BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG Dalam suatu pembuatan cetakan permeabilitas atau kemampuan alir gas adalah salah satu sifat yang penting terhadap hasil dari benda coran. Pasir cetak yang telah dipadatkan harus dapat mengalirkan uap dan gas-gas yang dilepaskan oleh logam panas pada waktu dilakukan penuangan kedalam cetakan. Apabila cetakan tidak bisa mengeluarkan atau mengalirkan gas-gas dengan baik, maka akan terjadi cacat coran yang berupa rongga udara atau lubang-lubang pada hasil coran. Permeabilitas ini tergantung pada beberapa faktor antara lain, bentuk butiran pasir, kehalusan, kadar air dan jumlah bahan pengikat.
A. DEFENISI PERMEABILITAS Permeabilitas adalah kemampuan pasir cetak untuk mengalirkan udara (ml) dengan setiap cm2 / menit, kualitas coran dengan permeabilitas yang tepat dapat mencegah cacat seperti rongga penyusutan, gelembung gas atau kekasaran permukaan. Karena udara atau gas yang terjadi dalam waktu penuangan dapat terjadi dalam cetakan dalam waktu penuangan dapat terjadi dialirkan melalui rongga-rongga diantara butir-butir pasir keluar dan cetakan denga kecepatan yang sama. Rumus permeabilitas:
P Q.l P. A.t
Dimana : P adalah permeabilitas Q adalah Debit air l adalah Panjang specimen P adalah tekanan A adalah Luas permukaan selinder t adalah waktu
sumber: http://id.scribd.com/doc/92464158/Permeabilitas-Pasir-Cetak
Butiran bersudut Butiran ini menyebabkan kekuatan yang tinggi dan permeabilitas rendah dari butiran sudut sebagian. Karena bersudut sehingga menutup rongga-rongga untuk partikelatau lebih padat.
2. Distribusi pasir cetak Pasir cetak biasanya kumpulan dari butir-butir yang berukuran bermacammacam. pasir yang halus mengakibatkan permukaan yang halus dan yang padat dapat mencegah keluarnya udara. Distribusi pasir yang ideal adalah 2/3 dari 3 merh yang berurutan dan sisanya dari ukuran merh berikutnya. 3. Compachbility Compachbility merupakan kemampuan pasir cetak untuk dipadatkan. Semakin padat pasir cetak maka rongga antar pasir akan mengenyal dan menyebabkan permeabilitas turun dan menyebabkan cacat rongga.
C. POROSITAS Porositas adalah suatu cacat pada produk cor yang dapat menurunkan kualitas benda tuang. Salah satu penyebab terjadinya porositas pada penuangan psdusn sluminium adalah gas hidrogen. Gas hidrogen ini dapat terbentuk karena logam cair pada proses pengecoran dimulai dapat di oksidasi dengan gas karbonmonoksida dan karbondioksida. penyebab lainnya adalah kontrol yang kurang sempurna terhadap absorbsi gas oleh paduan, pengeluaran gas dari logam karena interaksi gas dengan logam selama peleburan dan penuangan. Macam-macam Porositas Tanah: a. Porositas primer : sistem porositas utama atau porositas asli dalam sebuah batuan atau tanah endapan. b. Porositas sekunder :sistem porositas terpisah dalam sebuah batuan dan seringkali meningkatkan keseluruhan porositas batuan c. Porositas pecahan: porositas ini dihubungkan jaringan yang pecah. Pecahan ini dapat menciptakan porositas sekunder dalam batuan.
sumber: http://id.scribd.com/doc/92464158/Permeabilitas-Pasir-Cetak
1. Blow yaitu rongga bulat besar yang disebabkan gas karena menempati daerah logam cair pada permukaan kop. Blow biasanya terjadi pada permukaan coran yang cembung.
2. Scar yaitu blow yang dangkal yang biasanya dijumpai pada permukaan coran yang rata
4. Pin holes adalah lobang blow yang sangat kecil dan terjadi pada atau dibawah permukaan coran.
6. Wash adalah tonjolan pada permukaan drag yang timbul di dekat saluran masuk, hal ini disebabkan oleh erosi pada pasir karena kecepatan logam cair yang tinggi memasuki dasar saluran masuk.
sumber: binkverbeck.blogspot.com.Permeabilitas-Pasir-Cetak
Jenis butir pasir bulat aik sebagai pasir cetak karena memerlukan jumlah pengikat yang lebih sedikit, untuk mendapatkan kekuatan dan permeabilitas tertentu, serta mampu alirnya baik sekali. Pasir dengan butir Kristal kurang baik untuk pasir cetak sebab akan pecah menjadi butir - butir kecil pada campuran, Laboratorium Pengecoran Logam Arby manan D21109258
sumber: binkverbeck.blogspot.com.Permeabilitas-Pasir-Cetak
Gambar 16 menunjukkan hubungan antara kadar air dan berbagai sifat pasir dengan pengikat tanah lempung dibuat tepat dan kadar air ditambah. Maka kekuatan akan berangsur-angsur bertambah sampai titik maksimum dan seterusnya menurun. Kecenderungan serupa timbul kalau kadar air dibuat tepat dan kadar lempung ditambah. Titik maksimum dari kekuatan permeabilitas adalah keadaan dimana butir-butir pasir dikelilingi oleh lempung yang berlebihan air. Air yang tidak cukup akan menurunkan kekuatan karena kurang lekatnya lempung. Selanjutnya tanah lempung yang berbutir menempati ruangan antara butir-butir pasir dan menurunkan permeabilitas. Kadar air yang membuat permeabilitas maksimum pada umumnya tidak sama. Pasir dengan pengikat lempung yang dikeringakn mempunyai permeabilitas dan kekuatan Laboratorium Pengecoran Logam Arby manan D21109258
Gambar 17. Grafik pengaruh air dan bentonti pada pasir diikat bentontit
Gambar 17 menunjukkan hubungan antara kadar air, kekuatan dan permeabilitas dari pasir dengan pengikat bentonit. Kalau kadar air bertambah, kekuatan dan permeabilitas naik sampai titik maksimum dan menurun kalau kadar air bertambah terus seperti ditunjukkan pada gambar. Untuk pasir dengan pengikat bentonit, kadar air yang menyebabkan kekuatan basah maksimum dan yang menyebabkan permeabilitas maksimum sangat berdekatan satu sama lain. sumber: http://id.scribd.com/doc/92464158/Permeabilitas-Pasir-Cetak