAN ESTETIS DAN UNSUR FUNGSIONAL, JUGA SEBAGAI

DOMINAN DAN TITIK PERHATIAN SUATU LANSEKAP.

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

70

Permukaan Tanah Cembung

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

71

Permukaan Tanah Cembung


PERMUKAAN TANAH CEMBUNG ADALAH UNSUR TOPOGRAFI YANG JELAS MEMBERIKAN UBAHAN IKLIM MIKRO DI RUANG LUAR. ORIENTASI LERENG-LERENG YANG BERBEDA (KIBLAT LERENG) PADA PERMUKAAN TANAH CEMBUNG DAPAT MEMPENGARUHI PENYINARAN MATAHARI DAN TIUPAN ANGIN. JADI RINGKASNYA PERMUKAAN TANAH CEMBUNG ADALAH UNSUR VISUAL YANG TEGAS DALAM LANSEKAP DENGAN BERBAGAI POTENSI KEGUNAAN YANG MENARIK DAN DRAMATIS.

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

72

Permukaan Tanah Cembung

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

73

Permukaan Tanah Cembung

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

74

Permukaan Tanah Cembung

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

75

Permukaan Tanah Cembung

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

76

Punggung Bukit
TIPE PERMUKAAN TANAH SEMACAM INI HAMPIR SAMA DENGAN PERMUKAAN TANAH CEMBUNG. PUNGGUNG BUKIT ADALAH TITIK TANAH TERTINGGI MEMANJANG YANG KESELURUHANNYA MERUPAKAN MASSA DAN TAMPAK LEBIH PADAT DAN KONSENTRIS. PUNGGUNG BUKIT DAPAT DIKATAKAN SEBAGAI TIPE PERMUKAAN TANAH YANG MEMANJANG ATAU MERENTANG MERENTANG.

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

77

Punggung Bukit
SAMA DENGAN PERMUKAAN TANAH CEMBUNG, PUNGGUNG BUKIT JUGA MEMBENTUK IKLIM BATAS-BATAS PADA RUANG LUAR DAN MENGUBAH MIKRO YANG LERENG-LERENGNYA. MENIMBULKAN

PUNGGUNG BUKIT JUGA MERUPAKAN TITIK KETINGGIAN YANG MENGUNTUNGKAN PADA UMUMNYA KESAN ORIENTASI KELUAR PADA LANSEKAP DI SEKITARNYA

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

78

Punggung Bukit
JADI PUNGGUNG BUKIT PADA RUANG LUAR DAPAT JUGA BERFUNGSI SEBAGAI PEMISAH, SEHINGGA SEOLAH-OLAH PUNGGUNG BUKIT BERPERAN SEBAGAI DINDING YANG MEMBAGI SATU RUANG ATAU LEMBAH DENGAN RUANG (LEMBAH) LAIN, OLEH KARENA ITU BATAS WILAYAH ATAU TAPAK SERING TERLIHAT DIBATASI OLEH KEHADIRAN PUNGGUNG BUKIT, BUKIT HAL INI MENCIPTAKAN KESAN DISINI DAN DISANA (HERE AND THERE).

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

79

Permukaan Tanah Cekung


PERMUKAAN TANAH CEKUNG DIARTIKAN SEBAGAI LEKUKAN DALAM LANSEKAP YANG MENYERUPAI MANGKOK. PERMUKAAN TANAH INI ADALAH UNSUR PADAT NEGATIF DAN RUANG POSITIF YANG SALING MELENGKAPI. PERMUKAAN TANAH CEKUNG DAPAT DIKENALI LEWAT GARIS KONTUR YANG KONSENTRIS SECARA KESELURUHAN DENGAN ANGKA TERENDAH TERLETAK DEKAT BAGIAN TENGAH.

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

80

Permukaan Tanah Cekung


PERMUKAAN FUNDAMENTAL BERFUNGSI TANAH DARI SEBAGAI CEKUNG STRUKTUR MERUPAKAN DASAR RUANG RUANG RUANG-RUANG NILAH MELETAKKAN

LANSEKAP.

RUANG-RUANGI UNTUK

RUANG-RUANG LUAR (OUTDOOR ROOM). PERMUKAAN TANAH CEKUNG MERUPAKAN RUANG DENGAN ORIENTASI KE DALAM DAN MEMUSAT MENCIPTAKAN KESAN TERPENCIL TERASING MEMUSAT, TERPENCIL, TERASING, TERLINDUNGI DAN TERKURUNG.

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

81

Permukaan Tanah Cekung

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

82

Permukaan Tanah Cekung

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

83

Permukaan Tanah Cekung

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

84

Lembah
LEMBAH MEMILIKI GABUNGAN KARAKTERISTIK DARI PERMUKAAN TANAH CEMBUNG DAN CEKUNG SERTA PUNGGUNG BUKIT. LEMBAH SEBAGAI MERUPAKAN RUANG DAERAH POSITIF RENDAH ATAU YANG RUANG BERFUNGSI TEMPAT

BERLANGSUNGNYA BEBERAPA KEGIATAN. LEMBAH BERSIFAT LINIER DAN MENGARAH. DENGAN KONDISI INI LEMBAH COCOK UNTUK MENGARAH LOKASI PERGERAKAN DALAM LANSEKAP.

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

85

Lembah

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

86

Referensi
1. De Chiara, Joseph dan Lee E. Koppelman (1990). Standar , p pp ( ) Perencanaan Tapak. Jakarta: Penerbit Erlangga g g ( ) 2. Gunadi, Sugeng (1989). Pedoman Perencanaan Tapak dan Lingkungan. Terjemahan dari: A Guide to Site and Environmental Planning, Harvey M. Rubenstein. Surabaya: Utama P Ut Press 3. Ghaffar, S.A. dan Iwan Ismaun (1987). Unsur-unsur Dasar Perancangan Arsitektur Lansekap Jilid I Terjemahan dari: I. Basic Elements of Landscape Architectural Design, Norman K. Booth. Jakarta 4. White, Edward T. (1985). Analisis Tapak. Bandung: Intermatra
25/10/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

87

25/10/12

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS

88

Anda mungkin juga menyukai