Anda di halaman 1dari 9

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA II NUTRISI

KELOMPOK: 1. Dyah Asih R. (P17420511010) 2. Dyna Wahyu L. (P17420511011) 3. Fitri Evi M. (P17420511013) 4. Yoga Nurhidayat. (P17420511043)

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG PRODI KEPERAWATAN MAGELANG 2012

Kasus: Seorang ibu (35 tahun) dirawat diruang penyakit dalam RSUD karena mual dan munta h. Dirawat sejak 1 hari yang lalu. Hasil pengkajian seorang mahasiswa AKPER dida patkan data: alasan dirawat mual dan muntah, kemungkinan karena telat makan. Ke luhan lain nyeri perut atas, lemas, hanya minum air putih 3 sendok makan, terpas ang infuse NaCl 20 tts/mnt. Ditemukan beberapa hasil pemeriksaan dan penunjang y ang telah dilakukan oleh perawat dan dokter. Pasien bertanya pada mahasiswa meng apa dia harus makan kecil tapi sering, mengapa tidak boleh makan pedas?, bagaima na perawatan dirumah, biar tidak kambuh lagi. Istilah yang Belum Diketahui: 1. Nutrisi 2. Infuse NaCl Rumusan Masalah: 1. Mengapa klien harus dirawat di ruang penyakit dalam? 2. Mengapa harus diberi diit makan kecil tapi sering? 3. Mengapa klien tidak boleh makan pedas? 4. Apa saja tindakan keperawatan yang dilakukan oleh klien di rumah, agar p enyakitnya tidak kambuh lagi? 5. Selain infuse, makanan apa saja yang harus dikonsumsi untuk memenuhi keb utuhan nutrisi klien? 6. Bagaimana ciri-ciri orang yang kekurangan nutrisi? 7. Apa saja factor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi? 8. Berapa kebutuhan nutrisi yang harus dipenuhi tiap hari? Hipotesa: 1. Karena berdasarkan pemeriksaan fisik dan data penunjang yang telah dilak ukan perawat dan dokter, pasien mengalami mual & muntah yang kemungkinan telat m akan.

2. Untuk menghindari terjadinya muntah, sehingga makanan yang masuk harus s edikit demi sedikit tetapi untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya harus diberikan s esering mungkin. 3. Karena klien hanya minum air putih 3 sendok makan, maka lambung klien me ngalami kekosongan jika diberi makanan pedas dikhawatirkan akan mengiritasi lamb ung sehingga menyebabkan grastitis. 4. Atur pola makan, Pilih makanan yang bernutrisi tinggi, Jangan melakukan diet ketat, Hindari stress Hindari makanan yang siap saji. 5. Nasi lunak, Sayur hijau, Telur, Jus buah. 6. Mual, muntah, lemas, pucat, nyeri perut atas. 7. Aktivitas Umur 8. 4,5 Kkal Simpulan Hipotesa: Nutrisi merupakan kebutuhan yang sangat diperlukan oleh tubuh untuk menjalankan fungsi tubuh. Oleh karena itu, setiap harinya tubuh membutuhkan nutrisi sebesar 4,5 Kkal untuk menghasilkan energy agar dapat melakukan aktivitas sehari-hari. Topic Pembahasan: Pengertian nutrisi Factor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi Kelainan pada nutrisi Ciri kekurangan nutrisi Asuhan keperawatan pada perubahan status nutrisi Pembahasan: Elemen 1. 2. 3. 4. 5. 6. nutrient atau zat gizi terdiri atas: Karbohidarat Protein Lemak Vitamin Mneral Air

Karbohidrat Karbohidrat merupakan sumber energi utama dalam diet.Tiap gram karbohidrat mengh asilkan 4 Kkal.Karbohidrat diperoleh terutama dari tumbuhan ,kecuali laktosa(gul a susu).Karbohidrat diklasifikasikan menurut unit gula atau sakarida.Monosakarid a ,seperti glukosa (dektrosa) atau fruktosa tidak dapat dipecah menjadi unit gu la yang lebih dasar.Disakarida seperti sukrosa,laktosa,dan maltose dibentuk da ri monosakarida dan air.Polisakarida seperti glikogen dibentuk dari banyak uni t gula.Mereka tidak dapat dilarutkan dalam air dan dicerna untuk beragam tingk atan.a Tanaman menyimpan karbohidrat seperti zat tepung.Zat tepung terbuat dari biji ya ng tertutup oleh dinding sel.Ketika zat tepung dimasak,biji membengkak dan menge luarkan dinding selulosa akan memungkinkan kontak lebih banyak denga n enzim p encernaan dan pencernaan yang lebih rangkap. Metabolisme karbohidrat mengandung 3 proses,yaitu: 1. Katabolisme glikogen menjadi glukosa, karbondioksida danair disebut glik ogenolisis. 2. Anabolisme glukosa ke bentuk glikogen disebut glikogenesis. 3. Perubahan dari asam amino dan gliserol menjadi glukosa disebut glukoneog

enesis. Protein Protein berguna dalam mensintesis (membangun )jaringan tubuh dalam pertumbuhan,p emeliharaan dan perbaikan.Bentuk protein yang paling sederhana adalah asam amino .Asam amino esensial adalah yang tidak dapat disintesisoleh tubuh tapi harus di berikan dalam diet.Asam amino lain dapat disintesis dan diklasifikasi sebagai n onesensial.Asam amino dapat di gabungkan bersam membentuk tripeptida dan olig opeptida.Albumin dan insulin merupeken protein sederhana karena hanya mengandu ng asam amino atau derevativnya.Kombinasi dari protein sederhana dengan subtans i nonprotein yang menghasilkan protein kompleks seperti lipoprotein ,dibentuk ol eh kombinasi lemak dan protein sederhana.Asam amino dianabolisasikan (dikombina si dan diubah) menjadi jaringan adipose atau dikatabolisasi (dipecahkan) menjad i energy melalui glikoneogenesis.Protein yang lengkap terdiri dari semua sam am ino esensial dalam kuantitas yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan memperta hankan keseimbangan nitrogen.Protein yang lengkap juga ditunjuk sebagai protein yang benilai biologis tinggi.Contoh makanan yang mengandung protein yang lengap atau bernilai biologis yang tinggi adalah daging ,hewan ternak,susu dan telur.C ontoh makan yang mengandung protein yang tidak lengkap sereal.polong-polongan (kacang,buncis)dan sayur-sayuran. Lipid Lipid(lemak) merupakan nutien padat yang paling berkalori dan menyediakan 9 Kkal per gram.lipid termasuk lemak yang padat pada suhu ruangan dan minyak yang cair pada suhu ruangan.Lipid tersusun dari karbon ,hydrogen ,dan oksigen,tapi propor si setiap elemen berbeda dari karbohidrat. Lipid dasar tersusun disusun dari trigliserida dan asam lemak.Trigliserida bers ikulasi dalam darah dibentuk dan dibentuk oleh tiga asam lemak yang melekat pada gliserol.Asam lemak disusun dari rantai atom karbon dan atom hydrogen dengan k elompk asam pada satu ujung rantai dan kelompok metal pada ujung lain. Asam linoleat ,asam lemak tidak jenuh merupakan satu-satunya asam lemak esensial pada manusia.Asam linoleat dan asam arakidonat ,juga asam lemak tidak jenuh ad alah penting untuk proses metabolisme tapi dapat dihasilkan oleh tubuhapabila te rsedia asam linoleat. Lemak merupakan penghasil energy tubuh yang utama.Monogliserida dari porsi lipid yang dicerna dapat diubah menjadi glukosa dengan proses glukoneogenesis. Setiap 1gram lemak menghasilkan 9 kkal. Lipid adalah lemak yang dapat membeku pa da suhu ruangan tertentu, di mana lipid tersebut terdiri atas trigliserida dan a sam lemak yang disebut lipogenesis. Air Air merupakan komponen kritis dalam tubuh karena fungsi sel bergantung pada ling kungan cair.Air menyusun 60% hingga 70% dari seluruh berat badan.Persentase air dalam tubuh lebih banyak untuk orang kurus daripada orang gemuk karena otot ter diri dari banayak air daripada jaringan lain kecuali darah.Bayi memiliki persent ase terbesar dari total berat badan untuk air,dan orag tua mempunyai lebih sedi kit.Ketika kehilangan air seseorang dapat bertahan tdak lebih dari beberapa j am di padang pasir atau beberapa hari di lingkunagn yang sangat terlindungi. Vitamin Merupakan substansi organic dalam jumlah kecil pad amakanan yang esensial untuk metabolism normal.Tubuh tidak mampu mensintesi s vitamin dalam jumlah yang dibu tuhkan dan bergantung pada asupan diet.

Mineral Merupakan elemen esensial nonorganik pada tubuh sebagi katalis dalam reaksi bio kimia.Mineral diklasifikasikan sebagai makromineral ketika kebutuhan sehari-hari

adalah 100 mg atau lebih dari elemen renik ketika berkurang dari 100 mg yang diperlukan setiap hari. Fungsi nutrisi yaitu: 1. Menghasilkan energy bagi fungsi organ,gerakan dan kerja fisik. 2. Sebagai bahan dasar untuk pembentukan dan perbaikan jaringan sel-sel dal am tubuh. 3. Sebagai pelindung dan pengatur suhu tubuh. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrient: 1. Basal metabolism meningkat. 2. Aktivitas tubuh. 3. Usia. 4. Suhu lingkungan. 5. Penyakit. Tanda Klinis Status Nutrisi Bagian tubuh Tanda-tanda nutrisi yang baik Tanda nutrisi yang buruk Bibir Halus, warna baik, penamilan lembab Penampilan kering, bersisik, ben gkak, kemerahan wajah dan leher Warna merata, halus, merah muda, penampilan sehat Penampilan berminyak, diskolorasi, bersisik, bengkak, kulit gelap dipipi dan baw ah mata Kulit Halus, sedikit lembab dengan warna baik Kasar, kering, bersisik Rambut bersinar,penampilan berkilat, kuat, helai rambut tidak mudah patah berserabut,kusam,kusut,kering,mudah patah Postur postur tegak,lengan dan tungkai lurus penampilan lemah,tonus b uruk,tonus tidak berkembang, nyeri, edema Mulut, membran mukosa Didalam rongga mulut berwarna merah muda sampai kemeraha n Membrane mukosa mulut lembut, bengkak Berat badan BB normaluntuk tinggi badan, usia, bentuk tubuh bahu kendur, dad a cekung, punggung bungkuk Guzi Warna merah muda baik, penampilan sehat dan merah tidak bengkak Gusi ben gkak dan mudah berdarah, inflamansi, gusi tertrik kebelakang Lidah Warna merah muda/kemerahan gelap baik, tidak bengkak, halus Penampil an bengkak, scarlet, dan kasar warna magenta seperti daging Gigi Tidak berlubang dan nyeri, penampilan terang dan lurus, tidak penuh Karies tidak terisi, gigi tidak ada, burik(fluorosis), penampilan sangat posisi. Mata Terang, jernih, bersinar, tidak ada luka di sudut membrane, bulu mata le mbab dan sehat, pembuluh darah terlihat Membrane mata pucat, kemerahan, kering, tanda-tanda infeksi, bintik bitot dan fisura pada sudut kelopak mata. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar Pembesaran tiroid Kuku Penampilan keras, merah muda Seperti sendok, mudah patah, berpunggung Kaki, tungkai Tidak nyeri, lemah/bengkak, Edema, nyeri betis, kesemutan, l emah Kerangka Tidak ada malformasi Kaki bengkok, lutut menyatu, deformitas dada pada diafragma, scapula dan rusuk menonjol Kemungkinan-kemungkinan diagnosis yang biasa terjadi berdasarkan letak nyeri pad a abdomen: 1. Nyeri kuadran kanan atas a. Kolesistitis b. Hepatitis c. Abses atau tumor hati 2. Nyeri epigastrium a. Ulkus peptikum atau duodenum b. Pancreatitis c. Aneurisma aorta

d. 3. a. b. c. 4. a. b. c. d. 5. a. b. c. d. e. 6. a. b. c. d. 7. a. b.

Infark miokardium Nyeri kuadran kiri atas Infark limpa Rupture limpa Pancreatitis Nyeri pinggang Pielonefritis Nefrolitiasis Apendistis retrosekum Perdarahan retroperitoneum Nyeri abdomen bagian bawah Aneurisma aorta Apendistis Diverticulitis Penyakit organ-organ reproduksi wanita Perforasi usus Nyeri kram, lokasi berubah-ubah Gastroenteristis Obstruksi usus Penyakit peradangan usus Colitis iskemia dan angina visceral Nyeri difus Peritonitis Penyebab nyeri non bedah

Anoreksia, mual dan muntah Anoreksia, mual dan muntah lebih sering terjadi pada penyakit abdomen bagian ata s. Bila mual dan munah mendahului awitan nyeri, maka hal ini bukanlah suatu kega watan akut abdomen yang memerlukan operasi segera. Diagnosis yang palinga mungki n adalah gastroenteristis dan keracunan makanan, gastritis akut atau pankreatits serta(lebih jarang terjadi) batu di dalam duktus koledokus dan obstruksi usus t inggi. Paada kebanyakan kasus kegawatan bedah akut, muala dan muntah bukanlah ge jala-gajala dominan atau gejala-gajala dini, meskipun gejala-gajala tersebut dap at terjadi ketika penderita mencari pengobatan. Muntah-muntah hebat terutama setelah makan-makanan yang salah yang diikuti nyeri abdomen dengan atau tanpa hematemesis harus segera di duga terjadi laserasi muk osa dari sambungan gastroesofagus atau suatu perfurasi esophagus. Kelainan-kelainan saluran cerna 1. Apendisitis 2. Obstruksi usus 3. Perforasi ulkus peptikum 4. Divertikulitis 5. Strangulasi usus 6. Gastroenteristis 7. Penyakit peradangan usus idiopatis Kelainan nutrisi Malnutrisi tidak terbatas di Negara yang terbelakang saja ataupun sebagai akibat primer keurangan makanan. Bahkan hal tersebut dijumpai juga pada orang miskin d i Negara maju berindustri, diantara bayi dan anak keluarga dengan gangguan sosio ekonomi dan pada orang berusia lanjut yang hidupnya menyendiri. Penderita yang d irawat di rumah sakit dalam jangka waktu lama, terutama bila memerima makanan pa rental, merupakan calon kuat untuk menderita malnutrisi. A. Malnutrisi protein-kalori (PCM) PCM, juga disebut malnutrisi protein-energi, tidak diragukan lagi merupakan bent uk malnutrisi paling sering menimbulkan bencana di dunia. Dapat dibedakan dua ma cam sindrom PCM yang seringkali tumpang tindih. (1) kwaskiorkor dan (2) maramus. Kwasiorkor dalam bahasa Ghana berarti penyakit yang diderita anak lebih tua, bila d isusul kelahiran anak berikutnya (yaitu bila pemberian ASI pada seorang anak dihent ikan dan diganti dengan air tajin). Pada bentuk lanjut penyakit yang jarang diju mpai di Negara maju ini, ditandai oleh gejala khas yaitu apati; edema nyata; les

i kulit berupa hyperkeratosis yang berlapis-lapis ataupun ekskoriasi, sering men genai ekstremitas dan muka; rambut kering, kemerahan atau kekuningan, perut bunc it dan hepatomegali. Bila tidak dipersulit oleh kekurangan kalori-energi total y ang masuk (yaitu maramus), kwashiorkor tidak menyebabkan hambatan pertumbuhan ya ng nyata. Maramus, kenyataannya ialah keadaan sebagai akibat kelaparan. Pada bentuk yang m enyolok, anak menderita hambatan atau terhenti pertumbuhannya, kehilangan otot d an lemak berubah menjadi seonggokan tulang yang menyedihkan, dengan kulit yang tergant ung longgar pada ekstremitas yang kurus, sebuah kepala yang terlalu besar untuk tubuh yang kurus kerempeng, dan perut yang seringkali dipenuhi cacing. Anemia da n bentuk defisiensi multivitamin juga dapat dijumpai, tetapi jarang dengan edema . Perubahan alat tubuh pada kedua sindrom tersebut menyangkut hati, mukosa gastroi ntestinal, dan system hematopoiesis. kwasiorkor ditandai khas oleh perlemakan ha ti, tetapi tidak pada maramus. Mukosa usus halus pada kwashiorkor (jarang pada m arasmus) biasanya atrofi dan menunjukkan hilangnya jonjot mikro dan jonjot usus. Disertai pula hilangnya enzim-enzim usus halus, sering sebagai defisiensi enzim disakarida. B. Defisiensi vitamin 1. Vitamin A Salah satu manifestasi awal defisiensi vitamin A ialah gangguan penglihatan, ter utama pada saat cahaya berkurang (rabun senja). Defisiensi yang terjadi terus me nerus dalam jangka waktu lama akan disertai serangakaian perubahan fisik yang se cara keseluruhan disebut xeroftalmi (mata kering). Mula-mula terjadi kekeringan konjungtiva (xerosis) sebagaimana epitel kelenjar lakrimalis dan epitel penghasi l mucus yang normal diganti dengan epitel berkeratin. Kemudian disusul oleh bert ambah debris keratin dalam bentuk bercak kecil berwarna kelabu (bercak bitot) da n akhirnya, terjadi erosi permukaan kornea yang kasar dengan proses pelunakan da n kerusakan kornea (keratomalasi) dan kebutaan total. 2. Vitamin D Defisiensi yang terjadi sebelum penutupan epifisis, menimbulkan penyakit rakitis , tetapi pada orang dewasa menyebabkan tulang kekurangan mineral, keadaan yang d ikenal sebagai osteomalasi. Perubahan dasar kedua penyakit rakitis dan osteomalasi ialah kekurangan minerali sasi jaringan tulang yang nyata yang berakibat kacau pertumbuhan tulang epifisis pada rakitis dan pada keadaan osteomalasi sebagai cacat pembentukan kembali tul ang. Perubahan pada rakitis adalah: a. Kegagalan pengendapan kalsium dan fosfat dalam tulang rawan, sebagai keg agalan klasifikasi sementara. b. Kegagalan maturasi sel tulang rawan dan disintergasi, dengan hasil akhir pertumbuhan berlebihan tulang rawan itu sendiri c. Distorsi bentuk yang menetap dengan massa tulang rawan ireguler, banyak yang menonjol ke dalam rongga sumsum tulang d. Hubungan osteokondral kacau dengan gangguan total, akibat endapan matrik s tulang pada sisa tulang rawan e. Perumbuhan abnormal berlebihan kapiler dan fibroblast ke dalam darah yan g kacau f. Lentur, kompresi dan patah tulang mikro jaringan tulang dan tulang rawan yang lemah, dengan hasil akhir deformitas tulang rangka. Pada orang dewasa defidiensi vitamin D mengakibatkan proses pembentukan kembali tulang secara normal, yang terjadi terus-menerus selama hidup. Hipervitaminosis D menyebabkan hiperkalsemia yang dinyatakan oleh kelemahan, les u, sakit kepala dan mual. 3. Vitamin E Defisiensi vitamin E berhubungan dengan sindrom klinik yang paling sering dialam i anak ayng menderita obstruksi saluran empedu atau beberapa kelainan steatore l ainnya. Akibat keracunan vitamin E pada anak belum cukup umur lebuh mematikan, p ayah ginjal, penyakit hati, trombositopenia dan bahkan kematian. 4. Vitamin K

Pada orang dewasa, hampir seluruh kondisi defisiensi dihubungkan dengan beberapa penyakit hati yang difus yang mengganggu keduanya, baik absopsi vitamin K maupu n sintesis protein ketergantungan vitamin K. Pada bayi mudah terserang defisiensi vitamin K, sebab cadangannya terbatas dan t ampak tergantung pada pematangan kehamilan serta kadar vitamin K yang beredar di dalam tubuh ibu. Defisiensi vitamin K juga dapat terjadi pada bulan pertama keh idupan, bila ada (1) pemaparan dengan warfarin jangka waktu lama, (2) diare mene tap yang menutupi adanya penurunan absorpsi dan sintesis oleh flora usus pada ba tas tertinggi pemasukan melelui diet, (3) kelainan apapun lainnya yang melibatka n absorpsi lemak, (4) kelainan apapun lainnya, dengan kerusakan mukosa usus yang luas. Dalam waktu 12 jam setelah pemberian suatu bentuk vitamin K secara intervena, ka dar protrombin akan kembali normal disertai hilangnya kecenderungan perdarahan.

5. Vitamin B Defisiensi vitamin B cenderung menyebabkan gangguan pada jaringan yang memiliki metabolism berkadar tinggi dan malihan yang cepat. Kelainan degenerasi otak dan saraf juga khas untuk keadaan defisiensi ini, sebab jaringan saraf tergantung pe nuh pada glukosa untuk keperluan energinya. a. Tiamin (vitamin B1) Defisiensi vitamin B1 secara klinik dikenal sebagai beriberi, sasaran yang terke na ialah jantung, susunan saraf pusat dan saraf perifer. Penyakit jantung dengan kegagalan dapat mendominasi (beriberi basah) atau dapat juga melibatkan hanya s ystem saraf (beriberi kering). b. Ribofalvin (vitamin B2) Tanda-tanda klinik defisiensi riboflavin kurang jelas dan sering diikuiti manife stasi defisiensi vitamin anggota B kompleks yang lain. Bila berkembang hebat, t erjadi lesi pada bibir, lidah, kulit, mata, dan sumsum tulang. Lesi bibir dapat khas sebagai stomatitis angularis. Lesi lidah (glositis) terjadi sebagai akibat atrofi mukosa dengan kehilangan papilla filiformis. c. Niasin Defisiensi niasin menyebabkan kondisi klinik yang dikenal sebagai pellagra (pell dan agra, kasar ), dari zaman dulu dikenal dengan 3D-Dermatitis, diare d e, kulit . Dermatitis biasanya bilateral simetri dann terutama dijumpai pada daerah tubuh yang terbuka. Dapat juga timbul pada daerah yang terlindung, seperti siku dan l utut dan lipatan-lipatan tubuh. Sering lidah menjadi merah, bengkak dan tampak seperti daging sapi. Diare diseba bkan epitel kolumnar mukosa traktus gastrointestinal yang aatrofi, diikuti oleh radang submukosa. Demensia didasarkan atas perubahan regresif neuron otak, diser tai degenerasi traktus korda spinalis. d. Piridoksi (vitamin B6) Defisiensi akibat diet jarang terjadi. Defisiensi sekunder dapat terjadi akibat penggunaan obat-obatan jangka waktu lama, khususnya isoniazid (digunakan dalam p engobatan tuberkolsis). Kekurangan vitamin B6 dihubungakan dengan dermatitis, gl ositis, keilosis dan pada bayi dan anak diare, anemia, neuropati perifer, dan ka dang-kadang kejang. e. Vitamin B12 dan folat Defisiensi vitamin B12 pada diet pokok hanya terjadi terbatas diantara vegetaria n, sebab protein hewani merupakan sumber utama vitamin ini. Defisiensi sekundder , yang paling menonjol adalah anemia pernisiosa ditandai oleh kekurangan sintesi s factor intrinsic oleh lambung, yang diperlukan untuk absorpsi usus vitamin B 1 2 ini. Defisiensi folat terutama sering terjadi diantara wanita hamil sebab kebutuhan a kan nutrisi meningkat. Meskipun folat dalam jumlah besar dijumpai dalam hampir s emua makanan alami, pemaparan makana pada suhu 100o C selama 15 menit akan merus aknya. 6. Vitamin C Defisiensi vitamin C pada manusia menyebabkan skorbut. Skorbut ditandai oleh (1) pembuluh-pemmbuluh darah yang melemah, terutama pembuluh darah mikro yang memil iki otot penunjang aling sedikit, (2) cacat sintesis osteoid (derivate kolagen),

dan (3) gangguan penyembuhan luka. Gingival sering khas menjadi edema seperyi bunga karang dengan perdarahan. Serin gkali diikuti inferksi sekunder bakteri (gingivitis). Dosis tinggi pada vitamin C menyebabkan predisposisi batu oksalat dan urat salur an kemih, memperkuat kemungkinan terjadinya erosi lambung, interaksi dengan meta bolism pada beberapa obat, meningkatkan absorpsi zat besi di usus dan akan menju rus kepada timbunan berlebihan zat besi maupun berbagai bentuk kerusakan lainnya . C. Unsure-Unsur Jumlah Kecil Paling sedikit,14 unsure anorganik jumlah kecil diperlukan untuk hidup sehat-bes i, seng, tembaga, kobal, jodium, selsnium, mangan, molybdenum, kromium, flour, s ilicon, nikel, timah, dan vanadium. Defisiensi seng, kadang-kadang terjadi subklinik, diduga sebagai salah satu masa lah nutrisi dunia dengan prevalensi cukup tinggi, melebihi prevalensi defisiensi vitamin. Defisiensi seng juga dijumpai pada sindrom malabsorpsi genetic yang ja rang dan pada pemberian makanan parenteral yang berkepanjangan. Bentuk manifesta si klinik berkisar dari maca-macam lesi kulit sampai kepada gangguan saraf dan j iwa. Tembaga merupakan unsure penting untuk hematopoises; metabolism jaringan ikat; p emeliharaan intergitas pembuluh darah, saraf, tulang rangka; dan imunitas humora l.manifestasi utama defisiensi tembaga adalah anemia. Defisiensi selenium, di cina dikenal sebagai penyakit keshan, dengan gejala kard iomiopati kongestif, terutama pada anak dan wanita muda. Asuhan keperawatan pada kasus di atas: A. Pengkajian 1. Identitas klien Nama: Ny.Umur: 35 tahun Jenis kelamin: perempuan 2. Riwayat Kesehatan a. Keluhan Utama: Klien mengatakan mual dan muntah b. Riwayat Pennyakit Sekarang: Klien datanga ke RSUD dengan keluhan mual dan muntah sejak 1 hari yang lalu. Ada nyeri di bagian perut atas dan merasa lemas. 3. Therapy a. Parenteral: Infuse NaCl 20 tts/mnit B. Analisis Data Data penyebab Masalah Ds: Pasien mengatakan mual dan muntah, minum air putih 2 sendok makan, lemas. Do: A: BB - Kg, TB - cm, BBI - kg B: Hb - (tidak normal), WBC - juta/ml (normal: 5-10 juta/ml), trombosit -ribu/cu micron (normal: 200-400), GS -mg/dl(normal: 80-120) C: wajah tampak pucat, D: Bubur kasar;kecil tapi sering, air putih Muntah Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh C. Diagnose Keperawatan: Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan muntah. D. a. b. Tujuan Intake per oral Asupan adekuat dengan hasil asupan 2000 kkal Intervensi

E. Rencana Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil

Setelah dilakukan tindakan selama 1 x 24 jam, diharapkan masalah kekurangan nutr isi dapat teratasi, dengan criteria hasil: a. Asupan sesuai dengan kebutuhan kalori (2000 kkal) b. Klien menghabiskan porsi dari RS 1. Kaji intake klien 2. Makanan kecil tapi sering 3. Berikan diit bubur kasar 4. Berikan motivasi pada klien untuk makan 5. Kolaborasi pemberian cairan parenteral F. Catata Keperawatan Tanggal/jam Implementasi Respon 28 maret Memasang infuseNaCl

Daftar Pustaka Kumar, Robin. 1987. Buku Ajar Patologi I. Terjemahan oleh Universitas Airlangga. 1995. Jakarta: EGC. Mills, John. dkk.1985. Seri Diagnosis dan Pengobatan. Terjemahan oleh Sonny Sams udin. 1992. Jakarta: EGC. Perry, Potter. 2006. Fundamental Keperawatan. Kedokteran EG2: Jakarta. Tarwoto, Wartonah. 2003. Kebutuhan Dasar Manusia & Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai