Anda di halaman 1dari 19

RESPONSI PSIKIATRI

SKIZOFRENIA (F. 20)

Oleh : Wan Md Hafizi bin Wan Mohamad 0610714033

Pembimbing: Dr. Happy Indah H., SpKJ

LABORATORIUM ILMU KESEHATAN JIWA RUMAH SAKIT SAIFUL ANWAR FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012 1

I. IDENTITAS
Nama Umur Jenis kelamin Alamat Pekerjaan Pendidikan Status Nikah Suku bangsa Agama No. RM Tanggal periksa : Tn A. D. A : 36 tahun : Laki-laki : Jln Dr Moh Hatta, Sentul Blitar : PNS (bagian Keuangan Kantor Bupati Blitar) : SMA : Menikah : Jawa : Islam : 1102xxxx : 20 Januari 2012

II. KELUHAN UTAMA


Sering mengelamun

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


A. Autoanamnesa Autoanamnesa dilakukan pada hari Jumat, tanggal 20 Januari Mei 2012, pukul 09.15 WIB, di Poliklinik Ilmu Kesesahatan Jiwa Rumah Sakit Umum dr. Saiful Anwar Malang. Tanya :Selamat pagi Pak, perkenalkan saya Dokter Muda Hafizi. Silahkan duduk. Bapak namanya siapa? Jawab : Agung Pak Tanya :Umur bapak berapa?

Jawab :36 tahun Tanya :Rumahnya di mana pak?

Jawab :Di Sentul, jalan Moh Hatta Tanya :Sentul itu di mana bapak?

Jawab :Di Blitar Tanya :Owh, di Blitar..Di Rumah sama siapa aja?

Jawab : Sama isteri, mertua dan dua anak Tanya : Jadi, berapa orang semuanya di rumah? Jawab : (kelihatan bingungmenoleh ibu di sebelah) ada 5 orang pak Tanya : Nama anaknya siapa aja? 2

Jawab : Diva dan Redi Tanya : Diva dan Redi umurnya brapa?

Jawab : Diva kelas 3 SD, Redi 4 tahun Tanya : Dari Blitar ke sini naik apa pak?

Jawab : Naik kerata. Dari stasiun naik becak. Tanya : Tiket kereta dan ongkos becak berapa bapak?

Jawab :(Pasien kelihatan bingung, sambil menoleh ibunya di sebelah..ibu pasien menyatakan bahawa tiket kereta beliau yang bayarkan seharga Rp4000 per orang. Sedangkan ongkos becak Rp8000). Tanya :Jadi, kalau harga tiket kereta Rp4000 ditambah becak Rp8000, jadi berapa pak? Jawab : (Pasien kelihatan bingung dan menoleh kepada ibunya sekali lagi). Rp16000 Tanya : Rp 16000? Benar pak? Coba dihitung lagi. Rp 4000 ditambah rp8000 berapa pak? Jawab : (Sambil kelihatan ragu-ragu) Rp12000 pak. Tanya : Oke. Bapak sehari-hari kesibukannya apa?

Jawab : Saya kerja di kantor Bupati (Tiba-tiba tersenyum sendiri). Tanya : Di kantor bupati Blitar pak ya? Di bagian apa?

Jawab : Di bagian keuangan Tanya : Bapak masuk kerja jam berapa? Pulangnya jam berapa?

Jawab : Jam 7 pagi masuk, pulang jam 3 sore. Tanya : Hari ini libur pak?

Jawab : Cuti, buat berobat. Tanya : Bapak masih mahu kerja sekarang?

Jawab : Masih Tanya : Bapak ke sini sama siapa pak?

Jawab : Sama ibu (sambil menoleh dan menunjuk ke arah ibu di sebelahnya) Tanya : Bapak tahu bapak di mana sekarang?

Jawab : Di rumah sakit Saiful Anwar. Tanya : Sekarang pagi, siang, sore apa malam pak?

Jawab : Pagi pak. Tanya : Bapak datang ke sini keluhannya apa?

Jawab : (diam sebentar)..saya dibawa ibu ke sini. Saya sering lupa (pasien senyum) Tanya : Yang bapak sering lupa apa? : Owhtapi bapak tahu hari ini hari apa? 3

Jawab : Lupa hari kamis dikira jumat. Tanya

Jawab : Hari jumat Tanya : Selain itu, bapak lupa apa lagi?

Jawab : (Kelihatan bingung..pasien menoleh ke arah ibunya). Itu aja Tanya : Selain itu, keluhannya apa lagi pak?

Jawab : Tidur saya sering terganggu. Kadang marah. Saya marah kalau saya sakit di punggung (Sambil memegang punggung). Saya sakit saraf pak ya? Tanya : Bapak jadi marah-marah kalau sakit di punggung? Kaitannya apa pak?

Jawab : (Kelihatan bingung). Ya saraf saya kesliwer. Kalau saya pijat punggung saya, saya ndak marah. Saya ndak marah kalau saya pijat punggung saya. Kalau udah ga kesliwer, saya ndak marah. Saya sakit saraf pak ya? Tanya : Bapak sakit punggungnya sejak kapan pak?

Jawab : Sejak 2005. Tanya : Awal sakitnya kenapa pak?

Jawab : Saya keserempet bis pak. Tanya : Kapan itu pak? kepada ibunyaibunya mengangguk) Tanya : Bapak keserempet bis 2001, setelah 4 tahun baru merasakan sakitnya? Jawab : (kelihatan ragu-ragu) ermyasaya sakit saraf pak ya? (pasien tersenyum) Tanya : Bapak sudah berobat ke mana aja? Jawab :(kelihatan bingungmenoleh ke ibunya). 2001 bu ya? (pasien bertanya

Jawab : Saya pijat. Dan saya bawa ke dokter saraf, katanya ndak apa-apa. (*Tiba-tiba ibu pasien memotong perbicaraan, dengan mengatakan pasien sering senyum sendiri dan pernah membuang dompet) Tanya : Owh, bapak pernah buang dompet? Kenapa kok dibuang pak? Bapak sadar waktu buang dompet? Jawab : (kelihatan ragu-ragu). Ndak sadar. Tanya : Apa bapak dengar ada suara-suara yang nyuruh bapak buang dompet

Jawab : Ndak (sambil menggeleng-geleng kepala, pasien kelihatan bingung dan ragu-ragu) Tanya : Bapak pernah lihat sesuatu yang orang lain ndak lihat?

Jawab : Ndak (pasien tersenyum) Tanya : Oke bapak. Mungkin ada yang dikeluhkan lagi selain itu?

Jawab : Ndak ada. Tanya : Oke. Bapak tunggu di luar dulu..saya mahu bicara sama ibu sebentar ya

Jawab : Ya (sambil tersenyum) 4

B.Heteroanamnesis Heteroanamnesa dilakukan pada hari Jumat, tanggal 20 Januari 2012, pukul 09.45 WIB di Poliklinik Jiwa Rumah Sakit Umum Saiful anwar dengan ibu pasien dan tanggal 23 Januari 2012 dengan isteri pasien sewaktu Home Visit. Berdasarkan pengakuan ibu pasien, pasien dibawa ke poliklinik Jiwa RSSA dengan keluhan pasien sering kelihatan termenung dan senyum sendiri sejak tahun 2005. Pasien dikeluhkan mengalami perubahan tersebut setelah belajar mengurut dengan temanteman paranormal di kantornya. Pasien belajar mengurut dengan menggunakan tenaga batin untuk mengurut petinggi-petinggi di kantor. Pasien memperoleh pendapatan tambahan dari hasil pijat yang membuatkan pasien semakin bersemangat untuk belajar mengurut. Pasien belajar mengurut dan sering berkumpul dengan teman paranormalnya dari sore jam 6 dan pulang malam (sekitar jam 1 pagi). Pasien juga sering murung dan terlihat mengelamun sendirian serta sulit memahami pembicaraan orang lain sehingga pembicaraan harus diulang-ulang untuk memahamkan pasien. Pasien pernah membuang dompet dan HP ke sungai). Pasien membuang dompet dan HP karena disuruh oleh suara-suara (tapi tidak dijelaskan secara terperinci oleh ibunya). Pasien juga pernah beberapa kali mengeluh kepada ibunya bahawa sering mendengar ada suara-suara yang beliau dengarkan yang menyuruh-nyuruh berbuat sesuatu tetapi tidak dijelaskan lebih lanjut siapa yang berbicara dan berapa jumlahnya. Menurut ibu, pasien seorang yang ceria sebelumnya. Tetapi pasien tertutup dalam menceritakan masalah yang dihadapi. Pasien pernah menjadi andalan di tim sepak bola di kampungnya. Tetapi sejak tahun 2005, pasien sering menyendiri dan sering menjauhkan diri dari aktivitas melibatkan orang banyak. Pasien tidak bermain sepak bola lagi padahal sebelumnya permainan tersebut merupakan hobi pasien Menurut isterinya, sejak 2005, pasien beberapa kali marah-marah. Pasien pernah memarahi mertuanya padahal anak-anaknya yang bergaduh. Pasien tidak bisa mengendali emosinya bila dalam keadaan marah sehingga mengeluarkan kata-kata yang kasar tetapi tidak pernah memukul. Pasien sebelumnya taat beribadah 5 waktu di masjid, tetapi sejak 2005 sholat hanya di rumah dan sering kelihatan kebingungan sewaktu sholat. Pasien berlama-lama bila sujud. Pasien pernah keserempet bis pada tahun 2001. Pasien kesempret bis (bagian belakang bis keserempet dada pasien) sewaktu pasien membantu supir bis untuk parkir. Pasien tidak jatuh setelah diserempet bis. Tiada luka didapatkan. Sejak tahun 2005, pasien mengeluh nyeri di bagian punggung. Rasa nyeri hanya dirasakan kadang-kadang. Pernah dibawa dokter saraf di Rumah Sakit di Blitar, tetapi menurut dokter saraf tiada kelainan didapatkan. Pasien cuma diberi obat penenang. 5

IV. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Organik : Pasien pernah mengalami gondokan pada tahun 2001 (2 minggu sebelum pasien menikah). Diusulkan untuk operasi oleh dokter bedah. Tetapi ibu pasien membawa pasien ke orang pintar karena keluarga beranggapan pasien disihir oleh mantan pacar isterinya. Setelah itu pasien sembuh Non Organik / psikiatrik : Pasien tidak pernah didiagnosa mengalami gangguan jiwa

V. RIWAYAT PREMOBID
A. RIWAYAT PRIBADI 1. RIWAYAT KELAHIRAN Pasien lahir cukup bulan, lahir secara normal pada tahun 1976 di Puskesmas di Bidan. Berat badan, panjang badan tidak diketahui. Ibu pasien tidak mengalami keluhan sepanjang kehamilan. . 2. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG Pada pasien tidak didapatkan adanya keterlambatan atau gangguan pada proses tumbuh kembang. Tumbuh kembang sesuai dengan anak seusianya.

3.

RIWAYAT PENDIDIKAN Pasien bersekolah sampai SMA di Blitar. Setelah SMA, pasien tidak melanjutkan pendidikan ke peringkat selanjutnya setelah diterima sebagai supir di kantor bupati sebelum diangkat sebagai Pegawai Negeri Swasta (PNS) sampai sekarang.

4.

RIWAYAT KEAGAMAAN Pasien beragama Islam. Pasien digolong sebagai orang yang kuat beribadah. Sebelum 2005, menurut isteri, pasien rutin melakukan ibadat wajib dan juga sunat. Pasien menunaikan sholat lima waktu di masjid dekat rumah. Tetapi, setelah sakit pasien sholat 5 waktu hanya di rumah dan sering kelihatan kebingungan ketika sholat. Pasien juga sering berlama-lama sewaktu sujud. Sebelumnya, pasien jarang mengikuti acara pengajian dan program agama lain yang diadakan warga.

5.

RIWAYAT PSIKOSOSIAL Pasien merupakan anak kedua dari 5 bersaudara dari pasangan Tn. M dan Ny.D. Sejak lahir sampai sekarang pasien pernah pindah rumah sebanyak enam kali (termasuk rumah yang ditempati sekarang setelah menikah). Keluarga pasien mengontrak rumah dan berpindah-pindah setelah habis masa kontrakan sebelum membina rumah keluarga sendiri. Sebelas tahun dahulu, setelah menikah, pasien pindah ke rumah mertua sampai sekarang. Dikarenakan sering berpindah, pasien tidak mempunyai teman dekat. Hubungan pasien dengan saudara baik. Menurut pengakuan ibu dan bapak, pasien termasuk orang yang ceria di rumah, tetapi agak tertutup dalam membicarakan masalah yang dihadapi dan hampir tidak pernah curhat kepada keluarga. Bila ada masalah, pasien jarang bercerita mengenai masalah yang sedang dipikirkan. Menurut isteri, sejak pindah ke rumah sekarang (setelah menikah), pasien jarang keluar rumah dan mengikuti kegiatan di kampung. Hari libur digunakan untuk menghabiskan waktu dengan keluarga di rumah. Setelah sakit kegiatan sehari-hari pasien setelah pulang dari kerja adalah berdiam diri di rumah dan kadang-kadang bersihbersih di tanah yang dibelinya. Pasien bercita-cita membangun rumah sendiri di tanah tersebut. Pasien tidak melakukan hobi bermain sepak bolanya sejak sakit.

B. Anggota keluarga: 1. Orang tua Ayah Nama Usia Pekerjaan : Tn. M : 64 tahun : Pensiunan Dinas Perhubungan (Pensiun 2004). Kesibukan sehari-hari sekarang membuka toko sembako kecil-kecilan di rumah dan memelihara ayam. Pernah dilantik sebagai RT selama 3 tahun 15 tahun yang dulu. Riwayat penyakit Kepribadian : Tidak pernah didiagnosa mengalami penyakit fisik : Ceria dan Sabar

Ibu Nama Usia Pekerjaan : Ny. M : 61 tahun : Pensiunan Pemda (Pensiun tahun 2007). Kesibukan sehari-hari sekarang menerima pesanan jahitan seprei. Pernah dilantik sebagai Dasawisma selama beberapa tahun. Riwayat penyakit :Pernah eklampsia pada tahun 1978 sewaktu hamil anak ke-3 sehingga harus rawat inap di RS Blitar selama 2 minggu. Anak yang dikandung meninggal. Beliau mengalami preeklampsi sewaktu hamil anak terakhir dengan tensi tertinggi 160/?. Ibu didiagnosa diabetes mellitus 5 tahun yang lalu dan rutin minum obat Metformin sehingga sekarang. Riwayat hipertensi kronis disangkal Keperibadian :Ceria dan sedikit kurang sabar

2. Anggota keluarga lainnya


NO. HUBUNGAN NAMA USIA (tahun) PEKERJAAN KEPRIBADIAN KETERANGAN

1.

Kakak

Tn. Eko Edi

38

Sales Rokok (berhenti sejak Januari 2010)

Tertutup

Didiagnosa gagal ginjal pada Februari 2010 dan sejak itu rutin cuci darah di RSSA 2 minggu sekali. Isteri menjadi TKW di Hong Kong sejak 6 bulan yang lalu. Bersama 2 orang anaknya, tinggal di rumah orang

tua 2. Adik Meninggal pada usia kehamilan 7 bulan dikarenakan Ny. D mengalami eklampsia dan sempat MRS di rumah sakit Blitar selama 2 minggu 3. Adik Tn. Agus 30 PNS di PEMDA 4. Adik Nn. Diah 21 Mahasiswa Ceria Ceria Mempunyai 2 anak Mahasiswa kebidanan semester 5 di Stikes Kediri. Ny. D mengalami preeklamsia pada trimester terakhir. 5. Mertua Ny. Tumi 74 IRT Ramah ceria dan Sehat. Tidak pernah didiagnosa sakit berat 6. Isteri Ny. Indah 35 IRT Ramah tetapi kesan tertutup 7. Anak Diva 9 Pelajar Ceria Anak terakhir dari keluarga Siswa SD Sentul kelas 3 8. Anak Redi 4 Ceria dan aktif Belum sekolah

C. KEPRIBADIAN PREMORBID Pasien mempunyai kepribadian ceria dengan keluarga. Tetapi hampir tidak pernah bercerita tentang masalah yang dihadapi. D. FAKTOR KETURUNAN Tidak ada keluarga pasien yang mempunyai riwayat gangguan jiwa

E. FAKTOR PENCETUS Pasien mempelajari ilmu mengurut dari teman paranormal di kantor dan sering berkumpul dengan teman-teman paranormal untuk melakukan aktivitas yang melibatkan tenaga batin.

VI. TIME LINE PERJALANAN PENYAKIT

A Keterangan: A

:Pasien dilahirkan pada tahun 1976. Pasien mempunyai kepribadian ceria dengan keluarga. Tetapi jarang bercerita tentang masalah yang dihadapi. Pasien pernah menjadi andalan sepak bola di kampungnya. Tetapi pasien tidak mempunyai teman yang dekat dikarenakan sering berpindah-pindah rumah.

:Tahun 2001 pasien menikah dengan calon pilihan sendiri dan berpindah ke rumah mertua

C D

:Tahun 2004 pasien mulai belajar mengurut dari teman-teman paranormal :Tahun 2005 pasien mulai kelihatan murung, menghindari aktivitas melibatkan warga. Sering terlihat termenung, senyum sendiri dan kadang-kadang marah yang tidak terkendali. Pasien dipindah dari menjadi supir ke bagian keuangan kantor. Pasien pernah membuang HP dan dompet ke sungai setelah dibisiki oleh suatu suara.

:Tahun 2011, pasien datang ke poliklinik Ilmu Kesehatan Jiwa RSSA bersama ibunya

Home visite (kunjungan rumah) dilakukan pada hari Senin, tanggal 23 Januari 2012, Tujuan home visit, antara lain: a) Mengetahui hubungan penderita dengan anggota keluarga dan lingkungan rumahnya. b) Mengetahui hubungan psikososial dan lingkungan penderita. c) Mencari data tambahan dari keluarga adanya kemungkinan stressor psikososial yang menimbulkan gejala dan mengetahui perilaku penderita saat di rumah. Sasaran: rumah penderita Hasil: mendapat informasi tentang kondisi lingkungan pasien A. LOKASI RUMAH Rumah keluarga pasien berlokasi di jalan Moh Hatta Sentul, Kepanjen Kidul Blitar. Untuk mencapai lokasi tersebut dari Malang dapat berkendara dengan mobil atau sepeda motor selama 2 jam dari kota Malang atau menggunakan transportasi umum seperti bis atau kereta api selama 2 jam 30 menit. Lokasi rumah pasien di belakang Makam Bung Karno Blitar. Dari rumah pasien ke Makam Bung karno 5 menit dan dari rumah ke kota Blitar dalam waktu 10 menit. 10

B. KONDISI RUMAH a. Rumah keluarga pasien termasuk rumah yang sederhana. Rumah tersebut merupakan rumah mertuanya. Di rumah, pasien tinggal berlima bersama ibu mertua (bapak mertua sudah meninggal sebelum pasien menikah dengan isterinya), isteri dan dua anaknya. Rumah pasien bersebelahan dengan rumah tetangganya dengan kondisi rumah pasien sangat berdekatan dengan rumah tetangga. Rumah pasien tidak memiliki halaman depan dan belakang b. Rumah berukuran kurang lebih 10x7 meter, dengan 2 kamar tidur (kamar tidur pasien dan isteri serta dua anaknya dan 1 kamar untuk mertuanya) masingmasing berukuran 2m x 3m dan 2m x 2m, 1 ruang tamu yang bergabung dengan ruang keluarga, 1 dapur yang berdekatan dengan 1 kamar mandi. c. Dilengkapi fasilitas PLN dan sumber air berupa sumur pompa. d. Tempat tinggal keluarga pasien beralaskan semen, dengan dinding tembok dan atap genteng. e. Tempat tinggal keluarga pasien mempunyai jendela dan ventilasi cukup dan penerangan yang cukup.

Gambaran depan rumah pasien

Gambaran dalam rumah pasien

Kamar Pasien

Kamar Mertua Pasien

11

Kamar di rumah orang tua kandung pasien (mempunyai 1 bed dua tingkat untuk pasien, kakak dan adik lelakinya

C. DENAH RUMAH 1: Kamar tidur utama 1 3 2 : Ruang tamu 3 : Gudang kecil 4 2 5 6 4: Kamar tidur mertua 5 : Dapur 6 : Kamar mandi

D. HUBUNGAN PASIEN DENGAN KELUARGA Hubungan pasien dengan anggota keluarga: menurut isterinya, pasien

merupakan suami dan ayah yang penyayang kepada keluarganya. Pasien ramah dengan keluarganya, tetapi jarang menceritakan masalah yang dihadapi. Hubungan dengan orangtua, mertua maupun anggota keluarga lain cukup baik. Tetapi pasien sering curiga dan cemburu terutamanya kepada isterinya bila isteri bergaul dengan tetangga terutama bila pasien berbicara dengan lawan jenis. Disebabkan sifat curiga dan cemburu pasien, isteri pasien tidak diijinkan untuk bekerja dan sering keluar rumah bila tidak terlalu penting. Pasien juga sering curiga bahawa ada orang yang mahu berbuat jahat kepadanya dan isteri. Curiga dan cemburu pasien semakin bertambah sejak pasien sakit. Keadaan ekonomi keluarga pasien tergolong tidak mampu. Pasien merupakan satu-satunya yang bekerja dalam keluarga. Sebelum diangkat sebagai PNS, pendapatan pasien sebagai supir tidak menentu. Sejak diangkat sebagai PNS pada tahun 2001, pasien mendapat penghasilan kurang lebih Rp 2 juta perbulan. 12

Tetapi sejak pasien sering termenung, pasien dipindahkan ke bagian keuangan kantor bupati dan kadang-kadang diminta menjadi supir sambilan sewaktu-waktu dibutuhkan. Gaji pasien hampir separuhnya digunakan untuk membayar kredit tanah yang dibeli sejak 8 tahun yang lalu Hubungan pasien dengan anggota keluarga yang lain baik

E. HUBUNGAN PASIEN DENGAN TETANGGA Hubungan pasien dengan tetangga sekitar: semenjak pindah ke rumah mertua, pasien jarang berbaur dengan tetangga dan jarang mengikuti acara-acara yang dilaksanakan di kampungnya. Menurut isteri, pasien tidak mempunyai teman yang dekat. Waktu libur pasien biasanya dihabiskan di rumah saja bersama keluarga Tetangga pasien tidak ada yang mengucilkan dan mengolok-olok pasien maupun keluarga pasien. Tetapi isteri pasien mengaku malu kepada tetangga setelah suaminya sakit.

VII. PEMERIKSAAN FISIK


A. STATUS INTERNISTIK : tanggal 20 Januari 2011 Keadaan umum Gizi/Higiene Tekanan darah Nadi Pernafasan Temperaturaksiler Kepala Leher Thorax : cukup, compos mentis : cukup :120/80 mmHg :84kali/menit, regular, kuat :20 kali/menit, reguler, simetris :36,7C : anemia -/-, ikterus -/-, cyanosis -/-, edema periorbita -/: kakukuduk -, PKL : Inspeksi Palpasi Perkusi : ictus cordis tidak terlihat : Ictus cordis teraba di ICS V MCL Sinistra : LHM: ICS V MCL sinistra RHM: SL dextra Auskultasi: HR: 88 x/menit, murmur Abdomen :Inspeksi Auskultasi Perkusi Palpasi Extremitas : flat : BU (+) Normal : meteorismus :supel, hepar dan lien tidak teraba

:akral hangat, anemis -/-, edema -/13

B. STATUS NEUROLOGIS GCS Meningeal sign Nervus kranialis Refleks fisiologis :4 5 6 :KK (-), K (-), B I/II (-) : pupil bulat isokor 3mmI3mm RC + I + : BPR TPR KPR APR Refleks patologis : H-IT-IB-IC-IO-IMotorik Sensorik ANS : dalam batas normal : dalam batas normal : Inkontinensia uri - , Inkontinensia alvi +2 | +2 +2 | +2 +2 | +2 +2 | +2

C. STATUS PSIKIATRIK: Kesan umum :Seorang laki-laki, 36 tahun, wajah sesuai usia, kesan obesitas pakaian rapi, badan kaku, sering tersenyum-senyum sendiri dan sering tengok kanan kiri, pandangan mata yang kosong Kontak Kesadaran o o Kuantitas Kualitas : GCS 456, compos mentis : Berubah : tumpul : : baik : baik : baik :Verbal (+), tidak lancar, terputus-putus

Afek dan emosi Orientasi o o o Tempat Waktu Orang

Proses berpikir: o o o Bentuk Arus Isi : nonrealistik : terputus-putus, perseverasi : kekhwatiran yang tidak wajar tentang kesehatan fisiknya. : riwayat halusinasi auditorik (+), halusinasi visual (-) : baik 14

Persepsi Daya ingat

Intelegensi Psikomotor Kemauan

: normal : menurun (hipokinesia/hipoaktivitas) : pekerjaan: baik sosial: menurun cita-cita: baik hobi: menurun activity Daily Living (ADL): baik

D. PSIKO-TEST: Psiko-test dilakukan pada tanggal 20 Januari 2012 di Poliklinik Ilmu Kesehatan Jiwa RSSA. Hasil Psiko-test sebagai berikut. Didapatkan kepribadian yang ambivalent, kurang mampu menyelesaikan problem secara objektif, efektif dan realistik. Pemahaman pada diri dan kehidupan tidak wajar, lebih dipengaruhi oleh proses berfikirnya yang tidak logis. Suasana perasaan mudah terganggu, sangat percaya, mudah tersinggung dan terangsang emosinya. Sangat mudah berkecil hati/pesimis. Sangat mudah berfikir negatif/khawatir atau berprasangka buruk terhadap sesuatu hal yang belum tentu akan terjadi. Problem kehidupan atau sikap orang lain mudah menimbulkan konflik batin yang difikirkan secara mendalam dan sulit hilang dari ingatan/perasaannya. Pertahanan diri terhadap stressor lemah yaitu mudah tegang, gelisah, emosional, cemas berlebihan, sedih atau kecewa yang mendalam serta kesadaran mudah berubah disertai proses berfikir yang tidak logis. Konflik internal: saat ini tidak didapatkan konflik internal yang bermakna karena lebih dipengaruhi oleh proses berfikir yang tidak logis VIII. Secara global: Ada kesan kuat ke arah psikosa.

RESUME

Tn A/ L/ 36 tahun/ Sentul Blitar/ Islam/ Jawa/ 1102xxx Anamnesis : Keluhan Utama : Sering termenung Pasien di bawa ke Poliklinik Ilmu Kesehatan Jiwa RSSA oleh ibunya dengan keluhan pasien sering kelihatan termenung dan senyum-senyum sendiri sejak tahun 2005. Pasien dikeluhkan mengalami perubahan tersebut setelah belajar mengurut dengan temanteman paranormal. Pasien belajar mengurut dengan menggunakan tenaga batin untuk mengurut petinggi-petinggi di kantor. Pasien memperoleh pendapatan tambahan dari hasil pijat yang membuatkan pasien semakin bersemangat untuk belajar mengurut. 15

Pasien belajar mengurut dan sering berkumpul dengan teman paranormalnya dari sore jam 6 dan pulang malam (sekitar jam 1 pagi). Pasien juga sering murung dan termenung sendirian serta percakapan yang harus diulang-ulang untuk memahamkan pasien. Pasien pernah membuang dompet dan HP ke sungai). Pasien membuang dompet dan HP karena disuruh oleh suara-suara. Pasien juga pernah beberapa kali memberitahu kepada ibunya bahawa sering mendengar ada suara-suara yang beliau dengarkan yang menyuruh-nyuruh berbuat sesuatu (tapi pasien tidak menjelaskan secara terperinci tentang suara tersebut kepada ibunya). Menurut ibu, pasien seorang yang ceria sebelumnya. Tetapi pasien tertutup dalam menceritakan masalah yang dihadapi. Pasien pernah menjadi andalan di tim sepak bola di kampungnya. Tetapi sejak tahun 2005, pasien sering menyendiri dan sering menjauhkan diri dari aktivitas melibatkan orang banyak. Pasien tidak pernah bermain sepak bola lagi sejak itu padahal sebelumnya permainan tersebut merupakan hobinya. Menurut isterinya, sejak 2005, pasien beberapa kali marah-marah. Pasien memarahi mertuanya setelah anak-anaknya bergaduh. Pasien tidak bisa mengendali emosinya bila dalam keadaan marah tetapi tidak pernah memukul. Pasien sebelumnya taat beribadah 5 waktu di masjid, tetapi sejak 2005 sholat hanya di rumah dan sering kelihatan kebingungan sewaktu sholat. Pasien berlama-lama bila sujud. Pasien pernah keserempet bis pada tahun 2001. Pasien kesempret bis (bagian belakang bis keserempet dada pasien) sewaktu pasien membantu supir bis untuk parkir. Pasien tidak jatuh setelah diserempet bis. Tiada luka didapatkan. Sejak tahun 2005, pasien mengeluh nyeri di bagian punggung. Rasa nyeri hanya dirasakan kadang-kadang. Pernah dibawa dokter saraf di Rumah Sakit di Blitar, tetapi menurut dokter saraf tiada kelainan didapatkan. Pasien cuma diberi obat penenang Riwayat penyakit dahulu: Organik : Pasien pernah mengalami gondokan pada tahun 2001 (2minggu sebelum pasien menikah). Diusulkan untuk operasi. Tetapi ibu pasien membawa pasien ke orang pintar karena keluarga menganggap pasien disihir oleh mantan pacar isterinya. Setelah itu pasien sembuh Non Organik / psikiatrik : Pasien tidak pernah didiagnosa mengalami gangguan jiwa sebelumnya.

16

Riwayat Pribadi Riwayat kelahiran : Pasien lahir cukup bulan, lahir secara normal pada tahun 1976 di Puskesmas di Bidan. Berat badan, panjang badan tidak diketahui. Ibu pasien tidak mengalami keluhan sepanjang kehamilan Kepribadian premorbid : Pasien mempunyai kepribadian tertutup, senang menyendiri, tidak pernah bercerita tentang masalahnya. Faktor keturunan : Keluarga pasien tidak ada mempunyai masalah gangguan jiwa. Faktor pencetus : Pasien belajar mengurut dengan paranormal yang menggunakan tenaga batin dan sering berkumpul dengan teman-teman paranormalnya. Status internis : dalam batas normal

Status neurologi

: dalam batas normal

Status psikiatrik Kesan umum :Seorang laki-laki, 36 tahun, wajah sesuai usia, kesan obesitas pakaian rapi, badan kaku, sering tersenyum-senyum sendiri dan sering tengok kanan kiri, pandangan mata yang kosong Kontak Kesadaran o o Kuantitas Kualitas : GCS 456, compos mentis : Berubah : tumpul : : baik : baik : baik :Verbal (+) relevan, tidak lancar, terputus-putus

Afek dan emosi Orientasi o o o Tempat Waktu Orang

Proses berpikir: o o o Bentuk Arus Isi : nonrealistik : terputus-putus, perseverasi : kekhwatiran yang tidak wajar tentang kesehatan fisiknya. : riwayat halusinasi auditorik (+), halusinasi visual (-) : baik : normal : menurun (hipokinesia/hipoaktivitas) : Pekerjaan: baik 17

Persepsi Daya ingat Intelegensi Psikomotor Kemauan

Sosial: menurun Cita-cita: baik Hobi: menurun Activity Daily Living (ADL): baik

IX. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL Axial I : F. 20 Skizofrenia Axial II : Kepribadian Schizoid Axial III : Axial IV : Masalah psikososial Axial V : GAF scale 80-71

X. TERAPI Haloperidol 2 x 1,5 mg Trihexyphenidyl 2 x 2mg k/p Diet bebas TKTP Psikoterapi Psikoterapi suportif bertujuan untuk: Menguatkan mental pasien. Memberi pemahaman tentang masalah yang dihadapi kepada pasien dan keluarga Pada pasien ini dianjurkan untuk: a. Lebih banyak diajak berkomunikasi untuk mengeluarkan segala

pikirannya dengan orang terdekat, b. Berpikir positif dan mengikhlaskan segala sesuatu yang terjadi serta berusaha mengambil hikmah untuk setiap kejadian c. Olahraga ringan

Manipulasi lingkungan, yang dilakukan agar lingkungan dapat: a. b. Memahami dan menerima keadaan pasien. Membimbing dalam kehidupan sehari-hari, memberi kesibukan, dan pekerjaan untuk pasien. c. Mengawasi minum obat secara teratur dan membawa pasien untuk kontrol teratur.

18

XI. PROGNOSIS Berdasarkan : . Onset dewasa muda Tiada faktor keturunan Menikah Adanya faktor pencetus Sosial ekonomi menengah ke bawah Kepribadian premorbid yang tertutup Melakukan aktivitas di rumah yang produktif : jelek : baik : baik : baik : jelek : jelek : baik

Dubia et bonam

19

Anda mungkin juga menyukai