Anda di halaman 1dari 2

Metrotvnews.

com, Solo: Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengatakan, pemerintah masih terus memikirkan dampak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) serta mencari solusinya agar tidak menambah jumlah orang miskin. "Setiap ada kenaikan harga BBM selalu diikuti kenaikan jumlah penduduk miskin. Sekarang pemerintah mencari formula baru agar kenaikan BBM tidak disertai dengan kenaikan jumlah orang miskin," kata Dahlan Iskan pada 'Seminar Nasional Mengembangkan Ekonomi Kerakyatan Menuju Indonesia Sejahtera' di Auditorium Universitas Sebelas Maret Surakarta, Solo, Sabtu (25/2). Dahlan mengatakan, untuk menaikkan harga BBM pemerintah mendapat tekanan kuat. Padahal, nilai subsidi BBM telah mencapai Rp200 triliun. "Angka ini cukup besar, uang sebanyak itu hanya diperuntukan kepada orang-orang yang memiliki mobil," katanya. Uang sebanyak itu, kata Dahlan, akan lebih baik untuk membangun infrastruktur seperti jalan dan lain-lain yang bisa memberikan nilai tambah kepada masyarakat. Soal mengembangkan ekonomi kerakyatan menuju Indonesia sejahtera, kata Dahlan, sangat mudah diucapkan tetapi berat diwujudkan. "Ekonomi kerakyatan seperti yang dimaksud tersebut baru akan tumbuh baik diperkirakan 12 tahun mendatang. Jadi omong kosong kalau saya katakan sekarang sudah seperti itu. Untuk mencapai ini para mahasiswa di UNS juga sudah mulai melakukan usaha, ini salah satu cara untuk mewujudkan hal tersebut," katanya. Ia mengatakan, sekarang peluang berusaha terbuka lebar, tidak seperti pada Orde Baru. "Di masa Orde Baru kue ekonomi dibagi tetapi tidak sampai bawah. Yang paling banyak yang membagi. Sekarang tidak ada tukang pembagi kue. Jadi silakan generasi muda untuk merebut kue itu sebanyak-banyaknya," katanya. (Ant/DO

MENKO KESRA AGUNG LAKSONO: PEMERINTAH SIAPKAN BLSM ANTISIPASI KENAIKAN HARGA BBM
Kamis, 1 Maret 2012 | 01:00:47 | 27 Views Formatnews, Jakarta(1/3):

Sistem Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) saat ini tengah disiapkan pemerintah untuk mengantisipasi dan menekan agar tidak terjadi penambahan jumlah warga miskin akibat opsi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). "Pemerintah tengah mencari formulasi dengan DPR terkait dengan opsi kenaikan harga BBM, mengingat harga minyak dunia saat ini sudah US$112/bareel," ujar Menko Kesra Agung Laksono pada press di Jakarta, Rabu (29/2). Menko Kesra menegaskan pemerintah tidak ingin subsidi terus membengkak, dan sepertinya opsi menaikan harga BBM tidak dapat dihindari. namun demikian harus mencari jalan tengah yaitu mensinergikan dengan DPR dalam memutuskannya, hal ini juga menyangkut APBN-P 2012. Apabila kenaikan harga BBM opsi yang dipilih pemerintah dan disetujui DPR tentu akan berdampak pada inflasi, kenaikan harga bahan pokok dan tentunya berimbas pada naiknya jumlah warga miskin. Maka pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah terutama Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). Begitu harga BBM naik BLSM yang melalui PT Pos penyalurannya langsung pula jalan, tambah Agung Laksono. "Antisipasi pemerintah mencegah naiknya jumlah warga miskin bukan hanya dengan BLSM, melainkan juga penambahan jumlah Raskin (beras miskin) dan bantuan siswasiswi tidak mampu. Mengenai besaran anggarannya tengah masih digodok pemerintah karena ini juga tergantung berapa kenaikan harga BBM-nya," ungkap Menko Kesra Agung Laksono. Pada prinsipnya pemerintah berusaha mencegah adanya penambahan warga miskin akibat dari kebijakan kenaikan harga BBM, karena pemerintah mentargetkan jumlah warga miskin tidak lebih dari 10 persen atau menjadi satu digit.*jun*

Anda mungkin juga menyukai