Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PENYULUHAN KESEHATAN

Pokok Bahasan Hari, tanggal Waktu Pertemuan Tempat Sasaran

: Asam Urat (Artritis Gout) : Kamis, 18 Oktober 2012 : Pukul 10.00-10.45 : Rumah Tn.S , Jalan sidosermo RT 1 : Keluarga Tn.S

I.

Latar Belakang Yang dimaksud dengan asam urat adalah sisa metabolisme zat purin yang berasal dari makanan yang kita konsumsi. Ini juga merupakan hasil samping dari pemecahan sel dalam darah. Purin sendiri adalah zat yang terdapat dalam setiap bahan makanan yang berasal dari tubuh makhluk hidup. Dengan kata lain, dalam tubuh makhluk hidup terdapat zat purin ini, lalu karena kita memakan makhluk hidup tersebut, maka zat purin tersebut berpindah kedalam tubuh kita. Berbagai sayuran dan buah-buahan juga terdapat purin. Purin juga dihasilkan dari hasil perusakan sel-sel tubuh yang terjadi secara normal atau karena penyakit tertentu. Normalnya, asam urat ini akan dikeluarkan dalam tubuh melalui feses (kotoran) dan urin, tetapi karena ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat yang ada menyebabkan kadarnya meningkat dalam tubuh. Hal lain yang dapat meningkatkan kadar asam urat adalah kita terlalu banyak mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung banyak purin. Asam urat yang berlebih selanjutnya akan terkumpul pada persendian sehingga menyebabkan rasa nyeri atau bengkak. Penderita asam urat setelah menjalani pengobatan yang tepat dapat diobati sehingga kadar asam urat dalam tubuhnya kembali normal. Tapi karena dalam tubuhnya ada potensi penumpukan asam urat, maka disarankan agar mengontrol makanan yang dikonsumsi sehingga dapat menghindari makanan yang banyak mengandung purin .

II.

Tujuan Instruksional Umum (TIU) Setelah mendapatkan penyuluhan, keluarga diharapkan mampu mengerti, memahami, dan mampu mengaplikasikan materi penyuluhan, yaitu Asam Urat dalam kehidupanj sehari-hari.

III. Tujuan Instrusional khusus (TIK) Setelah mendapatkan penyuluhan keluarga mampu : 1. Mampu menjelaskan pengertian asam urat 2. Mampu menjelaskan penyebab asam urat 3. Mampu menjelaskan tanda dan gejala asam urat 4. Mampu menjelaskan dan melaksanakan cara pencegahan asam urat 5. Mampu menjelaskan penatalaksanaan asam urat 6. Mampu menjelaskan obat tradisional asam urat

IV. Metode 1. Ceramah 2. Diskusi/tanya jawab

V.

Media Leaflet

VI. Materi Materi yang akan dibahas adalah : 1. Pengertian asam urat 2. Penyebab asam urat 3. Tanda dan gejala asam urat 4. Cara pencegahan asam urat 5. Penatalaksanaan asam urat 6. Obat tradisional asam urat

VII. Proses pelaksanaan KEGIATAN NO 1 TAHAP WAKTU PERAWAT Pra interaksi 5 menit 1. Memberikan salam (Pendahulua n) 2. Memperkenalkan diri 3. Menyampaikan pokok bahasan 4. Menyampaikan tujuan 5. Apersepsi tentang asam urat 2 Interaksi (Penyajian Materi) 15 menit Penyampaian materi tentang : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 10 menit Pengertian asam urat Penyebab asam urat Tanda dan gejala asam urat Cara pencegahan asam urat Penatalaksanaan asam urat Obat tradisional asam urat Keluarga mendengarkan dan Memperhatikan RESPON KELUARGA 1. Keluarga menjawab salam 2. Keluarga menyimak 3. Keluarga menyimak 4. Keluarga menyimak 5. Keluarga menjawab dengan benar

Terminasi (Penutup)

1. Diskusi 2. Evaluasi 3. Kesimpulan 4. Memberikan salam penutup

1. Keluarga aktif bertanya 2. Keluarga memperhatikan 3. Keluarga menjawab pertanyaan 4. Keluarga menjawab salam

VIII. Setting tempat

Penyaji dan leflet

Peserta

Peserta

Peserta

IX. Evaluasi Keluarga dapat menjawab pertanyaan mengenai : a. Pengertian asam urat b. Penyebab asam urat c. Tanda dan gejala asam urat d. Cara pencegahan asam urat e. Penatalaksanaan asam urat f. Obat tradisional asam urat

X.

Kriteria Evaluasi a. Evaluasi Struktur 1. Semua anggota keluarga hadir dalam kegiatan. 2. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh Mahasiswa Stikes Hangtuah Surabaya. b. Evaluasi Proses 1. Seluruh anggota keluarga antusias terhadap materi yang diberikan. 2. Anggota keluarga tidak meninggalkan tempat selama penyuluhan berlangsung. 3. Anggota keluarga terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan. c. Evaluasi Hasil 1. Seluruh anggota keluarga memahami materi yang telah disampaikan. 2. Ada umpan balik positif dari peserta seperti dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pemateri. 3. Jumlah anggota keluarga ada 3 orang.

XI. Hasil Evaluasi Keluarga mampu menjawab pertanyaan antara 50-80% dan pendidikan kesehatan cukup berhasil.

MATERI

A. Pengertian Asam Urat Asam urat adalah sisa metabolisme zat purin yang berasal dari makanan yang kita konsumsi atau hasil samping dari pemecahan sel dalam darah. Kadar normal asam urat adalah 2,4 6 untuk wanita dan 3,0 7 untuk pria. Penyakit asam urat merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan serangan mendadak dan berulang dari artritis yang terasa sangat nyeri karena adanya endapan kristal monosodium urat, yang terkumpul di dalam sendi sebagai akibat dari tingginya kadar asam urat di dalam darah (hiperurisemia). Pada keadaan normal, asam urat dikeluarkan dalam tubuh melalui feses dan urin, tetapi karena ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat yang ada, menyebabkan kadarnya meningkat dalam tubuh. Hal lain yang dapat meningkatkan kadar asam urat adalah kita terlalu banyak mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung banyak purin. Asam urat yang berlebih selanjutnya akan terkumpul pada persendian sehingga menyebabkan rasa nyeri atau bengkak. B. Penyebab Asam Urat 1. Dehidrasi dan Fungsi Ginjal. Ketika air dan cairan lainnya tidak dikonsumsi dalam jumlah yang cukup, ginjal tidak akan berfungsi dengan baik. Asam urat tidak akan dikeluarkan dari darah melalui ekskresi, dan akan menjadikan kadar asam urat dalam jumlah abnormal (lebih tinggi). Untuk mencegah dehidrasi dan

menjaga ginjal bekerja sebagaimana mestinya, minum air sepanjang hari dan terutama saat berolahraga atau jika suhu yang panas meruakan salah satu jalan yang bisa kita tempuh. 2. Makanan yang mengandung banyak purin. Purin mengandung senyawa nitrogen, baik dilakukan di dalam sel-sel tubuh, atau dibawa ke dalam tubuh dengan makanan. Kelebihan purin dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat, yang dapat terakumulasi dalam jaringan dan bentuk kristal, sehingga menyebabkan tingginya kadar asam urat dalam darah. Makanan tinggi purin, termasuk organ dan daging merah, serta makanan laut yang di moderasi (makanan kaleng), merupakan penyebab asam urat semakin tinggi dalam tubuh.

3. Konsumsi Alkohol. Alkohol (bir, anggur, atau hasil olahan lainnya) dapat meningkatkan kadar asam urat. Dalam rangka untuk menstabilkan asam urat dalam aliran darah, hal yang efisien adalah perlunya kesadaran untuk berhenti minum minuman beralkohol. 4. Obat-obatan. Obat-obat tertentu, seperti yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi, serta aspirin,vitamin C dan niasin, dapat memproduksi kadar asam urat tinggi. Kemoterapi untuk pengobatan kanker juga bisa menjadi penyebabnya. 5. Kanker. Kanker tertentu seperti limfoma non-Hodgkin, limfoma

Hodgkin, leukemia dan kondisi medis lainnya, seperti anemia sel sabit dan gagal jantung dapat menyebabkan peningkatan kerusakan sel-sel tubuh dan mengakibatkan hyperuricemia (kadar asam urat yang tinggi).

C. Tanda dan Gejala Asam Urat Gejala asam urat biasanya ditandai seperti dibawah ini : 1. Kesemutan dan linu 2. Nyeri di malam atau pagi hari 3. Sendi yang terkena asam urat biasanya mengalami bengkak dan berwarna kemerahan. 4. Rasa nyeri pada sendi terjadi berulang-ulang. 5. Yang diserang biasanya sendi jari kaki, jari tangan, dengkul, tumit, pergelangan tangan dan siku. 6. Pada kasus yang parah, persendian terasa sangat sakit saat bergerak. 7. Perasaan anda akan sangat terasa lelah dan letih seperti orang yang telah melakukan pekerjaan berat. Selain nyeri sendi, asam urat yang tinggi dapat menyebabkan batu ginjal serta dalam jangka waktu lama, akan merusak ginjal secara permanen hingga diperlukan cuci darah seumur hidup. Kadar asam urat yang tinggi ternyata juga berhubungan dengan kejadian diabetes mellitus (kencing manis) dan hipertensi. Selain itu, gejala asam urat juga bisa terlihat dari keadaan tubuh tidak sehat seperti demam, menggigil, dan rasa tidak enak badan. Gejala asam urat lain seperti denyut jantung yang sangat cepat bisa juga terjadi. Gejala asam urat umumnya akan muncul pada usia pertengahan untuk pria, sedangkan pada wanita gejala asam urat akan mulai
6

muncul setelah menopause. Serangan asam urat berupa gejala awal yang terasa pada persendian biasanya akan berlangsung selama beberapa hari dan kemudian menghilang sampai dengan serangan berikutnya. Gejala asam urat harus benar-benar di waspadai untuk menghindari serangan asam urat yang lebih parah.

D. Cara pencegahan asam Urat Pencegahan asam urat yang baik adalah dengan, mengontrol makanan yang di konsumsi dan perbanyaklah minum air putih karena dengan banyak minum air putih, dapat membantu membuang purin yang ada dalam tubuh. Contoh makanan yang menjadi pantangan bagi penderita penyakit asam urat : Jeroan: ginjal, limpa, babat, usus, hati, paru dan otak. Seafood: udang, cumi-cumi, sotong, kerang, remis, tiram, kepiting, ikan teri, ikan sarden. Ekstrak daging seperti abon dan dendeng. Makanan yang sudah dikalengkan (contoh: kornet sapi, sarden). Daging kambing, daging sapi, daging kuda. Bebek, angsa dan kalkun. Kacang-kacangan: kacang kedelai (termasuk hasil olahan seperti tempe, tauco, oncom, susu kedelai), kacang tanah, kacang hijau, tauge, melinjo, emping. Sayuran: kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur kuping, daun singkong, daun pepaya, kangkung. Keju, telur, krim, es krim, kaldu atau kuah daging yang kental. Buah-buahan tertentu seperti durian, nanas dan air kelapa. Makanan yang digoreng atau bersantan atau dimasak dengan menggunakan margarin/mentega. Makanan kaya protein dan lemak.

langkah upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah asam urat, diantaranya : 1. Hal yang perlu diperhatikan adalah mengatur pola hidup dengan baik dan teratur tidak berlebihan. Apapun rutinitas yang dijalani dan sesibuk apapun. Cobalah untuk memberikan waktu sejenak pada tubuh untuk beristirahat, biarkan tubuh merasakan rileks, merengangkan otot-otot tubuh agar tidak kaku.

Hal yang perlu diingat adalah jangan lupa minum air putih yang banyak bila rutinitas sehari-hari dihabiskan dengan duduk. Seseorang yang selalu disibukkan dengan banyak kegiatan, terkadang tanpa disadari akan berperilaku tidak sehat, misalnya memilih menu makanan yang siap saji yang belum tentu jaminan akan makanan yang dikonsumsi itu sehat, kurang minum air putih, kurang tidur dsb. Hal inilah yang membuat tubuh mudah terserang penyakit. 2. Kebiasaan buruk seseorang misalnya perokok aktif merupakan kebiasaan yang sudah menjadi rutinitas sehari-hari. Oleh karena itu, tidak heran mengapa banyak penderita asam urat yang disebabkan oleh rokok. Kandungan nikotin yang terdapat dalam rokok memaksa tubuh untuk menghirup dan menyimpan asap rokok di dalam tubuh yang kemudian akan mengakibatkan terganggunya fungsi paru-paru, jantung, dan asam urat. Konsumsi kopi, minuman dingin (es) dan alkohol yang berlebihan. Perlahan akan merusak fungsi organ ginjal. Meskipun diketahui kandungan kafein tidak hanya terdapat pada kopi, teh pun demikian mengandung kafein. Memang tak selamanya kandungan kafein yang terdapat dalam kopi atau teh berbahaya bagi tubuh. Namun kopi dan teh sebenarnya dapat membantu menurunkan kadar asam urat dalam darah, namun apabila dosis atau takaran melebihi batas normal akan membawa dampak buruk bagi tingkat kesehatan. Idelanya konsumsi kopi atau teh minimal 2-3 cangkir sehari (1 cangkir kopi/teh = 100 ml). 3. Menghindari konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh yang biasanya terdapat pada daging, seperti daging kambing, dan jeroan. Daging kambing mengandung lemak yang cukup tinggi, bila dimakan berlebihan akan membuat perut terasa panas, daging kambing dan jeroan termasuk dalam makanan yang mengandung purin tinggi yang dapat meningkatakan kadar asam urat dalam darah semakin meningkatkan produksinya. Selain itu makanan yang mengandung kolesterol tinggi yang umumnya makanan tersebut diolah dengan cara digoreng juga menimbulkan resiko yang sama pada asam urat. 4. Larangan mandi pada malam hari selain menyebabkan timbulnya gejala penyakit reumatik, tanpa disadari dan bila tidak dijaga lama-kelamaan akan menyebabkan asam urat. Oleh karenanya hindari mandi di malam hari. 5. Berolahraga yang rutin minimal 2-3 kali dalam seminggu. Lakukan olahraga yang sesuai dengan kemampuan tubuh dari olahraga yang paling ringan yang bisa diikuti seperti joging, senam aerobik.
8

Berikan kesempatan pada tulang tubuh anda agar lebih lentur dan tidak kaku, sehingga tulang sendi, tulang rawan sendi berfungsi dengan baik dan bekerja secara optimal membantu pembentukan tulang tubuh yang kuat, untuk mencegah terjadinya osteoporosis. Olahraga selain membuat daya tahan tubuh tetap terjaga dan menjadi lebih kuat, dapat membantu fungsi ginjal dalam memperlancar peredaran darah dan pembuangan air seni.

E. Penatalaksanaan Asam Urat Meredakan radang sendi (dengan obat-obatan dan istirahat sendi yang terkena). Pengaturan asam urat tubuh (dengan pengaturan diet dan obat-obatan). Tujuan utama pengobatan artritis gout adalah: Mengobati serangan akut secara baik dan benar. Mencegah serangan ulangan artritis gout akut. Mencegah kelainan sendi yang berat akibat penimbunan kristal urat. Mencegah komplikasi yang dapat terjadi akibat peningkatan asam urat pada jantung, ginjal dan pembuluh darah. Mencegah pembentukan batu pada saluran kemih. Makin cepat seseorang mendapat pengobatan sejak serangan akut, makin cepat pula penyembuhannya. Pengobatan dapat diberikan obat anti inflamasi nonsteroid (antirematik) dan obat penurun kadar asam urat (obat yang mempercepat/meningkatkan pengeluaran asam urat lewat kemih (atau obat yang menurunkan produksi asam urat. Strategi terapi 1. Nonstreoid Anti-inflammatory Drugs- NSAIDs Terdapat beberapa jenis NSAID, namun tidak semua memiliki efektivitas dan keamanan yang baik untuk terapi gout akut. Beberapa NSAID yang diindikasikan untuk mengatasi gout arthritis akut dengan kejadian efek samping yang jarang terjadi yaitu: Naproxen Naproxen merupakan NSAID turunan asam propionat yang berkhasiat antiinflamasi, analgesik, dan antipiretik.

Naproksen telah menjadi salah satu pilihan pertama karena khasiatnya dan kejadian efek sampingnya yang jarang. Natrium Diklofenak Merupakan golongan NSAID turunan asam propionat yang memiliki cara kerja dan efek samping yang sama dengan naproksen. NSAID selektif COX-2 Merupakan golongan NSAID yang mempunyai tingkat keamanan saluran cerna atas lebih baik dibanding NSAID non-selektif. 2. Colchicine Colchicine tidak direkomendasikan untuk terapi jangka panjang gout akut. Colchicine hanya digunakan selama saat kritis untuk mencegah serangan gout. 3. Kortikosteroid Kortikosteroid sering digunakan untuk menghilangkan gejala gout akut dan akan mengontrol serangan. Kortikosteroid ini sangat berguna bagi pasien yang dikontraindikasikan terhadap golongan NSAID. Jika goutnya monarticular, pemberian antra-articular yang paling efektif. Terapi selama simptom hilang ditujukan untuk meminimalkan penumpukan urat di jaringan, yang akan menyebabkan benjolan-benjolan arthritis semakin kronis, dan untuk mengurangi frekuensi kekambuhan dan tingkat keparahan. a. Diet Penyebab kelebihan asan urat / hiperurikemia adalah diet tinggi purin, obesitas, konsumsi alkohol, dan penggunaan beberapa obat seperti tiazid dan diuretik kuat akan menghambat ekskresi asam urat di ginjal, serta aspirin dosos rendah < 3 g memperburuk hiperurikemia. b. Pengurangan kadar asam urat Indikasi diperlukannya penurunan kadar asam urat meliputi sering munculnya artritis akut yang tidak terkontrol oleh pemberian colchicine untuk profilaksis, penumpukan asam urat/benjolan, atau kerusakan ginjal. Hiperurisemia dengan serangan nyeri yang jarang tidak membutuhkan pengobatan, demikian juga yang tidak menunjukkan gejala. Tujuan terapi yang diharapkan yaitu mempertahankan kadar asam urat di bawah 6mg/dL. Dua kelas obat yang dapat digunakan untuk menurunkan asam urat serum yaitu uricosuric dan allopurinol. Pemilihan salah satu atau keduanya bergantung pada hasil pemisahan asam urat dalam urin selama 24 jam.

10

Nilai di bawah 800 mg mengindikasikan undersecretion asam urat, maka perlu uricosuric. Pasien dengan kadar asam urat lebih dari 800 mg menunjukkan adanya produksi yang berlebihan dan membutuhkan allopurinol. Uricosuric Obat ini memblok reabsorpsi tubular dimana urat disaring sehingga mengurangi jumlah urat metabolik, mencegah pembentukan benjolan baru dan memperkecil ukuran benjolan yang telah ada. Uricosuris seperti probenesid dan sulfinpirazon dapat diberikan sebagai pengganti allopurinol, namun probenesid tidak diindikasikan untuk gout yang akut. Pembentukan kristal urat dalam urin bisa terjadi dengan urocisuric dan penting untuk memastikan jumlah urin cukup yaitu 2000 ml atau lebih untuk mencegah pengendapat kristal urat di saluran urin. Saat diberikan secara kombinasi dengan colchicine, akan mengurangi frekuensi kekambuhan gout akut. Uricosuric tidak efektif pada pasien dengan gangguan renal dengan serum kreatinin lebih dari 2 mg/dL. Allopurinol Sebagai penghambat xantin oksidase, allopurinol segera menurunkan plasma urat dan konsentrasi asam urat di saluran urin serta memfasilitasi mobilisasi benjolan. Obat ini sangat bermanfaat bagi pasien dengan gagal ginjal atau batu urat yang tidak dapat diberi urocisuric. Biasanya obat ini diberikan sekali sehai sebab metabolit aktif allopurinol waktu paruhnya panjang. Dosis awalnya 100 mg diberikan selama 1 minggu; kemudian dinaikkan jika kadar asam urat masih tinggi. Kadar asam urat serum akan dicapai dengan dosis harian 200-300 mg. Seringkali kombinasi allopurinol dengan uricosuric akan sangat membantu. Allopurinol tidak dianjurkan untuk pengobatan

hiperurisemia asimtomatik dan gout yang aktif.

Diet pada penderita Asam Urat Pengaturan Makanan bagi penderita asam urat 1. Konsumsi jumlah kalori sesuai kebutuhan 2. Batasi asupan purin Semua makanan dan minuman yang mengandung alkohol. Jeroan, termasuk otak, ginjal, hati.

11

Kacang kacangan, seperti kacang hijau, kedelai dan hasil olahannya. Makanan laut. Makanan yang diawetkan dalam kaleng. Sup. Kental. Buah buahan (durian, advokat, air kelapa). Jengkol, petai, daum melinjo (semua unsur melinjo, mulai dari buahsampai daun). Sayuran (bayam, asparagus dan kembang kol).

3. Tinggi karbohidrat Karbohidrat harus disesuaikan dengan kebutuhan kalori. Jenis karbohidrat komplek, seperti nasi, roti, singkong, ubi sangat diajurkan untuk dikonsumsi karena dapat meningkatkan pengeluaran asam urat darah melalui urin. Karbohidrat sederhana harus dikurangi. Hal itu terdapat pada gula, permen, sirup. Bila terus-menerus dikonsumsi, akan dapat meningkatkan kadar asam urat serum. 4. Rendah protein Protein diketahui dapat meningkatkan produksi asam urat, terutama protein hewani. Sumber makanan yang berprotein tinggi misalnya hati, otak, paru, limpa, ginjal dan jerohan lainnya. Sumber protein yang dianjurkan dikonsumsi adalah protein nabati, yaitu yang berasal dari tumbuhan. 5. Rendah lemak Lemak dapat menghambat pengeluaran asam urat melalui urin. Karena itu, penderita gout harus melakukan diet rendah lemak. Makanan yang digoreng, bersantan, jerohan, margarin, mentega sebaiknya dihindari. 6. Banyak minum Penderita gout dianjurkan banyak minum. Karena dengan banyaknya cairan dalam tubuh akan membantu pengeluaran asam urat melalui air kencing. Dianjurkan untuk minum air sebanyak kurang lebih 10 gelas perhari atau sekitar 2,5 liter. Air tersebut dapat berupa air teh, sirup, kopi, namun air putih lebih baik. Selain itu, buah-buahan yang banyak mengandung air juga sangat baik untuk dimakan, diantaranya semangka, melon, blewah, nanas, jambu air, pepaya.

12

F. Obat Tradisional Untuk Asam Urat Buah sirsak Sirsak di makan begitu saja atau di buat jus sirsak, dimakan/minum setiap hari. Labu siam Labu siam di parut kemusian di saring diambil airnya dan diminum setiap hari. Kentang dan apel mentah di jus Daun Salam 7 lembar daun salam di rebus dengan 2 gelas air, sampai tinggal 1 gelas, diminum pagi dan sore hari.

13

DAFTAR PUSTAKA

1. Smeltzer, SC & Bare, BG, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth, Edisi 8 Vol 2, EGC, Jakarta. 2. Mansjoer, A., 2004, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Ketiga, Jilid Satu, Media Aeskulapius, Jakarta. 3. www.google.com . http.media indonesia.com, down load 17 Oktober 2012.

4. Mansjoer, A., 2004, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Ketiga, Jilid Satu, Media Aeskulapius, Jakarta. 5. http://www.purwakarta.org/index.php/2006/02/01/daun-salam-untuk-obat-asam-urat/

14

Anda mungkin juga menyukai