Anda di halaman 1dari 18

Respon Konsep Diri & Kelainan Disosiasi

Dwi Suseno, S.Kep.,Ns,CHt

Konsep Diri

Semua pikiran, keyakinan, & kepercayaan yg membuat seseorang mengetahui ttg dirinya dan mempengaruhi hubungannya dgn orang lain. Terbentuk sejak lahir Dipelajari sebagai hasil dari pengalamannya dgn dirinya sendiri, orang lain dan realitas dunia

Citra tubuh : kumpulan sikap individu ttg tubuhnya : ukuran, fungsi, penampilan Ideal diri : persepsi individu ttg bagaimana dia seharusnya Berperilaku berdasarkan standar, tujuan dan nilai personal Terkait dgn : cita cita, keinginan, harapan

Konsep Diri

Identitas diri : pengorganisasian prinsip yg bertanggung jawab thdp kesatuan, keunikan individu. Meliputi persepsi seksualitas seseorang / gender

Penampilan peran : serangkaian perilaku yg diharapkan oleh Sosial b.d fungsi individu di kelompok sosial Harga diri : penilaian individu ttg nilai personal yg diperoleh dgn menganalisa seberapa baik perilaku seseorang sesuai dgn ideal diri

Ciri Kepribadian yg Sehat


Citra tubuh yang positif & sesuai Ideal diri yg realistik Konsep diri yg positif Harga diri yg tinggi Penampilan yg memuaskan Rasa identitas yg jelas

Rentang respon Konsep Diri


Adaptif
Aktualisasi diri Konsep diri positif Harga diri rendah

Maladaptif
Kerancuan identitas Depersonalisasi

Kerancuan identitas : kegagalan individu utk mengintegrasikan berbagai identifikasi masa kanak- kanak ke dalam kepribadian psikososial dewasa yg harmonis Depersonalisasi : perasaan tdk realistis dan keasingan pd diri sendiri Sulit membedakan dirinya dgn orang lain

Pengkajian

Faktor Predisposisi :

Faktor yg mempengaruhi harga diri - penolakan OT, harapan OT yg tdk realistis, kegagalan, ideal diri tdk realistik Faktor yg mempengaruhi penampilan peran - stereotipik peran seks, tuntutan peran kerja Faktor yg mempengaruhi identitas personal - ketidakpercayaan OT, tekanan dari peer, perubahan struktur sosial

1.
2. 3.

Stressor pencetus Trauma Ketegangan peran 3 jenis transisi peran Transisi peran perkembangan : berkaitan dgn pertumbuhan Transisi peran situasi :kelahiran atau kematian Transisi peran sehat sakit :akibat pergeseran dari keadaan sehat sakit (kehilangan bagian tubuh, prbhn bentuk,fisik)

Sumber sumber Koping

Aktivitas bermanfaat dan olahraga Hobi dan kerajinan tangan Seni Kesehatan dan perawatan diri Pekerjaan, posisi Bakat, kecerdasan Hubungan interpersonal

Mekanisme koping

Pertahanan jangka pendek


Aktivitas pelarian sementara (musik, TV, bekerja keras) Aktivitas yg dpt memberikan identitas pengganti sementara Aktivitas yg scr sementara menguatkan perasaan diri (kontes) Aktivitas yg membuat masalah (drug)

Mekanisme pertahanan diri (ego)


fantasi isolasi displacement berbalik marah pd diri disosiasi proyeksi splitting amuk

Diagnosa Keperawatan

Gangguan citra tubuh


Gangguan identitas personal Tidak efektifnya penampilan peran

Ggn harga diri rendah kronik, harga diri rendah situasional, resiko harga diri rendah situasional

Implementasi

1. 2. 3.

5 tingkat intervensi
Meluaskan kesadaran diri Eksplorasi diri Evaluasi diri Perencanaan yang realistik Komitmen terhadap tindakan

4.
5.

Meluaskan kesadaran diri


1. 2.

3.

4.
5. 6.

7. 8.

BHSP Sampaikan bahwa klien seseorang yg berharga & mampu menolong diri sendiri Dekati klien dgn cara yg tidak menuntut Cegah klien dari mengisolasi diri Kuatkan perilaku klien yg sesuai atau positif Tingkatkan aktivitas & tugas yg dpt memberikan pengalaman positif scr bertahap Bantu dlm kebersihan dan perawatan diri Dukung klien dlm kegiatan mandiri

Mendukung eksplorasi diri 1. Gunakan ketrampilan komunikasi terapeutik dan respon empati 2. Bantu klien mengklarifikasi konsep diri 3. Bangkitkan persepsi ttg kelebihan dan kekurangan yg dimiliki klien 4. Berbagi perasaan kepada klien 5. Empati bukan simpati 6. Tunjukkan bahwa klien bertanggung jwb atas perilakunya sendiri 7. Gunakan sistem pendukung

Membantu evaluasi diri Identifikasi stressor yg relevan dan penilaian klien ttg stressor Gali respon adaptif & maladaptif dari klien Identifikasi kerugian respon maladaptif, kelebihan dari respon adaptif Merumuskan tindakan yg realistik 1. Dorong klien utk merumuskan tujuannya 2. Bahas bagaimana cara mencapainya 3. Bahas perubahan konkrit yg ingin dicapai dan cara mencapainya

Tugas

Kerjakan dalam kelompok. 1 kelompok 6 mahasiswa. Kumpulkan dan presentasikan tugas Buatlah analisa data Tegakkan diagnosa Tentukan intervensi apa yang dapat dilakukan

Kasus 1

Tn D, 32 thn.Jenis kelamin laki laki. Pendidikan terakhir adalah SMA. Masuk ke RS karena mengurung diri. Saat dikaji klien mengatakan ia sedih karena tidak dapat menyelesaikan kuliah karena kekurangan biaya.Klien mengatakan ia bercita-cita menjadi sarjana pertanian tapi tidak tercapai karena kendala biaya. Klien mengatakan ia merasa tidak berguna dan malu kepada keluarganya karena sampai sekarang belum bekerja. 2 adiknya sudah berkeluarga, sementara ia belum. Saat bicara klien tidak menatap perawat, selalu menunduk. Bicara pelan, lambat. Respon wajah tampak sedih. Selama di RS klien tidak mau berkumpul dengan klien lain. Saat ditanya alasannya klien mengatakan minder.

Kasus 2
Nn E, seorang mahasiswi tingkat akhir. Setahun yg lalu ia menikah dan sudah dikarunia anak. Sebelum menikah Nn E hidup dgn keluarganya, dan memiliki pembantu. Setelah menikah ia tinggal dengan suaminya. Akhir akhir ini Nn E mengeluh tidak dapat mengerjakan tugas2nya.Bahkan nyaris putus kuliah. Nn E mengatakan ia kewalahan dgn pekerjaan dirumahnya, merawat anak, suami & melakukan tgs rumah tangga. E kelihatan pucat, kelelahan, sering tertidur dlm kelas, tidak konsentrasi dan sering mengeluh.

Kasus 3
Anak X, seorang remaja berusia 17 tahun. Masuk RS dgn fraktur karena kecelakaan lalin. Tibianya diamputasi. X tidak mau melihat atau memegang kakinya. X tidak mau dijenguk teman- temannya dan menjadi murung. Pandangan matanya kosong. X mengatakan ia tidak berguna.

Anda mungkin juga menyukai