Anda di halaman 1dari 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR A. Tinjauan Pustaka 1.

Kinerja Pengertian kinerja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001) adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, atau kemampuan kerja. Pengertian ini memberikan gambaran bahwa kemampuan tersebut merupakan kemampuan dan keterampilan penggunaan sesuatu peralatan. Selanjutnya oleh Nathan dan Cascio (Gofur, 2003) mengemukakan pengertian kinerja adalah kemampuan seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau kegiatan tertentu seperti praktek di laboratorium, di mana mahasiswa diminta untuk mendemonstrasikan kemampuan dan keterampilan dalam bidang tertentu. Kemudian English language dictionary (1992) menyebut istilah

performance How well they do or how succesfull they are yang identik dengan pengertian kinerja yang dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam melakukan tugas atau pekerjaan kegiatan sesuai dengan standar, kriteria dan ukuran yang telah ditetapkan untuk pekerjaan atau kegiatan. Selain pendapat di atas, Nur yang dikutip Sahriani 2006, mengemukakan bahwa dalam penilaian kinerja tidak hanya dimaksudkan untuk menguji ingatan

faktual, tetapi juga untuk mengakses penerapan pengetahuan faktual dan konsep ilmiah pada suatu masalah atau tugas yang realistik. Berdasarkan dari pengertian di atas, maka dapat dirumuskan bahwa yang dimaksud kinerja adalah kemampuan atau unjuk kerja dalam melakukan praktikum sesuai dengan prosedur yang benar dan cermat yang sesuai dengan konsep ilmiah. Penilaian kinerja ini secara garis besar terdiri dari 3 aspek, yaitu : pengetahuan, sikap dan keterampilan. 2. Praktikum Teknik pada umumnya dan mata kuliah praktikum pada khususnya, merupakan ilmu pengetahuan eksperimental, di mana praktikum harus memperoleh peranan penting dalam hal transfer ilmunya di samping dukungan dari penguasaan teori. Dalam ilmu listrik, praktikum adalah pekerjaan dengan alat-alat kelistrikan yang merupakan latihan untuk keperluan tertentu, misalnya saja bagaimana penggunaan alat-alat ukur listrik yang baik dan benar, cara-cara pemasangan komponen listrik yang baik, cara penyambungan kabel yang benar dan sebagainya. Praktikum di laboratorium merupakan salah satu perwujudan untuk mengembangkan sikap dan metode ilmiah yang dimiliki oleh Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNM dari segi kualitasnya yang diterjemahkan dalam beberapa aspek, antara lain mengenali alat/bahan dalam praktek Instalasi Listrik I, memahami prinsip kerja alat/bahan yang digunakan dalam praktek Instalasi listrik I, mengembangkan

pekerjaan yang diberikan oleh pembimbing/instruktur, menganalisis pekerjaan yang diberikan oleh pembimbing/instruktur, ketepatan waktu masuk praktek dan ketepatan waktu keluar praktek, ketaatan dalam melaksanakan praktek, menemukan cara-cara baru dalam menyelesaikan pekerjaan, tanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas praktek, kesungguhan melaksanakan tugas tanpa diawasi, kejujuran dalam praktek/melaksanakan tugas praktek yang diberikan oleh pembimbing/instruktur, usaha dalam mengembangkan diri, keberanian dalam mengambil keputusan, kesediaan menerima kritikan/saran, ketepatan menggunakan alat dan bahan, membuat laporan hasil kegiatan praktek, kemampuan dalam mengelola kerja praktek dan peralatan, ketelitian dalam kerja praktek, efisiensi (kehematan) pemanfaatan bahan dan alat, waktu penyelesaian tugas sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, mutu kerja yang telah diselesaikan, melaksanakan tugas dan langkah, dan prosedur yang benar. Oleh karena itu, kegiatan praktikum tidak lepas dari proses belajar mengajar mata kuliah praktikum pada khususnya, dan Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNM pada umumnya, baik secara teori maupun praktek. Melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat memperoleh berbagai pengalaman dan selanjutnya akan mendorong mahasiswa untuk lebih memotivasi diri untuk lebih berkembang dalam rangka peningkatan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya.

3. Instalasi Listrik a.
1.

Pengetahuan tentang instalasi listrik

Instalasi Listrik sebagai suatu sistem Instalasi listrik adalah saluran listrik beserta gawai maupun peralatan yang

terpasang, baik di dalam maupun di luar bangunan untuk menyalurkan arus listrik. Instalasi listrik terdiri dari beberapa bagian peralatan/perlengkapan yang bekerja bersama-sama, saling berhubungan dan terkoordinasi yang bekerja sesuai dengan maksud penggunaannya. 2. Prinsip Dasar Instalasi Listrik
a.

Keamanan (safety) Instalasi listrik harus menjamin keselamatan manusia/operator, ternak

bangunan, peralatan/perlengkapan instalasi listrik dan lingkungan dari bahaya yang dapat timbul akibat penggunaan energi listrik b. Kehandalan o Terjaminnya keberlangsungan (kontinuitas) supply energi

listrik ke pemakai o Instalasi listrik bekerja pada nilai nominal tanpa menimbulkan

kerusakan o Ketepatan pengaman untuk menanggapi jika terjadi gangguan

c. Ketercapaian Pemasangan pemakai/operator Contoh : o Sakelar yang dipasang terlalu tinggi dari lantai (misalnya 3 instalasi listrik harus mudah dijangkau oleh

meter) sehingga susah untuk dijangkau o Sakelar yang letaknya tertutup lemari, sehingga susah untuk

dijangkau (harus menggeser lemari) d. Keindahan/kerapian Instalasi listrik harus dipasang sehingga tampak rapi/indah (tidak mengganggu pemandangan) e. Mutu terjamin Mutu terjamin menyangkut 2 hal :
o

Peralatan dan perlengkapan instalasi listrik, harus sesuai standar

(memiliki sertifikat standarisasi mutu, contoh SNI (Standar Nasional Indonesia)


o

Tegangan listrik yang sampai ke peralatan listrik harus sesuai

dengan standar. Standar tegangan layanan : Minimum 10 % dari tegangan nominal sistem

10

Maksimum 5 % dari tegangan nominal sistem

f.

Ekonomis Instalasi listrik harus direncanakan sedemikian rupa sehingga harga

keseluruhan dari instalasi itu semurah mungkin, mudah pemasangan dan pemeliharaannya namun tetap mengikuti aturan dan standarisasi yang berlaku g. Mudah diperluas

Instalasi listrik sedapat mungkin direncanakan sedemikian rupa sehingga perluasan instalasi misalnya karena pertambahan beban tidak sukar dilaksanakan (tidak banyak perubahan atau penggantian peralatan yang telah ada). B. Kerangka Berpikir Berangkat dari beberapa uraian di atas, dapa di ketahui bahwa pengukuran kinerja pada mahasiswa dapat dilakukan dengan maksud untuk mengetahui tingkat kualitas kerja mahasiswa dalam menghasilkan suatu produk. Salah satu kegiatan akademik mahasiswa yang sangat penting dilakukannya penilaian kinerja ini ialah dalam kegiatan praktikum. Hal ini disebakan oleh karena praktikum di laboratorium merupakan salah satu perwujudan untuk mengembangkan sikap dan metode ilmiah yang dimiliki oleh mahasiswa. Praktikum Instalasi listrik I sebagai salah satu mata kuliah praktek yang diwajibkan bagi Mahasiswa Elektro Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNM seyogyanya dapat dilakukan dengan

11

kualitas yang maksimal. Oleh karena itu, penilaian kinerja dalam mata kuliah ini menjadi sangat penting. Kinerja praktek mahasiswa sangat ditentukan oleh faktor kualitas yang diterjemahkan dalam beberapa aspek yaitu: aspek pengetahuan, aspek sikap dan aspek keterampilan. Dengan pemenuhan ketiga aspek ini, maka dapat diyakini bahwa peningkatan kualitas Kinerja Praktikum Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNM dapat menjadi maksimal. Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik FT UNM Universitas Negeri Makassar

Pelaksanaan Praktikum Instalasi Listrik I

Pengetahuan

Sikap

Keterampilan

Kinerja Mahasiswa Dalam Melaksanakan Praktikum Instasi Listrik I

Gambar 10. Skema Kerangka Berpikir

12

Anda mungkin juga menyukai