Anda di halaman 1dari 8

BAB 1.

HAKIKAT BIOLOGI
Karakteristik ilmu biologi : 1. Memiliki Objek Kajian 2. Memiliki Metode 3. Bersifat Sistematis 4. Bersifat universal 5. Bersifat Obyektif 6. Bersifat Analitis 7. Bersifat verifikatif 8. Objek Kajian Biologi 9. Metode Dalam Ilmu Biologi 1. Merumuskan Masalah Dari hasil suatu pengamatan akan timbul suatu permasalahan. Selanjutnya masalah itu dirumuskan, kemudian akan diperoleh fakta yang berkaitan dengan masalah yang akan dihadapi. 2. Menguji Hipotesis Setelah menyusun jawaban sementara, misalnya bahwa pupuk kompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman cabai, selanjutnya hipotesis itu diuji dengan melakukan eksperimen melalui tahaptahap berikut. 3. Perencanaa. Kegiatan perencanaan ini dilakukan sebelum melakukan eksperimen, yaitu dengan merencanakan dan mempersiapkan alat serta bahan terlebih dahulu. Semua peralatan yang dibutuhkan hendaknya didaftar, jangan sampai ada yang terlupakan atau tidak tersedia saat diperlukan. 4. Pelaksanan Eksperimen Pada tahap ini kegiatan yang harus dilakukan adalah menyiapkan semua kondisi yang sama terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada pelaksanaan eksperimen hendaknya memperhatikan hal-hal berikut. 5. Taraf Perlakuan Kegiatan pada taraf perlakuan adalah menentukan dan mengontrol variabel. Pada kelompok eksperimen diberikan perlakuan, sedangkan pada kelompok kontrol tidak. 6. Observasi Dalam Ekserimen Maksud observasi dalam eksperimen adalah mengamati dengan teliti perubahan atau gejala yang terjadi ketika melakukan percobaan dengan maksud mengumpulkan data yang lebih banyak. 7. Menjawab Masalah Dari masalah yang akan dijawab, melalui kegiatan eksperimen dicari dan ditemukan jawabannya berdasarkan analisis data yang diperoleh dalam eksperimen, kemudian didiskusikan. 8. Menguji Jawaban Tahap ini dilakukan untuk meyakinkan kebenaran suatu jawaban. Pengujian sekali lagi perlu dilakukan melalui percobaan seperti contoh di depan. Pengujian ini dilakukan dengan kondisi dan perlakuan yang sama seperti semula. 9. Menarik Kesimpulan

BAB 2. VIRUS
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. 1. Ciri-ciri Virus - Berukuran ultra mikroskopis - Parasit sejati/parasit obligat - Berbentuk oval, bulat, batang, huruf T, kumparan - Kapsid tersusun dari protein yang berisi DNA saja atau RNA - Dapat dikristalkan - Aktivitasnya harus di sel makhluk hidup 2. Struktur dan anatomi Virus Untuk mengetahui struktur virus secara umum kita gunakan bakteriofage (virus T), strukturnya terdiri dari: a. Kepala Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid. Satu unit protein yang menyusun kapsid disebut kapsomer. b. Kapsid Kapsid adalah selubung yang berupa protein. Kapsid terdiri atas kapsomer. Kapsid juga dapat terdiri atas protein monomer yang yang terdiri dari rantai polipeptida. Fungsi kapsid untuk memberi bentuk virus sekaligus sebagai pelindung virus dari kondisi lingkungan yang merugikan virus. c. Isi tubuh Bagian isi tersusun atas asam inti, yakni DNA saja atau RNA saja. Bagian isi disebut sebagai virion. DNA atau RNA merupakan materi genetik yang berisi kode-kode pembawa sifat virus. d. Ekor Ekor virus merupakan alat untuk menempel pada inangnya. Ekor virus terdiri atas tubus bersumbat yang dilengkapi benang atau serabut. Virus yang menginfeksi sel eukariotik tidak mempunyai ekor. 3. Reproduksi Virus Cara reproduksi virus dikenal sebagai proliferasi yang terdiri dari:

a. Daur litik (litic cycle)


1. Fase Adsorbsi (fase penempelan) Ditandai dengan melekatnya ekor virus pada sel bakteri. Setelah menempel virus mengeluarkan enzim lisoenzim (enzim penghancur) sehingga terbentuk lubang pada dinding bakteri untuk memasukkan asam inti virus. 2. Fase Injeksi (memasukkan asam inti) Setelah terbentuk lubang pada sel bakteri maka virus akan memasukkan asam inti (DNA) ke dalam tubuh sel bakteri. Jadi kapsid virus tetap berada di luar sel bakteri dan berfungsi lagi. 3. Fase Sintesis (pembentukan) DNA virus akan mempengaruhi DNA bakteri untuk mereplikasi bagian-bagian virus, sehingga terbentuklah bagian-bagian virus. Di dalam sel bakteri yang tidak berdaya itu disintesis virus dan protein yang dijadikan sebagai kapsid virus, dalam kendali DNA virus.

4. Fase Asemblin (perakitan) Bagian-bagian virus yang telah terbentuk, oleh bakteri akan dirakit menjadi virus sempurna. Jumlah virus yang terbentuk sekitar 100-200 buah dalam satu daur litik. 5. Fase Litik (pemecahan sel inang) Ketika perakitan selesai, maka virus akan menghancurkan dinding sel bakteri dengan enzim lisoenzim, akhirnya virus akan mencari inang baru.

b. Daur lisogenik (lisogenic cycle)


1. Fase Penggabungan. Dalam menyisip ke DNA bakteri DNA virus harus memutus DNA bakteri, kemudian DNA virus menyisip di antara benang DNA bakteri yang terputus tersebut. Dengan kata lain, di dalam DNA bakteri terkandung materi genetik virus. 2. Fase Pembelahan Setelah menyisip DNA virus tidak aktif disebut profag. Kemudian DNA bakteri mereplikasi untuk melakukan pembelahan. 3. Fase Sintesis DNA virus melakukan sintesis untuk membentuk bagian-bagian virus 4. Fase Perakitan Setelah virus membentuk bagian-bagian virus, dan kemudian DNA masuk ke dalam akan membentuk virus baru 5. Fase Litik Setelah perakitan selesai terjadilah lisis sel bakteri. Virus yang terlepas dari inang akan mencari inang baru 4. Klasifikasi Virus a. Virus DNA mempunyai beberapa famili: 1. Famili Parvoviridae seperti genus Parvovirus 2. Famili Papovaviridae seperti genus Aviadenovirus 3. Famili Adenoviridae seperti genus Mastadenovirus b. Virus RNA mempunyai beberapa famili: 1. Famili Picornaviridae seperti genus Enterivirus 2. Famili Reoviridae seperti genus Reovirus 3. Famili Togaviridae seperti genus Alphavirus 5. Peran Virus dalam Kehidupan Manusia a. Virus yang menguntungkan, berfungsi untuk: 1. Membuat antitoksin 2. Melemahkan bakteri 3. Memproduksi vaksin 4. Menyerang pathogen b. Virus yang merugikan, penyakit-penyakit yang disebabkan virus antara lain: 1. Pada Tumbuh-tumbuhan -Mozaik pada daun tembakau Tobacco Mozaic Virus

-Mozaik pada kentang Potato Mozaic Virus 2. Mozaik pada tomat Tomato Aucuba Mozaic Virus -Kerusakan floem pada jeruk Citrus Vein Phloem Degeneration 3. Pada Hewan -Tetelo pada Unggas New Castle Disease Virus -Cacar pada sapi Vicinia Virus -Lidah biru pada biri-biri Orbivirus -Tumor kelenjar susu monyet Monkey Mammary Tumor Virus 4. Pada Manusia -Influensa Influenzavirus -AIDS Retrovirus -SARS Coronavirus -Flu burung Avianvirus

BAB 3. MONERA
Monera adalah salah satu kingdom dalam klasifikasi biologi sistem lima-kingdom, yang sekarang sudah tidak dipakai lagi. Monera meliputi sebagian besar prokariotik (yaitu tidak punya inti sel. Oleh sebab itu, nama lainnya adalah Prokaryota atau Prokaryotae. Kingdom ini dibagi menjadi dua divisi yaitu Bacteria (atau Schizomycetes) dan Cyanophyta atau alga hijau-biru. Pengelompokan ini sekarang tidak digunakan lagi, setelah berbagai temuan menunjukkan bahwa Cyanophyta sekarang ini lebih tepat dianggap sebagai bakteria dan dinamakan sebagai Cyanobacteria. Sejarah klasifikasi Monera Awalnya dalam klasifikasi Systema Naturae hanya ada hewan, tumbuhan, dan mineral. Mineral lalu dibuang dari klasifikasi makhluk hidup. Setelah ditemukannya mikroskop, para ilmuwan mulai menggolongkan mikroorganisme ke dalam hewan dan tumbuhan. Tahun 1866 Ernst Haeckel mengajukan sistem tiga kingdom, yaitu menambahkan Protista sebagai kingdom baru yang berisi sebagian besar makhluk hidup microskopik. [1]. Salah satu dari 8 divisio Protista adalah Moneres, yang meliputi sekelompok bakteri seperti Vibrio. Kemudian para ilmuwan membuktikan bahwa kingdom Protista hampir tidak ada kemiripannya untuk dijadikan sebuah kingdom. Meskipun kita bisa membedakan prokaryota dan eukaryota dari ada/tidaknya inti sel, mitosis atau fisi biner sebagai cara berkembang biak, ukurannya, dan ciri lain, tapi monofilia dari Monera masih kontroversial selama beberapa dekade. Tahun 1937 douard Chatton mengusulkan klasifikasi dua kingdom, Eukaryota dan Prokaryota, meskipun papernya tidak banyak ditinjau ulang sampai tahun 1962, karena dia tidak menekankan pembeda antar dua kingdom itu, seperti para ahli biologi di masa itu. [2] Roger Stanier dan C. B. van Niel percaya bahwa bakteri (pada saat itu alga hijau-biru belum masuk bakteri) dan alga hijau-biru berasal dari induk yang sama, yang kemudian membuat dia mengeluarkan pernyataan di tahun 1970, "Alga hijau-biru tidak ada bedanya dengan bakteri".[3] Di tahun 1949, E. G. Pringsheim dalam tulisannya mengatakan bahwa bakteri dan alga hijau-biru berasal dari induk yang berbeda. Tahun 1974, Bergey's Manual mengeluarkan istilah cyanobacteria untuk mengacu pada alga hijau-biru, membuatnya diterima ke dalam kelompok Monera. [2] Tahun 1969, Robert Whittaker mengusulkan sistem lima kingdom. [4] Sistem ini meletakkan sebagian besar makhluk hidup bersel satu ke dalam Monera (prokaryota) ataupun Protista (eukaryota). Tiga kingdom lainnya adalah dari eukaryota: Fungi, Hewan, dan Tumbuhan. Namun Whittaker tidak percaya bahwa semua kingdomnya monofilia.[2] Tahun 1977, sebuah paper dari PNAS ditulis oleh Carl Woese dan George Fox mengusulkan bahwa Archaea (sebelumnya dinamai archaebacteria) tidak lebih dekat dengan Bakteri daripada dengan

eukaryota. Paper ini menjadi halaman utama di koran The New York Times dengan kontroversi yang besar. Karena diterima khalayak, kingdom Monera akhirnya diganti menjadi dua kingdom baru Bacteria dan Archaea.[2] Akan tetapi, Thomas Cavalier-Smith tidak pernah terima dengan pembagian menjadi dua kelompok ini, dan mempublikasikan bahwa archaebacteria adalah bagian dari sebuah subkingdom dari Kingdom Bacteria.[5]

BAB 4. PROTISTA
Ciri-ciri umum Protista: ~ Protista dianggap sebagai organisme peralihan antara Monera dan organisme lain, baik hewan maupun tumbuhan. Protista mirip hewan

a) Merupakan hewan bersel tunggal b) Berinti sejati (eukariotik)Tidak memiliki dinding sel. c) Bersifat kosmopolit d) Makan dengan cara fagositosis e) Bentuknya beragam Klasifikasi Protista mirip hewan Sporozoa, contohnya: Plasmodium penyebab penyakit malaria. - Bersifat parasit, - Dapat membentuk spora, dan - Tidak mempunyai alat gerak yang khas Sarcodina/Rhizopoda, contohnya Amoeba - Bergerak dengan kaki semu (Pseudopodia) - Cara menangkap makanan dengan memfagosit. - Terdapat di tempat yang kotor - Tidak mempunyai bentuk yang tetap Flagellata, contohnya Tripanosoma, sp. - Bergerak dengan bulu cambuk (flagel) - Umumnya hidup bebas Ciliata, contohnya Paramecium caudatum - Memiliki bulu getar/cilia - Memiliki dua macam inti yaitu makronukleus dan mikronukleus. Peranan Protozoa: 1. Protozoa yang menguntungkan: 2. Sebagai zooplankton Entamoeba coli yang hidup di usus sapi dapat membantu proses pencernaannya Radiolaria dan Foraminifera dapat digunakan sebagai petunjuk adanya minyak bumi.

Protozoa yang merugikan: - Plasmodium, penyebab penyakit malaria - Entamoeba histolytica dan Balantidium coli, penyebab penyakit disentri - Tripanosoma gambies, penyebab penyakit tidur

B. Protista mirip tumbuhan Ciri-ciri Protista mirip tumbuhan (Algae): - Melakukan fotosintesis sebab mempunyai klorofil - Ada yang uniseluler, ada pula yang multiseluler - Belum dapat dibedakan akar, batang dan daun Peranan Protista mirip tumbuhan (Algae): - Sebagai makanan suplemen kesehatan dan sumber makanan. - Sebagai fitoplankton (berfungsi sebagai makanan bagi ikan) - Sebagai produser primer (penyedia bahan organik dan oksigen) bagi hewan-hewan air

C. Protista mirip jamur Protista mirip jamur dibedakan menjadi 2 filum, yaitu: 1. Myxomycota/jamur lendir Ciri-ciri: tubuh vegetatif sperti lendir/plasmodium, tidak mempunyai dinding sel, reproduksi vegetatif dengan pembentukan spora oleh plasmodium 2. Oomycota/jamur air Ciri-ciri: hifa tidak bersekat melintang, dinding selnya dari selulosa, reproduksi vegetatif dengan pembentukan zoospora

BAB 5. JAMUR/FUNGI
A. Ciri-ciri jamur adalah sebagai benikut: Mempunyal membran Intl (eukariot), tetapi dapat membuat makanan sendiri kanena mengandung kiorofil. Jamur memperoleh makanan dari lingkungan di sekitarnya. Jamur bersel banyak (multiseluler) terdiri atas benang-benang halus yang disebut hifa. Cabang dan hifa disebut dengan miselium yang berfungsi menyerap makanan dan substratnya. Bersifat saprofit dan parasit. Berkembang biak secara aseksual dan seksual. Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan oleh jamur yang bersel tunggal (uniseluler), yaitu dengan pertunasan dan pemutusan hifa (fragmentasi).

Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan membentuk askus spora. B. Kiasifikasi Jamur 1. Zygomycota Nama Zygomycoto berasal dan jenis perbanyakan diri seksual, terutama pada pembentukan zigospora. Ciri-ciri jamur yang termasuk dalam divisi Zygomycota adalah: Biasa hidup sebagai saprofit. Miselium bercabang banyak dan hifa tidak bersekat sehingga terlihat seperti pipa atau buluh. Dinding sel terdiri atas kitin, tidak memfliki zoospora sehingga sporanya merupakan sel-sel yang berdinding. Spora inilah yang tersebar ke mana-mana. Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan spora yang berasal dari sporangium yang telah pecah. Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan dua hifa, yaitu hifa betina dan hifa jantan. Hifa jantan adalah hifa yang memberikan si selnya. Hifa betina adalah hifa yang menerima isi selnya. 2. Ascomycota Ascomycota adalah kelompok jamur yang berkembang biak dengan membentuk spora di dalam selnya (kantung kecil) yang disebut askus. Pembentukan askus inilah yang menjadi ciri Ascomycota. Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan pembentukan askospona melalui beberapa tahap, yaitu: Perkawinan (kopulasi) antara gametangiUm jantan dan gametangium betina, Bersatunya plasma kedua gametangium yang disebut dengan plasmolisis. Bersatunya Intl yang berasal dan gametangium yang disebut dengan kariogami. Kariogami yang menyebabkan terjadinya pembelahan reduksi, dilanjutkan dengan pembentukan askospora secara endogen menurut pembentukan sel bebas. Perkembangbiakan secara aseksual dapat dilakukan dengan pembentukan konidium, fragmentasi, dan pertunasan. a. Saccharomycota Hidup sebaga saprofit dan sering dimanfaatkan untuk pembuatan kue, tape, alkohol, roti, bersifat uniseluler, sel berbentuk bulat, tidak berhifa, dan berkembang biak dengan pertunasan. Ragi atau Sacharomyces cereviceae dimanfaatkan untuk mengembangkan adonan roti dan pembuatan alkohol. b. Penicillium sp. Dapat memberi citarasa yang khas untuk keju rokefort dan kamembert Sedangkan penicillium notatum dan penicillium chrysogenum adalah pembuat penisilin karena bersifat racun yang dapat menghasilkan zat mematikan, yaitu antibiotika, c. Neurospora crassa Merupakan jamur yang dimanfaatkan untuk pembuatan oncom. Berwarna oranye dan sering tumbuh di kayu yang telah terbakar. 3. Basidiomycota Basidiomycota merupakan kelompok jamur yang pembentukan sporanya terjadi di atas sel yang disebut basidium. Basidium terdiri dari beberapa sel yang masing-masing membentuk satu basidiospora. Jamur kelompok ini dapat berkembang biak secara aseksual dengan membentuk konidiumdan

berkembang biak secara seksual dengan membentuk spora basidium. Contoh jamur yang termasuk dalam Basidiomycota adalah jamur merang (Volvariella volvacea) yang dapat dimakan dan dikembangkan; jamur kuping (Auricularia polytricha) yang hidup dikayu lapuk, dapat dimakan dan dikembangkan; jamur tiram (Pleurotes) dapat dimakan; jamur api yang dapat merusak tanaman tebu; jamur beracun (Amanita phalloides) berwarna putih dan merah, hidup di tanah; jamur upas (Corticum salmonella). 4. Deuteromycota (Jamur imperfeksi) Jamur DeuteromYCOta adalah jamur yang berkembang biak dengan konidia dan belum diketahui tahap seksualnya. Tidak termasuk dalam kelas jamur AscomycOta dan Bosidiomycota. Oleh karena itu, jamur ini merupakan jamur yang tidak sempurna (jamur imperfecti). Jamur-jamur yang tergolong pada jamur imperfeksi ini banyak yang menimbulkan penyakit

Anda mungkin juga menyukai