Anda di halaman 1dari 31

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Agama adalah risalah yang disampaikan Tuhan kepada Nabi sebagai petunjuk bagi manusia dan hukum-hukum sempurna untuk dipergunakan manusia dalam menyelenggarakan tata cara hidup yang nyata serta mengatur hubungan dengan tanggung jawab kepada Sang Pencipta, manusia dan masyarakat serta alam sekitarnya. Agama merupakan salah satu aspek yang paling penting dari pada aspek-aspek budaya yang di pelajari oleh para antropolog dan para ilmuwan sosial lainnya. Tidak mudah mendefinisikan agama, apalagi didunia ini kita menemukan kenyataan bahwa agama amat beragam. Pandangan seseorang terhadap agama, ditentukan oleh pemahamannya terhadap ajaran agama itu sendiri. Dalam pandangan Islam, keberagamaan adalah fithrah (sesuatu yang melekat pada diri manusia dan terbawa sejak kelahirannya). Ini berarti manusia tidak dapat melepaskan diri dari agama. Kehadiran agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW. Diyakini dapat menjamin terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera lahir dan batin. Didalamnya terdapat berbagai petunjuk tentang bagaimana seharusnya manusia itu menyikapi hidup dan kehidupan ini secara lebih bermakna dalam arti yang seluasluasnya. Petunjuk-petunjuk agama mengenai berbagai kehidupan manusia, sebagaimana terdapat di dalam sumber ajarannya, al-Quan dan hadis, nampak amat ideal dan agung. Islam mengajarkan kehidupan yang dinamis dan progresif, menghargai akal pikiran melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bersikap seimbang dalam memenuhi kebutuhan material dan spiritual, senantiasa mengembangkan kepedulian social, menghargi waktu, bersikap terbuka, demokratis, mencintai kebersihan, mengutamakan persaudaraan, berakhlak mulia dan sikap-sikap positif lainnya. Agama sebagai sumber sistem nilai, merupakan petunjuk, pedoman dan pendorong bagi manusia untuk memecahkan berbagai masalah hidupnya seperti dalam ilmu agama, politik, ekonomi, sosial, budaya dan militer, sehingga terbentuk

1 |Agama &Agama Islam

pola motivasi, tujuan hidup dan perilaku manusia yang menuju kepada keridhaan Allah SWT. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang tersebut di atas dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
a. Apakah yang dimaksud dengan agama?

b. Bagaimana ruang lingkup agama? c. Apakah yang dimaksud dengan agama Islam? d. Bagaimana ruang lingkup agama Islam? e. Bagaimana hubungan manusia dengan agama?

1.3

Tujuan Penulisan Adapun a. b. tujuan

Makalah dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

Menjelaskan pengertian agama; Mendeskripsikan dan menjelaskan ruang lingkup agama;

c.Menjelaskan pengertian agama Islam; d. e. Mendeskripsikan dan menjelaskan ruang lingkup agama Islam; Mendeskripsikan hubungan manusia dengan agama.

2 |Agama &Agama Islam

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Agama dan Ruang Lingkupnya 2.1.1 Definisi Agama Dalam masyarakat Indonesia selain kata Agama, dikenal juga kata Din berasal dari bahasa Arab dan kata religi dari bahasa Eropa, sedang kata Agama berasa dari kata Sanskrit. Dalam kamus An English reader dictionary, A.S. Homby dan parnwell (1989) mengartikan religi sebagai berikut.

Belief in god as creator and control , of the universe (percaya pada Tuhan dan pencipta dan pengatur alam semesta)

System of faith and worship based of such belief (system iman dan kepercayaan dipersembahkan didasarkan atas kepercayaan tertentu)

3 |Agama &Agama Islam

Drs. Sidi Gazalba (1991) mendefinisikan agama adalah kepercayaan pada hubungan manusia dengan yang kudus, dihayati sebagai hakikat yang gaib. Hubungan yang menyatakan diri dalam bentuk serta system kultur dan sikap hidup berdasarkan doktrin tertentu.

Kata agama dalam bahasa Arab dan Al-Quran disebut Din yang diulang sebanyak 92 kali. Menurut asal usul kata (Etimologi) mengandung pengertian menguasai, ketaatan, dan balasan. Sedangkan menurut istilah atau terminology din diartikan sekumpulan keyakinan, hukum, dan norma yang akan mengantarkan manusia kepada kebahagian hidup di dunia dan akherat.

Dari rumusan dan definisi tersebut diatas, dapat disimpulkan pengertian agama itu meliputi tiga system penting, yaitu:
1) Suatu sistem kepercayaan kepada Tuhan. 2) Suatu sistem penyembahan kepada Tuhan. 3) Suatu sistem yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan

(hubungan vertical) dan mengatur hubungan manusia dengan manusia (hubungan horizontal). 2.1.2 Unsur Agama Prof. Dr. Harun Nasution (1999) menyatakan Agama dapat disebut agama jika memenuhi minimal empat unsur penting yang harus ada dalam agama

a) Unsur keyakinan atau kepercayaan (credial) Adanya keyakinan manusia terhadap sesuatu yang gaib yang memiliki kekuatan untuk menciptakan keyakinan tentang adanya Tuhan.
b) Unsur penyebuhan atau peribadatan (ritual) 4 |Agama &Agama Islam

dan mengatur alam semesta ini, dan

Manusia merasa dirinya lemah dan berhajat kepada tuhan sebgai tempat minta tolong. Oleh karena itu, manusia harus mengadakan hubungan baik atau menyembah kepada Tuhan yang telah mereka yakini tersebut. Hubungan baik ini dapat diwujudkan dengan mematuhi segala perintahnya dan menjauhi larangannya
c) Unsur aturan atau tata cara dalam peribadatan (Ritus)

Adanya aturan hukum yang berupa kitab suci yang mengadung ajaranajaran agama tersebut dan sekaligus mengatur tata cara penyembahan kepada Tuhan yang mereka yakini tersebut. Jadi bukan hanya diyakini dan disembah. Akan tetapi tata cara dalam penyembahan terhadap yang diyakini tersebut juga diatur dalam sebuah kitab suci. d) Respon yang bersifat emosionil dari manusia Respon itu bisa berupa perasaan takut atau perasaan cinta yang mendalam terhapap agama yang dipeluknya (fanatic beragama) yang kadang kala bersifat ekstrim membela agamanya dengan berlebihan jika agamanya dihina oleh agama atau golongan lain. 2.1.3 Tujuan Beragama Semua agama monoteisme mempunyai tujuan akhir sama, yaitu selamat, bahagia dan sejahtera hidupnya di dunia dan akherat (saadatun fiddunya wal akhirah ). Jadi tujuan seseorang beragama tidak hanya mengutamakan keselamatan hidup duniawi yang bersifat materi saja tetapi yang lebih penting lagi adalah keselamatan dan kebahagiaan hidup ukhrowi dan bersifat spiritual. 2.1.4 Manfaat Beragama Agama bagi kehidupan manusia menjadi pedoman hidup (way of life). Orang yang biasa menjalankan perintah dan aturan agama tanpa adanya pengawasan akan ringanlah menjalankan aturan-aturan dan undang-undang masyarakat atau Negaranya. Karena sudah terbisa menjalankan aturan dan undang-undang tanpa pengawasan.

5 |Agama &Agama Islam

Jelaslaslah, bahwa agama sangat besar manfaatnya dalam kehidupan manusia.terutama bagi siapa pemeluknya. a. Agama mendidik manusia supaya mempunyai pendirian yang kokoh dan sikap yang positif. b. Agama mendidik manusia supaya memiliki ketentraman jiwa. Orang beragama akan dapat merasakan manfaat agamanya,lebih lebih ketika dia ditimpa kesusahan dan kesulitan. c. Agama mendidik manusia supaya berani menegakkan kebenaran dan takut melakukan kesalahan.jika kebeneran sudah tegak, Akan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat
d. Agama adalah alat untuk membebaskan manusia terhadap perbudakan

materi. Agama mendidik manusia supaya tidak ditundukkan oleh materi yang bersifat duniawi. Akan tetapi manusia hanyalah disuruh tunduk kepada Tuhan Yang Maha Esa (Moh. Rifai :1984).

2.1.5

Sistem Klasifikasi Agama Ditinjau dari sumbernya agama dibagi menjadi dua macam, yaitu agama samawi dan agama Ardli. a. Agama samawi/ Agama wahyu adalah agama yang diterima oleh manusia dari Allah SWT melalui malaikat Jibril As. Dan disampaikan serta disebarkan oleh RasulNya kepada umat manusia contohnya : Islam, yahudi dan Nasrani.

Ciri-ciri agama wahyu :


6 |Agama &Agama Islam

Disampaikan oleh seorang Rasul, memiliki kitab Suci konsep ketuhanannya monotheisme mutlak, kebenarannya universal, ajarannya konstan/tetap dan diturunkan kepada masyarakat .

b. Agama Ardli/ Agama Budaya ialah agama yang tumbuh dan berkembang melalui proses pemikiran, adat istiadat dan budaya manusia. Contohnya : Hindu, Budha. Ciri-ciri agama Budaya:

Tidak disampaikan oleh seorang Rasul, umumnya tidak memiliki Kitab Suci konsep ketuhanannya animisme, Dinamisme, polyteisme, monotheisme, nisbi (relative), kebenarannya tidak universal, ajarnnya berubah-ubah, tumbuh dan berkembang dalam masyarakat penganutnya (Charles Adam dalam buku M. Daud Ali 1998).

Selalu tumbuh dan berkembang secara komulatif dalam masyarakat yang menganutnya.

Tidak ada kitab suci yang menjadi dasarnya. Ajarannya selalu berubah-ubah, sesuai dengan perubahan akal serta pikiran manusia, yang menyesuaikan dengan zaman modern.

Adapun konsep ketuhanan adalah dinamisme, animisme, politeisme, dan monoteisme.

Berdasarkan parameter tersebut untuk saat sekarang ini agama yang masih layak dan pantas disebut sebagai Agama Samawi atau agama wahyu adalah Islam yang ajaran-ajarannya dibawa oleh Rasullulah Muhammad SAW.

7 |Agama &Agama Islam

2.2.

Agama Islam dan Ruang Lingkupnya 2.2.1 Definisi Islam Ditinjau dari segi ethimologi atau asal usul bahasa, istilah Islam di ambil dari bahasa Arab, Aslama-yuslimu, yang berarti berserah diri, tunduk, patuh dan taat kepada ajaran, tuntunan, petunjuk dan peraturan hukum Allah SWT Qs. Ali Imron: 83, dan Qs. An-Nisa: 125. Kata islam juga berasal dari kata Assilm yang artinya perdamaian, kerukunan, keamanan. Maksudnya agama Islam menganjurkan kepada pemeluknya untuk dapat mewujudkan perdamaian dan keamanan dalam kehidupan pribadi dan masyarakat baik lahir maupun batin. Jadi, penduduk Islam dilarang membuat keributan dan kerusuhan dalam masyarakat, apalagi menganjurkan untuk menjadi seorang teroris, mengebom tempat-tempat tertentu dengan alasan Jihad, hal tersebut sangat bertentangan dengan nilainilai Islam. Qs, An-Anfal : 61, dan Qs, Muhammad :35.

Islam juga berasal dari kata Assalam artinya selamat, sejahtera, bahagia. Maksudnya Agama Islam menganjurkan kepada pemeluknya agar dapat mewujudkan kesejahteraan dan keselamatan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Qs. Az Zumar : 63 dan Qs, Yasin : 58.

Islam juga di ambil dari kata Salimun artinya suci dan bersih. Maksudnya Agama Islam menganjurkan kepada pemeluknya untuk menjaga kesucian diri
8 |Agama &Agama Islam

(kehormatan) dan kebersihan diri dan lingkungannya Qs, Asy Syuaro : 89, Qs. As Shoffat :84

Ditinjau dari segi Terminologi/istilah Islam, adalah agama yang diturunkan oleh Allah melalui RasulNya, yang berisi hokum yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan manusia dengan alam semesta (Ahmad Abdullah Al Masdosy dalam buku Depag RI 2000).

Adapun Islam diartikan sebagai seluruh ajaran dan hukum-hukumnya yang terdapat dalam Al-Quran yang diturunkan oleh Allah, yang diwahyukan kepada Rasul-Nya yaitu, Nabi Muhammad SAW untuk disampaikan dan didakwahkan kepada seluruh umat manusia sehingga umat manusia yang ada si muka bumi ini akan memperoleh kebahagian yang hakiki dan bermakna baik di kehidupan dunia maupun akherat. Dasar pengertian ini dapat kita lihat dalam Al-Quran QS. Ali Imran:19 :

Artinya : Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab [189] kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.
9 |Agama &Agama Islam

Begitu juga dalam Al-Quran surah As-Shaff: 9 sebagai berikut:

Artinya : Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang musyrik membenci.

2.2.2

Struktur Agama Islam Struktur agama Islam, yaitu Iman, islam, ikhsan. Iman adalah keyakinan seorang baik diucapkan di dalam hati, maupun dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari terhadap Allah SWT., Malaikat-Nya, Kitab-Nya, RasulNya, hari akhir serta Qada dan Qadar.

Islam adalah penyerahan diri sendiri sepenuhnya kepada ketentuan Allah. Rukun Islam ada lima yaitu, sahadat, salat, zakat, puasa dan Haji.

10 | A g a m a & A g a m a I s l a m

Ikhsan adalah berakhlak shaleh dengan berbagai pendekatan (baik macro, micro, mapun messo) dengan niat melaksanakan Ibadan kepada Allah SWT. dan bermuamalah dengan sesama makhluk dengan penuh keikhlasan seakan akan disaksiakan oleh Allah, meskipun dia tidak melihat Allah SWT. 2.2.3 Metode dan Cara Mengkaji Islam Memahami Islam secara kaffah atau menyeluruh adalah sangat penting walaupun tidak detail. Begitulah cara terbaik untuk memahami agama Islam agar menjadi muslim yang mantap dan yakin dengan Islamnya. Menurut Nasrudin Razaq (1989:49) dalam bukunya Dienul Islam, dijelaskan bahawa, ada 4 metode atau cara mengkaji islam yang benar. 1) Islam harus dikaji dari sumber asli (Al Quran dan sunah Rasull) 2) Islam harus dikaji secara integral bukan parsial. 3) Islam harus dikaji dari keputusan muslim atau sarjana
4) Jangan mengkaji islam dari kenyataan hidup atau realita umatnya tetapi dari

ajarannya yang komprehensif.

Pertama Islam harus dikaji dari sumber asli yaitu Al-Quran dan sunah Rasullullah. Memahami islam hanya dari ulama-ulama dan pemeluk pemeluknya atau mengenal islam dari kitab-kitab fiqih orientit adalah suatu kekeliruan. Kekeliruan seperti itu akan menjadikan pemeluknya sebgai pemeluk islam sinkritisme, hidup penuh kufarat dan bidah artinya ibadah dan keyakina bercampur aduk dengan hal-hal yang tidak Islam, jauh dari ajaran islam yang murni.

Kedua Islam harus dikaji secara integral bukan parsial, artinya harus mempelajari islam secara menyeluruh sebagai satu kesatuan yang utuh tidak sebagian atau sepotong-sepotong saja. Apabila islam sebagian-sebagian saja akan melahirkan pemeluk Islam yang skeptic (ragu) terhadap Islamnya dan
11 | A g a m a & A g a m a I s l a m

akan mungkin ditimbulkan pertentangan dan kesalahpahaman dalam Islam. Pemahaman yang parsial terhadap Islam akan berakibat seperti hikyat pengenalan empat orang buta terhadap seekor gajah. Yang dengan yang lainnya tidak ada yang sama persepsinya tentang gajah karena kebetulan diraba atau dipegang bagian yang berbeda dari gajah tersebut.

Ketiga, islam harus dikaji dari kepustakaan muslim sarjana Islam. Pada umumnya mereka memiliki kemampuan pemahaman yang integral tentang islam, yaitu pemahaman yang lahir dari ilmu yang dalam terhadap Al-Quran dan sunah Rasuullah . dan hendaknya jangan belajar Islam dari buku-buku atau literature orang-orang orientalis Karena pada umumnya orang orientalis bukan muslim.

Keempat, jangan mengkaji Islam dari kenyataan hidup ataua realita umatnya tetapi dari ajaran yang komprehensif. Apabila mengkaji Islam realita dari kehidupan umatnya banyak umat islam yang terbelakang dalam bidang pendidikan, keawaman, kebodohan, kemiskinan. Jika kita mengkaji yang demikian itu, kesalahan besar. Ini adalah permasalahan umum umat Islam di Indonesia.

Disamping cara tersebut masih ada cara lain yang lebih penting dalam mengkaji islam secara benar, yaitu dengan memasuki dan mendalami Tasawuf dan melaksanakan ajaran-ajarannya secara istiqamah.

12 | A g a m a & A g a m a I s l a m

2.2.4

Karakteristik Islam Menurut Yusuf Qardawi (1996:16) dalm bukunya Karakteristik Islam menjelaskan bahwa agama Islam mempunyai beberapa ciri-ciri khusus.
a. Rabbaniyah, yaitu agama yang tujuan akhirnya (limit goal), adalah

hubungan baik dengan Allah. Tujuan dan mengharapkan ridhaNya. Seorang muslim yang orientasi hidupnya hanya mendekatkan diri kepada Allah, tunduk dan patut kepada Allah dan mengharapkan RidhaNya semata disebut manusia Rabbani. (Qs. Ali Imran : 79)
b. Insaniyah, yaitu agama yang sesuai dengan jiwa manusia. Semua perintah

dan larangannya bermanfaat untuk manusia itu sendiri. Jadi Islam sangat menekankan kemanusiaan. (memanusiakan manusia) (Qs. Ankabut : 45)
c. Syumuliah, yaitu agama yang berlaku secara Universal (seluruh umat

manusia) artinya agama yang berlaku bagi semua zaman, semua kehidupan, dan semua tempat serta dapat diterima oleh semua manusia di dunia sampai akhir masa. Dengan kata lain Islam adalah Rahamatal Lil Alamin. (Qs. Al-Ambiya: 107)
d. Wasatiyah, yaitu agama yang bersifat Moderat (pertengahan). Artinya

agama yang mengajarkan kepada pemeluknya agara tidak condong pada kehidupan materi saja atau ukhrowi saja. Akan tetepi, dapat memeperhatikan keseimbangan kehidupan dunia dan akhirat, spiritual dan material (Qs Al Baqarah : 201) dan lainnya.

Ciri-ciri khusus lainnya adalah: Agama Fitrah Agama islam yang kita anut adalah agama fitrah. Artinya agama, islam ini merupakan agama yang suci sebagimana hati nurani manusia yang suci dan bersih. Agama islam merupakan agama hati nurani bagi semua manusia karena agama hati nurani, semua manusia pada hakikatnya mengakui
13 | A g a m a & A g a m a I s l a m

kebenarannya. Bagi mereka yang menolak biasanya mereka gengsi, takut dijauhi oleh teman-teman sesama, takut tidak diakui oleh keluarganya dan masih banyak lagi alasannya. Namun hati nurani manusia tidak bisa dibohongi. Oleh arena itu agama islam disebut sengai agama ftrah. Allah Swt. berfirman dalam surat Ar-Rum :30

Artinya: Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui Agama Tauhid Agama tauhid dalam arti bahwa semua pemeluk agama islam mengakui keesaan Allah bahwa Tuhan mereka hanya satu, yaitu Allsh Swt., yang t wajib disembah. Oleh karena itu, semua yang eragama islam diwajibkan untuk percaya kepada Allah Swt., sebagai satu-satunya tuhan yang menciptakan kita, ang member rizki kepada kita, yang member berbagai kenikmatan serta anugrahnya dan yang mematikan kita. Dengan demikian semua manusia pada hakikatnya hanya bergantung kepada Allah, arena Allah yang menetukan garis hidup manusia eserta Qada dan Qadarnya. Manusia hanya malaksanakan apa yang menjadi ketentuaNnya. Allah Swt. berfirman dalam QS. Al Ambiya:25

Artinya : Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku"

14 | A g a m a & A g a m a I s l a m

Dalam ayat diatas secara jelas disebutkan bahwa kita sebagai manusia wajib untuk menyembah kepada Allah Swt., tidak boleh kita menyembah selain kepada Allah Swt., sebab termasuk perbuatan yang musyrik dan dan dimurkai Allah. Oleh karena itu, Allah Swt., mengutus rasulNya pun dalam rangka perintah untuk menyembah kepada Allah Swt., inilah sebenantnya tugas kita sebagai manusia, dan disamping itu juga, mendakwahkan kepda semua untuk menyembah kepada satu Tuhan, yaitu Allah Swt.

Pedoman Hidup Agama islam sebagai pedoman hidup yang paling sempurna.Rahmat

bagi seluruh umat mnusia dan sebagai pendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Tidak ada satupun masalah yanag terjadi di muka dunia ini tampa adanya suatu pemecahan masalah. Dari urusan yang kecil di dalam diri kita masing masing lalu di dalam keluarga kita, dalam bermasyarakat,berbangsa dan bernegara, maupun urusan besar lainnya. Semuanya itu bisa diselesaikan oleh agama islam. Dalam agam islam semuanya sudah ada aturannya yang jelas, tinggal kita sebagai pemeluknya mempraktekan di dalam kehidupan sehari-hari. Semua masalah akan bisa kita atasi dengan belaja agama islam., mengamalkan dengan penuh keikhlasan hanya untuk Allah Swt.

Maka sangat tepat, bila dikatakan bahwa agama Islam sebagai pedoman hidup yang paling sepurna. Artinya, semua petunjuk, aturan-aturan hukum-hukum. Tata cara-tata cara serta seluruh aktivitas manusia, semua ada dalam agama Islam. Karena kesempurnaan itulah, agama Islam menjadi agama satu-satunya yang diridhai oleh Allah SWT.

15 | A g a m a & A g a m a I s l a m

Agama islam juga sebagai rahmat, bagi seluruh umat manusia. Artinya, seluruh umat di muka bumi ini sebagai penerang kehidupan umat manusia, yang membawa manusia dari zaman, zahiliah ke zaman yang terang berderang, penuh dengan jaran yang suci dan murni sehingga nilai-nilai dan peradaban manusia menjadi lebih baik dan lebih bermoral. Dengan adanya agama Isla di muka bumi ini, nilai akhidah akhlak menjadi penting sehingga, kehidupan ini menjadi ebih bermakna, saling menghargai, saling tolong-menolong, dan saling mengasihi antara satu dengan yang lainya. Agama islam menjadi rahmat bagi seluruh umat manusia tanpa kecuali. Oleh karena itu Allah berfirman dalam QS. An-Nisa : 175 sebagai berikut:

Artinya : Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh kepada (agama)-Nya niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar dari-Nya (surga) dan limpahan karunia-Nya. Dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus (untuk sampai) kepada-Nya. Dari ayat diatas sangat jelas bahwa orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh kepada ajaranNya, nanti akan mendapat penghargaan dari Allah Swt., untuk mendapat rahmatnya, yaitu berupa surge. Disamping itu, mendapat limpahan karuniaNya yang tak terhingga nilainya, serta akan mendapat petunjuk kepada jalan yang lurus sehingga seluruh amalnya akan di terima oleh Allah Swt., ini merupakan hidayah terbesar, yang nilainya tidak bias di ukur oleh apapun. Maka kita sebagai umat yang beriman, taatilah semua aturan dan petunjukNya dengan sebaik-baiknya serta penuh keikhlasan supaya menjadi manusia yang beruntung. Agama islam sebagai pendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dari zaman ke zaman. Mengapa demikian? Karena agama islam di
16 | A g a m a & A g a m a I s l a m

dalam ajarannya selalu memrintah manusia untuk belajar ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, belajar menjadi wajib seluruh kaum muslimin dan muslimat. Semua ilmu, baik itu ilmu social, ilmu pasti, ilmu agama, maupun ilmu-ilmu lainnya menjadikan kemajuan suatu peradaban manusia. Maka umat manusia yang maju dan berkembang peradabannya itu , selalu mengedepankan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa ilmu pengetahuan dan teknologi tidak mungkin masyarakat maju dan berkembang. Sebagai ummat Islam.kita tidak boleh kalah degan mat ummat lainnya. sebab kalau kita kalah dengan umat yang lain, itu berarti kita dikuasai oleh mereka,kalau dikuasai maka kehidupan beragama kita nanti akan diatur oleh mereka. umat yang maju dalam ilmu pengetahuan, dan teknologi. Oleh karena itulah, sebagai umat Islam, kita harus berjuang keras, berjihat dijalan Allah Swt. dalam rangka menuntut ilmu pengethuan dan teknologi luas dan dalam umat islam mengalami kemaejuan yang cukup pesat. Dengan kemajuan itulah, islam akan jaya, islam akan menguasai dunia dan islam benar benar menjadi salah satu kekuatan yang hebat yang bias mengalahkan peradaban umat umat di luar agama Islam. Maka kebesaran Allah Swt., akan tampak jika umatnya maju dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, berakhlak mulia, dan dapat menjadi suri tauladan bagi yang lainnya. 2.2.5 Ruang Lingkup Agama Islam

Endang Saifuddin Anshory (1980:73) dalam bukunya kuliah Al Islam membagi ajaran Islam terdiri dari tiga bagian, yaitu Akidah (keimanan/keyakinan), Syariah (aturan hukum) dan akhlak (etika/moral). a. Akidah Menurut ethimologi akidah artinya: ikatan, janji. Sedangkan menurut terminology ialah suatu yang mengharuskan hati membenarkannya, yang memmbuat jiwa tenang dan menjadi kepercayaan yang bersih dari kebimbangan dan keragu-raguan.

17 | A g a m a & A g a m a I s l a m

Akidah dalam Al-quran disebut dengan iman, yang membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan melaksanakan dengan amal perbuatan (semua anggota badan).

artinya dan

lisan

Adapun ruang lingkup iman ada enam yaitu, iman kepada Allah, iman kepada malaikat, iman kepada kitab, iman kepada rasul, iman kepada hari kiamat, iman kepada Qada dan Qadar. b. Syariah Menurut etimologi syariah : artinya jalan, aturan, sedangkan menurut terminologi ialah norma yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan melalui Ibdah, manusia dengan manusia melalui muamalah dan hubungan manusia dengan alam semesta. Hukum syariah dalam islam terdiri dari hukum wajib, hukum sunah, hukum mubah, hukum makruh dan hukum haram.

c. Akhlak Menurut entimoogi akhlak : budi pekerti. Sedangkan menurut terminology ialah kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan-perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikir dan direnungkan terlebih dahulu. Ruang lingkup akhlak yang seharusnya diaktualisasikan dalam kehidupan seorang muslim adalah: 1. 2. 3. Akhlak kepada Allah Akhlak kepada sesama manusia Akhlak kepada alam semesta

2.2.5.1

Hubungan Manusia dengan Allah

18 | A g a m a & A g a m a I s l a m

Dalam hubungan ini, merupakan suatu hubungan antara makhluk dengan Allah Swt., atau hubungan antara yang diciptakan dengan yang menciptakan. Dasar dari hubungan ini, bias kita lihat dalam Al-Quran surah Az-Zariat :56

Artinya : Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. Dari ayat diatas dijelaskan tujuan yang sangat mulia dengan menciptakan zin dan manusia. Adapun tujuannya adalah mengabdi kepada Allah swt. penegrtian dari menagbdi itu benar-benar dalam melaksanakan sesuatu aktifitas hidupnya hanyalah untuk Allah swt., baik shalat, hidup, mati dan seluruh gerak hidupnya semata-mata hanya untuk mencari keikhlasan kepadanya.

Oleh karena itu prioritas penilaian yang diutamakan hanyalah kepada Allah swt., bukan penilaian manusia. Inilah pentingnya merasakan Allah benar-benar dekat dengan hati kita sehingga yang diutamakan adalah penilaianNya. Baik keadaan sendiri maupun bersama-sama deengan sesame manusia, Allah selalu mengawasi kita sehingga hidup kitapun akan teratur dan terarah. Hidup kita akan siasia apabila kita tidak mau beribadah kepadaNya.

Padahal Allah

jelas- jelas menyuruh

manusia untuk beribadah

kepada-Nya.Sebagai mana dalam Al-Quran surah Al-Bayyinah ayat 5

19 | A g a m a & A g a m a I s l a m

Artinya : Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta'atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus (1596), dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.

Dari ayat diatas ,jelas bahwa manusia hidup disuruh untuk menyembah kepada Allah Swt. dalam islam wujud penyembahan adalah shalat lima waktu dan shalat sunnah lainya. Inilah tugas manusia yang sesungguhnya di muka bumi itu dengan melaksanakan shalat baik yang wajib, maupun yang sunah, akhirnya akan taat pada aturan Allah swt. yang lainnya. Itulah ajaran yang lurus , yaitu ajaran dari agama Islam yaitu agama yang paling sempurna diantara agamaagama yang lainnya.

2.2.5.2

Hubungan Manusia dengan Manusia Ibadah yang berupa hubungan antara sesama manusia disebut hablum minan nas dan disebut juga ibadah ghair-mahdhah. Agama Islam mempunyai konsep-konsep dasar mengenai kekluargaan, kemasyarakatan, kenegaraan, perekonomian. Ajaran ini selanjutnya menjadi dasar dalam perkembangan aturan kemasyarakatan.

Seluruh konsep kemasyarakatan yang ada, bertumpu pada satu nilai, yaitu saling tolong menolong antara sesama manusia . Allah berfirman dalam Al-quran surah Al-Maidah : 3

20 | A g a m a & A g a m a I s l a m

Artinya : Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah [394], daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya [395], dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah [396], (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini [397] orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Kuridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa [398] karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

2.2.5.3

Hubungan Manusia dengan Makhluk lainnya atau Alam Semesta

21 | A g a m a & A g a m a I s l a m

Kalau kita perhatukan dengan sungguh-sungguh segaa yang ada di sekeliling kita, apalagi yang berada di dalam diri kita , akan tampak bahwa semuanya mengandung manfaat bagi kita. Mulai dari bendabenda raksasa yang berterbangan dan menyebar di ruang angkasa, hingga benda yang paling kecil dan amat sederhana, semuanya mengandung manfaat mbagi manusia. Jadi, tidak ada satupun yang diciptakan oleh Allah, yang sia-sia, semuanya bermanfaat.

Memang, alam diciptakan Allah dengan sengaja sehingga wujudnya pun nyata dan kongkrit. Sebagimana dalam firman Allah Swt. dalam QS. Ibrahim : 19

Artinya : Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah telah menciptakan langit dan bumi dengan hak ? Jika Dia menghendaki, niscaya Dia membinasakan kamu dan mengganti(mu) dengan makhluk yang baru Dalam ayat lain juga dijelaskan, sebagimana dalam Al-Quran QS. Ali Imran ayat 191 :

Artinya: (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya

22 | A g a m a & A g a m a I s l a m

Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. Kita sebagai manusia telah diberi akal pikiran sebagai kelebihannya. Manusia juga diciptakan sebagai pemimpin atau Khalifah Allah di muka bumi ini. meskipun ini masih terikat pada hukum alam (sunatullah), Allah memberikan wewenang kepda manusia untuk menggunakan Alam semesta ini. Allah berfirman dalam Al-Quran dalam Qs. Hud :61

Artinya: Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, Tuhanku kemudian amat bertobatlah kepada-Nya, lagi Sesungguhnya dekat (rahmat-Nya)

memperkenankan (do'a hamba-Nya)." Ayat diatas menjelaskan bahwa ala mini diciptakan untuk manusia dan bahkan manusia diperintahkan untuk memakmurkan, dan memanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Hanya saj dalm pemanfaatan alam itu. Kita harus tau batasan-batasannya. Kita tidak boleh mengeksploitasi alam hanya untuk kepentingan nafsu serakah saja. Allah berfirman dalam Qs. Al Muminun : 71

23 | A g a m a & A g a m a I s l a m

Artinya: andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan (Al-Qur'an) mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu. Disebutkan dalam ayat yang lain bahwa pemanfaatan alam secara tidak bertanggung jawab akan merusak lingkungan hidup, baik di daratan maupun lautan. Allah berfirman dalm Qs. Ar Rum : 41

Artinya : Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

24 | A g a m a & A g a m a I s l a m

2.2.6

Sistematika Ajaran Islam Dari tiga ajaran Islam (akidah, syariah dan akhlak) tersebut, jika dijabarkan akan menjadi tiga sub bagian yang tidak dapat dipisahkan antar satu dengan yang lainnya, lebih jelasnya dapat dilihat pada sistematika ajaran Islam berikut ini.
Iman kepada Allah ULUHIYAH Iman kepada malaikat Iman kepada kitab AKIDAH RUBUBIYAH Iman kepada Rasul Iman kepada hari akhir Iman kepada Qada Bersuci dan Qadar (Thaharah) Shalat Puasa

ASMA WASIFAT

IBADAH (Mahdah)

Zakat System keluarga Haji (munakahat) System ekonomi

AJARAN ISLAM

SYARIAH

(Muamalat Tijariah) Sistem politik (fikih siasah) System pembagian harta pustaka (Mawarist) Hukum perdata Hikum pidana (Jinayat) Pengembangan Hubungan dengan IPTEK Islam Allah KHALIQ Hubungan dengan sesama Manusia Hubungan dengan Alam semesta MAKHLUK Hubungan dengan makhluk ghaib

MUAMALAH (Ghoir mahdhan )

AKHLAK

25 | A g a m a & A g a m a I s l a m

2.2.7

Tujuan Agama Islam Sebagai agama yang paling sempurna, agama islam mepunyai tujuan, dan tujuanyang paling utama adalah bertauhid kepada Allah Swt. makna dari Tauhid adalah meyakini bahwa Allah itu esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan ke Esaan-Nya yang dimaksud dari agama Islam, yaitu Allah itu esa dalam segala ha, esa dalam zatnya, sifat-Nya, serta dalam perbuatan-Nya. Dan semua itu terdapat dalam Al-Quran QS. Al-Ikhlas : 1-4

Artinya : 1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. 2. 3. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan

4. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia". Juga dalam firman Allah Swt. dalam surat Al-Baqarah :255

Artinya : Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan
26 | A g a m a & A g a m a I s l a m

mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi [161] Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. Juga firman Allah dalam Qs. Albaqarah : 256

Artinya : Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut [162] dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Juga dalam Qs. Al-Anbiya : 25

Artinya : Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku".

27 | A g a m a & A g a m a I s l a m

2.3

Hubungan Manusia dengan Agama Tujuan penciptaan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah sebagai pencipta alam semesta. Allah sendiri yang mencipta dan memerintahkan ciptaan-Nya untuk beribadah kepada-Nya, juga menurunkan panduan agar dapat beribadah dengan benar. Panduan tersebut diturunkan Allah melalui nabi-nabi dan rasul-rasul-Nya, dari Adam AS hingga Muhammad SAW. Nabi-nabi dan rasul-rasul tersebut hanya menerima Allah sebagai Tuhan mereka dan Islam sebagai panduan kehidupan mereka. Beribadah diartikan secara luas meliputi seluruh hal dalam kehidupan yang ditujukan hanya kepada Allah. Kita meyakini bahwa hanya Islamlah panduan bagi manusia menuju kebahagiaan dunia dan akherat. Islam telah mengatur berbagai perihal dalam kehidupan manusia. Islam merupakan sistem hidup, bukan sekedar agama yang mengatur ibadah ritual belaka. Sayangnya, pada saat ini, kebanyakan kaum muslim tidak memahami hal ini. Mereka memahami ajaran Islam sebagaimana para penganut agama lain memahami ajaran agama mereka masing-masing, yakni bahwa ajaran agama hanya berlaku di tempat-tempat ibadah dan dilaksanakan secara ritual, tanpa ada aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut biasanya disebabkan karena dua hal: Pertama, terjadinya gerakan pembaruan di Eropa yang dikenal

sebagai Renaissance dan Humanisme, sebagai reaksi masyarakat yang dikekang oleh kaum gereja pada masa abad pertengahan atau Dark Ages, kaum gereja mendirikan mahkamah inkuisisi yang digunakan untuk menghabisi para ilmuwan, cendikiawan, serta pembaharu. Setelah itu, pada masa Renaissance, masyarakat menilai bahwa Tuhan hanya berkuasa di gereja , sedangkan di luar itu masyarakat dan rajalah yang berkuasa. Paham dikotomis ini kemudian dibawa ke Asia melalui penjajahan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa Eropa. Kedua, masih adanya ulama-ulama yang jumud, kaku dalam menerapkan syariat-syariat Islam, tidak dapat atau tidak mau mengikuti perkembangan jaman. Padahal selama tidak melanggar Al-Quran dan Hadits, ajaran-ajaran Islam adalah luwes dan dapat selalu mengikuti perkembangan zaman. Akibat kejumudan tersebut, banyak kalangan masyrakat yang merasa takut atau kesulitan dalam menerapkan syariat-syariat Islam dan menilainya tidak aplikatif. Ini membuat masyarakat semakin jauh dari syariat Islam.
28 | A g a m a & A g a m a I s l a m

Paham dikotomis melalui sekularisme tersebut antara lain dipengaruhi terutama oleh pemikiran August Comte melalui bukunya Course de la Philosophie Positive (1842) mengemukakan bahwa sepanjang sejarah pemikiran manusia berkembang melalui tiga tahap: (1) tahap teologik, (2) tahap metafisik, dan (3) tahap positif; pemikiran tersebut melahirkan filsafat positivisme yang mempengaruhi ilmu pengetahuan sosial dan humaniora, melalui sekularisme. Namun teori tersebut tidaklah benar, sebab perkembangan pemikiran manusia tidaklah demikian, seperti pada zaman modern ini (tahap ketiga), manusia masih tetap percaya pada Tuhan dan metafisika, bahkan kembali kepada spiritualisme. Sejarah umat manusia di barat menunjukkan bahwa dengan

mengenyampingkan agama dan mengutamakan ilmu dan akal manusia semata-mata telah membawa krisis dan malapetaka. Atas pengalamannya tersebut, kini perhatian manusia kembali kepada agama, karena: (1) Ilmuwan yang selama ini meninggalkan agama, kembali pada agama sebagai pegangan hidup yang sesungguhnya, dan (2) harapan manusia pada otak manusia untuk memecahkan segala masalah di masa lalu tidak terwujud. Kemajuan ilmu pengetahuan telah membawa manusia pada tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi, namun dampak negatifnya juga cukup besar berpengaruh pada kehidupan manusia secara keseluruhan. Sehingga untuk dapat mengendalikan hal tersebut diperlukan agama, untuk diarahkan untuk keselamatan dan kebahagiaan umat manusia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa agama sangat diperlukan oleh manusia sebagai pegangan hidup sehingga ilmu dapat menjadi lebih bermakna, yang dalam hal ini adalah Islam. Agama Islam adalah agama yang selalu mendorong manusia untuk mempergunakan akalnya memahami ayat-ayat kauniyah (Sunnatullah) yang terbentang di alam semesta dan ayat-ayat quraniyah yang terdapat dalam Al-Quran, menyeimbangkan antara dunia dan akherat. Dengan ilmu kehidupan manusia akan bermutu, dengan agama kehidupan manusia akan lebih bermakna, dengan ilmu dan agama kehidupan manusia akan sempurna dan bahagia.

29 | A g a m a & A g a m a I s l a m

BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan Agama itu meliputi tiga system penting, yaitu: (1). Suatu system kepercayaan kepada Tuhan (2). Suatu sistem penyembahan kepada Tuhan dan (3). Suatu sistem yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan (hubungan vertical) dan mengatur hubungan manusia dengan manusia (hubungan horizontal)

Ruang lingkup agama terdiri dari unsur dan sistem klasifikasi agama. Unsur agama yaitu: Unsur keyakinan atau kepercayaan (credial), unsur penyebuhan atau peribadatan (ritual), unsur aturan atau tata cara dala peribadatan (ritus) dan respon yang bersifat emosionil dari manusia. Sistem klasifikasi dalam agama terdiri dari dua macam yaitu ada agama yang disebut agama samawi/agama wahtu ardhli/agama budaya. dan yang kedua adalah agama

Agama Islam diartikan sebagai seluruh ajaran dan hukum-hukumnya yang terdapat dalam Al-Quran yang diturunkan oleh Allah, yang diwahyukan kepada Rasul-Nya yaitu, Nabi Muhammad SAW untuk disampaikan dan didakwahkan kepada seluruh umat manusia sehingga umat manusia yang ada di muka bumi ini akan memperoleh kebahagian yang hakiki dan bermakna baik di kehidupan dunia maupun akherat.

Ruang lingkup Agama Islam menurut Endang Saifuddin Anshory (1980:73) dalam bukunya kuliah Al Islam membagi ajaran Islam terdiri dari tiga bagian, yaitu Akidah (keimanan/keyakinan), Syariah (aturan hukum) dan akhlak (etika/moral). Ruang lingkup agama Islam yang lain antara meliputi hubungan manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan makhluk lainnya atau alam semesta. Hubungan manusia dengan agama adalah sangat diperlukan oleh manusia sebagai pegangan hidup sehingga ilmu dapat menjadi lebih bermakna, yang dalam hal ini adalah
30 | A g a m a & A g a m a I s l a m

Islam. Agama Islam adalah agama yang selalu mendorong manusia untuk mempergunakan akalnya memahami ayat-ayat kauniyah (Sunnatullah) yang terbentang di alam semesta dan ayat-ayat quraniyah yang terdapat dalam Al-Quran, menyeimbangkan antara dunia dan akherat. Dengan ilmu kehidupan manusia akan bermutu, dengan agama kehidupan manusia akan lebih bermakna, dengan ilmu dan agama kehidupan manusia akan sempurna dan bahagia.

31 | A g a m a & A g a m a I s l a m

Anda mungkin juga menyukai