menggunakan tanah : 1) ybs menguasainya (Land Tenure) , 2) jenis penggunaannya sesuai dg peruntukan dlm RTR. Menguasai tdk hrs memiliki, bisa saja sewa, kerja sama, pinjam pakai, atau memp. Hak thd Tanah Negara. Kepemilikan tanah (Hak Milik dan Hak Hak di atas Tanah Negara) diatur dlm lingkup Hak Hak Atas Tanah (Land Rights)
BPN
TATA KOTA
PENGATURAN BANGUNAN
PBB
FISIK KADASTER
A. TANAH HAK MILIK (HM) 1. Hak Milik Secara Adat / belum bersertipikat : Petok D, Buku C Desa, Gogolan, Hak Ulayat, dsb. 2. Hak Milik sdh didaftarkan / Bersertipikat (sertipikat HM)
Prosedur Permohonan Sertipikat tanah : - Yg berstatus tanah hak milik adat Konversi hak & Penegasan / Pengakuan hak
B. TANAH NEGARA 1. Tanah Negara Bebas : terdiri atas : a. TN utk kepentingan negara & masy. umum (tdk bisa dimohon hak) Misal : TN utk Kawasan Lindung = kws hutan lindung, kws perlind. daerah bawahan, kws perlind. setempat (sempadan sungai, sempadan pantai, dsb.), taman nasional, dsb.
2. Tanah Pemerintah :
TN yg dikuasai / dikelola Inst. Pemerintah; Kantor Pem., BUMN, BUMD,Tanah Militer, Prasarana Umum, Tanah Milik Desa ; Kas Desa, Bengkok, Jln Desa,dsb.
3. TN yang berasal dari Pelepasan Hak (sifatnya sementara) a. Hak dilepaskan oleh pemilik asal krn sdh diganti rugi, utk dimohon hak oleh pemberi ganti rugi. b. Hak dilepaskan krn peraturan perundangan (tanah pert. absentee, kelebihan maksimum)
yg terkuat 2. HP : Hak memakai TN utk Pert. Atau Non Pert. 3. HGB : Hak Memiliki Bangunan di atas TN 4. HGU : Hak menggunakan TN utk Pert. Dlm arti luas dg luas lebih dari 5 Ha. 5. HPL. : Hak mengelola TN yg penggunaannya dpt diserahkan ke beberapa pihak dlm suatu kws kegiatan. Masing masing pengguna dpt diberikan HGB di atas HPL atau HP di atas HPL. Dlm perkembangan penggunaan ruang, telah muncul : HGB di atas HM, Hak Milik sebag. Bangunan di atas HGB Induk (strata title utk Apatemen), HGB di bawah tanah, HGB di ruang udara.
Jenis Hak
HM Adat, HM Bersertipikat Hak Ulayat
Subyek
Penggunaan
WNI Perorangan, Bank Pert./Non Pert. (dg Pemerintah, Sarana pemba-tasan luas atau Ibadah kapling) Lembaga Masy. Adat Pert. & Non Pert.
HP
HGB HGU
PENSERTIPIKATAN TANAH Tergantung Status Penguasaan Tanah dan Alas Hak yang dipunyai : Tanah Hak Milik Adat : a. Bila punya bukti asli hak sebelum th. 1960 => dg prosedur Konversi Hak (tanpa Pemeriksaan Tanah, tanpa diumumkan 2 bln), Biaya : pengukuran, dan pendaftaran hak. b. Bila bukti hak setelah th. 1960 atau bukti tdk lengkap => Penegasan/Pengakuan Hak.(perlu Pemeriksaan Tanah, diumumkan 2 bln). Tanah Negara : SK Pemberian Hak
Instrumen Pengendalian Adm. Pertanahan : a. Aspek Penatagunaan Tanah dlm rangka Pemberian Hak & Pengakuan Hak Atas tanah. b. Ijin Perubahan Penggunaan Tanah (IPPT) utk keperluan perorangan & bukan utk usaha. c. Ijin Lokasi utk kegiatan usaha swasta : real estate, industri, perdag., jasa d. Penetapan Lokasi ~> dlm rangka Pengadaan Tanah Untuk Pemerintah / Kepentingan Umum. Pengadaan Tanah mengacu Perpres 65 th 2006 ttg Perubahan atas Perpres 36 th 2005 ttg Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pemb. Utk Kepentingan Umum. Telah terbit UU no. 2 Th 2012 ttg Pengadaan Tanah utk Kepentingan Umum & Perpres no. 71 Th 2012 yg efektif berlaku 1-1- 2013.
PENGKAPLINGAN perlu dikendalikan agar : 1. Tdk terjadi pemukiman kumuh baru 2. Menghindari tanah sbg obyek spekulasi & tanah terlantar.
3. Menghindari Pemb. Perumahan (komersiel) secara terselubung : - tanpa ijin lokasi, - tanpa SK HGB Induk, tanpa uang Pemasukan ke Negara, - menghindari Pph perusahaan.
penggunaan tanah, dan IPPT. Pengendalian Peralihan Hak Atas Tanah. Pengembangan melalui Konsolidasi tanah. Pengukuran kapling & Sertipikasinya hanya dilayani setelah ada Site Plan / Rencana Tapak yg disetujui oleh instansi terkait (Kimpraswil/Pemukiman, Bappekab/ko, & BPN) atau oleh Bupati/Walikota.
Instrumen Pengendalian Selanjutnya : Site Plan (Rencana Tapak) IMB IPB (Ijin Pemanfaatan Bangunan) Ijin Gangguan / HO Ijin Usaha Tetap